ptk nkpi tentang bangunan kapal
TRANSCRIPT
MENINGKATKAN KUALITAS PROSES DAN HASIL BELAJAR MEMAHAMI
BANGUNAN KAPAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 CIDAUN MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA/ALAT PERAGA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran yang aktif dan efektif tidak akan berjalan jika
kurangnya sarana dan prasana yang menunjang pembelajaran itu sendiri.
Metode yang diajarkan guru dengan hanya membuat peserta didiknya
berhayal tidak akan mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Kondisi
ini menghendaki seorang guru untuk mengubah metode mengajar serta
mnyediakan alat/media belajar dalam proses pembelajarannya.
Rendahnya kualitas hasil belajar disebabkan oleh permasalahan
yang sering muncul dalam proses pembelajaran. Permasalahan tersebut
dapat menjadi duri dalam daging jika tidak dicari jalan keluarnya. Oleh
karena itu seorang guru perlu mengamati permasalahan yang muncul dan
mencari jalan keluar dari masalah tersebut agar tujuan pembelajaran
tercapai sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Pelajaran Produktif Nautika Kapal Penangkap Ikan menuntut guru
untuk memberikan keterampilan kepada siswanya, salah satu
keterampilan tersebut adalah keterampilan dalam Memahami Bangunan
Kapal. Dalam proses pembelajarannya siswa dituntut untuk aktif dan
kreatif belajar dengan menggunakan alat/media untuk menunjang
pengetahuan mereka tentang polusi di laut.
Keterbatasan alat/media pembelajaran terutama bidang Nautika
Kapal Penangkap Ikan menyebabkan guru mengajar hanya dengan teori,
sehingga penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Memahami Bangunan
Kapal Siswa Kelas X Smk Negeri 1 Cidaun Melalui Penggunaan
Media/Alat Peraga Tahun Ajaran 2013/2014”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan penggunaan media/alat peraga dapat
meningkatkan Kualitas Hasil Belajar Memahami Bangunan Kapal
Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Cidaun?
2. Apakah dengan penerapan penggunaan media/alat peraga dapat
Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Cidaun
dalam mempelajari Memahami Bangunan Kapal?
3. Apakah dengan penerapan penggunaan media/alat peraga dapat
Meningkatkan rasa senang siswa Kelas X SMK Negeri 1 Cidaun
dalam mempelajari Memahami Bangunan Kapal?
C. Hipotesis Penelitian
1. Jika Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Cidaun diajarkan dengan
menggunakan media/alat peraga maka hasil belajar Memahami
Bangunan Kapal akan meningkat.
2. Jika Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Cidaun diajarkan dengan
menggunakan media/alat peraga maka keaktifan siswa dalam
belajar Memahami Bangunan Kapal akan meningkat.
3. Jika Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Cidaun diajarkan dengan
menggunakan media/alat peraga maka rasa senang siswa dalam
belajar Memahami Bangunan Kapal akan meningkat
D. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan hasil belajar Memahami Bangunan Kapal siswa
Kelas X SMKN 1 Cidaun yang diajar dengan menggunakan
media/alat peraga.
2. Mendeskripsikan Keaktifan siswa Kelas X SMKN 1 Cidaun yang
diajar dengan menggunakan media/alat peraga dalam mempelajari
Memahami Bangunan Kapal.
3. Mendeskripsikan rasa senang siswa kelas X SMKN 1 Cidaun
dalam mempelajari Memahami Bangunan Kapal yang diajar
dengan menggunakan media/alat peraga.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Memahami Bangunan Kapal
Keberhasilan program pembelajaran sangat ditentukan oleh tinggi
rendahnya kualitas pembelajaran. Kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, aktivitas dan kreativitas
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar
akan berkualitas apabila didukung oleh guru yang professional memiliki
kompetensi professional, pedagogik, kepribadian, dan sosial (UU Guru
dan Dosen Pasal 10). Di samping itu, kualitas pembelajaran juga dapat
maksimal jika didukung oleh siswa yang berkualitas (cerdas, memiliki
motivasi belajar yang tinggi dan sikap positif dalam belajar), dan didukung
sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.
Kualitas pembelajaran adalah ukuran yang menunjukkan
seberapa tinggi kualitas interaksi guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan tertentu. Kegiatan belajar
mengajar tersebut dilaksanakan dalam suasana tertentu dengan
dukungan sarana dan prasarana pembelajaran tertentu tertentu pula. Oleh
karena itu, keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung pada:
guru, siswa, sarana pembelajaran, lingkungan kelas, dan budaya kelas.
Semua indikator tersebut harus saling mendukung dalam sebuah sistem
kegiatan pembelajaran yang berkualitas.
Untuk mengetahui tingkat kualitas pembelajaran dalam kegiatan
belajar mengajar, maka perlu diketahui dan dirumuskan indikator-indikator
kualitas pembelajaran. Morrison, Mokashi & Cotter (2006: 4-21) dalam
Aman & Dyah K (2008) telah merumuskan 44 indikator kualitas
pembelajaran yang reduksi kedalam 10 indikator. Kesepuluh indikator
kualitas pembelajaran tersebut meliputi: 1) Rich and stimulating physical
environment; 2) Classroom climate condusive to learning; 3) Clear and
high expectation for all student; 4) Coherent, focused instruction; 5)
Thoughtful discourse; 6) Authentic learning; 7) Regular diagnostic
assessment for learning; 8) Reading and writing as essential activities; 9)
Mathematical reasoning; 10) Effective use of technology.
Berdasarkan indikator-indikator di atas, maka indikator kualitas
pembelajaran untuk kualitas pembelajaran Memahami Bangunan Kapal
direduksi menjadi 5 indikator, yang dianggap memiliki peranan cukup
besar dalam menentukan kualitas pembelajaran. Kelima indikator tersebut
adalah: kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, sarana
pembelajaran Memahami Bangunan Kapal, menggunakan teknologi
pembelajaran, sikap siswa terhadap pelajaran Memahami Bangunan
Kapal, dan motivasi belajar siswa.
B. Media / Alat Pembelajaran
Di samping faktor kemampuan pengajar, pengembangan strategi
belajar mengajar, sangat berkaitan erat dengan tersedianya fasilitas dan
kelengkapan kegiatan belajar mengajar, baik yang bersifat statis (seperti
gambar, model, dan lain sebagainya) ataupun yang bersifat dinamis
(seperti kehidupan yang nyata di sekitar peserta didik) (Widja, 1989: 37)
Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik dan berkualitas
apabila didukung sarana pembelajaran yang memadai. Terdapat dua
sarana pembelajaran yang harus tersedia, yakni perabot kelas atau alat
pembelajaran dan media pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki fungsi utama sebagai alat bantu
mengajar, berpengaruh terhadap terciptanya suasana, kondisi, budaya,
dan lingkungan belajar yang dikelola oleh guru. Penggunaan media
pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan
keinginan dan minat, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar siswa. Nana Sudjana (2005: 2-3 ) menyampaikan bahwa
optimalisasi pemanfaatan media pembelajaran dapat mempertinggi
kualitas proses dan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena: a)
penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; b) bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa; c) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa
tidak bosan; d) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena
tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Dengan
demikian, optimalisasi penggunaan media pembelajaran dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian akan diadakan di SMK Negeri 1 Cidaun, Jl. Pelabuhan
Jayanti, desa Cidamar, Kec Cidaun Kab. Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Pelaksanaan tindakan akan dikerjakan pada tanggal 16 Januari s/d 17
Maret 2014. Jam pelajaran 2 pertemuan, setiap hari Senin dan
Kamis.dalam waktu 3 x 40 menit.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 1 Cidaun
dengan jumlah siswa 40 orang. Nama-nama siswa yang terlibat disajikan
pada Lampiran 1. Observer terdiri dari dua orang Guru, yaitu: Bapak
Bapak Rahmat Muharam, S.P dan Ucok Harisetiyanto, S.Pi. M.MPd yang
membantu peneliti merekam proses pembelajaran.
C. Langkah-Langkah (Prosedur) Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan menggunakan rancangan
Penelitian Tindakan Kelas, 2 siklus atau lebih. Tiap siklus terdiri dari 4
tahap yaitu:
1. Planning : Kegiatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah
membuat perencanaan proses pembelajaran, perencanaan yang
dibuat adalah berupa silabus dan RPP beserta perangkatnya.
2. Acting : Kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan seluruh
kegiatan yang terdapat didalam kegiatan perencanaan.
3. Observasi : Melaksanakan observasi atau pengamatan yang
dilakukan oleh guru peneliti terhadap siswa pada saat PBM
berlangsung.
4. Reflecting : Refleksi dilakukan pada akhir PBM untuk melihat hasil
dari kegiatan PBM yang telah dilaksanakan, kemudian hasil dari
refleksi pada siklus pertama merupakan acuan bagi peneliti untuk
melakukan tindakan pada siklus selanjutnya (siklus II). Selanjutnya
pada siklus II melakukan perubahan tindakan pada proses belajar
mengajar terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus I sehingga
hasil PBM akan menjadi lebih baik sesuai dengan harapan dan tujuan
yang ingin dicapai.
DAFTAR PUSTAKA
Aman & Dyah K (2008). Faktor-faktor Pendukung Kualitas Pembelajaran
Sejarah di SMA 5 Yogyakarta. Yogyakarta: UNY.
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2005. Media pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
Widja, I. Gde. 1989. Dasar-dasar Pengembangan Strategi Serta Metode
Pengajaran Sejarah. Jakarta: Depdikbud.