ptk bunda
TRANSCRIPT
A. Judul Penelitian
Upaya meningkatkan kognitif siswa bidang mengelompokkan bentuk melalui Media
Kalung Bentuk Geometri pada siswa kelompok 3 – 4 tahun.
B. Bidang Kajian
Pengembangan Kognitif
C. Pendahuluan
Sesuai dengan KTSP Paud Smart Kids School (Dalam Masibaah, dkk 2006) disebutkan
bahwa pengembangan kemampuan kognitif anak di Paud Smart Kids School bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir anak agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat
menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk
mengembangkan kemampuan logika serta mengetahui akan ruang dan waktu. Mengembangkan
kemampuan memilah-milah dan mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan
kemampuan berfikir teliti. Terkadang kemampuan logika ini disebut juga sebagai kemampuan
berfikir anak. Peaget, menjelaskan bahwa kemampuan anak untuk beradaptasi dengan
lingkungan sudah dirintis sejak kecil sejalan dengan perkembangan anak usia Pendidikan Anak
Usia Dini sudah dapat mengenal lingkungan sekitarnya, sudah mampu memahami beberapa
symbol atau konsep yang ada.
Perkembangan kognitif anak usia Pendidikan Anak Usia Dini menurut Peaget berada ada
tahap pra operasional. Pada tahap ini, pemikiran anak masih didominasi oleh hal-hal yang
berkaitan dengan aktifitas fisik dan pengalamannya sendiri sekalipun yang ada dalam pikirannya
tidak selalu ditampilkan lewat tingkah laku nyata.
Menurut Biggs dalam Dahar, (1989) merangkum perbedaan penting antara teori perilaku
berkeinginan dan teori belajar kognitif. Seorang guru penganut teori perilaku berkeinginan
mengubah perilaku siswanya, sedangkan guru berorientasi teori kognitif berkeinginan untuk
mengubah pemahamannya.
Konsep kognitif / matematik model sekarang jangan hanya pada konsep bilangan, tetapi
lebih berkaitan dengan konsep-konsep abstrak dimana suatu kebenaran matematika
dikembangkan berdasarkan alasan logis dengan mengadakan pembuktian, ilmu tentang struktur
dan hubungan-hubungan memerlukan simbol-simbol untuk membantu memanipulasi aturan-
aturan melalui operasi yang kemukakan (Paimin, 1998). Peran guru dalam mengembangkan
kegiatan belajar kognitif adalah membuka rasa keingintahuan anak secara alami tentang bentuk,
jumlah dan konsep-konsep dasar lain. Kepedulian dan ketertarikan peneliti terhadap apa yang
dikatakan anak akan mendorong untuk menceritakan pengalaman dan penemuan mereka.
Ketrampilan membeda dan mengelompokkan sangat penting karena kegiatan ini dapat
mengasah kemampuan mengamati pada anak tentang persamaan dan perbedaan, anak akan
menjadi lebih dari seorang ahli ketika sedang membandingkan benda-benda yang sudah dikenal
atau diketahuinya. Mengelompokkan juga membantu anak untuk lebih mengerti tentang dunia
sekelilingnya, yaitu dari yang berbeda menjadi kesatuan dalam suatu kelompok.
Berdasarkan yang dilaksanakan dikelasnya sendiri melalui refleksi diri yang bertujuan
untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dengan melakukan
hal ini diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya hasil observasi pengembangan kognitif.
D. Perumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah
1. Perumusan Masalah
Bagaiman meningkatkan penguasaan materi terhadap pengembangan kognitif bidang
mengelompokkan bentuk-bentuk dengan permainan rengkan.
2. Pemecahan Masalah
Ada beberapa kemungkinan alternatif tindakan, antara lain : melakukan kegiatan praktik,
variasi model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran. Dari berbagai alternatif
pemecahan masalah, untuk mengatasi masalah diatas maka diputuskan untuk penggunaan
model pembelajaran dengan bermain melalui media permainan rengkang.
Adapun langkah-langkah tindakan sebagai berikut :
a. Kegiatan pembelajaran
- Untuk kerja
- Tanya jawab
- Demonstrasi
b. Persiapan
- Konsep baru
- Penjelasan kemudian penyimpulan
c. Pertanyaan anak
d. Penyelidikan
e. Refleksi
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan memahami materi pengembangan kognitif bidang
mengelompokkan bentuk-bentuk dalam permainan rengkan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan aktifitas, ketrampilan memilih-memilih dan mengelompokkan bentuk.
b. Meningkatkan minat siswa mengikuti pembelajaran kognitif pada materi permainan
rengkan.
c. Meningkatkan minat siswa untuk memanfaatkan alat peraga yang ekonomis dan dekat
dengan lingkungan
F. Manfaat Hasil Penelitian
1. Meningkatkan hasil evaluasi siswa
2. Meningkatkan minat siswa serta keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.
3. Meningkatkan ketuntasan pengembangan kognitif.
G. Kajian Pustaka
1. Kerangka Berfikir
Media pembelajaran reungkan merupakan media yang sangat cocok digunakan dalam
pengembangan kognitif.
Menurut Gagne, media adalah berbagai jenis komponem dalam lingkungan anak yang
dapat mendorong anak untuk belajar, media berasal dari bahasa latin yang artinya
“antara”. Pengertian tersebut mengambarkan suatu perantara, dalam menyampaikan
informasi dari suatu sumber kepada penerima. Dalam perjalanan waktu telah semakin
banyak bukti bahwa hasil yang positif dalam belajar akan didapat apabila media
direncanakan dengan baik dalam penggunaan dikelas. Oleh karena itulah saya mencoba
menghadirkan permainan reungkan melalui bermain sambil belajar yang diharapkan
mampu mengembangkan potensi anak secara optimal dan menjadikan proses belajar
mengajar menjadi lebih optimal.
Salah satu tujuan pendidikan kita adalah mengoptimalkan kemampuan anak dan
membantu mengembangkan kemampuan yang sempurna secara fisik, intelektual dan
emosional. Oleh karena itu saya menganggap sangatlah cocok siswa menggunakan media
permainan reungkan. Anak akan menggunakan daya pikirnya untuk mengenali, memberi
alasan rasional, mengatasi dan memahami kesempatan penting.
Pengembangan kognitif merupakan salah satu cara dalam melatih anak untuk berfikir
dengan cara-cara yang logis dan sistematis. Ada beberapa hal yang dapat membantu
perkembangan pengetahuan dan keterampilan anak secara alami yaitu :
Lingkungan yang baik dan mendukung untuk permainan reungkan.
Tersedia bahan-bahan / alat untuk mendorong anak melakukan kegiatan permainan
reungkan.
Terbentuknya kesempatan untuk bermain dan bereksplorasi dengan bebas.
2. Subjek
Berdasarkan uraian pendapat di atas, serta merujuk kepada beberapa pendapat di atas, di
susunlah subjek penelitian sebagai berikut:
Penggunaan media bermain reungkan akan dapat meningkatkan pemahaman anak/siswa
terhadap bentuk-bentuk pada aspek pengembangan kognitif.
Penggunaan media reungkan dengan mengenal bentuk-bentuk benda akan dapat
mengaktifkan siswa dalam belajar sambil bermain melalui permainan reungkan.
Media ini sangat cocok untuk anak usia dini, dimana pada masa ini anak gemar
melakukan eksperimen untuk memenuhi rasa ingin taunya. Mereka merasa nyaman
melakukan kegiatan memanipulasi objek konkrit, menemukan hubungan sebab akibat,
tanpa harus merasa di paksakan.
H. Rencana Dan Prosedur Penelitian
1. Setting penelitian
a. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut, yaitu ;
Tabel. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Siklus Tanggal Pelaksaaan
1 Siklus I 18 April - 22 April 2013
2 Siklus II 25 April - 29 April 2013
Tabel. 1 Jadwal Pelaksanaan penelitian
b. Tempat Penelitian
Pelaksanaan penellitian ini dilaksanakan di kelas Kelompok B Paud Smart Kids
School Banda Aceh, yang terdiri dari 20 Anak.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada penelitian ini adalah anak kelas B Paud Smart Kids School Banda
Aceh, yang terdiri dari 20 anak.
3. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus :
a. Siklus I
1. Perencanaan
a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian
b. Membuat alat peraga
c. Menyusuun instrument penelitian / soal
d. Menyusun lembar observasi dan angket.
2. Pelaksanaan tindakan
1) Kegiatan Awal
a. Permainan motorik kasar
b. Berdo’a dan salam
c. Berbagi cerita
d. Tanya jawab, siapa tahu ini bentuk apa ?
2) Kegiatan Inti
a. Story stelling, bercakap-cakap tentang materi bentuk-bentuk dalam bermain
reugkan
b. Siswa/anak berdiskusi tentang bermacam-macam bentuk yang ada dalam
permainan reungkan.
c. Pemberian tugas mengelompokkan bentuk
d. Bersama-sama antara guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
3) Kegiatan Akhir
a. Recalling, membahas kegiatan belajar sehari-hari
b. Guru memberi tindak lanjut
3. Observasi
a. Lembar pengamatan
b. Nilai tugas
c. Hasil evaluasi
4. Refleksi
a. Membahas apa yang terjadi pada pembelajaran
b. Mencari yang sudah berhasil dicapai dan yang belum dicapai
c. Merencanakan tindak lanjut / membuat rencana perbaikan berikutnya / siklus
kedua.
b. Siklus II
1. Perencanaan
a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian
b. Membuat alat peraga
c. Menyusuun instrument penelitian / soal
d. Menyusun lembar observasi dan angket.
2. Pelaksanaan tindakan
1) Kegiatan Awal
a. Permainan motorik kasar
b. Berdo’a dan salam
c. Berbagi cerita
d. Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan Inti
e. Story stelling, bercakap-cakap tentang materi bentuk-bentuk dalam bermain
reugkan
f. Tanya jawab tentang bentuk-bentuk dalam permainan reungkan.
g. Pemberian tugas mengelompokkan bentuk
3) Kegiatan Akhir
h. Recalling, membahas kegiatan belajar sehari-hari
i. Pemberian reward/penghargaan bagi anak yang dapat menyelesaikan tugas
dengan baik.
3. Observasi
a. Lembar pengamatan
b. Hasil evaluasi
4. Refleksi
Bersama teman sejawat melaksanakan refleksi sebagai berikut ;
a. Membahas apa yang terjadi pada pembelajaran
b. Membahas tentang keberhasilan pembelajaran.
I. Jadwal Penelitian
1. Persiapan
a. Menyusun proposal
b. Menyusun instrument
c. Simulasi rencana kegiatan harian
2. Pelaksanaan
a. Menyiapkan alat/sarana
b. Tindakan siklus I
c. Tindakan siklus II
3. Menyusun laporan
1. Menyusun laporan
2. Seminar hasil penelitian
3. Perbaikan dan pengadaan