ptk bunda

10
A. Judul Penelitian Upaya meningkatkan kognitif siswa bidang mengelompokkan bentuk melalui Media Kalung Bentuk Geometri pada siswa kelompok 3 – 4 tahun. B. Bidang Kajian Pengembangan Kognitif C. Pendahuluan Sesuai dengan KTSP Paud Smart Kids School (Dalam Masibaah, dkk 2006) disebutkan bahwa pengembangan kemampuan kognitif anak di Paud Smart Kids School bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk mengembangkan kemampuan logika serta mengetahui akan ruang dan waktu. Mengembangkan kemampuan memilah-milah dan mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berfikir teliti. Terkadang kemampuan logika ini disebut juga sebagai kemampuan berfikir anak. Peaget, menjelaskan bahwa kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan sudah dirintis sejak kecil sejalan dengan perkembangan anak usia Pendidikan Anak Usia Dini sudah dapat mengenal lingkungan sekitarnya, sudah mampu memahami beberapa symbol atau konsep yang ada. Perkembangan kognitif anak usia Pendidikan Anak Usia Dini menurut Peaget berada ada tahap pra operasional. Pada tahap ini, pemikiran anak masih didominasi oleh hal-hal yang berkaitan dengan aktifitas fisik dan pengalamannya sendiri sekalipun yang

Upload: mustaqim-zulkifli

Post on 28-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PTK Bunda

A. Judul Penelitian

Upaya meningkatkan kognitif siswa bidang mengelompokkan bentuk melalui Media

Kalung Bentuk Geometri pada siswa kelompok 3 – 4 tahun.

B. Bidang Kajian

Pengembangan Kognitif

C. Pendahuluan

Sesuai dengan KTSP Paud Smart Kids School (Dalam Masibaah, dkk 2006) disebutkan

bahwa pengembangan kemampuan kognitif anak di Paud Smart Kids School bertujuan untuk

mengembangkan kemampuan berpikir anak agar dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat

menemukan bermacam-macam alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk

mengembangkan kemampuan logika serta mengetahui akan ruang dan waktu. Mengembangkan

kemampuan memilah-milah dan mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan

kemampuan berfikir teliti. Terkadang kemampuan logika ini disebut juga sebagai kemampuan

berfikir anak. Peaget, menjelaskan bahwa kemampuan anak untuk beradaptasi dengan

lingkungan sudah dirintis sejak kecil sejalan dengan perkembangan anak usia Pendidikan Anak

Usia Dini sudah dapat mengenal lingkungan sekitarnya, sudah mampu memahami beberapa

symbol atau konsep yang ada.

Perkembangan kognitif anak usia Pendidikan Anak Usia Dini menurut Peaget berada ada

tahap pra operasional. Pada tahap ini, pemikiran anak masih didominasi oleh hal-hal yang

berkaitan dengan aktifitas fisik dan pengalamannya sendiri sekalipun yang ada dalam pikirannya

tidak selalu ditampilkan lewat tingkah laku nyata.

Menurut Biggs dalam Dahar, (1989) merangkum perbedaan penting antara teori perilaku

berkeinginan dan teori belajar kognitif. Seorang guru penganut teori perilaku berkeinginan

mengubah perilaku siswanya, sedangkan guru berorientasi teori kognitif berkeinginan untuk

mengubah pemahamannya.

Konsep kognitif / matematik model sekarang jangan hanya pada konsep bilangan, tetapi

lebih berkaitan dengan konsep-konsep abstrak dimana suatu kebenaran matematika

dikembangkan berdasarkan alasan logis dengan mengadakan pembuktian, ilmu tentang struktur

dan hubungan-hubungan memerlukan simbol-simbol untuk membantu memanipulasi aturan-

aturan melalui operasi yang kemukakan (Paimin, 1998). Peran guru dalam mengembangkan

Page 2: PTK Bunda

kegiatan belajar kognitif adalah membuka rasa keingintahuan anak secara alami tentang bentuk,

jumlah dan konsep-konsep dasar lain. Kepedulian dan ketertarikan peneliti terhadap apa yang

dikatakan anak akan mendorong untuk menceritakan pengalaman dan penemuan mereka.

Ketrampilan membeda dan mengelompokkan sangat penting karena kegiatan ini dapat

mengasah kemampuan mengamati pada anak tentang persamaan dan perbedaan, anak akan

menjadi lebih dari seorang ahli ketika sedang membandingkan benda-benda yang sudah dikenal

atau diketahuinya. Mengelompokkan juga membantu anak untuk lebih mengerti tentang dunia

sekelilingnya, yaitu dari yang berbeda menjadi kesatuan dalam suatu kelompok.

Berdasarkan yang dilaksanakan dikelasnya sendiri melalui refleksi diri yang bertujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dengan melakukan

hal ini diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya hasil observasi pengembangan kognitif.

D. Perumusan Masalah Dan Pemecahan Masalah

1. Perumusan Masalah

Bagaiman meningkatkan penguasaan materi terhadap pengembangan kognitif bidang

mengelompokkan bentuk-bentuk dengan permainan rengkan.

2. Pemecahan Masalah

Ada beberapa kemungkinan alternatif tindakan, antara lain : melakukan kegiatan praktik,

variasi model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran. Dari berbagai alternatif

pemecahan masalah, untuk mengatasi masalah diatas maka diputuskan untuk penggunaan

model pembelajaran dengan bermain melalui media permainan rengkang.

Adapun langkah-langkah tindakan sebagai berikut :

a. Kegiatan pembelajaran

- Untuk kerja

- Tanya jawab

- Demonstrasi

b. Persiapan

- Konsep baru

- Penjelasan kemudian penyimpulan

c. Pertanyaan anak

d. Penyelidikan

Page 3: PTK Bunda

e. Refleksi

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan memahami materi pengembangan kognitif bidang

mengelompokkan bentuk-bentuk dalam permainan rengkan.

2. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan aktifitas, ketrampilan memilih-memilih dan mengelompokkan bentuk.

b. Meningkatkan minat siswa mengikuti pembelajaran kognitif pada materi permainan

rengkan.

c. Meningkatkan minat siswa untuk memanfaatkan alat peraga yang ekonomis dan dekat

dengan lingkungan

F. Manfaat Hasil Penelitian

1. Meningkatkan hasil evaluasi siswa

2. Meningkatkan minat siswa serta keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.

3. Meningkatkan ketuntasan pengembangan kognitif.

G. Kajian Pustaka

1. Kerangka Berfikir

Media pembelajaran reungkan merupakan media yang sangat cocok digunakan dalam

pengembangan kognitif.

Menurut Gagne, media adalah berbagai jenis komponem dalam lingkungan anak yang

dapat mendorong anak untuk belajar, media berasal dari bahasa latin yang artinya

“antara”. Pengertian tersebut mengambarkan suatu perantara, dalam menyampaikan

informasi dari suatu sumber kepada penerima. Dalam perjalanan waktu telah semakin

banyak bukti bahwa hasil yang positif dalam belajar akan didapat apabila media

direncanakan dengan baik dalam penggunaan dikelas. Oleh karena itulah saya mencoba

menghadirkan permainan reungkan melalui bermain sambil belajar yang diharapkan

mampu mengembangkan potensi anak secara optimal dan menjadikan proses belajar

mengajar menjadi lebih optimal.

Salah satu tujuan pendidikan kita adalah mengoptimalkan kemampuan anak dan

membantu mengembangkan kemampuan yang sempurna secara fisik, intelektual dan

emosional. Oleh karena itu saya menganggap sangatlah cocok siswa menggunakan media

Page 4: PTK Bunda

permainan reungkan. Anak akan menggunakan daya pikirnya untuk mengenali, memberi

alasan rasional, mengatasi dan memahami kesempatan penting.

Pengembangan kognitif merupakan salah satu cara dalam melatih anak untuk berfikir

dengan cara-cara yang logis dan sistematis. Ada beberapa hal yang dapat membantu

perkembangan pengetahuan dan keterampilan anak secara alami yaitu :

Lingkungan yang baik dan mendukung untuk permainan reungkan.

Tersedia bahan-bahan / alat untuk mendorong anak melakukan kegiatan permainan

reungkan.

Terbentuknya kesempatan untuk bermain dan bereksplorasi dengan bebas.

2. Subjek

Berdasarkan uraian pendapat di atas, serta merujuk kepada beberapa pendapat di atas, di

susunlah subjek penelitian sebagai berikut:

Penggunaan media bermain reungkan akan dapat meningkatkan pemahaman anak/siswa

terhadap bentuk-bentuk pada aspek pengembangan kognitif.

Penggunaan media reungkan dengan mengenal bentuk-bentuk benda akan dapat

mengaktifkan siswa dalam belajar sambil bermain melalui permainan reungkan.

Media ini sangat cocok untuk anak usia dini, dimana pada masa ini anak gemar

melakukan eksperimen untuk memenuhi rasa ingin taunya. Mereka merasa nyaman

melakukan kegiatan memanipulasi objek konkrit, menemukan hubungan sebab akibat,

tanpa harus merasa di paksakan.

H. Rencana Dan Prosedur Penelitian

1. Setting penelitian

a. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel berikut, yaitu ;

Tabel. 1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Siklus Tanggal Pelaksaaan

1 Siklus I 18 April - 22 April 2013

Page 5: PTK Bunda

2 Siklus II 25 April - 29 April 2013

Tabel. 1 Jadwal Pelaksanaan penelitian

b. Tempat Penelitian

Pelaksanaan penellitian ini dilaksanakan di kelas Kelompok B Paud Smart Kids

School Banda Aceh, yang terdiri dari 20 Anak.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah anak kelas B Paud Smart Kids School Banda

Aceh, yang terdiri dari 20 anak.

3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus :

a. Siklus I

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian

b. Membuat alat peraga

c. Menyusuun instrument penelitian / soal

d. Menyusun lembar observasi dan angket.

2. Pelaksanaan tindakan

1) Kegiatan Awal

a. Permainan motorik kasar

b. Berdo’a dan salam

c. Berbagi cerita

d. Tanya jawab, siapa tahu ini bentuk apa ?

2) Kegiatan Inti

a. Story stelling, bercakap-cakap tentang materi bentuk-bentuk dalam bermain

reugkan

b. Siswa/anak berdiskusi tentang bermacam-macam bentuk yang ada dalam

permainan reungkan.

c. Pemberian tugas mengelompokkan bentuk

d. Bersama-sama antara guru dan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

3) Kegiatan Akhir

Page 6: PTK Bunda

a. Recalling, membahas kegiatan belajar sehari-hari

b. Guru memberi tindak lanjut

3. Observasi

a. Lembar pengamatan

b. Nilai tugas

c. Hasil evaluasi

4. Refleksi

a. Membahas apa yang terjadi pada pembelajaran

b. Mencari yang sudah berhasil dicapai dan yang belum dicapai

c. Merencanakan tindak lanjut / membuat rencana perbaikan berikutnya / siklus

kedua.

b. Siklus II

1. Perencanaan

a. Menyusun Rencana Kegiatan Harian

b. Membuat alat peraga

c. Menyusuun instrument penelitian / soal

d. Menyusun lembar observasi dan angket.

2. Pelaksanaan tindakan

1) Kegiatan Awal

a. Permainan motorik kasar

b. Berdo’a dan salam

c. Berbagi cerita

d. Menyampaikan tema dan tujuan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

e. Story stelling, bercakap-cakap tentang materi bentuk-bentuk dalam bermain

reugkan

f. Tanya jawab tentang bentuk-bentuk dalam permainan reungkan.

g. Pemberian tugas mengelompokkan bentuk

3) Kegiatan Akhir

h. Recalling, membahas kegiatan belajar sehari-hari

Page 7: PTK Bunda

i. Pemberian reward/penghargaan bagi anak yang dapat menyelesaikan tugas

dengan baik.

3. Observasi

a. Lembar pengamatan

b. Hasil evaluasi

4. Refleksi

Bersama teman sejawat melaksanakan refleksi sebagai berikut ;

a. Membahas apa yang terjadi pada pembelajaran

b. Membahas tentang keberhasilan pembelajaran.

I. Jadwal Penelitian

1. Persiapan

a. Menyusun proposal

b. Menyusun instrument

c. Simulasi rencana kegiatan harian

2. Pelaksanaan

a. Menyiapkan alat/sarana

b. Tindakan siklus I

c. Tindakan siklus II

3. Menyusun laporan

1. Menyusun laporan

2. Seminar hasil penelitian

3. Perbaikan dan pengadaan