pt pertamina (persero) refinery unit v balikpapan … · • smk3 pp 50/2012 • iso 9001 • iso...

LAPORAN KEBERLANJUTAN - SUSTAINABILITY REPORT - 2017 - PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN

TENTANG LAPORAN INI - ABOUT THIS REPORT

i

PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN

2 0 1 7 - L A P O R A N K E B E R L A N J U T A N - S U S T A I N A B I L I T Y R E P O R T

PT PERTA

MIN

A (PER

SERO

) R

EFINERY U

NIT V

BALIK

PAPA

N2017

LA

POR

AN

KEB

ERL

AN

JUTA

NSU

STAIN

AB

ILITY REPO

RT

KOM

ITMEN

MER

AIH

PERFO

RM

A K

EBER

LA

NJU

TAN

CO

MM

ITMEN

T TO A

CH

IEVE SU

STAIN

AB

LE PERFO

RM

AN

CE

KOMITMEN MERAIH PERFORMA KEBERLANJUTAN

COMMITMENT TO ACHIEVE SUSTAINABLE PERFORMANCE

PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN - 2017 - LAPORAN KEBERLANJUTAN - SUSTAINABILITY REPORT


ii



01

KOMITMEN MERAIH PERFORMA KEBERLANJUTANCOMMITMENT TO ACHIEVE SUSTAINABLE PERFORMANCE

SEPANJANG 2017, PT PERTAMINA REFINERY UNIT V (PERTAMINA RU V) MENGIMPLEMENTASIKAN KOMITMEN YANG TELAH DICANANGKAN DALAM MISI KORPORASI SECARA MENYELURUH. DALAM UPAYANYA UNTUK MENGELOLA OPERASIONAL KILANG YANG AMAN, HANDAL, EFISIEN, DAN RAMAH LINGKUNGAN UNTUK MENYEDIAKAN KEBUTUHAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN, PERTAMINA RU V MENERAPKAN TEKNOLOGI ADVANCE CONTROL SYSTEM DALAM SISTEM PENGENDALIAN PROSES PRODUKSINYA. USAHA UNTUK MENGEMBANGKAN INOVASI DAN FLEKSIBILITAS UNTUK MEMAKSIMALKAN VALUABLE PRODUCT DILAKSANAKAN DENGAN MENGINISIASI PRODUKSI BAHAN BAKAR MINYAK BERKUALITAS TINGGI SESUAI STANDAR EURO 4. SEIRING PENINGKATAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI, PERTAMINA RU V JUGA MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA MELALUI PROGRAM-PROGRAM BERBAGI PENGETAHUAN DAN PENINGKATAN KEAHLIAN.

SELANJUTNYA, GUNA MEMBERI MANFAAT KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN, PERTAMINA RU V MELAKSANAKAN SEJUMLAH PROGRAM KEPEDULIAN YANG TIDAK HANYA MENYENTUH SISI SOSIAL KEMASYARAKATAN NAMUN JUGA PELESTARIAN LINGKUNGAN. SEBAGAI UNIT PENGOLAHAN MINYAK TERBESAR KEDUA DI INDONESIA, KEBUTUHAN SDM DIJAWAB DENGAN MELIBATKAN MASYARAKAT SEKITAR. KONTRIBUSI DALAM HAL KESEHATAN DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT DIWUJUDKAN MELALUI PENYELENGGARAAN BERBAGAI KEGIATAN BEKERJA SAMA DENGAN INSTANSI PEMERINTAH TERKAIT.

Throughout 2017, PT Pertamina Refinery Unit V (Pertamina RU V) thoroughly implements the commitments as stated in corporate mission. In the effort to manage a safe, reliable, efficient, and environmentally friendly refinery operations to provide for sustainable energy needs, Pertamina RU V is implementing Advance Control System technology in its production process control system. Efforts to develop innovation and flexibility to maximize valuable products are executed by initiating high-quality fuel oil production in accordance to Euro 4 standards. As technology usage increases, Pertamina RU V also develops knowledge and capacity of human resources through knowledge sharing and skill enhancement programmes.

Furthermore, in order to provide benefits to stakeholders, Pertamina RU V carries out a number of awareness programmes, focusing not only to social concern but also environmental conservation. Being the second largest oil processing unit in Indonesia, the human resource needs are answered by involving surrounding communities. Contributions in health and education for the community are realized by conducting various activities in cooperation with relevant government agencies.

PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN - 2017 - LAPORAN KEBERLANJUTAN - SUSTAINABILITY REPORT02

PERTAMINA RU V 2017 HIGHLIGHTS

Volume Produksi Production Volume

Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction

juta barrelmillion barrels

vs. 4,10 di/in 2016

vs. 3,17 di/in 2016

60,8

4,15

Kapasitas TerpasangInstalled Capacity

Indeks Kepuasan Konsumen Customer Satisfaction Index

MBSD260

3,81

LAPORAN KEBERLANJUTAN - SUSTAINABILITY REPORT - 2017 - PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN 03

Total Jam Kerja Aman Total Safe Working Hours

dari 7 April 2011 hingga 31 Desember 2017from 7 April 2011 to 31 December 2017

54.837.381

Seoul International Invention Fair Awarduntuk/for Team RU V PC Prove TRAP

SertifikasiCertifications

Keunggulan StrategisStrategic Advantages

• SMK3 PP 50/2012• ISO 9001• ISO 14001• ISO 28001• KAN ISO 17025• OHSAS 18001• ISRS• SMP Perkap 24/2007

1. Business/Financial2. Operational Excellence3. Customer4. Growth Sustainability



04

0102

03

PERTAMINA RU V 2017 HIGHLIGHTS

TENTANG LAPORAN INIABOUT THIS REPORT

PEMANGKU KEPENTINGANSTAKEHOLDERS

SAMBUTAN GENERAL MANAGERFOREWORD FROM THE GENERAL MANAGER

PROFIL PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPANPROFILE OF PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN

EKONOMIECONOMY

Proses Penetapan Pemangku Kepentingan, Topik, dan Isi Laporan

Pelibatan Pemangku Kepentingan

Tonggak Sejarah

Visi dan Misi

Tata Nilai 6C

Struktur Organisasi Pertamina RU VBalikpapan

Jajaran Manajemen Pertamina RU VBalikpapan

Supply Chain

Kebijakan dan KomitmenPertamina RU V Balikpapan

Kinerja Ekonomi

Dukungan bagi PertumbuhanEkonomi Lokal

02

06

08

08

12

28

29

30

32

34

36

38

50

52

Determining Stakeholders, Topics, and Contents of The Report

Stakeholder Engagement

Milestones

Vision and Mission

6C Corporate Values

Pertamina RU V BalikpapanOrganization Structure

Board of Management ofPertamina RU V Balikpapan

Supply Chain

Pertamina RU V Balikpapan Policy andCommitment

Economic Performance

Support for Local EconomicDevelopment

DAFTAR ISITABLE OF CONTENT


DAFTAR ISI - TABLE OF CONTENT

05

04

05

LINGKUNGANENVIRONMENT

KETENAGAKERJAAN dan SOSIALEMPLOYMENT and SOCIAL PRACTICES

Pemanfaatan dan Pengolahan BahanMentah

Penggunaan Energi dan Efisiensi Energi

Penggunaan Air

Keanekaragaman Hayati

Emisi Gas Rumah Kaca dan PenggunaanBahan Perusak Ozon

Pengelolaan Limbah

Pengelolaan Dampak ProdukTerhadap Lingkungan dan KepatuhanLingkungan

Komposisi Tenaga Kerja danKepegawaian

Kesejahteraan Pekerja

Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pendidikan dan Pelatihan

Hubungan Industrial yangMenjunjung Hak Asasi Manusia

Praktik Bisnis Bertanggung Jawab

Interaksi dengan Masyarakat Lokal

Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan

Pengelolaan Dampak Produk SecaraBertanggung Jawab

Indeks Isi GRI

Lembar Umpan Balik Buku Laporan Keberlanjutan PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan

58

60

63

68

73

78

83

88

92

95

99

101

103

105

113

115

122

133

Raw Materials Use and Processing

Energy Consumption and EnergyEfficiency

Water Consumption

Biodiversity

Greenhouse Gas Emissions and Useof Ozone-Depleting Substances

Waste Management

Product Environmental ImpactManagement and EnvironmentalCompliance

Employee Composition

Employee Welfare

Occupational Health and Safety

Education and Training

Industrial Relations and Upholding ofHuman Rights

Responsible Business Practice

Interaction with Local Communities

Customer Health and Safety

Responsible Management of Products’Impacts

GRI Content Index

Feedback Column Sustainability Report of PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan



06

Laporan Keberlanjutan PertaminaRefineryUnitVBalikpapan (“Pertamina RU V” atau “Perusahaan”) Tahun 2017 memuat informasi kinerja Pertamina RU V—sebagai unit bisnis dari PT Pertamina (Persero)—dalam berbagai aspek keberlanjutan yang dianggap penting bagi kegiatan usahanya. Laporan ini tidak memuat data dan laporan yang hanya dapat disajikan secara konsolidasi ke dalam laporan PT Pertamina (Persero) karena data dan laporan yang bersifat demikian tidak termasuk dalam cakupan pelaporan dari Laporan Keberlanjutan Pertamina RU V. [102-45]

Aspek-aspek keberlanjutan yang dimaksud mencakup bidang ekonomi, lingkungan, sosial, ketenagakerjaan, hak asasi manusia, dan tanggung jawab atas produk. Pembahasan setiap aspek dan topik keberlanjutan yang dianggap material telah dilengkapi dengan penjelasan dan pertanggungjawabannya untuk periode satu tahun yang dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember 2017. [102-50]

Tahun 2018 merupakan tahun ketiga Pertamina RU V menerbitkan Laporan Keberlanjutan. Laporan Keberlanjutan ini diterbitkan setiap satu tahun sekali, dengan masa pelaporan per satu tahun. [102-51; 102-52]

Dalam memastikan kelengkapan pelaporannya, Pertamina RU V berpedoman pada protokol Global Reporting Initiative – GRI Standards (Standar GRI). Laporan Keberlanjutan Pertamina RU V Tahun 2017 (Edisi Kedua) telah diterbitkan pada bulan … dan dapat diunduh dari [mohon sediakan linknya apabila ada]. [102-50]

Penulisan laporan ini diawali dengan pengumpulan data dan informasi mengenai berbagai kegiatan dan hasil pengukuran yang telah dilakukan di lingkungan Pertamina RU V oleh berbagai departemen dan unit kerja. Pernyataan yang terkait dengan perhatian dan harapan dari para pemangku kepentingan Perusahaan yang signifikan telah dikumpulkan, diolah, dan disertakan dalam proses pelaporan.

The 2017 Sustainability Report of PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan (hereinafter referred to as “Pertamina RU V” or “the Company”), contains information on Pertamina RU V’s performance—as a business unit of PT Pertamina (Persero)—across various sustainability aspects relevant to its business activities. Data and reports which are beyond the scope of Pertamina RU V’s Sustainability Report are not included here, as they can only be consolidated within PT Pertamina (Persero)’s report. [102-45]

The aspects addressed in this report are economic, environmental, social, employment, human rights, and product responsibility. Descriptions of each aspect and sustainability topic have been provided in great detail, along with full accountability, for the period of one year, from 1 January until 31 December 2017. [102-50]

2018 was the third consecutive year Pertamina RU V published its Sustainability Report. This report is published annually, with a reporting period of one year. [102-51; 102-52]

To ensure the completeness of its reports, Pertamina RU V follows the Global Reporting Initiative – GRI Standards. Pertamina RU V‘s 2017 Sustainability Report (Second Edition) was published in … and can be downloaded from … [102-50]

The Sustainability Report’s initial phase involved collecting data, information relating to various activities, and results of measurements conducted by Pertamina RU V across its various functions and sections. Statements pertaining to the interests and expectations of significant stakeholders of the Company were also duly collected, processed, and included in the reporting process.

TENTANG LAPORAN INIABOUT THIS REPORT



07

Pertamina RU V menggunakan metode dan teknik pengumpulan dan pengukuran data kuantitatif dalam menyusun Laporan Keberlanjutan ini, disesuaikan dengan sifat dan kondisi setiap jenis data. Kapanpun memungkinkan, data dilaporkan dalam satuan Standar Internasional, sebagaimana disyaratkan dalam protokol Standar GRI. Laporan Keberlanjutan ini juga menyajikan data yang diperoleh dengan metode estimasi, yakni data yang terkait dengan emisi fugitive.

Laporan Keberlanjutan Tahun 2017 ini telah disiapkan sesuai dengan Standar GRI: Pilihan Inti. Pada bagian akhir laporan—halaman 122-132 telah disajikan Indeks Standar GRI untuk keperluan referensi silang, yang akan mempermudah pembaca mencari dan mendapatkan aspek-aspek kinerja tertentu yang diungkapkan dalam laporan ini. Referensi pengungkapan Standar GRI juga ditampilkan pada margin dari setiap judul atau paragraf yang relevan dengan pengungkapan yang dicakup oleh Standar GRI. [102-54; 102-55]

Pertamina RU V telah meminta DNV GL sebagai pihak eksternal untuk melakukan penjaminan atas isi Laporan Keberlanjutan Pertamina RU V Tahun 2017 ini, secara khusus untuk aspek-aspek: Limbah Berbahaya, Emisi Gas Rumah Kaca, dan Penyerapan Tenaga Kerja dari Masyarakat Sekitar. [102-56]

Pertamina RU V menghargai semua masukan, kritik, dan saran dari para pemangku kepentingan atas Laporan Keberlanjutan Tahun 2017 ini. Pemangku kepentingan yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut atau memberikan masukan apapun mengenai isi laporan keberlanjutan ini dapat mengisi formulir umpan balik yang terdapat pada bagian akhir dari laporan ini, atau menghubungi: [102-53]

PTPertamina(Persero)RefineryUnitVBalikpapan

Jl. Yos Sudarso No. 1 Balikpapan 76111Tlp. : (0542) 733011 (hunting), Fax. : 732716 - 514148Telex : 73160 - 737161 - 37132E-mail : [email protected]

Pertamina RU V employed quantitative data collection and measurement methods and techniques in the preparation of this report, with each method or technique attuned to the particular nature and conditions of the data involved. Whenever possible, data is reported in the International System of Units, as required by the GRI Standards. This Sustainability Report also presents data obtained via estimation, i.e. data related to fugitive emissions.

This report has been prepared in accordance with the GRI Standards: Core option. At the conclusion of the report—pages 122 to 132—the GRI Content Index is provided for cross-referencing purposes, enabling readers to review the Report’s specific performance aspects. The GRI Standards disclosure references are also presented within the margins of each heading or paragraph relevant to the specific disclosures included in the GRI Standards. [102-54; 102-55]

Pertamina RU V requested the assistance of DNV GL as an external party to provide assurance on the contents of the 2017 Sustainability Report of Pertamina RU V, specifically for the aspects of Hazardous Waste, Greenhouse Gas Emissions, and Employment from the Community. [102-56]

Pertamina RU V welcomes all stakeholder feedback, criticism, and recommendations for its 2017 Sustainability Report. Stakeholders wishing to obtain further information or to submit feedback regarding the Report are encouraged to fill out the feedback form available at the end of this Report, or to contact the following: [102-53]


PEMANGKU KEPENTINGAN - STAKEHOLDERS

08

PEMANGKU KEPENTINGANSTAKEHOLDERS

PROSES PENETAPAN PEMANGKU KEPENTINGAN, TOPIK, & ISI LAPORAN [102-46]

DETERMINING STAKEHOLDERS, TOPICS &REPORT CONTENT [102-46]

Proses pemilihan dan penetapan pemangku kepentingan di Pertamina RU V mengacu pada proses serupa yang telah dilakukan oleh induk perusahaan, PT Pertamina (Persero), dalam menyusun Laporan Keberlanjutan Pertamina Tahun 2017. Topik-topik keberlanjutan yang dipertimbangkan untuk disertakan dalam Laporan Keberlanjutan Pertamina RU V Tahun 2017 adalah yang telah juga dipertimbangkan oleh PT Pertamina (Persero), namun cakupan pembahasannya dibatasi pada hal-hal yang relevan dengan aktivitas operasi Pertamina RU V.

Dengan demikian, laporan ini memuat topik-topik yang dianggap penting bagi keberlanjutan Pertamina RU V dan pemangku kepentingan utama yang telah diidentifikasi. Penjelasan mengenai para pemangku kepentingan Perusahaan dan cara Perusahaan mengelola hubungan dengan mereka dijelaskan pada bagian lain dari Laporan ini.

Topik-topik keberlanjutan yang pada akhirnya dipilih untuk dilaporkan dalam laporan ini ditentukan setelah Perusahaan mengidentifikasi isu-isu keberlanjutan yang dihadapi sepanjang tahun 2017, dan memprioritaskannya berdasarkan besar kecilnya pengaruh topik-topik tersebut terhadap para pemangku kepentingan dan keberlanjutan Perusahaan. Prosesnya dijelaskan dalam bagan berikut:

1. Identifikasi Topik-topik yang relevan dengan keberlanjutan Pertamina RU V diidentifikasi berdasarkan pendekatan perwakilan, dalam diskusi yang melibatkan para peserta dari berbagai fungsi di Pertamina RU V, antara lain operasional, keuangan, keselamatan kerja, lingkungan, legal, sumber daya manusia, komunikasi, dan hubungan masyarakat. Diskusi ini juga membahas batasan-batasan dari setiap topik keberlanjutan yang teridentifikasi.

In preparing the 2017 Sustainability Report, the processes for selecting and determining Pertamina RU V’s stakeholders refer to the similar processes conducted by its parent company, PT Pertamina (Persero). The sustainability topics considered for inclusion in the 2017 Sustainability Report of Pertamina RU V were those also considered for inclusion by PT Pertamina (Persero), albeit with the scope limited to topics relevant to Pertamina RU V’s operations.

This Report therefore contains topics considered crucial for ensuring the sustainability of Pertamina RU V and its major identified stakeholders. Stakeholder descriptions, and the ways in which the Company engages with stakeholders, are provided in a separate section of this Report.

Topics were selected for inclusion in this Report after careful consideration and identification of the sustainability issues the Company faced in 2017. These topics were prioritised based on the degree of their influence on stakeholders and the sustainability of Pertamina RU V. The processes are further elaborated as follows:

1. Identification Topics relevant to Pertamina RU V’s sustainability were identified using a representational approach, during a discussion involving participants from various functions within the Company, including operations, finance, occupational health and safety, environment, legal, human resources, communications, and public relations. During the discussion, the boundaries of each identified aspect were also addressed.



09

2. Prioritisasi Selanjutnya topik-topik yang telah diidentifikasi tersebut diprioritaskan menggunakan kriteria signifikansi berikut: (a) dampak aktual dan potensial bagi keberlanjutan Pertamina RU V, dan (b) pengaruhnya terhadap persepsi pemangku kepentingan terhadap operasi bisnis Pertamina RU V. Tahapan ini menghasilkan sejumlah topik keberlanjutan yang dianggap material dan dengan demikian akan dilaporkan di sini.

Dalam menentukan tingkat cakupan pelaporan, Perusahaan mengategorikan suatu topik sebagai topik material berdasarkan dua kriteria, yakni: (a) posisinya yang tinggi pada matriks materialitas, sebagaimana dimuat di bawah ini; dan (b) kewajiban untuk melaporkan topik tersebut berdasarkan persyaratan regulasi dan pertimbangan lainnya.

Tingkat materialitas setiap topik dalam Matriks Materialitas di bawah ini dipertimbangkan dengan mengikuti prosedur resmi yang ditetapkan dalam Tata Kerja Organisasi – Pengelolaan Keterlibatan Pemangku Kepentingan dalam Kegiatan Bisnis Pertamina RU V.

Pemilihan pemangku kepentingan dan metode penyusunan Daftar Pemangku Kepentingan di Pertamina RU V mengacu pada definisi dan prosedur dalam protokol AA1000 Stakeholder Engagement Standard 2015.

Pemangku kepentingan di Pertamina RU V diklasifikasikan menjadi pemangku kepentingan internal dan pemangku kepentingan eksternal. Para pemangku kepentingan juga diklasifikasikan berdasarkan kekuatan, posisi/peran dan pengaruhnya terhadap kelangsungan bisnis Pertamina RU V. Berdasarkan klasifikasi ini, pemangku kepentingan dibagi menjadi tiga: pemangku kepentingan kunci, pendukung, dan pelengkap. Para pemangku kepentingan juga diklasifikasikan sesuai dengan isu-isu utama yang dihadapi Perusahaan, meliputi: keterlibatan masyarakat; pendidikan dan kebudayaan; kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja; keamanan; dan komersial.

Selanjutnya, Pertamina RU V mengidentifikasi harapan para pemangku kepentingannya melalui metode-metode berikut: survei kepuasan pelanggan; pertemuan; pemenuhan persyaratan regulasi; penerimaan saran dan masukan

2. Prioritization The identified topics were subsequently prioritised based on the following criteria for significance: (a) actual and potential impacts on the sustainability of Pertamina RU V, and (b) their impacts on stakeholder perceptions of Pertamina RU V’s business operations. This stage resulted in various topics considered significant, and they are therefore reported herein.

To determine the reporting scope, the Company categorised a material topic based on two criteria: (a) its position on the upper right side in the materiality matrix as shown below, and (b) the obligation to report said topic as required by regulations and/or other considerations.

The materiality of each topic presented in the following Materiality Matrix has been considered by following the procedures stipulated in the Organizational Work Procedure – Management of Stakeholders Engagement in Pertamina RU V’s Business Activities.

In Pertamina RU V, selection of stakeholders and preparation of the Stakeholders Register follows a methodology prescribed in accordance with the definitions and procedures of the AA1000 Stakeholder Engagement Standard 2015.

Pertamina RU V’s stakeholders are classified as internal and external stakeholders. The stakeholders are also classified by their potency, position/role, and influence to Pertamina RU V’s business continuity. Based on this classification, stakeholders are categorised into three groups, i.e. key, supporting, and complementary stakeholders. These stakeholders can be further classified by the main issues faced by the Company, including: community engagement; education and culture; occupational health and safety and the environment; security; and commercial issues.

Furthermore, Pertamina RU V identifies the expectations of its stakeholders using the following methods: customer satisfaction surveys; meetings; fulfilment of regulatory requirements; advice and inputs from surrounding



10

14

15

TinggiHigh

Peng

aruh

terh

adap

Per

seps

i Pem

angk

u Ke

pent

inga

nIm

pact

on

the

Perc

epti

on o

f Sta

keho

lder

s

Signifikansi Dampak Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Pertamina RU V terhadap KeberlanjutannyaSignificance of Economic, Social, and Environmental Impacts of Pertamina RU V to its Sustainability

SedangMedium

RendahLow

13

10

12

9

8

7

6

34

5

1

2

11

MATRIKS MATERIALITASMateriality Matrix

dari masyarakat sekitar dan pekerja; serta memorandum dan surat-menyurat.

Kebutuhan dan harapan para pemangku kepentingan yang telah berhasil diidentifikasi selanjutnya dikelompokkan sesuai topik yang relevan. Topik-topik yang paling bersinggungan dengan harapan-harapan yang dikemukakan para pemangku kepentingan selanjutnya dipertimbangkan untuk dijadikan topik material, sekaligus dipersiapkan metode-metode yang tepat untuk mengevaluasi kinerjanya serta mengevaluasi apakah kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan telah terpenuhi dengan baik.

communities and employees; as well as memoranda and other forms of correspondence.

Upon identification, the needs and expectations of stakeholders are then grouped according to the relevant topics. The topics that have the most in common with the stakeholders’ stated expectations are then considered as material topics. At the same time, the proper methods for evaluating performance in these topics and for evaluating whether the needs and expectations of stakeholders have been fulfilled, are devised.



11

No.Topik Keberlanjutan yang Material

Material Topic

Batasan DampakImpact Limitation

InternalInternal

EksternalExternal

1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja | Occupational Health and Safety K

2 Pendidikan dan Pelatihan | Training and Education K

3 Emisi | Emissions PS M, P

4 Efluen dan Limbah | Effluents and Waste PS M, P

5 Dampak Ekonomi Tidak Langsung | Indirect Economic Impacts M

6 Air | Water PS

7 Energi | Energy PS

8 Bahan | Materials PS

9 Praktik Pengadaan | Procurement Practices PS S

10 Kinerja Ekonomi | Economic Performance PS

11 Antikorupsi | Anti-Corruption PS, K

12 Keberadaan Pasar | Market Presence K

13 Keanekaragaman Hayati | Biodiversity PS M, P

14 Masyarakat Lokal | Local Communities PS M

15 Kepegawaian | Employment K

M = Masyarakat / SocietyP = Pemerintah / GovernmentS = Supplier / SupplierK = Pekerja / EmployeePS = Pemegang Saham / Shareholder

TOPIK MATERIAL BESERTA BATASANNYAMaterial Aspects and Their Boundaries [102-47; 103-1]



12

3. Validasi Semua topik keberlanjutan yang teridentifikasi selanjutnya divalidasi berdasarkan prinsip Inklusivitas Pemangku Kepentingan, Keberlanjutan, Materialitas, dan Kelengkapan—sesuai dengan protokol Standar GRI, dalam rangka menentukan topik-topik mana saja yang material, berikut dengan cakupan data dan informasi yang akan dilaporkan terkait setiap topik material tersebut.

Hal-hal yang divalidasi termasuk cakupan pelaporan, batasan dampak atas topik yang dilaporkan, dan ketersediaan informasi dalam periode pelaporan. Setelah hasil diskusi ditetapkan, General Manager selaku pemegang posisi kepemimpinan tertinggi di Pertamina RU V memberikan pandangannya dan persetujuannya.

Di dalam Laporan Keberlanjutan Pertamina RU V Tahun 2017, yang merupakan laporan keberlanjutan edisi ketiga yang diterbitkan oleh Pertamina RU V, tidak terdapat penyajian kembali atas informasi yang dimuat di laporan edisi sebelumnya, yakni Laporan Keberlanjutan Pertamina RU V Tahun 2016. Selain itu, dalam laporan ini tidak terdapat perubahan signifikan terkait Cakupan dan Batasan Topik Material dari periode pelaporan sebelumnya (tahun 2016). [102-48; 102-49]

Dalam menjamin pemenuhan harapan pemangku kepentingan dan Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL), Pertamina RU V mengacu pada ketentuan Pemerintah dan Korporasi, yaitu aturan Perundangan mengenai TJSL dalam UU No. 25/2007 tentang Penanaman Modal, UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, dan PP No. 47/2012 tentang Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan serta Pedoman Pengelolaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Pertamina No. A-001/N00040/2013-S9, serta ISO 26000:2010 mengenai Corporate Social Responsibility (CSR). Dari peraturan-peraturan tersebut, Pertamina RU V memerhatikan berbagai aspek kepentingan pemangku kepentingan, beserta kesesuaiannya dengan hukum yang berlaku dan norma-norma internasional.

3. Validation To determine the material topics, and the scope of their data and information, all identified topics were subsequently validated by employing the principles of Stakeholder Inclusiveness, Sustainability, Materiality, and Completeness, in accordance with the GRI Standards protocol.

Items that were validated include the reporting scope, impact boundaries of the reported topics, and availability of information within the reporting period. After the conclusion of the discussion results, as Pertamina RU V’s highest governing body, the General Manager addressed the results and approved the selection accordingly.

Within the 2017 Sustainability Report of Pertamina RU V, the third published by the Company, there are no restatements on information included in prior editions, i.e. the 2016 Sustainability Report of Pertamina RU V. Further, in regard to the Scope and Boundaries of the Material Topics, there are no significant changes from the previous reporting period (2016). [102-48; 102-49]

Striving to fulfil stakeholder expectations and its Social & Environmental Responsibility (Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan or TJSL), Pertamina RU V refers to the Government regulations and prevailing Corporate Laws, i.e. Regulation on TJSL in Law No. 25/2007 on Investments, Law No. 40/2007 on Limited Liability Companies, Law No. 47/2012 on Social and Environmental Responsibility, and the Management Guidelines for Social and Environmental Responsibility Activities No. 001/N00040/2013-S9, as well as ISO 26000:2010 on Corporate Social Responsibility (CSR). In light of these regulations, Pertamina RU V monitors various aspects of stakeholder interests in compliance with the applicable laws and international norms.

PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN [102-40; 102-42; 102-43; 102-44]

STAKEHOLDER ENGAGEMENT[102-40; 102-42; 102-43; 102-44]



13

Area Manager CSR dan Small Medium Enterprise & Partnership Program (SMEPP) bertanggung jawab menjalankan tugas TJSL melalui program Kemitraan, Bina Lingkungan, dan Corporate Social Responsibility (CSR) dan bekerja sama dengan Area Manager Communication and Relations yang mengatur dan mengelola kepentingan pemangku kepentingan serta kegiatan atau program CSR. Kegiatan CSR/TJSL diprogramkan setiap tahun atas persetujuan fungsi Corporate Secretary Kantor Pusat yang disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) CSR Pusat setiap tahun.

Fungsi CSR dan SMEPP melakukan Social Mapping Stakeholder Pertamina RU V setiap tiga tahun sekali untuk menentukan dan memetakan kepentingan serta kebutuhan para pemangku kepentingan Pertamina RU V yang berada dalam wilayah operasional (“Ring I”) dan dijadikan acuan dalam penyusunan RKA CSR. Kegiatan Social Mapping Stakeholder Pertamina RU V yang waktu pelaksanaannya terdekat dengan periode pelaporan tahun 2017 diselenggarakan oleh pihak ketiga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM) berlangsung selama enam bulan sejak 10 Maret 2017. Pelaksanaan program CSR disusun berdasarkan agenda triwulan dan dilaksanakan serta dilaporkan setiap tiga bulan oleh CSR Officer kepada GM Pertamina RU V serta Manager CSR Operation, Corporate Secretary Kantor Pusat. [102-42]

Di PT Pertamina (Persero), pengelolaan pemangku kepentingan diarahkan sesuai kepentingan bisnis Perusahaan dengan memerhatikan tanggung jawab sosial perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja, dan lingkungan serta memperhatikan skala prioritas dan saling menghargai, sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara: a. dimensi bisnis yang berorientasi pada

penciptaan nilai (value creation) dan kepuasan pelanggan;

b. dimensi sosial yang menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial perusahaan, kondisi kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan pekerja dan aspek sosial kemasyarakatan; dan

c. dimensi lingkungan yang mengarahkan perusahaan untuk memerhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup di sekitar unit operasi/lapangan usaha. [102-42]

Dengan demikian, pemangku kepentingan Pertamina RU V yang utama adalah Direksi/Komisaris, Pemerintah, Pemasok, Mitra, Serikat Pekerja, Pekerja, Komunitas/Masyarakat, Media,

The CSR & Small Medium Enterprise & Partnership Programme (SMEPP) Area Manager is responsible for conducting TJSL duties through Partnership, Community Development, and CSR programmes, in coordination with the Communication and Relations Area Manager who regulates and manages stakeholder interests and CSR programmes or activities. CSR/TJSL activities are scheduled annually, then approved by the Corporate Secretary of the Head Office, and detailed in the annual CSR Work Plan and Budget (RKA).

The CSR & SMEPP function conducts the Social Mapping of Pertamina RU V Stakeholders once every three years, to determine and map their interests and needs within the operational area (Ring I). This is then referred to in the preparation of the CSR RKA. The latest Social Mapping of Pertamina RU V Stakeholders was conducted by a third party, the Gadjah Mada University’s Faculty of Social and Political Sciences, taking place for six months starting from 10 March 2017. The CSR programmes’ implementation is based on a quarterly agenda. They are implemented and reported on by the CRS Officer to the General Manager of Pertamina RU V and CSR Operation Manager of the Corporate Secretary in the Head Office every three months. [102-42]

At PT Pertamina (Persero), stakeholder management aims to serve the Company’s business interests, with due regard to its corporate social responsibility, its health and safety, and the environment, as well as the scale of priorities, and the principle of mutual respect, in order to achieve balance and harmony between:a. the business dimension oriented towards value

creation and customer satisfaction;

b. the social dimension concerning business ethics and corporate social responsibility, health and safety, employee welfare and social aspects; and

c. the environmental dimension, which is directing the Company’s attention to preserving the environmental balance and sustainability around its operations. [102-42]

Pertamina RU V’s primary stakeholders are therefore the Directors/Commissioners, the Government, Suppliers, Partners, Labor Unions, Employees, Communities, Media, Customers, and



14

No. PemangkuKepentinganStakeholder

Topik, Isu, dan Ekspektasi UtamaTopics, Issues, and Main Expectations

Metode Pelibatan dan FrekuensiEngagement Methods and Frequency

01 Direksi/KomisarisDirectors/Commissioners

Diversifikasi produk hasil akhir sebagai alternatif peningkatan laba; peningkatan kapasitas produksiEnd product diversification as an alternative for increasing profit; improvement of product capacity

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan Luar Biasa, diselenggarakan setiap tahunAnnual and Extraordinary General Meeting of Shareholders (GMS), conducted annually

02 Pemerintah PusatGovernment

Stabilitas ekonomi; stock level; ketersediaan pasokan; pajak; penerapan persyaratan HSSE; regulasi lingkunganEconomic stability; stock level; availability of supplies; taxes; implementation of HSSE requirements; environmental regulations

Pertemuan, konsultasi, pelaksanaan program Sinergi BUMN, rapat dengar pendapat, kunjungan kerja, dsb., dilakukan setahun sekali atau sesuai kebutuhanMeetings, consultations, implementation of BUMN Sinergi programmes, discussions, official visits, etc., conducted annually or as needed

03 Pemerintah DaerahGovernment

Stabilitas ekonomi; stock level; ketersediaan pasokan; pajak; penerapan persyaratan HSSE; regulasi lingkungan, pendapatan asli daerah, peraturan-peraturan daerahEconomic stability; stock level; availabilityof supplies; taxes; implementation of HSSErequirements; environmental regulations, local income, local regulations

Pertemuan, konsultasi, pelaksanaan program Sinergi BUMN, rapat dengar pendapat, kunjungan kerja, dsb., dilakukan setahun sekali atau sesuai kebutuhanMeetings, consultations, implementationof BUMN Sinergi programmes, discussions, official visits, etc., conducted annually or as needed

04 PelangganCustomers

Kerja sama berkelanjutan dan saling menguntungkan; kepastian pembayaran; pemenuhan SLA terkait kualitas, kuantitas, jadwal pengiriman, dan hargaSustainable and mutually beneficial cooperation; certainty of payment; SLA compliance related to the quality, quantity, delivery schedules, and prices

Survei pelanggan, penanganan keluhan, dsb., dilakukan oleh pihak eksternal, yakni MOR VI, sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero)Customer survey, handling complaint, etc., carried out by a separate party, MOR VI, as part of PT Pertamina (Persero)

Pelanggan, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kelompok pemangku kepentingan ini dipilih dengan mengacu pada standar ISO 26000, serta menggunakan pendekatan berbasis jarak terhadap lokasi operasional dan urgensi. Tabel berikut menjabarkan metode pelibatan pemangku kepentingan beserta ekspektasi setiap pihak. [102-40; 102-43; 102-44]

EKSPEKTASI & PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN PERTAMINA RU VStakeholders’ Expectations and Engagement in Pertamina RU V [102-40; 102-43; 102-44]

Non-Governmental Organisations (NGOs). These stakeholders have been selected with reference to the ISO 26000 standard, by utilising the criteria of proximity to operational location and urgency. The following table details the stakeholder engagement methods along with the expectation of each group. [102-40; 102-43; 102-44]



15

05 PekerjaEmployees

Proses bisnis yang mudah dan lebih sederhana; kesiapan dan sosialisasi sistem tenaga kerjaEasier and simpler business processes; readiness and the dissemination of the labour system

Survei pekerja, town hall meeting, publikasi, dsb., dilakukan sesuai kebutuhan Employee survey, town hall meeting, publications, etc., carried out when deemed necessary

06 PemasokSuppliers

Pemenuhan Service Level Agreement (SLA) terkait kualitas, kuantitas, dan jadwal pengiriman; transparansi mekanisme tender; sistem pengadaan yang baik; kerja sama berkelanjutan dan saling menguntungkan; kepastian pembayaran Fulfilment of Service Level Agreement (SLA) regarding the quality, quantity, and delivery schedules; transparent bidding mechanisms; proper procurement system; sustainable and mutually beneficial cooperation; certainty of payment

Diskusi, forum pemasok dan mitra, seminar, kerja sama, dilakukan sepanjang tahunDiscussions, suppliers and partners forum, seminar, cooperation, carried out throughout the year

07 MitraBusiness Partner

Kerja sama berkelanjutan dan saling menguntungkan; kepastian pembayaran; sistem meter yang baik; pemenuhan SLA terkait kualitas, kuantitas, dan jadwal pengirimanSustainable and mutually beneficial cooperation; certainty of payment; proper measurement systems; SLA compliance related to the quality, quantity, and delivery schedule

08 Serikat PekerjaLabor Union

Kemitraan Perusahaan dan pekerja(hubungan industrial); kesepakatanantara Perusahaan, pekerja, danpemegang sahamCooperation between the Companyand employees; agreement amongthe Company, employees, andshareholders

Penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB), forum bipartit, dsb., dilakukan sesuai kebutuhanSigning of Collective Labour Agreement (CLA), bipartite forum, etc., carried out when deemed necessary







16




09 MasyarakatPublic

Keamanan Operasional, Pemberdayaan Masyarakat, Program CSR, dan Ketenagakerjaan.Operational security, community empowerment, CSR programmes, labour utilisation

Konsultasi publik dalam pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), sosialisasi dan kerja sama penanganan bencana, pelaksanaan program CSR dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), dilakukan sepanjang tahunPublic consultation on implementation of Environmental Impact Analysis (EIA), dissemination and cooperation of disaster management, implementation of CSR programmes and Partnership and Community Development programmes, conducted throughout the year

10 MediaMedia

Kerja sama berkelanjutan;penyediaan informasi yang realistisSustainable cooperation; availabilityof realistic information

Rilis berita, jumpa pers, program kerja sama, Pertamina Contact Center, situs web, hubungan masyarakat, dilakukan sepanjang tahunPress releases, press gatherings, cooperation programmes, Pertamina Contact Center, corporate website, public relations, conducted throughout the year

11 LSMNGOs

Program CSR, Bantuan/Sponsorship, dan kesepakatan LSM dengan Perusahaan.CSR Programmes, Aid and Sponsorships, and NGO’s agreements with the Company

Focus group discussion, program kerja sama, sosialisasi, dilakukan sepanjang tahunFocus group discussions, cooperation programmes, dissemination, carried out throughout the year




17


SAMBUTAN GENERAL MANAGER - FOREWORD FROM THE GENERAL MANAGER

18

SAMBUTAN GENERAL MANAGER PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN

TANGGUNG JAWAB YANG DIEMBAN OLEH PERTAMINA RU V SEBAGAI ASET STRATEGIS NASIONAL UNTUK MEMASOK KEBUTUHAN BBM DALAM NEGERI MEMACU KAMI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA OPERASIONAL BAIK DARI ASPEK KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUKSI.

As a strategic national asset, Pertamina RU V’s responsibility to supply domestic fuel needs spurred us to improve our operational performance, in terms of both production quality and quantity.

FOREWORD FROM THE GENERAL MANAGER OF PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPAN [102-14]



19

Para pemangku kepentingan yang terhormat,

Merupakan sebuah kehormatan bagi saya selaku General Manager Pertamina RU V untuk dapat memberikan sambutan bagi Laporan Keberlanjutan PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan 2017. Sebagai unit operasi dari PT Pertamina (Persero) yang memiliki kegiatan utama di bidang pengilangan minyak bumi, diterbitkannya Laporan Keberlanjutan ini merupakan langkah penting sebagai komitmen Pertamina RU V untuk mengembangkan aspek keberlanjutan dan keterbukaan.

Laporan Keberlanjutan tahun 2017 ini menyajikan informasi mengenai aspek ekonomi, ketenagakerjaan, sosial, lingkungan, dan produk serta beragam pencapaian yang berhasil kami raih sepanjang tahun 2017. Beberapa peristiwa penting yang berpengaruh bagi Pertamina RU V pada tahun 2017 juga kami paparkan dalam Laporan Keberlanjutan ini.

Pertamina RU V merupakan kilang dengan kapasitas 260 MBSD yang menjadi pemasok 26% bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh Indonesia, terutama kawasan Indonesia tengah seperti Kalimantan, Sulawesi dan sebagian Indonesia Timur seperti Bali, Nusa Tenggara, dan Papua. Tanggung jawab yang diemban oleh Pertamina RU V sebagai aset strategis nasional untuk memasok kebutuhan BBM dalam negeri memacu kami untuk meningkatkan kinerja operasional baik dari aspek kuantitas dan kualitas produksi. Salah satu upaya yang dilakukan Pertamina RU V pada tahun 2017 untuk mempertahankan kualitas dan kuantitas produksi adalah dengan melaksanakan kegiatan turnaround Kilang Balikpapan II pada bulan Maret–April dan plant stop kilang Balikpapan 1 di bulan November.

Selain peningkatan kinerja produksi, yang juga menjadi prioritas utama kami adalah aspek Kesehatan, Keselamatan, Keamanan, dan Lingkungan (Health, Safety, Security, and Environmental—HSSE). Hingga akhir tahun 2017, jumlah jam kerja aman yang berhasil kami pertahankan sejak tahun 2015 mencapai 54,2 juta jam. Keberhasilan ini tentunya tak lepas dari dukungan para pekerja yang selalu menerapkan budaya 6C.

Esteemed stakeholders,

As General Manager of Pertamina RU V, it is an honour for me to deliver the 2017 Sustainability Report of PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan. As a business unit of PT Pertamina (Persero), which conducts crude oil refining activities, the publication of this Sustainability Report is an important step in Pertamina RU V’s commitment to developing aspects of sustainability and openness.

The 2017 Sustainability Report delivers information on economic, employment, social, environmental, and product aspects, and details the various achievements we have made throughout 2017. Significant milestones that influenced Pertamina RU V in 2017 are also addressed in this Sustainability Report.

Pertamina RU V is a refinery with a capacity of 260 MBSD, which supplies 26% of Indonesia’s oil-based fuel demand, especially in central regions such as Kalimantan and Sulawesi, and eastern regions such as Bali, Nusa Tenggara, and Papua. As a strategic national asset, Pertamina RU V’s responsibility to supply domestic fuel needs spurred us to improve our operational performance, in terms of both production quality and quantity. One of the measures conducted by Pertamina RU V in 2017 to maintain production quality and quantity, was to implement plant turnaround at Balikpapan II Refinery from March–April, and plant stop at the Balikpapan I Refinery in November.

In addition to improving production performance, one of our priorities in 2017 was Health, Safety, Security, and Environmental (HSSE). From 2015 until the end of 2017, the number of safe working hours we achieved totalled 54.2 million. This success is undoubtedly due to the support of our employees who constantly apply the 6C culture.



20

Hasil dari kerja keras kami dalam menjaga kualitas produksi dapat terlihat dari hasil Survei Kepuasan Pelanggan. Pada tahun 2017, kami berhasil mencatatkan peningkatan hasil survei kepuasan pelanggan dari 4,10 menjadi 4,15. Indeks kepuasan konsumen juga berhasil kami tingkatkan dari 3,17 pada tahun 2016 menjadi 3,81. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami untuk selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan Pertamina RU V. [102-14]

Kinerja Pertamina RU V yang memuaskan ini tak lepas dari keberhasilan kami meraih dan mempertahankan berbagai sertifikasi sistem manajemen seperti SMK3 PP 50/2012, ISO 9001, ISO 14001, ISO 28001, KAN ISO 17025, OHSAS 18001, dan SMP 24/2007. Pertamina RU V juga berhasil mendapatkan kualifikasi International Sustainability Rating System (ISRS8) Level 6 sebagai pengakuan atas kinerja safety yang telah kami terapkan.

Keberadaan Pertamina RU V memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar, namun juga berpotensi menghasilkan dampak negatif, yang dapat berasal dari aktivitas operasional, peningkatan kapasitas dan produksi, pertumbuhan pendapatan, dan pelaksanaan program efisiensi, baik di lingkungan produksi maupun di operasional pendukung. Potensi dampak lingkungan dari Pertamina RU V terhadap lingkungan sekitar bersifat relatif moderat. Untuk seluruh dampak negatif yang muncul, Pertamina RU V berusaha menguranginya serta mengantisipasinya sesuai dengan regulasi yang berlaku. Beberapa langkah mitigatif yang telah dilakukan antara lain penambahan beberapa jenis unit pengolahan limbah berteknologi tinggi, peningkatan kehandalan dengan teknologi terbaru, serta peningkatan efisiensi secara maksimal.

The result of our hard work in maintaining production quality is evident in the Customer Satisfaction Survey results. In 2017, we experienced an increase in Customer Satisfaction Survey results from 4.10 to 4.15. Our Customer Satisfaction Index also increased from 3.17 in 2016 to 3.81. It is our great pride to always provide the finest service to Pertamina RU V customers. [102-14]

Pertamina RU V’s satisfying performance is partly due to our success in achieving and maintaining various management system certifications, such as SMK3 PP 50/2012, ISO 9001, ISO 14001, ISO 28001, KAN ISO 17025, OHSAS 18001, and SMP 24/2007. Additionally, in recognition of our safety record, Pertamina RU V was granted a Level 6 International Sustainability Rating System (ISRS8).

Pertamina RU V’s presence brings about positive impacts on the surrounding environment and communities, however it also has the potential to create negative impacts which may arise from operational activities, capacity and production expansion, revenue growth, and implementation of efficiency programmes, both at the production site as well as in the supporting operational activities. Pertamina RU V’s potential environmental impacts on the surrounding environment are relatively moderate. Pertamina RU V strives to minimize and anticipate all potential negative impacts with due regard to the prevailing regulations. Certain mitigative measures have been carried out, among others, installation of different types of high-tech waste processing units, reliability improvement using state-of-the-art technologies, and maximum efficiency optimisation.



21

Berbagai tren global yang tengah berlangsung di industri minyak dan gas, termasuk fenomena perubahan iklim, senantiasa menjadi pertimbangan kami dalam merumuskan berbagai strategi usaha dan program, agar dapat mewujudkan visi Pertamina RU V, menjadi kilang kelas dunia yang kompetitif dan berwawasan lingkungan. Pertamina RU V menuangkan strategi jangka panjangnya dalam hal keberlanjutan—yang mencakup kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan—dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2015–2019, yang saat ini berfungsi sebagai panduan bagi setiap langkah kami. Upaya-upaya kami untuk berkontribusi positif terhadap isu-isu lingkungan termasuk perubahan iklim juga diwujudkan dalam keberadaan kriteria-kriteria lingkungan dalam target pencapaian PROPER Pertamina RU V. Setiap program yang kami jalankan memiliki sasaran yang jelas dan terukur serta kerangka waktu pelaksanaan yang konsisten dengan strategi jangka panjang dan kebijakan induk perusahaan kami. Sejauh ini, keberhasilan kami dalam menjalankan program-program tersebut telah tercermin dari berbagai pencapaian yang telah kami raih hingga akhir tahun 2017.

Berbagai pencapaian ini menjadi modal berharga untuk dapat terus berkembang dan mencapai visi dan misi yang telah kami tetapkan. Kami berterima kasih kepada seluruh manajemen, pekerja, pemasok dan juga Pemerintah sebagai regulator atas seluruh dukungan yang telah diberikan kepada kami. Tak lupa, kami juga berterima kasih kepada segenap warga Balikpapan dan masyarakat luas yang telah membantu kami menjamin ketersediaan pasokan energi bagi negara dan bangsa Indonesia. Semoga di masa mendatang, kami dapat terus menjalankan amanat ini lebih baik lagi.

Atas nama Pertamina RU V,On behalf of Pertamina RU V,

Togar MPGeneral Manager

A range of global trends currently prevailing in the oil and gas industry, including those on climate change, have informed our decisionmaking and formulation of various business strategies and programmes, as we aim to achieve Pertamina RU V’s vision, i.e. to become a world-class, competitive and environmentally-conscious refinery. Pertamina RU V enunciates its long term sustainable strategy—covering aspects of economic, social, and environmental performance—in the Company’s Long Term Plan for 2015–2019. This document currently serves as a general guideline for each of our undertakings. Our efforts to positively contribute to environmental issues, including climate change, have also been manifested in the environmental criteria in Pertamina RU V’s PROPER targets. Each programme we embark upon has clear and measurable goals along with relevant time frames that are consistent with our parent company’s policies and long term strategy. Our successes so far in these regards have been reflected in our achievements up until the end of 2017.

These achievements provide great encouragement for us to continue to grow and achieve our vision and mission. We would like to thank all members of management, employees, and suppliers, along with the Government as regulators, for all the support we have received. We also extend our gratitude to all citizens of Balikpapan and the wider community, who have helped us in ensuring the availability of the energy supply for the Indonesian nation. We hope we can continue to perform our mandate better in the future.



22



23


PROFIL PERTAMINA RU V BALIKPAPAN - PROFILE OF PERTAMINA RU V BALIKPAPAN



PROFIL PERTAMINAREFINERY UNIT VBALIKPAPAN

PERTAMINA RU V TELAH BEROPERASI SEJAK 1966 DAN PER AKHIR 2017 MEMASOK HINGGA 26% TOTAL KEBUTUHAN BBM DI SELURUH INDONESIA.

Pertamina RU V has been operating since 1966 and by the end of 2017 has supplied up to 26% of the total demand for fossil fuel across Indonesia.

PROFILE OF PERTAMINA REFINERY UNIT VBALIKPAPAN



26

Pertamina Refinery Unit V Balikpapan (“Pertamina RU V”) merupakan kilang minyak terbesar kedua di Indonesia (setelah kilang Pertamina RU IV di Cilacap), dengan kapasitas 260 MBSD (thousand barrels per stream day)—setara dengan 25% kapasitas intake nasional dan 26% pangsa pasar bahan bakar minyak (BBM) nasional per akhir 2017. Status hukum Pertamina RU V adalah sebagai unit bisnis dari PT Pertamina (Persero), perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh negara Indonesia. Per akhir tahun 2017, Pertamina RU V mempekerjakan total 2.695 orang pekerja, yang mencakup 896 pekerja tetap dan 1.452 pekerja alihdaya (outsourcing) serta tenaga pengamanan sebanyak 347 pekerja. [102-1; 102-5; 102-7]

Berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Pertamina RU V telah beroperasi sejak 1966 dan per akhir 2017 memasok hingga 26% total kebutuhan BBM di seluruh Indonesia. Pertamina RU V memiliki lokasi strategis untuk memasok kebutuhan BBM di kawasan Indonesia Timur, seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Papua. Pertamina RU V didukung jaringan distribusi yang baik dan memadai, yang mencakup pipa distribusi, kapal tanker, serta mode transportasi darat. [102-2; 102-3; 102-4]

Pertamina Refinery Unit V Balikpapan (“Pertamina RU V”) is the second largest oil refinery in Indonesia (after Pertamina RU IV refinery in Cilacap), with a capacity of 260 MBSD (thousand barrels per stream day)—equivalent to 25% of the national intake capacity and 26% of the national fuel oil market share by end of 2017. Pertamina RU V’s legal status is as a business unit of PT Pertamina (Persero), an oil and gas company owned by the sovereign state of Indonesia. By the end of 2017 Pertamina RU V employed a total of 2,695 personnel, including 896 permanent employees and 1,452 outsourced employees, as well as 347 security personnel. [102-1; 102-5; 102-7]

Located in Balikpapan, East Kalimantan, Pertamina RU V has been operating since 1922 and by the end of 2017 supplied up to 26% of the total demand for fossil fuel across Indonesia. Pertamina RU V possesses a strategic location to meet the demand for fossil fuel in Eastern Indonesia, such as Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, and Papua. Pertamina RU V is supported by a robust and highly capable distribution network, which includes distribution pipelines, oil tankers, and land-based vehicles. [102-2; 102-3; 102-4]



27

Saat ini kilang Pertamina RU V merupakan kilang terintegrasi yang dapat memproses BBM, NBM, NBBK, dan Solvent. Produk-produk Pertamina RU V adalah: [102-2]

1. Premium2. Kerosene3. Solar4. Avtur5. Pertamax6. Pertalite7. Pertamina DEX8. Marine Gas Oil 5 (MGO-05)9. Industrial Diesel Oil (IDO) 10. Liquefied Petroleum Gas (LPG)11. OBM Smooth Fluid 05 (SF-05)12. Low Aromatic White Spirit 05 (LAWS-05)13. Net Bottom Fractionator (NBF)14. Low Sulphur Fuel Oil Viscosity 1250 (LSFO V-1250)15. Naphtha16. Low Sulphur Waxy Residue (LSWR)

Produk-produk Pertamina RU V tidak dijual langsung kepada konsumen publik, melainkan melalui unit bisnis PT Pertamina (Persero) lainnya, yaitu Marketing Operation Region VI (MOR VI) dan Integrated Supply Chain. [102-6]

Currently, Pertamina RU V’s refinery is an integrated refinery that is capable of processing crude oil, NBM, NBBK, and Solvent. Pertamina RU V’s products are asfollows: [102-2]

1. Premium2. Kerosene3. Solar4. Avtur5. Pertamax6. Pertalite7. Pertamina DEX8. Marine Gas Oil 5 (MGO-05)9. Industrial Diesel Oil (IDO) 10. Liquefied Petroleum Gas (LPG)11. OBM Smooth Fluid 05 (SF-05)12. Low Aromatic White Spirit 05 (LAWS-05)13. Net Bottom Fractionator (NBF)14. Low Sulphur Fuel Oil Viscosity 1250 (LSFO V-1250)15. Naphtha16. Low Sulphur Waxy Residue (LSWR)

The products of Pertamina RU V are not directly soldto the public. Instead, they are marketed via separatebusiness units of PT Pertamina (Persero), namely theMarketing Operation Region VI (MOR VI) and theIntegrated Supply Chain. [102-6]

Kontak | Contact [102-3]PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V Balikpapan

Jl. Yos Sudarso No. 1 Balikpapan 76111Tlp. : (0542) 733011 (hunting), Fax. : 732716 - 514148Telex : 73160 - 737161 - 37132E-mail : [email protected]



28

TONGGAK SEJARAH MILESTONES

Operasi Kilang Balikpapan I yang telah menjalani upgrade dimulai. Completion of upgrade of Balikpapan Refinery Unit I, and subsequent resumption of operation.

Upgrade Kilang Balikpapan I.Upgrading of Balikpapan Refinery Unit I.

Operasi Kilang Balikpapan II dimulai.Commencement of operation of Balikpapan Refinery Unit II.

Pembangunan Kilang Balikpapan II.Construction of Balikpapan Refinery Unit II.

Pembelian Shell oleh PN Permina (cikal bakal Pertamina).Acquisition of Shell by PN Permina (predecessor of Pertamina).

Pembangunan kembali Kilang Balikpapan pasca-Perang Dunia II.Reconstruction of Balikpapan Refinery post-World War II.

Pembangunan Kilang Balikpapan I.Construction of Balikpapan Refinery Unit I.

Pembangunan kilang oleh Shell Transport & Trading Ltd.Refinery construction by Shell Transport & Trading Ltd.

Pengeboran minyak pertama di Balikpapan.The first oil drilling in Balikpapan.

The establishment of Pertamina RU V Balikpapan began with the first oil drilling in Balikpapan by the Dutch Indies Government on 10 February 1897. This historic event thus marked the founding of Balikpapan. The drilling of the first oil well, dubbed Mathilda Well, was performed by Mathilda Corporation, a collaboration between J. H. Menten and Adams from Samuel & Co.

The following corporate milestones of the Balikpapan oil refinery trace its course from its beginnings to its present-day status as Pertamina RU V:

Cikal bakal pendirian Pertamina RU V Balikpapan adalah peristiwa pengeboran minyak untuk yang pertama kalinya di Balikpapan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 10 Februari 1897. Peristiwa bersejarah tersebut menjadi awal mula berdirinya Kota Balikpapan. Pengeboran sumur minyak pertama, yang diberi nama Sumur Mathilda, dilakukan oleh Mathilda Corporation, kolaborasi antara J. H. Menten dan Adams dari Samuel & Co.

Tonggak-tonggak sejarah kilang minyak Balikpapan sejak pendiriannya hingga menjadi Pertamina RU V adalah sebagai berikut:

1997

1995

1984

1980

1966

1948

1922

1899

1897



29

VISI & MISIVISION & MISSION [102-16]

In 2015 Pertamina RU V formulated its vision and mission in line with the Vision and Mission of PT Pertamina (Persero), which is “To Become A World Class National Energy Company”. Pertamina RU V has also formulated its Long-Term Plan for the period of 2016 to 2020.

Di tahun 2015, Pertamina RU V telah merumuskan visi dan misinya sejalan dengan Visi & Misi PT Pertamina (Persero), yaitu “Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia”. Seiring dengan itu, Pertamina RU V juga telah merumuskan Rencana Jangka Panjang untuk periode tahun 2016 hingga 2020.

VISIVISION

MISIMISSION

MENJADI KILANG KELAS DUNIA YANG KOMPETITIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN.

To become a world-class, competitive, and environmentally-conscious refinery.

1. Mengelola operasional kilang yang aman, handal, efisien dan ramah lingkungan untuk menyediakan kebutuhan energi yang berkelanjutan

2. Mengembangkan inovasi dan fleksibilitas untuk memaksimalkan valuable product

3. Memberikan manfaat kepada Stakeholder

1. Safe & Reliable Operation

2. QHSSE Excellent3. Maintenance

Excellent4. Procurement

Excellent5. New Technology

Application

1. Optimization & Planning Management

2. Process Optimization

3. Energy & Loss Management

4. Operational Budget Management

5. Asset Optimization

Menciptakan pemimpin transformasional dengan kompetensi utama Managing The Business.Create transformational leaders with business management core competence.

Menciptakan budaya berkinerja tinggi yang berorientasi pada tata nilai 6C.Create a 6C values-oriented, high performance culture.

Menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan membangun Stakeholder Relationship.Create a conducive business environment and build stakeholder relationship.

Menerapkan sistem manajemen yang terintegrasi dan berkelas dunia.Implement a world-class and integrated management system.

1. Specific Valuable Product Diversification

2. Refinery Re- Configuration & Petrochemical Development

3. Energy Resources Development

1. Management System Compliance

2. Benchmark and Performance Measurement

3. Human Resources Management

4. Reward & Consequence

5. Knowledge Management & Continuous Improvement System

1. Manage refinery operation in a safe, reliable, efficient, and environmental friendly to provide sustainable energy needs

2. Develop innovation and flexibility to maximize valuable product

3. Provide benefits for stakeholders

Safety & Reliability Profitability

Leadership:

People & Culture:

Business Environment:

Management System:

Growth Sustainability



MAMPU BERKOMPETISI DALAM SKALA REGIONAL MAUPUN INTERNASIONAL,

MENDORONG PERTUMBUHAN MELALUI INVESTASI, MEMBANGUN BUDAYA SADAR

BIAYA DAN MENGHARGAI KINERJA.

ABLE TO COMPETE IN THE REGIONAL AS WELL AS INTERNATIONAL SCALE,

SUPPORTING GROWTH THROUGH INVESTMENTS, FOSTERING A COST-

CONSCIOUS CULTURE, AND REWARDING PERFORMANCE.

COMPETITIVE

DIKELOLA SECARA PROFESIONAL, MENGHINDARI BENTURAN

KEPENTINGAN, TIDAK MENOLERANSI SUAP, MENJUNJUNG TINGGI

KEPERCAYAN DAN INTEGRITAS, BERPEDOMAN PADA ASAS-ASAS TATA

KELOLA KORPORASI YANG BAIK.

PROFESSIONALLY MANAGED, AVERSE TO CONFLICT OF INTEREST, STRICTLY INTOLERANT TO BRIBERY, UPHOLDING

TRUST AND INTEGRITY, AND GUIDED BY THE PRINCIPLES OF GOOD CORPORATE

GOVERNANCE.

CLEAN

DIKELOLA OLEH PEMIMPIN DAN PEKERJA YANG PROFESIONAL DAN

MEMILIKI TALENTA DAN PENGUASAAN TEKNIS TINGGI, BERKOMITMEN DALAM MEMBANGUN KEMAMPUAN RISET DAN

PENGEMBANGAN.

MANAGED BY PROFESSIONAL LEADERS AND EMPLOYEES WITH STRONG TALENTS

AND TECHNICAL APTITUDE, AND COMMITTED TO DEVELOPING RESEARCH

AND DEVELOPMENT CAPABILITY

CAPABLE

TATA NILAI 6C 6C Corporate Values



BERORIENTASI PADA KEPENTINGAN PELANGGAN, DAN BERKOMITMEN UNTUK

MEMBERIKAN PELAYANAN TERBAIK KEPADA PELANGGAN.

ORIENTED TO CUSTOMER INTEREST, AND COMMITTED TO PROVIDING THE VERY

BEST TO CUSTOMERS.

CUSTOMERFOCUSED

BERPERAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL, MENJADI PELOPOR

DALAM REFORMASI BUMN, DAN MEMBANGUN KEBANGGAAN BANGSA.

PARTICIPATING IN THE NATIONAL ECONOMIC DEVELOPMENT, PIONEERING

THE REFORM IN SOES, AND BUILDING THE PRIDE OF THE NATION.

CONFIDENT

MENCIPTAKAN NILAI TAMBAH DENGAN ORIENTASI KOMERSIAL, MENGAMBIL

KEPUTUSAN BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP BISNIS YANG SEHAT.

CREATING ADDED VALUE WITH A COMMERCIAL ORIENTATION, AND MAKING DECISIONS BASED ON SOUND BUSINESS

PRINCIPLES.

COMMERCIAL



32

STRUKTUR ORGANISASI PERTAMINA RU V BALIKPAPAN Pertamina RU V Balikpapan Organizational Structure [102-12; 102-13; 102-18]

Struktur tata kelola organisasi Pertamina RU V ditunjukkan pada bagan berikut. [102-18]

Senior Vice PresidentRefining Operation

Sr. Manager Operation & Manufacturing

Maintenance Planning & Support Manager Reliability ManagerProduction Manager Engineering &

Development Manager

Maintenance Execution Manager HSE ManagerRefinery Planning &

Optimization Manager Procurement Manager

OPI ManagerTurn Around ManagerGeneral Affairs

Manager

General ManagerRefinery Unit V

Secretary

Secretary

The governance structure of Pertamina RU V is shown in the diagram below: [102-18]



33

Fungsi pengambilan keputusan terkait dampak-dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial di Pertamina RU V dipegang oleh General Manager, dengan mengacu pada instruksi dan arahan dari Direktorat Pengolahan PT Pertamina (Persero), sebagai perusahaan induk.

Selain dari keterlibatan PT Pertamina (Persero) dalam piagam, prinsip, dan inisiatif eksternal terkait lingkungan, ekonomi, dan sosial, sebagaimana tercantum dalam Laporan Keberlanjutan PT Pertamina (Persero) Tahun 2017, tidak ada inisiatif sejenis yang diikuti atau didukung oleh Pertamina RU V secara tersendiri. [102-12]

Di samping itu, secara terpisah dari PT Pertamina (Persero), Pertamina RU V bukan merupakan anggota asosiasi industri ataupun organisasi advokasi internasional apapun. [102-13]

Area ManagerComm. & Relations Kalimantan Finance RU V Manager

Asset ManagementRU V Area Manager

Area Manager Medical Kalimantan

IT RU V – Balikpapan Unit Manager

Area Manager Legal Counsel RU V

Internal Audit Kalimantan Manager Unit Manager HR RU V

QM RU V Section Head

VP Corporate Communication VP Financial Acc. & Reporting

Asset OperationEast Indonesia Manager

Health & MedicalManagement Manager

VP IT Operation VP Legal Counsel Downstream

VP Downstream Internal Audit HR Refinery Manager

QM Refinery Manager

The decision-making function in relation to economic, environmental, and social impacts within Pertamina RU V is held by the General Manager, and abides by the instructions and directives of the Directorate of Refining of PT Pertamina (Persero) as its parent.

In addition to the externally-developed accords, principles, and initiatives to which PT Pertamina (Persero) subscribes in relation to environmental, economic, and social performance as presented in the 2017 Sustainability Report of PT Pertamina (Persero), there are no similar initiatives separately subscribed to, or supported by, Pertamina RU V. [102-12]

Furthermore, Pertamina RU V is not a member of any international industrial associations or advocacy organisations, apart from those which PT Pertamina (Persero) is registered to as a member. [102-13]



34

JAJARAN MANAJEMEN PERTAMINA RU V BALIKPAPAN BOARD OF MANAGEMENT OF PERTAMINA RU V BALIKPAPAN



35



36

SUPPLY CHAIN Supply Chain

SPM

Max

Crude Tanjung Pipeline

± 170 MB/bln

RU V

CrudeDomestic Tanker

± 2400 MB/bln

CrudeChevron Pipeline

± 360 MB/bln

MM Domestic/Import Tanker

± 6000 MB/bln

150,000 DWT

Bahan mentah yang digunakan dalam proses operasional kilang Pertamina RU V merupakan minyak bumi atau minyak mentah (crude oil). Minyak bumi ditransfer melalui dua metode: kapal tanker dan jalur pipa (pipeline). Selanjutnya, minyak bumi diproses melalui proses penyulingan bertahap, untuk menghasilkan berbagai produk bahan bakar minyak, sebagaimana dijelaskan di bagian sebelumnya dari laporan ini.

Produk-produk Pertamina RU V tidak dipasarkan secara langsung kepada konsumen, melainkan melalui unit bisnis PT Pertamina (Persero), yaitu MOR VI dan Integrated Supply Chain. Produk-produk tersebut disalurkan keluar dari Pertamina RU V menggunakan jalur pipa, kapal tanker, dan truk tangki.

The raw material used in the processes of Pertamina RU V refining operations is crude oil. Crude oil is transferred using two methods: via tankers and pipelines. The crude oil is then processed through stages of refining, to produce a number of petroleum products as described in the previous sections of this report.

Pertamina RU V’s products are not sold directly to consumers, but instead through separate business units of PT Pertamina (Persero), namely MOR VI and Integrated Supply Chain. These products are distributed out of Pertamina RU V by means of pipelines, tankers, and trucks.



37

MOR VI

Kilang BPP II

Kilang BPP I

Premium

Kerosene

ADO

Diesel

Avtur

Pertamax

Pertalite

Pertadex

LPG

NBBM

Others

Minyak bumi untuk kebutuhan Pertamina RU V dipasok oleh Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero). ISC dan Pertamina RU V sama-sama merupakan unit bisnis dari satu entitas usaha induk, yaitu PT Pertamina (Persero), yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. Dengan demikian, pasokan minyak bumi dari ISC ke Pertamina RU V ini bersifat internal. Pertamina RU V tidak melakukan pembayaran apapun terkait pengadaan pasokan bahan mentah berupa minyak bumi. [102-9]

Dalam periode pelaporan ini, rantai pasokan Pertamina RU V tidak mengalami perubahan signifikan dari periode pelaporan sebelumnya dalam hal skala organisasi, struktur, kepemilikan, ataupun rantai pasokan. [102-10]

The crude oil supplier of Pertamina RU V is the Integrated Supply Chain (ISC) of PT Pertamina (Persero). ISC and Pertamina RU V are both business units of one parent entity, PT Pertamina (Persero), which is headquartered in Jakarta, Indonesia. Thus, crude oil from ISC to Pertamina RU V is internally supplied. Pertamina RU V does not issue any payments related to the procurement of raw material supply in the form of crude oil. [102-9]

In this reporting period there were no significant changes in the supply chain of Pertamina RU V from the previous reporting period in terms of organisation scale, structure, ownership, or the supply chain. [102-10]



38

KEBIJAKAN & KOMITMENPERTAMINA RU V BALIKPAPAN[103-1; 103-2; 103-3]

PERTAMINA RU V BALIKPAPAN POLICY & COMMITMENT [103-1; 103-2; 103-3]

Perusahaan menerapkan prinsip Operational Excellence dan menjunjung komitmen terhadap Aspek Mutu, Aspek Kesehatan, Aspek Keselamatan, Aspek Keamanan, dan Aspek Lindungan Lingkungan (Quality, Health, Safety, Security, Environment) dalam melakukan segala pekerjaan di lingkungan Pertamina RU V. Komitmen ini dimuat dalam Kebijakan QHSSE yang berlaku di Pertamina RU V. Kebijakan QHSSE dilengkapi dengan Kebijakan Hijau yang menjadi landasan pencapaian dalam aspek khusus lindungan lingkungan. Pertamina RU V juga menerapkan sejumlah kebijakan khusus lainnya yang dikomunikasikan, dipahami, dan dilaksanakan oleh seluruh Manajemen, pekerja dan mitra kerja PT Pertamina (Persero), termasuk di Pertamina RU V, serta disebarluaskan kepada publik. [103-1; 103-2; 103-3; 102-11]

The Company applies the principles of Operational Excellence and uphold its commitment to Quality, Health, Security, and Environmental Protection (QHSSE) aspects in every element of work conducted within Pertamina RU V. This commitment is expressed in the QHSSE Policy of Pertamina RU V. The QHSSE Policy is also complemented by the Green Policy, which serves as the basis for achieving environmental protection targets, in particular. Pertamina RU V also implements other specific policies that are regularly communicated, understood, and carried out by the entire Management, employees, and partners of PT Pertamina (Persero), including in Pertamina RU V, and these policies have been adequately disseminated to the public. [103-1; 103-2; 103-3; 102-11]



39

KEBIJAKAN MUTU, KESEHATAN, KESELAMATAN, KEAMANAN DAN LINDUNGAN LINGKUNGAN Quality, Health, Safety, Security and Environmental Protection Policy



40

KEBIJAKAN IMPLEMENTASI TATA NILAI 6CValues Implementation Policy 6C



41

KEBIJAKAN HIJAU Green Policy



42

KEBIJAKAN COMMUNITY DEVELOPMENT & CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Community Development & Corporate Social Responsibility Policy



43

KEBIJAKAN BERBAGI PENGETAHUAN & INOVASIKnowledge and Innovation Sharing Policy



44

KEBIJAKAN MINIMALISASI OIL LOSSPolicy to Minimize Oil Loss



45

KEBIJAKAN PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN HIV/AIDS DI TEMPAT KERJAPolicy for HIV/AIDS Prevention and Countermeasures in Workplace



46

Komitmen terhadap Kebijakan QHSSE turut dimanifestasikan dalam 10 HSE Golden Rules yang menitikberatkan cara kerja aman untuk pekerjaan-pekerjaan kritis di Pertamina RU V. Semua pekerja wajib mematuhi kriteria 10 HSE Golden Rules, serta wajib melakukan intervensi kapanpun melihat adanya kondisi tidak aman di lingkungan kerjanya. Isi 10 HSE Golden Rules tersebut adalah:

Commitment to the QHSSE Policy is manifested in the 10 HSE Golden Rules, which underlines the safe ways in performing critical tasks in Pertamina RU V. All employees shall comply with the 10 HSE Golden Rules, and are obliged to intervene when they encounter unsafe conditions in their working environment. The 10 HSE Golden Rules are:



47

1. Izin Kerja Aman & Job Safety Analysis,2. Bekerja di Ketinggian,3. Bekerja di Perairan,4. Bekerja dengan Bahan Kimia,5. Memasuki Ruang Terbatas,6. Pengamanan Sumber Energi,7. Bekerja dengan Alat Angkat,8. Pengendalian Sumber Nyala Api,9. Keselamatan Berkendara, dan10. Cegah Pencemaran Lingkungan.

1. Safe Work Permit & Job Safety Analysis,2. Working at Heights,3. Working in the Waters,4. Working with Chemicals,5. Entering Restricted Spaces,6. Security of Energy Sources,7. Working with Lifting Equipment,8. Control of Sources of Ignition,9. Driving Safety, and10. Environmental Pollution Prevention.


EKONOMI - ECONOMY

48


EKONOMI - ECONOMY

49

EKONOMI

PERTAMINA RU V TURUT MEMBANTU PEREKONOMIAN DI WILAYAH OPERASIONALNYA, SEHINGGA MENDORONG PENINGKATAN TARAF HIDUP MASYARAKAT SETEMPAT.

Pertamina RU V boosts economic growth in its operational area, contributing to improved living standards among the local communities.

ECONOMY


EKONOMI - ECONOMY

50

Pertamina RU V merupakan unit bisnis dari PT Pertamina (Persero) yang secara khusus melakukan kegiatan utama di bidang pengolahan minyak mentah. Pemasaran dari produk-produk Pertamina RU V dilakukan oleh unit bisnis lain dari PT Pertamina (Persero), yaitu MOR VI dan ISC. Oleh sebab itu, Pertamina RU V tidak memperoleh nilai ekonomi ataupun laba dari penjualan produk-produknya.

PT Pertamina (Persero) sebagai perusahaan induk setiap tahunnya menyediakan anggaran sebagai sumber pendanaan bagi Pertamina RU V untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Anggaran tersebut menjadi sumber nilai ekonomi yang didistribusikan oleh Pertamina RU V kepada para pemangku kepentingannya. Nilai ekonomiyang didistribusikan pada tahun 2017 mengalamipenurunan sebesar 4,6% dibandingkan tahun 2016,menjadi Rp3,09 triliun. Perincian nilai ekonomi yang didistribusikan pada periode pelaporan tahun 2017 disajikan dalam tabel berikut: [103-Kinerja Ekonomi; 201-1]

Pertamina RU V is a business unit of PT Pertamina (Persero). Its primary activity revolves around crude oil refining. Marketing of Pertamina RU V products is performed by other business units of PT Pertamina (Persero), MOR VI and ISC. Pertamina RU V therefore does not record the economic value from the sales of such products, nor the profit resulting from such sales.

As the parent company, PT Pertamina (Persero) provides an annually determined budget to fund Pertamina RU V’s operational activities. This budget is the source of all economic value distributed by Pertamina RU V to all stakeholders. The economic value distributed in 2017 was Rp3.09 trillion, a decline of 4.6% from that in 2016. The breakdown of economic value over the 2017 reporting period is shown in the table below: [103-Economic Performance; 201-1]

EKONOMIECONOMY

KINERJA EKONOMI[103-Kinerja Ekonomi; 201-1]

ECONOMIC PERFORMANCE [103-Economic Performance; 201-1]


EKONOMI - ECONOMY

51

NIlAI EKONOMI yANg DIcIPtAKAN & DIDIstRIbusIKAN tAhuN 2016 DAN 2017 (RP)Economic Value Generated & Distributed in 2016 and 2017 (Rp) [201-1]

Keterangan 2016 2017

Nilai Ekonomi yang DiciptakanEconomic Value Generated

- -

Nilai Ekonomi yang DidistribusikanEconomic Value Distributed

3.242.558.805.566 3.094.481.796.253

Biaya Operasional Operating Costs

1.280.297.091.444 1.498.694.283.920

Biaya KaryawanEmployee Cost

672.556.378.361 805.375.716.338

Pembayaran Untuk Penyedia ModalPayment to Providers of Capitals - -

Pembayaran Untuk PemerintahPayment to Government 1.029.659.311.564 783.896.446.895

Investasi MasyarakatCommunity Investments 260.046.024.197 6.515.349.100

Nilai Ekonomi yang DisimpanEconomic Value Retained (3.242.558.805.566) (3.094.481.796.253)

Fenomena perubahan iklim global berdampak sangat luas kepada masyarakat, salah satunya dalam bentuk cuaca ekstrem yang semakin sulit diprediksi. Bagi Pertamina RU V, cuaca ekstrem berpotensi mengganggu kegiatan operasional terutama dalam aktivitas penerimaan minyak mentah di pelabuhan. Cuaca ekstrem juga dapat menimbulkan ancaman pencemaran bagi lingkungan perairan di sekitar wilayah operasional Pertamina RU V dan pada akhirnya dapat berdampak finansial signifikan bagi Pertamina RU V. Berdasarkan risk register Pertamina RU V Tahun 2017, risiko cuaca yang dihadapi oleh Pertamina RU V masuk dalam kategori Risiko Tinggi (High Risk). Pertamina RU V melakukan pemeriksaan pipa-pipa penerimaan minyak mentah secara berkala sebagai bentuk pencegahan dan mitigasi risiko ini. [201-2]

Pertamina RU V tidak pernah mendapatkan bantuan atau tunjangan finansial dalam bentuk apapun dari Pemerintah sepanjang 2017. Seluruh dana untuk kegiatan operasional Pertamina RU V berasal dari PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan. PT Pertamina (Persero) seluruhnya (100%) dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN). [201-4]

Climate change is affecting all societies around the globe, resulting in, among others, increasingly unpredictable extreme weather conditions. For Pertamina RU V, extreme weather has the potential to disrupt operational activities, especially the supply of crude oil at the receiving port. Further, extreme weather also threatens to pollute the marine environment surrounding Pertamina RU V’s operational area, which could result in significant financial impact for the Company. Based on Pertamina RU V’s 2017 risk register, the weather risk faced by the Company is categorised as High. Pertamina RU V conducts periodic maintenance of its crude oil receiving pipelines as a form of prevention and risk mitigation. [201-2]

Pertamina RU V did not receive any kind of financial assistance from the Government throughout 2017. Funding for the Company’s operational activities is entirely received from PT Pertamina (Persero) as the parent company. PT Pertamina (Persero) is wholly (100%) owned by the Government of the Republic of Indonesia via the Ministry of State-Owned Enterprises. [201-4]


EKONOMI - ECONOMY

52

Keberadaan Pertamina RU V di Kota Balikpapan membawa dampak ekonomi yang signifikan terhadap kondisi pasar tenaga kerja di Balikpapan dan Provinsi Kalimantan Timur secara lebih luas. Jumlah tenaga kerja yang dipekerjakan di wilayah Pertamina RU V, baik sebagai pekerja tetap maupun sebagai pekerja outsourcing, mencapai ribuan orang. Dalam laporan ini, pekerja lokal didefinisikan sebagai pekerja tetap Pertamina RU V yang memegang Kartu Tanda Penduduk (KTP) Balikpapan.

Pertamina RU V berkomitmen memberikan kesempatan kerja yang seluas-luasnya bagi pekerja dari area Balikpapan dan Kalimantan Timur, terutama untuk level operator dan teknisi dari jenjang Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Diploma III (D3). Sebagai langkah awal, Pertamina RU V melakukan pencarian data (sourcing) calon pelamar kerja, bekerja sama dengan beberapa SMA di Balikpapan dan sekitarnya, serta perguruan tinggi di Balikpapan dan Samarinda (seperti STT Migas Balikpapan, Politeknik Negeri Balikpapan, dan Politeknik Negeri Samarinda). Prosedur pencarian dan pengangkatan pekerja di Pertamina RU V dilakukan mengikuti Tata Kerja Organisasi (TKO) Pelaksanaan Rekrutmen Pekerja No. B-051/K10000/2014-S9 dan Pedoman Pengelolaan Rekrutmen Pertamina No. A-005/K10000/2015-S9 [103-Keberadaan Pasar; 202-2]

Per akhir tahun 2017, sebanyak 7 orang (35%) dari total 20 pekerja yang merupakan anggota manajemen senior di Pertamina RU V berasal dari masyarakat lokal, yang didefinisikan dengan kepemilikan KTP Balikpapan. Sisanya sebanyak 13 orang berasal dari wilayah-wilayah lain di Indonesia. Dari 20 anggota manajemen senior tersebut, 19 orang merupakan pekerja laki-laki dan 1 orang merupakan pekerja perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 1 orang merupakan anggota lulusan Diploma III, 16 anggota merupakan lulusan Strata-1, dan 3 orang merupakan lulusan Strata-2. Untuk periode pelaporan tahun 2017, definisi “manajemen senior” tidak berubah dari periode pelaporan tahun 2016, yaitu seluruh manajer di Pertamina RU V. [202-2]

Pertamina RU V’s presence in Balikpapan creates a significant economic opportunity in the local and wider region employment market. The workforce employed by Pertamina RU V, either as permanent employees or outsourced employees, number in the thousands. In this report, we define local employees as permanent Pertamina RU V employees holding a National Identity Card (KTP) issued in Balikpapan.

Pertamina RU V is committed to providing employment opportunities to citizens of Balikpapan and East Kalimantan areas, particularly for operators and technicians who are graduates of Senior High School (SMA) and Diploma III (D3) programmes. As the first step in the recruitment process, Pertamina RU V conducts data sourcing, involving a number of high schools in Balikpapan and the surrounding areas, along with universities in Balikpapan and Samarinda (such as STT Migas Balikpapan, Balikpapan State Polytechnic, and Samarinda State Polytechnic). Pertamina RU V’s recruitment procedures are regulated in the Organizational Work System (TKO) for the Implementation of Recruitment No. B-051/K10000/2014-S9, and detailed in Pertamina’s Recruitment Management Guidelines No. A-005/K10000/2015-S9. [103-Market Presence; 202-2]

By the end of 2017 7 personnel (35%) among the20 employees comprising Pertamina RU V’s senior management were from the local community, and held a National ID Card issued in Balikpapan. The remaining 13 personnel were from other regions in Indonesia. Of the 20 members of senior management, 19 were male and 1 was female. In terms of education level, 1 held a Diploma III degree, 16 held a Bachelor’s degree, while the remaining 3 held a Master’s degree. For the 2017 reporting period, the definition of “senior management” remained unchanged from the 2016 reporting period. This definition applies to all managers of Pertamina RU V. [202-2]

DuKuNgAN bAgI PERtuMbuhAN EKONOMI lOKAl [103-Keberadaan Pasar; 103-Praktik Pengadaan; 202-2; 204-1]

SUPPORT FOR LOCAL ECONOMIC DEVELOPMENT [103-Market Presence; 103-Procurement Practices; 202-2; 204-1]


EKONOMI - ECONOMY

53

Dalam menentukan kebijakan pengupahan, Pertamina RU V mematuhi peraturan setempat terkait Upah Minimum Regional (UMR), yakni Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Timur, yang diperbarui setiap tahunnya. Rasio upah bagi pekerja baru pada layer Frontliner di Pertamina RU V per akhir tahun 2017 terhadap Upah Minimum Provinsi (UMP) Kalimantan Timur tahun 2017 adalah 154% [202-1]

Dalam menentukan besaran remunerasi bagi pekerjanya, Pertamina RU V memiliki kebijakan untuk memberikan perlakuan yang sama bagi pekerja laki-laki dan perempuan pada tingkatan (layer) yang sama, baik itu di level Executive, Senior Staff, Staff, maupun Junior Staff. Dengan demikian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari besaran upah dan paket remunerasi untuk pekerja laki-laki dan perempuan, sehingga rasio upah pekerja laki-laki terhadap upah pekerja perempuan di setiap layer di Pertamina RU V pada tahun 2017 berkisar pada nilai 1:1. [405-2]

To determine its remuneration policy, Pertamina RU V follows the local regulation regarding the RegionalMinimum Wage (UMR), i.e. the Provincial MinimumWage (UMP) of East Kalimantan, which is updated annually. At the end of 2017, the ratio of salary received by new Pertamina RU V employees at the Frontliner layer, to the Regional Minimum Wage(UMP) in East Kalimantan, was 154%. [202-1]

To determine the amount of remuneration,Pertamina RU V has a fair remuneration policy which does not discriminate against employees based on gender. Male and female employees at the same level, be it Executive, Senior Staff, Staff, or Junior Staff level, receive the same salary. There is therefore no significant difference in wage and remuneration package for male and female employees, and the salary ratio of male to female employees at each level of Pertamina RU V’s structure in 2017 was 1:1. [405-2]

Komposisi manajemen senior Pertamina RU V per akhir tahun 2017 berdasarkan gender, kelompok usia, asal daerah, dan agama, adalah sebagai berikut: [405-1]

Pertamina RU V’s senior management composition as at the end of 2017, based on gender, age group, area of origin, and religion, is as follows: [405-1]

Kelompok Usia

Age Group

GenderDaerah Asal

OriginAgama

Religion

Laki-LakiMale

PerempuanFemale

Balikpapan JawaJava

SumateraSumatra

IslamMuslim

KristenChristian

KatolikCatholic

Hindu

< 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0

30 – 50 12 0 4 7 2 12 0 0 0

> 50 7 1 3 2 2 3 3 1 1

total 19 1 7 9 4 15 3 1 1

KEbERAgAMAN DAlAM KOMPOsIsI MANAJEMEN sENIOR tAhuN 2017 2017 Senior Management Composition [405-1]


EKONOMI - ECONOMY

54

Selain menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat setempat yang memenuhi kualifikasi untuk bekerja, Pertamina RU V juga mendukung keberadaan pemasok dan vendor lokal untuk memenuhi berbagai kebutuhan barang dan jasanya, dengan cara mengutamakan pembelanjaan dari vendor-vendor lokal, kapanpun memungkinkan. Dengan demikian, Pertamina RU V turut membantu perekonomian di wilayah operasionalnya, sehingga mendorong peningkatan taraf hidup masyarakat setempat. Dalam laporan ini, pemasok dan vendor lokal didefinisikan sebagai pihak-pihak yang berkantor pusat dan berizin usaha di Balikpapan, Kalimantan Timur. Pertamina RU V mengevaluasi kebijakan praktik pengadaannya, yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dengan memastikan adanya interaksi yang memadai antara Perusahaan dengan para pemasok dan vendor lokal. [103-Praktik Pengadaan]

Pada tahun 2017, Pertamina RU V mengadakan total pengadaan barang sebanyak 1.303 kontrak/purchase order (PO), dengan 1.018 kontrak/PO berasal dari vendor lokal. Nilai belanja barang ke vendor lokal di tahun 2017 adalah Rp330 miliar, atau 74% dari total keseluruhan nilai pengadaan barang di tahun 2017, yang mencapai Rp446 miliar.

Untuk pengadaan jasa di tahun 2017, Pertamina RU V melakukan kerja sama dengan sejumlah vendor lokal. Total nilai pengadaan jasa dengan komponen dari vendor lokal adalah 386 kontrak/PO, atau 76% dari total keseluruhan 509 kontrak/PO. Nilai belanja jasa ke vendor lokal di tahun 2017 adalah Rp556 miliar atau 62% dari total nilai pengadaan jasa di tahun 2017, sebesar Rp890 miliar.

Dengan demikian, nilai total pengadaan barang dan jasa yang berasal dari pemasok dan vendor lokal di tahun 2017 adalah sekitar Rp676 miliar, atau 58% dari total nilai pengadaan tahun 2017 sebesar Rp1.172 miliar. Pembelanjaan ke vendor lokal di tahun 2017 mengalami penurunan 13% dibandingkan nilainya di tahun 2016 sebesar Rp774 miliar (70% dari total pembelanjaan di tahun 2016). [204-1]

In addition to providing employment for qualifiedcitizens of the local communities, Pertamina RU V also supports the businesses of local suppliers and vendors. When sourcing various goods and services, the Company prioritises local businesses whenever possible. Pertamina RU V therefore boosts economic growth in its operational area, contributing to improved living standards among the local communities. In this report, local suppliers and vendors are defined as those with a head office in Balikpapan, and with a corresponding business license to operate in the area. Pertamina RU V evaluates its policy on procurement practices, which are intended to boost local economy, by ensuring an adequate level of interaction between the Company and local suppliers and vendors.[103-Procurement Practices]

In 2017, for its procurement of goods, Pertamina RU V issued a total of 1,303 purchase orders (POs), with 1,018 POs placed with local vendors. Total expenditure on goods supplied by local vendors was Rp330 billion, or 74% of the total value of goods procured in 2017, which was Rp446 billion.

For procurement of services in 2017, Pertamina RU Vcooperated with a number of local vendors. The procurement of services provided by local vendors totalled 386 purchase orders (POs), or 76% of the total 509 POs. Total expenditure on services provided by local vendors in 2017 was Rp556 billion, accounting for 62% of the total value of services procured in 2017, which was Rp890 billion.

Total expenditure on goods and services provided by local suppliers and vendors in 2017 was Rp676 billion, or 58% of the total procurement value of Rp1,172 billion. Procurement of goods and services provided by local business decreased in amount by 13% in 2017, compared to Rp774 billion in 2016, which was 70% of total expenditure on locally-provided goods and services in 2016. [204-1]


EKONOMI - ECONOMY

55


LINGKUNGAN - ENVIRONMENT

56



57

LINGKUNGAN

PERTAMINA RU V TERUS BERUPAYA UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DARI PROSES PRODUKSINYA SERTA MENURUNKAN INTENSITAS EMISI DARI SETIAP JENIS PRODUKNYA.

Pertamina RU V strives to improve its production efficiency while reducing the emission intensity of all its products.

ENVIRONMENT



58

Pertamina RU V bergerak di bidang pengolahan minyak mentah, sehingga bahan dasar yang digunakan berupa minyak bumi atau minyak mentah (crude oil) yang berasal dari fosil dan bersifat tidak terbarukan. Pertamina RU V sebagai unit perusahaan PT Pertamina (Persero) tidak melakukan pembelian bahan mentah secara langsung. PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan menunjuk unit bisnis lain untuk melakukan pembelian, sehingga kegiatan penyediaan pasokan minyak mentah ini tidak termasuk dalam cakupan operasional Pertamina RU V. [103-Material]

Selama tahun 2017, sebanyak 77.933.577 barrel (12,4 juta m3) minyak mentah digunakan Pertamina RU V sebagai bahan mentah utama produksi. Jumlah ini setara dengan rata-rata 6.494.297 barrel per bulan. Volume minyak mentah yang diolah di tahun 2017 mengalami penurunan 7% dibandingkan dengan tahun di tahun 2016, yaitu 84.148.259 barrel (13,4 juta m3). Hal ini disebabkan karena pada bulan Maret dan April dilakukan kegiatan turnaround untuk peremajaan kondisi kilang. [301-1]

100.000.000

90.000.000

80.000.000

70.000.000

60.000.000

50.000.000

40.000.000

30.000.000

20.000.000

10.000.000

0

2016 2017

Pertamina RU V’s business operations are in the field of crude oil refining. The raw material used for the production of petroleum or crude oil derives from fossils, and is non-renewable. As a business unit of PT Pertamina (Persero), Pertamina RU V does not directly purchase raw material. As Pertamina RU V’s parent company, PT Pertamina (Persero) appoints other business units to conduct purchases, hence the supply of crude oil is not part of Pertamina RU V’s operational activities. [103-Material]

In 2017 Pertamina RU V consumed 77,933,577 barrels (12.4 million m3) of crude oil as the raw material for its main production. This amount is equivalent to an average of 6,494,297 barrels per month. The volume of crude oil refined in 2017 decreased by 7% from the 2016 amount, which was to 84,148,259 barrels (13.4 million m3). The drop was due to turnaround activities conducted in March and April for an overhaul of a refinery. [301-1]

LINGKUNGANENVIRONMENT

PENGOLAHAN MINYAK MENTAH TAHUN 2016–2017Volume of Crude Oil Refined, 2016–2017 [301-1]

PEMANFAATAN & PENGOLAHAN BAHANMENTAH [103-Material; 301-1; 301-2; 301-3]

RAW MATERIALS USE & PROCESSING[103-Material; 301-1; 301-2; 301-3]

84.1

48.2

59

77.9

33.5

77

barrel | barrels



59

Dalam melakukan kegiatan produksinya, Pertamina RU V tidak melibatkan bahan mentah yang terbarukan. Namun, slop (minyak kotor) selalu dimanfaatkan kembali dalam proses operasional, agar setiap proses produksi Pertamina RU V berjalan sesuai dengan prinsip efektivitas bahan baku yang sebaik-baiknya. Slop merupakan limbah minyak mentah yang telah tercampur dengan air dan zat padat sehingga tidak dapat diolah lebih lanjut. Pemanfaatan kembali slop dalam proses operasional dapat mengurangi volume limbah B3 Pertamina RU V. Sepanjang tahun 2017, volume slop yang digunakan kembali adalah 54.870 barrel, atau setara dengan 0,06% dari total pemakaian (intake) bahan mentah di tahun 2017 sebesar 77.931.560 barrel. Rasio ini sama dengan penggunaan slop di tahun 2016. [301-2]

Pertamina RU V menghasilkan produk akhir berupa bahan bakar minyak (BBM), yang sepenuhnya diserap dan digunakan oleh pengguna sebagai bahan bakar yang sifatnya dapat habis. Maka, tidak ada (0%) produk Pertamina RUV yang dapat diklaim kembali di akhir masa pemakaian. [301-3]

In its production activities, Pertamina RU V does not use renewable raw materials. However, slop oil is continuously reused in the operational process, meaning all production processes at Pertamina RU V are in accordance with the raw material efficiency principle. Slop is crude oil waste material that is mixed with water and solids, thus cannot be further processed. Reusing slop in the operational process help reduce Pertamina RU V’s hazardous waste volume. In 2017, the reused slop oil volume amounted to 54,870 barrels, accounting for 0.06% of the total intake of raw materials, which amounted to 77,931,560 barrels. This ratio for 2017 was the same as the slop oil utilisation ratio in 2016. [301-2]

The end product of Pertamina RU V is oil-based fuel. This end product is fully absorbed and, once used, it is unrecoverable. Therefore, there are no (0%) Pertamina RU V products which can be reclaimed at the end of the product’s lifetime. [301-3]



60

Program Energy Management System adalah salah satu strategi Pertamina RU V dalam melakukan pengelolaan energi secara lebih efisien. Penerapan program ini ditujukan untuk memangkas refinery operational cost dan semakin meminimalkan kontaminasi ke lingkungan. Diharapkan dengan meningkatnya kesadaran untuk menggunakan energi secara lebih efisien, peluang untuk meningkatkan produksi juga dapat ikut terangkat. Dalam menjalan program-program energinya, Pertamina RU V secara rutin mengevaluasi dan melaporkan hasil yang dicapai dari program-program energi tersebut. [103-Energi]

Minyak bumi dan gas adalah bahan bakar tak terbarukan yang digunakan oleh Pertamina RU V dalam melaksanakan proses pengolahan minyak mentah (crude oil). Di tahun 2017, total penggunaan energi dari bahan bakar tak terbarukan oleh Pertamina RU V adalah 2,7 x 1013 British thermal unit (btu), setara dengan 2,9 x 1013 kilojoule (kJ). Nilai ini mengalami penurunan 10,8% dari penggunaan energi total di tahun 2016, sebesar 3,1 x 1013 kJ. Ini menunjukkan program-program pengelolaan dan peningkatan efisiensi energi di Pertamina RU V. Pertamina RU V tidak melakukan penjualan apapun terkait dengan energi yang digunakan dari bahan bakar ini. [302-1]

Konsumsi energi Pertamina RU V selain untuk kebutuhan operasional kilang juga digunakan untuk proses-proses di luar kegiatan operasionalnya, seperti kebutuhan listrik perumahan karyawan. Di tahun 2017, konsumsi energi listrik untuk perumahan mencapai 26.366.299 kWh (9,5 x 1010 kJ), turun sebanyak 20,12% dibandingkan konsumsi energi listrik tahun 2016 sebesar 31.577.632 kWh (11,4 x 1010 kJ). Penurunan ini berasal dari pengalihan penggunaan listrik dari kilang ke PLN, yang berhasil menghemat sekitar ±3 MW listrik per hari, atau setara dengan penghematan biaya senilai Rp14,5 miliar/tahun. [302-2]

Hingga tahun 2017, Pertamina RU V mengukur rasio konsumsi energi yang digunakan dengan membagi total energi yang dikonsumsi untuk menghasilkan produk-produknya (dalam satuan Barrel Standard Refinery Fuel–BSRF) dengan total volume bahan baku minyak mentah yang diolah (dalam satuan barrel atau bbl). Konsumsi energi (dari bahan bakar) diukur menggunakan flow recorder di setiap unit operasi. Berdasarkan

The Energy Management System Programme is one of Pertamina RU V’s strategies to manage energy efficiency. The implementation of this programme aims to reduce refinery operational costs, and to minimise environmental contamination. It is expected that increasing awareness of energy efficiency will also increase opportunity for production improvement. In conducting its energy programmes, Pertamina RU V regularly evaluates and reports the results of such energy programmes. [103-Energy]

Pertamina RU V uses non-renewable fuel of crude oil and gas in its petroleum (crude oil) processing activities. In 2017 Pertamina RU V’s total use of energy derived from non-renewable fuel was 2.7 x 1013 British thermal units (btu), or equivalent to 2.9 x 1013 kilojoule (kJ). This was a decrease of 10.8% from energy used in 2016, which was 3.1 x 1013 kJ. This decrease demonstrates the success of Pertamina RU V’s energy efficiency management programmes. Pertamina RU V does not conduct sales related to energy used from this fuel. [302-1]

Pertamina RU V’s energy consumption, in addition to its refinery needs, was also for processes outside its operational activities, such as for providing electricity to the employees’ housing complex. In 2017 electrical energy distributed to the housing complex amounted to 26,366,299 kWh (9.5 x 1010 kJ). This was a decrease of 20.12% from the previous year’s energy consumption of 31,577,632 kWh (11,4 x 1010 kJ). This decrease was due to the substitution of electricity previously obtained from the refinery with electricity from PLN (State Utility Company), which saved approximately ±3 MW of electricity per day, equal to a saving of Rp14.5 billion/year. [302-2]

Until 2017 Pertamina RU V measured its energy consumption ratio by dividing the total of energy consumed to generate its products (in Barrel Standard Refinery Fuel—BSRF) with the total volume of processed crude oil (in barrels or bbl). Energy (fuel) consumption is measured using flow recorders installed at the operational units. Based on this calculation, the energy intensity ratio in 2017 was 5.63 x 10-2 BSRF/bbl, or equivalent to 3.7 x 105 kJ/bbl.

PENGGUNAAN ENERGI & EFISIENSI ENERGI [302-1; 302-2; 302-3; 302-4]

ENERGY CONSUMPTION & ENERGY EFFICIENCY [302-1; 302-2; 302-3; 302-4]



61

perhitungan ini, rasio intensitas energi di tahun 2017 adalah 5,63 x 10-2 BSRF/bbl atau setara dengan 3,7 x 105 kJ/bbl. Konsumsi energi di tahun 2017 lebih efisien sebanyak 4% dibandingkan tahun 2016, yang sebesar 5,86 x 10-2 BSRF/bbl. Perhitungan ini mencakup seluruh energi yang digunakan untuk bahan bakar, pembangkitan listrik, pemanasan, maupun pembangkitan uap. [302-3]

Sepanjang tahun 2017, program pengelolaan dan peningkatan efisiensi energi yang dijalankan di Pertamina RU V adalah sebagai berikut: [302-4]

1. Turnaround Kilang Balikpapan II Pada bulan Maret hingga April 2017,

Pertamina RU V melakukan turnaround dalam rangka peremajaan kondisi kilang Balikpapan II, agar dapat beroperasi kembali dengan lebih prima. Beberapa kegiatan yang dilakukan selama turnaround mencakup: upgrading kolom HVU II, penukaran seluruh bagian unit burner & ducting CDU IV, serta revitalisasi NCG HVU II.

2. Pembersihan Coke di Internal Tube Furnace F-201-01 dan F-202-01 Kilang Balikpapan 1

Pertamina RU V pada bulan Desember 2017 melakukan mechanical decoking furnace saat melakukan Pit Stop di Kilang Balikpapan I. Metode yang digunakan adalah dengan menghilangkan coke pada internal tube furnace menggunakan pig yang bergerak di media air pada Furnace Crude Distillation Unit V dan HVU III di Kilang Balikpapan I. Kegiatan ini berhasil menurunkan penggunaan bahan bakar sebanyak 163,7 BSRF/hari, atau setara dengan penghematan Rp38,8 miliar/tahun.

3. Pembersihan Kotoran External Tube Menggunakan Bahan Kimia di Furnace F-201-01 dan F-202-01 Kilang Balikpapan 1

Pertamina RU V di tahun 2017 melakukan Chemical Online Cleaning—metode penghilangan coke pada external tube Furnace dengan menyemprotkan/menginjeksikan bahan kimia ke tube furnace melalui peep hole secara onstream, tanpa menurunkan kapasitas unit operasi ataupun mematikan unit operasi. Kegiatan ini berhasil menekan pengeluaran sebanyak Rp8,8 miliar/tahun.

This demonstrates that energy consumption in 2017 was 4% more efficient than in 2016, which was 5,86 x 10-2 BSRF/bbl. This calculation covers all energy used for fuel, power generation, heating, and steam generation. [302-3]

In 2017 Pertamina RU V’s energy efficiency management and improvement programmes were as follows: [302-4]

1. Balikpapan II Refinery Turnaround From March to April 2017 Pertamina RU V

conducted turnaround activities for an overhaul of the Balikpapan II refinery, in order to improve operations. Several of the turnaround activities included upgrading the HVU II column, exchanging all burner & ducting CDU IV units, as well as revitalising the NCG HVU II.

2. Coke Cleaning in Internal Tube Furnace F-201-01 and F-202-01 at Balikpapan I Refinery

In December 2017 Pertamina RU V performed a mechanical decoking of the furnace during the Pit Stop at Balikpapan I Refinery. This was to eliminate the coke on the internal tube furnace using pig in water at Furnace Crude Distillation Unit V and HVU III at Balikpapan I Refinery. This activity was successful in decreasing fuel use amounting to 163.7 BSRF/day, equal to a saving of Rp38.8 billion/year.

3. External Tube Discharge Chemical Cleaning at Furnace F-201-01 and F-202-01, Balikpapan I Refinery

In 2017 Pertamina RU V conducted Chemical Online Cleaning—a method for coke elimination on the external tube Furnace, by spraying/injecting chemical materials on the tube furnace through a peep hole, without decreasing the operation unit’s capacity or turning off the operation unit. This activity succeeded in saving Rp8.8 billion/year.



62

4. Pengoperasian Alat Pemanas Udara di Furnace APH F-1-01 A/B

Di tahun 2017, Pertamina RU V menggunakan unit Air Pre Heater (APH) yang berfungsi untuk memanaskan udara yang digunakan pada reaksi pembakaran di dalam furnace. Dengan meningkatnya temperatur udara pembakaran maka reaksi pembakaran akan berlangsung lebih cepat dan optimal sehingga dapat menurunkan jumlah konsumsi bahan bakar pada furnace. Penggunaan APH F-1-01 ini menghasilkan penghematan bahan bakar sebesar 28,9 BSRF/hari, atau setara dengan penghematan Rp2,7 miliar/tahun.

4. Air Heater Tools Operation at Furnace F-1-01 A/B In 2017 Pertamina RU V used Air Pre Heater

(APH), which heated the air with a combustion reaction in the furnace. With the increasing air temperature, the combustion reaction speed would increase optimally, decreasing the fuel consumption total in the furnace. The use of this APH F-1-01 fuel efficiency activity resulted in a saving of 28.9 BSRF/day, equivalent to Rp2.7 billion/year.



63

Untuk memenuhi kebutuhan kegiatan operasionalnya, Pertamina RU V menggunakan air dari tiga sumber. Sumber pertama berasal dari hasil air tadah hujan di Waduk Sei Wain (Sungai Wain); sumber kedua berasal dari air tanah dari deep well; dan sumber ketiga dari air laut (diperoleh melalui Sea Water Desalination—SWD). Sumber-sumber air ini memastikan keberlanjutan operasi Pertamina RU V, yang produk akhirnya membutuhkan air dalam jumlah signifikan terutama sebagai pendingin dan bahan pembuatan uap. Penggunaan air secara berlebihan dapat menyebabkan turunnya permukaan air tanah, oleh karena itu, untuk menjaga keberlangsungan operasinya, Pertamina RU V memastikan ketersediaan air dari sumber-sumber di atas sepanjang waktu, antara lain dengan mengatur jadwal pengambilan air secara cermat, membuat biopori, dan menanam rumput di sekitar waduk untuk membantu penyerapan air oleh tanah. [103-Air]

Total penggunaan air bersih Pertamina RU V di tahun 2017 adalah 10.018.353 m3, meningkat sebanyak 64,7% dari volume penggunaan air tahun 2016 sebanyak 6.081.398 m3. Peningkatan penggunaan air pada tahun 2017 disebabkan oleh diberlakukannya kegiatan start stop boiler, kenaikan load boiler, serta kegiatan turnaround di kilang Balikpapan II yang membutuhkan pembersihan Heat Exchanger. Perhitungan volume air dilakukan menggunakan flowmeter yang terpasang pada berbagai keluaran air, dan juga berdasarkan akumulasi kenaikan level tangki air yang diukur setiap jam, dengan rincian penggunaan air bersih dalam dua tahun terakhir disajikan di bawah ini: [303-1]

To meet its operational needs, Pertamina RU V consumes water from three sources. The first source is Sei Wain Reservoir (the local term for Wain River); the second source is derived from groundwater from deep wells; and the third is seawater (obtained through the Sea Water Desalination or SWD method). These water sources ensure the continuity of Pertamina RU V’s operations, whose final products require a substantial amount of water, primarily as a coolant and for steam-making. Excessive use of water may eventually result in groundwater depletion, and therefore to maintain operational continuity, Pertamina RU V ensures water is available from the above sources at all times, among others by meticulous water extraction scheduling, installation of biopores, and planting of grass surrounding the reservoir area to boost water absorption by the soil. [103-Water]

In 2017 Pertamina RU V’s total use of clean water was 10,018,353 m3, an increase of 64.7% from water usage in 2016, which was 6,081,398 m3. The increased water usage in 2017 was due to the enforcement of start stop boiler activity, load boiler improvement, as well as the turnaround activities at Balikpapan II refinery, which required Heat Exchanger cleaning. Pertamina RU V calculates the volume of its water consumption using flowmeters installed at different water outlets, and also based on the accumulation of level increase in its water tanks, measured hourly. The details of clean water consumption over the past two years are provided below: [303-1]

PENGGUNAAN AIR [103-Air; 303-1; 303-2]

WATER CONSUMPTION [103-Water; 303-1; 303-2]



64

Air LautSea Water

Air Tanah—Deep WellGround Water—Deep Well

Air Permukaan Sei WainSurface Water from Sei Wain

TOTAL

10.000.000

9.000.000

8.000.000

7.000.000

6.000.000

5.000.000

4.000.000

3.000.000

2.000.000

1.000.000

0

2016 2017

Penggunaan Air Bersih Tahun 2017 Clean Water Usage in 2017 [303-1; 303-2]

dalam m3 | in m3

4.655.555

3.110.268

1.195.234

1.125.374

1.845.756

6.081.398 1.854.071

7.704.860

Penggunaan Air Bersih Tahun 2017 Clean Water Usage in 2017 [303-1; 303-2]

Sumber Air BersihWater Source

SatuanUnit

Volume 20162016 Volume

Volume 20172017 Volume

Air Permukaan Sei WainSurface Water from Sei Wain

m3 3.110.268 4.655.555

Air Tanah—Deep WellGround Water—Deep Well

m3 1.125.374 1.195.234

Air LautSea Water

m3 1.845.756 1.854.071

TOTAL m3 6.081.398 7.704.860

ProdukProduct BOE* 87.440.112 80.494.640

Intensitas Penggunaan Air BersihWater Usage Intensity m3/BOE 0,070 0,096

*BOE = Barrel of Oil Equivalent



65

Waduk Sei Wain, yang merupakan salah satu sumber air Pertamina RU V sejak tahun 1969, terletak di kawasan hutan lindung. Waduk yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda ini dikhususkan untuk kebutuhan operasional Pertamina RU V, sehingga tidak ada pihak lain yang mengambil air dari waduk tersebut. Tidak ada batasan volume air maksimum yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Balikpapan dalam pengambilan air dari Waduk Sei Wain. Berbeda dengan pengambilan air dari deep well, diberlakukan batasan yang jumlahnya bervariasi untuk setiap deep well. Pertamina RU V menggunakan jalur pipa untuk mengalirkan air dari Waduk Sei Wain menuju Water Treatment Plant milik Pertamina RU V. [103-Air]

Sejak tahun 1934, waduk Sei Wain telah ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat sebagai kawasan hutan lindung Sungai Wain. Air tawar yang terkumpul di waduk Sei Wain ini berasal dari sungai-sungai yang ada di dalam dan sekitar kawasan hutan lindung. Selanjutnya, air dipompa ke instalasi penampungan di kota Balikpapan dan dimanfaatkan untuk industri kilang minyak dan sebagai air minum bagi para pekerja Pertamina RU V Balikpapan. Luas kawasan Hutan Lindung Sungai Wain yang dimanfaatkan oleh Pertamina RU V ini seluas 85.600 m2. Tidak ada dampak negatif yang signifikan dari pengambilan air dari waduk Sei Wain, karena waduk tersebut merupakan waduk tadah hujan dan air yang tersedia pada waduk ini hanya dapat dimanfaatkan hingga batas (ketinggian air) tertentu. [303-2]

Hutan Lindung Sungai Wain terdiri dari berbagai tipe hutan dengan tingkat kelembaban yang berbeda-beda sehingga kawasan ini kaya akan spesies pohon dengan bermacam-macam karakteristik. Beragam vegetasi ini memastikan hewan-hewan bertahan hidup dari kelangkaan makanan pada waktu musim kering. Jenis pohon kanopi yang mendominasi kawasan ini adalah Bangkirai (Shorea laevis), Ulin (Eusideroxylon zwageri) dan Gaharu (Aquilaria malaccensis). Selain jenis pohon kanopi tersebut, hutan lindung ini juga memiliki berbagai keragaman jenis untuk jenis-jenis epifit (anggrek dan pakis), dan tumbuhan rambat. Berbagai fauna jenis mamalia, unggas, dan reptil yang kerap dijumpai di kawasan Hutan Lindung Sungai Wain adalah: [303-2]

Sei Wain Reservoir, which is one of the water sources used by Pertamina RU V since 1969, is located in a protected forest area. The reservoir was built during the Dutch colonial era specifically for Pertamina RU V’s operational needs, therefore, no other party uses or retrieves water from this reservoir. The Balikpapan Municipal Government does not limit the maximum water volume Pertamina RU V can retrieve from Sei Wain Reservoir. This differs to the water retrieved from the deep well, which has varying limits for each well. Pertamina RU V uses pipelines to distribute the water from Sei Wain Reservoir to its Water Treatment Plant. [103-Water]

Since 1934 Sei Wain has been designated by the local government as a protected forest. Freshwater collected from the Sei Wain Reservoir derives from the rivers in and around the protected forest area. The water is then pumped to a storage facility in Balikpapan and used for various purposes, including for the oil refinery industry and as drinking water for Pertamina RU V employees in Balikpapan. The Wain River Protected Forest area utilised by Pertamina RU V covers 85,600 m2. There are no significant adverse impacts from the extraction of water from Sei Wain Reservoir, as it is a rain-fed reservoir, and as its water can only be extracted up to a certain level. [303-2]

The Wain River Protected Forest consists of different forest types, with varying humidity levels that make the area rich in tree species with a large variety of characteristics. Various types of vegetation allow animals to migrate and avoid food scarcity during the dry season. The dominant canopy tree species found in this area are Bangkirai (Shorea laevis), Ulin or ironwood (Eusideroxylon zwageri), and Gaharu (Aquilaria malaccensis). In addition to the canopy tree species, this protected forest is also home to a variety of epiphytes (orchids and ferns), and creeping vines. The various species of fauna, including mammals, poultry, and reptiles, often found in the Wain River Protected Forest are, among others: [303-2]



66

Hutan Lindung Sungai Wain memiliki habitat alami jenis mamalia khas Kalimantan sekaligus dikembangkan menjadi tempat pemeliharaan satwa liar yang terancam punah. Sejak tahun 1992, Proyek Reproduksi Orangutan Wanariset telah melepasliarkan lebih dari 80 ekor Orangutan (Pongo pygmaeus pygmaeus).

The Wain River Protected Forest provides a natural habitat for mammals typical to Kalimantan, and is also developed as a zone for returning endangered animals to the wild. Since 1992 the Wanariset Orangutan Reproduction Project has released more than 80 orangutans (Pongo pygmaeus pygmaeus) in the wild.

MamaliaMammals

Fauna LangkaEndangered Animals

Macan Dahan (Neofelis nebulosa), Beruang Madu (Helarctos malayanus), Lutung Merah (Presbytis rubicunda), Lutung Dahi Putih (Presbytis frontata), Tarsius (Tarsius bancanus) serta Kukang (Nycticebus coucang), Uwa-uwa (Hylobates muelleri), Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Beruk (Macaca nemestrina), dan satwa endemik Kalimantan Bekantan (Nasalis larvatus)Clouded Leopard (Neofelis nebulosa), Sun Bear (Helarctos malayanus), Maroon Langur (Presbytis rubicunda), White-faced Langur (Presbytis frontata), Tarsier (Tarsius bancanus) and Sunda Slow Loris (Nycticebus coucang), Bornean Gibbon (Hylobates muelleri), Long-tailed Macaque (Macaca fascicularis), Southern Pigtailed Macaque (Macaca nemestrina), and Proboscis Monkey (Nasalis larvatus) native to Borneo

LandakPorcupines

Landak Raya (Hystrix brachyura), Landak Ekor-Panjang (Trichys fasciculata)Malayan Porcupine (Hystrix brachyura), Long-tailed Porcupine (Trichysfasciculata)

Tupai Tanah dan Tupai TerbangGround Squirrels and Flying Squirrels

Tupai Tiga-Warna (Callosiurus prevostii), Tupai Tanah-Bergaris Empat (Lariscus hosie), Tupai Kerdil-Dataran Rendah (Exilisciurus exilis), Tupai Kerdil-Telinga Hitam (Nannosciurus melanotis), dan Tupai Terbang Raksasa-Merah (Petaurista petaurista)Prevost’s Squirrel (Callosciurus prevostii), Four-striped Ground Squirrel(Lariscus hosei), Least Pygmy Squirrel (Exilisciurus exilis), Black-eared Squirrel (Nannosciurus melanotis), and Red Giant Flying Squirrel (Petaurista petaurista)

MusangWeasels

Musang Belang (Hemigalus derbyanus), Musang Akar (Arctrogalidia trivirgata), Luwak Macan (Viverra tangalunga), Linsang (Prionodon linsang), Binturong (Arctictis binturong), dan Berang-berang (Lutra spp)Banded Palm Civet (Hemigalus derbyanus), Small-toothed Palm Civet(Arctogalidia trivirgata), Malay Civet (Viverra tangalunga), Banded Linsang(Prionodon linsang), Binturong (Arctictis binturong), and Otter (Lutra spp)

Lain-lainOthers

Kucing Hutan (Felis bengalensis)Leopard Cat (Felix bengalensis)

BurungBirds

Burung endemik langka Tiong-Batu Kalimantan atau Bristlehead (Pytiriasis gymnocephala), burung/ayam pegar langka, burung pelatuk, dan burung enggang. Hutan Lindung Sungai Wain juga dilewati beberapa jenis burung langka dalam rute migrasi mereka, atau sebagai batu loncatan untuk jenis nomadik (berpindah-pindah) seperti Enggang Raja (Rhinoplax vigil).Rare and endemic birds such as Tiong-Batu Kalimantan or Bristlehead(Pytiriasis gymnocephala), Crested Fireback, Woodpeckers, and Hornbills. The Wain River Protected Forest is also passed by a few rare migrating birds along their migratory routes, or as a stepping stone for nomadic birds such as the Helmeted Hornbill (Rhinoplax vigil).

Reptil dan AmfibiReptiles and Amphibians

Penyu tanah dan Penyu air tawar (Trionyx sp.), ular seperti Phyton reticulans, Gonyosoma oxycephala, Dendrelaphis formosus, Macropisthodon rhodomelelas, Ophiopphagus hannah, dan Katak (Rana spp.)Tortoises and freshwater turtles (Trionyx sp.), snakes such as Pythonreticulatus, Gonyosoma oxycephala, Dendrelaphis formosus, Macropisthodon rhodomelelas, Ophiopphagus hannah, and species of frogs (Rana spp.)

Daftar Fauna di Hutan Lindung Sungai Wain List of Fauna Species in Wain River Protected Forest



67

ManfaatBenefits

Masyarakat Sekitar

Surrounding Community

Masyarakat BalikpapanBalikpapan Community

Masyarakat ProvinsiProvince

Community

Masyarakat Nasional dan InternasionalNational and International Community

Pengatur gasGas regulator √ √ √

Pengatur iklim mikroMicro climate regulator √ √

Pengatur gangguanDisorder controller √ √

Pengatur tata airWater controller √ √ √

Penjaga ketersediaan airWater supply controller √ √ √

Penjaga erosi dan sedimentasiErosion and sedimentation controller √ √

Pembentukan lapisan tanahSoil layer formation √ √

Siklus nutrienNutrient cycle √ √

Pengolah limbahWaste processors √ √

PenyerbukanPollination √ √

Pengontrol biologisBiological controller √ √ √ √

Produksi panganFood production √

Bahan bakuRaw material √ √

Sumber daya genetikGenetic resources √ √ √ √

RekreasiRecreation √ √ √ √

Budaya, pendidikan, dan penelitianCulture, education, and research √ √ √ √

Keberadaan Hutan Lindung Sungai Wain memberikan banyak manfaat bagi masyarakat secara luas. Rincian manfaat yang diterima oleh masyarakat berdasarkan data Pengelolaan Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) Kota Balikpapan oleh Direktorat Badan Pengelola HLSW 2007 adalah sebagai berikut: [303-2]

The existence of the Wain River Protected Forest provides numerous benefits for the community. Details of the benefits received by the community based on data from the Balikpapan’s Wain River Protected Forest Management (HLSW) by the Directorate of HLSW Management Agency in 2007 are as follows: [303-2]

Daftar Manfaat Hutan Lindung Sungai WainList of Benefits of Wain River Protected Forest



68

Pertamina RU V selalu menjalankan komitmen dan tanggung jawabnya dalam memelihara keanekaragaman hayati di sekitar wilayah operasionalnya. Hal ini sejalan dengan kebijakan Hijau (Green Policy), yang ditetapkan pada 21 Agustus 2014.

Sesuai peraturan Pemerintah Daerah, seluruh wilayah operasional Pertamina RU V berada di luar kawasan lindung ataupun area yang memiliki keanekaragaman hayati tinggi. Pertamina RU V juga terus meningkatkan tindakan pencegahan, dan mitigasi risiko terhadap tata guna lahan. Dalam rencana pengembangan, Pertamina RU V selalu memodifikasi desain, konstruksi, serta praktik operasinya demi menjaga spesies flora dan fauna dan juga habitat sensitif tertentu yang berada di dalam maupun di luar daerah operasionalnya. Selain itu, Pertamina RU V telah mengkhususkan sebuah lahan miliknya sebagai kawasan konservasi flora dan fauna. [103-Keanekaragaman Hayati; 304-2]

Kawasan konservasi in-situ bernama “Wana Patra Lestari” adalah Hutan Kota Pertamina Balikpapan yang dikelola oleh Pertamina RU V. Hutan seluas 119,3 hektare yang terletak di tengah kota ini sepenuhnya lahan milik Pertamina RU V. Secara keseluruhan, total area konservasi Pertamina RU V mencapai 42,2% dari luas wilayah operasionalnya.

Berbagai jenis flora dan fauna yang ada di dalam kawasan konservasi dijaga kelestariannya. Indeks keanekaragaman hayatinya selalu dipertahankan, dan bahkan ditingkatkan, jika memungkinkan. Sejak tahun 2015, segala bentuk kegiatan perburuan satwa, penebangan liar, dan pembakaran hutan di kawasan ini adalah ilegal. Hutan Kota Wana Patra Lestari juga berfungsi sebagai buffer zone dari dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan operasional kilang Pertamina RU V, termasuk namun tidak terbatas pada polusi udara dan konversi habitat. [304-1; 304-3]

Selain kawasan in-situ, Pertamina RU V juga mengelola taman tematik ex-situ yang disebut Belian Park. Tanaman dalam taman ini dikategorikan berdasarkan kekerabatan antara setiap spesies tanaman. Protokol penanamannya menggunakan acuan koleksi kebun raya. Taman tematik seluas 3 hektare ini berlokasi di Kebun Raya Balikpapan. Di dalam Belian Park dapat diobservasi seribu tanaman

Pertamina RU V maintains its commitment to, and responsibility for, biodiversity preservation in the environment surrounding its operations. This is in accordance with the Company’s Green Policy, ratified on 21 August 2014.

The entirety of Pertamina RU V’s operations are located outside protected areas or areas with high biodiversity value, as regulated by the Local Government. Pertamina RU V continues to improve the prevention and mitigation of land governance risks. In its development plans Pertamina RU V modifies certain designs, constructions, and operational practices, in order to protect certain species of flora and fauna and sensitive habitats within and outside its operational area. Pertamina RU V has also designated a special zone in its own land as a flora and fauna conservation area. [103-Biodiversity; 304-2]

This in-situ conservation area, called “Wana Patra Lestari”, is the Pertamina Balikpapan Urban Forest managed by Pertamina RU V. Covering 119.3 hectares, this sprawling urban forest is located at the heart of the city on a piece of land fully owned by Pertamina RU V. Pertamina RU V’s conservation area covers 42.2% of its total operational area.

Various types of flora and fauna in this conservation area are preserved, with the area’s biodiversity index continued to be maintained and even, whenever possible, enhanced. Since 2015 all game hunting, illegal logging, and forest burning activities in this area have been deemed illegal. Wana Patra Lestari also functions as a buffer zone for the Pertamina RU V’s refinery activities and their associated impacts, including but not limited to air pollution and habitat conversion. [304-1; 304-3]

In addition to the in-situ conservation area, Pertamina RU V also manages an ex-situ thematic park called Belian Park. Plants in this park are categorised based on their interspecies relationships. Planting is done according to a protocol normally employed in botanical gardens. The 3-hectare thematic park is located within the Balikpapan Botanical Garden. Belian Park contains

KEANEKARAGAMAN HAYATI[103-Keanekaragaman Hayati; 304-1; 304-2; 304-3; 304-4]

BIODIVERSITY [103-Biodiversity; 304-1; 304-2; 304-3; 304-4]



69

Indeks

2015 2016 2017

NilaiPoint

KriteriaCriteria

NilaiPoint

KriteriaCriteria

NilaiPoint

KriteriaCriteria

Kekayaan (R1)Richness 8,13 Baik

Good 8,97 BaikGood 9,39 Baik

Good

Keanekaragaman (H’)Diversity 2,80 Sedang

Medium 2,05 SedangMedium 2,87 Sedang

Medium

Kemerataan (e)Evenness 0,68

Kurang Merata

Less Even0,48

Kurang Merata

Less Even0,71

Cukup Merata

Even

obat-obatan, yang terdiri dari 105 tumbuhan obat, tanaman climber, tanaman perdu, dan pohon-pohonan. Pertamina RU V tidak melakukan kegiatan bisnis apapun di dalam kawasan Belian Park. [304-1; 304-3]

Pada tahun 2017, Pertamina RU V mengadakan studi untuk mengukur keanekaragaman hayati flora dan fauna di Hutan Gunung Sepuluh yang merupakan bagian dari Wana Patra Lestari, sekaligus untuk mengupayakan pengembangan dalam cara-cara pengelolaannya. Studi ini meliputi inventarisasi dan identifikasi flora dan fauna di kawasan Hutan Gunung Sepuluh Timur. Kegiatan ini menghasilkan informasi keanekaragaman flora dan fauna hasil inventarisasi dan identifikasi saja beserta rencana pengelolaan dan pengembangan Hutan Gunung Sepuluh Timur sebagai Objek Wisata Pendidikan Lingkungan dan Sejarah di Kota Balikpapan. Hasil studi tersebut adalah Daftar Indeks Kekayaan (R1), Indeks Keanekaragaman (H’), dan Indeks Kemerataan (e) Vegetasi Tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah di Kawasan Konservasi Wana Patra Lestari, sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut:

about one thousand types of medicinal plant, consisting of 105 medicinal plant species, climber plants, shrubs, and trees. Pertamina RU V does not conduct any business activities within Belian Park. [304-1; 304-3]

In 2017 Pertamina RU V conducted a study measuring flora and fauna biodiversity in Hutan Gunung Sepuluh, which is part of Wana Patra Lestari, while aiming to develop methods to manage it. This study consisted of inventorising and identifying types of flora and fauna in the Hutan Gunung Sepuluh Timur area. Results from this activity include thorough information on flora and fauna diversity resulting from the inventorising and identifying, as well as management and development plans for Hutan Gunung Sepuluh Timur as a Historical and Environmental Education Tourist Attraction in Balikpapan Municipality. This study resulted in the List of Richness Index (R1), Diversity Index (H’), and Evenness Index (e) for Seedling-Level Vegetation and Low-Lying Plants in Wana Patra Lestari Conservation Area, as shown in the following table:

Daftar Indeks Kekayaan (R1), Indeks Keanekaragaman (H’), dan Indeks Kemerataan (e) Vegetasi Tingkat Semai dan Tumbuhan Bawah di Kawasan Konservasi Wana Patra LestariList of Richness Index (R1), Diversity Index (H ‘), and Evenness Index (e) of Seedling Stage Vegetation and Undergrowth Species in Wana Patra Lestari Conservation Area



70

Tingkat PertumbuhanGrowth Stage No Jenis

TypeFamiliFamily

INPIVI

(%)

Tingkat SemaiSeedling Stage

1 Syzygium sp.1 Myrtaceae 51,85


3 Calophyllum nodusum Vesque Calophyllaceae 28,76

4 Litsea firma (Blume) Hook.f. Lauraceae 15,63

Tingkat PancangSapling Stage 1 Cotylelobium melanoxylum (Hook.f.)

Pierre Dipterocarpaceae 69,16




Tingkat PohonTree Stage 1 Cotylelobium melanoxylum (Hook.f.)

Pierre Dipterocarpaceae 61,90



4 Shorea balangeran (Korth.) Burck Dipterocarpaceae 21,65

5 Litsea firma (Blume) Hook.f. Lauraceae 11,34

6 Schima wallichii (DC.) Korth. Theaceae 11,12


8 Alstonia iwahigensis Elmer Apocynaceae 7,21

9 Acacia auricullformis Benth. Fabaceae 7,17

10 Dillenia suffruticosa (Griff.) Martelli Dilleniaceae 5,98

Sebagaimana ditunjukkan pada tabel, nilai Kekayaan (R1), Keanekaragaman (H’), dan Kemerataan (e) di tahun 2017 mengalami peningkatan yang cukup baik.

Studi Inventarisasi dan Identifikasi Flora dan Fauna Hutan Gunung Sepuluh meneliti keberadaan spesies fauna dan flora berdasarkan Indeks Nilai Penting (INP) di Hutan Gunung Sepuluh. Beberapa spesies flora dan fauna yang dapat diidentifikasi sesuai dengan INP dan disajikan pada tabel-tabel berikut. [304-2; 304-4]

As seen from the table, Richness Index (R1), Diversity Index (H’), and Evenness Index (e) all improved significantly in 2017.

Hutan Gunung Sepuluh’s Flora and Fauna Inventory and Identification Study examined certain species of flora and fauna based on the Significant Value Index (INP) in Hutan Gunung Sepuluh. The species of flora and fauna identified in accordance with the INP are presented in the following tables. [304-2; 304-4]

Daftar 10 Jenis Tumbuhan Dominan BerdasarkanIndeks Nilai Penting (INP) di Hutan Gunung Sepuluh TimurList of 10 Dominant Plant Types Based on Important Value Index (IVI)in Gunung Sepuluh East Forest



71

Tingkat PertumbuhanGrowth Stage

NoJenisType

FamiliFamily

INPIVI

(%)

Tingkat PohonTree Stage

1 Ixonanthes reticulata Jack Linaceae 57,25

2Palaquium quercifolium (de Vriese) Burck

Sapotaceae 52,39

3 Alstonia iwahigensis Elmer Apocynaceae 41,42

4 Litsea fiirma (Blume) Hook.f. Lauraceae 27,68

5 Vitex pinnata L. Verbenaceae 25,62


7 Schima wallichii (DC.) Korth. Theaceae 17,51

8 Artocarpus dadah Miq. Moraceae 15,74

9 Cratoxylum formosum (Jack) Dyer Hypericaceae 15,39

10 Syzygium lineatum (DC) Merr. & Perry Myrtaceae 13,39

Daftar 10 Jenis Tumbuhan Dominan BerdasarkanIndeks Nilai Penting (INP) di Hutan Gunung Sepuluh BaratList of 10 Dominant Plant Types Based on Important Value Index (IVI)in Gunung Sepuluh West Forest

Daftar Jenis Mamalia di Hutan Gunung SepuluhList of Mammals in Gunung Sepuluh Forest

No FamiliFamily

Nama LatinLatin Name

Nama LokalCommon Name

Ecopedition (2014)

Ecopedition (2017)

1 Pteropodidae Cynopterus brachyotis

Codot KrawarLesser Short-nosed Fruit Bat - +

2 Sciuridae Callosciurus notatus

Bajing KelapaPlaintain Squirrel + +

3 Tupaiidae Tupaia minor Tupai KecilPygmy Treeshrew - +

4 Tupaiidae Tupaia dorsalis Tupai BergarisStriped Treeshrew + -

5 Muridae Rattus tiomanicus Tikus BelukarMalayan Field Rat + +

6 Cercopithecidae Macaca fascicularis Monyet Ekor PanjangLong-tailed Macaque + +

7 Viveridae Paradoxurus hermaphroditus

Musang LuwakAsian Palm Civet + +

8 Viveridae Arctictis binturongBinturungBinturong + -



72

NoFamiliFamily

Nama LatinLatin Name

Nama LokalCommon Name

IUCN

Status KonservasiPP No. 7/99

Conservation Status PP No.

7/99

CITES

1 PteropodidaeCynopterus brachyotis

Codot KrawarLesser Short-nosed Fruit Bat

LC - -

2 SciuridaeCallosciurus notatus

Bajing KelapaPlaintain Squirrel

LC - -

3 Tupaiidae Tupaia minorTupai KecilPygmy Treeshrew

LC - -

4 Muridae Rattus tiomanicus Tikus BelukarMalayan Field Rat LC - -

5 Cercopithecidae Macaca fascicularis Monyet Ekor PanjangLong-tailed Macaque LC - -

6 Viveridae Paradoxurus hermaphroditus

Musang LuwakAsian Palm Civet LC - -

Dinamika Kekayaan Jenis Mamalia di Hutan Gunung Sepuluh TimurRichness of Mammals in Gunung Sepuluh East Forest

Wana Patra Lestari sejak awal dikembangkan bukan untuk menjadi area konservasi margasatwa, melainkan lebih diarahkan untuk menjadi ruang terbuka hijau kota, yang dapat menawarkan sejumlah jasa lingkungan, seperti menjadi paru-paru kota, penyimpan karbon, dan pembentuk iklim mikro. Keberadaan Wana Patra Lestari merupakan kontribusi nyata Pertamina RU V dalam pemenuhan arahan Undang-Undang No. 26/2007 tentang Penataan Ruang, yang menyatakan bahwa 30% dari wilayah kota haruslah berupa ruang terbuka hijau. [304-2]

Since the beginning, Wana Patra Lestari has been developed not as a conservation area for wildlife, but rather as a urban open green space, which will provide a number of environmental services, such as producing oxygen, sequestering carbon, and microclimate control. Wana Patra Lestari’s existence is Pertamina RU V’s contribution to the fulfillment of the directive stated in Law No. 26/2007 on Urban Space Planning, which requires that open green space make up at least 30% of the total urban area. [304-2]



73

Pertamina RU V menghasilkan emisi CO2 dan gas-gas rumah kaca (GRK) yang sejenis ke atmosfer dalam jumlah yang signifikan sebagai dampak atas proses produksinya. Di tahun 2017, emisi GRK mencapai lebih dari 2,096 juta ton CO2 ekuivalen (CO2eq), mengalami sedikit penurunan (1%) dibandingkan emisi tahun 2016 sejumlah 2,14 juta CO2eq.

Pengeluaran emisi dan efluen ini tidak terelakkan dalam kegiatan operasional Pertamina RU V yang melakukan proses penyulingan minyak mentah menjadi produk-produk minyak dan gas di kilang. Proses produksi ini membutuhkan energi dalam jumlah yang besar. Akan tetapi, Pertamina RU V terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dari proses produksinya serta menurunkan intensitas emisi dari setiap jenis produknya. Beberapa teknologi baru terus diterapkan, serta peremajaan fasilitas produksi juga terus dilakukan agar mesin bekerja dengan lebih optimal. Pertamina RU V terus berusaha menurunkan emisi GRK dan tetap mematuhi Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Metode penghitungan GRK yang digunakan Pertamina RU V berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia No. 12 tahun 2012 tentang Pedoman Penghitungan Beban Emisi Kegiatan Industri Minyak dan Gas Bumi. [103-Emisi; 305-1]

Pertamina RU V emits CO2 and other greenhouse gases (GHG) into the atmosphere in significant quantities as part of its production activities. In 2017, GHG emissions reached more than 2.096 million tonnes of CO2 equivalent (CO2eq), signifying a 1% decline from 2016’s emissions of 2.14 million CO2eq.

Such emissions and effluents are an integral part of Pertamina RU V’s operational activity of refining crude oil into oil and gas products in its refinery. Such production also requires significant amounts of energy. However, Pertamina RU V strives to improve its production efficiency while reducing the emission intensity of all its products. Certain new technologies are being utilised while production facilities are regularly revamped to allow its engines to work more optimally. Pertamina RU V resolves to reduce its GHG emissions and complies with the Government Regulation No. 41/1999 on Air Pollution Control. The GHG calculation methodology used by Pertamina RU V is based on the Regulation of the Minister of Environmental Affairs of the Republic of Indonesia No. 12/2012 on Oil and Natural Gas Industrial Activities’ Emission Load Calculation Guideline. [103-Emissions; 305-1]

EMISI GAS RUMAH KACA & PENGGUNAAN BAHAN PERUSAK OZON[103-Emisi; 305-1; 305-2; 305-3]

GREENHOUSE GAS EMISSIONS & USE OF OZONE-DEPLETING SUBSTANCES[103-Emission; 305-1; 305-2; 305-3]



74

Sumber EmisiEmission Sources

ParameterParameter

Beban Emisi (Ton eq. CO2)Emission Material (Ton eq. CO2)

PerubahanChanges

Referensi Faktor Emisi yang Digunakan

Reference of Used Emission Factor

Tier

2015 2016 2017

Pembakaran Dalam dan LuarInternal and External Combustion

CO2 2.196.930,03 1,983,762.91 1.955.836,18 -1,41%

API Compendium 2009

IIICH4 912,93 790.04 877,37 11,05%

N2O 1.810,56 1,521.29 1.838,75 20,87%

Suar BakarFlares

CO2 108.938,02 70,237.90 57.445,55 -18,21%

OGP ICH4 36.521,37 23,547.19 19.258,56 -18,21%

N2O 1.007,49 649.58 531,27 -18,21%

Sumber FugitiveFugitive Sources CH4 54.454,00 54.454,00 54.454,00 0% SGS II

Tanki TimbunStorage Tank CH4 94,52 92,64 189,71 104,78% OGP I

Kendaraan OperasionalOperational Vehicles

CH4 10,744 11,100 9,255 -16,62%

Pedoman Penyelenggaraan

Inventarisasi Gas Rumah Kaca

Nasional, 2012National

Greenhouse Gas Inventory Management

Guideline

-

Loading & Unloading CH4 5.341,86 5,049.32 6.397,74 26,7% OGP I

TOTAL BEBAN EMISI TOTAL EMISSION LOAD 2.351.462,26 2.085.558,23 2.096.838,38 0.54%

Emisi Gas Rumah Kaca Tahun 2015, 2016, 2017 (SCOPE 1)Greenhouse Gas Emissions in 2015, 2016, 2017 (SCOPE 1) [305-1]

Tabel berikut menyatakan jumlah emisi gas rumah kaca (GRK) di tahun 2015 hingga 2017 berdasarkan sumber emisinya: [305-1]

*Sumber fugitive: Perhitungan emisi yang diambil berdasarkan faktor jumlah kompresor, valves, klange, dan pompa*Calculations for fugitive sources are based on factors that take into account the number of compressors, valves, klange, and pumps.

The following table shows the amount of GHG emissions from 2015 until 2017, by emission source: [305-1]



75

ProgramProgramme

Pengurangan Emisi (ton CO2e)Emission Reduction (ton CO2e) Perubahan

Changes2015 2016 2017

Fuel Saving 27.445,22 38.160,66 151.457,19 297%

Flare Saving 325.890,65 309.021,01 257.310,27 -17%

JUMLAH | TOTAL 353.335,87 347.181,67 408.767,46 18%

Emisi Gas Rumah Kaca Tahun 2015, 2016, 2017Greenhouse Gas Emissions in 2015, 2016, 2017 [305-1]

Dalam rangka melakukan pengendalian dan pengurangan emisi GRK, sepanjang tahun 2017 Pertamina RU V melaksanakan program berikut:1. Pengurangan emisi dari Flare Gas Recovery (Plant

19), yaitu unit yang dapat mengubah emisi yang seharusnya dilepas menjadi produk LPG dan fuel gas. Emisi GRK pada tahun 2017 dapat dikurangi sebesar 257.310,27 ton CO2eq.

2. Program-program efisiensi bahan bakar, meliputi: pembersihan heat exchanger, pengurangan steam leak, pengurangan HGO stripping steam, maksimalisasi HVGO PA HVU III, online chemical cleaning, zero steam leak, produksi steam di bawah 400 ton/jam, optimasi 5 boiler, dan pembersihan cup dapur. Pelaksanaan program-program tersebut telah berhasil mengurangi emisi sebesar 151.457,19 ton CO2eq.

In its aim to control and reduce its GHG emissions, in 2017 Pertamina RU V conducted the following programmes:1. Reduction of emission from Flare Gas Recovery

(Plant 19), i.e. the unit converting emissions that are captured and converted into LPG and fuel gas products, instead of being released into the atmosphere. With this process, 2017’s GHG emissions were reduced by 257,310.27 tonnes of CO2eq.

2. Fuel usage efficiency programmes, including: heat exchanger cleaning, steam leak reduction, HGO stripping steam reduction, HVGO PA HVU III maximisation, online chemical cleaning, zero steam leak, steam production under 400 tonnes/hour, optimisation of 5 boilers, and mechanical decoking. These programmes successfully reduced emissions by 151,457.19 tonnes of CO2eq.

2500000

2000000

1500000

1000000

500000

0


Suar BakarFlares

Loading & Unloading TOTAL BEBAN EMISI TOTAL EMISSION LOAD

2015 2016 2017

Emisi Gas Rumah Kaca Tahun 2015, 2016, 2017 (SCOPE 1)Greenhouse Gas Emissions in 2015, 2016, 2017 (SCOPE 1) [305-1]

dalam Ton eq. CO2 | in Ton eq. CO2

2.096.838,382.085.558,232.351.462,26



76

Di tahun 2017, Pertamina RU V secara total berhasil mengurangi emisi GRK sebesar 408.767,46 ton CO2eq, dan jumlah ini 18% lebih tinggi dari total penurunan emisi GRK tahun 2016 yang mencapai 347.181,67 ton CO2eq. Hal ini menunjukkan kesuksesan program-program penurunan emisi GRK yang telah diterapkan secara berkelanjutan.

Sejak tahun 2016, selain melakukan pengukuran emisi langsung, Pertamina RU V juga melakukan pengukuran emisi karbon dioksida tidak langsung (Cakupan 2) secara terbatas di kawasan Sungai Wain. Dalam kegiatan pemompaan air di sungai Wain digunakan listrik yang berasal dari PLN, di mana bersifat eksternal terhadap Pertamina RU V. Sepanjang tahun 2017, penggunaan listrik PLN untuk kebutuhan pemompaan ini sejumlah 2.888.000 kWh. Berdasarkan faktor pengali konversi listrik yang bersesuaian dengan Petunjuk Teknis Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) di Sektor Industri yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian tahun 2012 untuk wilayah Kalimantan Timur, sebesar 0,742 kg CO2/kWh, maka emisi CO2 tidak langsung (Cakupan 2) yang dihasilkan dari proses pemompaan tersebut setara dengan 2.142,90 ton CO2eq. [305-2]

Pertamina RU V juga mengidentifikasi pemakaian bahan perusak lapisan ozon dan melaksanakan program-program pengurangan pemakaian bahan tersebut. Tidak ada bahan perusak lapisan ozon yang digunakan dalam proses produksi Pertamina RU V selama tahun 2017. Pertamina RU V tidak lagi menggunakan bahan perusak lapisan ozon untuk kebutuhan pendinginan, dan telah menggantinya dengan bahan lain, seperti Musicool dan FM200 yang lebih ramah lingkungan. [305-6]

Selain emisi GRK di atas, Pertamina RU V juga menghasilkan emisi gas lainnya, sebagaimana dicantumkan dalam tabel berikut: [305-7]

In 2017, Pertamina RU V reduced total GHG emissions by 408,767.46 tonnes of CO2eq. This reduction was 18% greater than the reduction achieved in 2016, i.e. 347,181.67 tonnes of CO2eq. This demonstrated the success of the ongoing GHG emissions reduction programmes.

Since 2016, apart from measuring direct emissions, Pertamina RU V has also measured its indirect carbon dioxide emissions (Scope 2), with a scope limited to the areas surrounding Wain River. This included the pumping of water from Wain River, which used electricity obtained from PLN, and thus was external to Pertamina RU V’s scope. In 2017 consumption of electricity from PLN for this water pumping amounted to 2,888,000 kWh. Given the electricity conversion rate of 0.742 kg CO2/kWh, as stipulated by the Technical Guideline for Calculation of Greenhouse Gases in Industry Sector, issued by the Ministry of Industry in 2012 for the East Kalimantan region, the indirect CO2 emissions (Scope 2) from the water pumping activity amounted to 2,142.90 tonnes of CO2eq. [305-2]

Pertamina RU V had identified the use of ozone-depleting substances and strived to reduce the use of such substances, and thus it successfully recorded that no ozone-depleting substances were used in its production processes in 2017. Pertamina RU V no longer used ozone-depleting substances for its cooling needs, having replaced them with other substances, such as the more environmentally-friendly Musicool and FM200. [305-6]

In addition to the above GHG emissions, Pertamina RU V also emits other gases, as listed in the following table: [305-7]



77

Sumber EmisiEmission Sources

ParameterParameter

Beban Emisi (Ton eq. CO2)Emission Material (Ton eq. CO2)

%

Referensi Faktor Emisi

Emission Factor Reference

Tier

2015 2016 2017


SOx 679,81 553,91 725,28 30,94%

US EPA AP-4.2 IIINOx 1.925,34 1.640,35 2.016,69 22,94%

PM 181,66 158,96 189,21 19,03%

Suar BakarFlares

NOx 62,61 40,37 33,01 -18,21% OGPI

PM 100,36 3,95 2,87 -27,26% US EPA AP-4.2

Sumber FugitiveFugitive Sources

VOC 933,50 933,50 933,50 0,00% SGS I

Tangki TimbunStorage Tanks VOC 1.496,68 1.451,55 1.340,96 -7,62% SGS I

Loading & Unloading VOC 1.187,08 1.122,07 1.421,72 26,85% OGP I

Emisi Gas Lainnya di Tahun 2017Other Gas Emissions in 2017 [305-7]

Pada tahun 2017, terjadi peningkatan emisi, yakni emisi gas SOx meningkat 31% atau setara dengan 171,37 ton, sementara gas NOx total meningkat sebanyak 368,98 ton atau setara 23% dari nilainya di 2016 ke 2017. Emisi partikulat (PM) juga mengalami kenaikan 18% atau setara 29,17 ton dari 2016 ke 2017. Emisi gas volatile organic compounds (VOC) mengalami peningkatan terendah, sebanyak 5%, dari 3.507,12 ton di tahun 2016 menjadi 3.697,84 ton di tahun 2017. [305-7]

Selain gas-gas di atas, Pertamina RU V tidak menghasilkan polutan organik yang persisten (persistent organic pollutants—POP) maupun polutan udara berbahaya (hazardous air pollutants—HAP) dalam kegiatan operasionalnya.

In 2017 there was an increase in SOx emissions of 31% or 171.37 tonnes, while NOx emissions increased by 368.98 tonnes or 23%, in comparison with their respective 2016 figures. Particulate matter (PM) emissions also rose by 18% or 29.17 tonnes in 2017, compared with 2016. Emissions of volatile organic compounds (VOC) increased by the least amount, i.e. 5%, from 3,507.12 tonnes in 2016 to 3,697.84 tonnes in 2017. [305-7]

Apart from the abovementioned gases, Pertamina RU V does not emit any other air pollutants, including persistent organic pollutants (POP) and hazardous air pollutants (HAP), from its operations.



78

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya yakni pengolahan minyak mentah, Pertamina RU V berkomitmen untuk mematuhi aspek lingkungan sesuai peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam memenuhi target produksi BBM untuk ketahanan energi nasional, Pertamina RU V juga menjaga kualitas lingkungan di sekitar kilangnya. Limbah dari proses operasional Pertamina RU V berupa limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah padat non-B3. Sesuai dengan Undang-Undang No. 18 Tahun 2008, Pertamina RU V bertanggung jawab melakukan pengolahan dan penanganan berbagai jenis sampah yang dihasilkan dari operasinya. Seluruh limbah B3 yang dihasilkan dari proses produksi diangkut keluar dari wilayah Pertamina RU V. Limbah ini kemudian diolah oleh pihak ketiga di dalam negeri yang telah mendapatkan lisensi dari Pemerintah untuk melakukan pengolahan limbah B3. [103-Efluen dan Limbah]

Pertamina RU V memiliki unit-unit pengolah air limbah yaitu dua unit Sour Water Stripper (SWS) dengan kapasitas total 100 m3/jam dan satu unit Effluent Water Treatment Plant (EWTP) dengan kapasitas 500 m3/jam. Unit SWS berfungsi untuk mengolah sebagian air limbah dari unit-unit proses agar dapat digunakan kembali (recycle), sehingga berperan dalam menurunkan beban pencemar air limbah dan menurunkan penggunaan air di kilang. Unit EWTP merupakan unit pengolahan air limbah terakhir sebelum limbah dibuang ke badan air. EWTP menurunkan kandungan pencemar pada limbah hingga memenuhi baku mutu yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 19 Tahun 2010 mengenai Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Minyakdan Gas serta Panas Bumi.

Selain limbah cair, selama proses produksi Pertamina RU V juga menghasilkan limbah-limbah padat baik limbah B3 maupun limbah non B3. Pengelolaan limbah non-B3 termasuk dalam aspek beyond compliance. Tujuan utamanya adalah untuk mengurangi jumlah timbunan serta memaksimalkan pemanfaatan limbah padat non-B3. Dasar pengelolaan limbah padat non-B3 adalah pada Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, serta Kebijakan QHSSE & Kebijakan Hijau Pertamina RU V.

In conducting its crude oil refining operations Pertamina RU V is committed to abiding by the environmental regulations of the government. In its aim to meet the oil and gas production targets to ensure national energy security, Pertamina RU V also maintains the environmental condition of its refinery’s surrounding areas. Pertamina RU V’s operations produce both hazardous (B3) waste and non-B3 solid waste. In keeping with the Regulation No. 18/2008, Pertamina RU V is responsible for the processing and management of various types of waste from its operations. All B3 waste from production processes is entirely transported away from Pertamina RU V’s premises, to be subsequently processed by a third party, located within the country, which has obtained the government license to perform B3 waste processing and management. [103-Effluents and Waste]

Pertamina RU V operates liquid waste processing units, i.e. two Sour Water Strippers (SWS) with a total capacity of 100 m3/hour, and one Effluent Water Treatment Plant (EWTP) with a capacity of 500 m3/hour. The SWS processes and recycles certain effluents from processing units and therefore reduces the final amount of effluents as well as the amount of water required for refinery processes. The EQTP is the final processing unit for effluents prior to their disposal to the water body. The EWTP reduces the concentration of pollutants in the effluents and keep them within the allowable limits set in the Regulation of the Minister of Environmental Affairs No. 19/2010 on Quality Standards for Effluents from Activities of Oil and Gas and Geothermal Companies.

In addition to effluents, Pertamina RU V’s production processes also produce B3 and non-B3 solid waste. The management of non-B3 solid waste by Pertamina RU V is beyond compliance, and its main goal is to reduce the amount of solid waste produced while at the same time maximising the reuse of non-B3 solid waste. Management of non-B3 solid waste in Pertamina RU V refers to the Law No. 18/2008 on Waste Management and Pertamina RU V’s own QHSSE & Green Policies.

PENGELOLAAN LIMBAH[103-Efluen dan Limbah; 306-1; 306-2; 306-3]

WASTE MANAGEMENT[103-Effluent and Waste; 306-1; 306-2; 306-3]



79

Jenis LimbahWaste Type

2016Volume (ton)

2017Volume (ton)

Organik | Organic 369,93 308,83

Anorganik | Inorganic 100,09 69,06

Kompos yang Dihasilkan | Compost Produced 425,00 0

Total Limbah Non-B3 (Organik + Anorganik)Total Non-Hazardous Waste (Organic + Inorganic) 470,01 377,89

Pengelolaan limbah padat non-B3 di Pertamina RU V dilakukan dengan menyediakan tempat sampah sebagai bak penampung sementara yang diletakkan di seluruh lokasi kilang, perkantoran, maupun RDP (Rumah Dinas Perusahaan). Tempat sampah yang disediakan terdiri dari tiga jenis, yaitu hijau untuk sampah domestic non-logam, biru untuk sampah logam, dan kuning untuk limbah B3. Tempat sampah tersebut dibuat dari drum-drum bekas kemasan. Selanjutnya, sampah yang telah dipilah diangkut oleh truk sampah setiap hari, kecuali sampah/limbah B3, yang diproses menurut prosedur khusus di bawah ini.

Management of non-B3 solid waste at Pertamina RU V takes place, among others, with the placement of garbage bins as temporary disposal sites at various locations in the refinery, offices, and housing complex. The garbage bins, made from repurposed packaging barrels, are categorised into three, i.e. green for domestic non-metal waste, blue for metal waste, and yellow for B3 waste. The pre-separated waste is then transported by garbage trucks on a daily basis, except for B3 waste, which is processed separately as detailed below.

Limbah Non-B3 Tahun 2017Non-Hazardous Waste in 2017 [306-2]

Untuk sampah/limbah B3 diserahkan oleh masing-masing bagian secara rutin kepada Environmental Section untuk dikelola di TPS Limbah B3. Total limbah B3 yang diangkut dan diolah oleh pihak ketiga di tahun 2017 adalah 38.345,16 ton, atau meningkat sebanyak 427% setara dengan 31.075,36 ton dari nilai tahun 2016 yang sebesar 7.269,8 ton. Hal ini sebagai tanggung jawab Pertamina RU V dalam melakukan pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 yang terdampak aktivitas penimbunan limbah bersesuaian dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 30 Tahun 2009. Sementara itu, untuk pengolahan limbah padat non-B3, Pertamina RU V bekerja sama dengan Pemerintah Kota Balikpapan, dan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di area Manggar. Pada tahun 2017, tidak dilakukan aktivitas komposting dikarenakan adanya proses relokasi fasilitas komposting. [306-2]

B3 waste is regularly transported by each unit to the Environmental Section to be processed at a B3 Waste Temporary Disposal Facility. Total B3 waste transported and processed by third parties in 2017 amounted to 38,345.16 tonnes, a staggering increase of 427% or 31,075.36 tonnes from 2016’s B3 waste processing volume of 7,269.8 tonnes. This demonstrated Pertamina RU V’s commitment to the recovery of B3 waste-contaminated areas as a result of the accumulation of waste. This commitment is in line with the Regulation of the Minister of Environmental Affairs and Forestry No. 30/2009. For the processing of non-B3 solid waste, Pertamina RU V collaborated with the Balikpapan Municipal Government to have the waste disposed of at the Manggar Final Waste Disposal Site. In 2017 no compositing took place as the facility was at that time being relocated. [306-2]



80

KategoriCategory

2015Volume (ton)

2016 Volume (ton)

2017 Volume (ton)

Limbah B3Hazardous Waste

376,8 7.269,8 38.345,16

Limbah Non-B3Non-Hazardous Waste

568,2 470,01 377,89

Dijadikan KomposComposted

89,3 36,60 0

Dibuang ke TPA ManggarDisposed at TPA Manggar

460,3 433,41 377,89

Limbah Padat dan Cara Penanganannya Tahun 2015–2017Solid Waste and Its Handling Methods in 2015–2017 [306-2]

Limbah B3Hazardous waste

Limbah Non B3 Dijadikan KomposNon-Hazardous Waste Composted

Limbah Non B3 Dibuang ke TPA Manggar Non-Hazardous Waste Disposed at TPA Manggar

50000

40000

30000

20000

10000

0

100

50

0

600

400

200

0

2015

2015

2015

2016

2016

2016

2017

2017

2017

38.345,16

-

7.269,8

36,6

376,8

89,3

377,89433,41460,3

dalam Ton | in Ton

dalam Ton | in Ton

dalam Ton | in Ton



81

Beberapa upaya untuk mengurangi dan memanfaatkan limbah B3 adalah sebagai berikut:a. Mengatur penggunaan bahan utama dan bahan

pembantu produksi untuk meminimalkan timbulan limbah B3 melalui inventarisasi limbah B3.

b. Membeli bahan kimia atau bahan pembantu dalam ukuran besar untuk menghindari kemasan bekas B3, serta membatasi jenis bahan kimia yang digunakan untuk membatasi jenis limbah B3 yang dihasilkan.

c. Mengganti bahan kimia dengan bahan ramah lingkungan, contohnya penggantian injeksi klorin untuk air pendingin dengan biocide (untuk membunuh mikroba dalam air laut).

d. Menyerahkan timbulan limbah B3 kepada pihak ketiga yang berlisensi.

Program pengelolaan limbah B3 yang dijalankan ini didasarkan pada:a. Berbagai peraturan yang berlaku seperti:

Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2013, KepKa Bappedal No. 01/02/03 Tahun 1995, dsb.

b. Dokumen izin Pertamina RU V: Keputusan Walikota Balikpapan No. 660/053/BLH-ITPSLB3/V/2017;

c. Kebijakan QHSSE dan Kebijakan Hijau.

Sepanjang tahun 2017, volume limbah cair yang dilepaskan ke perairan laut Teluk Balikpapan sebagai lokasi pembuangan akhir mencapai 84.036,11 m3. Jumlah ini mengalami penurunan drastis sebanyak 67% dibandingkan tahun 2016 sebesar 253.180,1 m3. Sebelum dibuang ke badan air, kualitas air limbah dipastikan sesuai dengan sejumlah parameter dan baku mutu dalam Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC) Pertamina RU V berdasarkan Keputusan Kepala BPPMD Kalimantan Timur No. 503/883/LINK/BPPMD-PTSP/VI/2015. Parameter-parameter tersebut mencakup:- air limbah drainase (minyak & lemak, karbon

organik total);- air limbah proses (BOD5, COD, minyak & lemak,

sulfida terlarut, amonia, phenol total, suhu, pH); dan

- air pendingin (residu klorin, karbon organik total). [306-1]

The following measures were taken to reduce and repurpose B3 waste:a. Configuring the use of main materials and

supporting materials for production, to minimise B3 waste by inventorising such waste.

b. Purchasing chemical substances or assisting materials in bulk volumes to reduce the amount of hazardous packaging, and limiting the types of chemical substances in use so as to reduce the B3 waste.

c. Substituting certain chemical substances with more environmentally-friendly alternatives, such as chlorine (used for injection into the cooling water intake) with biocide (to kill microbes in sea water).

d. Transporting B3 waste to licensed third parties.

Such B3 waste management programmes are in accordance with:a. Various prevailing regulations, such as

Government Regulation No. 101/2014, Regulation of the Minister of Environmental Affairs No. 14/2013, Chairman of Bappedal’s Decree No. 01/02/03 issued in 1995, etc.

b. Pertamina RU V’s licensing documentation: Mayor of Balikpapan’s Decree No. 660/053/BLH-ITPSLB3/V/2017; and

c. QHSSE and Green Policies.

Volume of effluents released into the Bay of Balikpapan’s waters, as the final disposal site, reached 84,036.11 m3 in 2017. This signified a dramatic reduction of 67% from 2016’s volume of 253,180.1 m3. Prior to being disposed of into the water body, the effluents’ quality is checked against a range of parameters and quality standards stipulated in the Liquid Waste Disposal License for Pertamina RU V, based on the Head of East Kalimantan BPPMD’s Decree No. 503/883/LINK/BPPMD-PTSP/VI/2015. The parameters include:

- drainage wastewater (oil & fats, total organic carbon);

- process wastewater (BOD5, COD, oil & fats, dissolved sulphide, ammonia, total phenols, temperature, pH);

- coolant water (residual chlorine, total organic carbon). [306-1]



82

Pertamina RU V memanfaatkan sejumlah teknologi lain untuk menjaga kinerja aspek lingkungannya, antara lain teknologi Sludge Oil Recovery (SOR) yang digunakan dalam proses pembersihan tangki minyak dan teknologi Flare Gas Recovery System (FGRS) untuk mengolah gas buang dari unit proses. Teknologi SOR menekan kuantitas limbah padat yang dihasilkan dalam proses pembersihan tangki dengan cara “memeras” kandungan minyak yang masih tersisa dalam limbah padat sebelum diserahkan ke pengelola limbah yang berizin. Teknologi FGRS dapat memulihkan gas-gas buang yang sebelumnya dibakar di flare (menara suar) sehingga menurunkan jumlah gas buang yang dilepas ke atmosfer. Dengan teknologi FGRS, sebanyak 4.000 Nm3/jam gas buang dapat dipulihkan sebelum dibuang dan dibakar di flare.

Pertamina RU V memahami pentingnya pengelolaan limbah yang benar dan cermat di sepanjang rantai produksi. Kesalahan dalam penanganan dapat menyebabkan kebocoran dan pencemaran dan berdampak negatif terhadap kinerja Pertamina RU V serta keselamatan masyarakat umum. Dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi tumpahan minyak, Pertamina RU V bekerja sama dengan Marine Region VI. Setiap bulan, Readiness Oil Spill Protection seperti Oil Boom, Oil Skimmer, Oil Dispersant Chemical, Oil Containment Bag, dan Oil Dispersant Pump selalu dilaporkan secara kontinu. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2017 tidak ada insiden tumpahan minyak yang terjadi di perairan baik di dalam maupun di luar wilayah operasi Perusahaan. [103-Efluen dan Limbah; 306-3; 203-1]

Pertamina RU V employs other technologies to maintain its environmental preservation efforts. These include the Sludge Oil Recovery (SOR) technology for cleaning of oil tanks, and the Flare Gas Recovery System (FGRS) for processing emissions from processing units. The SOR technology reduces the amount of solid waste resulting from oil tanks cleaning by “squeezing” the oil content remaining in the solid waste prior to delivery to a licensed waste processing party. The FGRS technology recovers gases that were previously burned off at the flaring towers, thus reducing the amount of emissions released into the atmosphere. Pertamina RU V’s use of the FGRS technology allowed as many as 4,000 Nm3/hour of gases to be recovered, before being released into the atmosphere through flaring.

Pertamina RU V understands the importance of proper and correct waste processing along its production chain. Any mishandling may result in leakage and pollution of the environment, and this may negatively affect Pertamina RU V’s performance as well as jeopardise the safety of the general population. To anticipate and mitigate oil spills, Pertamina RU V cooperates with Marine Region VI. Readiness Oil Spill Protection measures, such as Oil Booms, Oil Skimmers, Oil Dispersant Chemicals, Oil Containment Bags, and Oil Dispersant Pumps are used on a monthly basis, and also properly reported on. As in previous years, in 2017 there were no incidents of oil spill occurring in the waters inside nor outside the Company’s operations. [103-Effluents and Waste; 306-3; 203-1]



83

Setiap produk yang dihasilkan oleh Pertamina RU V telah dipastikan kualitas dan standar mutunya sesuai kebutuhan dan permintaan pelanggan. Dalam proses produksinya, Pertamina RU V selalu memastikan semua tahapan dijalankan sesuai dengan standar dan praktik terbaik yang bersesuaian dengan industri pengolahan minyak serta memenuhi persyaratan regulasi. Kerap kali, standar dari produk Pertamina RU V melampaui persyaratan yang diminta (beyond compliance). Produk yang dihasilkan Pertamina RU V telah terjamin keandalan dan kualitasnya, sebagaimana tercermin dari berbagai sertifikasi yang telah dimiliki, seperti ISO 9001:2000, ISO 14000, OHSAS 18001, ISM Code dan ISPS Code. Selain itu, unit Laboratorium Pertamina RU V telah terakreditasi ISO 17025 dan ISO 9001.

Sesuai kebijakan PT Pertamina (Persero) yang mulai meningkatkan orientasi terhadap produk ramah lingkungan, Pertamina RU V ikut mengembangkan beberapa produk yang sejalan dengan tujuan ini. Produk tersebut adalah Pertamina DEX (diesel berkualitas tinggi dengan kandungan sulfur rendah), Smooth Fluid dan Low Aromatic White Spirit (LAWS) yang berkadar sulfur dan aromatik rendah, serta Net Bottom Fractionator (NBF) yang berkadar sulfur rendah. Produk-produk Pertamina lainnya juga telah memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan.

Pertamina RU V menerapkan program Crude Acceptance Matrix (CAM) dalam pemilihan bahan bakunya. Hal ini merupakan upaya teknis untuk mengoptimalkan penerimaan dan pengolahan pasokan minyak mentah (crude oil) yang cenderung bersifat sour (berkandungan sulfur tinggi). Program ini juga membantu memperkuat aspek Operational Integrity (proses produksi kilang), Mechanical Integrity (keandalan peralatan kilang), sekaligus memastikan Quality Integrity (kualitas produk sesuai spesifikasi), dan Environmental Integrity (kepatuhan terhadap baku mutu lingkungan). Program CAM yang dilaksanakan secara berkelanjutan di tahun 2017 memastikan semua produk Pertamina RU V mengandung sulfur dalam jumlah yang sesuai spesifikasi masing-masing, dan yang terpenting, berada di bawah batas ambang yang diizinkan oleh peraturan Pemerintah. Pelaksanaan Program CAM juga berkontribusi menurunkan polusi udara akibat penggunaan produk-produk tersebut.

Each product of Pertamina RU V has been ensured to meet the quality standards as per its customers’ needs and specifications. Production processes are carried out based on the best standards and practices applied in the oil processing industry, as well as in compliance with the prevailing regulations. Often, the standards of Pertamina RU V’s products exceed regulatory requirements (thus going beyond compliance).

Pertamina RU V’s products have been tested for reliability and quality, and have been awarded numerous certifications, among others: ISO 9001:2000, ISO 14000, OHSAS 18001, ISM Code and ISPS Code. The Laboratory Unit of Pertamina RU V has obtained ISO 17025 and ISO 9001 accreditations.

In support of PT Pertamina (Persero)’s policy for increasing environmentally-friendly products, Pertamina RU V has developed a number of products, i.e. Pertamina DEX (high quality diesel product with low sulfur content), Smooth Fluid, and Low Aromatic White Spirit (LAWS) containing low sulfur and aromatics, and Net Bottom Fractionator (NBF) that has a low level of sulfur. In addition, other products have also met their respective specifications.

Pertamina RU V implements the Crude Acceptance Matrix (CAM) in selecting raw materials. It is a technical measure to optimise acceptance and processing of crude oil supply, which tends to be sour (containing a high level of sulfur). This programme also helps to strengthen the Operational Integrity (refinery production process) and Mechanical Integrity (refinery equipment reliability), while ensuring Quality Integrity (product quality as per the specifications) and Environmental Integrity (compliance with environmental quality standards). The CAM programme, which was ongoing throughout 2017, ensured that all products of Pertamina RU V contain sulfur in the appropriate amounts based on the products’ specifications, and below the upper limits allowed by regulations. The CAM programme also contributed to reducing air pollution from the use of such products.

PENGELOLAAN DAMPAK PRODUK TERHADAP LINGKUNGAN & KEPATUHAN LINGKUNGAN [307-1]

PRODUCT ENVIRONMENTAL IMPACT MANAGEMENT & ENVIRONMENTAL COMPLIANCE [307-1]



84

Pertamina RU V taat dan patuh terhadap semua hukum dan peraturan yang ada. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya sanksi ataupun denda atas ketidakpatuhan terhadap hukum dan peraturan terkait produk yang diberikan kepada Perusahaan di 2017. [307-1]

Pertamina RU V remains fully compliant with all the prevailing laws and regulations. As such, in 2017 the Company received no sanctions or penalties pertaining to non-compliance of products with the laws and regulations. [307-1]



85


KETENAGAKERJAAN & SOSIAL - EMPLOYMENT & SOCIAL PRACTICES

86

KETENAGAKERJAAN & SOSIAL

MASYARAKAT, SEBAGAI SALAH SATU PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMA PERTAMINA RU V, MENJADI BAGIAN PENTING DALAM MENDUKUNG OPERASI PERUSAHAAN.

The community, as one of the main stakeholders of Pertamina RU V, plays an important role in supporting the Company’s operations.

EMPLOYMENT & SOCIAL PRACTICES



87

TahunYear

Pekerja TetapPermanent Employees

Pekerja OutsourcingOutsourced Employees

TotalWaktu Tertentu (PWT)

Fixed Time

Waktu Tidak Tertentu (PWTT)

Variable Time

Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP)

Supporting Services Employees

Badan Usaha Jasa Pengamanan

(BUJP)*Security Services Business Entities

2016 866 115 1.452 347 2.780

2017 787 109 1.452 347 2.695

PerubahanChange -9,1% -5,2% 0% 0% -3,3%

Data pekerja diperoleh dari I’AM yang merupakan aplikasi internal Perusahaan untuk mengelola ketenagakerjaan. Per 31 Desember 2017, Pertamina RU V mempekerjakan total 2.695 pekerja, dengan 896 orang (33%) di antaranya merupakan pekerja tetap (organik), di wilayah operasionalnya yaitu Balikpapan. Jumlah Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) per Desember 2017 adalah 1.452 pekerja, yang terdiri dari 1.297 (89%) pekerja laki-laki dan 155 (11%) pekerja perempuan. Jumlah tenaga pengamanan (BUJP PTC) yang tercatat per Desember 2017 di Balikpapan adalah sebanyak 300 personel dan 47 personel di Bunyu. BUJP dikelola oleh Pertamina Training & Consulting. [102-8]

a. Pekerja Waktu Tidak Tertentu (PWTT) adalah pekerja yang bekerja di perusahaan berdasarkan pada Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) yang tidak dibatasi oleh waktu atau masa kerja, kecuali sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) . PKWTT adalah perjanjian kerja antara calon pekerja dengan perusahaan untuk mengadakan hubungan kerja yang bersifat tetap.

b. Pekerja Waktu Tertentu (PWT) adalah pekerja yang bekerja di perusahaan berdasarkan pada Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau untuk melaksanakan pekerjaan yang selesai dalam waktu tertentu atau pekerjaan tertentu.

c. Outsourcing adalah Pekerja dari PJP yang ditempatkan di lokasi kerja Pertamina. Perusahaan Jasa Penunjang (PJP) adalah Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja dan Perusahaan Penerima Pemborong pekerjaan sebagaimana dimaksud Pasal 64, 65, dan 66 UU No. 13 Tahun 2003 yang menjadi penerima pekerjaan dari

Employee data is obtained from I’AM application which is the Company’s internal human resources management software application. As of 31 December 2017 Pertamina RU V employed 2,695 employees, including 896 regular (organic) employees (33% of total) in its operational area in Balikpapan. The number of Supporting Employees (TKJP) as at 31 December 2017 was 1,452, of whom 1,297 (89%) were male and 155 (11%) were female. The number of security personnel (BUJP PTC) as of 31 December 2017 was 300 in Balikpapan and 47 in Bunyu. BUJP is managed by Pertamina Training & Consulting. [102-8]

a. Fixed Time Employees (PWTT) are employees who work at the company based on the Fixed Time Work Agreement, which is not restricted by time or work tenure, unless otherwise stipulated in the Collective Bargaining Agreement (PKB).

PKWTT is a work agreement between prospective employees with the company to be employed permanently.

b. Variable Time Employees (PWT) are employees who work at the company based on the Variable Time Work Agreement (PKWT) or those who participate in certain job or jobs that will be completed within a specified time frame.

c. Outsourced employees are personnel from Supporting Services Providers (PJP) placed within Pertamina’s work premises.

Supporting Services Providers (PJP) are companies that provide labour service and contractors as stipulated in Articles 64, 65, and 66 of Law No. 13/2003, which receive job

KETENAGAKERJAAN & SOSIALEMPLOYMENT & SOCIAL PRACTICES

TOTAL PEKERJA BERDASARKAN KONTRAK KERJATotal Employees by Employment Contract [102-8]

KOMPOSISI TENAGA KERJA & KEPEGAWAIAN [102-8; 401-1; 402-1; 205-3]

WORKFORCE COMPOSITION [102-8; 401-1; 402-1; 205-3]



88

PEKERJA PWTT LAKI-LAKI & PEREMPuAN TAhuN 2016-2017Variable Time Male & Female Employees 2016-2017

PEKERJA PWT LAKI-LAKI & PEREMPuAN TAhuN 2016-2017Fixed Time Male & Female Employees 2016-2017

Kontrak KerjaEmployment

Contract

2016 2017Perubahan

ChangeLaki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalLaki-laki

MalePerempuan

FemaleTotal

PWTT 821 45 866 744 43 787 -9,1%

PWT 113 2 115 106 3 109 -5,2%

Outsourcing 1.633 166 1.799 1.633 166 1.799 0%

Total 2.567 213 2.780 2.483 212 2.695 -3,3%

TOTAL PEKERJA BERDASARKAN KONTRAK KERJA & GENDERTotal Employees by Employment Contract & Gender [102-8]

1000

800

600

400

200

0

120

100

80

60

40

20

0

Laki-lakiMale

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

PerempuanFemale

2016

2016

2017

2017

821

113

45

2

744

106

43

3

Pertamina. Pemborong pekerjaan adalah pekerjaan yang merupakan aktivitas pekerjaan penunjang sesuai dengan alur kegiatan proses pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan oleh asosiasi sektor usaha atau kementerian atau lembaga pembina sektor yang dibentuk sesuai Perundang-undangan yang berlangsung terus-menerus dengan minimal kontrak selama satu tahun.

orders from Pertamina. Job contractors are for jobs that are of supporting nature for the company, as stipulated in the job implementation process workflow as stated by the relevant business sector association or ministry or sector development institution which is established in accordance with the prevailing regulations, to take place continuously with a minimum contract period of 1 (one) year.



89

Pada tahun 2017, Pertamina RU V merekrut 32 orang pekerja laki-laki dan 5 orang pekerja perempuan, dengan 113 orang pekerja laki-laki dan 9 pekerja perempuan berhenti bekerja. Dengan demikian, tingkat perputaran pekerja di tahun 2017 di Pertamina RU V adalah 13%. Rincian tingkat perputaran pekerja Pertamina RU V di tahun 2017 untuk setiap kelompok umur dan gender dijelaskan di tabel berikut. [401-1]

Jumlah pekerja yang merupakan anggota serikat pekerja yang diakui oleh Pertamina RU V per akhir tahun 2017 adalah 698 pekerja, atau 77,9% dari total pekerja tetap. Di tahun 2016, anggota serikat pekerja mencapai 85,7% dari total 841 pekerja tetap.

In 2017 Pertamina RU V recruited 32 male employees and 5 female employees, while 113 male employees and 9 female employees no longer worked at the Company. The 2017 employee turnover rate was therefore 13%. Details of Pertamina RU V’s 2017 employee turnover rate for each age group and gender are shown in the following table. [401-1]

The number of members of the union recognised byPertamina RU V at the end of 2017 was 698 employees, comprising 77.9% of total permanent employees. In 2016 union members comprised of 85.7% from the total of 841 permanent employees.

REKRuTMEN PEKERJA TETAP BERDASARKAN LAyER & GENDER TAhuN 2017 Recruitment of Permanent Employees by Layer & Gender in 2017 [401-1]

Kelompok Usia

Age Group

Pekerja BaruNew Recruits

Pekerja KeluarOutgoing Employees

Total PekerjaTotal Employees

Tingkat Perputaran PekerjaTurnover Rate

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

Laki-lakiMale

PerempuanFemale Total

< 30 25 5 7 6 201 16 3,4% 35,3% 5,8%

30–50 7 - 20 2 379 19 5,3% 10,5% 5,5%

> 50 - - 86 1 271 10 28% 9,5% 27,4%

KategoriCategory 2016 2017 Perubahan

Change

Total Pekerja TetapTotal Permanent Employees 981 896 -8,66%

Total Anggota Serikat PekerjaTotal Members of the Workers’ Union 841 698 -17,0%

Persentase Keanggotaan (%)Percentage of Membership 85,7% 77,9% -7,8 poin/points

KEANGGOTAAN DALAM SERIKAT PEKERJAWorkers Union Membership



90

Dalam menyikapi kemungkinan terjadinya perubahan yang signifikan di dalam organisasi, Pertamina RU V telah menjalankan ketentuan SOP mengenai Pedoman Penyusunan dan Perubahan Organisasi A002/K10000/2012/S0. Dalam pedoman tersebut disebutkan bahwa apabila terjadi perubahan suatu keputusan Perusahaan yang menyangkut kepentingan banyak pihak, tahapan pengelolaan perubahan tersebut adalah sebagai berikut:1. Pengukuran kesiapan: Meliputi sistem teknologi

dan informasi, anggaran, aset dan infrastruktur, dan sumber daya manusia;

2. Sosialisasi: Melalui komunikasi langsung seperti townhall meeting, teleconference, dan site visit serta komunikasi tidak langsung seperti broadcast, buletin, dsb.; dan

3. Upskilling: Merupakan proses meningkatkan kapabilitas pekerja untuk mendukung implementasi organisasi sehingga tercapai tujuan dari perubahan organisasi tersebut.

Selain ketentuan di atas, prosedur pengambilan keputusan oleh Pertamina RU V yang menyangkut pekerja, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK), telah tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Bab IX mengenai Demosi dan PHK. Di dalamnya tertuang pernyataan bahwa apabila Pertamina RU V memutuskan hubungan pekerjaan karena pertimbangan khusus Pertamina RU V, maka Pertamina RU V terlebih dahulu wajib memberitahukannya secara tertulis kepada pekerja sekurang-kurangnya 30 hari sebelum PHK dilaksanakan. Sebaliknya, sesuai PKB Pasal 94, pekerja yang mengajukan permohonan diri atas kemauan sendiri juga diwajibkan untuk menyerahkan permohonan tertulis selambat-lambatnya satu bulan sebelum tanggal PHK. [402-1]

In responding to the possibility of significant changes arising within the organisation, Pertamina RU V implements the SOP provisions concerning the Organisational Transformation Guidelines A002/K10000/2012/S0. The Guidelines stipulate that in the event of a change in Company decisions concerning majority stakeholder interests, the management stages should be as follows:

1. Measurement of readiness: Including technology and information systems, budgets, assets and infrastructure, and human resources;

2. Socialization: Through direct communication such as a townhall meeting, teleconference, and site visit, along with indirect communication such as a broadcast, a bulletin, etc.; and

3. Upskilling: Improving employees’ capability to support implementation, so as to achieve the goals of organisational change.

In addition to the above provisions, Pertamina RU V’s decision-making procedures concerning employees, such as termination of employment (PHK), have been listed in Chapter IX of the Collective Bargaining Agreement (PKB) on Demotions and Layoffs. The Agreement states that, should employment be terminated due to a special consideration determined by Pertamina RU V, the Company must first inform the employee in writing at least 30 days prior to dismissal. Conversely, in accordance with Article 94 of the PKB, employees wishing to resign must submit a written notification at least one month prior to their intended employment termination date. [402-1]



91

Keberlangsungan kegiatan operasional Perusahaan sangat bergantung pada para pekerja yang memiliki kemampuan, profesionalisme, dan dedikasi yang tinggi terhadap pekerjaan mereka. Salah satu upaya yang dilakukan Pertamina RU V untuk mempertahankan kualitas dan kinerja para pekerjanya adalah dengan menjamin kesejahteraan serta kelayakan hidup para pekerja dengan melakukan pemberian upah dan tunjangan kesejahteraan yang memadai sesuai kontrak pekerjaan mereka dan mengikuti standar industri yang wajar dan kompetitif. Secara umum, take home pay yang diterima para pekerja Pertamina RU V terdiri dari upah pokok, tunjangan daerah, dan tunjangan posisi. Di samping itu, para pekerja juga mendapatkan manfaat tambahan melalui tunjangan-tunjangan lain yang diberikan sesuai ketentuan yang berlaku, sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut. Tunjangan-tunjangan berikut hanya diterima oleh pekerja tetap dan tidak oleh pekerja paruh waktu. Evaluasi kebijakan praktik manajemen terkait kepegawaian di Pertamina RU V secara komprehensif dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan, dan dengan demikian berada di luar wewenang Pertamina RU V. [103-Kepegawaian; 401-2]

The sustainability of the Company’s operational activities depends heavily on its employees, who are capable, professional, and dedicated to their duties. One of the measures Pertamina RU V takes to ensure the quality and performance of its employees is by guaranteeing their wellbeing and livelihoods. The Company does this through the provision of adequate, fair, and competitive wages and welfare benefits in accordance with employment contracts, and by following fair and competitive industrial standards. Generally, the take home pay received by Pertamina RU V employees consists of a basic salary, area-based benefits, and position-based benefits. Additionally, permanent employees also receive other benefits based on applicable provisions, as shown in the following table. The following allowances are only received by permanent employees and not by part-time employees. The management approach on employment practices in Pertamina RU V is evaluated comprehensively by PT Pertamina (Persero) as its parent company, and therefore it lies beyond the authority of Pertamina RU V.[103-Employment; 401-2]

KESEJAhTERAAN PEKERJA[103-Kepegawaian; 202-1; 201-3; 401-2; 405-1]

EMPLOYEE WELFARE[103-Employment; 202-1; 201-3; 401-2; 405-1]



92

Tunjangan TetapFixed Benefits

Gaji Pokok | Basic Salary

Tunjangan Daerah | Area-Based Benefit

Tunjangan Posisi | Position-Based Benefit

Tunjangan Tidak TetapNon-Regular Benefits

Tunjangan Shift | Shift Benefit

Tunjangan Risiko Kerja | Occupational Risk Benefit

Tunjangan Hari Raya Keagamaan | Religious Holiday Benefit

Tunjangan Pajak Penghasilan | Income Tax Benefit

Tunjangan Cuti | Leave Benefit

Tunjangan Lainnya | Other Benefit

Benefit LainnyaOther Benefits

Asuransi Jiwa | Life Insurance

Asuransi Kesehatan | Health Insurance

Perlindungan Kecacatan & Ketidakmampuan | Disability Insurance

Cuti Melahirkan | Maternity Leave

Fasilitas Rumah Dinas Perusahaan | Housing Facility

Fasilitas Kesehatan & Pengobatan | Health and Medical Treatment Benefit

Upah Lembur | Tunjangan Selisih Pendapatan | Kelebihan Jam KerjaOvertime Fee | Income Difference Benefit | Excess Working Hours

Program Pemilikan Rumah Pekerja (PPRP) | Employee House Ownership Programme

Lainnya | Others

Bagi para karyawan yang telah memasuki periode purnakarya/masa pensiun, Pertamina RU V memberikan jaminan kesejahteraan dalam bentuk program Jaminan Hari Tua. Program Jaminan Hari Tua merupakan bagian dari kebijakan compensation & benefit yang telah Pertamina RU V persiapkan untuk menciptakan daya tarik serta memberikan penghargaan atas masa kerja dan pengabdian karyawan selama bekerja di Perusahaan. Program Jaminan Hari Tua yang diberikan terdiri dari: [201-3]1. Uang Pisah,2. Uang Penggantian Hak,3. Uang Penghargaan Masa Kerja,4. Pesangon,5. Program Pensiun Iuran Pasti/Program Pensiun

Manfaat Pasti,6. Bantuan Layanan Kesehatan Purna Karya, dan7. Program BPJS.

For employees who have already entered the retirement period, Pertamina RU V provides welfare in the form of its Old Age Insurance Programme. The Old Age Insurance Programme is part of the Company’s compensation & benefit policy formulated to attract potential employees, while rewarding the employees’ working period and dedication. The Old Age Insurance Programme includes: [201-3]

1. Separation Pay,2. Reimbursements,3. Work Tenure Incentive,4. Severance Pay,5. Defined Contribution/Defined Benefit Retirement

Plan,6. Health Service Assistance for Retirees, and7. BPJS Programme.

TuNJANGAN-TuNJANGAN yANG DITERIMA OLEh PEKERJA TETAPBenefits for permanent employees



93

No. ProgramProgramme

Proporsi Alokasi Dana Program

Programme Fund Allocation

Proportion

KeteranganDescription

A Masa Persiapan Purna KaryaRetirement Preparation Period

B Purna Karya: Retirement:

1Penghargaan Atas Pengabdian (PAP)/PesangonRewards for Service/Severance Pay

67,1%

2

Program Jamsostek: Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan KematianOld Age Insurance, Work Accident Insurance, Life Insurance

3,4%

Dibayarkan satu kali, secara lump sum, pada saat pekerja mencapai usia 56 tahunPaid once, lump sum, when employees reach the age of 56

3 Tabungan PekerjaEmployee Savings 5,5%

4 Asuransi Jiwa Tugu MandiriTugu Mandiri Life Insurance 3,6%

5 PensiunPension 20,4% Dibayarkan bulanan

Paid monthly

6 Kesehatan PensiunanHealthcare for Retirees

Diberikan dalam bentuk layanan kesehatan di fasilitas PT Pertamina (Persero)Provided in a form of health services at PT Pertamina (Persero)’s facilities

7Lain-lain (biaya pemulangan, biaya kematian)Others (repatriation cost, funeral cost)

PAKET KESEJAhTERAAN hARI TuAOld Age Retirement Package [201-3]

Pertamina RU V memerhatikan kesejahteraan para pekerja tidak tetap dengan memberikan remunerasi yang disesuaikan dengan kontrak kerja masing-masing, serta memenuhi kewajiban yang telah diatur dalam UU Ketenagakerjaan, seperti program jaminan sosial dan juga tunjangan hari raya (THR). [401-2]

Untuk menjamin kesejahteraan pekerja setelah tidak lagi bekerja di Pertamina RU V karena mencapai masa pensiun, seluruh (100%) pekerja tetap Pertamina RU V diikutsertakan dalam Paket Kesejahteraan Hari Tua dengan rincian sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: [201-3]

Pertamina RU V ensures the welfare of its non-permanent employees by providing remuneration based on their respective employment contracts, and by fulfilling the obligations as stipulated in the Labour Laws, such as social security programmes and holiday allowances (THR). [401-2]

In order to guarantee the welfare of employees after they retire from Pertamina RU V, 100% of permanent employees are enrolled in the Old Age Welfare Package, with details listed in the following table: [201-3]



94

Pertamina RU V menerapkan standar praktik dan kompetensi kesehatan & keselamatan kerja (K3 atau occupational health—OH) serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) mengacu pada sertifikasi OHSAS 18001:2007, Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012, Process Safety Management System (PSM) serta International Sustainability Rating System (ISRS). Sistem manajemen ini terangkum di dalam sistem manajemen terpadu Pertamina RU V, yakni Refinery Operational Excellence Management System. Ketentuan yang mengatur aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang berlaku bagi seluruh pekerja di wilayah Pertamina RU V terdapat dalam Bab IV, terutama Pasal 39 & 40, dari Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Topik-topik kesehatan dan keselamatan kerja yang tercakup di dalamnya meliputi: • Pemberian perlindungan memadai bagi pekerja

berisiko tinggi; • Pengawasan terhadap kesehatan pekerja dan

perlindungan terhadap perlakuan diskriminatif di tempat kerja akibat penyakit yang diidap;

• Pemeliharaan alat-alat keselamatan kerja; • Pemastian keselamatan tempat kerja; • Pencegahan dan penanggulangan kecelakaan,

kebakaran, penyakit akibat kerja, dan pencemaran;

• Penunjukan dan pengangkatan pekerja pada badan-badan yang dibentuk untuk membahas topik-topik kesehatan dan keselamatan kerja;

• Penunjukan pekerja sebagai anggota shift regu pemadam kebakaran; dan

• Kewajiban Pertamina RU V dan pekerja untuk menerapkan budaya kesehatan dan keselamatan kerja serta perlindungan lingkungan. [403-4]

Seluruh (100%) topik terkait aspek kesehatan dan keselamatan kerja tersebut telah dijalankan secara disiplin di lingkungan Pertamina RU V. [403-4]

The Occupational Health and Safety (OHS) standard of practice and competence and the Health and Safety Management System implemented by Pertamina RU V refer to the OHSAS 18001: 2007 certification, the Government Regulation No. 50 of 2012, the Process Safety Management System (PSM), and the International Sustainability Rating System (ISRS). This management system is summarised in Pertamina RU V’s integrated management system, i.e. the Refinery Operational Excellence Management System.

The provisions governing occupational health and safety aspects applicable to all employees in Pertamina RU V’s operational area are listed in Chapter IV, particularly Articles 39 & 40, of the Collective Bargaining Agreement (PKB). The health and safety topics covered include:

• Provision of proper protection for high-risk work;

• Supervision of employee health and protection from discrimination due to illness;

• Maintenance of safety equipment;• Workplace safety assurance;• Prevention and management of accidents, fires,

occupational diseases, and pollution;

• Appointment of employees to units established to address occupational health and safety topics;

• Appointment of employees as rotating members of the firefighting brigade; and

• The Company and its employees are obliged to implement a culture of occupational health and safety and environmental protection. [403-4]

All (100%) topics related to occupational health and safety aspects have been strictly implemented across Pertamina RU V’s operational areas. [403-4]

KESEhATAN & KESELAMATAN KERJA [103-Kesehatan & Keselamatan Kerja; 403-2; 403-4]

OCCUPATIONAL HEALTH & SAFETY [103-Occupational health & Safety; 403-2; 403-4]



95

Pertamina RU V menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan para pekerjanya secara berkala. Sesuai ketentuan di PKB Bab V Pasal 45 perihal Pemeriksaan Kesehatan, berbagai pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di Perusahaan meliputi pemeriksaan kesehatan berkala (medical check-up), pemeriksaan kesehatan khusus (bagi pekerja yang ditugaskan pada pekerjaan berisiko tinggi, di daerah operasional tertentu atau sehabis sakit yang panjang), serta pemeriksaan kesehatan lain (misalnya bagi pekerja yang akan memasuki masa purnakarya).

Pertamina RU V berkomitmen untuk senantiasa memastikan setiap pekerjanya bekerja dengan aman dan sehat, sekaligus menjalankan pola hidup yang sehat dan seimbang. Setiap empat bulan sekali, Pertamina RU V melakukan kegiatan donor darah bekerja sama dengan PMI Kota Balikpapan. Di samping itu, pada tahun 2017 Pertamina RU V melaksanakan VCT HIV-AIDS bekerja sama dengan Puskesmas Prapatan. Pertamina RU V juga melaksanakan berbagai seminar kesehatan dengan tema deteksi dini dan cara pencegahan penyakit jantung koroner, penyakit katarak, diabetes melitus, hipertensi, stroke, dan berbagai penyakit lainnya. Kegiatan tersebut selain melibatkan internal Pertamina RU V sekaligus juga melibatkan unsur masyarakat sekitar. Sebagai salah satu wujud peran serta Pertamina RU V dalam kegiatan P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba), Pertamina RU V membuat komitmen kerja sama dengan BNN Provinsi Kalimantan Timur.

Sepuluh Aturan Utama Kebijakan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan (10 HSE Golden Rules) di Pertamina RU V mensyaratkan pelaporan setiap insiden yang terjadi di lingkungan Pertamina RU V. Insiden dapat dikategorikan menjadi: insiden masif atau catastrophic, insiden/cedera serius (LTIF), insiden yang menyebabkan pembatasan hari kerja (RWDC), insiden yang menyebabkan penanganan medis (MTC), insiden minor, dan insiden berpotensi tinggi. [403-2]

Pertamina RU V conducts periodic employee medical examinations. In accordance with the provisions in Chapter V Article 45 of the PKB concerning Medical Examinations, the range of medical examinations include periodic medical check-ups, special medical examinations (for employees assigned to high-risk jobs or certain operational areas), as well as other examinations (e.g. for employees entering retirement).

Pertamina RU V is committed to ensuring every employee performs their duties in a safe and healthy manner, while maintaining a healthy and balanced lifestyle. Once every four months, Pertamina RU V conducts a blood drive in cooperation with the Indonesian Red Cross in Balikpapan. Additionally, in 2017 Pertamina RU V conducted HIV-AIDS VCT, in collaboration with the Prapatan Public Health Centre. Pertamina RU V also held public health seminars on various themes, such as early detection and prevention of coronary heart disease, cataracts, diabetes mellitus, hypertension, stroke, and various other diseases. These activities not only involved Pertamina RU V’s internal team, but also the local community. As a form of Pertamina RU V’s participation in P4GN activities (Prevention, Eradication, Abuse and Illicit Circulation of Drugs), Pertamina RU V made a commitment to cooperating with the National Anti-Narcotics Agency (BNN) of East Kalimantan.

The 10 Health, Safety, and Environment (HSE) Golden Rules at Pertamina RU V require the reporting of any incident occurring within the Company’s premises. Any incident can be categorised as one of the following: massive or catastrophic, lost time injury (LTIF), restricted work day case (RWDC), medical treatment case (MTC), minor incident, and high-potential incident. [403-2]



96

Kriteria KinerjaPerformance Criterion

Jumlah InsidenNumber of Incidents

Pekerja TetapPermanent Employees

Pekerja Outsourcing/Mitra KerjaOutsourced Employees/Business

Partners

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

TotalLaki-laki

MalePerempuan

FemaleTotal

Cedera Akibat Kerja (Pertolongan Pertama)Occupational injury (First Aid—FA)

3 0 3 20 0 20

Kasus Penanganan MedisMedical Treatment Case (MTC)

0 0 0 3 0 3

Kasus Hari Kerja DibatasiRestricted Work Day Case (RWDC) 0 0 0 0 0 0

Frekuensi Hari Kerja Hilang Lost Time Injury Frequency (LTIF) 0 0 0 0 0 0

Fatalitas akibat kerja/kematianFatality Accident Case 0 0 0 0 0 0

Penyakit akibat kerjaOccupational Diseases Rate (ODR) 0 0 0 0 0 0

Mangkir Absenteeism 0 0 0 0 0 0

KINERJA K3 TAhuN 2017 OHS Performance in 2017 [403-2]

Pada tahun 2017, terjadi 26 kasus terkait keselamatan kerja. Sebanyak 23 kasus menyebabkan terjadinya cedera ringan akibat kerja bagi 23 pekerja laki-laki (3 pekerja tetap dan 20 pekerja outsourcing atau mitra kerja) yang ditangani dengan tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), serta 3 kasus yang menyebabkan 3 pekerja laki-laki menerima penanganan medis.

Insiden kecelakaan kerja pada tahun 2017, sebagaimana tercantum pada tabel di atas, menghasilkan nilai Total Recordable Injury Rate (TRIR) sebesar 0,36. Pencapaian TRIR tahun 2017 tersebut lebih baik dibandingkan sasaran TRIR dalam KPI untuk tahun 2017, sebesar 1,19. Dengan demikian, tingkat kecelakaan kerja di Pertamina RU V sangat rendah dibandingkan dengan target tingkat kecelakaan kerja dari PT Pertamina (Persero), dan tidak berpengaruh terhadap akumulasi jumlah jam kerja aman.

Dalam menghitung kriteria kinerja keselamatan kerjanya, Pertamina RU V menggunakan rumus-rumus dari International Association of Oil and Gas Producers (IOGP) yang menggunakan konstanta pengali dengan

In 2017 there were 26 safety-related cases. A sum of 23 cases resulted in work-related injuries for 23 male employees (3 permanent employees and 20 outsourced employees), which were treated with first aid kits. 3 cases resulted in 3 male employees receiving medical treatment.

The occupational accidents in 2017, as shown in the above table, resulted in a Total Recordable Injury Rate (TRIR) of 0.36. TRIR achievement in 2017 was better Than the TRIR target stated in the 201 KPI, of 1.19. Therefore, it can be concluded that Pertamina RU V’s occupational injury rate was comparably much lower than the targeted occupational injury rate of PT Pertamina (Persero), its parent company, and this figure has not affected the accumulation of safe working hours.

Pertamina RU V calculates its occupational safety performance criteria using the fomulae provided by the International Association of Oil and Gas Producers (IOGP) which use coefficients of 1,000,000. The formulae



97

Pertamina RU V telah mencapai 54.837.381 jam kerja aman selama periode 7 April 2011–31 Desember 2017. Prestasi ini mendapatkan penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI serta sertifikat penghargaan dari Gubernur Kalimantan Timur.[403-2]

Pertamina RU V recorded 54,837,381 safe working hours during the period of 7 April 2011–31 December 2017. This achievement garnered awards from the Ministry of Labor and the Governor of East Kalimantan. [403-2]

• Fatality Accident Case

• Cedera Hilang Hari Kerja | Lost Time Injury Frequency (LTIF)

• Total Tingkat Kekerapan Cedera Tercatat | Total Recordable Injury Rate (TRIR)

• Tingkat Keparahan | Severity Rate (SR)

FATC =

LTIR =

TRIR =

SR =

x 1.000.000

x 1.000.000

x 1.000.000

x 1.000.000

∑ (FATAL + LTI + RWDC + MTC)

∑ LTI

∑ (FATAL + LTI + RWDC + MTC)

Days Lost

∑ Man-hours

∑ Man-hours

∑ Man-hours

∑ Man-hours

denominator 1.000.000. Rumus-rumus yang digunakan oleh Pertamina RU V untuk menghitung metriks keselamatan kerja adalah sebagai berikut: [403-2]

used by Pertamina RU V for its occupational safety metrics are as follows: [403-2]



98

Pertamina RU V menyadari bahwa kompetensi dan profesionalisme para pekerjanya merupakan prasyarat mutlak untuk meningkatkan kinerja operasional dalam setiap lini bisnisnya. Selain itu, peningkatan kompetensi dan profesionalisme berfungsi mempertahankan pekerja yang bertalenta dan berkualitas agar kelangsungan usaha Perusahaan dapat terjamin. Dalam menjalankan program-program pengembangan kompetensi pekerjanya, Perusahaan menerapkan sistem knowledge management berbasis implementasi KOMET, termasuk pemanfaatan knowledge asset dan pembelajaran untuk menciptakan keunggulan kompetitif. Sistem ini melibatkan semua pekerja tetap (PWTT dan PWT) Pertamina RU V. [103-Pendidikan & Pelatihan]

Pertamina RU V mengevaluasi pendekatan dan program pengembangan komunitas dan pemberdayaan masyarakatnya berdasarkan indikator-indikator yang terdefinisi jelas dalam cakupan pekerjaan setiap program. Proses dan mekanisme formal untuk pemantauan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan terangkum dalam dokumen Pedoman Perusahaan “Pengelolaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/CSR”.

Pertamina RU V mengevaluasi pencapaian dari penerapan kebijakannya di bidang pendidikan dan pelatihan melalui mekanisme Indikator Kinerja Utama (KPI) HR Pertamina RU V tahun 2017, yaitu “Implementasi Program Pembelajaran”. Pada tahun 2017, seperti juga pada tahun 2016, realisasinya adalah 100% dari target.

Pelatihan pekerja di Pertamina RU V terdiri dari: pelatihan hard competency dan soft competency; Mandatory Leadership Program; Acceleration Program melalui Engineering Professional Development Program (EPDP) dan Craft Personnel Development Program (CPDP); sertifikasi jabatan; serta Succession Planning Program.

Pada tahun 2017, 595 pekerja tetap mengikuti pelatihan, workshop, dan peningkatan keahlian (upskilling), dengan total durasi pelatihan 23.781 jam, atau setara dengan 26,5 jam pelatihan per pekerja tetap. Dibandingkan dengan 2016, terdapat peningkatan rata-rata jam pelatihan per pekerja tetap sebesar 20%, dari 22,1 jam menjadi 26,5 jam. Jenis pelatihan yang kerap dilakukan di 2017 adalah pelatihan mandatory teknikal untuk aspek kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan (HSE), pelatihan in-house untuk mendukung pelaksanaan penilaian ISRS, serta pelatihan terkait sertifikasi. Rincian rata-rata jam pelatihan berdasarkan gender dan tingkatan pekerja dimuat dalam tabel berikut. [404-1]

Pertamina RU V believes that employee competence and professionalism is an absolute prerequisite for improving operational performance along each of its lines of business. Additionally, improvement of competence and professionalism sustains talented and qualified employees, while guaranteeing the Company’s sustainability. In delivering competence development programmes for its employees, Pertamina RU V implements the KOMET-based knowledge management system, which includes knowledge asset utilisation and learning to foster competitive excellence. This system involves all of Pertamina RU V’s permanent employees (PWTT and PWT). [103-Education & Training]

Pertamina RU V evaluates its community development and empowerment programmes and general approach using clearly defined indicators stipulated in the scope of work of each programme. Formal mechanisms and processes for the monitoring, reporting, and evaluation of these activities are stated in the Company’s Corporate Guidelines for the “Management of Corporate Social Responsibility Activities”.

Pertamina RU V evaluates the implementation of its education and training policy through its 2017 Human Resources (HR) Key Performance Indicator (KPI), titled “Learning Programme Implementation”. In 2017, as in 2016, the realisation was 100% of the target.

Employee training at Pertamina RU V comprises hard competency and soft competency training, the Mandatory Leadership Programme; the Acceleration Programme through the Engineering Professional Development Programme (EPDP) and the Craft Personnel Development Programme (CPDP); job role certification; as well as the Succession Planning Programme.

In 2017 595 permanent employees participated in the training, workshops, and upskilling programmes, with the total duration of training reaching 23,781 hours, or 26.5 training hours per permanent employee. Compared with the previous year’s figures, there was an increase in average training hours per permanent employee of 20%, from 22.1 hours to 26.5 hours. The types of training conducted throughout 2017 comprised mandatory technical training in medical, safety, and environmental aspects, in-house training to support ISRS assessment implementation, as well as certification-related training. The details of average training hours based on gender and employment level are shown in the following table. [404-1]

PENDIDIKAN DAN PELATIhAN [103-Pendidikan & Pelatihan; 404-1; 404-2]

EDUCATION & TRAINING [103-Education & Training; 404-1; 404-2]



99

RATA-RATA JAM PELATIhAN PEKERJA TAhuN 2017Average Hours of Employee Training in 2017 [404-1]

Layer

Total Jam Pelatihan dalam Setahun

Total Training Hours in 1 Year

Jumlah Pekerja TetapNumber of Permanent

Employees

Rata-rata Jam PelatihanAverage Training Hours

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

Lead Executive - - - - - -

Senior Executive 80 8 1 0 80 0

Executive 5.744 952 15 1 383 952

Senior Staff 688 176 49 5 14 35

Staff 7.264 1.224 414 37 17,5 33

Junior Staff 7.624 21 371 3 20,5 7

Total 21.400 2.381 850 46 25 52

Untuk mempersiapkan pekerja yang akan memasuki masa pensiun, Pertamina RU V bekerja sama dengan Pertamina Corporate University (PCU) secara rutin menyelenggarakan program pemberdayaan dalam bentuk pelatihan Persiapan Masa Purna Karya (PMPK), yang pesertanya adalah pekerja berusia lebih dari 50 tahun. Pelatihan PMPK memuat topik-topik pemberdayaan pra-pensiun yang mencakup pengelolaan keuangan di masa pensiun, cara-cara merintis usaha untuk bekal masa pensiun, pengelolaan kesehatan, dan peningkatan aspek spiritual di masa pensiun. Selama menjalani program PMPK ini, para pekerja tetap berstatus Pekerja Waktu Tidak Tertentu dan mendapatkan upah penuh setiap bulan, yang mencakup gaji dasar dan tunjangan daerah terakhir sebelum MPPK. Total pekerja yang mengikuti pelatihan PMPK di tahun 2017 adalah 10 orang. [404-2]

To equip employees entering retirement, Pertamina RU V cooperates with Pertamina Corporate University (PCU) to conduct Retirement Preparation (PMPK) training on a regular basis. Participants are employees over 50 years of age. PMPK training consists of pre-retirement empowerment topics, covering retirement period financial management, how to start a business, health management, and spiritual improvement. Throughout their participation in PMPK, permanent employees are still considered as such, and receive full monthly pay, covering basic salary and a final allowance prior to retiring. A total of 10 employees participated in the PMPK training in 2017. [404-2]

RATA-RATA JAM PELATIhAN PEKERJA TAhuN 2017Average Hours of Employee Training in 2017

Laki-lakiMale

PerempuanFemale

32,47%

67,53%



100

Sesuai kebijakan yang diterapkan oleh PT Pertamina (Persero), Pertamina RU V juga menjalankan prinsip saling menghargai dalam menjalin hubungan ketenagakerjaan dengan pekerja. Para pekerja Pertamina RU V diberi kebebasan untuk berserikat. Bersama dengan manajemen, serikat pekerja ini menyusun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang diperbarui per dua tahun sekali.

PKB menjadi acuan yang mengikat seluruh (100%) pekerja tetap dalam menyelesaikan masalah-masalah ketenagakerjaan yang muncul di lingkungan Pertamina RU V. Penerapan PKB yang terstruktur ini memastikan bahwa tidak ada risiko signifikan yang mengancam kebebasan pekerja Pertamina RU V dalam berasosiasi atau turut serta dalam penyusunan PKB. [103-hubungan Tenaga Kerja/Manajemen; 407-1; 102-41]

Dalam melaksanakan kegiatan operasinya, Pertamina RU V mematuhi seluruh Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku di Republik Indonesia. Untuk itu, Pertamina RU V mengatur usia minimum pekerja dan menolak dengan tegas adanya praktik kerja paksa. Pekerja di kawasan Pertamina RU V berusia 17 tahun ke atas (bukan tenaga kerja anak) dan terhadap mereka tidak pernah diberlakukan praktik kerja paksa. [408-1; 409-1]

Pertamina RU V memiliki proses seleksi atau penyaringan yang ketat dalam memilih kontraktor penyedia jasa tenaga kerja dalam bermitra. Salah satu poin penting dalam perjanjian kerja dengan kontraktor yang harus dipatuhi adalah kepatuhan terhadap undang-undang yang mengatur hak asasi manusia dan pekerja. Untuk itu dapat dipastikan semua (100%) kontraktor yang bermitra dengan Pertamina RU V telah menyetujui poin kepatuhan tersebut. Selain itu, kriteria kepatuhan ini juga diterapkan Pertamina RU V dalam menjalin kerja sama dan investasi dengan pihak ketiga terkait dengan pemanfaatan tenaga kerja eksternal. Pada tahun 2017, Pertamina RU V tidak mengikatkan diri dengan pihak ketiga dalam perjanjian investasi apapun. [412-3; 414-1]

In accordance with the policies implemented by PT Pertamina (Persero), in establishing employment relations, Pertamina RU V also implements policies based on mutual respect. Pertamina RU V employees are free to form unions. Together with management, the union prepares a Collective Bargaining Agreement (PKB) which is renewed every two years.

The PKB serves as a reference in the settlement of employment issues arising at Pertamina RU V, and binds 100% of employees. Implementation of the PKB ensures there is no significant risk that threatens the freedom of employees to associate and participate in the preparation of the PKB. [103-Labor/Management Relations; 407-1; 102-41]

In conducting its operations, Pertamina RU V complies with all applicable Labour Regulations prevailing in the jurisdiction of the Republic of Indonesia. To that end, Pertamina RU V regulates the minimum legal working age and strictly rejects forced labour practices. All Pertamina RU V employees are above the age of 17 (not child labour), and not forced labour. [408-1; 409-1]

Pertamina RU V has a strict selection or screening process in selecting labour force providers. One of the key points in contractual agreements with contractors is to comply with all provisions governing the human rights of the labour force. Because of this, 100% of Pertamina RU V contractors agreed to comply. Additionally, Pertamina RU V also applies this compliance criterion in establishing cooperation and investment with third parties relating to the external labour force. In 2017 Pertamina RU V did not engage with any third party in any investment agreement. [412-3; 414-1]

huBuNGAN INDuSTRIAL yANG MENJuNJuNG hAK ASASI MANuSIA [103-Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif; 103-Praktik Pengamanan; 102-41; 406-1; 407-1; 408-1; 409-1; 410-1; 411-1; 412-2; 412-3; 414-1]

INDUSTRIAL RELATIONS & UPHOLDING OF HUMAN RIGHTS [103-Labor/Management Relations; 102-41; 406-1; 407-1; 408-1; 409-1; 410-1; 411-1; 412-2; 412-3; 414-1]



101

Pertamina RU V memperlakukan setiap pekerja dengan adil dan tidak menoleransi aksi diskriminasi. Hak-hak asasi manusia dijunjung tinggi dalam setiap praktik ketenagakerjaan di ruang lingkup Pertamina RU V. Selama periode pelaporan, tidak ada pengaduan secara formal kepada manajemen terkait dengan pelanggaran hak asasi ataupun perlakuan diskriminatif di kalangan pekerja. [406-1]

Pertamina RU V memastikan semua (100%) Tenaga Pengaman yang bekerja di Pertamina RU V telah mengikuti Pelatihan Gada Pratama. Tujuannya adalah agar seluruh tindakan mereka dalam mengamankan Fasilitas Operasi Pertamina RU V dilaksanakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan tidak melanggar hak asasi manusia. Hingga akhir tahun 2017, sebanyak 60 orang tenaga pengamanan di Perusahaan telah mengikuti pelatihan Gada Madya serta 1 pelatihan Gada Utama. [410-1]

Bagi setiap pekerja Pertamina RU V, diselenggarakan pelatihan terkait HAM secara berkala. Selain itu juga diadakan roadshow sosialisasi terkait hubungan industrial dan Perjanjian Kerja bersama. Dalam sosialisasi itu dibahas klausul-klausul terkait hak dan kewajiban pekerja Pertamina RU V. [412-2]

Hubungan dengan masyarakat sekitar merupakan hal penting yang senantiasa diperhatikan oleh Pertamina RU V. Untuk itu Pertamina RU V memastikan setiap kegiatan operasi yang dilakukan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku di wilayah operasi Perusahaan, termasuk aturan-aturan adat dari masyarakat setempat. Dalam periode tahun 2017, tidak terdapat keluhan apapun terkait interaksi dengan masyarakat adat. [411-1]

Pertamina RU V treats every worker fairly and does not tolerate discrimination. Human rights are upheld in every employment practice within the Company. During the reporting period, there was no formal complaint to management regarding human rights abuses or discriminatory treatment of employees. [406-1]

Pertamina RU V ensures that 100% of the Security Workers at Pertamina RU V have participated in the Gada Pratama Training. The objective is to ensure all their actions in securing Pertamina RU V’s Operating Facilities are conducted in accordance with applicable regulations, and avoid human rights violations. By the end of 2017 60 security personnel attended the Gada Madya training and 1 Gada Utama training. [410-1]

For every Pertamina RU V employee, regular human rights training is conducted. Roadshows were carried out to disseminate information on industrial relations and the Collective Labour Agreement, including on clauses relating to the rights and obligations of Pertamina RU V employees. [412-2]

Pertamina RU V places great importance on its relations with the surrounding communities. Pertamina RU V therefore ensures it conducts all operations in accordance with the laws and regulations applicable in the Company’s operating areas, including the prevailing customs of the local community. In 2017 there were no complaints relating to interactions with the local community. [411-1]



102

Sebagaimana PT Pertamina (Persero) yang merupakan induk perusahaan, Pertamina RU V menjunjung tinggi dan mengimplementasikan prinsip-prinsip bisnis yang sehat di seluruh unit bisnis Perusahaan. Setiap tahunnya Pertamina RU V melakukan evaluasi secara komprehensif terkait praktik-praktik bisnis yang sehat untuk mengkaji dan semakin meningkatkan pemahaman serta kinerja dari setiap pekerja di Perusahaan. Fungsi Compliance Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi secara corporate wide dalam bentuk External Diagnostic Survey (EDS). Adapun tujuan dari EDS adalah untuk mengetahui tingkat penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), serta mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada di Pertamina RU V. Pada tahun 2017, Pertamina RU V menunjuk PT RSM Indonesia sebagai pihak ketiga untuk melaksanakan survei ini.

Di tahun 2017, penerapan GCG Pertamina RU V yang dievaluasi dalam EDS meliputi: Whistle Blowing System (WBS), pengendalian gratifikasi, pemenuhan kompetensi pekerja, pengelolaan kebijakan dan prosedur, pedoman pengadaan, serta program pelatihan pekerja.

Pertamina RU V kemudian mengadakan Champion GCG pada setiap fungsi sebagai respons dari temuan-temuan yang diperoleh dari EDS sepanjang tahun 2017. Champion GCG ini menjadi kunci penting untuk memastikan tercapainya Indikator Kinerja Utama (KPI) yang berhubungan dengan GCG di Pertamina RU V, sekaligus memberikan sosialisasi dan internalisasi kepatuhan GCG kepada seluruh pekerja.

Pada tahun 2017, sosialisasi yang dilakukan oleh Champion GCG di Pertamina RU V mencakup topik-topik WBS, fraud awareness, Code of Conduct (CoC), konflik kepentingan, gratifikasi online, dan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Pertamina RU V senantiasa mengawasi dan mencegah terjadinya tindak korupsi, dengan cara menerapkan kebijakan antikorupsi di seluruh lingkungan kerja. Untuk temuan tindakan korupsi yang telah terbukti akan ditindaklanjuti sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

Pertamina RU V adheres to and implements the same sound business practices which are applied throughout all business units of its parent company, PT Pertamina (Persero). Pertamina RU V conducts an annual comprehensive performance evaluation regarding sound business practices, to evaluate and enhance the understanding and performance of every Company employee. The Compliance Function of PT Pertamina (Persero) is responsible for conducting the Company-wide evaluation, in the form of the External Diagnostic Survey (EDS). The purpose of the EDS is to ascertain the Company’s level of good corporate governance (GCG), and to identify its strengths and weaknesses. In 2017 Pertamina RU V appointed PT RSM Indonesia as a third party to conduct the survey.

In 2017 Pertamina RU V’s GCG EDS included: Whistle Blowing System (WBS), gratuity control, employee competency compliance, management of policies and procedures, procurement guidelines, and employee training programmes.

Pertamina RU V then held a GCG Champion event in every function in response to the findings of the EDS throughout 2017. The GCG Champion played an important role in ensuring the achievement of GCG-related Key Performance Indicators (KPI) at Pertamina RU V, as well as in disseminating and internalising GCG compliance among all employees.

In 2017 the dissemination activity conducted by the GCG Champion covered WBS, fraud awareness, Code of Conduct (CoC), conflict of interest, online gratuities, and Official State Wealth Report (LHKPN).

Pertamina RU V constantly monitors and prevents corruption by applying anti-corruption policies throughout the workplace. Corruption incidences that are proven to have occurred are immediately followed up and processed in accordance with the applicable regulations.

PRAKTIK BISNIS BERTANGGuNG JAWAB [103-Antikorupsi; 205-2; 205-3; 415-1; 419-1]

RESPONSIBLE BUSINESS PRACTICE [103-Anti-Corruption; 205-2; 205-3; 415-1; 419-1]



103

Pertamina RU V secara rutin telah menyelenggarakan pelatihan dan sosialisasi yang terkait dengan pencegahan tindak pidana korupsi di seluruh lapisan pekerja (pihak internal) maupun para pihak yang memiliki hubungan bisnis dengan Pertamina RU V (pihak eksternal). Hal ini dilakukan sebagai bagian dari praktik korporasi yang sehat. [103-Antikorupsi]

Pertamina RU V tidak menoleransi tindakan korupsi yang dilakukan pekerjanya, dan apabila hal tersebut terjadi, langkah-langkah yang sesuai koridor hukum untuk menindaknya akan dilakukan. Penanganan kasus korupsi dilakukan dalam beberapa tahapan; pertama-tama dilakukan investigasi internal, kemudian dilanjutkan dengan penerapan sanksi sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Sanksi yang diterapkan beragam, berupa demosi hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) serta tuntutan hukum untuk pengembalian kerugian sejumlah yang diderita oleh Perusahaan. Sepanjang tahun 2017, tidak ditemukan satu pun pekerja Pertamina RU V yang melakukan korupsi. [205-3]

Selama periode pelaporan, Pertamina RU V telah menerapkan sosialisasi antikorupsi sebagai bagian dari praktik Good Corporate Governance. Sosialisasi ini diikuti oleh 739 orang pekerja, atau setara dengan 92,55% dari total 796 orang pekerja. Sebagian pekerja mitra Pertamina RU V telah menerima sosialisasi serupa dari Perusahaan terkait kebijakan antikorupsi yang berlaku dalam lingkungan Perusahaan. [205-2]

Pertamina RU V menjunjung tinggi integritasnya, sehingga tidak pernah memberikan kontribusi finansial dalam bentuk apapun kepada kandidat politik, partai politik, ataupun lembaga pemerintah. Pertamina RU V tidak pernah melakukan tindakan apapun yang berpotensi memengaruhi pengambilan keputusan pemerintah ataupun pihak berwenang lainnya yang terkait dengan kebijakan publik. [415-1]

Terkait peraturan dan undang-undang bidang sosial dan ekonomi yang mencakup perilaku antikompetitif, kontribusi politik, praktik korupsi, dan pelanggaran terhadap hak-hak masyarakat setempat, selama tahun 2017 Pertamina RU V tidak pernah mendapatkan sanksi berupa denda atau dalam wujud apapun. [419-1]

Pertamina RU V regularly conducts internal Company-wide training and dissemination of information related to corruption prevention, and also to external parties which intersect with Pertamina RU V’s business activities. This is done as part of sound corporate practice. [103-Anti-Corruption]

Pertamina RU V does not tolerate any kind of corruption committed by its employees, but if it does occur, the consequences will be in accordance with the law. Handling of corruption cases takes several steps; first there is an internal investigation, followed by the application of sanctions in accordance with the Collective Bargaining Agreement (PKB). Various sanctions are applied, such as demotion to termination of employment (PHK), as well as seeking compensation for losses incurred by the Company. In 2017, no employees of Pertamina RU V were found to have committed an act of corruption. [205-3]

Throughout the reporting period Pertamina RU V disseminated information on anti-corruption topics as part of the Good Corporate Governance practice. The activity involved 739 employees, or 92.55% of the total 796 permanent employees. Several business partners of Pertamina RU V have participated in similar information dissemination activities relating to the Company’s prevailing anti-corruption policies. [205-2]

Pertamina RU V upholds the integrity of the Company, and thus has never contributed in any way, financially or otherwise, to political candidates, political parties, or government institutions. Pertamina RU V has never taken any action that could potentially influence government decisions or other authorities related to public policy. [415-1]

Regarding laws and regulations related to social and economic aspects, including anti-competitive behaviour, political contributions, corruption practices and violations of the rights of the local community, Pertamina RU V received no penalties, financial or otherwise, in 2017. [419-1]



104

Pertamina RU V—sebagaimana diarahkan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan—senantiasa mengupayakan keterlibatan masyarakat lokal dalam program-program pengembangan komunitasnya. Seluruh kegiatan dalam program pengembangan komunitas Pertamina RU V ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan menyejahterakan masyarakat setempat, sekaligus memitigasi dampak negatif akibat berbagai kegiatan operasional dan keputusan yang diambil Pertamina RU V. Pada tahun 2017, secara keseluruhan Pertamina RU V membina hubungan dengan masyarakat setempat, melakukan penilaian dampak operasional, dan melaksanakan program pengembangan masyarakat.

Pertamina RU V mengevaluasi pendekatan dan program pengembangan komunitas dan pemberdayaan masyarakatnya berdasarkan indikator-indikator yang terdefinisi jelas dalam cakupan pekerjaan setiap program. Proses dan mekanisme formal untuk pemantauan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan terangkum dalam dokumen Pedoman Perusahaan “Pengelolaan Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan/CSR”.

Keberadaan Pertamina RU V terhadap masyarakat sekitar Kota Balikpapan, sejak pertama kali didirikan hingga sekarang, telah menimbulkan berbagai dampak. Sebagian besarnya merupakan dampak positif yang signifikan. Dampak-dampak positif ini termasuk penciptaan lapangan kerja untuk masyarakat setempat; peningkatan aktivitas ekonomi baik sektor formal maupun informal, yang secara tidak langsung turut mengangkat taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Balikpapan; ketersediaan fasilitas perawatan kesehatan bagi masyarakat umum dengan keberadaan Rumah Sakit Pertamina; serta bantuan finansial dan bimbingan bagi usaha kecil menengah melalui program kemitraan. [103-Dampak Ekonomi Tidak Langsung; 203-2; 413-2]

Masyarakat, sebagai salah satu pemangku kepentingan utama Pertamina RU V menjadi bagian penting dalam mendukung operasi perusahaan. Terjaganya kinerja perusahaan menjamin kelanjutan bisnisnya, serta memastikan kontribusinya terhadap upaya bersama menyejahterakan rakyat Indonesia, terutama masyarakat di sekitar lokasi perusahaan. Pertamina RU V mewujudkan hal tersebut dengan merealisasikan kegiatan: [103-Masyarakat Lokal]a. Corporate Social Responsibility (CSR)b. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Pertamina RU V—as directed by PT Pertamina (Persero) as the parent company—always strives for the involvement of local communities in its community development programmes. All activities within Pertamina RU V’s community development programmes aim to improve the livelihood and welfare of the local communities, as well as mitigating the negative impacts of various operational activities and decisions taken by Pertamina RU V. In 2017 Pertamina RU V built relationships with the local communities, conducted operational impact assessments, and implemented community development programmes.

Pertamina RU V evaluates its community development and empowerment programmes and general approach using clearly defined indicators stipulated in the scope of work of each programme. Formal mechanisms and processes for the monitoring, reporting, and evaluation of these activities are stated in the Company’s Corporate Guidelines for the “Management of Corporate Social Responsibility Activities”.

Since it was first established until the present day, the presence of Pertamina RU V in Balikpapan City has created various impacts for the local community, most of which are significantly positive. These positive impacts include the creation of job opportunities for local communities; increased economic activities both in the formal and informal sectors, indirectly contributing to the livelihood and welfare improvement of Balikpapan citizens; provision of healthcare facility for the general public through the presence of Pertamina Hospital; as well as financial assistance and guidance for small and medium enterprises through partnership programmes. [103-Indirect Economic Impacts; 203-2; 413-2]

The community, as one of the main stakeholders of Pertamina RU V, plays an important role in supporting the Company’s operations. Maintaining the Company’s performance guarantees its sustainability, as well as ensuring its contribution to improving the welfare of the Indonesian people, in particular those living in and around the operational area of Pertamina RU V. Pertamina RU V accomplishes this by implementing the following activities: [103-Local Society]a. Corporate Social Responsibility (CSR)b. Partnership and Community Development

Programme (PKBL)

INTERAKSI DENGAN MASyARAKAT LOKAL [103-Dampak Ekonomi Tidak Langsung; 103-Masyarakat Lokal; 203-1; 203-2; 413-1; 413-2]

INTERACTION WITH LOCAL COMMUNITIES [103-Indirect Economic Impacts; 103-Local Communities; 203-1; 203-2; 413-1; 413-2]



105

Pemetaan sosial atau social mapping merupakan langkah awal yang ditempuh oleh Pertamina RU V dalam mengidentifikasi potensi, kebutuhan, dan permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Potensi dan permasalahan yang ditemukan menjadi rujukan dalam menentukan program CSR dan PKBL yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Social mapping Pertamina RU V pada tahun 2017 dilakukan oleh fungsi CSR dan SMEPP, bekerja sama dengan pihak ketiga, yaitu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada (UGM).

Kegiatan pemetaan sosial dimulai dengan melakukan survei dan evaluasi wilayah Ring I yang melibatkan pihak-pihak terkait seperti masyarakat sekitar, institusi pemerintahan setempat, institusi pendidikan setempat, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang beroperasi di wilayah tersebut. Setelah itu, dilakukan pembagian zona area komunitas utama dengan mempertimbangkan jarak komunitas terhadap wilayah operasi Pertamina RU V.

Hasil dari kegiatan social mapping tersebut menjadi dasar dalam menyusun perencanaan program CSR yang diimplementasikan dengan mengacu pada Undang-Undang Perseroan Terbatas dengan tujuan meningkatkan kemandirian dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara berkelanjutan serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGs). Di tahun 2017, 100% dari wilayah operasi Pertamina RU V telah menerapkan hasil social mapping tersebut melalui beberapa program CSR dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). [413-1]

Selain sebagai bentuk kepatuhan pada regulasi, pelaksanaan CSR dan PKBL menjadi upaya meminimalkan dampak sosial melalui pelibatan masyarakat lokal di wilayah kegiatan operasi dan usaha Pertamina RU V. Pelaksanaan CSR dan PKBL memberikan manfaat tidak langsung yang dirasakan masyarakat dari keberadaan Pertamina RU V.Pertamina RU V mengukur keberhasilan pendekatan manajemen terhadap kebijakannya dalam melaksanakan CSR dan PKBL melalui mekanisme pemantauan dan evaluasi, antara lain berbentuk social mapping pada periode selanjutnya. [103-Dampak Ekonomi Tidak Langsung]

Beberapa program CSR dan PKBL yang telah dilaksanakan Pertamina RU V sepanjang tahun 2017 mencakup, program Sobat Borneo Education Project II, Forum Adiwiyata Sobat Borneo, Pelatihan Welder untuk Masyarakat Ring I Pertamina RU V, dan Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Sei Wain. Biaya yang dialokasikan untuk pelaksanaan program-program di tahun 2017 tersebut mencapai Rp6,5 miliar, meningkat 91% dari

Social mapping is the first step taken by Pertamina RU V in identifying the potential, needs, and social problems that exist in the community. Potentials and problems that are subsequently identified are used as reference in determining what CSR programmes are appropriate for the current conditions and needs of the community. In 2017 this social mapping was performed by Pertamina RU V by the CSR and SMEPP functions, in collaboration with a third party, in this case the Faculty of Social and Political Sciences of Gadjah Mada University.

This activity was first conducted through a survey and evaluation of the Ring I area, and involved related parties such as local communities, local government institutions, local education institutions, and non-government organisations (NGOs) operating in the region. Subsequently, the communities were divided into zones, by considering the distance of the communities from the operational area of Pertamina RU V.

To support the achievement of the Sustainable Development Goals (SDGs) and with reference to the Limited Liability Company Law, the results of this social mapping activity then provided a basis for planning CSR programmes in 2017, with the objective of sustainably increasing self-reliance and the Human Development Index (HDI). 100% of Pertamina RU V’s operational areas have implemented the social mapping results through various CSR programmes and Partnership and Community Development Programmes (PKBL). [413-1]

In addition to being a form of compliance with the applicable regulations, these CSR and PKBL programmes are an effort to mitigate and minimise social impacts through the engagement of local communities. Implementation of the CSR and PKBL programmes provide direct and indirect community benefits from Pertamina RU V’s existence. Pertamina RU V measures the success of its management approach to its CSR and PKBL implementation policy by conducting certain monitoring and evaluation measures, among others a social mapping held in the period that follows. [103-Indirect Economic Impacts]

In 2017 several of the CSR and PKBL programmes conducted by Pertamina RU V include Sobat Borneo Education Project II, Forum Adiwiyata Sobat Borneo, Welder Training for the Community in Pertamina RU V Ring I area, and the Community Empowerment around Sei Wain. Total expenditure for the implementation of these programmes reached Rp6.5 billion, an increase of 91% from the previous year’s expenditure of Rp3.4 billion.



106

SektorSector

Infrastruktur Infrastructure

Non-Infrastruktur Non-Infrastructure

Total

Pendidikan dan/atau PelatihanEducation and/or Training

972.822.000 633.563.400 1.606.385.400

Peningkatan KesehatanHealth Improvement

510.050.000 225.250.000 735.300.000

Pengembangan Sarana dan Prasarana UmumDevelopment of Infrastructure and Public Facilities

332.504.000 117.755.000 450.259.000

Sarana IbadahPlaces of Worship 2.918.000.000 288.179.700 3.206.179.700

Pelestarian AlamNature Conservation - 295.325.000 295.325.000

Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka Pengentasan KemiskinanSocial Community Programmes for Poverty Alleviation

- 221.900.000 221.900.000

Total 4.733.376.000 1.781.973.100 6.515.349.100

INvESTASI PROGRAM CSR DAN PKBL SELAMA TAhuN 2017Investment in CSR and PKBL Programmes in 2017 [203-1]

INvESTASI PROGRAM CSR DAN PKBL SELAMA TAhuN 2017Investment in CSR and PKBL Programmes in 2017 [203-1]

InfrastrukturInfrastructure

Peningkatan KesehatanHealth Improvement

Sarana IbadahPlaces of Worship

Pelestarian AlamNature Conservation

Sosial Kemasyarakatan dalam Rangka Pengentasan KemiskinanSocial Community Programmes for Poverty Alleviation

Non-InfrastrukturNon-Infrastructure

Pendidikan dan/atau PelatihanEducation and/or Training

Pengembangan Sarana dan Prasarana UmumDevelopment of Infrastructure and Public Facilities

72.65% 27.35%

20.55% 35.55%

10.78%12.64%

7.02%

6.61%16.17%

16.57%

12.45%

61.65%

Rp3,4 miliar di tahun 2016. Rincian alokasi biaya untuk program CSR dan PKBL di tahun 2017 dipaparkan dalam tabel berikut: [203-1; 413-1]

Details of the cost allocation for the CSR and PKBL programmes implemented in 2017 are presented in the following table. [203-1; 413-1]



107

Sobat Borneo Education Ecopreneur School merupakan program yang menyediakan tempat pembelajaran anak untuk mengasah kreativitas wirausaha yang berbasis cinta dan peduli lingkungan sebagai salah satu solusi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Program ini dilatarbelakangi ASEAN Eco-Schools Programme yang bertujuan untuk menciptakan budaya sekolah berbasis perlindungan lingkungan dan pelestarian melalui manajemen, komitmen dan penyertaan ke dalam kegiatan kurikulum, serta penghijauan.

Program ini adalah bentuk kontribusi Pertamina RU V dalam mendukung visi dan misi Walikota Balikpapan untuk menjadikan Balikpapan sebagai kota Adiwiyata dan mendukung perolehan penghargaan Adipura Kencana/Adipura Paripurna Kota Balikpapan, serta meningkatkan kualitas dan komitmen Pertamina RU V dalam bidang pendidikan dan lingkungan yang berkelanjutan melalui kegiatan inovasi dan konservasi energi dan lingkungan. Selain itu, program ini berupaya meningkatkan efisiensi energi melalui pemanfaatan dan pengembangan energi alternatif yang ramah lingkungan seperti energi matahari (solar cell); konservasi air melalui pelaksanaan IPAL sekolah; dan menjaga kualitas udara di lingkungan sekolah melalui kegiatan penghijauan dan pengontrolan udara sejak dini. Melalui program ini, Pertamina RU V berharap dapat membentuk generasi muda yang peduli lingkungan dan menggunakan produk-produk ramah lingkungan.

Pada tahun 2017, 15 sekolah menerima manfaat program Sobat Borneo dengan SD Bayangkari Balikpapan menjadi pionir Sekolah Binaan Adiwiyata Sobat Borneo dan Percontohan Standardisasi Adiwiyata Tingkat ASEAN (Eco ASEAN) perwakilan Kalimantan Timur. Disamping itu, sembilan sekolah Sobat Borneo di Balikpapan mendapatkan pendampingan tahap lanjutan dan lima sekolah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Lingkungan Hidup untuk dilibatkan menjadi sekolah binaan Forum Adiwiyata Sobat Borneo.

Program-program CSR dan PKBL unggulan yang dilaksanakan Pertamina RU V di tahun 2017 adalah: [413-1; 203-1]

Sobat Borneo Education Ecopreneur School programme provides a learning space for children to develop their entrepreneurial creativity, which is based on love for the environment. It is intended to encourage environmental conservation. The programme has been inspired by ASEAN Eco-Schools Programme, the aim of which is to foster a school whose entire culture is based on environmental protection and preservation through environmental management, commitment and inclusion in the curriculum, as well as ‘regreening’.

The programme reflected Pertamina RU V’s contribution to supporting the vision and mission of the Balikpapan Mayor, which is to make Balikpapan an Adiwiyata city and to achieve the Adipura Kencana/Adipura Paripurna Award for the City of Balikpapan. The Balikpapan Mayor’s vision and mission also includes enhancing the quality and commitment of Pertamina RU V’s education and sustainable environmental stewardship through energy and environmental innovation and conservation. Further, this programme aimed to improve energy efficiency by utilising and developing alternative, environmentally-friendly energy sources such as solar energy; water conservation via the school’s water treatment facility; and maintenance of air quality in the school’s surrounding area through regreening and early-stage air control. Through this programme, Pertamina RU V fosters an environmentally-aware young generation that prioritises the use of environmentally-friendly products.

In 2017 15 schools participated in the Sobat Borneo programme, with SD Bayangkari Balikpapan becoming the pioneer for Sekolah Binaan Adiwiyata Sobat Borneo (school under mentorship), and Percontohan Standardisasi Adiwiyata Tingkat ASEAN (ASEAN Eco Standardised and Exemplary School), representing East Kalimantan Province. Nine other Sobat Borneo schools in Balikpapan received advanced-stage mentoring, while five other schools were recommended by the local Environmental Affairs Office for involvement as a sekolah binaan in the Sobat Borneo Adiwiyata Forum.

Some CSR and PKBL programmes implemented by Pertamina RU V in 2017 were: [413-1; 203-1]

Sobat Borneo Education Project II (Ecopreneur School)

Sobat Borneo Education Project II (Ecopreneur School)



108

Pelaksanaan program Sobat Borneo Education Project (Ecopreneur School) dilakukan melalui tiga Pilar Pertamina Sobat Bumi seperti di bawah ini:

The Sobat Borneo Education Project (Ecopreneur School) was conducted in accordance with the three Pertamina Sobat Bumi pillars, as follows:

• Pendampingan dan pembinaan edukasi sekolah Adiwiyata

• Pembinaan konservasi energi sekolah

• Mentorship of Adiwiyata school education programme

• Mentorship regarding school energy conservation

• Penanaman kebun sayur dan buah

• Pelaksanaan konservasi energi dengan menggunakan energi matahari (sel surya)

• Konservasi air melalui kegiatan biopori sekolah

• Konservasi limbah melalui IPAL sekolah

• Konservasi udara melalui pendeteksian kualitas udara dan gerakan tabung pohon sekolah

• Cultivation of vegetable and fruit garden

• Energy conservation using solar cells

• School water conservation using biopores

• Waste management through school water treatment facility

• Air conservation through detection of air quality and the “save in trees” movement at school

• Pembibitan kebun bawang dayak (tiwai) dan penjualan jamu kemasan bawang Dayak

• Kerja sama sekolah dan petani pepaya mini manggar dalam memproduksi jus pepaya

• Produksi olahan makan sehat dari kebun sekolah

• Dayak onion (tiwai) nursery and sale of packaged tiwai jamu

• Cooperation between the school and mini papaya farmers to produce papaya juice

• Healthy food production and processing from school gardens



109

Program Adiwiyata bertujuan untuk membentuk warga sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan melalui penerapan kebijakan sekolah dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Kurikulum pembelajarannya mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup dalam mata pelajaran, mendorong kemitraan dengan pihak lain dalam pelaksanaan kegiatan lingkungan, serta menyediakan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan sebagai media pembelajaran bagi siswa dalam menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak dini.

Pembentukan forum Sekolah Adiwiyata juga dilakukan untuk memberikan asistensi dan konsultasi teknis tentang cara menjalankan sekolah berbasis lingkungan, sehingga menjadikan sekolah-sekolah di Balikpapan berbudaya dan berwawasan lingkungan.

The Adiwiyata Programme aimed to cultivate students’ environmental awareness and responsibility through the implementation of environmental protection and management policies at school. The school curriculum integrated environmental knowledge into the subjects and encouraged partnership with other parties to carry out environmental activities, while also providing students with environmentally-friendly methods and facilities for learning about how to become more environmentally responsible from a young age.

The establishment of Adiwiyata Schools was also aimed at providing assistance and technical consultation on how to properly run environment-based schools, thus creating more environmentally-conscious schools in and around Balikpapan.

Forum Adiwiyata Sobat Borneo Sobat Borneo Adiwiyata Forum



110

Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) adalah hutan hujan tropis yang berlokasi di utara Balikpapan dengan luas lebih dari 10.025 hektare. Di sekitar HLSW terdapat sebuah kampung bernama Kampung Sungai Wain dengan jumlah penduduk 476 orang yang memiliki beragam mata pencaharian, mulai dari pegawai honorer, petani, peternak hingga buruh tidak tetap.

Kegiatan ini dilaterbelakangi adanya potensi masyarakat setempat dalam membuat kerajinan suvenir. Beberapa warga yang pekerjaannya masih tidak tetap tersebut kerap mengisi waktu senggang mereka untuk membuat kerajinan, seperti atap dari daun nipah-nipah, maupun rajutan dan anyaman rotan. Akan tetapi, karena pemanfaatan bahan dasar ini tidak dibarengi dengan penanaman kembali, jumlah bahan dasar daun dan rotan semakin lama pun semakin menipis. [203-2]

Melihat potensi wisata di HLSW, juga berbekal kemampuan dasar warga dalam membuat kerajinan, Pertamina RU V merumuskan suatu program pelatihan dan pendampingan guna terwujudnya kemandirian masyarakat di area Sei Wain yang dimulai sejak Maret 2015. Pelatihan difokuskan pada pembuatan suvenir asli Balikpapan berbahan dasar limbah bekas hutan dengan dukungan peralatan dan program pelatihan dari Pertamina RU V. Selain itu, Pemerintah juga menyediakan tempat untuk promosi, booth penjualan, dan keikutsertaan dalam pameran.

Berdasarkan data tahun 2014, jumlah wisatawan yang berkunjung ke HLSW baik wisatawan lokal maupun mancanegara mencapai 1.326 orang. Jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat hingga pertengahan 2017 dengan dukungan sentra kerajinan suvenir yang menjadi tambahan daya tarik tersendiri. Kini, Kelompok Pengrajin Kampung Sungai Wain mengerjakan pesanan kerajinan eksklusif dari bahan dasar kayu dalam jumlah terbatas.

The Sungai Wain Protected Forest is a tropical rainforest located north of Balikpapan, covering at least 10,025 hectares. Located near this forest is a village called Sungai Wain Village, population 476. The villagers’ livelihoods varied from salaried employees and agricultural farmers to non-permanent workers.

This activity was inspired by the locals’ potential for making handicrafts to be sold as souvenirs. Many villagers without a permanent job often used their free time to make such crafts, among others roof tiles from the leaves of nipah-nipah and rattan weaving. Unfortunately, the exploitation of these plants as the raw materials for the handicrafts had not been accompanied with replanting. Therefore, over time, the supply of nipah-nipah leaves and rattan became increasingly scarce. [203-2]

Given the tourism potential of the protected forest, and the villagers’ handicraft skills, Pertamina RU V formulated a training and mentorship programme aimed at promoting economic self-sufficiency to the villagers around Sei Wain in March 2015. The programme has been continued ever since, and remains focused on the production of souvenirs native to Balikpapan, made from various types of reclaimed forest materials. Pertamina RU V provided the necessary tools and training programmes, while the local government provided the space and venue for promotion and sale of such products through participation in expos.

According to 2014 data, 1,326 foreign and domestic tourists visited the protected forest. The number steadily increased as of mid-2017, with the establishment of the handicraft production centre, which then became a tourist attraction in its own right. Now, the Sungai Wain Village Artisans Association receives orders for luxurious wooden handicrafts, which they make in limited numbers.

Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Sei Wain

Community Empowerment in Sei Wain Area



111

Pertamina RU V secara rutin mengevaluasi hasil yang telah didapat dari program-program CSR dan PKBL yang telah diterapkannya. Keberhasilan SD Bayangkari Balikpapan menjadi Sekolah Percontohan Standardisasi Adiwiyata Tingkat ASEAN (Eco ASEAN) perwakilan Kalimantan Timur serta meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan ke HLSW merupakan salah satu bukti bahwa program-program CSR dan PKBL Pertamina RU V telah berjalan efektif dan membuahkan hasil yang memuaskan.

Pertamina RU V regularly evaluates the results of its CSR and PKBL programmes. For instance, the success of SD Bayangkari Balikpapan as a Sekolah Percontohan Standardisasi Adiwiyata Tingkat ASEAN (ASEAN Eco Standardized and Exemplary School) representing East Kalimantan, and the increasing number of tourists visiting the Sungai Wain Protected Forest, served as evidence that Pertamina RU V’s CSR and PKBL programmes were successful, satisfactory, and effective.



112

Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Pertamina RU V membutuhkan tenaga kerja yang terdiri dari tiga kelompok yaitu tenaga HSSE (safetyman, safety inspector, dan first aider), tenaga terlatih bersertifikasi, dan tenaga terlatih di bidang khusus. Pertamina RU V berupaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja bersertifikasi welding industrial dengan melibatkan warga sekitar yang membutuhkan pekerjaan, melalui penyelenggaraan program pelatihan welding industrial dengan berbasis kompetensi proses SMAW/MMAW.

Tahap pertama program pelatihan yang diselenggarakan bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja & Industri (BLKI) ini diikuti oleh 30 peserta selama 2,5 bulan. Kurikulum yang dikembangkan dalam pelatihan merupakan kurikulum berbasis kompetensi pro-pasar kerja sehingga menggabungkan pembelajaran di dalam kelas dan praktik di workshop dengan rasio 20:80. Peserta pelatihan mendapatkan pembinaan oleh instruktur yang berpengalaman, dan setelah lulus akan mendapatkan sertifikat pelatihan dari Balai Latihan Kerja Industri Balikpapan serta sertifikat kualifikasi dari Dirjen Minyak dan Gas.

Pertamina RU V’s Refinery Development Master Plan (RDMP) requires a workforce divided into three groups, i.e. HSSE personnel (including safety men, safety inspectors, and first aiders); certified and trained personnel; and personnel trained in specific fields. Pertamina RU V aimed to fulfill this specific workforce requirement (those certified in industrial welding) by enrolling locals seeking employment in a competence-based industrial welding (SMAW/MMAW process) training.

The training programme’s first stage was conducted in collaboration with the Industrial Work Training Office (BLKI), and involved 30 participants over a period of 2.5 months. The curriculum developed in this training was a pro-labour market employment training, thus combining in-class learning and workshop practice with a 20:80 ratio. Training participants were mentored by experienced instructors, and upon graduation will receive a training certificate from the Balikpapan Industrial Work Training Office, and a qualification certificate from the Directorate General of Oil and Gas.

Pelatihan Juru Las (Welder) Welder Training

Pertamina RU V menyadari tanggung jawab yang diemban atas semua produk yang dihasilkannya, yang merupakan produk minyak dan gas yang mudah terbakar dan meledak. Oleh karena itu, kesehatan dan keselamatan pelanggan dalam menggunakan produk-produk ini menjadi prioritas utama bagi Perusahaan.

Untuk menjamin keamanan produk, setiap tahapan produksi, penyimpanan, distribusi, dan penggunaan produk-produk Pertamina RU V telah melalui pengujian untuk memastikan keamanannya bagi para pelanggan saat digunakan. Pertamina RU V telah menganalisis semua dampak kesehatan, keselamatan, dan lingkungan dari seluruh (100%) produknya.

Produk-produk Pertamina RU V juga memenuhi spesifikasi yang disyaratkan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sejumlah parameter kualitas produk yang harus dan telah dipenuhi oleh produk-produk Pertamina RU V disajikan pada tabel di bawah ini. [416-1]

Pertamina RU V is aware of the responsibility it carries for all of its products, i.e. oil and gas products, which are flammable and highly explosive. Therefore, the health and safety of its customers when using these products have always been the Company’s top priority.

To ensure product safety, each stage of production, storage, distribution and use of Pertamina RU V’s products has been tested to ensure customer safety during use. Pertamina RU V has analysed the health, safety and environmental impacts of all (100%) of its products.

Pertamina RU V’s products have also fulfilled specifications required by the government through the Directorate General of Oil and Gas, Ministry of Energy and Mineral Resources. A number of mandatory product quality parameters that Pertamina RU V’s products have fulfilled are presented in the table below. [416-1]

KESEhATAN & KESELAMATANPELANGGAN [416-1; 416-2]

CUSTOMER HEALTH & SAFETY[416-1; 416-2]



113

PARAMETER KuALITAS PRODuK PERTAMINA Ru vQuality Parameters of Pertamina RU V’s Products [416-1]

Parameter KualitasQuality Parameter

ProdukProduct

KeteranganDescription

Titik ApiFlash Point

SolarAvturMinyak Tanah | Kerosene

Keselamatan dalam pengelolaan produkProduct safety handling

Tekanan Uap ReidReid Vapor Pressure

PertamaxPertaseriesPremium

Keselamatan dalam pengelolaan produkProduct safety handling

Kandungan AromatAromat Content

Smooth Fluid (SF)Low Aromatic White Spirit (LAWS)

Kesehatan pernapasanRespiratory health

Selama tahun 2017, Pertamina RU V menjaga dengan baik kualitas produknya. Hal ini dikukuhkan dengan tidak adanya sanksi ataupun denda apa pun akibat ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku terkait dengan kualitas produk yang dihasilkannya selama tahun pelaporan. [416-2]

In 2017 Pertamina RU V maintained the quality of its products successfully. This is confirmed by the absence of any sanction or penalty due to non-compliance with applicable laws and regulations related to the quality of the the Company’s products in the reporting year. [416-2]



114

Informasi yang tepat merupakan hal penting bagi distributor serta pengguna akhir produk-produk Pertamina RU V. Maka dari itu, Pertamina RU V selalu menyediakan informasi yang jelas dan memadai berhubungan dengan spesifikasi produk dan cara penggunaannya.

Seluruh produk bahan bakar minyak, baik yang dihasilkan Pertamina RU V maupun yang dipasok melalui kapal, disertai dengan Certificate of Quality (CoQ) dan Material Safety Data Sheet (MSDS). Informasi tentang kualitas produk yang sesuai dengan spesifikasi tertulis lengkap dalam CoQ, sedangkan informasi mengenai cara penanganan produk dengan baik dan aman terjabar dalam MSDS. Melalui fasilitas intranet Pertamina RU V, seluruh (100%) dokumen MSDS untuk jenis produk Pertamina RU V dapat diakses. Semua pelanggan Pertamina RU V telah menerima informasi terkait prosedur untuk mengakses MSDS melalui fasilitas tersebut. [417-1]

Sebagai unit bisnis dari PT Pertamina (Persero), kegiatan pemasaran, komunikasi pemasaran, periklanan, promosi, dan sponsorship apapun untuk produk-produknya tidak pernah dilakukan oleh Pertamina RU V, di tahun 2017 ataupun di tahun-tahun sebelumnya. Fungsi pemasaran dijalankan oleh unit bisnis lain dari PT Pertamina (Persero). Pertamina RU V tidak mencatat adanya pelanggaran apapun terkait pemasaran produk-produknya, termasuk untuk pelabelan produk-produknya. Di tahun 2017, Pertamina RU V tidak menerima denda akibat pelanggaran dalam bentuk apapun akibat ketidakpatuhan dalam aspek pelabelan dan pemasaran produk. [417-2; 417-3; 419-1]

Adequate information is important for the distributors and end users of Pertamina RU V’s products. Therefore, Pertamina RU V always provides clear and adequate information related to specifications of its products and their proper use.

All petroleum products, whether produced by Pertamina RU V or supplied by vessels, are accompanied by a Certificate of Quality (CoQ) and Material Safety Data Sheet (MSDS). Product quality information according to the required specifications is provided in the CoQ, while information on safe and proper handling of the product is provided in the MSDS. All MSDS documents for Pertamina RU V products have been made accessible through Pertamina RU V’s intranet facility. All Pertamina RU V customers received information regarding the procedures to access MSDS through the aforementioned facility. [417-1]

As Pertamina RU V is a business unit of PT Pertamina (Persero), it did not conduct its own marketing, marketing communications, advertising, promotions, and product sponsorship activities, in 2017 or in previous years. The marketing function is carried out by another business unit of PT Pertamina (Persero). Thus, Pertamina RU V did not record any violations related to the marketing of its products, including for product labelling. In 2017 Pertamina RU V received no penalties for violations of any kind due to non-compliance in the labelling and marketing of its products. [417-2; 417-3; 419-1]

PENGELOLAAN DAMPAK PRODuK SECARA BERTANGGuNG JAWAB [417-1; 417-2; 417-3; 419-1]

RESPONSIBLE MANAGEMENT OF PRODUCT IMPACTS [417-1; 417-2; 417-3; 419-1]



115

INDEKS KEPuASAN PELANGGAN Ru vRU V Customer Satisfaction Index

Sejak tahun 2015, PT Pertamina (Persero) menerapkan program Single Contact Center terkait keluhan ataupun saran yang berhubungan dengan produk-produk PT Pertamina (Persero). Saran ataupun keluhan mengenai produk-produk Pertamina (Persero) dapat menghubungi nomor telepon 1-500-000, mengirimkan SMS ke nomor 0815-9500-000, faksimili ke nomor (021) 2949-5333, atau mengirimkan e-mail ke [email protected]. Pertamina RU V sebagai bagian dari PT Pertamina (Persero) juga ikut terlibat dalam program ini. Selama periode tahun 2017 tidak ada keluhan terkait pelayanan ataupun produk dari Pertamina RU V yang diterima oleh Single Contact Center tersebut.

Dalam rangka mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas produk dan layanannya, Pertamina RU V mengadakan Survei Kepuasan Pelanggan. Tiap-tiap titik kontak pelanggan, diberikan formulir Survei Kepuasan Pelanggan, untuk menyampaikan saran dan keluhan mereka pada Pertamina RU V. Adapun pelanggan dari Pertamina RU V adalah RU lainnya, ISC, P&O, MOR VI dan MOR VII yang seluruhnya adalah unit-unit bisnis di bawah naungan perusahaan induk, PT Pertamina (Persero). Beberapa hal yang dinilai dalam survei ini di antaranya menyangkut kualitas sarana, layanan jual dan purnajual, sistem distribusi, serta komitmen terhadap pelanggan. Survei yang dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun menghasilkan nilai 4,1 pada semester pertama dan 4,2 pada semester kedua. Nilai ini menunjukkan perbaikan bertahap dari nilai 2016 yang berada pada angka 3,9 di semester pertama dan 4,1 di semester kedua.

Since 2015 PT Pertamina (Persero) has implemented a Single Contact Centre programme for complaints or suggestions related to PT Pertamina (Persero) products. In order to be resolved, complaints or suggestions related to PT Pertamina (Persero) products may be submitted by calling 1-500-000, sending an SMS to 0815-9500-000, a fax to (021) 2949-5333, or an e-mail to [email protected]. As a business unit of PT Pertamina (Persero), Pertamina RU V is also involved in this programme. In 2017 the Single Contact Centre received no complaints related to Pertamina RU V products or services.

To measure the level of customer satisfaction towards its products and services, Pertamina RU V conducts a Customer Satisfaction Survey. Each point of contact for customer information is provided with the Customer Satisfaction Survey form, in order for suggestions and complaints to be submitted to Pertamina RU V. The customers of Pertamina RU V are other RUs, ISC, P&O, MOR VI and MOR VII, all of which are business units of the parent company, PT Pertamina (Persero). Certain aspects that are assessed in this Survey include the quality of facilities, sales and after-sales service, distribution system, and commitment to customers. Surveys are conducted twice a year, which resulted in a score of 4.1 in the first semester of 2017, and 4.2 in the second semester. This score showed a gradual improvement from the 2016 result, which was 3.9 for the first semester and 4.1 for the second semester.

5

4

3

2

1

0

Semester 1

Semester 2

2016 2017

3,94,1 4,1 4,2



116



117

DNV GL is a global provider of certification, verification, assessment and training services, helping customers to build sustainable business performance. www.dnvgl.com

Laporan Penjaminan Independen Terbatas Kepada Direktur PT. Pertamina (Persero) RU V Balikpapan

Lingkup Pekerjaan PT. Pertamina (Persero) RU V Balikpapan (‘Pertamina RU V’) menugaskan PT. Germanischer Lloyd Nusantara (selanjutnya disebut ‘DNV GL’ atau ‘kami’) untuk melakukan komitmen pekerjaan penjaminan (assurance) terbatas terhadap informasi terpilih yang terdapat pada Laporan Keberlanjutan RU V 2017 (Dalam Komitmen Meraih Performa Keberlanjutan), (selanjutnya disebut ‘laporan’) untuk tahun pelaporan yang berakhir pada tanggal 31 December 2017.

Informasi Terpilih Lingkup pekerjaan kami terbatas pada (secara kolektif disebut ‘Informasi Terpilih’):

A) Data dalam laporan di bawah ini: ▪ Gas Rumah Kaca (GHG emissions) – Lingkup 1 (tons

CO2e) ▪ Gas Rumah Kaca (GHG emissions) – Lingkup 2

berdasarkan lokasi (tons CO2e) ▪ Limbah Berbahaya (Hazardous waste) (tons) ▪ Manajemen Senior dari komunitas lokal (%).

B) Persiapan laporan ini berdasarkan pada opsi ‘utama’ dari Global Reporting Initiative (GRI) Standards 2016.

Untuk menilai Informasi Terpilih, yang meliputi penilaian risiko terhadap kesalahan pernyataan material di dalam Laporan, kami telah menggunakan kriteria pelaporan sebagai berikut (selanjutnya disebut ‘Kriteria’):

▪ Bagian ‘About this Report’ di dalam laporan. ▪ Dasar dari dokumen Laporan; dan ▪ Prinsip-prinsip laporan untuk menentukan kualitas laporan

yang telah diatur pada GRI Standard GRI 101: Foundation 2016.

Informasi Terpilih sebaiknya dibaca bersama dengan Kriteria. Kami tidak melakukan pekerjaan apapun, dan tidak menyampaikan kesimpulan apapun, atau terhadap informasi lainnya yang mungkin dipublikasikan di dalam laporan atau situs Pertamina RU V untuk periode laporan saat ini atau laporan sebelumnya.

Kesimpulan Kami Berdasarkan prosedur-prosedur yang telah kami lakukan dan bukti yang telah kami dapatkan, tidak ada hal-hal yang menyangkut seluruh bahan yang membuat kami beranggapan bahwa Informasi Terpilih dinyatakan secara tidak jujur dan tidak dipersiapkan, berdasarkan Kriteria. Kami percaya bahwa Laporan telah disiapkan berdasarkan GRI Standards: Core Option.

Kesimpulan ini hanya berlaku untuk Informasi Terpilih, dan perlu dibaca dalam konteks Laporan Penjaminan ini, khususnya kendala bawaan (‘Inherent Limitation’) yang dijelaskan pada halaman selanjutnya.

Standar dan Tingkat Penjaminan Kami melakukan pekerjaan ‘assurance engagement’ terbatas sesuai dengan Standar Internasional tentang ‘assurance engagement’ (ISAE) 3000 yang telah direvisi – ‘Assurance engagement’ selain Audit dan Tinjauan atas Sejarah Informasi Keuangan’ (yang telah direvisi), yang diterbitkan oleh ‘International Auditing and Assurance Standards Board.’ Standar ini mengharuskan kami untuk mematuhi persyaratan etis dalam merencanakan dan menjalankan ‘assurance engagement’ dalam rangka mendapatkan penjaminan terbatas.

DNV GL menerapkan standar manajemen dan kebijakan kepatuhan untuk pengendalian kualitas, sesuai dengan ISO/IEC 17021:2011 – Persyaratan Penilaian Kesesuaian untuk badan penyedia audit dan sertifikasi sistem manajemen, dan berusaha mempertahankan sistem yang komprehensif untuk pengendalian kualitas termasuk kebijakan yang terdokumentasi dan prosedur terkait dengan pemenuhan persyaratan etika, standar profesional serta hukum dan peraturan yang berlaku.

Prosedur–prosedur yang dijalankan pada ‘assurance engagement’ terbatas bervariasi secara sifat dasar dan waktunya, serta kurang luas dibandingkan dengan ‘assurance engagement’ yang memadai; selain itu tingkat penjaminan yang diperoleh lebih rendah dibandingkan dengan ‘assurance engagement’ yang memadai. Kami telah merencanakan dan menjalankan pekerjaan kami untuk mendapatkan bukti yang kami anggap cukup agar dapat dijadikan sebagai dasar opini, sehingga risiko kesalahan pada kesimpulan ini dapat dikurangi namun tidak membuatnya turun ke level yang sangat rendah.

Dasar Kesimpulan DNV GL Kami diharuskan merencanakan dan melaksanakan pekerjaan dengan mempertimbangkan risiko kesalahan penyajian material dari Infromasi Terpilih; pekerjaan kami meliputi hal-hal di bawah namun tidak terbatas pada:

▪ Penilaian kesesuaian Kriteria pada Informasi Terpilih; ▪ Melakukan wawancara dengan manajemen Pertamina RU V

untuk mendapatkan pemahaman mengenai proses kunci, sistem dan pengendalian yang ada untuk menghasilkan, menggabungkan, dan melaporkan Informasi Terpilih;

▪ Kunjungan lapangan ke unit Pertamina Refinery yang berlokasi di Kalimantan Timur, Indonesia untuk meninjau proses dan sistem persiapan data;

▪ Melakukan pengujian mendasar yang terbatas secara selektif terhadap Informasi Terpilih untuk memeriksa bahwa data telah diukur, disimpan, dikumpulkan, dan dilaporkan dengan benar;

▪ Meninjau bahwa bukti, pengukuran dan lingkup yang diberikan kepada kami untuk Informasi Terpilih, telah dipersiapkan oleh Pertamina RU V sesuai dengan Kriteria; dan

▪ Membaca Laporan dan narasi yang menyertai Informasi Terpilih di dalamnya, yang terkait dengan Kriteria.



Batasan Inheren (‘Inherent Limitations’) Semua ‘Assurance Engagement’ bergantung pada batasan inheren karena pengujian terpilih (sampling) yang bisa saja tidak dapat mendeteksi kesalahan, kecurangan, dan/atau penyimpangan lainnya. Data non-finansial akan memiliki ketidakpastian inheren lebih besar dibandingkan data finansial, berdasarkan sifat dan metode yang digunakan untuk perhitungan, estimasi, dan menentukan data tersebut. Pemilihan teknik pengukuran yang berbeda, namun dapat diterima, menghasilkan pengukuran yang berbeda antara entitas yang tidak sama.

Jaminan kami berdasarkan pada dasar pemikiran bahwa data dan informasi yang disediakan oleh Pertamina RU V telah diberikan dengan itikad yang baik. DNV GL dengan tegas menolak kewajiban atau tanggung jawab bersama untuk setiap keputusan yang dapat dilakukan seseorang atau entitas berdasarkan Laporan Penjaminan ini.

Kompetensi, Independensi, dan Pengendalian Kualitas DNV GL Kebijakan dan prosedur yang dibangun DNV GL telah dirancang untuk memastikan bahwa DNV GL, personilnya, dan yang lainnya patuh pada persyaratan independen (termasuk personil terhadap entitas lain di DNV GL) dan mempertahankan kebebasan yang diperlukan oleh persyaratan etika terkait. Pekerjaan ‘engagement’ ini dilaksanakan oleh tim jaminan keberlanjutan yang independen dan profesional. DNV GL mempunyai kontrak kerja lainnya dengan unit pengolahan Pertamina lainnya, namun tidak ada satupun yang konflik dengan lingkup pekerjaan ini. Tim multi-disiplin kami terdiri dari para profesional yang berpengalaman dalam lingkungan hidup dan penjaminan yang keberlanjutan.

Tanggung Jawab Direktur Pertamina RU V dan DNV GL Direktur Pertamina RU V bertanggung jawab penuh atas:

▪ Menyiapkan dan memaparkan Informasi Terpilih sesuai dengan Kriteria;

▪ Merancang, mengimplentasikan, dan mempertahankan efektifitas pengendalian internal atas informasi dan data, sehingga pada persiapan Informasi Terpilih bebas dari kesalahan dalam penyajian material;

▪ Mengukur dan melaporkan Informasi Terpilih berdasarkan Kriteria yang telah ditetapkan; dan

▪ Isi dan pernyataan yang tercantum dalam Laporan dan Kriteria.

Tanggung jawab kami adalah merencanakan dan melaksanakan pekerjaan untuk mendapatkan penjaminan terbatas mengenai apakah persiapan Informasi Terpilih telah sesuai dengan Kriteria dan melaporkannya ke Pertamina RU V dalam bentuk sebuah kesimpulan penjaminan Independen terbatas, berdasarkan pekerjaan yang dilakukan dan bukti yang didapat. Kami tidak bertanggung jawab atas persiapan Laporan.

Observasi Hasil pengamatan kami dan saran untuk perbaikan akan disampaikan pada laporan terpisah ke Manajemen RU V. Pengamatan terpilih diberikan di bawah. Hasil pengamatan ini tidak mempengaruhi kesimpulan yang disebutkan di atas.

▪ Kami telah melihat data yang dikumpulkan dan disusun di keseluruhan Pertamina RU V sebagai bagian dari Laporan ini. Kami menemukan beberapa kesalahan di dalam data yang terjadi pada saat perpindahan antara sistem, dan kesalahan ini telah dikoreksi sebelum disertakan ke dalam Laporan. DNV GL menyarankan Pertamina RU V menyertakan tahap tambahan untuk validasi data, termasuk perbandingan data dengan tahun sebelumnya, untuk menangkap kesalahan dan meningkatkan akurasi data.

▪ Laporan ini menunjukkan topik-topik penting (‘material’) dan secara jelas menunjukkan kinerja Pertamina RU V pada tahun 2017 dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk lebih menunjukkan komitmen Pertamina RU V kepada keberlanjutan, DNV GL menyarankan tahun depan memasukan target-target untuk mendukung strategi jangka panjang dan mendorong kinerja melebihi laporan saat ini. Sebagai tambahan, mengungkapkan data tiga (3) tahun, dapat membantu para pemangku kepentingan memahami kecenderungan data kinerja.

▪ Laporan ini menyuguhkan gambaran yang sangat positif terhadap dampak dan kinerja Pertamina RU V. Untuk memastikan keseluruhan dampak dan kinerja RU V tergambarkan, serta memberikan transparansi kepada para pembaca, DNV GL menyarankan Pertamina RU V untuk juga memasukkan dampak-dampak negatif yang berpotensi muncul dari kegiatan operasinya di dalam laporan.

Atas nama DNV GL 28 Agustus 2018

Gareth Manning Shaun Walden Principal Consultant and Lead Assuror Principal Consultant and Reviewer Sustainability, DNV GL – Business Assurance Sustainability, DNV GL – Business Assurance



Independent Limited Assurance Report to the Directors of PT. Pertamina (Persero) RU V Balikpapan

Scope of engagement PT. Pertamina (Persero) RU V Balikpapan (“Pertamina RU V”) commissioned PT Germanischer Lloyd Nusantara (“DNV GL”, “us” or “we”) to conduct a limited assurance engagement over Selected Information presented in the 2017 Sustainability Report (in Komitmen Meraih Performa Keberlanjutan), (the “Report”) for the reporting year ended 31st December 2017.

Selected information The scope and boundary of our work is restricted to (collectively the ‘Selected Information’):

A) The following data included within the Report: ▪ GHG emissions – Scope 1 (tons CO2e) ▪ GHG emissions – Scope 2 location based (tons CO2e) ▪ Hazardous waste (tons) ▪ Senior management from the local community (%).

B) Preparation of the Report in accordance with the ‘Core’

option of the Global Reporting Initiative (GRI) Standards 2016.

To assess the Selected Information, which includes an assessment of the risk of material misstatement in the Report, we have used the following reporting criteria (the ‘Criteria’): ▪ the About this Report section of the Report; ▪ the Basis of Reporting document; and ▪ the Reporting Principles for defining report quality as set out

by the GRI Standard GRI 101: Foundation 2016.

The Selected Information should be read together with the Criteria. We have not performed any work, and do not express any conclusion, on any other information that may be published in the Report or Pertamina RU V’s website for the current reporting period or for previous periods.

Our conclusion Based on the procedures we have performed and the evidence we have obtained, nothing has come to our attention that causes us to believe that the Selected Information is not fairly stated and has not been prepared, in all material respects, in accordance with the Criteria. We believe that the Report has been prepared in accordance with the GRI Standards: Core option.

This conclusion relates only to the Selected Information, and is to be read in the context of this Assurance Report, in particular the inherent limitations explained overleaf.

Standard and level of assurance We performed a limited assurance engagement in accordance with the International Standard on Assurance Engagements (ISAE) 3000 revised – ‘Assurance Engagements other than Audits and Reviews of Historical Financial Information’ (revised), issued by the International Auditing and Assurance Standards Board. This standard requires that we comply with ethical requirements and plan and perform the assurance engagement to obtain limited assurance.

DNV GL applies its own management standards and compliance policies for quality control, in accordance with ISO/IEC 17021:2011 - Conformity Assessment Requirements for bodies providing audit and certification of management systems, and accordingly maintains a comprehensive system of quality control including documented policies and procedures regarding compliance with ethical requirements, professional standards and applicable legal and regulatory requirements.

The procedures performed in a limited assurance engagement vary in nature and timing from, and are less in extent than for, a reasonable assurance engagement; and the level of assurance obtained is substantially lower than the assurance that would have been obtained had a reasonable assurance engagement been performed. We planned and performed our work to obtain the evidence we considered sufficient to provide a basis for our opinion, so that the risk of this conclusion being in error is reduced but not reduced to very low.

Basis of our conclusion We are required to plan and perform our work to consider the risk of material misstatement of the Selected Information; our work included, but was not restricted to: ▪ Assessing the appropriateness of the Criteria for the Selected

Information; ▪ Conducting interviews with Pertamina RU V’s management to

obtain an understanding of the key processes, systems and controls in place to generate, aggregate and report the Selected Information;

▪ Site visits to the Pertamina refinery unit premises in Balikpapan, East Kalimantan, Indonesia to review process and systems for preparing data;

▪ Performing limited substantive testing on a selective basis of the Selected Information to check that data had been appropriately measured, recorded, collated and reported;

▪ Reviewing that the evidence, measurements and their scope provided to us by Pertamina RU V for the Selected Information is prepared in line with the Criteria; and

▪ Reading the Report and narrative accompanying the Selected Information within it with regard to the Criteria.



Inherent limitations All assurance engagements are subject to inherent limitations as selective testing (sampling) may not detect errors, fraud or other irregularities. Non-financial data may be subject to greater inherent uncertainty than financial data, given the nature and methods used for calculating, estimating and determining such data. The selection of different, but acceptable, measurement techniques may result in different quantifications between different entities.

Our assurance relies on the premise that the data and information provided to us by Pertamina RU V have been provided in good faith. DNV GL expressly disclaims any liability or co-responsibility for any decision a person or an entity may make based on this Assurance Report.

Our competence, independence and quality control DNV GL established policies and procedures are designed to ensure that DNV GL, its personnel and, where applicable, others are subject to independence requirements (including personnel of other entities of DNV GL) and maintain independence where required by relevant ethical requirements. This engagement work was carried out by an independent team of sustainability assurance professionals. DNV GL holds other assessment contracts with Pertamina refinery units, none of which conflict with the scope of this work. Our multi-disciplinary team consisted of professionals with a combination of environmental and sustainability assurance experience.

Responsibilities of the Directors of Pertamina RU V and DNV GL The Directors of Pertamina RU V have sole responsibility for: ▪ Preparing and presenting the Selected information in

accordance with the Criteria; ▪ Designing, implementing and maintaining effective internal

controls over the information and data, resulting in the preparation of the Selected Information that is free from material misstatements;

▪ Measuring and reporting the Selected Information based on their established Criteria; and

▪ Contents and statements contained within the Report and the Criteria.

Our responsibility is to plan and perform our work to obtain limited assurance about whether the Selected Information has been prepared in accordance with the Criteria and to report to Pertamina RU V in the form of an independent limited assurance conclusion, based on the work performed and the evidence obtained. We have not been responsible for the preparation of the Report.

Observations Our observations and areas for improvement will be raised in a separate report to Pertamina RU V’s Management. Selected observations are provided below. These observations do not affect our conclusion set out above.

▪ We saw data collected and collated from across Pertamina RU V for inclusion in the Report. We found several errors in the data which occurred as it was transferred between systems, and these were corrected prior to inclusion in the Report. We recommend that Pertamina RU V include an additional level of data validation, including comparing data to previous years, to capture any errors and further enhance the accuracy of their data.

▪ The Report presents Pertamina RU V’s material topics and clearly shows the Unit’s performance in 2017 against the previous year. To further demonstrate Pertamina RU V’s commitment to sustainability, we recommend that next year they include targets to support their long-term strategy and drive performance beyond the current reporting period. Furthermore, disclosing three years of data, would help stakeholders better understanding the trend of performance data.

▪ The Report provides a very positive outlook on Pertamina RU V’s impacts and performance. To ensure balance and demonstrate transparency to readers, we recommend that Pertamina RU V disclose more of the potential negative impacts of its operations in the narrative of the Report.

For and on behalf of DNV GL 28th August 2018

Gareth Manning Shaun Walden Principal Consultant and Lead Assuror Principal Consultant and Reviewer Sustainability, DNV GL – Business Assurance Sustainability, DNV GL – Business Assurance


INDEKS ISI GRIGRI CONTENT INDEX

Standar GRIGRI Standard

PengungkapanDisclosure

Judul PengungkapanDisclosure Title

HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission

GRI 101: Landasan 2017GRI 101: Foundation 2017

GRI 102: Pengungkapan Umum 2017GRI 102: General Disclosures 2017

Profil OrganisasiOrganizational Profile

102-1Nama organisasiName of the organization

26

102-2Produk dan jasaActivities, brands, products, and services 26-27

102-3Lokasi kantor pusat organisasiLocation of headquarters 26,27

102-4Wilayah operasiLocation of operations 26

102-5Kepemilikan dan bentuk hukumOwnership and legal form 26

102-6Pangsa pasarMarkets served 27

102-7Skala organisasiScale of the organization 26

102-8Rincian jumlah dan jenis pekerjaInformation on employees and other workers 88-89

102-9Rantai pasokanSupply chain 36-37

102-10

Perubahan yang signifikan pada organisasi dan rantai pasokanSignificant changes to the organization and its supply chain

37

102-11Prinsip atau pendekatan kehati-hatian Precautionary Principle or approach 38

102-12Inisiatif eksternalExternal initiatives 33

102-13Keanggotaan asosiasiMembership of associations 33

StrategiStrategy

102-14Pernyataan dari pengambil keputusan seniorStatement from senior decision-maker 19-22


INDEKS ISI GRI - GRI CONTENT INDEX

122

Etika & Integritas Ethics & Integrity

102-16

Nilai, prinsip, standar, dan norma perilaku organisasiValues, principles, standards, and norms of behavior

29-33

Tata Kelola Governance

102-18Struktur tata kelola Governance structure

32-33

Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement

102-40Daftar pemangku kepentinganList of stakeholder groups 14-16

102-41Perjanjian kerja bersamaCollective bargaining agreements 99

102-42Mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentinganIdentifying and selecting stakeholders

13

102-43Pendekatan pelibatan pemangku kepentinganApproach to stakeholder engagement 13-16

102-44Topik dan masalah utamaKey topics and concerns raised 13-16

Praktik Pelaporan Reporting Practices

102-45

Entitas yang termasuk dalam laporan keuangan konsolidasianEntities included in the consolidated financial statements

6

102-46Penentuan isi laporan dan batasan topik Defining report content and topic Boundaries 8-9

102-47Daftar topik materialList of material topics 11

102-48Penyajian kembali informasiRestatements of information 12

102-49Perubahan dalam pelaporan Changes in reporting 12

102-50Periode pelaporan Reporting period 6

102-51Tanggal laporan terbaru Date of most recent report 6

102-52Siklus pelaporanReporting cycle 6

102-53Kontak untuk pertanyaan mengenai laporan Contact point for questions regarding the report 7




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



123

102-54Klaim pelaporan sesuai dengan Standar GRIClaims of reporting in accordance with the GRI Standards

7

102-55Indeks GRIGRI content index 7

102-56Jaminan eksternalExternal assurance 7

EKONOMIECONOMIC

Kinerja EkonomiEconomic Performance

GRI 103: Pendekatan Manajemen 2017GRI 103: Management Approach 2017

103-1Penjelasan topik material dan batasannyaExplanation of the material topic and its boundary

50

103-2Pendekatan manajemen dan komponennyaThe management approach and its components 50

103-3Evaluasi pendekatan manajemenEvaluation of the management approach 50

GRI 201: Kinerja Ekonomi 2017GRI 201: Economic Performance 2017

201-1Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikanDirect economic value generated and distributed

50-51

201-2

Implikasi finansial serta risiko dan peluang lain akibat dari perubahan iklim Financial implications and other risks and opportunities due to climate change

51

201-3

Kewajiban program pensiun manfaat pasti dan program pensiun lainnya Defined benefit plan obligations and other retirement plans

93-94

201-4Bantuan finansial yang diterima dari pemerintahFinancial assistance received from government 51

Keberadaan PasarMarket Presence



52






HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



124

GRI 202: Keberadaan Pasar 2017GRI 202: Market Presence 2017

202-1

Rasio standar upah karyawan entry-level berdasarkan jenis kelamin terhadap upah minimum regional Ratios of standard entry level wage by gender compared to local minimum wage

53

202-2

Proporsi manajemen senior yang berasal dari masyarakat lokal Proportion of senior management hired from the local community

52

Dampak Ekonomi Tidak LangsungIndirect Economic Impacts



105,106

103-2Pendekatan manajemen dan komponennyaThe management approach and its components 105,106

103-3Evaluasi pendekatan manajemenEvaluation of the management approach 105,106

GRI 203: Dampak Ekonomi Tidak Langsung 2017GRI 203: Indirect Economic Impacts 2017

203-1Investasi infrastruktur dan dukungan layananInfrastructure investments and services supported

82, 106-113

203-2Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikanSignificant indirect economic impacts 105, 111

Praktik PengadaanProcurement Practices



54



GRI 204: Praktik Pengadaan 2017GRI 204: Procurement Practices 2017

204-1Proporsi pengeluaran untuk pemasok lokalProportion of spending on local suppliers 54




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



125

Anti-KorupsiAnti-Corruption



103-104

103-2Pendekatan manajemen dan komponennyaThe management approach and its components

103-104

103-3Evaluasi pendekatan manajemenEvaluation of the management approach

103-104

GRI 205: Anti-Korupsi 2017GRI 205: Anti-Corruption 2017

205-2

Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan dan prosedur anti-korupsi Communication and training about anti-corruption policies and procedures

104

205-3

Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil Confirmed incidents of corruption and actions taken

104

LINGKUNGANENVIRONMENTAL

MaterialMaterials



58



GRI 301: Material 2017GRI 301: Materials 2017

301-1Penggunaan bahan bedasarkan berat atau volumenyaMaterials used by weight or volume

58

301-2Bahan baku yang didaur ulangRecycled input materials used 59

301-3

Produk yang dijual yang diklaim kembali pada akhir masa pakainya berdasarkan kategoriReclaimed products and their packaging materials

59

EnergiEnergy



60






HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



126

GRI 302: Energi 2017GRI 302: Energy 2017

302-1Konsumsi energi dalam organisasiEnergy consumption within the organization 60

302-2Konsumsi energi di luar organisasiEnergy consumption outside of the organization 60

302-3Intensitas energiEnergy intensity 60-61

302-4Pengurangan konsumsi energiReduction of energy consumption 61-62

AirWater



63,65



GRI 303: Air 2017GRI 303: Water 2017

303-1Pengambilan air berdasarkan sumber Water withdrawal by source 63-64

303-2

Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi oleh pengambilan air Water sources significantly affected by withdrawal of water

65,67

Keanekaragaman HayatiBiodiversity



68



GRI 304: Keanekaragaman Hayati 2017GRI 304: Biodiversity 2017

304-1

Lokasi operasi yang dimiliki, disewa, dikelola, atau berdekatan dengan, kawasan lindung dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati tinggi di luar kawasan lindung Operational sites owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas

68,69

304-2

Dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa pada keanekaragaman hayati Significant impacts of activities, products, and services on biodiversity

68,70-72




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



127

EmisiEmissions



73


73


73

GRI 305: Emisi 2017GRI 305: Emissions 2017

305-1Emisi gas rumah kaca (Cakupan 1) langsung Direct (Scope 1) GHG emissions 73-76

305-2Emisi energi gas rumah kaca (Cakupan 2) tidak langsung Energy indirect (Scope 2) GHG emissions

76

305-6Penggunaan dan emisi bahan perusak lapisan ozonEmissions of ozone-depleting substances (ODS)

76

305-7Emisi NOx dan SOx Nitrogen oxides (NOx), sulfur oxides (SOx), and other significant air emissions

76-77

Efluen dan LimbahEffluents and Waste



78,82



GRI 306: Efluen dan Limbah 2017GRI 306: Effluents and Waste 2017

306-1Pelepasan air berdasarkan mutu dan tujuan Water discharge by quality and destination 81

306-2Limbah berdasarkan jenis dan metode pembuangan Waste by type and disposal method

79-80

306-3Tumpahan yang signifikan Significant spills 82




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



128

SOSIALSOCIAL

KepegawaianEmployment



92


92


92

GRI 401: Kepegawaian 2017GRI 401: Employment 2017

401-1Perekrutan karyawan baru dan pergantian karyawanNew employee hires and employee turnover

90

401-2

Tunjangan yang diberikan kepada pekerja purnawaktu dan tidak diberikan kepada pekerja paruh waktuBenefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees

92, 93, 94

Hubungan Tenaga Kerja/ManajemenLabor/Management Relations



101



GRI 402: Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen 2017GRI 402: Labor/Management Relations 2017

402-1

Periode pemberitahuan minimum terkait perubahan operasional Minimum notice periods regarding operational changes

91

Kesehatan & Keselamatan KerjaOccupational Health & Safety



95






HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



129

GRI 403: Kesehatan & Keselamatan Kerja 2017GRI 403: Occupational Health & Safety 2017

403-2

Jenis kecelakaan kerja dan tingkat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, hari kerja yang hilang, dan ketidakhadiran, serta jumlah kematian terkait pekerjaan Types of injury and rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of work-related fatalities

96-98

403-4

Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat buruh Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions

95

Pendidikan & PelatihanEducation & Training



99



GRI 404: Pelatihan & Pendidikan 2017GRI 404: Training & Education 2017

404-1Rata-rata jam pelatihan per tahun per karyawan Average hours of training per year per employee 99-100

404-2

Program untuk meningkatkan keterampilan karyawan dan program bantuan peralihan Programs for upgrading employee skills and transition assistance programs

100

Masyarakat LokalLocal Communities



105



GRI 413: Masyarakat Lokal 2017GRI 413: Local Communities 2017

413-1

Operasi dengan keterlibatan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pengembangan Operations with local community engagement, impact assessments, and development programs

106-107,108-113

413-2

Operasi yang secara aktual dan yang berpotensi memiliki dampak negatif signifikan terhadap masyarakat lokalOperations with significant actual and potential negative impacts on local communities

105




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



130

Topik-Topik Non-Material untuk Keperluan Asesmen ISRS8 Proses 15.3Non-Material Topics for the Purpose of ISRS8 15.3 Assesment Process

GRI 307:KepatuhanLingkungan 2017GRI 307:EnvironmentalCompliance 2017

307-1

Ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan peraturan tentang lingkungan hidupNon-compliance with environmental laws and regulations

83-84

GRI 405:Keanekaragaman& KesempatanSetara 2017GRI 405:Diversity & EqualOpportunity 2017

405-1Keanekaragaman badan tata kelola dan karyawanDiversity of governance bodies and employees

53

405-2

Rasio gaji pokok dan remunerasi perempuan dibandingkan laki-lakiRatio of basic salary and remuneration of women to men

53

GRI 406:Non-Diskriminasi2017GRI 406:Non-Discrimination2017

406-1

Insiden diskriminasi dan tindakan perbaikan yang dilakukanIncidents of discrimination and corrective actions taken

102

GRI 407:KebebasanBerserikat &PerundinganKolektif 2017GRI 407:Freedom ofAssociation& CollectiveBargaining 2017

407-1

Operasi dan pemasok di mana hak atas kebebasan berserikat dan perundingan kolektif mungkin berisikoOperations and suppliers in which the right to freedom of association and collective bargaining may be at risk

101

GRI 408:Pekerja Anak2017GRI 408: ChildLabor 2017

408-1

Operasi dan pemasok yang berisiko signifikan terhadap insiden pekerja anakOperations and suppliers at significant risk for incidents of child labor

101

GRI 409:Kerja Paksa atauWajib Kerja 2017GRI 409:Forced orCompulsory Labor2017

409-1

Operasi dan pemasok yang berisiko signifikan terhadap insiden kerja paksa atau wajib kerjaOperations and suppliers at significant risk for incidents of forced or compulsory labor

101

GRI 410:PraktikPengamanan2017GRI 410:Security Practices2017

410-1

Insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hakmasyarakat adatIncidents of violations involving rights of indigenous peoples

102




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



131

GRI 411:Hak-hakMasyarakat Adat2017GRI 411:Rights ofIndigenousPeoples 2017

411-1

Insiden pelanggaran yang melibatkan hak-hak masyarakat adatIncidents of violations involving rights of indigenous peoples

102

GRI 412:Penilaian HakAsasi Manusia2017GRI 412:Human RightsAssessment 2017

412-2

Pelatihan karyawan mengenai kebijakan atau prosedur hak asasi manusiaEmployee training on human rights policies orprocedures

102

412-3

Perjanjian dan kontrak investasi signifikan yang memasukkan klausul-klausul hak asasi manusia atau yang telah melalui penyaringan hak asasi manusiaSignificant investment agreements andcontracts that include human rights clausesor that underwent human rights screening

101

GRI 416:Kesehatan &KeselamatanPelanggan 2017GRI 416:Customer Health& Safety 2017

416-1

Penilaian dampak kesehatan dan keselamatan dari berbagai kategori produk dan jasaAssessment of the health and safety impactsof product and service categories

113-114

416-2

Insiden ketidakpatuhan sehubungan dengan dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasaIncidents of non-compliance concerning thehealth and safety impacts of products andservices

114

GRI 417:Pemasaran &Pelabelan 2017GRI 417:Marketing &Labeling 2017

417-1

Persyaratan untuk pelabelan dan informasiproduk dan jasaRequirements for product and service information and labeling

115

417-2

Insiden ketidakpatuhan terkait informasidan pelabelan produk dan jasaIncidents of non-compliance concerning product and service information and labeling

115

417-3

Insiden ketidakpatuhan terkait komunikasipemasaranIncidents of non-compliance concerning marketing communications

115

GRI 419:Kepatuhan SosialEkonomi 2017GRI 419:SocioeconomicCompliance 2017

419-1

Ketidakpatuhan terhadap undang-undangdan peraturan di bidang sosial dan ekonomiNon-compliance with laws and regulations inthe social and economic area

104, 115




HalamanPage(s)

Tidak Dicantumkan

Omission



132

8. Informasi apa saja yang dirasakan kurang dan harus dilengkapi dalam Laporan Keberlanjutan mendatang?

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk membaca Laporan Keberlanjutan 2017 ini. Guna meningkatkan Laporan Keberlanjutan pada tahun-tahun mendatang kami berharap kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi Lembar Umpan Balik yang telah disiapkan, dan mengirimkannya kembali kepada kami.

LEMBAR UMPAN BALIKBUKU LAPORAN KEBERLANJUTANPT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V

1. Laporan Keberlanjutan ini telah memberikan informasi mengenai berbagai hal yang telah dilaksanakan Pertamina RU V Balikpapan dalam pemenuhan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan.

2. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini termasuk data dan informasi yang disajikan mudah dimengerti dan dipahami.

3. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini, termasuk data dan informasi yang disajikan sudah cukup lengkap dan berimbang.

4. Materi dalam Laporan Keberlanjutan ini, termasuk data dan informasi yang disajikan, dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

5. Bagaimana dengan tampilan Laporan Keberlanjutan ini, baik dari isi, desain dan tata letak, serta foto-foto?

6. Informasi apa saja yang dirasakan bermanfaat dari Laporan Keberlanjutan ini?

7. Informasi apa saja yang dirasakan kurang bermanfaat dari Laporan Keberlanjutan ini?

Profil Anda

Nama Lengkap :

Institusi/Perusahaan :

E-mail :

Mohon formulir ini dikirimkan kembali kepada:

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V BalikpapanJl. Yos Sudarso No. 1 Balikpapan 76111Tlp. : (0542) 733011 (hunting), Fax. : 732716 - 514148Telex : 73160 - 737161 - 37132E-mail : [email protected]

......................., ........................................2018

Identifikasi golongan pemangku kepentingan (pilih salah satu):

• Pemerintah • LSM • Industri

• Akademik • Media • Masyarakat

• Lain-lain, mohon sebutkan

Setuju

Setuju

Setuju

Setuju

Sudah Baik

Tidak Tahu

Tidak Tahu

Tidak Tahu

Tidak Tahu

Tidak Tahu

Tidak Setuju

Tidak Setuju

Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang Baik



133

8. Which information did you find lacking, and therefore needs to be addressed in future editions of the Sustainability Report?

We are grateful for the time you have spent to read this 2017 Sustainability Report. For the purpose of improving the quality of subsequent years’ Sustainability Reports, we would like to hear from you regarding your opinion and future expectations from our report, by filling out this Feedback Form and submitting it to us.

FEEDBACK FORMSUSTAINABILITY REPORTPT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V

1. This Sustainability Report has provided adequate information on the various issues related to Pertamina RU V’s fulfilment of its corporate social and environmental responsibility.

2. The materials presented in this Sustainability Report, including the accompanying data and information, are comprehensible.

3. The materials presented in this Sustainability Report, including the accompanying data and information, have been comprehensive and balanced.

4. The truthfulness and factuality of the materials presented in this Sustainability Report, including the accompanying data and information, can be accounted for.

5. What is your view regarding the Sustainability Report in terms of content, design and layout, and photography?

6. Which information did you find most useful from this Sustainability Report?

7. Which information did you find least useful from this Sustainability Report?

Your Profile

Full Name :

Institution/Company :

E-mail :

Kindly submit this Feedback Form to:

PT Pertamina (Persero) Refinery Unit V BalikpapanJl. Yos Sudarso No. 1 Balikpapan 76111Phone : (0542) 733011 (hunting), Fax. : 732716 - 514148Telex : 73160 - 737161 - 37132E-mail : [email protected]

......................., ........................................2018

Stakeholder Identification (choose one):

• Government • NGO • Industry

• Academics • Media • Public

• Others, please state

Agree

Agree

Agree

Agree

Good

Not Sure

Not Sure

Not Sure

Not Sure

Not Sure

Disagree

Disagree

Disagree

Disagree

Poor



134



136

PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT V BALIKPAPANJl. Yos Sudarso No. 1 Balikpapan 76111Tlp. : (0542) 733011 (hunting), Fax. : 732716 - 514148Telex : 73160 - 737161 - 37132E-mail : [email protected]

www.pertamina.com

2 0 1 7 - L A P O R A N K E B E R L A N J U T A N - S U S T A I N A B I L I T Y R E P O R T

pt pertamina (persero) refinery unit v balikpapan … · • smk3 pp 50/2012 • iso 9001 • iso...

Documents