manual traceability mampu telusur iso 9001 & iso 22000
TRANSCRIPT
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 1 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
15
MANUAL MAMPU TELUSUR
MM.02
Tanggal Pengesahan : 7 Oktober 2009
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 2 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL HALAMAN
LEMBAR PENGESAHAN
1
DAFTAR ISI 2
TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN DEFINISI 3
PENDAHULUAN 4
KONSEP TRACEABILITY
- ALUR PROSES
- TARGET INFORMASI
- CODE SYSTEM
5
PROSEDUR PELAKSANAAN TRACEABILITY
8
MONITORING TRACEABILITY 27 LAMPIRAN
30
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 3 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
TUJUAN, RUANG LINGKUP DAN DEFINISI
I. Tujuan
a. Dapat melakukan penelusuran dari produk jadi hingga dapat menentukan
identitas asal bahan baku, bahan kemas yang digunakan, sampai dengan
perhitungan mass balance dan distribusi produk
b. Menjelaskan mekanisme identifikasi (penandaan) asal mesin pembuatan
produk jadi yang dihasilkan.
c. Menjelaskan identifikasi personil yang memproses pembuatan produk jadi
yang dihasilkan.
II. Ruang Lingkup
a. Prosedur ini berlaku untuk setiap produk dengan menerapkan sistem
penelusuran (traceability) pada proses produksi dan dicantumkan pada
pengkodeannya.
b. Perhitungan mass balance dengan memperhitungkan loss material sesuai
dengan standart masing – masing departemen.
III. Definisi
- Traceability adalah suatu kemampuan untuk melakukan penelusuran balik,
mengikuti, mengetahui dan melakukan pelacakan dari produk jadi yang
dihasilkan sehingga dapat diketahui asal bahan baku, bahan kemas, personil
pembuat, dan asal mesin.
- Kode produk adalah 3 digit kode yang digunakan untuk penelusuran.
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 4 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
PENDAHULUAN
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit merupakan perusahaan yang
memproduksi biskuit dengan kualitas yang baik bagi pasar lokal dan internasional. Berkaitan
dengan hal ini, perusahaan berkomitmen untuk menjamin kualitas dan keamanan produk
yang berfokus pada keamanan pangan. Dalam rangka memenuhi komitmen terhadap
pasaran dunia, PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit selalu berusaha memenuhi
peraturan dengan standar yang dipersyaratkan oleh pelanggan, pemerintah, atau peraturan
dagang produk pangan secara dinamis yaitu selalu berusaha mengikuti standar peraturan
terbaru termasuk di dalamnya menitikberatkan pada keamanan pangan.
Salah satu persyaratan yang dimaksud adalah program traceability yang
diartikan sebagai kemampuan untuk menelusuri, mengikuti, mengetahui dan melakukan
pelacakan produk jadi yang dihasilkan mulai asal bahan baku, bahan kemas, asal mesin
pemroses, dan personilnya.
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 5 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
KONSEP TRACEABILITY
Kemampuan untuk menelusuri produk sampai ke sumber bahaya merupakan
kontrol yang dapat dibangun untuk menghindari atau setidaknya mengurangi terjadinya hal-
hal yang tidak diinginkan. Kegiatan mampu telusur termasuk didalamnya menganalisis semua
bahaya pada produk yang akhirnya memungkinkan penarikan kembali produk dari pasar,
sehingga dapat mengurangi bahaya pada konsumen yang dapat menimbulkan efek negatif
dari penilaian masyarakat terhadap produk.
Satu elemen terpenting dalam menerapkan sistem traceability adalah dengan
penandaan yang tepat, sehingga informasi yang berkenaan dnegan identitas, komposisi serta
sumber produk jelas dan dapat dengan mudah memindahkan informasi tersebut ke mata
rantai berikutnya. Selain itu, hal ini juga merupakan suatu peraturan legal yang mau tidak
mau harus dipenuhi.
Langkah – langkah penentuan traceability adalah sebagai berikut :
a. Pembentukan team traceability
b. Penentuan alur proses traceability dari finish product hingga asal raw material.
c. Pengidentifikasian prosedur yang ada, berkaitan dengan informasi produk.
d. Pengidentifikasian rekaman yang ada, sebagai pendukung dokumentasi traceability
rekaman ini harus disimpan dan dicatat seakurat mungkin.
e. Tersedianya prosedur penarikan produk.
f. Dokumentasi dan rekaman.
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 6 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
ALUR PROSES TRACEABILITY
Packaging
Finish Good
Pembuatan Adonan & Cream
Baking, Filling Cream / Coating
PENERIMAN BAHAN BAKU
FORMULASIBAHAN
PENERIMAN BAHAN KEMAS
PENYIAPANBAHAN BAKU
CRACK
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 7 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
TARGET INFORMASI SYSTEM TRACEABILITY
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 8 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
PELAKSANAAN TRACEABILITY
Program traceability dilaksanakan di PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit
mulai dari penerimaan bahan baku dan bahan kemas hingga produk akhir berupa biskuit.
Prosedur
1. Penanganan dan Penerimaan Bahan
1.1 Bahan Baku Mayor dan Bahan Baku Minor
a. Ketika proses penerimaan, petugas melakukan pengecekan surat jalan
dan kesesuaian barang dengan yang dipesan.
b. Petugas QC Incoming melakukan pengecekan mutu dan Certificate of
Analysis dari supllier barang tersebut. Hasil pengecekan diinput ke
dalam buku Laporan Traceability Bahan Baku Mayor dan Minor
dengan mencantumkan nomer Kartu Tes pemeriksaannya. Data yang
diinput meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Kedatangan
• Jenis Bahan
• Suplier
• Nomer Urut Kedatangan
• Jumlah Kedatangan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas bahan baik
langsung maupun tidak langsung
Petugas Bagian Gudang mengeluarkan kode mampu telusur Bahan Baku Mayor dan
Bahan Baku Minor dengan ketentuan sebagai berikut:
X XX XX XX XX
A B C D E
• A : Kode Bahan Baku (Mayor : 1 untuk Minor : 2)
• B : Tanggal Kedatangan
• C : Bulan Kedatangan
• D : Tahun Kedatangan E : Nomer Urut Kedatangan (Dihitung
per hari)
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 9 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
c. Kode Mampu Telusur ditulis oleh Bagian Gudang pada masing-masing
palet dengan menggunakan status gudang bahan baku dan oleh QC
Incoming pada status mutu QC Incoming.
1.2 Bahan Baku Minyak
a. Ketika proses penerimaan bahan baku minyak Bagian Gudang Bahan
Baku melakukan pengecekan surat jalan dan kesesuaian barang
dengan yang dipesan
b. QC Incoming melakukan pengecekan mutu Bahan Baku Minyak serta
Certificate of Analysis. Hasil pengecekan diinput ke dalam buku
Laporan Traceability Bahan Baku Minyak dengan mencantumkan
nomer Kartu Tes pemeriksaannya.
c. Bagian gudang melakukan input data pada buku Laporan Traceability
bahan baku minyak. Adapun data yang diinput meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Kedatangan
• Jenis Bahan Baku Mayor / Minor
• Suplier
• Jumlah Kedatangan
• Nomer urut Kedatangan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas bahan baik
langsung maupun tidak langsung
d. Bagian Gudang mengeluarkan kode trace Bahan Baku Minyak dengan
ketentuan sebagai berikut:
X XX XX XX XX -X
A B C D E F
• A : Kode Bahan Baku Mayor (1)
• B : Tanggal Kedatangan
• C : Bulan Kedatangan
• D : Tahun Kedatangan
• E : Nomer Urut Kedatangan (Dihitung per hari)
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 10 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• F : Kode Mix / Campuran (Jika terjadi pencampuran antara 2
atau lebih kode mampu telusur.
e. Adapun ketentuan kode Mix/ Pencampuran mengikuti ketentuan
sebagai berikut:
Awal : Baru KODE 10 % : 90 % 1 20 % : 80 % 2 30 % : 70 % 3 40 % : 60 % 4 50 % : 50 % 5 60 % : 40 % 6 70 % : 30 % 7 80 % : 20 % 8
90 % : 10 % 9
1.3 Bahan Kemas
a. Ketika proses penerimaan bahan kemas, Bagian Gudang Bahan Kemas
melakukan pengecekan surat jalan dan kesesuaian barang dengan
yang dipesan.
b. QC Incoming melakukan pengecekan mutu Bahan. Hasil pengecekan
diinput kedalam buku Laporan Kedatangan Bahan Kemas dengan
mencantumkan nomer Kartu Tes pemeriksaannya.
c. Pencantuman kode trace hanya dilakukan pada kemasan primer,
yaitu Roll Flexipack, Cup dan Toples.
d. Petugas Bagian Gudang Bahan Kemas melakukan input data pada
buku Laporan Kedatangan Bahan Kemas. Adapun data yang diinput
meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Kedatangan
• Nomer BPB (Bukti Penerimaan Barang)
• Suplier
• Item / jenis Bahan Kemas
• Jumlah Kedatangan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas bahan baik
langsung maupun tidak langsung
e. Bagian Gudang Bahan Kemas mengeluarkan kode trace dengan
ketentuan sebagai berikut:
X XX XX XXXX
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 11 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
A B C D
• A : Kode Bahan Kemas (3)
• B : Bulan Kedatangan
• C : Tahun Kedatangan
• D : Nomer urut Bukti Penerimaan Barang/ BPB (per Bulan)
f. Kode mampu telusur ditulis oleh petugas Bagian Gudang Bahan Kemas
pada masing-masing palet menggunakan status Gudang Bahan Kemas
dan oleh QC Incoming pada status mutu QC Incoming.
2. Penanganan dan Penyiapan Bahan Baku Crack
a. Petugas Bagian Crack menerima crack dari produksi kemudian dipilah
berdasarkan pada jenis produk.
b. Petugas Bagian Crack menggiling masing-masing crack pada mesin
grinding.
c. Petugas Bagian Crack melakukan input data pada buku laporan trace
bahan baku crack sebagai berikut:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Jenis Bahan Baku Crack yang digunakan
• Jumlah Crack yang dihasilkan
• Nomer Mesin
• Nomer Urut
• Nama Operator
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas bahan baik
langsung maupun tidak langsung.
d. Bagian Crack menentukan kode trace Bahan Baku Crack dengan
ketentuan sebagai berikut:
X XX XX XX X XX X
A B C D E F G
• A : Kode Bahan Baku Mayor (1)
• B : Tanggal Proses
• C : Bulan Proses
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 12 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• D : Tahun Proses
• E : Kode Crew
• F : Nomer Mesin
• G : Nomer Batch
e. Kode trace Bahan Baku Crack ditempelkan pada masing-masing pallet
dan jika terjadi perbedaan jenis dalam 1 pallet penulisan dilakukan
pada masing-masing kemasan.
f. Petugas bagian crack mencatat jumlah total produk reject (BS) yang
dihasilkan.
3. Penanganan dan Penyiapan Bahan Baku Gula Halus
a. Petugas Bagian Formulasi menerima gula kristal dari gudang bahan
baku kemudian digrinding.
b. Petugas Bagian Formulasi menggiling gula pada mesin grinding gula.
c. Petugas Bagian Formulasi melakukan input data pada buku laporan
trace grinding gula sebagai berikut:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Jenis Bahan Baku gula yang digunakan
• Jumlah gula halus yang dihasilkan
• Nomer Mesin
• Nomer Urut
• Nama Operator
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas bahan baik
langsung maupun tidak langsung.
d. Bagian grinding gula menentukan kode trace Bahan Baku gula halus
dengan ketentuan sebagai berikut:
X XX XX XX X XX X
A B C D E F G
• A : Kode Bahan Baku Mayor (1)
• B : Tanggal Proses
• C : Bulan Proses
• D : Tahun Proses
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 13 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• E : Kode Crew
• F : Nomer Mesin grinding
• G : Nomer Batch
e. Kode trace Bahan Baku gula halus ditempelkan pada masing-masing
kantong.
f. Petugas bagian Proses grinding mencatat jumlah total produk reject
(BS) yang dihasilkan.
4. Penyiapan Formulasi Adonan dan Cream
a. Bagian Formulasi Adonan dan Cream melakukan pengebonan Bahan
Baku Mayor maupun Minor sesuai dengan kebutuhan.
b. Bagian Formulasi Adonan dan Cream melakukan penimbangan dan
pencampuran bahan sesuai dengan jenis adonan atau cream yang
dipesan.
c. Bagian Formulasi Adonan dan Cream melakukan input data pada
buku laporan trace formulasi kode mampu telusur yang meliputi :
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode Trace Bahan Baku yang digunakan
• Jenis Adonan dan Cream yang siapkan
• Crew yang menyiapkan bahan
• Nama Operator yang terlibat dalam menyiapkan bahan
• Jumlah Bahan Adonan dan Cream yang dihasilkan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas bahan baik
langsung maupun tidak langsung
d. Bagian Formulasi Adonan dan Cream menentukan mampu telusur
dengan ketentuan sebagai barikut:
X XX XX XX X XX XX
A B C D E F G
• A : Kode (Bahan Adonan : 4) (Bahan Cream : 5)
• B : Tanggal proses
• C : Bulan proses
• D : Tahun proses
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 14 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• E : Kode Crew
• F : Kode Jenis Bahan Adonan / Cream
• G : Nomer Batch
e. Bagian Formulasi Adonan dan Cream melakukan penulisan kode trace
pada masing-masing kantong bahan sesuai dengan kode trace pada
masing-masing bahan adonan dan cream.
f. Petugas bagian formulasi mencatat jumlah total pemakaian bahan
yang telah digunakan.
5. Proses Pembuatan Adonan dan Pembuatan Cream
4.1. Pembuatan Adonan
a. Petugas Bagian Produksi Adonan menerima bahan adonan dari
Formulasi Adonan sesuai dengan permintaan.
b. Bagian QC Proses Stock Preparasi Adonan melakukan pengecekan
kesesuaian bahan kemasan dan jenis bahan serta ada tidaknya kode
trace dari Bagian Formulasi Adonan.
c. Bagian Produksi Stock Preparasi melakukan input data kode trace
bahan adonan ke dalam buku Laporan Traceability Pembuatan
Adonan sebelum dilakukan pemasakan di mesin mixer. Data yang
diinput meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode Trace Bahan Baku Adonan
• Kode Trace Terigu yang digunakan
• Jenis Adonan yang di proses
• Crew yang menyiapkan bahan
• Nomer Mesin yang digunakan
• Nama Operator yang terlibat dalam proses pembuatan
• Jumlah Adonan yang dihasilkan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas bahan baik
langsung maupun tidak langsung
d. Petugas Bagian Adonan menentukan kode trace adonan dengan
ketentuan sebagai berikut
X XX XX XX X X XX XX -X
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 15 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
A B C D E F G H I
• A : Kode Adonan (6)
• B : Tanggal proses
• C : Bulan proses
• D : Tahun proses
• E : Kode Crew
• F : Kode Nomer Mesin
• G : Kode Jenis Adonan
• H : Nomor Batch ( Berubah jika terjadi perubahan kode
Input)
• I : Kode pencampuran
d. Bagian QC Adonan melakukan pengecekan kualitas adonan sesuai
dengan Titik Periksa QC Proses Stock Preparasi
e. Jika terjadi pencampuran antara 2 adonan yang berbeda maka kode
trace-nya ditambahkan kode pencampuran dengan ketentuan sebagai
berikut:
Awal : Baru KODE
1 : 1 1
1 : 2 2
1 : 3 3
2 : 1 4
3 : 1 5
< 20 % 9
f. Petugas Bagian Produksi Adonan mencantumkan kode trace pada
masing-masing trolly
4.2 Pembuatan Cream
a. Petugas Bagian Produksi Cream menerima bahan cream dari
Formulasi Cream sesuai dengan permintaan.
b. Petugas Bagian QC Proses Cream melakukan pengecekan kualitas
bahan baku cream sesuai dengan Titik Periksa QC Proses Lini Stock
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 16 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
Preparasi dan ada tidaknya kode trace pada masing-masing bahan
sebelum dilakukan proses pemasakan.
c. Petugas Bagian Produksi Cream melakukan input data kode trace
bahan cream ke dalam buku Laporan Traceability Pembuatan Cream
sebelum dilakukan pemasakan yang meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode Trace Bahan Baku Cream
• Kode Trace bahan baku minyak yang digunakan.
• Jenis Cream yang di proses
• Crew yang menyiapkan bahan
• Nomer Mesin yang digunakan
• Nama Operator yang terlibat dalam proses pembuatan
• Jumlah Cream yang dihasilkan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas bahan baik
langsung maupun tidak langsung
d. Petugas Bagian Produksi Cream menentukan kode trace Cream
dengan ketentuan sebagai berikut:
X XX XX XX X X XX XX -X
A B C D E F G H I
• A : Kode Cream (7)
• B : Tanggal proses
• C : Bulan proses
• D : Tahun proses
• E : Kode Crew
• F : Kode Nomer Mesin
• G : Kode Jenis Cream
• H : Nomer Urut Pemasakan
• I : Kode campuran
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 17 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
e. Petugas Bagian QC Cream melakukan pengecekan kualitas cream
yang turun sesuai dengan Titik Periksa QC Proses Lini Stock Preparasi.
f. Jika terjadi pencampuran antara 2 cream maka kode trace
ditambahkan kode pencampuran dengan ketentuan sebagai berikut:
Awal : Baru KODE 1 : 1 1 1 : 2 2 1 : 3 3 2 : 1 4 3 : 1 5
< 20 % 9
g. Petugas Bagian Produksi mencantumkan kode trace pada masing-
masing mesin Wiecon atau Tempering.
6. Proses Baking
a. Petugas Produksi Bagian Proses Baking mengambil adonan dan cream
dari lini Stock Preparasi.
b. Petugas Bagian Produksi Baking melakukan pencatatan kode trace
yang ada pada adonan maupun cream kemudian diinput kedalam
buku Laporan Traceability Proses Baking.
c. Petugas Bagian Proses Baking juga melakukan input data :
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode Trace Cream dan Adonan yang Digunakan
• Jenis Produk yang diproses
• Crew yang melakukan proses
• Nomer Mesin yang digunakan
• Nama Operator yang terlibat dalam proses pembuatan
• Jumlah Wip yang dihasilkan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas WIP baik
langsung maupun tidak langsung
d. Petugas Bagian Proses Baking menentukan kode trace untuk semua
WIP yang dihasilkan dengan ketentuan sebagai berikut:
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 18 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
X XX XX XX X XX XX XX -X
A B C D E F G H I
• A : Kode WIP (8)
• B : Tanggal proses
• C : Bulan proses
• D : Tahun proses
• E : Kode Crew
• F : Kode Nomer Mesin
• G : Kode Jenis Produk
• H : Nomer Batch (Berubah Jika ada perubahan Kode Input)
• I : Kode campuran
e. Petugas Bagian QC Proses Baking melakukan pengecekan kualitas
produk baking sesuai dengan Titik Periksa QC Proses Baking lini
masing-masing.
f. Jika terjadi pencampuran adonan atau cream yang digunakan maka
kode trace WIP ditambahkan kode pencampuran dengan ketentuan
sebagai berikut :
Awal : Baru KODE 1 : 1 1 1 : 3 2
g. Petugas Bagian Proses Baking menuliskan kode trace pada masing-
masing Box WIP atau menginformasikan kode trace WIP yang
digunakan kepada Bagian Packaging.
h. Petugas bagian Proses baking mencatat jumlah total produk reject (BS)
yang dihasilkan
7. Proses Packing
6.1 Proses Packing (Wafer Stick, Wafer Cream, Karamel, HBS, Enrobing, Coklat
Moulding)
a. Bagian Proses Packing menerima WIP dari Petugas Bagian Baking,
kemudian melakukan pencatatan kode trace dari WIP yang
bersangkutan. Data yang diinput ke dalam Laporan Traceability Proses
Packaging meliputi:
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 19 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode mampu telusur yang tercetak pada kemasan primer
• Kode mampu telusur WIP dan Kemasan yang digunakan
• Jenis Produk yang diproses
• Crew yang melakukan proses
• Nomer Mesin yang digunakan
• Nama Operator yang terlibat dalam proses pembuatan
• Jumlah Produk yang dihasilkan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas WIP baik
langsung maupun tidak langsung
b. Bagian Rewinder menerima bahan kemas primer untuk di lakukan
pencetakan Kode Expire Date dan Kode Trace pada masing-masing
kemasan primer. Adapun aturan penulisan Kode Expire Date dan Kode
Trace di kemasan primer adalah sebagai berikut:
XX XX XX
A B C
• A : Tanggal Expire Date
• B : Bulan Expire Date
• C : Tahun Expire Date
• E : Kode Crew (Crew A=1 ; Crew B : 2 ; Crew C : 3)
• F : Kode Nomer Packaging
c. Petugas Bagian QC Proses Packing melakukan pengecekan kualitas
kemasan dan dicatat dalam Laporan QC Proses Packaging sesuai
dengan Titik Periksa QC Proses Packaging.
d. Petugas Bagian QC Proses Packing melakukan pencatatan nomer,
tanggal dan shift laporan hasil pengecekan kualitas proses dan produk
packaging ke dalam Laporan Traceability Proses Packaging.
X XX
E F
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 20 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
e. Petugas Bagian Proses Packing melakukan penyiapan kemasan
sekunder dan mencetak kode mampu telusur / trace dengan ketentuan
sebagai berikut :
untuk produk sejenis
XX XX XX
A B C
• A : Tanggal Expire Date
• B : Bulan Expire Date
• C : Tahun Expire Date
• D : Kode Crew (1: Crew A 2: Crew B 3: Crew C)
untuk produk campuran
XX XX XX
A B C
X XX XX D E F
• A : Tanggal Expire Date
• B : Bulan Expire Date
• C : Tahun Expire Date
• D : Kode Crew (1: Crew A 2: Crew B 3: Crew C)
• E : Kode Nomer Packaging produk pertama
• F : Kode Nomer Packaging produk kedua
f. Bagian Packing melakukan penyiapan kemasan tersier dengan
mencetak kode mampu telusur dengan ketentuan sebagai berikut:
untuk satu jenis produk
XX X XX
A B C
• A : Tanggal Produksi
• B : Kode Crew (1: Crew A 2: Crew B 3: Crew C)
X D
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 21 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• C : Nomer mesin packaging
Bisa di tulis jadi satu atau di cetak terpisah pada sisi lain
kemasan tersier
untuk produk campuran
XX X XX XX A B C D
• A : Tanggal Produksi
• B : Kode Crew (1: Crew A 2: Crew B 3: Crew C)
• C : Kode Nomer mesin packaging produk pertama
• D : Kode Nomer mesin packaging produk kedua
g. Bagian Produksi Packing melakukan proses packaging sesuai dengan
spesifikasi masing-masing lini.
h. Bagian QC Proses Packaging melakukan penulisan kode trace pada
status mutu produk jadi pada masing-masing pallet.
i. Bagian Produksi Packing mencantumkan jumlah produk dan kode
trace pada masing-masing palet jika di dalam 1 pallet terdapat kode
trace yang berbeda.
j. Petugas bagian Proses packaging mencatat jumlah total produk reject
(BS) yang dihasilkan.
6.2 Proses Packing Dip Stick
a. Petugas Bagian Proses Packaging melakukan pengebonan stick, rice
crispy, cup, plastik bag, hanger, dan roll flexipack kepada Gudang
Bahan Baku dan Gudang Bahan Kemas.
b. Petugas Bagian Proses Packaging Dip Stick melakukan pengebonan
cream ke Stock Preparasi Cream.
c. Petugas Bagian QC melakukan pengecekan kesesuaian stick, rice crispy
maupun cream yang digunakan sebelum dilakukan proses packaging.
Hasil pengecekan di cantumkan dalam Laporan QC Proses Dip Stick.
d. Bagian Proses Packaging Dip Stick melakukan pencatatan data trace
ke dalam Laporan Traceability Packaging Dip Stick yang meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode Trace yang tercetak pada kemasan primer / Hanger
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 22 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• Kode Trace Cup, Cream, RC, Stick dan Roll Flexipack yang
digunakan
• Jenis Produk yang diproses
• Crew yang melakukan proses
• Nomer Mesin yang digunakan
• Nama Operator yang terlibat dalam proses pembuatan
• Jumlah Produk yang dihasilkan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas WIP baik
langsung maupun tidak langsung
e. Bagian proses packaging melakukan pencetakan kode trace pada
hanger dan karton dengan ketentuan sebagai berikut:
• Pada Karton
XX X XX
A B C
A : Tanggal Produksi
B : Kode Crew
C : Kode Mesin Packaging
• Pada bag
XX XX XX
A B C
• A : Tanggal Expire Date
• B : Bulan Expire Date
• C : Tahun Expire Date
• D : Kode tanggal produksi
• E : Kode Crew (Crew A=1 ; Crew B : 2 ; Crew C : 3)
• F : Kode Nomer Mesin
f. Kode Expired date yang tercetak dicup diperbolehkan + 2 hari dari
tanggal produksi.
XX X XX
D E F
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 23 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
g. Selama proses pengemasan, Petugas QC Proses melakukan pengecekan
kualitas kemasan sesuai dengan titik periksa proses lini Dip Stick.
h. Petugas Bagian QC Proses Packaging melakukan pencatatan nomer,
tanggal dan Shift laporan hasil pengecekan kualitas proses dan produk
packaging ke dalam Laporan Traceability Proses Packaging.
i. Petugas Bagian Proses Dip Stick melakukan proses packaging sesuai
dengan spesifikasi masing-masing jenis produk.
j. Petugas Bagian QC Proses Packaging melakukan penulisan kode trace
pada Status Mutu Produk Jadi pada masing-masing pallet.
k. Petugas Bagian Produksi mencantumkan jumlah produk dan kode
trace pada masing-masing pallet jika di dalam 1 pallet terdapat kode
trace yang berbeda.
l. Petugas bagian Proses packaging mencatat jumlah total produk reject
(BS) yang dihasilkan.
6.3 Proses Packaging Pasta
a. Petugas Bagian Proses Packaging Pasta melakukan pengebonan
hanger, karton dan roll flexipack ke Petugas Gudang Bahan Kemas.
b. Petugas Bagian Proses Packaging Pasta melakukan pengebonan
cream ke Petugas Stock Preparasi Cream.
c. Bagian Rewinder menerima bahan kemas primer untuk di lakukan
pencetakan Kode Expire Date dan Kode Trace pada masing-masing
kemasan primer.
Adapun aturan penulisan Kode Expire Date dan Kode Trace di
kemasan primer adalah sebagai berikut:
XX XX XX
A B C
• A : Tanggal Expire Date
• B : Bulan Expire Date
• C : Tahun Expire Date
• E : Kode Crew (Crew A=1 ; Crew B : 2 ; Crew C : 3)
• F : Kode Nomer Packaging
X XX
E F
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 24 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
d. Petugas Bagian QC melakukan pengecekan kesesuaian cream yang
digunakan sebelum dilakukan proses packaging. Hasil pengecekan di
masukkan dalam Laporan QC Proses Dip Stick Pasta.
e. Bagian Proses Packaging melakukan pencatatan data trace ke dalam
laporan traceability yang meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode trace yang tercetak pada kemasan primer
• Kode trace cream dan roll flexipack yang digunakan
• Jenis Produk yang diproses
• Crew yang melakukan proses
• Nomer Mesin yang digunakan
• Nama Operator yang terlibat dalam proses pembuatan
• Jumlah Produk yang dihasilkan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas Produk baik
langsung maupun tidak langsung
f. Petugas Bagian Proses Packaging melakukan pencetakan kode trace
pada hanger dan karton dengan ketentuan sebagai berikut:
• Pada Karton
XX X XX
A B C
A : Tanggal Produksi
B : Kode Crew
C : Kode Mesin Packaging
• Pada Hanger
XX XX XX
A B C
• A : Tanggal Expire Date
X XX
E F
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 25 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• B : Bulan Expire Date
• C : Tahun Expire Date
• E : Kode Crew (Crew A=1 ; Crew B : 2 ; Crew C : 3)
• F : Kode Nomer Packaging
g. Selama proses packaging, Petugas QC proses melakukan pengecekan
kualitas kemasan sesuai dengan titik periksa proses packaging vertikal.
h. Petugas Bagian QC Proses Packaging melakukan pencatatan nomer,
tanggal dan shift laporan hasil pengecekan kualitas proses dan produk
packaging ke dalam Laporan Traceability Proses Packaging.
i. Petugas Bagian QC Proses Packaging melakukan penulisan kode trace
pada Status Mutu produk jadi pada masing-masing pallet.
j. Bagian Proses Packaging mencantumkan jumlah produk dan kode
trace pada masing-masing pallet jika di dalam 1 pallet terdapat kode
trace yang berbeda.
k. Petugas bagian Proses packaging mencatat jumlah total produk reject
(BS) yang dihasilkan.
6.4 Proses Packing Butter Cookies plant 2 dan plant 2 plus
a. Petugas Bagian Proses Packing butter cookies melakukan pengebonan
toples dan karton ke Petugas Gudang Bahan Kemas.
b. Bagian Packing butter cookies menerima bahan kemas primer untuk di
lakukan pencetakan Kode Expire Date dan Kode Trace pada masing-
masing kemasan primer.
Adapun aturan penulisan Kode Expire Date dan Kode Trace di
kemasan primer untuk produksi plant 2 adalah sebagai berikut:
XX XX XX
A B C
• A : Tanggal Expire Date
• B : Bulan Expire Date
• C : Tahun Expire Date
• E : Kode P (untuk plant 2)
• F : Kode Crew (Crew A=1 ; Crew B : 2 ; Crew C : 3)
Adapun aturan penulisan Kode Expire Date dan Kode Trace di
kemasan primer untuk produksi plant 2 plus adalah sebagai berikut:
X X
E F
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 26 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
XX XX XX
A B C
• A : Tanggal Expire Date
• B : Bulan Expire Date
• C : Tahun Expire Date
• E : Kode Crew (Crew A=1 ; Crew B : 2 ; Crew C : 3)
c. Petugas Bagian QC melakukan pengecekan kesesuaian bahan yang
digunakan sebelum dilakukan proses packing. Hasil pengecekan di
masukkan dalam Laporan QC Proses Cookies.
d. Bagian Proses Packaging melakukan pencatatan data trace ke dalam
laporan traceability yang meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode trace yang tercetak pada kemasan primer
• Jenis Produk yang diproses
• Crew yang melakukan proses
• Nomer Mesin yang digunakan
• Nama Operator yang terlibat dalam proses pembuatan
• Jumlah Produk yang dihasilkan
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas Produk baik
langsung maupun tidak langsung
e. Petugas Bagian Proses Packaging melakukan pencetakan kode trace
pada karton dengan ketentuan sebagai berikut:
• Pada Karton
A : Tanggal Produksi
B : Kode Crew
f. Selama proses packaging, Petugas QC proses melakukan pengecekan
kualitas kemasan sesuai dengan titik periksa.
X
E
XX X
A B
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 27 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
g. Petugas Bagian QC Proses Packaging melakukan pencatatan nomer,
tanggal dan shift laporan hasil pengecekan kualitas proses dan produk
packaging ke dalam Laporan Traceability Proses Packaging.
h. Petugas Bagian QC Proses Packaging melakukan penulisan kode trace
pada Status Mutu produk jadi pada masing-masing pallet.
i. Bagian Proses Packaging mencantumkan jumlah produk dan kode
trace pada masing-masing pallet jika di dalam 1 pallet terdapat kode
trace yang berbeda.
j. Petugas bagian Proses packaging mencatat jumlah total produk reject
(BS) yang dihasilkan.
6.5 Proses Produk Export
a. Petugas Bagian Proses Packing export melakukan pengebonan baha
kemas export ke Petugas Gudang Bahan Kemas sesuai dengan
spesifikasi export.
b. Bagian Packing export menerima bahan kemas primer untuk di lakukan
pencetakan Kode Expire Date dan Kode Trace pada masing-masing
kemasan primer.
Adapun aturan penulisan Kode Expire Date dan Kode Trace di kemasan
primer untuk produk export adalah sesuai dengan spesifikasi export
(sesuai dengan permintaan buyer)
c. Petugas Bagian QC melakukan pengecekan kesesuaian bahan yang
digunakan sebelum dilakukan proses packing. Hasil pengecekan di
masukkan dalam Laporan QC Proses.
d. Bagian Proses Packaging melakukan pencatatan data trace ke dalam
laporan traceability yang meliputi:
• Tanggal, Bulan dan Tahun Proses
• Kode trace yang tercetak pada kemasan primer
• Jenis Produk yang diproses
• Crew yang melakukan proses
• Nomer Mesin yang digunakan
• Nama Operator yang terlibat dalam proses pembuatan
• Jumlah Produk yang dihasilkan
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 28 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
• Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas Produk baik
langsung maupun tidak langsung
e. Petugas Bagian Proses Packaging melakukan pencetakan kode trace
pada karton sesuai dengan ketentuan spesifikasi produk export:
f. Selama proses packaging, Petugas QC proses melakukan pengecekan
kualitas kemasan sesuai dengan titik periksa.
g. Petugas Bagian QC Proses Packaging melakukan pencatatan nomer,
tanggal dan shift laporan hasil pengecekan kualitas proses dan produk
packaging ke dalam Laporan Traceability Proses Packaging.
h. Petugas Bagian QC Proses Packaging melakukan penulisan kode trace
pada Status Mutu produk jadi pada masing-masing pallet.
i. Bagian Proses Packaging mencantumkan jumlah produk dan kode trace
pada masing-masing pallet jika di dalam 1 pallet terdapat kode trace
yang berbeda.
j. Petugas bagian Proses packaging mencatat jumlah total produk reject
(BS) yang dihasilkan.
8. Proses Pencatatan Produk Finish Good (Pencatatan produk akhir dipalet)
Bagian Produksi mencatat jumlah hasil karton setiap dihasilkan produk sesuai
dengan nomor mesin packaging pada form Check List Kode Trace Produk
9. Proses Pengiriman Finish Good
a. Bagian Gudang Finish Good menerima produk jadi dari produksi.
b. Bagian QC Finish Good melakukan pengujian kualitas produk jadi s
sesuai dengan Titik Periksa QC Finish Good
10 Bagian Gudang Finish Good melakukan pencatatan dalam form Laporan Trace
Ability Pengiriman Produk yang meliputi:
a. Tanggal, Bulan dan Tahun Pengiriman
b. Tujuan Pengiriman
c. Armada
d. Nomer Polisi Armada
e. Jenis Produk
f. Kode Expire Date
g. Kode mampu telusur / Trace
h. Jumlah
i. Catatan lain yang berhubungan dengan kualitas Produk baik langsung
maupun tidak langsung
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 29 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
MONITORING TRACEABILITY
Sistem operasional yang telah terbentuk perlu dilakukan verifikasi. Berdasarkan
identifikasi yang dilakukan, kode produksi dan kode trace harus dapat dilakukan penelusuran
kembali ke sumber bahan baku, mesin yang memproses, personil yang mengolah, alur
pengolahan produk dan penyimpanan produk melalui rekaman yang ada.
Monitoring pelaksanaan traceability dilakukan secara berkala sekali setiap bulan untuk
memastikan pelaksanaan traceability, dimana pelaksanaan monitoring tersebut dilakukan
oleh Tim Evaluasi. Hasil monitoring akan dilakukan evaluasi dan dilakukan improvement
untuk memperbaiki penyimpangan sehingga lebih baik. Kegiatan improvement ini dilakukan
oleh Tim Development.
MANUAL
MAMPU TELUSUR
MM.02
PT Garudafood Putra Putri Jaya Divisi Biskuit Gresik
Halaman : 30 / 30 No.Rev. 0.4 7 Oktober 2009
Form Rekaman Traceability
No Nama Form Area No. Dokumen
1 Buku Laporan Traceability Bahan Baku Mator dan Minor
Penerimaan Bahan Baku
FR-S1.7.1.00-00-02
2 Form Laporan Traceability Bahan Baku Minyak
FR-S1.7.1.00-00-01
3 Buku Laporan Traceability Bahan Baku Crack
FR-S1.7.1.00-00-03
4 Buku Laporan Kedatangan Bahan Kemas
Penerimaan Bahan Kemas FR-S1.7.1.00-00-04
5 Buku Laporan Traceability Formulasi
Penyiapan Bahan Baku FR-S1.7.2.00-00-01
6 Form Laporan Traceability Mixer Pembuatan Adonan
FR-S1.7.2.00-00-02
8 Form Laporan Traceability Wiecon Pembuatan Cream
FR-S1.7.2.00-00-03
9 Form Laporan Traceability Baking Proses Baking FR-S1.7.2.00-00-04
10 Form Laporan Traceability
Packaging Proses Packaging FR-S1.7.2.00-00-05
11 Form Laporan Traceability
Packaging Dipstick
Proses Packaging Dipstick
FR-C4.8-9.0.01-01-13
12 Form Laporan Traceability Proses
Coklat moulding
Proses Coklat moulding
FR-C4.17-18.0.01-01-
03
13 Form Check List Kode Trace Produk Proses Packaging
FR-S1.7.2.00-00-06
14 Form Laporan Traceability
Pengiriman produk Finish Good FR-S1.7.3.00-00-01
15 Buku Laporan Traceability Grinding
Gula Formulasi
FR.SI.7.1.00-00-05