pt panasia indo resources tbk dan entitas anak … filept panasia indo resources tbk dan entitas...

54
PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 (Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain 7 1. UMUM a. Pendirian dan informasi lainnya PT Panasia Indo Resources (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 13 tanggal 6 April 1973 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Bandung. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/174/23 tanggal 11 Maret 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 24 Pebruari 1987, Tambahan No. 171. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 19 tanggal 7 Oktober 2011 dari R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, nama PT Panasia Indosyntec berubah menjadi PT Panasia Indo Resources dan sekaligus mengubah anggaran dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan nomor AHU-47137.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 5 September 2012. Perusahaan berdomisili dan pabriknya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Garuda 153/74, Bandung, Jawa Barat. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi usaha dalam bidang proses bahan baku serat (polimerisasi), twisting, pemintalan, pertenunan, industri tekstil, pertambangan, energi dan perdagangan umum. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial dalam industri tekstil pada tahun 1974 dan kegiatan pemrosesan bahan baku serat (polimerisasi) dimulai pada tahun 1990. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri termasuk ke benua Eropa, Asia, Amerika, Australia dan Afrika. b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Komisaris utama : Awong Hidjaja Komisaris independen : Koeswardojo Komisaris : Agnes Novella Hidjaja Direktur utama : Joshua Seng Bouw Lim Direktur : Soebianto Bambang Soegiarto Enrico Haryono Jumlah gaji dan remunerasi dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 384.340.000 pada tanggal 31 Maret 2015 dan Rp 317.685.000 pada tanggal 31 Maret 2014.

Upload: lamkhanh

Post on 21-Jul-2019

295 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 MARET 2015 (Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014)

Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

7

1. UMUM

a. Pendirian dan informasi lainnya PT Panasia Indo Resources (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 13 tanggal 6 April

1973 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Bandung. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/174/23 tanggal 11 Maret 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 24 Pebruari 1987, Tambahan No. 171. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 19 tanggal 7 Oktober 2011 dari R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, nama PT Panasia Indosyntec berubah menjadi PT Panasia Indo Resources dan sekaligus mengubah anggaran dasar Perusahaan. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat keputusan nomor AHU-47137.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 5 September 2012.

Perusahaan berdomisili dan pabriknya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat

Perusahaan beralamat di Jl. Garuda 153/74, Bandung, Jawa Barat. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan

terutama meliputi usaha dalam bidang proses bahan baku serat (polimerisasi), twisting, pemintalan, pertenunan, industri tekstil, pertambangan, energi dan perdagangan umum. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial dalam industri tekstil pada tahun 1974 dan kegiatan pemrosesan bahan baku serat (polimerisasi) dimulai pada tahun 1990. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan luar negeri termasuk ke benua Eropa, Asia, Amerika, Australia dan Afrika.

b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014

adalah sebagai berikut: Komisaris utama : Awong Hidjaja Komisaris independen : Koeswardojo Komisaris : Agnes Novella Hidjaja Direktur utama : Joshua Seng Bouw Lim Direktur : Soebianto Bambang Soegiarto Enrico Haryono Jumlah gaji dan remunerasi dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar

Rp 384.340.000 pada tanggal 31 Maret 2015 dan Rp 317.685.000 pada tanggal 31 Maret 2014.

Page 2: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

8

1. UMUM (Lanjutan)

b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan (Lanjutan) Perusahaan memiliki karyawan sebanyak 3.556 orang pada tanggal 31 Maret 2015 dan

tanggal 31 Desember 2014 (tidak diaudit). c. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tanggal 22 Maret 1990, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan

Republik Indonesia dengan suratnya No. SI-091/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum atas 7.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 6 Juni 1990, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Pada tanggal 22 Maret 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan

Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1949/PM/1992 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas sebesar 95.000.000 saham kepada para pemegang saham. Pada tanggal 6 April 1993, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Sebanyak 1.000.571.000 saham merupakan saham hasil konversi utang yang dilakukan

antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, seluruh saham Perusahaan atau

sejumlah 1.532.571.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. d. Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas

anak sebagai berikut:

Domisili Bidang usaha

2015 2014 2015 2014

PT Sarana Logam Unggul (SLU) Sulawesi Tenggara Pertambangan kromit Belum beroperasi secara komersial 55% 55% 22.800.962.882 22.805.346.240

PT Sinar Tambang Arthalestari (STA) Jawa Tengah Pertambangan semen Belum beroperasi secara komersial 51% 51% 3.264.271.426.140 3.016.088.242.779

Tahun operasi komersial

Jumlah aset

Entitas anak sebelum eliminasi

Persentase

kepemilikan

e. Ijin usaha pertambangan Pada tanggal 18 Agustus 2010 SLU memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) operasi

produksi sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 591 tahun 2010 dengan Kode Wilayah KW 10 AGT OP 001, dengan luas area 2.487 hektar di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang berlaku selama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali.

Pada tanggal 15 Maret 2011 STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi

dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/231/2011, dengan luas area 766,3 hektar di Kecamatan Ajibarang dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.

Page 3: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

9

1. UMUM (Lanjutan)

e. Ijin usaha pertambangan (Lanjutan) Pada tanggal 16 November 2011 STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP)

eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/903/2011 dengan kode wilayah 32 3302 4 40 2011 001, dengan luas area 1.192 hektar di Desa Darmakradenan, Karangbawang, Pancasan, Sawangan, Kracak, dan Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.

Pada tanggal 15 Maret 2011 STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi

dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/232/2011, dengan luas area 1.703 hektar di Kecamatan Ajibarang, Wangon dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun.

Pada tanggal 22 Maret 2012 STA memperoleh persetujuan penciutan wilayah Ijin Usaha

Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 184 tahun 2012 dengan kode wilayah 32 3302 4 39 2012 014, dengan luas area 932 hektar yang sebelumnya 1.703 hektar di Kecamatan Ajibarang dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku sesuai dengan SK Bupati Banyumas No. 545/232/2011 yang direvisi.

f. Area eksplorasi

Persentase

Nama Tanggal Masa kepemilikan Perkiraan

pemilik ijin perolehan berlaku ijin akan sesuai ijin Jenis cadangan per

Nama lokasi lokasi ijin ekploitasi segera berakhir lokasi cadangan 31 Maret 2015

32 3302 4 40 2011 001 STA 16 Nopember 2011 16 November 2016 100% Batu kapur 488.623.661

32 3302 4 39 2012 014 STA 15 Maret 2011 15 Maret 2016 100% Tanah liat 417.747.578 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung, yang menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Page 4: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

b. Prinsip konsolidasian Perusahaan menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan

Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan nonpengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas Entitas Anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan

konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Entitas Anak dimana

Perusahaan, baik secara langsung atau tidak langsung, memiliki lebih dari 50% kepemilikan saham.

Semua akun dan transaksi antar Grup yang material, termasuk keuntungan atau kerugian

yang belum direalisasi, jika ada, dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Grup sebagai satu kesatuan usaha.

Entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan

memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.

Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini

mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Perusahaan: - menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; - menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; - menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila

ada; - mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; - mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; - mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam

laporan laba rugi komprehensif; dan - mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai

pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

Page 5: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

b. Prinsip konsolidasian (Lanjutan) KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang tidak

dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Akuisisi atas KNP dicatat dengan menggunakan metode ekstensi induk-anak, perbedaan

antara biaya perolehan investasi dan jumlah tercatat aset neto Entitas Anak yang diakuisisi atau dilepaskan diakui sebagai goodwill untuk “selisih positif” dan ke laporan laba rugi komprehensif untuk “selisih negatif”.

c. Mata uang pelaporan, transaksi, dan saldo dalam mata uang asing Perusahaan menerapkan PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Mata

Uang Asing” secara retrospektif, yang menggambarkan bagaimana memasukkan transaksi mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. Perusahaan mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya, jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat mengambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.

Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan mata

uang penyajian Perusahaan. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada periode berjalan.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, kurs yang digunakan untuk penjabaran pos-pos

moneter dalam mata uang asing didasarkan pada rata-rata kurs jual beli uang kertas asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai berikut:

Maret 2015 Maret 2014 Desember 2014

Mata uang asing

Euro Eropa 14.164,76 15.674,23 15.133,27

Franc Swiss 13.515,85 12.860,46 12.582,83

Dolar Amerika Serikat 13.084,00 11.404,00 12.440,00

Dolar Singapura 9.508,04 9.049,74 9.422,11

Yen Jepang 108,95 111,65 104,25

Page 6: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

d. Transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK

revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: i) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i)

mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;

ii) suatu pihak yang berelasi dengan Grup; iii) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; iv) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup; v) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir i)

atau iv); vi) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi

signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir iv) atau v); atau

vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup

atau entitas yang terkait dengan Grup. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam

catatan atas laporan keuangan yang relevan. e. Instrumen keuangan Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), "Instrumen Keuangan: Penyajian" PSAK No.

55 (Revisi 2011), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", dan PSAK No. 60, "Instrumen Keuangan: Pengungkapan".

PSAK No. 50 direvisi sehingga hanya mengatur penyajian instrumen keuangan, sedangkan

prinsip pengungkapan instrumen keuangan dipindahkan ke PSAK No. 60.

Page 7: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

e. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset

keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak

diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Pengukuran setelah pengakuan awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai

berikut: - Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi meliputi aset

keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau

dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

- Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan

pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Page 8: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

e. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal (Lanjutan) - Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh

temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Perusahaan mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

- Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan

sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam kategori lain. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke komponen laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif dicatat

pada biaya perolehan bila (i) nilai tercatatnya adalah kurang lebih sebesar nilai wajarnya; atau, (ii) nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.

Penghentian pengakuan aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila diterapkan untuk bagian

dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

Page 9: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

e. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan (Lanjutan) Apabila Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset

keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak memindahkan maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak memindahkan pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Tingkat keterlibatan berkelanjutan Perusahaan dalam aset keuangan yang dipindahkan adalah sebesar perubahan nilai aset yang dipindahkan.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih

antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada komponen laba rugi.

Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat

bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

Bukti obyektif atas penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok

pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, pelanggaran kontrak seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, pihak pemberi pinjaman memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Page 10: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

e. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) - Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan

diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian

tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan dan

jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan. Untuk pemulihan, tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika di masa mendatang ternyata penghapusan dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Page 11: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

e. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) - Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk

dijual, bukti obyektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.

Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih

antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada komponen laba rugi - direklasifikasi dari ekuitas ke dalam komponen laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dipulihkan melalui komponen laba rugi sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk

dijual, indikasi penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa mendatang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Jika pada tahun berikutnya, nilai wajar atas instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui melalui komponen laba rugi, kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui komponen laba rugi.

- Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen

ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan.

Liabilitas keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, liabilitas lain-lain atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Page 12: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

e. Instrumen keuangan (Lanjutan) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Pengakuan dan pengukuran awal (Lanjutan) Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan biaya transaksi yang

dapat diatribusikan secara langsung. - Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi Pada masing-masing tanggal pelaporan pada periode berikut setelah pengakuan awal,

liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui langsung pada laba rugi.

- Liabilitas lain-lain Setelah pengakuan awal, liabilitas lain-lain yang dikenakan bunga diukur pada biaya

perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.

Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas

tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak

dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi

pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.

Selisih antara (i) nilai tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau dipindahkan pada pihak

lain dengan (ii) jumlah yang dibayarkan, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam

laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Page 13: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

e. Instrumen keuangan (Lanjutan) Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan

ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan.

Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan

dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi pasar yang wajar (arm’s-length market transaction), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif

dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Metode ini menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan di masa depan selama perkiraan umur dari instrumen untuk memperoleh nilai tercatat bersihnya. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Instrumen keuangan derivatif PSAK No. 55 (Revisi 2011) mensyaratkan seluruh kondisi berikut harus dipenuhi agar

hubungan lindung nilai dapat memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai; (i) pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan dan pendokumentasian formal atas hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko Perusahaan serta strategi pelaksanaan lindung nilai; (ii) lindung nilai diharapkan akan sangat efektif dalam rangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atau perubahan arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungi nilai; (iii) untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraan transaksi yang merupakan subyek dari suatu lindung nilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi dan terdapat eksposur perubahan arus kas yang dapat mempengaruhi komponen laba rugi; (iv) efektivitas lindung nilai dapat diukur secara andal; dan, (v) lindung nilai dinilai secara berkesinambungan dan ditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi sepanjang periode pelaporan keuangan di mana lindung nilai tersebut ditetapkan.

f. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank, investasi jangka pendek dengan jangka waktu tiga

bulan atau kurang dan pinjaman rekening koran. Pinjaman rekening koran akan tercatat sebagai pinjaman pada liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan.

Page 14: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

g. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai

realisasi bersih (the lower of cost and net realizable value). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.

Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Cadangan

persediaan usang dan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi neto.

h. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan

menggunakan metode garis lurus. i. Investasi saham Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada

awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara.

Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi

kerugian penurunan nilai. Bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam

komponen laba rugi, dan bagian Perusahaan atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Perusahaan atas kerugian pada entitas asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada entitas asosiasi, Perusahaan tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali telah timbul liabilitas atau Perusahaan menjamin liabilitas entitas asosiasi.

Laba yang belum direalisasi dari transaksitransaksi antara Perusahaan dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada entitas asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan, untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada entitas asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan.

Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hilir dan hulu antara Perusahaan dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Perusahaan hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.

Keuntungan atau kerugian akibat dilusi investasi pada entitas asosiasi diakui dalam laporan

laba rugi komprehensif.

Investasi saham lainnya disajikan sebesar biaya perolehan.

Page 15: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

j. Aset tetap

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penurunan nilai, jika ada.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan metode garis lurus (straight-line method) selama masa manfaat aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 10-20 Kendaraan 4-8 Perlengkapan kantor dan pabrik 4-8 Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat

peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap

sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.

Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi

penyusutan serta akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan

atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan

dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

Page 16: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

j. Aset tetap (Lanjutan) Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset

tetap dalam penyelesaian dalam hal ini meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman) untuk membuat aset tetap dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya.

Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap dan disusutkan pada

saat aset tetap selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. k. Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu

aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi

antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya.

Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi

komprehensif sebagai "Rugi penurunan nilai". Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.

Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai

untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif sesuai dengan kategori

biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah

terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.

Page 17: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

k. Penurunan nilai aset non-keuangan (Lanjutan) Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya

maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika

terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill dihitung melalui penelaahan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK lebih kecil dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan pada periode-periode berikutnya.

l. Biaya eksplorasi yang ditangguhkan Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila

memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan

dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau

ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.

Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung suksesnya pengembangan dan

eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Perusahaan bahwa area of interest tersebut tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat.

Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan

suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area tersebut, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.

Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang

terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial.

Page 18: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

l. Biaya eksplorasi yang ditangguhkan (Lanjutan) Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi berdasarkan unit produksi sejak dimulainya

produksi secara komersial dengan memperhatikan masa PKP2B, Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan.

m. Provisi Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif)

jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total liabilitas tersebut dapat diestimasi secara andal.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi

terbaik yang paling kini. Jika kemungkinan besar tidak terjadi arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, maka provisi dibatalkan.

n. Penyisihan beban imbalan kerja Efektif tanggal 1 Januari 2012, Grup menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan

Kerja", yang mengatur diperbolehkannya entitas untuk menerapkan metode yang sistematis atas pengakuan yang lebih cepat dari kerugian/keuntungan aktuarial, yang antara lain adalah pengakuan langsung dari seluruh keuntungan/kerugian aktuarial. Grup tidak memilih metode ini namun tetap menggunakan metode pengakuan keuntungan/kerugian yang jatuh di luar “koridor”.

Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memberikan pengaruh yang berarti pada

pelaporan keuangan kecuali untuk pengungkapan yang terkait. Grup mengakui liabilitas imbalan kerja yang tidak didanai sesuai dengan Undang-undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), beban imbalan kerja ditentukan dengan metode penilaian aktuaris “Projected Unit Credit”.

Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat

akumulasi bersih keuntungan dan kerugian aktuaria yang belum diakui untuk masing-masing individu pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini atau 10% dari nilai wajar dari aset program imbalan kerja, jika ada, mana yang lebih tinggi. Keuntungan atau kerugian ini diakui berdasarkan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan yang ditanggung.

Page 19: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

n. Penyisihan beban imbalan kerja (Lanjutan) Grup mengakui laba atau rugi dari kurtailmen atas program pensiun manfaat pasti pada saat

kurtailmen terjadi (apabila terdapat komitmen untuk melakukan pengurangan material terhadap jumlah karyawan yang mengikuti program pensiun atau apabila terdapat perubahan terhadap ketentuan-ketentuan program pensiun manfaat pasti dimana bagian yang material untuk jasa yang diberikan oleh karyawan aktif pada masa depan tidak lagi memenuhi ketentuan dari program pensiun, atau akan memenuhi ketentuan untuk manfaat yang lebih rendah). Keuntungan atau kerugian kurtailmen terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset dana pensiun, perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban pensiun manfaat pasti dan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.

o. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan

jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon dan rabat.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual. p. Pajak penghasilan Grup menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” yang menetapkan

perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari tahun kini yang diakui dalam laporan keuangan.

PSAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran

pajak penghasilan sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini” dalam laporan laba rugi komprehensif. Grup juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak Kini”.

Pajak penghasilan kini Aset atau liabilitas pajak penghasilan kini yang berasal dari tahun berjalan dan tahun lalu

dicatat sebesar jumlah ekspektasi direstitusi dari atau dibayarkan kepada kantor pajak yang besarnya ditentukan berdasarkan tarif pajak dan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substantif telah berlaku.

Pajak penghasilan kini terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas

diakui pada ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang diambil Grup sehubungan dengan situasi dimana interpretasi diperlukan untuk peraturan perpajakan yang terkait dan menetapkan provisi jika diperlukan.

Page 20: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)

p. Pajak penghasilan (Lanjutan) Pajak tangguhan Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara

dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir tahun pelaporan.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan

rugi fiskal belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum dikompensasi.

Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan direviu pada setiap akhir tahun pelaporan dan

diturunkan ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.

Pajak tangguhan yang terkait dengan pos-pos yang diakui di luar laporan laba rugi, diakui

terkait dengan transaksi yang mendasarinya baik dalam pendapatan komprehensif lain atau langsung ke ekuitas.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan

secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.

q. Laba per saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada

pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

r. Informasi segmen

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan

kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

Page 21: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

27

3. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU/REVISI

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menerbitkan beberapa standar akuntansi baru/revisi yang

berpengaruh pada laporan keuangan. Efektif pada awal periode atau setelah tanggal 1 Januari 2015: - PSAK No. 1 (Revisi 2013) - Penyajian Laporan Keuangan - PSAK No. 4 (Revisi 2013) - Laporan Keuangan Tersendiri - PSAK No. 15 (Revisi 2013) - Investasi pada Perusahaan Asosiasi atau Venture Bersama - PSAK No. 24 (Revisi 2013) - Imbalan Kerja - PSAK No. 46 (Revisi 2014) - Pajak Penghasilan - PSAK No. 48 (Revisi 2014) - Penurunan Nilai Aset - PSAK No. 55 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran - PSAK No. 60 (Revisi 2014) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan - PSAK No. 65 - Laporan Keuangan Konsolidasian - PSAK No. 66 - Pengaturan Bersama - PSAK No. 67 - Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain - PSAK No. 68 - Pengukuran Nilai Wajar - ISAK No. 26 (Revisi 2014) - Penilaian Ulang Derivatif Melekat

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak

dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan. 4. SUMBER KETIDAKPASTIAN DARI ESTIMASI

Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat

pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material di periode yang akan datang terhadap nilai tercatat aset atau liabilitas yang terkait.

Pertimbangan

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi

Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan:

Penentuan mata uang fungsional

Mata uang fungsional dari Perusahaan adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana

entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan.

Page 22: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

28

4. SUMBER KETIDAKPASTIAN DARI ESTIMASI (Lanjutan)

Pertimbangan (Lanjutan)

Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan

liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2d.

Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha - evaluasi individual

Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi adanya pelanggan yang tidak dapat

memenuhi liabilitas keuangannya.

Dalam hal tersebut, Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga (jika tersedia) dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk penurunan nilai piutang usaha.

Estimasi dan asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama ketidakpastian dari estimasi pada akhir periode

pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Kondisi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Penyisihan atas kerugian penurunan nilai piutang usaha - evaluasi kolektif

Bila Perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada

evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Perusahaan menyertakannya dalam evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik pelanggan mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

Pensiun dan imbalan kerja

Penentuan liabilitas dan beban Perusahaan sehubungan dengan pensiun dan liabilitas imbalan

kerja bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi Perusahaan yang efeknya lebih dari 10% dari kewajiban imbalan pasti ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan yang ditanggung.

Page 23: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

29

4. SUMBER KETIDAKPASTIAN DARI ESTIMASI (Lanjutan)

Estimasi dan asumsi (Lanjutan)

Pensiun dan imbalan kerja (Lanjutan)

Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan

signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 14.

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan

Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan, jika ada, diestimasi berdasarkan

fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 7.

Penyusutan aset tetap

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan

taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 9.

Pajak penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.

Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 23.

Page 24: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

30

5. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:

2015 2014

Kas 655.602.526 775.314.230

Bank

PT Bank Central Asia Tbk 2.617.612.569 15.061.779.065

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 5.733.021.616 11.768.913.324

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 2.887.165.307 4.911.614.522

PT Bank Mayapada Internasional Tbk 239.580.679 1.848.163.849

PT Bank ICBC Indonesia 34.238.790 209.914.232

Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 57.193.893 36.046.052

PT Bank Chinatrust Indonesia 24.286.320 27.391.468

Standard Chartered Bank - -

Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100.000.000) 22.257.057 23.742.853

Sub-jumlah 11.615.356.231 33.887.565.365

Jumlah 12.270.958.757 34.662.879.595

Berdasarkan mata uang

2015 2014

Rupiah 8.571.222.180 17.493.438.169

Dolar Amerika Serikat 3.685.245.461 17.153.959.485

Euro Eropa 14.491.116 15.481.941

Jumlah 12.270.958.757 34.662.879.595

Tidak terdapat penempatan dana Grup pada bank milik pihak berelasi.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, tidak terdapat dana milik Grup yang digunakan sebagai jaminan.

6. PIUTANG USAHA

Piutang usaha terdiri dari:

2015 2014

Pihak ketiga

Pelanggan dalam negeri 108.511.394.922 101.008.421.320

Pelanggan luar negeri 15.603.320.271 18.000.275.203

Sub-jumlah 124.114.715.193 119.008.696.523

Page 25: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

31

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Catatan 2015 2014

Pihak berelasi 24 4.246.957.361 5.134.915.863

Jumlah 128.361.672.554 124.143.612.386

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.747.924.690) (2.747.924.690)

Neto 125.613.747.864 121.395.687.696

Berdasarkan mata uang 2015 2014

Dolar Amerika Serikat 105.400.462.122 109.312.199.990

Rupiah 22.961.210.432 14.831.412.396

Jumlah 128.361.672.554 124.143.612.386

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.747.924.690) (2.747.924.690)

Neto 125.613.747.864 121.395.687.696

Berdasarkan umur

2015 2014

Belum jatuh tempo 88.167.190.612 91.211.741.181

Sudah jatuh tempo:

1-30 hari 25.847.528.511 24.469.465.579

31-60 hari 6.549.122.007 5.148.800.398

>60 hari 7.797.831.424 3.313.605.228

Jumlah 128.361.672.554 124.143.612.386

Penyisihan piutang ragu-ragu (2.747.924.690) (2.747.924.690)

Neto 125.613.747.864 121.395.687.696

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:

2015 2014

Saldo awal 2.747.924.690 2.747.924.690

Penambahan - -

Penghapusan - -

Saldo akhir 2.747.924.690 2.747.924.690

Page 26: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

32

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

Piutang usaha tidak dibebani bunga dan pada umumnya jatuh tempo sampai dengan 60 hari.

Berdasarkan reviu atas status piutang dari masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen

berkeyakinan bahwa nilai penyisihan penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha kepada pihak ketiga. Sedangkan terhadap pihak berelasi tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu karena manajemen berpendapat seluruh piutang tersebut dapat ditagih.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan

atas piutang kepada pihak ketiga.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, sebagian piutang usaha milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang berupa fidusia sebesar Rp 75 miliar (Catatan 12).

7. PERSEDIAAN

Persediaan terdiri dari:

2015 2014

Barang jadi 102.371.611.679 111.410.617.710

Barang dalam proses 34.528.899.883 33.853.025.670

Bahan baku 74.288.064.364 23.496.068.326

Suku cadang 17.179.168.219 17.471.975.255

Bahan pembantu 11.026.907.528 12.370.277.432

Lainnya 10.697.389.853 6.510.331.871

Jumlah 250.092.041.526 205.112.296.264

Perusahaan belum mengasuransikan persediaan terhadap berbagai risiko kerusakan.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, sebagian persediaan milik Perusahaan digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang berupa fidusia sebesar Rp 75 miliar (Catatan 12).

Berdasarkan hasil penelaahan kondisi persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan

berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau kondisi yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai persediaan.

Page 27: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

33

8. INVESTASI SAHAM

Perusahaan memiliki investasi saham jangka panjang dengan rincian sebagai berikut:

Tempat

kedudukan 2015 2014 2015 2014

Metode biaya

PT Panasia Filament Inti Tbk Bandung 2,40% 2,40% 6.758.259.792 6.758.259.792

PT Sarana Jabar Ventura Bandung 2,23% 2,23% 277.349.500 277.349.500

Jumlah 7.035.609.292 7.035.609.292

Persentase

kepemilikan

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat investasi saham milik

Perusahaan yang digunakan sebagai jaminan. 9. ASET TETAP

Aset tetap terdiri dari:

1 Januari Reklasifikasi/ 31 Maret

2015/ Koreksi/ 2015/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reclassifications/ March 31,

2015 Additions Deductions Corrections 2015

Biaya perolehan:

Tanah 149.236.016.984 9.262.808.600 - - 158.498.825.584

Bangunan dan prasarana 100.712.474.951 - - - 100.712.474.951

Mesin dan peralatan 1.246.033.454.273 739.104.203 - - 1.246.772.558.476

Kendaraan 19.684.095.422 254.199.546 115.000.000 - 19.823.294.968

Perlengkapan kantor dan pabrik 34.707.774.558 798.171.336 - - 35.505.945.894

Aset dalam penyelesaian

Bangunan dan prasarana - - - - -

Mesin dan peralatan 2.772.648.477.606 174.680.649.179 - - 2.947.329.126.785

Instalasi pabrik - - - - -

Jumlah 4.323.022.293.794 185.734.932.864 115.000.000 - 4.508.642.226.658

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 43.266.757.833 852.616.296 - - 44.119.374.129

Mesin dan peralatan 769.916.076.212 11.389.384.750 - - 781.305.460.962

Kendaraan 8.163.734.277 526.054.887 79.868.352 - 8.609.920.812

Perlengkapan kantor dan pabrik 28.465.646.056 774.660.653 - - 29.240.306.709

Jumlah 849.812.214.379 13.542.716.586 79.868.352 - 863.275.062.613

Nilai buku neto 3.473.210.079.415 3.645.367.164.045

Page 28: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

34

9. ASET TETAP (Lanjutan)

1 Januari Reklasifikasi/ 31 Desember

2014/ Koreksi/ 2014/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reclassifications/ December 31,

2014 Additions Deductions Corrections 2014

Biaya perolehan:

Tanah 115.059.174.221 34.176.842.763 - - 149.236.016.984

Bangunan dan prasarana 97.481.277.617 127.757.000 - 3.103.440.334 100.712.474.951

Mesin dan peralatan 1.031.763.613.920 13.500.698.389 - 200.769.141.964 1.246.033.454.273

Kendaraan 14.662.772.665 5.140.322.757 119.000.000 - 19.684.095.422

Perlengkapan kantor dan pabrik 31.172.020.524 3.306.668.897 - 229.085.137 34.707.774.558

Aset dalam penyelesaian

Bangunan dan prasarana 1.573.537.074 1.711.988.397 - (3.285.525.471) -

Mesin dan peralatan 428.302.814.033 2.514.023.357.604 - (169.677.694.031) 2.772.648.477.606

Instalasi pabrik 31.138.447.933 - - (31.138.447.933) -

Jumlah 1.751.153.657.987 2.571.987.635.807 119.000.000 - 4.323.022.293.794

Akumulasi penyusutan:

Bangunan dan prasarana 39.853.062.706 3.413.695.127 - - 43.266.757.833

Mesin dan peralatan 716.375.597.959 53.540.478.253 - - 769.916.076.212

Kendaraan 6.645.546.927 1.626.187.350 108.000.000 - 8.163.734.277

Perlengkapan kantor dan pabrik 25.743.768.989 2.721.877.067 - - 28.465.646.056

Jumlah 788.617.976.581 61.302.237.798 108.000.000 - 849.812.214.379

Nilai buku neto 962.535.681.406 3.473.210.079.415

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

Catatan 2015 2014

Beban pabrikasi 18 12.802.969.407 58.962.242.922

Beban umum dan administrasi 20 739.747.179 2.339.994.876

Jumlah 13.542.716.586 61.302.237.798

Grup memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Bandung dan Purwokerto dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) yang berjangka waktu antara 20 sampai 30 tahun dan akan jatuh tempo antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2043. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung oleh bukti pemilikan yang memadai.

Aset yang tidak digunakan dalam operasi terdiri dari:

2015 2014

Nilai perolehan 193.248.450.366 193.248.450.366

Akumulasi penyusutan (86.016.728.791) (86.016.728.791)

Nilai buku neto 107.231.721.575 107.231.721.575

Page 29: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

35

9. ASET TETAP (Lanjutan)

Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Estimasi Persentase Jumlah biaya Persentase Jumlah biaya

penyelesaian penyelesaian perolehan penyelesaian perolehan

Perusahaan

Mesin dan peralatan Tahun 2014 - - 0,00% -

Instalasi pabrik Tahun 2014 - - 0,00% -

Bangunan dan prasarana Tahun 2014 - - 0,00% -

Entitas Anak

Mesin dan peralatan Tahun 2015 90,00% 2.947.329.126.785 86,80% 2.772.648.477.606

2015 2014

Perhitungan keuntungan atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:

2015 2014

Harga perolehan 115.000.000 119.000.000

Akumulasi penyusutan 79.868.352 108.000.000

Nilai buku bersih 35.131.648 11.000.000

Pajak penghasilan 4(2) final - -

Penerimaan dari penjualan aset tetap 50.000.000 60.000.000

Keuntungan atas penjualan aset tetap 14.868.352 49.000.000

Aset Perusahaan dan entitas anaknya (STA) tetap telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, sabotase dan perusakan dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 178.500.000.000 dan USD 142.169.978 pada tanggal 31 Maret 2015 dan Rp 178.500.000.000 dan USD 243.870.419 pada tanggal 31 Desember 2014. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tanah dan bangunan Perusahaan telah

dipasang hak tanggungan sebesar Rp 112.549.290.000 serta mesin dan peralatan power plant (PLTU) sebesar Rp 115.000.000.000 digunakan sebagai jaminan pinjaman bank jangka panjang (Catatan 12).

Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa

tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki oleh Perusahaan.

Page 30: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

36

10. UTANG USAHA

Utang usaha terdiri dari

Catatan 2015 2014

Pihak ketiga

Pemasok dalam negeri 176.212.112.597 184.690.217.675

Pemasok luar negeri 7.497.873.048 7.743.507.386

Sub-jumlah 183.709.985.645 192.433.725.061

Pihak berelasi 24 2.788.219.832 2.692.800

Jumlah 186.498.205.477 192.436.417.861

Berdasarkan mata uang

2015 2014

Dolar Amerika Serikat 134.655.726.214 147.197.336.501

Rupiah 51.247.519.861 44.858.001.917

Euro Eropa 500.964.117 301.479.708

Franc Swiss 826.417 22.740.571

Dolar Singapura 89.838.275 50.200.719

Yen Jepang 3.330.593 6.658.445

Jumlah 186.498.205.477 192.436.417.861

Berdasarkan umur utang

2015 2014

Belum jatuh tempo 156.586.915.349 152.191.288.804

Sudah jatuh tempo:

1-30 hari 14.861.630.751 24.434.029.989

31-60 hari 4.858.321.815 4.105.233.590

>60 hari 10.191.337.562 11.705.865.478

Jumlah 186.498.205.477 192.436.417.861

Utang usaha tidak dikenakan bunga dan umumnya akan jatuh tempo dalam 30 sampai 60 hari.

Tidak ada jaminan yang diberikan Grup sehubungan dengan utang usaha.

Page 31: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

37

11. UTANG LAIN-LAIN

Utang lain-lain terdiri dari: Catatan 2015 2014

Pihak ketiga

Lexus Overseas Worldwide

Corporation 16.374.505.627 15.568.545.552

Lain-lain 31.595.486.619 11.373.092.863

Sub-jumlah 47.969.992.246 26.941.638.415

Pihak berelasi 24 311.503.753.106 209.245.830.754

Jumlah 359.473.745.352 236.187.469.169

Bedasarkan mata uang

2015 2014

Rupiah 343.099.239.725 220.611.086.417

Dolar Amerika Serikat 16.374.505.627 15.576.382.752

Euro Eropa - -

Jumlah 359.473.745.352 236.187.469.169

Lexus Overseas Worldwide Corporation

Pada tanggal 7 April 2011, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Lexus Overseas Worldwide Corporation dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70.000.000.000. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga dan tanpa jadual pengembalian yang pasti.

12. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG

Pinjaman bank jangka panjang terdiri dari:

2015 2014

PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk

Kredit Investasi, USD 2.790.941

pada tanggal 31 Maret 2015 dan

USD 3.495.999 pada tanggal

31 Desember 2014 36.516.672.044 43.490.227.560

Kredit Modal Kerja, USD 1.038.200

pada tanggal 31 Maret 2015 dan

USD 1.356.720 pada tanggal

31 Desember 2014 13.583.808.000 16.877.596.800

Sub-jumlah 50.100.480.044 60.367.824.360

Page 32: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

38

12. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)

2015 2014

Credit Suisse AG

Fasilitas CLC, USD 3.400.000 pada

tanggal 31 Maret 2015 dan

USD 3.400.000 pada tanggal

31 Desember 2014 44.485.600.000 42.296.000.000

Sub-jumlah 44.485.600.000 42.296.000.000

PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 2.107.127.635.027 1.968.854.070.864

Jumlah 2.201.713.715.071 2.071.517.895.224

Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (50.100.480.044) (56.856.323.360)

Pinjaman jangka panjang, neto 2.151.613.235.027 2.014.661.571.864

Tingkat suku bunga pinjaman 6,00%-10,5% 6,00%-10,5%

Penjelasan pokok perjanjian pinjaman adalah sebagai berikut:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Kredit Investasi

Pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Investasi refinancing

sebesar USD 16.500.000. Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:

- Juni 2008 sampai dengan Maret 2009 masing-masing sebesar USD 412.500. - Juni 2009 sampai dengan Maret 2010 masing-masing sebesar USD 618.750. - Juni 2010 sampai dengan Maret 2013 masing-masing sebesar USD 1.031.250.

Fasilitas ini digunakan untuk refinancing pembangunan PLTU batubara milik Perusahaan dan untuk

melunasi pinjaman kepada Credit Suisse Indonesia sebesar USD 8.740.000 serta sisanya sebesar USD 7.760.000 untuk keperluan restrukturisasi usaha.

Berdasarkan akta No. 20 tanggal 27 Mei 2010 dari Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.kn., notaris di

Jakarta, Perusahaan memperoleh persetujuan untuk merestrukturisasi fasilitas yang ada dan diiringi dengan penurunan pagu Kredit Investasi sebesar USD 2.644.207 (dari semula maksimum sebesar USD 16.500.000 menjadi USD 13.855.793).

Page 33: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

39

12. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)

Kredit Investasi (Lanjutan)

Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:

- Triwulan IV tahun 2010 sebesar USD 255.793. - Tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 masing-masing sebesar USD 650.500. - Tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar USD 700.000. - Triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2015 masing-masing sebesar USD 700.000. - Triwulan IV tahun 2015 sebesar Rp USD 696.000.

Kredit Modal Kerja

Pada tanggal 22 September 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dengan

jumlah maksimum sebesar USD 5.000.000 yang digunakan untuk pelunasan pinjaman modal kerja dari Bank Mayapada dan tambahan modal kerja untuk operasional Perusahaan. Pada tanggal 3 September 2007, Perusahaan memperoleh perpanjangan dan suplesi Kredit Modal Kerja sebesar USD 3.000.000 (dari semula maksimum sebesar USD 5.000.000 menjadi USD 8.000.000). Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:

- Tahun 2008 masing-masing sebesar USD 262.500.

- Tahun 2009 masing-masing sebesar USD 362.500. - Triwulan I dan II tahun 2010 masing-masing sebesar USD 437.500. - Triwulan III tahun 2010 sebesar USD 4.625.000.

Berdasarkan akta No. 19 tanggal 27 Mei 2010 dari Dewi Tenty Septi Artiany, SH, M.kn., notaris di

Jakarta, Perusahaan memperoleh perpanjangan periode kredit yang diiringi dengan penurunan pagu Kredit Modal Kerja sebesar USD 2.364.468 (dari semula maksimum sebesar USD 8.000.000 menjadi USD 5.635.532).

Fasilitas ini dicicil secara triwulan dengan skedul sebagai berikut:

- Triwulan I tahun 2011 sebesar USD 235.532.

- Triwulan II sampai dengan IV tahun 2011 masing-masing sebesar USD 266.000. - Tahun 2012 masing-masing sebesar USD 279.250. - Tahun 2013 masing-masing sebesar USD 292.550. - Tahun 2014 masing-masing sebesar USD 319.150. - Triwulan I sampai dengan triwulan III tahun 2015 masing-masing sebesar USD 251.975. - Triwulan IV tahun 2015 sebesar USD 282.275.

Setiap fasilitas pinjaman di atas dibayarkan secara bulanan dan dapat ditelaah setiap saat oleh

Bank Rakyat Indonesia.

Page 34: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

40

12. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Lanjutan)

Kredit Modal Kerja (Lanjutan)

Berdasarkan surat dari Bank Rakyat Indonesia No. B 1980/KC-VI/ADK/07/2011 tanggal 20 Juli 2011, Bank Rakyat Indonesia menyetujui penurunan suku bunga pinjaman bank yang sebelumnya 7% per tahun menjadi 6% per tahun. Ketentuan ini mulai berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011.

Berdasarkan akta No. 183 tanggal 16 Nopember 2011 dari Dr. Ranti Fauza Mayana, S.H., notaris di

Bandung, jaminan atas fasilitas pinjaman diatas adalah sebagai berikut:

a. Tanah dan bangunan dengan sertifikat HGB No. 274, 275 dan 296 seluas 84.552 m2 atas nama PT Panasia Indosyntec Tbk, sertifikat HGB No. 847 seluas 20.796 m2 atas nama PT Novawool, pihak berelasi.

b. Fidusia sebagai mesin dan peralatan pabrik atas nama PT Novawool, pihak berelasi. c. Fidusia mesin dan peralatan power plant atas nama PT Panasia Indosyntec Tbk serta mesin-

mesin yang direstrukturisasi sebesar Rp 115.000.000.000. d. Fidusia persediaan dan piutang PT Panasia Indosyntec Tbk sebesar Rp 75 miliar.

e. Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Panasia Synthetic Abadi, pihak berelasi. f. Jaminan pribadi (personal guarantee) dari pemegang saham tertentu Perusahaan.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut

tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain:

a. Melakukan tindakan merger atau akuisisi atau go public atau penjualan aset-aset debitur. b. Mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain dan atau menjaminkan kekayaan

perusahaan kepada pihak lain, kecuali yang sudah ada saat ini. c. Mengajukan permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit

dari debitur sendiri. d. Memberikan pinjaman kepada pemegang saham. e. Melakukan penyertaan saham, kecuali yang sudah ada saat ini. f. Menerima pinjaman/kredit baru dari bank lain atau lembaga keuangan lainnya. g. Melakukan investasi baru melebihi nilai Rp 10.000.000.000 per tahun. h. Menyewakan aset-aset yang dijadikan agunan.

Credit Suisse

Fasilitas CLC

Pada tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari Credit Suisse

AG, Cabang Singapura dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000 yang digunakan untuk tambahan modal kerja untuk operasional Perusahaan. Suku bunga pinjaman sebesar 0,25% per tahun diatas biaya modal. Fasilitas ini tidak menggunakan agunan dan baru digunakan pada tahun 2012.

Page 35: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

41

12. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Berdasarkan akta notaris No. 240 tanggal 20 Nopember 2013, oleh M. Kholid Artha, S.H., notaris di

Jakarta, Entitas Anak (STA) memperoleh fasilitas kredit sindikasi dari beberapa bank dengan jumlah keseluruhan maksimum sebesar Rp 2.333.240.000.000.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut

tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain:

a. Melakukan pengabungan usaha dengan perusahaan lain. b. Melakukan akuisisi aset milik pihak ketiga. c. Mengubah susunan pengurus, direksi, komisaris dan kepemilikan saham perusahaan. d. Melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambilalihan saham pada perusahaan lain. e. Mengubah bentuk atau status hukum perusahaan, mengubah anggaran dasar, kecuali

meningkatkan modal perusahaan cukup dengan pemberitahuan tertulis kepada bank. f. Melunasi seluruh atau sebagian utang perusahaan kepada pemegang saham dan atau

perusahaan afiliasi yang belum atau telah didudukan sebagai pinjaman subordinasi fasilitas kredit BNI.

g. Membagikan deviden atau keuntungan dalam bentuk apapun. h. Memberikan pinjaman kepada siapapun juga. i. Menerima pinjaman dari pihak lain, kecuali berkaitan langsung dengan usahanya. j. Mengikatkan diri sebagai penjamin. k. Menggunakan dana perusahaan untuk tujuan di luar usaha. l. Menjual atau menjaminkan harta kekayaan perusahaan kepada pihak lain. m. Melakukan likuidasi. n. Melakukan investasi dengan nilai lebih besar dari Rp 20.000.000.000 o. Menggadaikan saham perusahaan kepada pihak manapun p. Mengubah bidang usaha q. Menerbitkan/menjual saham kecuali di konversi menjadi modal. r. Membuka usaha baru yang tidak terkait dengan usaha yang telah ada. s. Hutang pemegang saham yang terkait self financing. t. Membuat perjanjian dan transaksi tidak wajar. u. Menyerahkan atau mengalihkan seluruh atau sebagian hak dan atau kewajiban yang timbul

berdasarkan perjanjian kredit. v. Melunasi/membayar pokok dan atau biaya bunga atau biaya lainnya atas pinjaman kepada pihak

lain di luar pihak yang telah disetujui dalam perjanjian kredit. w. Memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali transaksi operasional. x. Menarik kembali modal yang telah disetor. y. Tidak diperkenankan menunggak kewajiban Bank serta kewajiban lainnya

Tidak diperkenankan melakukan tindakan melanggar hukum dan peraturan yang berlaku

Pada tanggal 29 Januari 2015 anak perusahaan (STA) mendapatkan fasilitas kredit modal kerja (KMK) dari BNI dengan maksimal kredit sebesar Rp 185.000.000.000. Sampai dengan 31 Maret 2015 fasilitas tersebut telah digunakan sebesar Rp 37.480.880.142

Page 36: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

42

13. UTANG JANGKA PANJANG PIHAK KETIGA

Utang jangka panjang pihak ketiga terdiri dari:

2015 2014

Pihak ketiga

Lucky Heights Resources Limited 565.621.320.000 508.327.795.245

Gold Gazelle Profits 392.520.000.000 373.200.000.000

Ortega Management Limited 200.839.400.000 179.634.250.000

Jumlah 1.158.980.720.000 1.061.162.045.245

Gold Gazelle Profits

Pada tanggal 20 Pebruari 2013, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Gold Gazelle Profits dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 Pebruari 2014 dan dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun.

Pada tanggal 18 Desember 2014, perjanjian di atas telah diperbaharui dengan tanggal jatuh tempo

menjadi 20 Pebruari 2016.

Lucky Heights Resources Limited

Pada tanggal 20 Pebruari 2013, Perusahaan memperoleh pinjaman dari Lucky Heights Resources Limited dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun dan tanpa jadual pengembalian yang pasti.

Pada tanggal 10 Juli 2014, perjanjian di atas telah diperbaharui dengan maksimum pinjaman

menjadi USD 43.500.000.

Pada tanggal 7 Desember 2014, perjanjian di atas telah diperbaharui dengan tanggal jatuh tempo menjadi 7 Desember 2016.

Ortega Management Limited

Pada tanggal 18 Juli 2014, Perusahaan memperoleh pinjaman modal usaha dari Ortega

Management Limited dengan jumlah maksimum sebesar USD 30.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 18 Januari 2017 dan dikenakan bunga SIBOR +0,25% per tahun.

Seluruh utang jangka panjang pihak ketiga didenominasi dalam Dolar Amerika Serikat.

Page 37: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

43

14. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN

Perusahaan dan Entitas Anak (STA) telah mencadangkan beban imbalan kerja yang mencakup seluruh karyawan yang memenuhi kualifikasi sesuai dengan persyaratan Undang-Undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003. Jumlah karyawan Perusahaan yang berhak mendapatkan manfaat ini adalah sebanyak 1.216 dan 1.233 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Jumlah karyawan STA yang berhak mendapatkan manfaat ini adalah sebanyak 232 dan 138 pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.

Imbalan kerja karyawan Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen PT Dian Artha Tama dan

untuk STA dihitung oleh aktuaris independen PT Konsul Penata Manfaat Sejahtera dengan asumsi utama sebagai berikut:

Tingkat bunga teknis: 8%-9% per tahun (2013: 8%-9%) Tingkat kenaikan gaji: 6% per tahun Umur pensiun: 55 tahun Uang pensiun dini: 0%-5% dari umur pensiun Tingkat pengunduran diri: 5% masing-masing pada usia 40-44 tahun dan kemudian menurun

secara linier menjadi 0% pada usia diatas 51 tahun Tingkat pensiun normal: 100%

Rincian mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2015 2014

Saldo awal 20.252.065.745 14.174.459.212

Beban imbalan kerja 825.225.434 6.232.983.033

Realisasi pembayaran manfaat (124.444.500) (155.376.500)

Saldo akhir 20.952.846.679 20.252.065.745

Page 38: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

44

15. MODAL SAHAM

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase Jumlah

saham/ pemilikan/ modal disetor/

Number of Percentage of Total paid-up

shares ownership capital

%

PT Panasia Synthetic Abadi 686.000.000 44,76% 343.000.000.000

Mercury Capital International Inc 350.200.000 22,85% 175.100.000.000

Prime Invesco Limited 341.788.300 22,30% 170.894.150.000

Awong Hidjaja 36.400.000 2,38% 18.200.000.000

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 118.182.700 7,71% 59.091.350.000

Jumlah 1.532.571.000 100,00% 766.285.500.000

2015

Nama pemegang saham

Jumlah Persentase Jumlah

saham/ pemilikan/ modal disetor/

Number of Percentage of Total paid-up

shares ownership capital

%

PT Panasia Synthetic Abadi 686.000.000 44,76% 343.000.000.000

Mercury Capital International Inc 350.200.000 22,85% 175.100.000.000

Prime Invesco Limited 341.788.300 22,30% 170.894.150.000

Awong Hidjaja 36.400.000 2,38% 18.200.000.000

Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 118.182.700 7,71% 59.091.350.000

Jumlah 1.532.571.000 100,00% 766.285.500.000

2014

Nama pemegang saham

Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Page 39: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

45

16. AGIO SAHAM

Akun ini merupakan jumlah selisih lebih penerbitan saham di atas nilai nominal dengan mutasi sebagai berikut:

Jumlah

Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum perdana masyarakat tahun 1990 75.250.000.000

Pembagian saham bonus tahun 1991 (57.000.000.000)

Penawaran umum terbatas kepada pemegang saham tahun 1993 76.000.000.000

Pembagian saham bonus tahun 1996 (76.000.000.000)

Penerbitan saham baru sehubungan dengan konversi hutang tahun 2004 4.325.500.000

Saldo agio saham pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 22.575.500.000

17. PENJUALAN NETO

Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut:

Maret 2015 Maret 2014

Lokal 196.299.306.198 250.312.321.198

Ekspor 68.444.763.259 85.114.414.538

Retur dan potongan penjualan (7.435.719.541) (1.836.736.292)

Jumlah 257.308.349.916 333.589.999.444

Page 40: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

46

18. BEBAN POKOK PENJUALAN

Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: Maret 2015 Maret 2014

Persediaan bahan baku

Awal tahun 23.496.068.326 30.181.384.747

Pembelian 139.986.057.045 212.801.881.958

Sub-jumlah 163.482.125.371 242.983.266.705

Biaya pengiriman 759.572.230 571.972.641

Biaya lainnya - -

Bahan baku yang tersedia untuk di pakai 164.241.697.601 243.555.239.346

Akhir Tahun (24.988.360.474) (26.588.597.153)

Bahan baku yang digunakan 139.253.337.127 216.966.642.193

Tenaga kerja langsung 19.962.321.254 16.566.939.808

Biaya pabrikasi 94.654.174.075 91.451.186.659

Jumlah biaya produksi 253.869.832.456 324.984.768.660

Persediaan barang dalam proses:

Awal tahun 33.853.025.670 25.038.693.588

Akhir tahun (34.528.899.883) (28.056.160.589)

Beban pokok produksi 253.193.958.243 321.967.301.659

Persediaan barang jadi:

Awal tahun 97.302.373.114 87.208.379.171

Pembelian 3.859.300.210 7.815.905.296

Akhir tahun (88.263.367.083) (73.749.798.046)

Beban pokok penjualan 266.092.264.484 343.241.788.080

19. BEBAN PENJUALAN

Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:

Maret 2015 Maret 2014

Pengiriman 3.649.350.406 4.269.306.288

Administrasi penjualan 868.940.114 1.076.004.065

Gaji dan tunjangan 427.167.578 337.605.031

Lain-lain 87.349.832 267.422.711

Jumlah 5.032.807.930 5.950.338.095

Page 41: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

47

20. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:

Catatan Maret 2015 Maret 2014

Gaji dan tunjangan 6.118.914.342 3.495.099.769

Beban imbalan kerja 14 825.225.434 -

Makanan dan minuman 903.009.482 1.272.083.453

Iuran, sumbangan dan perjamuan 571.449.483 663.744.342

Pajak dan perijinan 156.785.381 1.247.913.785

Penyusutan 9 739.747.180 507.487.574

Perjalanan dinas 878.801.522 751.217.313

Keperluan kantor 461.345.169 286.605.508

Alat tulis, cetakan dan benda pos 196.089.011 138.476.566

Telepon, listrik dan air 1.215.086.816 1.012.469.902

Beban sewa 333.781.500 -

Jasa profesional 358.605.000 97.300.000

Asuransi - 65.470.344

Lain-lain 850.455.526 457.809.626

Jumlah 13.609.295.846 9.995.678.182

21. PENGHASILAN DAN BEBAN OPERASIONAL LAINNYA

Rincian penghasilan operasional lainnya adalah sebagai berikut:

Maret 2015 Maret 2014

Keuntungan kurs mata uang asing, neto - 71.922.857.784

Sewa - 80.000.000

Keuntungan penjualan aset tetap 14.868.352 -

Lain-lain (614.712) 2.272.832.388

Jumlah 14.253.640 74.275.690.172

Rincian beban operasional lainnya adalah sebagai berikut:

Maret 2015 Maret 2014

Kerugian kurs mata uang asing, neto 95.773.148.422 -

Beban penghapusan piutang - (7.781.358)

Lain-lain 18.503.451 -

Jumlah 95.791.651.873 (7.781.358)

Page 42: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

48

22. BEBAN KEUANGAN

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:

Maret 2015 Maret 2014

Beban bunga:

Pinjaman bank 1.677.307.789 1.740.055.539

Lainnya 1.641.260.926 391.830.000

Administrasi dan provisi bank 81.648.272 285.439.828

Jumlah 3.400.216.987 2.417.325.367

23. PERPAJAKAN

Pajak dibayar dimuka

Akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai neto masing-masing sebesar Rp 98.615.762.951 dan Rp 27.576.778.850 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Aset pajak kini

Akun ini merupakan piutang atas kelebihan pembayaran pajak Perusahaan masing-masing sebesar

Rp 7.209.503.689 dan Rp 7.422.872.486 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

Utang pajak

Rincian utang pajak terdiri dari:

Maret 2015 Desember 2014

Pajak penghasilan:

Pasal 4(2) 643.965.687 897.251.639

Pasal 21 377.941.624 344.692.906

Pasal 23 62.778.298 60.736.029

Pasal 26 4.464.708 28.916.701

Jumlah 1.089.150.317 1.331.597.275

Page 43: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

49

23. PERPAJAKAN (Lanjutan)

Pajak kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian dengan laba kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut:

Maret 2015 Maret 2014

Laba (rugi) sebelum pajak

menurut laporan laba rugi

komprehensif konsolidasian (126.535.232.657) 46.369.838.586

Ditambah:

Rugi sebelum pajak entitas anak yang

dikonsolidasi 8.775.511.410 5.138.022.254

Amortisasi goodwill - -

Laba (rugi) sebelum pajak (117.759.721.247) 51.507.860.840

Perbedaan waktu:

Beban manfaat karyawan 700.780.934 (19.042.000)

Penyisihan piutang ragu-ragu - -

Keuntungan penjualan aset tetap 25.750.697 -

Perbedaan penyusutan komersial

dan fiskal 911.216.890 (624.180.583)

Sub-jumlah 1.637.748.521 (643.222.583)

Perbedaan tetap:

Beban pajak 18.498.083 -

Kenikmatan karyawan 95.317.694 93.914.337

Sumbangan 186.800.000 78.088.400

Penghasilan sewa - (80.000.000)

Penghasilan bunga (21.580.165) (104.781.797)

Beban penyusutan tidak diakui fiskal 117.132.273 -

Lain-lain 5.350.675.451 77.416.400

Sub-jumlah 5.746.843.336 64.637.340

Rugi fiskal tahun berjalan (110.375.129.390) 50.929.275.597

Kompensasi kerugian fiskal tahun:

2009 (6.987.950.957) (10.650.278.632)

2010 (22.986.324.296) (26.586.651.920)

2013 (283.938.063.892) (283.938.063.892)

2014 (175.819.860.627) -

Akumulasi rugi fiskal (600.107.329.162) (270.245.718.847)

Page 44: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

50

23. PERPAJAKAN (Lanjutan)

Pajak kini (Lanjutan) Aset pajak kini dihitung sebagai berikut:

Maret 2015 Maret 2014

Beban pajak kini - -

Dikurangi pajak penghasilan dibayar dimuka:

Pasal 22 - 7.725.527.370

Pasal 23 - 554.708.102

Sub-jumlah - 8.280.235.472

Aset pajak kini - (8.280.235.472)

Pajak tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan waktu antara laporan keuangan

jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajak. Rincian dari aset (liabilitas) pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) (dibebankan)

ke laporan ke laporan

1 Januari laba rugi 31 Desember laba rugi 31 Maret

2014 komprehensif 2014 komprehensif 2015

Aset (liabilitas)

pajak tangguhan:

Perusahaan

Kerugian fiskal 106.983.633.564 17.265.080.204 124.248.713.768 25.778.118.522 150.026.832.290

Liabilitas imbalan kerja

karyawan 3.275.086.647 1.237.838.154 4.512.924.801 136.351.109 4.649.275.910

Penyisihan penurunan

nilai piutang 686.981.173 - 686.981.173 - 686.981.173

Penyusutan aset tetap (57.142.763.467) (16.568.145.217) (73.710.908.684) 148.994.138 (73.561.914.546)

Jumlah aset (liabilitas)

pajak tangguhan 53.802.937.917 1.934.773.141 55.737.711.058 26.063.463.769 81.801.174.827

Entitas Anak

Kerugian fiskal 5.323.378.222 2.235.493.385 7.558.871.607 2.364.831.282 9.923.702.889

Penyusutan aset tetap (561.223.052) (336.149.257) (897.372.309) (238.095.987) (1.135.468.296)

Liabilitas imbalan kerja

karyawan 268.528.155 320.407.605 588.935.760 - 588.935.760

Jumlah aset pajak

tangguhan 5.030.683.325 2.219.751.733 7.250.435.058 2.126.735.295 9.377.170.353

Jumlah aset (liabilitas) pajak tangguhan, neto 58.833.621.242 4.154.524.874 62.988.146.116 28.190.199.064 91.178.345.180

Page 45: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

51

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI

2015 2014 2015 2014

Piutang usaha

PT Novawool 4.246.957.361 5.134.915.863 0,10% 0,12%

PT Panasia Synthetic Abadi - - 0,00% 0,00%

Jumlah 4.246.957.361 5.134.915.863 0,10% 0,12%

Piutang lain-lain jangka panjang

PT Novawool 11.734.370.500 9.709.370.500 0,26% 0,23%

PT Panasia Filament Inti Tbk 6.029.341.704 5.854.341.704 0,14% 0,14%

Epi Sapari Daskin 78.750.000 78.750.000 0,00% 0,00%

Ardento Chandra 75.000.000 75.000.000 0,00% 0,00%

PT Gunung Slamet Makmur - 65.554.803 0,00% 0,00%

Dennis Ardento Chandra 15.000.000 15.000.000 0,00% 0,00%

Jumlah 17.932.462.204 15.798.017.007 0,40% 0,37%

Utang usaha

PT Novawool 137.294.182 - 0,00% 0,00%

PT Panasia Filament Inti Tbk 2.650.925.650 2.692.800 0,07% 0,00%

Jumlah 2.788.219.832 2.692.800 0,07% 0,00%

Utang lain-lain

PT Lintang Sapta Lestari 182.744.103.106 126.383.180.754 4,63% 3,20%

PT Gunung Slamet Makmur 3.100.000.000 - 0,08% 0,00%

PT Panasia Synthetic Abadi 125.659.650.000 82.862.650.000 3,19% 2,10%

Jumlah 311.503.753.106 209.245.830.754 7,90% 5,30%

Penjualan

PT Panasia Synthetic Abadi 14.035.738.706 64.164.309.774 5,45% 5,46%

PT Novawool 12.617.661.006 22.518.941.217 4,90% 1,92%

PT Panasia Filament Inti Tbk 19.841.631.671 17.279.034.970 7,71% 1,47%

Jumlah 46.495.031.383 103.962.285.961 18,07% 8,85%

Pembelian

PT Novawool 135.938.802 1.083.664.026 0,07% 0,14%

PT Panasia Filament Inti Tbk 5.932.000 316.109.798 0,00% 0,04%

Jumlah 141.870.802 1.399.773.824 0,07% 0,18%

Persentase dari jumlah

aset/liabilitas/penjualan/

pembelian yang

bersangkutan pada tahun-

tahun yang bersangkutan

Jumlah saldo pada tanggal-

tanggal 31 Maret 2015 dan 31

Desember 2014

Page 46: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

52

24. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI (Lanjutan)

Rincian sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. 8,84% dan 9,77% dari jumlah penjualan neto masing-masing pada tahun 2014 dan 2013,

merupakan penjualan kepada pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.

b. 0,19% dan 0,64% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2014 dan 2013,

merupakan pembelian dari pihak berelasi, dimana menurut manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.

c. Piutang dan utang kepada pihak berelasi timbul karena pembayaran terlebih dahulu beban

pihak berelasi atau Perusahaan yang tidak dikenakan bunga dan jadual pengembalian yang pasti.

d. Entitas Anak (STA) memperoleh pinjaman dari PT Lintang Sapta Lestari sebesar

Rp 182.744.103.106 dan Rp 126.383.180.754 pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Pinjaman ini tanpa bunga dan jadual pengembalian yang pasti.

e. Aset tetap tertentu milik PT Novawool berupa tanah, bangunan, mesin dan peralatan

digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank kepada BRI (Catatan 12). f. PT Panasia Synthetic Abadi merupakan penjamin atas pinjaman bank Perusahaan kepada

BRI (Catatan 12).

Hubungan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

Pihak yang berelasi Sifat hubungan

PT Panasia Filament Inti Tbk Kesamaan pemegang saham PT Novawool Kesamaan pemegang saham PT Sarana Logam Unggul Kepemilikan atas saham PT Sinar Tambang Arthalestari Kepemilikan atas saham Novatex International Limited Pemegang saham PT Panasia Synthetic Abadi Pemegang saham PT Lintang Sapta Lestari Pemegang saham Entitas Anak

Page 47: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

53

25. INFORMASI SEGMEN

Segmen usaha

Untuk tujuan pelaporan manajemen, Grup dibagi dalam dua kelompok segmen sesuai dengan kegiatan usahanya yaitu: polimerisasi, twisting, spinning dan pertambangan.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Polimerisasi, twisting

dan spinning Pertambangan Jumlah

PendapatanPenjualan, neto 257.308.349.916 - 257.308.349.916

Hasil segmen (8.783.914.568) - (8.783.914.568)

Beban usaha 10.428.985.933 8.213.117.843 18.642.103.776

Rugi usaha (19.212.900.501) (8.213.117.843) (27.426.018.344)

Beban bunga dan

keuangan, neto (3.400.216.987)

Penghasilan lain-lain, neto (95.708.997.326)

Rugi sebelum pajak (126.535.232.657)

Beban pajak 28.190.199.064

Rugi neto (98.345.033.593)

Informasi segmen lainnya

Pengeluaran modal 1.024.736.030 184.710.196.834 185.734.932.864

Penyusutan 13.198.576.178 344.140.408 13.542.716.586

2015

Page 48: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

54

25. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

Segmen usaha (Lanjutan)

Polimerisasi, twisting

dan spinning Pertambangan Jumlah

PendapatanPenjualan, neto 1.175.464.356.704 - 1.175.464.356.704

Hasil segmen (34.522.663.105) - (34.522.663.105)

Beban usaha 45.975.305.761 22.715.385.990 68.690.691.751

Rugi usaha (80.497.968.866) (22.715.385.990) (103.213.354.856)

Beban bunga dan

keuangan, neto (8.812.691.244)

Beban lain-lain, neto 2.390.264.440

Rugi sebelum pajak (109.635.781.660)

Beban pajak 4.154.524.874

Rugi neto (105.481.256.786)

Informasi segmen lainnya

Pengeluaran modal 20.029.113.014 2.551.958.522.793 2.571.987.635.807

Penyusutan 60.488.693.322 813.544.476 61.302.237.798

2014

Polimerisasi, twisting

dan spinning Pertambangan Jumlah

Aset segmen 678.310.037.880 3.066.672.589.518 3.744.982.627.398

Aset yang tidak dapat dialokasikan 716.576.383.178

Jumlah aset 4.461.559.010.576

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 3.945.266.353.874

Jumlah liabilitas 3.945.266.353.874

2015

Page 49: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

55

25. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)

Polimerisasi, twisting

dan spinning Pertambangan Jumlah

Aset segmen 789.263.628.972 2.683.946.450.444 3.473.210.079.416

Aset yang tidak dapat dialokasikan 816.191.846.530

Jumlah aset 4.289.401.925.946

Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 3.945.266.353.874

Jumlah liabilitas 3.945.266.353.874

2014

Segmen geografis

Berikut ini adalah jumlah penjualan Grup berdasarkan pasar geografis tanpa memperhatikan tempat produksinya barang:

Maret 2015 Maret 2014

Pasar geografis

Indonesia 188.863.586.657 248.475.584.906

Amerika 41.482.254.998 23.520.222.342

Asia 11.570.197.473 17.962.392.647

Afrika 505.638.807 31.203.088.401

Eropa 14.886.671.981 12.272.833.926

Timur Tengah - 155.877.222

Jumlah 257.308.349.916 333.589.999.444

26. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Grup mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

Mata uang asing Ekuivalen dalam Rp Mata uang asing Ekuivalen dalam Rp

Aset

Kas dan setara kas USD 281.660,46 3.685.245.461 1.378.935,65 17.153.959.485

EUR 1.023,04 14.491.116 1.023,04 15.481.941

Piutang usaha USD 8.055.675,80 105.400.462.122 8.787.154,34 109.312.199.990

Jumlah aset 109.100.198.699 126.481.641.416

20142015

Page 50: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

56

26. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (Lanjutan)

Mata uang asing Ekuivalen dalam Rp Mata uang asing Ekuivalen dalam Rp

Liabilitas

Utang usaha USD 10.291.633,00 134.655.726.214 11.832.583,32 147.197.336.501

EUR 35.366,93 500.964.117 19.921,65 301.479.708

CHF 61,14 826.417 1.807,27 22.740.571

SGD 9.448,66 89.838.275 5.327,97 50.200.719

JPY 30.569,92 3.330.593 63.870,71 6.658.445

Utang lain-lain USD 1.251.490,80 16.374.505.627 1.252.120,80 15.576.382.752

EUR - - - -

Biaya yang masih harus dibayar USD 13.984,00 182.966.656 13.984,00 173.960.960

Pinjaman bank jangka panjang USD 7.229.140,94 94.586.080.044 8.252.719,00 102.663.824.360

Utang lain-lain jangka panjang USD 88.580.000,00 1.158.980.720.000 85.302.415,21 1.061.162.045.245

Jumlah liabilitas 1.405.374.957.943 1.327.154.629.261

Liabilitas, neto (1.296.274.759.244) (1.200.672.987.845)

20142015

27. INSTRUMEN KEUANGAN

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan pada tanggal-tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014.

2015 2014 2015 2014

Aset keuangan

Kas dan setara kas 12.270.958.757 34.662.879.595 12.270.958.757 34.662.879.595

Piutang usaha 125.613.747.864 121.395.687.696 125.613.747.864 121.395.687.696

Piutang lain-lain 3.152.181.197 2.686.931.331 3.152.181.197 2.686.931.331

Jumlah 141.036.887.818 158.745.498.622 141.036.887.818 158.745.498.622

Liabilitas keuangan

Utang usaha 186.498.205.477 192.436.417.861 186.498.205.477 192.436.417.861

Utang lain-lain 359.473.745.352 236.187.469.169 359.473.745.352 236.187.469.169

Biaya yang masih harus dibayar 14.445.420.229 21.053.252.137 14.445.420.229 21.053.252.137

Pinjaman bank jangka panjang

yang akan jatuh tempo dalam

waktu satu tahun 50.100.480.844 56.856.323.360 50.100.480.844 56.856.323.360

Jumlah 610.517.851.902 506.533.462.527 610.517.851.902 506.533.462.527

Nilai tercatat Nilai wajar

Nilai wajar instrumen keuangan adalah jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan di dalam penjualan yang dipaksakan atau likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.

Page 51: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

57

27. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain, utang usaha dan lain-lain, biaya

masih harus dibayar dan pinjaman bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan lain-lain. Grup juga

mempunyai liabilitas keuangan seperti utang usaha dan lain-lain, biaya yang masih harus dibayar, dan pinjaman bank jangka panjang.

Kebijakan Grup adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.

Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas

Grup dibiayai melalui pinjaman bank jangka panjang dan pinjaman lainnya, seperti kredit dan uang

muka dari pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi.

Oleh karena itu, Grup terekspos terhadap risiko pasar untuk perubahan tingkat suku bunga terkait terutama terhadap liabilitas pinjaman jangka panjang dan aset dan liabilitas berbunga. Grup memiliki kebijakan untuk mendapatkan suku bunga tersedia yang paling menguntungkan tanpa meningkatkan risiko mata uang asing mereka.

Instrumen keuangan Grup yang terekspos terhadap risiko tingkat bunga nilai wajar (instrumen

tingkat bunga tetap), risiko tingkat bunga arus kas (instrumen tingkat bunga mengambang) dan instrumen tanpa bunga adalah sebagai berikut:

Bunga

mengambang Bunga tetap Tanpa bunga Jumlah

Aset keuangan

Kas dan setara kas 11.615.356.231 - 655.602.526 12.270.958.757

Piutang usaha - - 125.613.747.864 125.613.747.864

Piutang lain-lain - - 3.152.181.197 3.152.181.197

Liabilitas keuangan

Utang usaha - - 186.498.205.477 186.498.205.477

Utang lain-lain - - 359.473.745.352 359.473.745.352

Biaya yang masih harus dibayar - - 14.445.420.229 14.445.420.229

Pinjaman bank jangka panjang 2.157.228.115.071 44.485.600.000 - 2.201.713.715.071

Utang jangka panjang - 1.158.980.720.000 - 1.158.980.720.000

Page 52: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

58

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko mata uang

Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Rupiah Indonesia, Franc Swiss, Yen Jepang, Dolar Singapura, Dolar Amerika Serikat dan Euro Eropa pada biaya-biaya tertentu, aset dan liabilitas yang timbul dari operasi sehari-hari.

Grup menggunakan aset dalam mata uang asing sebagai lindung nilai alami terhadap liabilitas

dalam mata uang asing. Pada tanggal pelaporan, eksposur Grup untuk risiko nilai tukar mata uang asing adalah signifikan dikarenakan sebagian besar transaksi mereka adalah dalam mata uang asing lainnya.

Pada tanggal 31 Desember 2013, berdasarkan suatu simulasi sederhana, jika Rupiah

menguat/melemah sebesar 10% terhadap mata uang asing lainnya dengan semua variabel lainnya konstan, rugi Grup sebelum pajak untuk tahun yang bersangkutan akan menjadi sekitar Rp 120.067.298.785 lebih tinggi/rendah, terutama sebagai akibat dari keuntungan/kerugian kurs translasi atas liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing lainnya. Tidak ada dampak terhadap ekuitas Perusahaan.

Risiko kredit

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan.

Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Grupmemiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.

Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan

menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Grup akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi Grup, cadangan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.

Untuk menekan risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada

pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai maksimal eksposur risiko kredit Grup tercermin dari nilai tercatat masing-masing kelompok aset keuangan yang diakui dalam laporan posisi keuangan.

Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.

Page 53: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

59

28. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)

Risiko likuiditas

Grup mengelola likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan bank yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah pinjaman yang diterima.

Grup secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus menerus memantau

kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana. 29. RENCANA BISNIS

Dalam menghadapi kondisi bisnis, manajemen tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan operasional dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut:

a. Perusahaan masih melanjutkan usaha di bidang textil, dengan mempertahankan kapasitas

produksi yang sudah terpasang. b. Meningkatkan marjin laba dengan memproduksi benang-benang khusus yang tidak diproduksi

oleh perusahaan lain, sehingga persaingan usaha dapat di hindari. c. Pada tahun 2015, Perusahaan masih berkonsentrasi pada pengembangan investasi di bidang

industri semen pada entitas anak yaitu PT Sinar Tambang Artha Lestari. Dimana direncanakan sudah mulai berproduksi dan di pasarkan.

d. Dalam menghadapi gejolak ekonomi dengan tidak stabilnya mata uang asing, Perusahaan

akan lebih berhati-hati dan diharapkan nilai tukar mata uang asing akan semakin membaik.

Manajemen memiliki perkiraan yang beralasan bahwa Grup berada di posisi tepat untuk mengelola risiko bisnis dengan sukses meskipun adanya ketidakpastian pola ekonomi saat ini dan percaya bahwa Grup memiliki sumber yang cukup dalam melanjutkan operasi untuk masa depan. Oleh karena itu, Grup tetap mengadopsi dasar kelanjutan usaha dalam menyiapkan laporan keuangan.

30. PENGUNGKAPAN TAMBAHAN ATAS AKTIVITAS INVESTASI NONKAS

Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Grup mempunyai transaksi nonkas untuk aktivitas investasi yang tidak termasuk dalam laporan arus kas konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

2015 2014

Aktivitas investasi dan pendanaan yang

tidak mempengaruhi arus kas:

Reklasifikasi uang muka

pembelian aset tetap

ke aset tetap - 724.403.247.150

Reklasifikasi aset dalam penyelesaian

ke aset tetap - 204.101.667.435

Page 54: PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK … filePT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015 (Dengan Angka

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2015

(Dengan Angka Perbandingan 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2014) Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain

60

31. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang diselesaikan pada tanggal 28 April 2015.

**PT_PIR,28APRIL2015_KONS_IND**