psikoterapi pada gangguan panik.doc

14
PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN PANIK I. PENDAHULUAN Apabila timbul suatu gangguan atau penyakit pada seorang manusia,bukan hanya jiwanya yang terganggu (misalnya depresi, imbesilitas, skizofrenia dan sebagainya), bukan badannya saja yang sakit (misalnya kelainan jantung dan sebagainya) akan tetapi seluruh manusia itulah yang menderita dan memerlukan atau mencari pertolongan kepada siapapun yang menurut anggapannya dapat menolongnya. Dan ia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. (2) Sesuai dengan pandangan holistik, yaitu bahwa manusia itu merupakan makhluk bio-psiko-sosial yang tidak dapat dipisah-pisahkan juga, maka pandangan holistik dalam pengobatan berarti bahwa kita senantiasa harus memperhatikan ketiga unsur ini, bahwa kita mempergunakan atau menggerakkan unsure-unsur somatic, psikologik dan social pasien ataupun masyarakat untuk tujuan tarapetik. (2) Sebab itu, pengobatan dalam ilmu kedokteran pada umumnya dapat dibagi mnejadi tiga golongan besar, yaitu 1

Upload: ita-muthia-nur

Post on 19-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

PSIKOTERAPI PADA GANGGUAN PANIKI. PENDAHULUAN

Apabila timbul suatu gangguan atau penyakit pada seorang manusia,bukan hanya jiwanya yang terganggu (misalnya depresi, imbesilitas, skizofrenia dan sebagainya), bukan badannya saja yang sakit (misalnya kelainan jantung dan sebagainya) akan tetapi seluruh manusia itulah yang menderita dan memerlukan atau mencari pertolongan kepada siapapun yang menurut anggapannya dapat menolongnya. Dan ia selalu berinteraksi dengan lingkungannya. (2)Sesuai dengan pandangan holistik, yaitu bahwa manusia itu merupakan makhluk bio-psiko-sosial yang tidak dapat dipisah-pisahkan juga, maka pandangan holistik dalam pengobatan berarti bahwa kita senantiasa harus memperhatikan ketiga unsur ini, bahwa kita mempergunakan atau menggerakkan unsure-unsur somatic, psikologik dan social pasien ataupun masyarakat untuk tujuan tarapetik. (2)Sebab itu, pengobatan dalam ilmu kedokteran pada umumnya dapat dibagi mnejadi tiga golongan besar, yaitu somatoterapi, psikoterapi, dan manipulasi lingkungan dan sosioterapi.(2)Dengan somatoterapi, kita langsung mempengaruhi badan (soma) dengan harapan agar manusia sebagai keseluruhan dapat ditolong. Dengan manipulasi lingkungan (yang tidak sakit)yaittu lingkungan fisiknya (perumahan, cara berpakaian, makanan, cara berpakaian, pekerjaan, dan sebagainya) dan terutama lingkungan sosialnya (keluarga, teman-teman, dan sebagainya) demi penyembuhannya. Dan bila yang dianggap sakit adalah (sekelompok) masyarakat, maka pengobatannya disebut sosioterapi.(2)Demikian juga dengan psikoterapi, kita berusaha untuk langsung mempengaruhi jiwa manusia supaya secara keseluruhan pasien itu dapat ditolong.

Pada makalah ini, akan dibahas tentang psikoterapi yang dapat digunakan pada gangguan panik.(2)II. DIAGNOSIS GANGGUAN PANIKGangguan panik adalah ditandai dengan terjadinya serangan panik yang serangannya spontan dan tidak diperkirakan. Serangan panik adalah periode kecemasan atau ketakutan yang kuat dan relative singkat (biasanya kurang dari satu tahun), yang disertai oleh gejala somatik tertentu seperti palpitasi dan takipnea. (1)Kriteria diagnostik untuk serangan panik :

Suatu periode tertentu adanya rasa takut atau tidak nyaman,dimana empat atau lebih gejala berikut ini terjadi secara tiba-tiba dan mencapai puncaknya dalam 10 menit.:1. Palpitasi, jantung berdebar kuat atau kecepatan jantung baertambah cepat

2. Berkeringat

3. Gemetar atau bergoncang

4. Rasa nafas sesak atau tertahan

5. Perasaan tercekik

6. Nyeri dada atau perasaan tidak nyaman

7. Mual atau gangguan perut

8. Perasaan pusing, bergoyang, melayang atau pingsan

9. Derealisasi (perasaan tidak realitas) atau depersonalisasi (bukan merasa diri sendiri)

10. Kehilangan ketakutan kendali atau menjadi gila

11. Rasa takut mati

12. Parestesia (mati rasa atau sensasi geli)

13. Menggiigil atau perasaan panas. (1)Pedoman diagnostik untuk gangguan panik (Anxietas Paroksismal Episodik):

Untuk diagnosis pasti, ahrus ditemukan adanya beberapa kali serangan anxietas berat (severe attacks of autonomic anxiety) dalam masa kira-kira satu bulan :a. Pada keadaan-keadaan dimana sebenarnya secara objektif tidak ada bahaya;b. Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapatr diduga sebelumnya (unpredictable situations);

c. Dengan keadaanm yang relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan-serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga anxietas antisipatorik, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi). (3)III. PSIKOTERAPI GANGGUAN PANIKPsikoterapi ialah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih dalam hubungan professional secara sukarela , dengan maksud hendak menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala yang ada, mengoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan kepribadian secara positif. (2)Cara-cara psikoterapi dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu psikoterapi supportif dan psikoterapi genetic-dinamik. (2)Psikoterapi, dapat diberikan dalam berbagai format, yaitu :

1. Individual : terapi ini hanya melibatkan pasien dan therapist

2. Kelompok : dua atau lebih pasien, dapat berpartisipasi pada waktu terapi secara bersamaan. Pasien dapat saling berbagi pengalaman, dan saling memahami perasaan.3. Keluarga : keluarga merupakan salah satu kunci keberhasilan yang dapat menmbantu perbaikan kondisi mereka yang menderita gangguan jiwa. (5)Dengan terapi, sebagian besar pasien mengalami perbaikan dramatik pada gejala gangguan panik dan agoraphobia. Dua terapi yang paling efektif adalah farmakoterapi dan terapi kognitif- perilaku. Terapi keluarga dan kelompok mungkin membantu pasien yang menderita dan keluarganya untuk menyesuaikan dengan kenyataan bahwa pasien menderita gangguan dan dengan kesulitan psikososial yang telah dicetuskan oleh gangguan. (1,4)

III.1 TERAPI KOGNITIFTerapi kognitif yaitu terapi terstruktur jangka pendek yang menggunakan kerjasama aktif antara pasien dan ahli terapi untuk mencapai tujuan terapetik. Terapi ini berorientasi terhadap masalah sekarang dan pemecahannya. Terapi biasanya dilakukan atas dasar individual, walaupun metoda kelompok juga digunakan. Terapi juga dapat digunakan bersama-sama dengan obat. (1,6)Dua pusat utama terapi kognitif untuk gangguan panik adalah instruksi tentang kepercayaan salah dari pasien dan informasi tentang serangan panik. Instruksi tentang kepercayaan yang salah berpusat pada kecenderungan pasien untuk keliru menginterpretasikan sensasi tubuh yang ringan sebagai tanda untuk ancaman serangan panik, kiamat, atau kematian. Informasi tentang serangan panik adalah termasuk penjelasan bahwa serangan panik, jika terjadi, adalah terbatas dan tidak mengancam kehidupan. (1)

Penerapan relaksasi dengan tujuan untuk memasukkan suatu rasa pengendalian pada pasien tentang tingkat kecemasan dan relaksasinya. Melalui pengguanaan teknik yang dibakukan untuk relaksasi otot dan membayangkan situasi yang menimbulkan relaksasi, pasien belajar teknik yang dapat membantu mereka melewati serangan panik.(1)Indikasi Terapi Kognitif

Terapi kognitif telah diterapkan terutama untuk gangguan depresif (dengan atau tanpa gagasan bunuh diri); tetapi, terapi ini juga telah digunakan pada kondisi lain, seperti gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif, dan gangguan kepribadian dan gangguan somatoform.(1)Strategi dan TeknikSecara keseluruhan, terapi adalah relative singkat, berlangsung sampai kira-kira 25 minggu . jika pasien tidak membaik pada waktu tersebut, diagnosis harus diperiksa ulang. Terapi pemeliharaan dapat dilakukan selama periode beberapa tahun(1).Seperti pada psikoterapi lainnya, peranan ahli terapi adalah penting untuk keberhasilan terapi. Ahli terapi harus mampu memancarkan pengalaman hidup yang hangat dan dimengerti dari masing-masing pasien, dan benar-benar murni dan jujur dengan dirinya sendiri dan dengan pasiennya. Ahli terapi harus mampu berhubungan secara terampil dan interaktif dengan pasiennya. (1)Terapi kogintif memiliki tiga komponen yaitu : aspek didaktik, teknik kognitif dan teknik perilaku.a. Aspek didaktik Termasuk penjelasan kepada pasien tentang trias kognitif, skema, dan logika yang salah. Ahli terapi harus mengemukakan kepada pasien bahwa mereka akan menyusun hipotesis bersama-sama dan mengujinya selama perjalanan terapi.(1)b. Teknik kognitif

Pendekatan kognitif terdiri dari empat proses yaitu :1. Mendapatkan pikiran otomatis

kognisi yang menghalangi antara peristiwa eksternal dan reaksi emosional orang terhadap peristiwa.suatu contoh dari pikiran otomatis yaitu keyakinan bahwa setiap orang akan menertawakan saya jika mereka mengetahui betapa buruknya permainan __suatu pikiran yang terjadi pada seseorang yang diminta untuk bermain bowling dan berespon secara negative. Pikiran otomatis juga dinamakan distorsi kognitif.(1)2. Menguji pikiran otomatis Dengan berperan sebagai guru, ahli terapi membantu pasien menguji keabsahan pikiran otomatis,. Tujuannya adalah untuk mendorong pasien menolak pikiran otomatis yang tidak akurat dan berlebih-lebihan setelah pemeriksaan yang cermat.(1)3. Mengidentifikasi asumsi maladaptive.

Saat pasien dan ahli terapi terus berusaha mengidentifiksaikan pikiran otomatis, pola biasanya menjadi tampak. Pola mewakili aturan atau tanggapan umum yang maladaptive yang menuntun kehidupan pasien. Contoh dari aturan tersebut yaitu supaya gembira, saya harus sempurna dan jika setiap orang tidak menyukai saya, saya tidak dicintai. Aturan tersebut akan menyebabkan kekecewaan dan kegagalan dan akhirnya depresi.(1)4. Menguji keabsahan asumsi maladaptive .Mirip dengan pengujian keabsahan pikiran otomatis adalah menguji keakuratan anggapan maladaptive. (1)c. Teknik PerilakuTeknik perilaku bekerjasama dengan teknik kognitif :teknik perilaku digunakan untuk menguji dan mengubah kognisi maladaptive dan tidak akurat. Tujuan keseluruhan teknik adalah utnuk membantu pasien mengerti ketidakakuratn asumsi kognitifnmya dan mempelajari strategi dan cara baru menghadapi masalah tersebut. (1)III.2 TERAPI PERILAKUAhli terapi perilaku memusatkan pada perilaku yang jelas, menekankan untuk menghilangkan gejala yang jelas, tanpa memandang pengalaman pribadi pasien atau konflik dalam diri pasien. Tujuan terapetik ahli terapi perilaku adalah langsung dan konkrit: menghilangkan kebiasaan atau sikap maladaptive dan menggantikannya dengan pola perilaku yang baru, sesuai dan tidak menimbulkan kecemasan. Metode yang terlekat pada terapi perilaku adalah didasarkan pada keyakinan dasar bahwa perilaku maladaptive dan kecemasan persisten telah dibiasakan (conditioned) (atau dipelajari); dengan demikian, terapi yang berhasil terdiri dari berbagai macam bentuk penghilangan kebiasaan (deconditioning) atau ditinggalkan.__yaitu bilamana perilaku buruk telah dipelajari dapat ditinggalkan.(1)Terapi perilaku didasarkan pada prinsip teori belajar (learning theory)__ khususnya, pembiasaan pelaku dan klasik. Terapi perilaku paling sering digunakan jika diarahkan pada kebiasaan bereaksi yang spesifik dan tergambar terhadap kecemasan terhadap stimuli yang secara objektif tidak berbahaya. (1)Pemaparan In Vivo

Pemaparan in vivo digunakan sebagai terapi perilaku primer untuk gangguan panik. Teknik melibatkan pemaparan yang semakin besar terhadap stimulus yang ditakuti, dengan berjalannya waktu, pasien mengalami desensitisasi terhadap pengalaman. Sebelumnya, fokus adalah pada stimuli eksternal; sekarang ini, teknik telah termasuk pemaparan pasien dengan sensasi internal yang ditakuti (sebagai contohnya, takipnea dan ketakutan mengalami serangan panik).(1)

Latihan Pernafasan

Karena hiperventilasi yang bersamaan dengan serangan panik kemungkinan disertai dengan beberapa gejala, seperti rasa pening dan pingsan, satu pendekatan langsung untuk mengendalikan serangan panik adalah melatih pasien bagaimana mengendalikan dorongannya untuk melakukan hiperventilasi. Setelah latihan tersebut, pasien dapat menggunakan teknik untuk membantu mengendalikan hiperventilasi selama suatu serangan panik. (1)III.3 TERAPI PSIKOSOSIAL LAIN Terapi KeluargaKeluarga pasien dngan gangguan panik dan agoraphobia mungkin menjadi terganggu selama perjalanan gangguan. Terapi keluarga yang diarahkan untuk mendidik dan mendukung seringkali bermanfaat.(1) Psikoterapi Berorientasi TilikanDapat bermanfaat dalam pengobatan gangguan panik dan agoraphobia.. pengobatan memusatkan pada membantu pasien mengerti arti bawah sadar dari kecemasan, simbolisme situasi yang dihindari, kebutuhan untuk merepresi impuls, dan tujuan sekunder dari gejala. Suatu pemecahan konflik infantile awal dan oedipal dihipotesiskan berhubungan dengan resolusi stress sekarang.(1)DAFTAR PUSTAKA1. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Skizofrenia dalam : Psikoterapi, ed 7, vol 1.1997. Hal 423-28,434-412. Maramis WF. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa : Psikoterapi. Surabaya: Airlangga University Press.2005. Hal:483

3. Maslim Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa. 2001. Jakarta : PT. Nuh Jaya4. Daniels CY. Panic Disorder : Treatment & Medication. [on line ].2006.[cited 2009 april 10].p 1-2. Available from :http://www.medscape.com

5. Anonymouslth . Mental Health and Psychotherapy. [on line].2009.[cited 2009 april 10]. P.1. Available from :http://www.webmd.com

6. Hutagalung EA. Ttalaksana Diagnosis danm Terapi Gangguan Anxietas.[on line].2007.[cited 2009 april 10]. P3-4. Available from :http://www.emedicine.com1