psikoterapi psikodinamik

52
Psikoterapi Dinamik Merupakan sebuah metode terapi yang diterapkan dari teori Sigmund Freud. Teori psikoanalitik telah secara berulang diperbaiki dan ditinjau ulang selama satu abad terakhir, namum prinsip dari psikoterapi dinamik tetap merupakan eksplorasi bertahap yang serupa dengan pemikiran dan konflik pasien yang sebelumnya tidak secara langsung dapat diakses oleh pikiran sadar. Bagaimana suatu penyakit dipandang Gejala yang jelas hanyalah ekspresi eksternal yang mendasari suatu kelainan psikis. Gejala berlanjut, meskipun mereka menyebabkan penderitaan kepada individu oleh karena apa yang disebut Freud sebagai keuntungan utama. Ini adalah manfaat bagi individu yang tidak memiliki ide-ide yang tidak dapat diterima dalam pikiran sadar. Rasional Pengalaman traumatic, terutama yang terjadi di awal kehidupan, dapat menimbulkan konflik psikologis. Sebagian besar dari aktivitas mental dipengaruhi alam bawah sadar dan pikiran sadar dilindungi dari pengalaman konflik ini dengan mekanisme pembelaan yang dibangun, yang dirancang untuk mengurangi ketidaksenangan dan untuk mengurangi kecemasan. Pembelaan ini berkembang dengan tepat, tetapi kelanjutan mereka dalam kehidupan dewasa menghasilkan gejala psikologis atau kurangnya kemampuan untuk pertumbuhan dan pemenuhan personal. Konflik dapat diperiksa yang berkaitan dengan kecemasan itu sendiri, pembelaan, atau keinginan atau memori yang mendasari. Keluarga

Upload: shinta-rizky

Post on 19-Feb-2015

407 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Psikoterapi psikodinamik dalam ilmu psikiatri (translate Kaplan)

TRANSCRIPT

Page 1: Psikoterapi psikodinamik

Psikoterapi Dinamik

Merupakan sebuah metode terapi yang diterapkan dari teori Sigmund Freud. Teori

psikoanalitik telah secara berulang diperbaiki dan ditinjau ulang selama satu abad terakhir,

namum prinsip dari psikoterapi dinamik tetap merupakan eksplorasi bertahap yang serupa

dengan pemikiran dan konflik pasien yang sebelumnya tidak secara langsung dapat diakses

oleh pikiran sadar.

Bagaimana suatu penyakit dipandang

Gejala yang jelas hanyalah ekspresi eksternal yang mendasari suatu kelainan psikis. Gejala

berlanjut, meskipun mereka menyebabkan penderitaan kepada individu oleh karena apa yang

disebut Freud sebagai keuntungan utama. Ini adalah manfaat bagi individu yang tidak

memiliki ide-ide yang tidak dapat diterima dalam pikiran sadar.

Rasional

Pengalaman traumatic, terutama yang terjadi di awal kehidupan, dapat menimbulkan konflik

psikologis. Sebagian besar dari aktivitas mental dipengaruhi alam bawah sadar dan pikiran

sadar dilindungi dari pengalaman konflik ini dengan mekanisme pembelaan yang dibangun,

yang dirancang untuk mengurangi ketidaksenangan dan untuk mengurangi kecemasan.

Pembelaan ini berkembang dengan tepat, tetapi kelanjutan mereka dalam kehidupan dewasa

menghasilkan gejala psikologis atau kurangnya kemampuan untuk pertumbuhan dan

pemenuhan personal. Konflik dapat diperiksa yang berkaitan dengan kecemasan itu sendiri,

pembelaan, atau keinginan atau memori yang mendasari. Keluarga individu dan hubungan

pribadi sebelumnya akan memiliki makna simbolis dan diisi dengan emosi yang kuat.

Representasi dari hubungan ini akan muncul selama terapi dan memberikan jalur menuju

pemahaman dan perubahan.

Teknik

Asosiasi bebas. Proses asosiasi bebas merupakan jalur utama untuk eksplorasi alam

bawah sadar. Peraturan mendasar dari psikoanalisis adalah bahwa pasien setuju untuk

mengungkapkan segala sesuatu yang terlintas selama asosiasi bebas, tidak peduli

seberapa memalukan atau tidak dapat diterima secara sosial (yaitu berbicara tanpa

sensor diri). Area dimana asosiasi bebas akan terganggu dan mendapat perlawanan

terhadap pemikiran asosiatif lebih lanjut, menunjukkan area penting yang harus

dieksplorasi di sesi mendatang.

Page 2: Psikoterapi psikodinamik

Pemeriksaan mimpi. Sebuah mimpi dipandang sebagai sesuatu yang dibentuk oleh

gabungan antara memori di siang hari, stimulus nocturnal, dan merepresentasikan

keinginan alam bawah sadar. Campuran ini, mimpi laten, dikonversi menjadi mimpi

yang terwujud dari proses simbolisasi dan elaborasi. Proses ini dapat terurai secara

sadar dengan seorang terapis untuk mengungkapkan sesuatu dari keinginan alam

bawah sadar.

Pemeriksaan parapraksis. Sebuah parapraksis adalah keadaan selip lidah, pada

umumnya sekarang dikenal sebagai Freudian slip. Hal ini terkadang mengungkapkan

makna alam bawah sadar, terutama dalam situasi yang sarat pengaruh.

Pemeriksaan simbolisme gejala neurotic. Pejala individu pasien mungkin memiliki

arti simbolik dalam konteks sejarah pasien, yang dapat berguna jika dieksplorasi.

Pemeriksaan transferensi/kontra-transferensi. Area yang paling penting dari represi

adalah menemukan ekspresi dalam hubungan transferensi.

Interpretasi. Ekspresi pemahaman terapis terhadap makna atas apa yang sedang terjadi

dalam terapi. Mungkin tentang mekanisme pembelaan saat ini, penjelasan untuk

kecemasan saat ini, atau keinginan yang diduga mendasarinya.

Netralitas. Mengontrol dukungan emosional dan saran pengarahan.

Tahap Pengobatan

Meliputi 1 jam/sesi dalam setiap minggu. Terapi dapat berlangsung berbulan-bulan hingga

bertahun-tahun.

Sesi diagnostik dan penilaian dengan menggunakan formulasi psikodinamik terhadap

kasus. Menilai kesesuaian dan motivasi pasien. Jelajahi faktor risiko potensial dan

merumuskan rencana untuk menangani hal tersebut (misalnya perkembangan potensi

perilaku bunuh diri pada pasien yang tidak didukung secara sosial). Jelaskan metode

terapi dan tetapkan aturan dasar.

Sesi awal (Perumusan masalah). Mengidentifikasi mekanisme pembelaan alam bawah

sadar, konflik utama, gaya, dan gangguan dalam perkembangan personal.

Sesi Lanjutan. Keseimbangan antara teknik suportif dan teknik interpretatif (yang

mungkin akan meningkatkan kecemasan). Klarifikasi dan eksplorasi yang dipandu.

Eksplorasi terhadap regresi dan perlawanan. Pemeriksaan kontra-transferensi dan

review dengan supervisor. Lakukan interpretasi.

Indikasi dan Kontraindikasi

Page 3: Psikoterapi psikodinamik

Psikoterapi dinamik diberikan kepada pasien dimana mereka memiliki gejala emosional yang

dapat dipahami secara psikologis (seperti gangguan kepribadian, penyakit depresif ringan

hingga sedang, kelainan fungsi sosial atau interpersonal yang signifikan).

Kontraindikasi relatif dari psikoterapi dinamik ditujukan bagi pasien dengan ketergantungan

alcohol atau obat-obatan, perilaku berbahaya atau bunuh diri, penyakit psikotik, atau pada

pasien dengan gejala depresi berat.

Efikasi

Terdapat kekurangan pada standarisasi dalam diagnosis, metode, kelompok kontrol, dan

langkah tambahan dalam uji psikoterapi. Sugestif dalam manfaat yang kekal terhadap gejala

yang diekspresikan, pencarian pengobatan, dan kebutuhan obat-obatan. Perbaikan yang

menetap dan jangka panjang tercatat, terkait dengan lama dan kelengkapan pengobatan.

Latihan

Melibatkan pendidikan dalam sejarah psikoanalitik, teori dan praktek, kerja kasus yang

diawasi, dan psikoanalisis pribadi. Di Inggris, para praktisi telah terakreditasi, baik oleh the

United Kingdom Council for Psychotherapy (UKCP) atau the British Confederation of

Psychotherapists (BCP).

Psikoterapi Psikodinamik Singkat

Freud menganggap terbuka, metode terapi yang tidak terbatas waktu dengan mengandalkan

pada asosiasi bebas yang tidak dipandu sebagai emas murni. Namun ia mengakui bahwa

pertimbangan praktis akan melihat hal ini dengan paduan perunggu dari metode singkat

dimana interpretasi dan bimbingan memainkan peran. Terapi psikodinamik singkat adalah

suatu intervensi dimana konsep perkembangan gejala dan metode terapi didasarkan seperti

yang ada pada psikoanalisis, tetapi dengan skala waktu dan jumlah sesi yang dikurangi.

Meskipun didorong oleh faktor ekonomi, metode ini lebih mirip dengan praktik awal Freud,

dimana intervensi pada umumnya berlangsung kurang dari satu tahun. Hal ini melibatkan

terapi aktif, dimana terapis mencoba untuk memandu asosiasi bebas pada topik yang lebih

terfokus.

Rasional

Page 4: Psikoterapi psikodinamik

Dengan berdasar bahwa manfaat bagi pasien tentang wawasan dan kesempatan untuk

perubahan dan pertumbuhan yang tersedia dalam psikoanalisis jangka panjang, dapat dicapai

dalam skala waktu yang lebih singkat dan bahwa memperkenalkan petunjuk dan fokus pada

topik tertentu tidak selalu mengurangi efektivitas pengobatan secara keseluruhan.

Bagaimana suatu penyakit dipandang

Menurut teori psikoanalitik.

Teknik

Metode yang digunakan adalah metode yang digunakan dalam psikoterapi dinamis, tetapi

lebih fokus pada pengalaman terkini pasien, dan teknik ini digunakan untuk mempercepat

proses terapi. Hal ini termasuk:

Tujuan. Identifikasi eksplisit terhadap kecemasan dan mekanisme pembelaan yang

harus ditangani.

Fokus dalam memilih dan mengidentifikasi masalah yang sedang aktif. Perilaku atau

respons emosional berulang, biasanya terkait gambaran transferensi tunggal.

Eksplorasi gejala yang muncul dan berkaitan dengan trauma dan penghindaran

sebelumnya.

Interpretasi aktif. Terapis dapat memandu terapi dengan penggunaan interpretasi pada

titik yang lebih awal daripada dalam metode yang lebih lama.

Tahap Pengobatan

Berlangsung hingga satu tahun, biasanya 20-25 sesi dengan tanggal terminasi yang telah

ditentukan di awal kunjungan.

Penilaian awal. Diagnosis, pertimbangan ketepatan metode terapi terhadap pasien

(pemikiran secara psikologis, kemampuan untuk introspeksi dan merenungkan

perubahan, ketersediaan terhadap dukungan eksternal, tidak adanya gejala psikotik

atau bunuh diri). Pertimbangan penggunaan obat-obatan yang tepat.

Sesi awal. Identifikasi masalah utama: sebuah kecemasan yang menetap dan terkait

perkembangan yang stabil dari waktu ke waktu dan muncul dalam situasi yang

berbeda. Komentar yang terbatas dari terapis. Biasanya, terdapat suatu transferensi

positif karena adanya ekspektasi terhadap perubahan magis. Identifikasi mekanisme

pembelaan utama, tipe koping, dan kemampuan untuk menerima dan bekerja dengan

interpretasi.

Sesi tengah. Eksplorasi terhadap transferensi dan perkembangan resistensi yang

lazim.

Page 5: Psikoterapi psikodinamik

Sesi penutupan. Antisipasi terhadap terminasi/penghentian dan perencanaan untuk

terapi selanjutnya. Manajemen pasien yang mengungkapkan informasi baru

menjelang akhir terapi.

Indikasi dan Kontraindikasi

Psikoterapi dinamis sangatlah tepat bagi orang-orang dengan masalah emosional yang dapat

dipahami dari segi psikologis. Terapi yang lebih singkat ini mungkin lebih tepat pada pasien

dengan tujuan yang jelas dan mudah diidentifikasi, masalah yang dapat dipahami sebagai

fokus konflik, dan dimana ada masalah baru daripada masalah kronis atau masalah yang telah

berlangsung lama.

Efikasi

Bukti untuk efektivitas pengobatan diukur pada lamanya penyakit dan tindakan fungsional

global. Percobaan yang membandingkan efektivitas psikoterapi psikodinamik singkat

dibandingkan dengan terapi singkat lainnya (misalnya CBT dan IPT) masih diperlukan.

Terapi kelompok

Psikoterapi dapat didefinisikan sebagai pengobatan yang berdasarkan pada dialog dalam

suatu hubungan. Metode terapi kelompok melibatkan hubungan dengan komunitas yang

dibuat secara khusus, dengan percakapan yang terjadi antara anggota kelompok dengan

terapis. Metode kelompok ini dikembangkan pada awal abad 20, menyusul pengamatan

tentang manfaat kelompok pada pasien TB. Kelompok ini bervariasi, apakah berdasar

populasi pasien yang memiliki diagnosis tunggal atau ganda; apakah terapis secara aktif

terlibat atau mengawasi; apakah keanggotaannya bersifat tertutup atau terbuka setelah

kelompok mulai, dan apakah mereka bertahan untuk jangka waktu tertentu atau terus

berlanjut.

Jenis Kelompok

Kelompok kegiatan. Digunakan untuk pasien yang tidak cocok untuk kegiatan

kelompok lainnya. Fokus kegiatan mungkin adalah seni, berkebun, komputer, dll.

Kelompok ini digunakan pada pasien LD, psikosis kronik, dan gangguan lainnya

terkait gangguan fungsional kronis. Keterampilan sosial yang membantu

perkembangan, perilaku adaptif, dan memungkinkan konfrontasi kecemasan dan

fobia.

Page 6: Psikoterapi psikodinamik

Kelompok dukungan. Para rekan yang saling mendukung dalam LD, penyakit kronis,

dan juga bagi mereka yang merawat orang lain. Terapis dapat memiliki peran

psikoedukasional.

Kelompok yang terfokus masalah. Misalnya pasien yang ketergantungan alkohol atau

obat, penyimpangan seksual dll. Tidak ada pekerjaan analitik. Kelompok ini fokus

pada saling mendukung dengan tambahan pemeriksaan strategi kelompok untuk

perubahan. Teman sebaya mungkin ahli untuk mengidentifikasi hambatan dan

rasionalisasi untuk menghindari perubahan dalam anggota lainnya, dimana

masalahnya adalah penyakit kronis. Dalam kelompok ini terapis jugadapat mengambil

peran psikoedukasional.

Kelompok psikodinamik. Semua elemen di atas ditambah dengan tujuan perubahan

yang menetap melalui terapi eksplorasi. (Terapi dapat dipandang sebagai terapi

individu yang berlangsung dalam kelompok, atau sebagai psikoterapi dalam

kelompok secara menyeluruh).

Teknik

Diskusi bebas. kelompok membentuk asosiasi bebas.

Psikoedukasi.

Memberikan kesempatan bagi anggota individu untuk menghadapi efek dari perilaku

mereka terhadap orang lain sambil memberikan lingkungan mendukung selama

perubahan.

Mendukung proses spesifik kelompok: pencerminan (duplikasi pengalaman),

amplifikasi (peningkatan resonansi emosional dengan sharing), katarsis (ventilasi

emosi yang didukung).

Analisis dinamika kelompok (misalnya, kepemimpinan, struktur kelompok, peran

individu) untuk memahami alasan tentang suatu kemajuan (atau kekurangannya).

Klarifikasi / interpretasi / konfrontasi dengan individu.

Faktor kuratif kelompok yang dijelaskan oleh Yalom adalah: instalasi harapan,

kebersamaan, menyampaikan informasi, altruisme, kelompok keluarga sebelumnya

yang korektif, pengembangan sosialisasi, imitasi perilaku adaptif, pembelajaran

interpersonal, kohesi kelompok, katarsis, faktor eksistensial.

Tahapan terapi

Sesi awal. Pengaturan awal dan keterlibatan, perumusan aturan dan penetapan tujuan,

fokus pada pemimpin.

Page 7: Psikoterapi psikodinamik

Sesi tengah. Adaptasi, potensi terjadinya konflik, diskusi otoritas, keintiman,

pendirian,, dan koherensi kelompok.

Sesi penutupan. Negosiasi terminasi, kesepakatan bahwa tujuan telah dicapai, refleksi

pada pengalaman kelompok.

Page 8: Psikoterapi psikodinamik

6.3.4 Psikoterapi Psikodinamik Singkat Individu

Robert J. Ursano and Amy M. Ursano

Pendahuluan

Minat di bidang psikoterapi dinamik singkat telah berkembang sejak beberapa tahun

terakhir. Psikoterapi psikodinamik, termasuk psikoterapi psikodinamik singkat individu,

bertujuan untuk mengubah perilaku melalui pemahaman baru dan pengenalan pola yang

maladaptive dari perilaku sedari masa kanak-kanak, namun tidak teramati sebelumnya.

Melalui proses ini, persepsi, ekspektasi, kepercayaan, dan juga perilaku dan perasaan akan

diubah.

Dalam sejarah, ‘psikoterapi singkat’ dan ‘psikoterapi jangka panjang’ digunakan dalam

arti yang sama dengan psikoterapi ‘suportif’ dan ‘eksploratif’. Namun, istilah ini sudah tidak

tepat lagi. Istilah singkat dan jangka panjang hanya mendeskripsikan durasinya, bukan teknik,

fokus ataupun tujuan terapi. Keterbatasan waktu dari psikoterapi dinamik singkat

menjadikannya memiliki karakter yang unik dan membedakannya dari psikoterapi jangka

panjang dan psikoanalisis. Oleh karena tujuannya yang terbatas, psikoterapis dinamik singkat

harus menghadapi ambisi dan perfeksionisme sebagaimana ideal yang berlebihan dari

struktur dan fungsi kepribadian.

Psikoterapi pada umumnya, dan juga psikoterapi psikodinamik singkat individu

khususnya, mungkin memiliki bentuk mikroneurosurgery yang paling elegan. Psikoterapi

berusaha mengubah peilaku dengan perantara verbal—pada dasarnya untuk mengubah

neuron A yang seharusnya menghubungkan dengan neuron B. sehingga ia akan

menghubungkan dengan neuron C. Seperti kedokteran pada umumnya, faktor kuratif spesifik

dan non-spesifik akan mempengaruhi hasil kerjanya. Faktor kuratif non-spesifik—abreaksi,

ketentuan informasi baru, dan memaksimalisasi pengalaman yang sukses—membantu semua

bentuk terapi kesehatan, termasuk psikoterapi singkat. Psikoterapi dinamik individu singkat

juga memiliki teknik prosedur dan intervensi yang spesifik di atas dan di luar faktor kuratif

non-spesifik. Seperti halnya terapi kesehatan lainnya, ada beberapa kontraindikasi dan bahaya

dalam penggunaan pengobatan ini.

Pada era sekarang ini, perihal efektivitas biaya, pelayanan yang terkelola baik, dan

pengukuran hasil yang terpantau ketat, tidaklah cukup untuk menyatakan bahwa ‘psikoterapi

merupakan sebuah kesuksesan tanpa adanya perubahan’. Meskipun terapis itu sendiri yang

memberikan psikoterapi secara psikodinamik tidak menuntut adanya perubahan perilaku,

Page 9: Psikoterapi psikodinamik

termasuk perubahan, hasil akhir dari keahlian teknik terapis adalah untuk mencapai

perubahan perilaku, termasuk perubahan kesejahteraan, kesehatan fisik, dukungan sosial dan

produktivitas bermasyarakat seiring dengan hilangnya gejala. Perubahan perilaku bukanlah

keutamaan taktik dari psikoterapi dinamik singkat, melainkan merupakan sebuah tujuan

strategik.

Latar Belakang

Psikoterapi psikodinamik singkat individu dikembangkan dari psikoanalisis pada

pertengahan abad 20. Psikoterapi psikodinamik singkat individu, seperti halnya pengobatan

psikodinamik, didasarkan pada prinsip bahwa sebuah makna memiliki peran yang penting

dalam perilaku dan penyakit. Meskipun saat ini, psikoanalisis merupakan sebuah prosedur

yang panjang, biasanya membutuhkan beberapa tahun untuk selesai, literature psikoanalitik

terdahulu termasuk kasus pertama Freud, mengandung sejarah tentang kesuksesan analisis

singkat. Faktanya selama 30 tahun pertama psikoanalisis, adalah hal yang tidak wajar bila

terapi diberikan melampaui waktu 1 tahun. Ferenczi merupakan analis pertama yang secara

eksplisit menganjurkan pemendekan waktu psikoanalisis. Dia berpendapat bahwa sangatlah

tidak mungkin untuk menjadi terapis yang netral dan non-direktif, karena setiap saat terapis

berbicara akan diinterupsi dan dipengaruhi oleh kebebasan asosiasi pasien. Dia menganjurkan

‘terapi aktif’, sebuah terapi yang lebih direktif, fokus dan singkat. Ferenczi berkolaborasi

dengan Rank dalam mempublikasikan The Development of Psychoanalysis, yang

menjabarkan tentang manfaat dari psikoterapi dinamik singkat. Rank adalah orang pertama

yang secara eksplisit menentukan batasan waktu dalam pengobatan ini.

Semenjak Perang Dunia II, ketertarikan dalam psikoanalisis menghasilkan permintaan

psikoterapi yang lebih besar dan meningkatkan tekanan untuk mengembangkan pengobatan

yang lebih singkat. Pada pertengahan tahun 1940an, dalam laporan proyek penelitian

Chicago Institute of Psychoanalysis, Alexander dan French mendukung pemendekan waktu

terapi dengan mengurangi frekuensi sesi pertemuan untuk meminimalisir regresi. Mereka

mengusulkan untuk memfokuskan terapi pada masalah terkini daripada masalah masa lalu,

menggunakan konflik masa lalu untuk memberitahukan terapi dalam memberikan koreksi

pengalaman emosional yang terbaik bagi pasien saat ini.

Di Amerika, gerakan komunitas kesehatan mental pada tahun 1960an,peningkatan biaya

pelayanan kesehatan mental, dan yang terkini, peningkatan pengelolaan pelayanan, telah

memicu usaha untuk menemukan bentuk psikoterapi yang paling singkat. Psikoterapi

psikodinamik singkat individu pada saat ini sangatlah dipengaruhi oleh perkembangan British

School tentang psikoterapi fokal singkat. Balint mensponsori sebuah workshop psikoterapis

Page 10: Psikoterapi psikodinamik

psikodinamik yang berpengalaman, yang mengawali fokusnya pada evaluasi klinis dan

mencoba untuk memahami pasien manakah yang cocok untuk pengobatan yang lebih singkat.

Setelah kematian Balint, Malan mengatur kerja kelompok tersebut. Di klinik Tavistock,

Malan mengembangkan dan mengaplikasikan prinsip pengobatan psikodinamik untuk terapi

singkat, meyederhanakan metode untuk proses evaluasi dan variabel hasil. Dia menekankan

pentingnya perencanaan terapetik dan identifikasi konflik fokal.

Di saat yang bersamaan, Sifneos, di Massachusetts General Hospital, mempelajari

psikoterapi singkat. Banyak kesimpulannya yang serupa dengan kesimpulan Malan.

Meskipun demikian, terdapat beberapa perbedaan. Sifneos mengembangkan ‘psikoterapi

jangka pendek yang memprovokasi kecemasan’ sebagai teknik dan teori dengan criteria

inklusi dan eksklusi yang ketat dalam memilih pasiennya. Davanloo memperluas fokus

psikoterapi psikodinamik singkat untuk mencakup lebih dari satu konflik. Dia juga

memperluas criteria inklusi bagi individu dengan karakter patologi dan fobia kronik dan

obsessional neuroses, dan mendukung aktif dalam menghadapi perlawanan. Seperti halnya

psikoterapi psikodinamik lainnya, Mann's time-limited psychotherapy mengidentifikasi

masalah utama berdasarkan waktu, sebagai fokus pengobatan. Mann mengaitkan hal ini

dengan kesulitan pasien dalam menghadapi kehilangan dan keterpisahan dan kenyataan

waktu dan kematian. Pada dua dekade terakhir, psikoterapi singkat telah meningkat sebagai

penelitian dasar. Strupp, Luborsky dan Horowitz telah memperkenalkan seluruh pengobatan

psikodinamik manual dengan kontribusi substansial untuk mendukung pemahaman penelitian

dalam modalitas pengobatan ini.

Terapi kognitif dan psikoterapi interpersonal merepresentasikan teknik psikoterapi

singkat yang sangatlah dipengaruhi oleh psikoanalisis, tetapi dengan pendekatan yang sangat

berbeda. Berawal dari psikoterapi individu jangka pendek untuk pengobatan depresi, saat ini

mereka telah diaplikasikan jauh lebih luas. Selain berbagi banyak elemen umum dengan

model psikodinamik, psikoterapi re-edukatif ini berbeda dalam penekanan mereka pada

perumusan model kasus spesifik, prosedural panduan intervensi dan edukasi. Mereka tidak

memfokuskan diri pada pengalaman masa kanak-kanak dan masa peralihan.

Teknik Psikoterapi Dinamik Singkat

Evaluasi dan pengaturan

Evaluasi, pada dasarnya, sangat penting dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu

karena perlunya asesmen yang cepat dan akurat. Berlawanan dengan pengobatan jangka

Page 11: Psikoterapi psikodinamik

panjang, psikoterapi psikodinamik singkat individu tidak menawarkan ketersediaan waktu

untuk mengevaluasi ulang dan mengoreksi kesalahan. Meskipun terkadang kita berpikir

psikoterapi sama cepatnya dengan saat dokter melihat pasien, ini adalah istilah yang

berlebihan, pernah menggarisbawahi pentingnya elemen interpersonal dan transferensi dalam

pertemuan awal dengan pasien. Faktanya, hal ini sangatlah penting, pada khususnya dalam

psikoterapi psikodinamik singkat individu, untuk membedakan wawancara diagnostic dari

pengobatan yang sedang berlangsung. Intervensi dan prosedur teknik dilakukan selama fase

evaluasi, biasanya satu hingga empat sesi pertemuan, pada dasarnya berbeda dari aspek

teknik psikoterapi psikodinamik singkat individu itu sendiri. Fase evaluasi mencakup

diagnosis, pertimbangan tentang interaksi di antara kekuatan ego pasien, kesehatan fisik, dan

variabel tertentu, dan rekomendasi pengobatan, termasuk mempertimbangkan pilihan bahwa

tidak ada pengobatan yang diindikasikan.

Seperti pada terapi kesehatan lainnya, psikoterapi psikodinamik singkat individu lebih

sering diberikan kepada pasien daripada penyakitnya. Kemampuan untuk turut serta dalam

proses psikoterapi psikodinamik singkat individu membutuhkan pasien untuk mampu

mengakses.kehidupan fantasinya dalam perilaku aktif dan pengalaman (contoh pikiran secara

psikologis) dan, yang juga penting, adalah kemampuan untuk bangun dan beranjak dari

proses tersebut pada akhir sesi pertemuan dan tidak tersesat dalam lamunan atau fantasi serta

ketakutan yang tidak terkontrol. Perlu dicatat bahwa hal ini tidak berarti bahwa pasien

membutuhkan IQ tinggi. Pada faktanya, IQ yang tinggi, bila disertai dengan rigiditas,

intelektualisasi, dan renungan, seperti yang sering terlihat, dapat menjadi kontraindikasi

untuk terapi psikodinamik singkat karena hal ini dapat menjadi cukup berat. Kemampuan

support interpersonal dalam lingkungan nyata pasien dan kemampuan pasien untuk

mengalami dan mengamati secara langsung pernyataan afektif sangatlah penting untuk

pengobatan yang sukses. Individu yang berada dalam krisis emergensi (misal percobaan

bunuh diri, psikotik, trauma kehidupan yang besar) yang perlu diperhatikan serta difokuskan

pada kejadian nyata dalam kehidupan mereka, tidak dapat masuk ke dalam psikoterapi

psikodinamik singkat tanpa memiliki periode pengobatan suportif sebelumnya. Krisis

kehidupan yang sebenarnya tidak memberikan ruang bagi pasien untuk mengeksplorasi

fantasinya.

Negosiasi dengan pasien adalah bagian yang penting dalam mencapai keputusan

pengobatan dalam psikoterapi psikodinamikk individu singkat. Pasien harus mampu dengan

cepat menjadi bagian dari pengobatan dan menyatu dengan proses terapi, khususnya dengan

pasien yang memperhatikan ketergantungan, 'menjadi kecanduan' terhadap terapis, atau yang

Page 12: Psikoterapi psikodinamik

membutuhkan perawatan kontrol perasaan. Dengan pasien tersebut, psikoterapi dinamik

singkat, dengan terbatasnya waktu terapi yang telah ditetapkan sejak awal, dapat membuat

pasien lebih cenderung memulai pengobatan daripada menghindari bantuan. Untuk

psikoterapi psikodinamik singkat individu, adalah hal yang penting untuk mengingat bahwa

perjanjian terapi hanyalah apa yang pasien mampu fokuskan, apa yang dapat ditoleransi

pasien untuk dibicarakan, dan apa yang dapat ia toleransi dari apa yang dikatakan terapis.

Meskipun hal ini tidak berbeda dibandingkan terapi psikodinamik lain, keterbatasan waktu

psikoterapi psikodinamik singkat individu berarti bahwa terdapat kemampuan yang terbatas

untuk menginterpretasikan pembelaan multipel yang mungkin membukakan eksplorasi area

baru.

Teknik

Pendirian aliansi terapetik yang cepat merupakan hal yang kritis untuk psikoterapi

psikodinamik singkat individu. Identifikasi kecemasan awal pasien terkait terapi awal adalah

teknik yang penting pada sesi awal dari psikoterapi psikodinamik singkat individu untuk

meyakinkan perjanjian dan menetapkan kondisi dimana pasien dapat mendengar dan

merespon terhadap interpretasi yang akan diberikan terapis kemudian. Seiring dengan

terbukanya terapi, terapis menjalankan hipotesis bahwa setiap sesi pertemuan berkaitan

dengan fokus terapi yang ada tapi tersembunyi. Kelangsungan terapi dikendalikan oleh bias

pengalaman pasien dan tendensinya terhadap dunia dalam cara tertentu yang dapat

membentuk persepsi, kepercayaan interpersonal dan ekspektasinya.

Psikoterapi psikodinamik singkat individu lebih fokus dan lebih berorientasi pada

'sekarang dan disini' dengan usaha yang lebih sedikit untuk merekonstruksi perkembangan

konflik daripada dalam psikoterapi jangka panjang. Melalu eksplorasi simbol dan kiasan

pasien, pola defensiv dan gangguan dalam hubungan interpersonal yang ada dapat

diidentifikasi dalam pengobatan sebagaimana dalam kehidupan pasien. Pentingnya

kemampuan untuk mendengarkan apa yang pasien katakan dan untuk memahami maknanya

seperti dalam terapi yang berorientasi psikoanalitik lainnya.

Kebebasan asosiasi adalah bagian dari teknik psikoterapi psikodinamik singkat individu.

Tetapi kebebasan asosiasi--seperti pada terapi dinamik lainnya--membutuhkan pertimbangan

ketat. Dalam kebanyakan bentuk dasarnya dan khususnya dalam psikoterapi psikodinamik

singkat individu, kebebasan asosiasi berarti bahwa pasien bebas untuk memilih apa yang

mereka inginkan untuk bicarakan. Definisi ini menegaskan bahwa kebebasan asosiasi selalu

bersifat relatif. Bagi pasien yang berpikir dan merasa terpaksa meneceritakan segalanya

kepada terapis, definisi ini dapat menunjukkan cara dimana kebebasan asosiasi sebenarnya

Page 13: Psikoterapi psikodinamik

tidaklah ada. Selain itu, dalam psikoterapi dinamik singkat, pasien agaknya selalu terfokus

pada tugas yang ada dalam terapi terbuka ataupun psikoanalisis. Dan fokus ini seharusnya

tidak diremehkan oleh terapis. Sebaliknya, hal itu merupakan tugas terapis untuk

mendengarkan tema dalam persoalan pasien. Terapis meberikan pertanyaan, mengatur

perhatian pasien dan menggunakan kata-kata yang ramah, misalnya hindari beberapa area

konflik yang tidak dapat disepakati saat ini atau dalam beberapa periode waktu. Terapis

mengidentifikasi titik dimana kebebasan asosiasi terganggu (adanya perlawanan) atau dimana

naratif mengeluarkan emosi dari kewaspadaan pasien. Sebagaimana dalam semua terapi

dinamik, sering saat pasien mampu bercerita secara bebas dan dengan naratif yang koheren

tentang konfliknya,perjalanan terapi telah lengkap.

Psikoterapi psikodinamik singkat individu menegaskan pemahaman: (a) mekanisme

pembelaan pasien untuk mengurangi kecemasan dan rasa tidak nyaman lainnya sehubungan

dengan area konflik yang diluar kewaspadaan, dan (b) hubungan perubahan karakteristik

yang mengubah respon pasien terhadap dunianya. Kedua area ini, pembelaan dan perubahan,

menciptakan makna tertentu dalam kehidupan pasien. Teknik psikoterapi psikodinamik

singkat ditujukan untuk mengklarifikasikan area ini dan menjelaskannya kepada pasien untuk

meningkatkan pemahaman dan mengubah gejala serta perilaku pasien. Pada umumnya, hanya

satu pembelaan yang dikonsentrasikan dalam setiap terapi singkat yang diberikan. Seiring

dengan mekanisme pembelaan yang semakin jelas, hubungan transferensi dapat menjadi

bukti. Narasi yang berkembang tentang bagaimana pasien datang untuk melihat dunia dengan

cara mereka, memberikan ‘perekat’ dimana pasirn dapat mengintegrasikan pengetahuannya

ke dalam pengalaman hidup dan perilaku mereka, serta mengingatnya untuk dipraktekkan

dan untuk masa depan.

Terapis psikoterapi psikodinamik singkat individu, serupa dengan pekerja psikodinamik

jangka panjang, harus meningkatkan kapasitas pengamatan pasien dalam hal transferensi dan

menciptakan situasi terapetik dimana pasien dapat mendengarkan interpretasi terapis yang

bermanfaat. Mimpi dapat memberikan kesempatan untuk memahami konflik alam bawah

sadar yang dapat dipelajari dan digali dengan pasien. Terapis berusaha untuk

menginterpetasikan trias ansietas (keinginan—pembelaan—ansietas) dan trias insight

(perubahan sifat saat ini—interaksi terapis/pasien—perubahan sifat dari masa lalu).

Biasanya, ketika perubahan hampir jelas, unsur-unsur lain dari masa lalu secara

bersamaan akan dialami dalam kehidupan pasien. Dalam psikoterapi psikodinamik singkat

individu, hal ini dapat berarti bagi pasien dalam memahami unsur transferensi dalam sikap

mutative karena kedalaman dan intensitas transferensi, jauh lebih sedikit dan lebih singkat

Page 14: Psikoterapi psikodinamik

daripada dalam terapi jangka panjang. Sebaliknya, adanya sisa terhadap masalah pasien,

seperti pada umumnya dalam psikoterapi psikodinamik singkat, dapat meningkatkan respon

transferensi dan menjadi elemen utama dalam mengembangkan pemahaman psikodinamik

terhadap pasien. Pengalaman transferensi—transferensi, pengalaman kehidupan yang dialami

kembali dan khususnya tersisa—memberikan arti fokus interpretasi dan tenaga mutative

dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu.

Transferensi dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu sering bersifat paternal

atau maternal, telah dicatat pula bahwa, mungkin karena keterbatasan waktu proses terapi,

persaudaraan dan gambaran transferensi dari masa remaja dapat lebih sering diingat dalam

psikoterapi psikodinamik singkat individu. Transferensi tersebut jarang terlihat sedalam

seperti yang tampak dalam terapi jangka panjang. Hal ini membutuhkan mata yang terlatih

untuk mendeteksi dan membawa transferensi menjadi perhatian dalam sikap pasien yang

tidak mengganggu ataupun menyakitkan. Interpretasi jarang mencapai satu kalimat yang

ideal untuk diberikan dalam satu sesi pertemuan. Interpretasi lebih sering muncul lebih dari

beberapa sesi, biasanya di pertengahan ato sepertiga akhir terapi, dimana pengalaman masa

lalu, saat ini dan transferensi terhubung bersama. Dalam konteks munculnya afektif

sehubungan dengan pengalaman transferensi dan pemahaman pengalaman disaat bersamaan,

perubahan perilaku muncul dan kemampuan pasien untuk merasakan perasaan dan hubungan

yang sebelumnya tersembunyi akan menjadi sebaik pandangannya akan masa depan dan

masa lalu yang berubah.

Kontratransferensi juga merupakan unsur yang penting dalam psikoterapi psikodinamik

singkat individu seperti dalam terapi psikodinamik lainnya. Analisis reaksi kontratransferensi

dapat memberikan peluang bagi terapis untuk mengenali aspek relasi transferensi yang samar

dan untuk memahami pengalaman pasien dengan lebih baik. Oleh karena sikap yang lebih

aktif, psikoterapis psikodinamik singkat dapat lebih mudah untuk kontratransferensi yang

muncul sebagai keterlibatan yang berlebihan dan agresi. Selain itu, singkatnya waktu yang

tersedia untuk terapi dapat menyebabkan pemulihan dari kesalahan kontratransferensi

menjadi cukup sulit.

Medikasi

Medikasi sering digunakan dalam hubungannya dengan psikoterapi psiko dinamik

singkat. Hal ini dapat menyulitkan terapi dan kemajuannya seperti halnya bantuan dalam

pemulihan gejala. Terapis harus menggali makna medikasi dan peranannya dalam pandangan

pasien terhadap dirinya dan kekuatan interpersonal serta sensitivitasnya. Psikoterapi

psikodinamik singkat individu juga dapat melayani sebagai sebuah alternatif terapi medikasi

Page 15: Psikoterapi psikodinamik

bagi beberapa gejala ringan atau ketika medikasi merupakan sebuah kontraindikasi. Dalam

dunia modern psikiatri, medikasi mungkin dimulai selama awal psikoterapi psikodinamik

singkat dan kemudian dilanjutkan setelah psikoterapi telah secara formal distop dan pasien

mengikuti beberapa pertemuan untuk monitoring medikasi. Serangkaian proses ini memiliki

banyak manfaat,termasuk memecahkan stressor yang ada, mendukung kesediaan pengobatan,

dan follow up kesehatan yang berlangsung setelah terapi baik dalam perawatan maupun

frekuensi yang intermitten. Pertemuan tambahan dari terapi dinamik singkat mungkin

diindikasikan di kemudian hari bila respon terhadap kombinasi terapi tidaklah efektif atau

bila masalah baru timbul. Pasien sering merasa lebih nyaman dengan terapi kombinasi dan

berurutan. Edukasi klinisi yang lebih bermakna dan penelitian tentang terapi kombinasi dan

berurutan masih dibutuhkan.

Persoalan spesifik dalam seleksi kriteria dan fokus, serta durasi pengobatan

Pendukung terkini dalam psikoterapi dinamik singkat telah cukup bervariasi dalam

perhatiannya tentang kriteria seleksi yang berbeda untuk psikoterapi dinamik singkat

sebagaimana fokus yang spesifik, konflik target, yang mungkin sangat tertolong dengan

terapi dinamik singkat.

Malan dan Kelompok Tavistock: psikoterapi fokal

Psikoterapi fokal, yang dikembangkan dari workshop Balint dan Malan, merupakan

sebuah contoh psikoanalisis terapan. Malan telah meneruskan pekerjaan Balint sebelumnya.

Usaha sebelumnya untuk mengembangkan bentuk yang singkat dari psikoterapi psikoanalisis

secara primer melibatkan kegunaan 'aktivitas'. Namun, Malan menegaskan pentingnya

memilih dan memelihara area fokal yang sempit, untuk disepakati dalam periode waktu yang

singkat. Dibandingkan meningkatkan 'aktivitas', yang sering disamakan dengan manipulasi,

Malan menekankan pentingnya menemukan fokus yang tepat dalam kisah pasien dan

menginterpretasikan masalah fokal itu dengan konsisten. Melalui perhatian dan pengabaian

yang selektif, terapis mempertahankan fokus dan menyelesaikan sebuah psikoterapi singkat.

Pentingnya menentukan fokus, menggarisbawahi nilai sebuah proses diagnostik untuk

menuju inisiasi psikoterapi, termasuk assesmen psikodinamik dari pasien.

Malan mengidentifikasi faktor berikut sebagai hal yang mempengaruhi pemanjangan

terapi: resistensi, overdeterminasi, perlu bekerja dari akar permasalahan dalam masa kanak-

kanak terdahulu, transferensi, ketergantungan, transferensi negatif sehubungan dengan

terminasi, dan neurosis transferensi. Di samping itu,karakteristik beberapa terapis dapat

memperpanjang terapi. Hal ini termasuk kecenderungan pasif, sensasi yang tak terbatas

waktu terhadap pasien, pefeksionisme terapi, dan keasyikan akan pengalaman yang lebih

Page 16: Psikoterapi psikodinamik

dalam. Semua faktor ini harus disepakati untuk mempertahankan terapi singkat. Bagi Malan,

identifikasi konflik fokal yang dapat diterima pasien adalah hal yang penting demi

kesuksesan hasil (Tabel 1). Selain itu,pasien harus memiliki kapasitas untuk berpikir dalam

berbagai kondisi, menunjukkan motivasi tinggi dan memberikan respon yang baik terhadap

interpretasi yang dibuat selama fase evaluasi. Pasien yang memiliki percobaan bunuh diri

yang serius, ketergantungan obat, opname lama di rumah sakit, menjalani ECT lebih dari satu

kali, alkoholik kronis, gejala obsesi kronik yang berat, gejala fobia kronik berat, atau sikap

destruksi diri atau destruksi berat, dikeluarkan dari pengobatan ini. Pasien juga harus

dikeluarkan dari psikoterapi fokal bila terapIs mengantisipasi beberapa hal seperti dalam

tabel 2.

Tujuan pengobatanIdentifikasi pembelaan, ansietas, dan impulsMenghubungkan saat ini, masa lalu, dan transferensiFokus pengobatanKonflik internal yang muncul sejak masa kanak-kanakKriteria seleksiPasien mampu berpikir dalam berbagai kondisi perasaanBermotivasi tinggiMemiliki respon yang baik terhadap interpretasiDurasi pengobatanHingga 1 tahunRata-rata 20 sesi pertemuanTerminasiMenetapkan tanggal pasti terminasi (pengakhiran terapi) pada awal pengobatan

Tabel 1. Psikoterapi fokal singkat (Malan dan Kelompok Tavistock)

Terapis tidak mampu membuat kontrak afektif dengan pasien selama evaluasiTerapis mengantisipasi bahwa perluasan kerja akan dibutuhkan

- Untuk membangkitkan motivasi- Untuk menurunkan pembelaan yang keras- Untuk mencapai persoalan yang dalam atau rumit- Untuk memecahkan transferensi kuat yang tidak menguntungkan atau ketergantungan yang

dapat berkembangGangguan depresif atau psikotik dapat menempatkan dan meningkatkan risiko pasien Tabel 2. Kriteria ekslusi untuk psikoterapi fokal singkat (Malan dan Kelompok Tavistock)

Bagi Malan, kriteria dalam Tabel 2 merepresentasikan bahaya yg spesifik. Bila terapis

tidak dapat berkomunikasi dengan pasien, atau memiliki motivasi rendah atau pembelaan

yang keras muncul, akanlah susah untuk membentuk suatu terapi yang efektif dalam waktu

singkat. Masalah yang kompleks atau dalam, yang harus disepakati bersama untuk

memecahkan konflik, membutuhkan periode pengobatan yang lebih panjang. Hubungan

transferensi yang sulit,juga dapat mencegah terminasi atau terminasi yang prematur.

Munculnya episode psikotik atau depresif berat selama pengobatan dapat berbahaya bagi

Page 17: Psikoterapi psikodinamik

pasien dan membutuhkan terapi tambahan. Maka, Malan menanggapi serius keterbatasan

waktu dalam terapi singkat, yang membutuhkan penentuan cepat dari terapi dan kemampuan

untuk mengakhiri terapi tanpa diikuti munculnya gejala serius yang tidak diharapkan.

Malan, berlawanan dengan praktisi lainnya, tidak secara otomatis mengeluarkan pasien

dengan psikopatologi yang serius. Faktanya, beberapa kasus, dimana hal itu muncul

menunjukkan penurunan signifikan dari gejala patologinya. Ia melihat keseimbangan antara

motivasi dan fokalitas sebagai kriteria primer. Pasien dengan motivasi yang sedang tetapi

dengan konflik fokal yang tinggi dapat diterima dalam terapi. Hal yang sama, pasien dengan

motivasi tinggi tetapi tidak dengan konflik dokal yang tinggi, juga dapat diterima dengan

harapan bahwa penjelasan fokus permasalahan akan muncul dalam waktu singkat.

Identifikasi faktor yang memperkeruh, pengalaman traumatik sebelumnya, atau perilaku

berulang, dapat mengindikasikan area konflik internal yang ada sejak masa kanak-kanak dan

untuk memfokuskan pengobatan. Terapis harus menilai kesesuaian antara konflik saat ini dan

konflik inti atau masa kanak-kanak selama fase evaluasi. Reaspon pasien terhadap

interpretasi tentang aspek konflik dapat memberikan dukungan bagi pengobatan. Menurut

Malan, semakin besar probabilitas dimana konflik akan muncul dengan sendirinya dalam

transferensi, semakin baik juga hasil terapinya. Lebih lanjut lagi, ia melaporkan bahwa

interpretasi transferensi berkaitan dengan perubahan karakter dan hal ini telah berlangsung

selama 2 hingga 10 tahun.

Malan tidak terlalu memperhatikan teknik jika dibandingkan dengan pentingnya memilih

fokus permasalahan. Ia menggunakan prosedur teknik psikoterapi psikodinamik yang biasa

dan menegaskan pentingnya membuat interpretasi transferensi serta menghubungkan antara

masa lalu dan saat ini. Trias insight (transferensi, hubungan saat ini, dan hubungan masa lalu)

menunjukkan kesembuhan pasien. Secara keseluruhan, tujuiannya adal untuk memperjelas

riwayat pembelaan, ansietas, dan impuls, yang dialami pasien, dan untuk menghubungkannya

dengan saat ini, masa lalu dan transferensi. Interpretasi yang berkaitan dengan masa lalu

dapat dialami untuk menenangkan pasien karena hal ini menegaskan bahwa konflik termasuk

dalam fantasi semata, bukan suatu kenyataan. Malan menegaskan interpretasi transferensì

sebagai interpretasi yang paling efektif secara terapetik karena karakter 'disini dan sekarang'.

Dalam unit terapi singkat di Klinik Tavistock, pembatasan waktu selalu diberikan di awal

pengobatan. Bagi pemula biasanya 30 sesi pertemuan. Namun, dalam publikasinya, Malan

mengindikasikan 20 sesi pertemuan untuk kasus dengan hasil yang baik. Semakin panjang

waktu bagi pemula memberikan kesempatan untuk mengoreksi kesalahan yang mungkin

muncul. Dalam beberapa kasus yang dipublikasikan, terapi diperpanjang hingga 1 tahun (46

Page 18: Psikoterapi psikodinamik

sesi). Pada umumnya, Malan mendukung pentingnya pertemuan yang pasti daripada jumlah

pertemuannya. Kepraktisan berbicara, hal ini mengeliminasi kebutuhan pasien dan terapis

untuk menghitung jumlah pertemuan dan mengeliminasi komplikasi terkait ada atau tidaknya

sesi perbaikan yang dilewatkan pasien. Pembatasan waktu memberikan awal, pertengahan,

dan akhir terapi yang pasti. Hal ini membantu mengkonsentrasikan masalah pasien dan kerja

terapis, mempertahankan fokus dan menurunkan perluasan yang mengakibatkan proses

jangka panjang.

Sifneos: psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek

Sifneos menegaskan pentingnya seleksi pasien karena riwayat provokasi ansietas dalam

teknik psikoterapi singkat miliknya (tabel 3). Ia membedakan terapi provokasi ansietas dari

terapi supresi ansietas, yang biasanya disebut sebagai psikoterapi suportif. Untuk psikoterapi

provokasi ansietas dalam jangka pendek, pasien harus memiliki intelegensi di atas rata-rata

dan telah memeiliki sedikitnya satu hubungan yang sangat berarti dengan orang lain selama

hidupnya. Pasien yang memiliki hubungan semacam itu akan mampu bertahan dari ansietas

akibat terapi dan untuk mengembangkan hubungan kolaboratif yang matang dengan terapis.

Kriteria ini cenderung mengeluarkan kelainan narsistik. Selainitu,pasien harus bermotivasi

tinggi untuk berubah, tidak hanya sekedar menghilangkan gejala. Sifneos juga

mengidentifikasi beberapa kriteria untuk seleksi pasien berdasarkan pada pengenalan pasien

selama evaluasi. Pasien harus memiliki keluhan utama yang spesifik. Bila pasien memiliki

beberapa keluhan, Sifneos menanyakan kepada pasien keluhan manakah yang paling utama.

Kemampuan pasien untuk mengidentifikasi satu area konflik dan untuk menunda konflik

yang lain, dapat dipakai sebagai indikasi bahwa pasien mampu menolerir ansietas. Sifneos

mencari pasien dengan ansietas, depresi, fobia, konversi dan obesesif-kompulsif ringan atau

gangguan kepribadian yang melibatkan kesulitan interpersonal. Selama evaluasi, pasien harus

menunjukkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan psikiatris yang mengevaluasinya,

mengekspresikan perasaannya dan menunjukkan beberapa fleksibilitas.

Tujuan pengobatanPemecahan konflik oedipalFokus pengobatanKonflik/kompetisi oedipal (triangular)Kriteria seleksiIntelegensi di atas rata-rataPaling sedikit memiliki satu hubungan masa lalu yang berartiBermotivasi tinggiKeluhan utama yang spesifikMampu berinteraksi dengan evaluatorMampu mengekspresikan perasaannyaFleksibel

Page 19: Psikoterapi psikodinamik

Durasi pengobatanBeberapa bulanRata-rata 12-16 sesi pertemuanTerminasiTidak ada tanggal spesifik yang ditetapkan

Tabel 3. Psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek (Sifneos)

Sifneos merupakan salah satu penulis yang menjelaskan penilaiannya tentang motivasi. Ia

mendefinisikan motivasi sebagai kemampuan pasien untuk menyadari masalah secara

psikologis, kecenderungan untuk instrospektif dan jujur tentang kesulitan emosi, dan

keinginan unruk berpartisipasi dalam situasi terapi. Selain itu, motivasi mencakup

keingintahuan, keinginan untuk berubah seiring dengan keinginan untuk membuat

pengorbanan yang beralasan, dan harapan yang realistis terhadap hasil psikoterapi.

Sifneos fokus pada konflik oedipal dan tidak mengharapkan hasil yang baik dalam

kesepakatannya dibandingkan area konflik oedipal. Sebagian besar kegagalan dalam

penggunaan psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek muncul pada pasien yang

mengeluhkan depresi reaktif akibat kehilangan orang yang ia cintai. Sifneos percaya bahwa

kegagalan itu muncul karena asal-mula perasaan bertentangan yang non-oedipal pada

beberapa pasien. Pada beberapa kasus, ketika permasalahan akhir muncul, pasien beranjak

mundur dan mencapai kebuntuan.

Selama fase awal psikoterapi, terapis harus mengadakan hubungan yang baik dengan

pasien untuk menciptakan hubungan terapetik. Terapis menggunakan konfrontasi provokasi

ansietas untuk mengklarifikasi masalah di situasi kehidupan pasien terdahulu dan konfliknya

saat ini. Terapis menghindari area sperti kepasifan, ketergantungan, yang dapat menimbulkan

regresi yang meluas. Penggunaan konfrontasi provokasi ansietas dalam serangan langsung

terhadap pembelaan pasien, membedakan psikoterapi provokasi ansietas jangka pendek

dengan psikoterapi singkat lainnya. Meskipun, hal ini telah jelas bagi pasien selama

evaluasinya bahwa psikoterapi diharapkan berlangsung hanya beberapa bulan, tidak ada

jumlah pertemuan yang spesifik atau tanggal terminasi yang diberikan. Wawancara dilakukan

setiap minggu selama 45 menit. Kebanyakan terapi berlangsung dari 12 hingga 16 sesi

pertemuan, jarang melebihi 20 sesi. Model konfrontasi terapi yang agresif menggarisbawahi

pentingnya mengeluarkan masalah pre-oedipal dan pentingnya reaksi kontratransferensi

dalam terapis yang terlalu agresif.

Mann: psikoterapi dengan waktu terbatas

Mann telah memfokuskan pada pembatasan waktu yang spesifik dalam psikoterapi

singkat. Mann memandang variabel waktu sebagai faktor operatis spesifik dalam psikoterapi

Page 20: Psikoterapi psikodinamik

dan sebagai sebuah unsur dalam efek kuratif itu sendiri. Adanya keterbatasan waktu dan

terminasi pengobatan merupakan unsur yang signifikan dalam pandangan Mann mengenai

proses psikoterapi.

Biasanya terdapat dua hingga empat pertemuan evaluasi sebelum memulai psikoterapi.

Mann membatasi psikoterapi menjadi total 12 jam terapi, yang didistribusikan sesuai

kebutuhan pasien. Hal ini diwujudkan dalam 30 menit sesi pertemuan dalam setiap minggu

selama 24 minggu atau satu jam sesi dalam dua kali seminggu selama 6 minggu. Pada

prakteknya, kebanyakan pasien tampak menjalani terapi sekali dalam seminggu, 45-50 menit

per sesi selama 12 minggu. Mann mengakui telah memilih angka 12 dengan agak berubah-

ubah; namun, pengalaman klinisnya mengindikasikan bahwa angka antara 10 dan 14 sesi

merupakan jumlah yang cukup. Mann menegaskan pentingnya keseragaman jumlah sesi untu

mengevalusai proses psikoterapetik di antara terapis yang berbeda-beda. Dalam hal ini,

hubungan antara masalah pasien dan teknik psikoterapetik dapat lebih mudah dipelajari. Juga,

ketentuan jumlah sesi yang spesifik dapat diterima pasien dengan lebih mudah sebagai 'resep'

medis khusus. Pada akhirnya, pengaturan sesi terakhir yang spesifik pada kontrak awal

dengan pasien memberikan kejelasan di awal, pertengahan dan akhir terapi (Tabel 4).

Tujuan pengobatanPemecahan permasalahan yang dialami pasien saat ini dan berlangsung lama (kronis)Perubahan dalam pandangan diri pasien yang negativeFokus pengobatanPermasalahan yang dialami pasien saat ini dan berlangsung lama (kronis)Pandangan diri sendiriKehilangan, waktu, dan terminasiKriteria seleksiKekuatan ego yang tinggiMampu terikat dan tidak terikatTerapis dapat secara cepat mengidentifikasi persoalan pokokMengeluarkan depresi berat, psikosis akut dan kepribadian borderline.Durasi pengobatan12 jam pengobatanBiasanya12 sesi pertemuanTerminasiMenentukan tanggal akhir sesi pada awal pengobatan

Tabel 4. Psikoterapi dengan waktu terbatas (Mann)

Untuk beberapa hal, Mann meminimalisir seleksi sebagai pokok utama bagi psikoterapi

singkat. Ia mengindikasikan sejumlah kriteria eksklusi: depresi berat, psikosis akut,

kepribadian borderline, dan ketidakmampuan untuk mengidentifikasi masalah utama. Mann

memandang kriteria Sifneos sebagi eksklusi primer pasien borderline. Ia tidak setuju dengan

penegasan Sifneos tentang akademis yang tinggi atau prestasi kerja.

Page 21: Psikoterapi psikodinamik

Dalam publikasi terbaru dan berlawanan dengan karya terdahulu, Mann mengembangkan

kriteria seleksinya dengan menegaskan pentingnya kekuatan ego pasien yang diukur dengan

prestasi kerja terdahulu dan hubungan masa lalu. Pasien yang memiliki kesulitan menyatu

dan melepaskan diri dari terapi secara cepat harus dikeluarkan. Hal ini termasuk pasien

skizoid, pasien obsesi tertentu, pasien dengan ketergantungan kuat, beberapa pasien narsistik,

beberapa pasien depresi yang tidak mampu membentuk perjanjian terapetik secara cepat, dan

beberapa pasien dengan gangguan psikosomatis yang tidak mampu mentolerir kehilangan

dengan baik.

Menurut Mann, seleksi persoalan sentral untuk psikoterapi adalah hal yang kritis. Hal

tersebut merupakan kendaraan dimana pasien menyatu dengan proses terapi yang

mempengaruhi kesuskesan hasil. Mann mencari persoalan utama yang dikembangkan dan

diadaptasi secara sesuai dan telah berulang sepanjang waktu. Ia mendeskripsikan persoalan

ini sebagai perasaan menyakitkan yang muncul dan diderita pasien secara kronis serta

mencirikannya sebagai hal yang disadari pasien. Lebih lanjut, Mann mendeskripsikan

persoalan utama sebagai gambaran khusus diri pasien. Persoalan utama yang dirumuskan

dalam istilah waktu, pengaruh, dan gambaran diri sendiri merupakan 'paradigma transferensi'

yang diharapkan muncul dalam terapi. Pernyataan terapis tentang persoalan utama

merupakan sebuah penjelasan, yang dapat diakui, dirasakan dan dilakukan oleh pasien.

Psikoterapi dengan keterbatasan waktu bermaksud untuk memecahkan masalah yang muncul

dan diderita pasien secara kronis dan gambaran diri pasien yang negatif. Terapis

merangkaikan persoalan utama kepada pasien dalam istilah umum tentang perasaan.

Mann menggunakan teknik psikoterapi psikoanalitik biasa: analisis pembelaan,

interpretasi transferensi dan rekonstruksi genetik. Transferensi diinterpretasikan dari area

konflik utama yang teridentifikasi dan dalam situasi proses adaptif pasien. Namun, Mann

tidak berhadapan dengan pasien. Pada umumnya, intervensi Mann sangatlah dekat dengan

alam sadar pasien. Mann mengidentifikasi kejadian dinamik yang spesifik yang berkembang

selama 12 sesi. Sesi pembukaan dipahami dan dipenuhi dengan harapan magis alam bawah

sadar bahwa penderitaan masa lalu akan terpecahkan. Selama fase awal, terapis membuat

sedikit komentar dan menerima transferensi positif dari pasien. Aspek penting dari masalah

saat ini, mekanisme pembelaan, tipe coping, dan akar genetik dari persoalan pokok akan

menjadi lebih jelas selama fase ini. Dalam pertengahan empat sesi, resistensi mungkin

muncul, begitu pula transferensi negatif. Pasien mengalami frustasi bahwa apa yang ia

harapkan berubah tidak muncul. Pada akhir fase pengobatan, terminasi dan resistensi

Page 22: Psikoterapi psikodinamik

terhadap terminasi di awal masalah yang tidak terpecahkan di area kehidupan yang lain akan

menonjol.

Mann memandang pentingnya menghadapi persoalan perpisahan dan terminasi sebagai

kunci kesuksesan psikoterapi singkat. Kebanyakan, pasien secara tidak sadar memunculkan

kekhawatiran bahwa maksud terapi telah datang. Pasien mengalami perpisahan dari

transferensi yang diamati terapi sebagai perpisahan dari sebuah pengalaman yang

bertentangan dengan seseorang dari masa lalu, tanpa mencapai resolusi magis yang

dibayangkan. Tujuannya adalah untuk membuat pasien terpisah dari transferensi yabg

diamati terapis dengan sedikit bertentangan dengan yang terapis lakukan dari gambaran

penting sebelumnya. Baik resolusi persoalan pokok dan pendekatan yang terbuka--proses

perpisahan dalam 12 sesi kontrak terapi sangat berhubungan dengan perkembangan dan

interpretasi transferensi

Davanloo: psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas

Davanloo menulis tentang psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas. Kriteria

seleksinya memasukkan pasien dengan masalah oedipal, dengan sedikit maupun banyak

fokus. Davanloo khususnya tertarik pada pasien dengan neurosis fobis dan obsesif dalam

waktu lama. Data penelitiannya menunjukkan bahwa 30-35% populasi pasien psikiatri yang

rawat jalan dapat memanfaatkan model terapi ini. Kebanyakan informasi tentang tekniknya

diambil dari publikasi kasus, presentasi, dan deskripsi singkat tentang penelitiannya, bersama

dengan presentasi kasus.

Evaluasi awal difokuskan pada wawancara dimana pembelaan pasien menentang

perasaan sebenarnya, sangatlah hati2 namun dihadapi dengan konsisten. Davanloo

mengatakan bahwa hal ini bukanlah teknik universal untuk mengawali wawancara dan

bahaya penggunaannya pada pasien dengan psikopatologi berat. Seleksi didasarkan pada

pemikiran psikologis, kualitas hubungan interpersonal pasien, dan khususnya, paling sedikit

ada satu hubungan yang sangat berarti dalam masa lalu pasien. Kemampuan pasien untuk

mentolerir dan mengalami kecemasan, rasa bersalah, dan depresi juga penting (Tabel 5).

Pasien harus dimotivasi untuk melengkapi proses pengobatan dan memecahkan masalah

neurotiknya. Kemampuannya untuk merespon interpretasi merupakan kriteria seleksi yang

penting. Khususnya, respon terhadap interpretasi transferensi, yang menghubungkan

transferensi masa kini dan masa lalu, merupakan gambaran penting dalam penilaian untuk

psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas. Davanloo menemukan tidak ada nilai

dalam kriteria berdasarkan beratnya dan lamanya penyakit. Pada akhirnya, adanya

Page 23: Psikoterapi psikodinamik

pleksibilitas dalam pola pembelaan ego dan kekurangan penggunaaan proyeksi pembelaan

yang primitif, pemecahan, dan penyangkalan meupakan faktor penting dalam seleksi pasien.

Tujuan pengobatanPemecahan konflik OedipalFokus pengobatanKehilangan, serta multipel fokusKriteria seleksiMemiliki pemikiran psikologisPaling sedikit memiliki satu hubungan masa lalu yang berartiMampu mentolerir pengaruhMemiliki respon yang baik terhadap interpretasiBermotivasi tinggiMekanisme pembelaan yang fleksibelKurangnya proyeksi, pemisahan dan penyangkalanDurasi pengobatan5-40 sesi, biasanya 5-25 sesiDurasi yang lebih lama untuk pasien dengan penyakit yang lebih seriusTerminasiTidak ada tanggal spesifik yang ditetapkanPasien diberitahu bahwa pengobatan akan berlangsung ‘singkat’

Tabel 5. Psikoterapi dinamik jangka pendek dengan fokus luas (Davanloo)

Teknik yang digunakan Davanloo dalam terapi adalah kesinambungan dari apa yang

digunakan pada wawanxara awal. Pengalaman emosional pasien dalam transferensi perlu

dipertegas. Pasien dengan 'keras hati dan hati-hati' dihadapkan tentang pembelaannya

melawan perasaanya dalam hubungan transferensi dan dalam masa lalu. Semua teknik

psikoterapi psikoanalytic pada umumnya, dipergunakan: analisis pembelaan, interpretasi

transferensi dan rekonstruksi genetik. Mimpi dan fantasi juga dapat dihunakan. Interpretasi

transferensi cenderung dibuat sedini mungkin. Karena jenis konfrontifnya, hubungan

terapetik yang kuat sangatlah penting. Pasien sering mengalami sikap bermusuhan, marah

terhadap terapis karena merasa dilawan. Davanloo secara aktif memburu pembelaan pasien

menentang kemarahannya dan unsur transferensi itu sendiri. Davanloo menmperingatkan

terapis bahwa ketergantungan pasif dan karakter obesesif dapat berkembang hubungan

transferensi yang simbiotik. Hal ini dapat dihindari dengan melalui konfrontasi dan seleksi

aktif terhadap pasien. Konfrontasi aktif terhadap pembelaan dan interpretasi transferensi

sebelumnya cenderung untuk mengerahkan efek dan memori yang kuat, di awal pengobatan,

Davanloo merekomendasikan 5 hingga 40 sesi pertemuan, tergantung pada konflik pasien

(oedipal vs. Multipel fokus) dan kriteria seleksi lainnya. Pada umumnya, terapinya

berlangsung antara 15 dan 25 sesi. Ia tidak merekomendasikan tanggal terminasi yang

spesifik tetapi akan lebih baik bila menjelaskan kepada pasien bahwa terapi hanya

berlangsung singkat. Periode waktu yang lebih pendek (5-15 sesi) dipilih untuk pasien

Page 24: Psikoterapi psikodinamik

dengan fokus utama Oedipal, sedangkan durasi yang lebih panjang (20-40 sesi) untuk

kelompok pasien dengan penyakit yang lebih serius.

Perbandingan psikoterapi psikodinamik singkat

Karya Malan, Sifneos, Mann, dan Davanloo menunjukkan adanya tumpang tindih materi

dalam tujuan, kriteria seleksi, teknik, dan durasi pengobatan dari masing-masing penulis.

Tujuan dari semua model psikoterapi singkat mencakup memfasilitasi perilaku mencari

kesehatan dan mengurangi hambatan untuk pertumbuhan normal. Dari perspektif ini,

psikoterapi singkat berfokus pada pembangunan berkelanjutan pasien sepanjang kehidupan

dewasanya dan munculnya konflik, ketergantungan pada lingkungan, hubungan

interpersonal, kesehatan biologis, dan tahap perkembangan. Gambaran singkat psikoterapi ini

mendukung tujuan sederhana yang membutuhkan terapis untuk menahan diri dari

kesempurnaan. Malan, Sifneos, Mann, dan Davanloo juga tampaknya setuju dengan kontras

Stierlin tentang penggunaan 'momen menguntungkan' dalam psikoterapi singkat dan

penggunaan 'masa lalu yang dibagi bersama' dalam pengobatan jangka panjang antara terapis

dan pasien. Kedua hal ituu memberikan keuntungan dan kerugian psikoterapi, menegaskan

kemungkinan teknis tertentu dan membatasi orang lain.

Banyak kriteria seleksi ditekankan oleh Malan, Sifneos, Mann, dan Davanloo yang umum

untuk semua jenis psikoterapi psikodinamik. Namun, kriteria seleksi yang unik diperlukan

karena singkatnya durasi pengobatan. Pasien dalam psikoterapi psikodinamik singkat harus

mampu terlibat secara cepat dengan terapis, mengakhiri terapi dalam waktu singkat, dan

dapat melakukan banyak karya dan menyamaratakan efek pengobatan itu sendiri.

Kebutuhan untuk tindakan yang lebih besar oleh pasien menunjukkan bahwa pasien

memiliki kekuatan ego, motivasi, dan responsif yang tinggi terhadap interpretasi. Penekanan

Sifneos yang agak unik terhadap intelegensi sebagai kriteria yang dapat dikaitkan dengan

interpretasi provokasi ansietas, yang memerlukan konteks pendidikan yang lebih luas agar

dapat dipahami. Pentingnya pembentukan aliansi terapi yang cepat mendasari sebagian besar

kriteria seleksi dan eksklusi.

Semua penulis menyebutkan pentingnya fokus pokok dalam psikoterapi singkat, dan oleh

karena itu, sesi evaluasi akan menentukan fokus ini. Mann merumuskan fokus kepada pasien

dalam hal ketakutan dan rasa nyeri pasien. Namun, ia mungkin akan setuju dengan Malan,

Davanloo, dan Sifneos mengenai pentingnya membangun fokus psikodinamik pada tingkat

yang lebih dalam pada pemahaman diri sendiri atas pekerjaan yang dilakukan.

Mempertahankan fokus adalah tugas utama terapis. Hal ini memungkinkan terapis untuk

Page 25: Psikoterapi psikodinamik

menangani struktur kepribadian yang rumit dalam waktu yang singkat. Perlawanan dibatasi

dengan cara pengabaian area yang berpotensi merepotkan tetapi di luar area fokus

kepribadian. Elaborasi teknik untuk membangun dan mempertahankan fokus pengobatan

sangatlah penting untuk semua psikoterapi psikodinamik singkat individu.

Kecepatan dan cara di mana transferensi ditangani secara bervariasi di antara pendukung

psikoterapi psikodinamik singkat individu. Malan menggunakan pendekatan psikoanalisis

yang lebih khas dalam menunggu transferensi untuk menjadi resistensi sebelum

diinterpretasikan. Sifneos, dalam penekanannya pada hubungan oedipal, lebih agresif dalam

menangani area konflik yang mendalam dari transferensi. Davanloo bersifat konfrontatif

dalam mengembangkan pengalaman transferensi. Gaya konfrontasional ini terkadang

membingungkan pengalaman nyata pasien dan terapis transferensial. Namun, Davanloo

sering menangani gangguan obsesif berat. Dalam kasus ini, kebutuhan untuk meningkatkan

kesadaran afektif pasien sangatlah tinggi. Teknik khusus ini adalah yang paling berguna bagi

pasien. Perasaan agresif, kompetitif, dan bermusuhan, yang jika dibiarkan akan menyisakan

pembelaan yang keras, sehingga dapat tersedia bagi pasien.

Peran kontratransferensi dalam psikoterapi singkat sama rumitnya seperti dalam

pengobatan jangka panjang. Persoalan kontratransferensi sehubungan dengan teknik agresif

yang digunakan oleh Sifneos dan Davanloo, telah diamati. Pengalaman kontratransferensi

terkait terminasi dan kehilangan juga dapat menonjol. Teknik yang diarahkan pada tujuan

psikoterapi singkat membatasi pengembangan respon kontratransferensi yang regresif.

Terdapat kesepakatan yang kuat pada durasi psikoterapi singkat. Meskipun durasi

berkisar dari 5 sampai 40 sesi, penulis pada umumnya menerapkan 10 sampai 20 sesi.

Lamanya pengobatan sangatlah terkait bagaimana mempertahankan fokus dalam psikoterapi

singkat. Shlien et al., telah menemukan dalam terapi Rogerian, korelasi antara jumlah sesi

dan pemulihan. Secara umum, mereka melaporkan kesuksesan hasil yang semakin meningkat

(diukur oleh konsep diri pasien) sampai sekitar 20 sesi. Howard et al, menggunakan teknik

meta-analisis, menemukan 75% pasien menunjukkan beberapa perbaikan dengan 26 sesi

pertemuan. Namun, studi ini mencakup berbagai jenis pengobatan. Ketika pengobatan

melampaui 20 sesi pertemuan, sering terapis mungkin menemukan dirinya terperangkap

dalam analisis karakter yang luas tanpa konflik fokal. Perubahan setelah 20 sesi mungkin

terjadi sangat lambat. Pengalaman klinis, pada umumnya, mendukung ide bahwa psikoterapi

psikodinamik singkat individu harus diberikan antara 10 dan 20 sesi meskipun pada kasus

yang lebih rumit akan membutuhkan lama pengobatan yang lebih panjang. Penguluran

Page 26: Psikoterapi psikodinamik

pengobatan menjadi lebih dari 20 sesi secara tidak langsung merupakan pengakuan bahwa

pengobatan akan melampaui 40 atau 50 sesi.

Psikoterapi psikodinamik singkat untuk depresi, gangguan narsistik, gangguan panik,

penyalahgunaan zat, dan gangguan stress pasca trauma telah dijelaskan. Horowitz et al., telah

menjelaskan bahwa psikoterapi singkat berfokus pada respon stres yang dibuktikan oleh

berbagai tipe kepribadian. Dia menegaskan bahwa psikoterapi ini diarahkan untuk

berhadapan dengan proses respon stres dan bukan perubahan karakter. Namun, hasilnya

menunjukkan bahwa perubahan karakter sangatlah mungkin terjadi pada beberapa area.

Perbedaan antara pemulihan dari gangguan dalam keseimbangan homeostatis, pemulihan

harga diri dan konsep diri, dan perubahan struktur karakter membutuhkan eksplorasi lebih

lanjut.

Identifikasi poin yang penting selama psikoterapi singkat, ketika 'bahaya' menjadi

pengobatan jangka panjang sangatlah akut, menjelaskan penanganan teknis psikoterapi

psikodinamik singkat. Pada poin ini, terapis sering mencatat peningkatan ketidakjelasan

tujuan pengobatan, penurunan aktivitas terapis, dan munculnya transferensi sebagai unsur

pokok. Variabel ini menunjukkan potensi psikoterapi jangka pendek menjadi pengobatan

jangka panjang. Empat hingga enam jam dalam 12-sesi terapi mingguan, sering merupakan

titik di mana regresi yang baru atau potensial dapat muncul secara tiba-tiba. Pasien saat ini

sedang menguji batas-batas pengobatan. Tindakan terapis diperlukan jika psikoterapi singkat

adalah untuk tetap menjadi singkat. Studi tentang intervensi teknis, yang terjadi pada saat-

saat penting, selanjutnya akan menjelaskan penanganan teknis regresi yang terbatas dalam

psikoterapi psikodinamik singkat.

Perbandingan psikoterapi singkat interpersonal, psikodinamik dan kognitif

Psikoterapi interpersonal dan psikoterapi perilaku-kognitif berasal dari model

psikodinamik dan oleh karenanya berbagi banyak unsur yang sama dengan psikoterapi

psikodinamik singkat, tetapi dengan pendekatan dan intervensi yang berbeda. Ketiga

modalitas, psikoterapi interpersonal, terapi perilaku-kognitif, dan psikoterapi psikodinamik

singkat individu, merupakan metode pengobatan yang kompleks yang harus disesuaikan

dengan kebutuhan masing-masing pasien. Singkat menurut definisi, kesemuanya tidak

memiliki perpanjangan kerja dan periode aplikasi psikoanalisis dan psikoterapi psikodinamik

intensif (jangka panjang). Seluruhnya membutuhkan penilaian klinis yang tinggi dan

pengalaman yang cukup untuk memperoleh kompetensi. Hubungan antara terapis dan pasien

dan pembentukan aliansi terapeutik sangatlah penting (Tabel 6).

Page 27: Psikoterapi psikodinamik

Berbagi tujuan yang eksploratif dan berorientasi perubahan, mereka berfokus pada

pikiran dan perasaan pasien, termasuk yang melibatkan terapis. Untuk tujuan ini, terapis

mempertahankan sikap investigasi, kolaboratif, dan tidak menghakimi. Seiring berbagi

banyak kesamaan, pada akhirnya konsepsi masalah, tujuan, dan intervensi terapi

menunjukkan bahwa pengobatan ini berbeda. Tidaklah jelas sejauh mana perubahan perilaku

dapat disebabkan oleh kesamaan atau perbedaan antar pengobatan.

Psikoterapi kognitif, sebuah metode singkat yang dikembangkan dari terapi perilaku

dalam dua dekade terakhir oleh Beck, difokuskan pada pola berpikir pasien. Dalam

psikoterapi psikodinamik singkat individu, proses pemahaman pembelaan pasien serupa

dengan memfokuskan terapi pada distorsi kognitif tersembunyi yang menghasilkan persepsi

pasien yang salah tentang dunia internal dan eksternal. Dalam terapi perilaku-kognitif,

kesalahan kognisi tersebut dipandang sebagai agen penyebab penderitaan pasien. Dalam

model dinamik, mekanisme pembelaan diarahkan pada kontrol kecemasan akibat konflik.

Pembelaan yang mengubah persepsi dan kognisi menjadi fokus terapi kognitif. Identifikasi

dan eksplorasi perubahan ini serupa dengan interpretasi pembelaan dalam psikoterapi

psikodinamik. Penemuan dan pemahaman pola-pola perilaku alam bawah sadar ini adalah

pokok utama kedua pengobatan. Skema yang mendasari kesalahan kognisi dari psikoterapi

kognitif adalah asumsi bawah sadar, dari perspektif psikodinamik, yang berasal dari

pengalaman sebelumnya. Untuk meingkatkan bahwa psikoterapi psikodinamik berfokus pada

pengalaman pasien saat ini daripada rekonstruksi masa lalu, serupa dengan peningkatan terapi

kognitif. Sering, pemahaman pola defensif yang digunakan untuk menangani konflik yang

sedang berlangsung dapat menjadi titik akhir untuk psikoterapi psikodinamik yang dilakukan

dengan baik. Dengan demikian, hasil untuk kedua terapi mungkin sangatlah mirip.

Psikoterapi interpersonal, sebuah terapi jangka pendek yang awalnya dikembangkan

sebagai pengobatan dengan waktu terbatas terhadap depresi unipolar non-psikotik oleh

Klerman et al., sangat erat kaitannya dengan perspektif hubungan objek psikodinamik.

Memahami objek internal bertumpu pada memahami hubungan interpersonal pasien,

termasuk hubungan dengan dokter. Psikoterapi interpersonal dan psikoterapi psikodinamik

berbagi fokus pada identifikasi dan transferensi, dimana psikoterapi interpersonal

didefinisikan sebagai 'model masa lalu untuk hubungan'. Selain itu, psikoterapi interpersonal

memberikan perhatian khusus terhadap penarikan dan pemisahan, area yang terkait dengan

pembelaan dalam model psikodinamik, dan kesalahan kognisi dalam model kognitif.

Menekankan interpersonal daripada kejadian intrapsikis atau kognitif, psikoterapi

interpersonal berfokus pada area gangguan yang sama dengan terapi lain meskipun masalah

Page 28: Psikoterapi psikodinamik

yang teridentifikasi adalah defisit antarpribadi, bukan kelainan kognisi atau konflik

intrapsikis.

Semua psikoterapi, termasuk psikoterapi psikodinamik singkat individu, psikoterapi

interpersonal, dan terapi perilaku-kognitif mengajarkan keterampilan baru, keterampilan

pemecahan masalah, yang diarahkan pada bagaimana memecahkan masalah interpersonal dan

emosional ketika mereka muncul. Perbedaan di antara model-model psikoterapi dalam hal

intervensinya lebih menonjol daripada perbedaan dalam tujuannya atau area masalah yang

diidentifikasi untuk melakukan terapi. Dalam psikoterapi psikodinamik, struktur sesi

ditentukan oleh aliran pikiran pasien dan interaksi mereka dengan komentar interpretatif

terapis. Sebaliknya, psikoterapi kognitif dan interpersonal menggunakan lebih banyak

intervensi perilaku yang direktif dan terstruktur. Sedangkan, psikoterapi psikodinamik

singkat individu, seperti halnya psikoterapi psikodinamik lainnya, bergantung pada pasien

untuk mengaktifkan dan mempraktekkan perilaku baru tanpa pengarahan. Terapis merupakan

seorang juru empatik, seorang pengikut pengalaman dan perspektif pasien. Sementara dalam

terapi lain, terutama terapi kognitif, terapis dapat mengarahkan, memberikan resep,

menyuruh, mendidik, atau memiliki peran tertentu.

Permasalahan praktis dalam psikoterapi psikodinamik singkat

Pemilihan fokus mungkin merupakan aspek yang paling penting dan paling sulit dari

psikoterapi psikodinamik singkat individu. Sangatlah membantu untuk mengidentifikasi

beberapa fokus selama proses evaluasi, mengakui bahwa pasti ada beberapa daerah konflik

aktif pada satu waktu manapun dalam kehidupan pasien. Lalu terapis dapat memulai proses

berpikir melalui pengobatan apa yang diperlukan oleh masing-masing fokus (Tabel 7).

Identifikasi fokus konflikMenggali

- Sisa gejala- Trauma kehidupan sebelumnya- Pola perilaku repetitif

Mendengarkan hambatan/penghindaranMemandang konflik tentang kesuksesan sebagaimana kegagalan/kehilanganSeleksi terhadap beberapa fokusMemilih fokus yang saat ini aktifMenggunakan interpretasi untuk mengidentifikasi fokus yang aktifMemilih fokus yang hanya berkaitan dengan satu gambaran transferensi

Tabel 7. Mengidentifikasi dan menyeleksi fokus konflik dalam psikoterapi dinamik singkat

Terapis dapat mulai untuk memutuskan konflik manakah yang lebih sulit untuk dicapai

dalam jangka waktu singkat dan akan lebih mengancam aliansi terapi, oleh karena itu

memerlukan hubungan kerja yang lebih mendalam yang dapat menghabiskan lebih banyak

Page 29: Psikoterapi psikodinamik

waktu, serta fokus manakah yang membutuhkan interpretasi pembelaan lebih primitif dan

karenanya mungkin lebih rumit.

Pilihan fokus tertentu juga dapat menciptakan gangguan keluarga atau eksternal yang

lebih atau dukungan yang dapat membantu atau mengganggu pengobatan.

Penggunaan obat-obatan memerlukan penjelasan hati-hati kepada pasien mengenai

hubungan antara obat terhadap psikoterapi tersebut. Seringkali penggunaan obat dalam terapi

akan berlanjut setelah psikoterapi tersebut. Jika perubahan obat yang rumit dan berulang

diperlukan atau jika efek samping yang serius dari obat terjadi, rencana psikoterapi mungkin

harus diubah untuk memberikan waktu agar pasien dapat memahami dari perspektif mereka.

Terapis baru seringkali terpaku tentang pengaturan tanggal terminasi pada saat evaluasi,

takut jika mereka mungkin tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Pengawasan

dengan rekan yang berpengalaman sangatlah membantu untuk menjamin kepercayaan dan

menghindari kesalahan yang mungkin memperpanjang pengobatan. Atau, terapis baru,

mungkin merasa terlalu banyak pembebasan dalam menetapkan tanggal terminasi saat

mengobati pasien yang sangat ketergantungan sehingga menjadi kehilangan intensitas pasien

manakah yang dilibatkan.

Pengelolaan sesi yang terlewatkan harus dibuat jelas pada awal terpai. Biasanya yang

terbaik adalah tidak untuk ‘memperbaiki’ sesi, tapi untuk menjaga ketetapan tanggal

terminasi. Jika terapis terpaku pada hal ini sebagai persoalan yang potensial dalam

pengobatan, terapis mungkin akan merencanakan beberapa sesi tambahan dalam pengobatan

untuk memastikan bahwa hal ini dapat dibahas dan dipahami secara terapetik. Tentu saja jika

keadaan darurat muncul, sangatlah tepat untuk menjadwalkan janji yang diperlukan untuk

kesehatan dan keselamatan pasien.

Pasien yang ‘membocorkan informasi rahasi baru’ mendekati akhir pengobatan

merupakan tantangan bagi semua terapis. Memahami sejauh manakah hal ini merupakan

persoalan narsistik, atau sosiopatik, ketakutan terhadap terapis atau pengobatan, atau

munculnya harapan untuk masa depan atau munculnya transferensi, akan menentukan

bagaimana terapis menanggapinya.

Psikoterapi psikodinamik singkat individu dipelajari sangat baik dalam hubungannya

dengan keterampilan psikoterapi psikodinamik jangka panjang. Dalam pekerjaan yang lebih

lama, terapis akan mampu melihat lebih mudah area konflik yang ada dan memikirikan

tentang urutan pengobatan tersebut misal, manakah yang lebih dekat menuju kesadaran

pasien atau yang lebih dipertahankan. Selain itu, terdapat lebih banyak waktu untuk

memperbaiki kesalahan dan memperbaiki kejadian yang tak diinginkan dalam hubungan

Page 30: Psikoterapi psikodinamik

terapeutik. Psikoterapis psikodinamik singkat individu akan memiliki lebih sedikit waktu

untuk memperbaiki kesalahan dan harus lebih cepat mengidentifikasi area konflik dan

menilai kepentingan relatifnya serta potensinya untuk pemecahan konflik selama pengobatan.

Efektivitas: penelitian dan evaluasi

Pengobatan psikodinamik singkat memiliki database empiris yang kecil. Masih banyak

penelitian lanjut yang diperlukan. Secara umum, penelitian telah mendukung efektivitas

pendekatan pengobatan ini. Namun, persoalan metodologis sangatlah menonjol pada

kebanyakan penelitian di daerah ini. Pengembangan buku pegangan untuk pengobatan ini

telah jauh meningkatkan penelitian dalam pengobatan singkat berorientasi psikoanalitik.

Efektivitas psikoterapi pada umumnya, tidak dikemukakan seperti sebelumnya.

Psikoterapi psikodinamik singkat telah terbukti memiliki efek yang serupa dengan

kebanyakan terapi medis lainnya. Namun, pertanyaan psikoterapi manakah yang cocok untuk

pasien dan terapis mana, masih belum jelas. Keefektivitasan biaya pengobatan psikoterapi

masih hangat diperdebatkan dan merupakan fokus dari penelitian substansial. Psikoterapi

individu telah terbukti menghasilkan lama opname di rumah sakit yang lebih sedikit untuk

pasien pelayanan medis atau bedah dari sebuah rumah sakit umum. Dalam klinik kesehatan

atau organisasi perawatan kesehatan, psikoterapi singkat menurunkan jumlah kunjungan ke

layanan kesehatan primer, mengurangi jumlah pemeriksaan laboratorium dan radiografi,

mengurangi jumlah resep yang diberikan, dan, secara keseluruhan, mengurangi biaya

kesehatan. Ringkasan terbaru dari efek kerugian biaya dari pengobatan kesehatan mental

rawat jalan, dimana sebagian besar dalam jangka pendek tetapi ambigu. Satu penelitian

menemukan bahwa psikoterapi rawat jalan menghasilkan pengurangan sekitar 33 persen

dalam penggunaan pelayanan medis. Selain itu, pengurangan ini terjadi, terutama di

pelayanan medis rawat inap yang lebih mahal. Dalam penelitian lain, 72 pasien dengan

masalah emosional yang signifikan dan hanya diobati oleh internis di sebuah klinik medis

umum, dibandingkan dengan 62 pasien yang, selain dirawat oleh internis untuk masalah

kesehatan, menerima 10 kunjungan psikoterapi setiap minggunya. Kedua kelompok kira-kira

memiliki derajat gangguan emosional yang sama. Pada follow up 4 bulan dan 1 tahun,

kelompok dengan psikoterapi singkat dilaporkan mengalami lebih banyak peningkatan global

yang signifikan daripada kelompok non-psikoterapi. Juga, lebih banyak pasien pada

kelompok dengan psikoterapi singkat yang dipekerjakan di follow up 1 tahun, dibandingkan

pada kelompok non-psikoterapi. Penelitian ini menunjukkan efek yang bermanfaat dan

spesifik dari psikoterapi singkat ketika digunakan dalam pelayanan kesehatan oleh

Page 31: Psikoterapi psikodinamik

psikoterapis yang terampil. Kombinasi psikoterapi dengan obat antidepresan juga telah

terbukti dalam memberikan hasil terbaik pada tahun pertama jika dibandingkan dengan salah

satu pengobatan saja. Apakah terapis teguh pada kerangka acuan yang konsisten dalam

pengobatan, juga dapat menjadi prediktor kesuksesan jika psikoterapi psikodinamik singkat

individu, terlepas dari apa yang diperspektifkan.

Penemuan Malan tentang pentingnya membuat hubungan transferensi orang tua untuk

hasil pengobatan yang sukses sangatlah signifikan dan membutuhkan eksplorasi lebih lanjut.

Sebuah reanalisis data Malan menegaskan temuannya dan satu lagi tidak. Selain itu, salah

satu replikasi temuan ini telah diterbitkan. Hal yang penting, baru-baru ini, pengguanaan

interpretasi transferensi yang berlebihan telah terbukti menyebabkan hasil yang lebih buruk.

Aliansi terapi, terutama ketika diukur dari perspektif pasien, memiliki sebuah ketetapan,

meskipun kontribusinya masih sederhana terhadap hasil pengobatan.

Kualitas interaksi terapi serta penanganan transferensi dan kontratransferensi, tampaknya

sangatlah penting dalam hal keberhasilan atau kegagalan psikoterapi psikodinamik singkat

individu. Pasien yang dirawat oleh terapis yang belum terlatih secara profesional, mungkin

rata-rata, akan membaik sebagaimana bila pasien dirawat oleh terapis psikodinamik singkat

yang profesional. Namun, beberapa terapis yang tidak berpengalaman akan kehabisan materi

yang relevan dan enggan untuk meneruskan pengobatan pasien dalam jangka waktu tertentu.

Salah satu tugas penting dari pelatihan dalam psikoterapi mungkin adalah pengembangan

kemampuan untuk 'bertahan' dengan pasien dan, selanjutnya, dengan sejumlah pasien.

Pelatihan teknis dan kerangka teoritis memungkinkan terapis untuk mempertahankan

kompetensi, pengarahan, dan minat dalam pekerjaan yang tidak bisa dilakukan terapis non-

profesional.

Psikoterapi interpersonal dan terapi perilaku-kognitif telah jauh lebih luas dipelajari

daripada psikoterapi dinamik, khususnya dalam kombinasinya dengan obat-obatan. Bahwa

pengobatan ini berbagi teknik dan hasil, hasil yang sama dapat diharapkan dengan psikoterapi

dinamik singkat; namun, hal ini masih perlu dibuktikan. Psikoterapi direktif focal tampaknya

lebih efektif daripada psikoterapi psikodinamik tradisional yang tidak terstruktur, untuk

beberapa jenis pasien, namun gambaran tentang psikoterapi mana, untuk pasien mana, pada

waktu apa dan dengan obat-obatan mana, masih harus dibuktikan. Pengertian klinis yang baik

menentukan kombinasi pengobatan dengan menyesuaikan tipe kognitif dan afektif pasien

terhadap jenis pengobatan sehingga membuat pengobatan itu memenuhi fokus dalam

psikoterapi apapun.

Page 32: Psikoterapi psikodinamik

Simpulan

Psikoterapi dinamik singkat merupakan pengobatan yang penting untuk beberapa

gangguan, terutama gangguan penyesuaian, kecemasan, dan mood. Baik sendiri maupun

dalam kombinasi dengan obat-obatan, psikoterapi dinamic singkat merupakan bagian yang

efektif dari berbagai model terapi. Dokter harus dilatih dalam psikoterapi singkat

sebagaimana pada pengobatan jangka panjang dan kegunaannya sebagai pengobatan yang

singkat, intermiten, dan terpelihara. Keterampilan dalam psikoterapi jangka panjang

sangatlah penting untuk mengembangkan keterampilan dalam psikoterapi dinamik singkat,

dimana kebutuhan untuk penegakan aliansi terapetik yang cepat serta penilaian transferensi

dan pola pembelaan yang akurat, sangatlah penting.

Penelitian empiris yang membandingkan psikoterapi dinamis singkat dengan psikoterapi

kognitif dan psikoterapi interpersonal masih terbatas. Penelitian di masa depan harus

ditujukan pada bentuk psikoterapi singkat manakah yang paling bermanfaat bagi pasien.

Sebuah cara belajar yang disukai individu—apa yang dapat ia lihat dan amati dengan sangat

mudah seperti pikiran atau perasaan atau hubungan interpersonal—mungkin merupakan

variabel penting dalam menentukan psikoterapi singkat mana yang diperlukan pasien.

Variabel keadaan, sifat, dan kontekstual akan mempengaruhi modalitas belajar. Proses

perubahan dalam psikoterapi psikodinamik singkat individu, sebuah proses untuk mengubah

sekelompok saraf melalui cara verbal, dipengaruhi oleh diagnosis, obat-obatan, sejarah masa

lalu, tipe kognitif, tahap perkembangan, dan ketersediaan afektif pasien, serta kecocokan

dokter-pasien.