konsep konseling dan psikoterapi
Post on 02-Mar-2018
852 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi
1/26
i
KONSEP KONSELING DAN PSIKOTERAPI
MAKALAH
Nama : MONIKA BRILIANI
HAMMAM NASIRUDIN
WIDI DWIRIZKI UTOYOWIBOWO
Semester : 2 C
Progdi : BK
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
2016
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi
2/26
ii
PRAKATA
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan
makalah tentang Konsep Konseling dan Psikoterapi ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Hastin
Budisiwi , M.Pd.selaku Dosen mata kuliahTeori-Teori Konseling I di Universitas
Pancasakti Tegal yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Pemalang, Mei 2016
Penyusun
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi
3/26
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................. i
PRAKATA ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2
C. Tujuan .............................................................................................. 2D. Manfaat Penulisan ........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Konseling ......................................................................................... 3
B. Psikoterapi ....................................................................................... 11
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 21
A. Simpulan ......................................................................................... 21
B. Saran ................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 23
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi
4/26
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada zaman yang semakin berkembang ini, sering dihadapkan kepada
individu dengan persoalan-persoalan rumit dan sukar untuk dipecahkan.
Seorang individu dalam proses perkembangannya akan melewati tahap-tahap
baik itu dari ukuran fisik atau non-fisik. Masa melewati tahap-tahap ini
terkadang menjadi sebuah problem untuk sebagian individu. Oleh karenanya
mereka membutuhkan bantuan agar dapat lebih memahami dan memecahkan
problem tersebut. Maka muncul sebuah solusi yang kemudian akan sedikit
memberikan bantuan berupa pemberian informasi-informasi kepada individu
yang mengalami problem-problem tersebut.
Dalam dunia psikologi, dikenal istilah "konseling" dan "psikoterapi"
sebagai bentuk aktifitas pemberian bantuan psikologis kepada seorang
individu yang memerlukannya. Dalam prakteknya, istilah "konseling" sendiri
tidak bisa dilepaskan dengan istilah "psikoterapi". Jika dilihat eksistensinya,
konseling merupakan salah satu bantuan profesional yang sejajar dengan,
misalnya, psikiatris, psikoterapi, kedokteran, dan penyuluhan sosial.
Terdapat banyak persamaan dan perbedaan antara konseling dan
psikoterapi. Sehingga, konseling dan psikoterapi tidak dapat dibedakan secara
jelas. Konselor sering kali mempraktikan sesuatu yang dipandang sebagai
psikoterapi oleh psikoterapis. Demikian juga, psikoterapis sering sekali
mempraktikan sesuatu yang dipandang sebagai konseling oleh konselor.
Meskipun demikian, kedua bidang ini tetap berbeda.Dengan demikian, walaupun pada dasarnya antara konseling dan
psikoterapi tentunya memiliki karakteristik, intensitas dan teknik yang
berbeda dalam menangani problem-problem individu tetapi antara konseling
dan psikoterapi memiliki kesamaan dan keterkaitan yang sangat erat sebagai
bagian dari aktifitas pemberian bantuan psikologis kepada seorang klien
(individu).
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi
5/26
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud konseling dan psikoterapi?
2.
Bagaimana persamaan dan perbedaan antara konseling dengan
psikoterapi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud konseling dan psikoterapi.
2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara konseling dengan
psikoterapi.
D.
Manfaat Penulisan
1. Untuk memberikan informasi mengenai konseling dan psikoterapi.
2. Untuk memberikan informasi mengenai persamaan dan perbedaan antara
konseling dengan psikoterapi.
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi
6/26
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konseling
1. Definisi Konseling
Konseling secara etimologi, berasal dari bahasa latin,
yaitu consilium(dengan atau bersama), yang dirangkai dengan
menerima atau memahami. Dalam bahasa Anglo saxon, istilah konseling
berasal dari sellan, yang berarti menyerahkan atau menyampaikan.
Selain itu, Konseling memiliki banyak definisi yang dijumpai
dalam berbagai literatur, antara lain :
a.
Tolbert, (dalam Prayitno 2004 : 101) : Konseling adalah hubungan
pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam
mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan
khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini
konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang,
dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan
dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk
kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan
kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.
b. Edwin C. Lewis (1970) (dalam Abimanyu dan Manrihu, 1996:9) :
Konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah (klien)
dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih
memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat
(konselor) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang
merangsang klien untuk mengembangkan perilaku-perilaku yang
memungkinkannya berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya
dan lingkungannya.
c.
Palmer dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004) :
Konseling bukan hanya proses pembelajaran individu akan tetapi juga
7/26/2019 Konsep Konseling Dan Psikoterapi
7/26
4
merupakan aktifitas sosial yang memiliki makna sosial. Orang sering
kali menggunakan jasa konseling ketika berada di titik transisi, seperti
dari anak menjadi orang dewasa, menikah ke perceraian, keinginan
untuk berobat dan lain-lain. Konseling juga merupakan persetujuan
kultural dalam artian cara untuk menumbuhkan kemampuan
beradaptasi dengan institusi sosial.
d. Pietrofesa, Leonard dan Hoose (1978) yang dikutip oleh Mappiare
(2004) : Konseling merupakan suatu proses dengan adanya seseorang
yang dipersiapkan secara profesional untuk membantu orang lain
dalam pemahaman diri pembuatan keputusan dan pemecahan masalah
dari hati ke hati antar manusia dan hasilnya tergantung pada kualitas
hubungan.
2. Ciri-ciri Pokok Konseling
a.
Konseling menuntut dilaksanakannya oleh seorang konselor yang
profesional, kompeten dalam menangani konflik-konflik, kecemasan-
kecemasanatau masalah yang berkaitan dengan keputusan-keputusan
pribadi, sosial, karier dan pendidikan serta ciri-ciri pribadi yang akan
memungkinkannya memahani proses-proses psikologi dan dinamika
perilaku pada diri klien dan konselor, maupun hubungan antar
keduanya.
b. Konseling melibatkan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi
dengan jalan mengadakan komunikasi langsung maupun tidak
langsung mengemukakan dan memperhatikan dengan seksama isi
pembicaraan, gerakan-gerakan isyarat, pandangan mata dan gerakan-gerakan lain dengan maksud meningkatkan pemahaman kedua belah
pihak yang terlibat dalam interaksi itu.
c. Model interaksi dalam konseling tidak terbatas dalam dimensi verbal
saja tetapi juga telah dikembangkan