psikiatri - ect dan psikoterapi

106
Electro Convulsive Therapy (ECT) M. Faisal Idrus

Upload: anonymous-tfn278suk

Post on 22-Dec-2015

91 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

JIWA

TRANSCRIPT

Page 1: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Electro Convulsive Therapy(ECT)

M. Faisal Idrus

Page 2: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Pendahuluan ECT sekarang digunakan kembali setelah

beberapa dekade yang lalu ditinggalkan Profil keamanan yang sangat baik Kemampuan yang lebih baik Menguntungkan secara ekonomi Kurang stigmatisasi

Page 3: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Sejarah Teori-teori awal Teori Antagonisme Biologi Terapi Kejutan Insulin (Insulin Shock therapy) Induksi Kejang dengan tenaga listrik Perbaikan dalam Anestesiologi

Page 4: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Teori-teori Awal Hippocrates: membuktikan pengobatan

gangguan jiwa dengan menggunaka parasit malaria untuk menginduksi kejang

Seorang dokter Swiss “Paracelsus” pada abad ke 15 masehi, menginduksi kejang dengan pemberian peroral kamper untuk pengobatan mania dan psikosis.

Page 5: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Teori Antagonisme Biologik Seorang dokter Hongaria von Meduna pada

tahun 1934 melaporkan sebuah antagonisme biologik yang tak dapat dipisahkan antara skizofrenia dengan epilepsi.

Dia melaporkan efek-efek bermanfaat dari kejang yang diinduksi oleh kamper pada pasien katatonik.

Page 6: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Terapi Kejutan Insulin (Insulin Shock Therapy) Manfred Sakel, seorang dokter dari Viennese

pada tahun 1920. Dia membuktikan dengan fakta-fakta terapi

insulin bagi penderita skizofrenia. Insulin diberikan pada pasien untuk

menginduksi suatu keadaan hipoglikemik.

Page 7: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Induksi Kejang Dengan Arus Listrik Pada tahun 1937, dokter dari Italian Cerletti &

Bini menggunakan aliran listrik yang diletakkan pada kepala untuk menginduksi kejang terapeutik.

Pasien pertama yang mempunyai gejala katatonia dan dia membaik.

Lebih aman daripada induksi kejang dengan menggunakan zat kimia.

Diterima secara luas di seluruh Eropa dan Amerika.

Page 8: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Perbaikan-perbaikan dalam Anestesiologi Pada periode awal komplikasi seperti fraktur

tulang dan pasien merasa tak nyaman . Penggunaan Curare, sebagai perelaksasi otot,

oleh Bennett pada 1940 membuat paralisis sempurna pada pasien selama kejang.

Pengembangan pemberian barbiturat jangka pendek IV pada tahun 1950an memberikan induksi cepat terhadap sedasi dan lupa sekitar allowed rapid induction of sedation and amnesia surrounding prosedur.

Page 9: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Prinsip Kerja ECT menginduksi kejang dengan

pemberian arus listrik singkat Dahulu tanpa anastesi Sekarang dibawah anestesi umum Atropin (untuk mengurangi sekresi) Depolarisasi relaksasi otot (succynil

choline) Pemberian rangsang listrik secara :1. Bilateral 2.Unilateral

Page 10: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Mekanisme Kerja Teori Psikodinamik Efek Plasebo Penghapusan Ingatan Kejang sebagai agen penyembuhan Perubahan-perubahan Biokimia Efek terapeutik dari kenaikan ambang

kejang Neurogenesis Hippocampus

Page 11: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Teori Psikodinamik Efek bermanfaat dari ECT adalah untuk

pemenuhan kebutuhan akan hukuman pada kebencian diri, pasien depresi.

Page 12: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Efek Placebo Efek-efek bermanfaat sesuai dengan

pemikiran yang muluk-muluk dari sebagian staf dan pasien.

Page 13: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Penghapusan memori Efek-efek Bermanfaat dari ECT berhubungan

dengan kemampuannya untuk mengganggu memori jangka pendek, dengan cara itu ECT menghapus ingatan trauma-trauma yang baru, yang menyebabkan episode depresi.

Page 14: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Kejang, sebagai Pengobatan ECT tidak efektif ketika kejang dibawah

ambang atau hambatan secara farmakologik. Kejang umum yang adalah menentukan efek

antidepresi dari ECT.

Page 15: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Teori Biokimia Berbagai macam perubahan biokimia

neurotransmitters, yang juga memberikan implikasi efk terapeutik dari pengobatan antidepresi.

Serotonin , Norepinephrine Perubahan konsentrasi atau regulasi keatas

(up-regulation) dari reseptor-reseptor mereka.

Page 16: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Kenaikan Ambang Kejang Perubahan-perubahan kimiawi bertanggung

jawab untuk mengakhir kejang umum yang memainkan peran yang lebih besar dalam efek ECT.

Perubahan kimiawi ini menyebabkan kenaikan bertahap ambang kejang selama pemberian ECT.

Page 17: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Neurogenesis Hipocampus Beberap apenelitian pencitraan otak

(neuroimaging) menunjukkan pengurangan volume hipokampus dari pasien-pasien depresi.

Kenaikan kadar neurotropik yang diperoleh otak dalam hipokampus.

Kenaikan pertumbuhan serat lumut (mossy fiber) dan neurogenesis didalam hipokampus

Page 18: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Evaluasi Klinik Riwayat medis dan pemeriksaan fisik Test laboratorium Premedikasi Informed consent Rangsang listrik 70 – 110 Volt, selama 0,1 –

0,5 detik

Page 19: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Indikasi ECT Depresi Berat (kerja lebih cepat, aman,

mungkin lebih efektif dari trisiklik) Gangguan Afektif Bipolar (depresi, manik dan

campuran) Skizophrenia (afektif dan katatonik) Katatonia

Page 20: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Indikasi lain Parkinsonisme Status epilepticus Neuroleptic Malignant syndrome

Page 21: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Indikasi pada Depresi Medikasi gagal Penyakit medis, dimana antidepresi

merupakan kontra-indikasi (arrhythmias) Depresi dengan waham Beresponsif dengan ECT sebelumnya Permintaan ECT

Page 22: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Kontra-indikasi Mutlak

Tidak ada Relatif

Kardiovascular (Coronary artery disease, HTN, aneurysms, arrhythmias)

Efek-efek Serebrovascular (stroke, space occupying lesions, aneurysms)

Kondisi-kondisi lain seperti kehamilan dan anastesi resiko tinggi

Page 23: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

PERSIAPAN E.C.T Persiapan E.C.T :1. Informed consent / izin tindakan2. Pemeriksaan fisik dan riwayat medis

standar 3. Pemeriksaan laboratorium sesuai riwayat

medis4. Pemeriksaan EKG dan EEG5. Evaluasi ahli anestesi akan resiko

penggunaan anestesi

Page 24: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Izin Tindakan dari Keluarga/pasien (Informed Consent) Penjelasan sepenuhnya tentang resiko dan

manfaat dari prosedur serta menjawab pertanyaan dari pasien dan keluarga mereka

Videotapes Lembaran-lembaran informasi Mengurangi kecemasan pasien dan

menolongnya membangun hubungan dokter-pasien yang baik.

Page 25: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Pengobatan Yang Sesuai Pengobatan psikotropik dihentikan selama

satu rangkaian pemberian ECT untuk menghindari interaksi.

Diberikan pagi dinihari Puasa 6-8 jam sebelum ECT

Page 26: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Antidepresi Pengobatan TCA dan MAOI dihentikan untuk

meminimalkan komplikasi-komplikasi serebrovaskuler .

Generasi baru SSRI mungkin aman selama ECT.

Lithium mungkin menyebabkan delirium ketika diberikan bersama-sama dengan ECT.

Page 27: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Anti-konvulsi Obat-obatan ini bukanlah kontraindikasi,

tetapi akan meningkatkan rangsangan listrik yang penting untuk induksi kejang.

Bagi pasien dengan riwayat kejang sebelumnya, ini aman untuk melanjutkan antikonvulsi penggunaannya dan penggunaan sederhana suatu rangsangan dengan intensitas tinggi.

Page 28: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Benzodiazepin Biasanya ditolak karena akan meningkatkan

ambang kejang dan mungkin meningkatkan derajat kejang post ictal.

Kecemasan sebelumnya atau sulit tidur (insomnia) mungkin diberikan pengobatan dengan Benadryl atau neuroleptik or low dose neuroleptic dosis rendah.

Page 29: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Penggunaan Anesthesia Induksi cepat dengan anestesi

Methohexitol, 0.5-1 mg/kg, agen, onset cepat dan masa kerja singkat, sedikit dampaknya lterhadap ambang kejang

Propofol, 0.5-2mg/kg, meningkatkan ambang kejang .

Pencegahan trauma akibat kejang Succinylcholine, paling sering digunakan .

Pengurangan response simpatetik Beta blocker seperti labetolol 10-20 mg IV,

terutama untuk induksi.

Page 30: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

PROSEDUR E.C.T Prosedur e.C.T. :1. Pasien dipuasakan 8 – 12 jam2. Premedikasi dengan injeksi atropin 0,6 –

1,2 mg i.M atau s.C3. Pemeriksaan gigi geligi dan pemasangan

tounge spatel4. Anestesi dengan tiopental / penthotal

3mg/kgbb i.V, ketamin 6-10 mg/kgbb i.M.

5. Diberi perelaksasi otot suksinil kholin (0,5-1,5 mg/kg)

Page 31: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Induksi KejangPenempatan elektroda :

1. Bilateral bifrontotemporal (2 inci diatas titik tengah garis yang ditarik dari meatus akustikus eksternal ke sudut lateral mata)

2. Unilateral hemispherium non dominan, satu di frontotemporal dan yang lain centroparietal.

Stimulus intensity Alat terbaru mengantarkan rangsangan listrik singkat yang

tetapSeizure properties

Induksi kejang harus bersifat umum . Optimal lamanya lebih dari 25 detik.

monitoring EEG digunakan untuk menetapkan induksi kejang.

Page 32: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

JUMLAH DAN FREKWENSI E.C.T

Jumlah dan frekwensi E.C.T. : Jumlahnya bervariasi dan ditentukan berdasarkan respon klinis. Biasanya efektif berkisar antara 6 – 12 kali

Frekwensi biasanya 3 x seminggu pada yang bilateral, sedang unilateral 4 – 5 kali seminggu

Page 33: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Efek Samping Gangguan memori sementara Sakit kepala Nyeri otot Peningkatan permiabilitas sawar otak (blood

brain barrier) Apnue Cardiac Arrythmia

Page 34: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Komplikasi Angka kematian (Mortality)

1-3/10,000 Kebanyakan kematian akibat ECT berhubungan

dengan komplikasi kardiovaskuler. Komplikasi Kognitif

Kebingungan setelah pengobatan : satu periode kebingungan singkat (15-30 menit) yang segera mengikuti pengobatan terlihat sekitar 10%.

Delirium: terlihat pada orang tua, demensia yang telah ada sebelumnya, dengan gangguan neurologik dan dengan penggunaan ECT bilateral

Memory loss: berhubungan dengan amnesia anterograde (kembali kekeadaan semula setelah 2-6 bulan sesudah ECT) dan retrograde

Page 35: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Daftar Pustaka Waldinger R.J. : Psychiatry for medical student,

Washington, DC : American Psychiatry Press, 1997 Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. : Kaplan and

Sadock’s synopsis of psychiatry, Baltimore : Williams and Wilkins, 1997.

Tomb David.A. : House Officer Series, Baltimore : Williams and Wilkins, 1999.

Guze B, Richelmer S, Siegel DJ. : The Handbook of Psychiatry, California : UCLA Neuropsychiatric Institute, Year Book Medical Publisher, 1990.

Sadock BJ, Sadock VA. : Pocket Handbook of Clinical Psychiatry, Fourth Edition, Baltimore : Williams and Wilkins, 2005.

Page 36: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Oleh : Oleh :

M. Faisal IdrusM. Faisal Idrus

Page 37: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Pendahuluan Pendahuluan

Electro convulsiv therapy (ECT) atau teapi Electro convulsiv therapy (ECT) atau teapi kejang listrik adalah suatu intervensi kejang listrik adalah suatu intervensi nonpharmakologi penting yang efektif dalam nonpharmakologi penting yang efektif dalam pengobatan pasien dengan gangguan neuro pengobatan pasien dengan gangguan neuro psikiatrik tertentu yang berat.psikiatrik tertentu yang berat.

ECT digunakan apabila pengobatan dengan ECT digunakan apabila pengobatan dengan pharmakologi tidak memberikan respons, pharmakologi tidak memberikan respons, adanya efek samping yang membuat adanya efek samping yang membuat pengobatan pharmakologik tak bisa pengobatan pharmakologik tak bisa diberikan, mempunyai gejala yang berat dan diberikan, mempunyai gejala yang berat dan memerlukan intervensi segera dan respos memerlukan intervensi segera dan respos yang cepat. yang cepat.

Page 38: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

ECT menggunakan arus listrik singkat ECT menggunakan arus listrik singkat melalui otak yang menginduksi melalui otak yang menginduksi kejang umum sistem saraf pusat.kejang umum sistem saraf pusat.

Respons ECT dapat terjadi secara Respons ECT dapat terjadi secara cepat dan perlu diberikan dalam cepat dan perlu diberikan dalam suatu periode dalam beberap minggu.suatu periode dalam beberap minggu.

Prosedur biasanya dapat diterima Prosedur biasanya dapat diterima pasien dan dapat menggunakan pasien dan dapat menggunakan profilaksis yang memungkinkan profilaksis yang memungkinkan penyembuhan parsial atau sempurna penyembuhan parsial atau sempurna dari gejala. dari gejala.

Page 39: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Sejarah Sejarah Terapi kejang dalam pengobatan psikiatri Terapi kejang dalam pengobatan psikiatri

digunakan pertama kali oleh Ladislaus von digunakan pertama kali oleh Ladislaus von Meduna (1934).berdasarkan keyakinan Meduna (1934).berdasarkan keyakinan bahwa pasien epilepsi dengan psikosis bahwa pasien epilepsi dengan psikosis memperlihatkan perbaikan gejala psikotik memperlihatkan perbaikan gejala psikotik setelah kejang spontan.setelah kejang spontan.

Untuk menimbulkan kejang von Meduna Untuk menimbulkan kejang von Meduna menggunakan injeksi camphora.menggunakan injeksi camphora.

Injeksi camphora berhubungan dengan Injeksi camphora berhubungan dengan sejumlah problem klinik yang mendesak sejumlah problem klinik yang mendesak suatu penelitian terhadap suatu cara suatu penelitian terhadap suatu cara untuk menginduksi kejang dengan efek untuk menginduksi kejang dengan efek traumatis yang ringan.traumatis yang ringan.

Page 40: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Von Meduna menemukan bahwa Von Meduna menemukan bahwa phentiylenetetrazol, suatu agent yang phentiylenetetrazol, suatu agent yang sekarang dikenal sebagai penghambat sekarang dikenal sebagai penghambat reseptor gamma amino butiric reseptor gamma amino butiric tipe Atipe A telah telah memberikan hasil yang memuaskan.memberikan hasil yang memuaskan.

1938, Luigi Bini dan Ugo Cerletti 1938, Luigi Bini dan Ugo Cerletti didocumentasikan pertama kali didocumentasikan pertama kali menggunakan listrik dalam menginduksi menggunakan listrik dalam menginduksi kejang pada manusia kejang pada manusia

1939, Lothar Kalinowsky memperkenalkan 1939, Lothar Kalinowsky memperkenalkan ECT di Amerika.ECT di Amerika.

1940, A.E. Bernett memperkenalkan 1940, A.E. Bernett memperkenalkan penggunaan curare sebagai pelemas otot penggunaan curare sebagai pelemas otot untuk menghindarkan kontraksi otot dan untuk menghindarkan kontraksi otot dan meminimalkan resiko fraktur. meminimalkan resiko fraktur.

Page 41: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

Mekanisme kerjaMekanisme kerja

Mekanisme kerja ECT secara pastiMekanisme kerja ECT secara pasti Secara teoritik hal ini dikaitkan dengan Secara teoritik hal ini dikaitkan dengan

teori psikologik dan psikodinamika, teori psikologik dan psikodinamika, teori molekular, biokimia, neuro teori molekular, biokimia, neuro endokrin,dan teori struktural.endokrin,dan teori struktural.

Saat ini,diyakini bahwa efek terapeutik Saat ini,diyakini bahwa efek terapeutik dan efek samping dari ECT akibat dari dan efek samping dari ECT akibat dari perubahan biokimia dan fisiologik perubahan biokimia dan fisiologik dalam sistem saraf pusat. dalam sistem saraf pusat.

Page 42: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

ECS (electroshock) pada hewan ECS (electroshock) pada hewan menunjukkan peningkatan secara cepat menunjukkan peningkatan secara cepat konsentrasi dopamin di cortex frontal dan konsentrasi dopamin di cortex frontal dan striatum.Sensitivitas auto reseptor dopamin striatum.Sensitivitas auto reseptor dopamin mengikuti ECS dan peningkatan stimulasi mengikuti ECS dan peningkatan stimulasi reseptor dopamin Dreseptor dopamin D1 1 dari adenylate cyclase. dari adenylate cyclase. Efek ini menyebabkan peningkatkan Efek ini menyebabkan peningkatkan transmisi dopamin.Efek pada pengikatan transmisi dopamin.Efek pada pengikatan reseptor Dreseptor D11 bervariasi.pada striatum tidak bervariasi.pada striatum tidak ada perubahan dan meningkat pada ada perubahan dan meningkat pada subtansia nigra. Bukti ini mendukung bahwa subtansia nigra. Bukti ini mendukung bahwa ECS mengurangi frungsi SSP pada beberapa ECS mengurangi frungsi SSP pada beberapa regio.Bersamaan dengan efek ECS ini regio.Bersamaan dengan efek ECS ini mendukung mekanisme efek antiparkinson mendukung mekanisme efek antiparkinson dari ECT pada manusia. dari ECT pada manusia.

Page 43: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

ECT mempunyai efek anti konvulsi yang ECT mempunyai efek anti konvulsi yang membangkitkan ambang kejang dan membangkitkan ambang kejang dan menurunkan lamanya kejang. Hal ini diduga menurunkan lamanya kejang. Hal ini diduga bekerja pada sel yg menghubungkan bekerja pada sel yg menghubungkan bangkitan kejang pada SSP. Pada tingkat bangkitan kejang pada SSP. Pada tingkat dasar obat antikonvulsi mempunyai efek dasar obat antikonvulsi mempunyai efek meningkatkan penghambatan dan meningkatkan penghambatan dan mengurangi eksitasi. Obat ini meningkatkan mengurangi eksitasi. Obat ini meningkatkan transmisi GABAergic melalui reseptor GABA transmisi GABAergic melalui reseptor GABA yang mempunyai efek anti konvulsi.Beberapa yang mempunyai efek anti konvulsi.Beberapa bukti menunjukkan bahwa peningkatan kadar bukti menunjukkan bahwa peningkatan kadar GABA pada regio SSP tertentu setelah ECS, GABA pada regio SSP tertentu setelah ECS, mendukung suatu kemungkinan peningkatan mendukung suatu kemungkinan peningkatan dalam inhibisi tonic. Ini juga membuktikan dalam inhibisi tonic. Ini juga membuktikan bahwa ECS menyebabkan peningkatan bahwa ECS menyebabkan peningkatan GABAGABABB yang menengahi inhibisi presinaps yang menengahi inhibisi presinaps dan postsinaps. dan postsinaps.

Page 44: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

ECS juga menyebabkan perubahan dalam ECS juga menyebabkan perubahan dalam sistem opiate endogeneusyang juga bekerja sistem opiate endogeneusyang juga bekerja sebagai antikonvulsi melalui pelepasan sebagai antikonvulsi melalui pelepasan adenosin endogeus. Reseptor adenosin Aadenosin endogeus. Reseptor adenosin A1 1

mengstilmulasi upregulasi neokortex tetapi mengstilmulasi upregulasi neokortex tetapi tidak pada hipocampus dan striatum setelah tidak pada hipocampus dan striatum setelah ECS yg mendukung peningkatan inhibisi.ECS yg mendukung peningkatan inhibisi.

Efek anti muskarinik ECS dapat menyebabkan Efek anti muskarinik ECS dapat menyebabkan gangguan dalam sistem produksi gangguan dalam sistem produksi kognitif.beberapa bukti mendukung bahwa kognitif.beberapa bukti mendukung bahwa fenomena long term potensial (LTP) di seluler fenomena long term potensial (LTP) di seluler saling berhubungan dengan formasi ingatan saling berhubungan dengan formasi ingatan di SSP. Proses ini terjadi bila synaps glutamat di SSP. Proses ini terjadi bila synaps glutamat ergik digunakan secara berulang dalam ergik digunakan secara berulang dalam kondisi mana reseptor dari N-Methyl –o-kondisi mana reseptor dari N-Methyl –o-Aspartat diaktivasi. Aspartat diaktivasi.

Page 45: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

ECS meningkatkan sensitivitas ECS meningkatkan sensitivitas norepinephrin dan reseptor alfa-adrenergiknorepinephrin dan reseptor alfa-adrenergik

ECS juga menunjukkan peningkatan efek ECS juga menunjukkan peningkatan efek dari sistem serotonergik.yang berbeda dari sistem serotonergik.yang berbeda dengan pengobatan anti depresi kronik yg dengan pengobatan anti depresi kronik yg menyebabkan peningkatan reseptor menyebabkan peningkatan reseptor pengikatan serotonin H.T tipe 2 (5Ht pengikatan serotonin H.T tipe 2 (5Ht 22) di ) di dalam kortex.Penemuan ini mendukung dalam kortex.Penemuan ini mendukung bahwa ECT mempunyai peran penting bahwa ECT mempunyai peran penting dalam transmissi monoaminergik yg dalam transmissi monoaminergik yg memberikan kontribusi terhadap efek memberikan kontribusi terhadap efek terapi. terapi.

Page 46: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

INDIKASI DAN INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI E.C.T KONTRAINDIKASI E.C.T

Indikasi e.C.T :Indikasi e.C.T : DepresiDepresi ManiaMania SkizofreniaSkizofrenia KatatoniaKatatonia Gangguan neurologikGangguan neurologikKontra indikasi :Kontra indikasi : Gangguan pernafasan beratGangguan pernafasan berat Penyakit jantung beratPenyakit jantung berat Peningkatan tekanan intra kranialPeningkatan tekanan intra kranial Hipertensi beratHipertensi berat

Page 47: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

PERSIAPAN E.C.T PERSIAPAN E.C.T

Persiapan e.C.T :Persiapan e.C.T :1.1. Informed consent / izin tindakanInformed consent / izin tindakan2.2. Pemeriksaan fisik dan riwayat Pemeriksaan fisik dan riwayat

medis standar medis standar 3.3. Pemeriksaan laboratorium sesuai Pemeriksaan laboratorium sesuai

riwayat medisriwayat medis4.4. Pemeriksaan ekg dan eegPemeriksaan ekg dan eeg5.5. Evaluasi ahli anestesi akan resiko Evaluasi ahli anestesi akan resiko

penggunaan anestesipenggunaan anestesi

Page 48: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

PROSEDUR E.C.T PROSEDUR E.C.T

Prosedur e.C.T. :Prosedur e.C.T. :1.1. Pasien dipuasakan 8 – 12 jamPasien dipuasakan 8 – 12 jam2.2. Premedikasi dengan injeksi Premedikasi dengan injeksi atropin atropin 0,6 – 0,6 –

1,2 mg i.M atau s.C1,2 mg i.M atau s.C3.3. Pemeriksaan gigi geligi dan pemasangan Pemeriksaan gigi geligi dan pemasangan

tounge spateltounge spatel4.4. Anestesi dengan Anestesi dengan tiopental / penthotaltiopental / penthotal

3mg/kgbb i.V, 3mg/kgbb i.V, ketamin ketamin 6-10 mg/kgbb i.M. 6-10 mg/kgbb i.M. 5.5. Diberi perelaksasi otot Diberi perelaksasi otot suksinil kholinsuksinil kholin

(0,5-1,5 mg/kg) (0,5-1,5 mg/kg)

Page 49: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

PENEMPATAN PENEMPATAN ELEKTRODA E.C.T ELEKTRODA E.C.T

Penempatan elektroda :Penempatan elektroda :

1.1. Bilateral bifrontotemporal (2 inci Bilateral bifrontotemporal (2 inci diatas titik tengah garis yang diatas titik tengah garis yang ditarik dari meatus akustikus ditarik dari meatus akustikus eksternal ke sudut lateral mata) eksternal ke sudut lateral mata)

2.2. Unilateral hemispherium non Unilateral hemispherium non dominan, satu di frontotemporal dominan, satu di frontotemporal dan yang lain centroparietal. dan yang lain centroparietal.

Page 50: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

JUMLAH DAN JUMLAH DAN FREKWENSI E.C.T FREKWENSI E.C.T

Jumlah dan frekwensi E.C.T. :Jumlah dan frekwensi E.C.T. : Jumlahnya bervariasi dan Jumlahnya bervariasi dan

ditentukan berdasarkan respon ditentukan berdasarkan respon klinis. Biasanya efektif berkisar klinis. Biasanya efektif berkisar antara 6 – 12 kaliantara 6 – 12 kali

Frekwensi biasanya 3 x seminggu Frekwensi biasanya 3 x seminggu pada yang bilateral, sedang pada yang bilateral, sedang unilateral 4 – 5 kali seminggu unilateral 4 – 5 kali seminggu

Page 51: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

EFEK SAMPING E.C.T EFEK SAMPING E.C.T

Efek samping :Efek samping :1.1. Gangguan sistemik :Gangguan sistemik :

- aritmia jantung sementara- aritmia jantung sementara- Peningkatan tekanan darah - Peningkatan tekanan darah

2. Gangguan susunan saraf pusat2. Gangguan susunan saraf pusat- Kebingungan (confused)- Kebingungan (confused)- Sakit kepala- Sakit kepala- Mual dan muntah- Mual dan muntah

Page 52: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

52

PENANGANAN DALAM BIDANG PSIKIATRI

OLEH :

M. FAISAL IDRUS

Page 53: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

53

PENDAHULUAN

• PENANGANAN PSIKIATRI BERSIFAT EKLEKTIF HOLISTIK

• PENANGANAN DIMULAI DARI ANAMNESA SAMPAI PENENTUAN TERAPI DAN PROGNOSA

• DIAGNOSA BERSIFAT MULTI AKSIAL YANG TERDIRI DARI LIMA AKSIS

• MEMANDANG MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BIO-PSIKO-SOSIAL

• PENATALAKSANAAN MENCAKUP ASPEK (BIOLOGIK, PSIKOLOGIK DAN SOSIAL).

Page 54: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

54

TUJUAN

1. MAMPU MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN YANG KOMPREHENSIF DAN MEMBUAT CATATAN MEDIK PASIEN

2. MAMPU MELAKSANAKAN PEMERIKSAAN KLINIS FISIK DAN MENTAL DIAGNOSTIK SECARA LENGKAP

3. MAMPU MERUMUSKAN DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING

4. MAMPU MERENCANAKAN PENATALAKSANAAN KONDISI PASIEN SECARA EFEKTIF

Page 55: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

55

ALUR PENANGANAN

ANAMNESA

PEMERIKSAAN

DIAGNOSA

TERAPI

PROGNOSA

ALLO ANAMNESA

AUTO ANAMNESA

STATUS MENTAL

FISIK & NEUROLOGIS

PENUNJANG

LAB. KLINIK

LAB. PSIKOLOGIK

EKG, EEG, RAD

Page 56: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

56

ANAMNESA

• IDENTIFIKASI• KELUHAN UTAMA• RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU• RIWAYAT PRIBADI• RIWAYAT KELUARGA• PERSEPSI TENTANG KEHIDUPAN• SITUASI SEKARANG

Page 57: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

57

STATUS MENTAL1. GAMBARAN UMUM 5. FUNGSI KOGNITIF

- PENAMPILAN - KESADARAN- AKTIVITAS PSIKOMOTORIK - ORIENTASI- BICARA - DAYA INGAT- SIKAP TERHADAP PEMERIKSA - KONSENTRASI

2. AFEK DAN EMOSI - KECERDASAN- AFEK - PIKIRAN ABSTRAK- EXPRESI AFEKTIF 6. PENGENDALIAN IMPULS- KESERASIAN 7. PERTIMBANGAN - EMPATI 8. TILIKAN

3. GANGGUAN PERSEPSI 9. RELIABILITAS4. PIKIRAN :

- PROSES ATAU BENTUK PIKIRAN- ISI PIKIRAN

Page 58: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

58

DIAGNOSA MULTI AKSIAL

• AKSIS I : GANGGUAN JIWA UTAMA• AKSIS II : GANGGUAN KEPRIBADIAN

RETARDASI MENTAL• AKSIS III : KONDISI MEDIS UMUM• AKSIS IV : MASALAH PSIKOSOSIAL

DAN LINGKUNGAN• AKSIS V : PENILAIAN FUNGSI SECARA

GLOBAL.

Page 59: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

59

PENATALAKSANAAN DALAM BIDANG PSIKIATRI

PENATA

LAKSANAAN

PSIKIATRI

ORGANO

BIOLOGIK

PSIKO

EDUKATIF

SOSIO

KULTURAL

PSIKO

BIOLOGIK

TERAPI SOMATIK PSIKOFARMAKA

PSIKOTERAPI

E.C.T

PSIKOSOSIAL REHABILITASI

TERAPI SOSIAL BUDAYA

Page 60: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

60

PENATALAKSANAAN ASPEK BIOLOGIK

TERDIRI DARI :

1. PSIKOFARMAKA

2. ELECTRO CONVULSIVE THERAPI

Page 61: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

61

PSIKO-FARMAKA

1. ANTI PSIKOTIK

2. ANTI DEPRESAN

3. ANTI MANIK

4. ANTI ANXIETAS

5. ANTI INSOMNIA

Page 62: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

62

ELECTRO CONVULSIVE THERAPI (E.C.T)

• E.C.T MERUPAKAN TERAPI PSIKATRIK DENGAN MENGGUNAKAN ARUS LISTRIK SINGKAT PADA KEPALA UNTUK MENIMBULKAN KEJANG TONIK KLONIK

• E.C.T DIGUNAKAN BILA :1. TIDAK RESPON TERHADAP TERAPI FARMAKOLOGI YANG ADEKWAT2. ADANYA GANGGUAN MEDIS YANG TIDAK

MEMUNGKINKAN PEMBERIAN PSIKOTROPIK 3. KEADAAN PASIEN (HIPERAKTIF, HIPOAKTIF, MENOLAK MAKAN, PERILAKU BUNUH DIRI) YANG MEMERLUKAN PEBAIKAN CEPAT

Page 63: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

63

E.C.T (1)

INDIKASI E.C.T :• DEPRESI• MANIA• SKIZOFRENIAKONTRA INDIKASI :• GANGGUAN PERNAFASAN BERAT• PENYAKIT JANTUNG BERAT• PENINGKATAN TEKANAN INTRA KRANIAL• HIPERTENSI BERAT

Page 64: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

64

E.C.T (2)

PERSIAPAN E.C.T :

1. INFORMED CONSENT / IZIN TINDAKAN

2. PEMERIKSAAN FISIK DAN RIWAYAT MEDIS STANDAR

3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM SESUAI RIWAYAT MEDIS

4. PEMERIKSAAN EKG DAN EEG

5. EVALUASI AHLI ANESTESI AKAN RESIKO PENGGUNAAN ANESTESI

Page 65: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

65

E.C.T (3)

PROSEDUR E.C.T. :1. PASIEN DIPUASAKAN 8 – 12 JAM2. PREMEDIKASI DENGAN INJEKSI ATROPIN

0,6 – 1,2 MG I.M ATAU S.C3. PEMERIKSAAN GIGI GELIGI DAN

PEMASANGAN TOUNGE SPATEL4. ANESTESI DENGAN TIOPENTAL /

PENTHOTAL 3MG/KGBB I.V, KETAMIN 6-10 MG/KGBB I.M.

5. DIBERI PERELAKSASI OTOT SUKSINIL KHOLIN (0,5-1,5 MG/KG)

Page 66: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

66

E.C.T (4)

PENEMPATAN ELEKTRODA :

1. BILATERAL BIFRONTOTEMPORAL (2 INCI DIATAS TITIK TENGAH GARIS YANG DITARIK DARI MEATUS AKUSTIKUS EKSTERNAL KE SUDUT LATERAL MATA)

2. UNILATERAL HEMISPHERIUM NON DOMINAN, SATU DI FRONTOTEMPORAL DAN YANG LAIN CENTROPARIETAL.

Page 67: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

67

E C T MODERN

Page 68: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

68

ECT KONVENSIONAL

Page 69: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

69

INSULIN COMA THERAPY

Page 70: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

70

E.C.T (5)

JUMLAH DAN FREKWENSI E.C.T. :

• JUMLAHNYA BERVARIASI DAN DITENTUKAN BERDASARKAN RESPON KLINIS. BIASANYA EFEKTIF BERKISAR ANTARA 6 – 12 KALI

• FREKWENSI BIASANYA 3 X SEMINGGU PADA YANG BILATERAL, SEDANG UNILATERAL 4 – 5 KALI SEMINGGU

Page 71: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

71

E.C.T (6)

EFEK SAMPING :1. GANGGUAN SISTEMIK :

- ARITMIA JANTUNG SEMENTARA- PENINGKATAN TEKANAN DARAH

2. GANGGUAN SUSUNAN SARAF PUSAT- KEBINGUNGAN (CONFUSED)- SAKIT KEPALA- MUAL DAN MUNTAH

Page 72: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

72

PSIKOTERAPI

• PSIKOTERAPI MERUPAKAN SUATU ALAT YANG EFEKTIF DALAM MEMBANTU INDIVIDU YANG MENDERITA UNTUK MENINGKATKAN RASA FLEKSIBILITAS, KEBEBASAN DAN KESENANGAN DALAM HIDUP MEREKA.

• PSIKOTERAPI MEMBANTU SESEORANG MENJADI PEMECAH MASALAH YANG KOMPETEN DAN MENJADI LEBIH ADAPTIF

Page 73: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

73

DEFINISI PSIKOTERAPI

MENURUT LEWIS R. WOLBERG (1977)PSIKOTERAPI ADALAH PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT-ALAT PSIKOLOGIK TERHADAP PERMASALAHAN YANG BERASAL DARI KEHIDUPAN EMOSIONAL DIMANA SEORANG AHLI SECARA SENGAJA MENCIPTAKAN HUBUNGAN PROFESIONAL DENGAN PASIEN, YANG BERTUJUAN :

(1) MENGHILANGKAN, MENGUBAH ATAU MENURUNKAN GEJALA-GEJALA YANG ADA.

(2) MEMPERANTARAI PERBAIKAN POLA TINGKAH LAKU YANG TERGANGGU, DAN

(3) MENINGKATKAN PERTUMBUHAN SERTA MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN YANG POSITIF.

Page 74: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

74

TUJUAN PSIKOTERAPI

1. PERAWATAN AKUT (INTERVENSI KLINIS DAN STABILISASI)

2. REHABILITASI (MEMPERBAIKI GANGGUAN PERILAKU BERAT)

3. PEMELIHARAAN ( PENCEGAHAN KEADAAN MEMBURUK JANGKA PANJANG)

4. RESTRUKTURISASI (MENINGKATKAN PERUBAHAN YANG TERUS MENERUS PADA PASIEN)

Page 75: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

75

LINGKUNGAN PSIKOTERAPI

1. RAWAT INAP RUMAH SAKIT

2. PERAWATAN PARSIAL (DAY CARE)

3. RAWAT JALAN

Page 76: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

76

FORMAT PSIKOTERAPI

1. INDIVIDUAL

2. KELUARGA / PERKAWINAN

3. KELOMPOK (HOMOGEN DAN HETEROGEN)

Page 77: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

77

TEHNIK PSIKOTERAPI

1. EKSPLORASI PSIKOANALISA, TERAPI BERORIENTASI PSIKODINAMIK

2. DIREKTIF TERAPI KOGNITIF, DESENSITISASI, TERAPI REALITAS, BIOFEEDBACK, RASIONAL EMOTIF.

3. EKSPERIENSIAL TERAPI EKSISTENSI, TERAPI SENI, PSIKODRAMA, TERAPI BERPUSAT KLIEN.

4. SUPPORTIF SUGESTIF, VENTILASI, PENJAMINAN (REASSURANCE), ADVIS, PUJIAN.

Page 78: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

78

PSIKOTERAPI EKSPLORASI

• TUJUAN :1. MENGURANGI KEKAKUAN GAYA DEFENSIF2. MEMPERBAIKI KEMAMPUAN MENGINTEGRASIKAN PENGERTIAN INTELEKTUAL DENGAN WAWASAN EMOSIONAL3. MENGUNKAPKAN DAN MELALUI PENGALAMAN

TRAUMATIK MASA LALU YANG MENYAKITKAN• PERAN TERAPIS :

1. PENYUSUN KEMBALI, MENGINTERPRETASIKAN2. MEREKONSTRUKSI (MENGHUBUNGKAN DATA KLINIS YANG BERKAITAN DENGAN PERKEMBANGAN AWAL

Page 79: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

79

PSIKOTERAPI DIREKTIF/ARAHAN

• TUJUAN :1. PERUBAHAN PERILAKU MALADAPTIF2. MENINGKATKAN DAN MENGAJARKAN PERILAKU YANG ADAPTIF.

• PERAN TERAPISSEBAGAI KONSULTAN, GURU, PENASEHAT.

• TEHNIK :1. KONFRONTASI, MEYAKINKAN KEMBALI, SARAN, DESENSITISASI2. PAPARAN SISTEMATIK, PEMBANJIRAN, PEMODELAN, PELATIHAN RELAKSASI.

Page 80: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

80

PSIKOTERAPI EKSPERENSIAL

• TUJUAN :1. MENINGKATKAN KESADARAN AKAN PENGALAMAN DALAM 2. MEMPERBAIKI KEMAMPUAN MENGEKSPRESIKAN

EMOSI 3. MENINGKATKAN PERASAAN DAPAT DIMENGERTI

OLEH ORANG LAIN• PERAN TERAPIS :

SEBAGAI TEMAN, NON OTORITER• TEHNIK : EMPATI, MERASAKAN PENGALAMAN DENGAN

PASIEN, KONFRONTASI,

Page 81: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

81

PSIKO TERAPI SUPPOTRTIF

• TUJUAN :1. MENINGKATKAN KESADARAN REALITAS2. MEMBANTU MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN

PENYESUAIAN DAN PERILAKU ADAPTIF REALITAS 3. MEMBERIKAN DORONGAN DAN ASUHAN

• PERAN TERAPIS :SEBAGAI WALI, GURU YANG MENDUKUNG

• TEHNIK :1. PERNYATAAN PENUH HORMAT, PUJIAN, MEYAKINKAN KEMBALI.2. FUNGSI PEMINJAMAN EGO, PENDIDIKAN

Page 82: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

82

PSIKOANALISA• DIKEMUKAKAN OLEH S.FREUD DAN J.BREUR• TUJUAN UTAMA INTEGRASI BERTAHAP DARI MATERIAL YANG

DIREPRESI KEDALAM KEPRIBADIAN TOTAL.• TUGAS TERAPIS : MEMPERSIAPKAN PASIEN UNTUK

MENGHADAPI MATERIAL YANG MENIMBULKAN KECEMASAN YANG TELAH DIUNGKAPKAN

• TEHNIK : PASIEN BERBARING DI SOFA/DIPAN TERAPIS DUDUK DISEBELAHNYA, KEMUDIAN DIMINTA UNTUK MENGATAKAN SEGALA YANG TERLINTAS DALAM PIKIRANNYA TANPA ADANYA PENYENSORAN (ASOSIASI BEBAS)

• LAMANYA TERAPI : 3 – 6 TAHUN, SESI 4 KALI ATAU LEBIH DALAM SEMINGGU. MASING – MASING SESI LAMANYA 45 – 50 MENIT

• INDIKASI : KONFLIK PSIKOLOGIS YANG TELAH BERLANSGUNG LAMA DAN TELAH MENIMBULKAN GEJALA ATAU GANGGUAN.

Page 83: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

83

PSIKOANALISA

PSIKOANALISA MERUPAKAN BENTUK PSIKOTERAPI YANG BERTUJUAN MENGUNGKAPKAN KONFLIK ANTARA DORONGAN BAWAH SADAR DENGAN PERTIMBANGAN MORAL YANG DIMILIKI PASIEN TERHADAP IMPULS-IMPULS YANG MEREKA REPRESI MELALUI ASSOSIASI BEBAS

Page 84: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

84

PSIKOTERAPI PSIKOANALITIK

PSIKOTERAPI PSIKOANALITIK ADALAH PSIKOTERAPI YANG DIDASARKAN PADA RUMUSAN PSIKOANALITIK YANG TELAH DIMODIFIKASI SECARA KONSEPSUAL DAN TEHNIK DENGAN MEMUSATKAN PERHATIAN PADA KONFLIK PASIEN SEKARANG DAN POLA DINAMIKA SEKARANG

Page 85: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

85

TERAPI KOGNITIF

• TERAPI KOGNITIF ADALAH TERAPI TERSTRUKTUR JANGKA PENDEK YANG MENGGUNAKAN KERJA-SAMA AKTIF PASIEN DENGAN AHLI TERAPI UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERAPEUTIK.

• TERAPI INI BERORIENTASI PADA MASALAH SEKARANG DAN PEMECAHANNYA.

• TERAPI INI MEMFOKUSKAN DIRI PADA PERUBAHAN PIKIRAN / PANDANGAN SESEORANG TERHADAP MASALAH YANG DIHADAPINYA.

Page 86: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

86

JENIS – JENIS TERAPI KOGNITIF

1. TERAPI KOGNITIF DEPRESI BECK

2. TERAPI EMOTIF RATIONAL

Page 87: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

87

TERAPI KOGNITIF BECK• DIKEMUKAKAN OLEH AARON BECK

• INDIKASI : DEPRESI

• FOKUS : PERUBAHAN PANDANGAN YANG MALADAPTIF/NEGATIF

• DEPRESI MEMILIKI TRIAD KOGNITIF :

1. PENDAPAT NEGATIF MENGENAI DIRI

2. PANDANGAN NEGATIF MENGENAI DUNIA

3. PANDANGAN NEGATIF MENGENAI MASA DEPAN

• TEHNIK : PENDEKATAN INI TERDIRI DARI 4 PROSES :

1. MENDAPATKAN PIKIRAN OTOMATIS

2. MENGUJI PIKIRAN OTOMATIS

3. MENGIDENTIFIKASI ANGGAPAN DASAR YANG MALADAPTIF

4. MENGUJI KEABSAHAN ANGGAPAN MALADAPTIF

Page 88: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

88

TERAPI EMOTIF RASIONAL• DIKEMUKAKAN OLEH ELLIS DAN BERNARD (1985)• MENURUT ELLIS, ORANG YANG MEMPERTAHANKAN

PANDANGAN HIDUP YANG WARAS MENGENAI KEHIDUPAN, GANGGUAN EMOSIONAL JARANG TERJADI.

• TUJUAN : MENGURANGI GANGGUAN EMOSIONAL DAN PERILAKU PENAKLUKKAN DIRI, DAN MENGAKTUALISASIKAN DIRI SEHINGGA MEREKA HIDUP DALAM EKSISTENSI YANG LEBIH TERPENUHI, BERBAHAGIA DENGAN CARA MENGAJARKAN ORANG BERPIKIR LEBIH RASIONAL

• INDIKASI : DEPRESI, ANSIETAS, FOBIA, GANGGUAN KEPRIBADIAN, PSIKOTIK, MASALAH SEKSEKSUAL DAN RELASIONAL DAN KETRAMPILAN SOSIAL.

Page 89: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

89

TERAPI PERILAKU

• TERAPI PERILAKU ADALAH TERAPI YANG SECARA LANGSUNG BERTUJUAN MENGHILANGKAN PERILAKU ATAU SIKAP YANG MALADAPTIF DAN MENGGANTINYA DENGAN POLA PERILAKU YANG BARU

• TERAPI INI DIDASARKAN PADA PRINSIP TEORI BELAJAR (LEARNING THEORY) PEMBIASAAN KLASIK DAN PEMBIASAAN PELAKU

Page 90: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

90

JENIS-JENIS TERAPI PERILAKU

1. TERAPI DESENSITISASI

2. TERAPI AVERSIF

3. TERAPI PEMBANJIRAN

4. PEMODELAN

Page 91: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

91

DESENSITISASI• DIKEMBANGKAN OLEH JOSEPH WOLPE• PRINSIP DASAR : PERILAKU PEMBIASAAN BALIK (COUNTER

CONDITIONING) YANG MENYATAKAN, ORANG DAPAT MENGATASI KECEMASAN MALADAPTIF YANG DITIMBULKAN OLEH SITUASI ATAU OBJEK DENGAN MENDEKATI SITUASI YANG MENAKUTKAN SECARA BERTAHAP DAN DALAM SUATU KEADAAN PSIKOFISIOLOGIS YANG MENGHAMBAT KECEMASAN

• DESENSITISASI SISTEMATIK TERDIRI DARI 3 TAHAP :1. LATIHAN RELAKSASI2. KONSTRUKSI HIRARKI3. DESENSITISASI STIMULUS.

• INDIKASI : FOBIA, OBSESI KOMPULSIF, GANGGUAN SEKSUAL

Page 92: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

92

TERAPI AVERSIF

• PRINSIP : PERILAKU YANG DIBENTUK UNTUK MENGHIDARI KONSEKWENSI YANG TIDAK MENYENANGKAN

• TEHNIK : ADA TIGA TIPE POKOK :

1. PENGKONDISIAN KLASIK

2. PENGHUKUMAN

3. PELATIHAN MENGHINDARI STIMULUS BERBAHAYA

• INDIKASI : GANGGUAN PERILAKU DESTRUKTIF

Page 93: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

93

PEMBANJIRAN (FLOADING)• PRINSIP DASAR : MELOLOSKAN DIRI DARI PENGALAMAN

YANG MENIMBULKAN KECEMASAN AKAN MEMPERKUAT KECEMASAN MELALUI PEMBIASAAN

• TEHNIK :

1. MENDORONG PASIEN BERHADAPAN LANGSUNG DENGAN SITUASI YANG MENAKUTKAN, DIBIARKAN BEBERAPA SAAT SAMPAI IA MENJADI TENANG DAN MENGUASAI KETAKUTANNYA.

2. MELALUI PEMBAYANGAN SITUASI YANG MENAKUTKAN (TEHNIK IMPLOSI)

• INDIKASI : FOBIA SPESIFIK• KONTRA INDIKASI : KECEMASAN YANG KUAT AKAN

MEMBAHAYAKAN

.

Page 94: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

94

PEMODELAN / MODELING PARTISIPAN

• PASIEN BELAJAR PERILAKU BARU DENGAN MENIRU MODEL YANG TANPA RASA TAKUT MENGHADAPI SITUASI YANG MENAKUTKAN

• TEHNIK TELAH BERHASIL DIGUNAKAN PADA FOBIA ANAK DAN AGORAFOBIA

Page 95: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

95

BIOFEEDBACK• DIKEMBANGKAN OLEH NEAL MILLER• DIDASARKAN PADA KONSEP BAHWA RESPON

AUTONOMIK DAPAT DIKENDALIKAN MELALUI PEMBIASAAN PELAKU ATAU INSTRUMENTAL.

• MANIFESTASI FISIOLOGIS KECEMASAN DAPAT DITURUNKAN MELALUI PENGAJARAN UNTUK MENYADARI PERBEDAAN FISIOLOGIS ANTARA KETEGANGAN DAN RELAKSASI

• TEHNIK :1. PASIEN DIBERITAHU MENGENAI STATUS FUNGSI

BIOLOGIK TERTENTU (TEMPERATUR, TEKANAN DARAH TEGANGAN OTOT, DENYUT JANTUNG, AKTIVITAS OTAK

2. PASIEN DIAJAR MENGATUR SATU ATAU LEBIH KEADAAN BIOLOGIS TERSEBUT YANG MEMPENGARUHI GEJALA .

Page 96: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

96

PSIKOTERAPI SUPPORTIF

PSIKOTERAPI SUPPORTIF ADALAH BENTUK PSIKOTERAPI YANG MEMBERIKAN DUKUNGAN KEPADA PASIEN YANG BERADA DALAM KEADAAN KRISIS ATAU TRAUMA PSIKOLOGIS.

Page 97: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

97

JENIS-JENIS PSIKOTERAPI SUPPORTIF

1. VENTILASI

2. PERSUASIF

3. REASSURANCE

4. SUGESTIF

5. BIMBINGAN

6. PENYULUHAN

Page 98: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

98

VENTILASI

• BENTUK PSIKOTERAPI YANG MEMBERI KESEMPATAN SELUAS-LUASNYA KEPADA PASIEN UNTUK MENGUNGKAPKAN ISI HATINYA SEHINGGA IA MERASA LEGA DAN KELUHANNYA BERKURANG.

• SIKAP TERAPIS : MEMNJADI PENDENGAR YANG BAIK DAN PENUH PENGERTIAN.

• TOPIK PEMBAHASAN : PERMASALAH YANG MENJADI STRES UTAMA.

Page 99: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

99

PERSUASI• PSIKOTRAPI YANG DILAKUKAN DENGAN MENERANGKAN

SECARA MASUK AKAL TENTANG GEJALA-GEJALA PENYAKITNYA YANG TIMBUL AKIBAT CARA BERPIKIR, PERASAAN DAN SIKAP TERHADAP MASALAH YANG DIHADAPI.

• SIKAP TERAPIS : 1. BERUSAHA MEMBANGUN, MENGUBAH DAN MENGUATKAN IMPULS-IMPULS TERTENTU SERTA MEMBEBASKAN DARI IMPULS YANG MENGGANGGU SECARA MASUK AKAL DAN SESUAI HATI NURANI.2. BERUSAHA MEYAKINKAN PASIEN DENGAN ALASAN YANG MASUK AKAL BAHWA GEJALANYA AKAN HILANG.

• TOPIK PEMBAHASAN : IDE DAN KEBIASAAN PASIEN YANG MENGARAH KEPADA TERJADINYA GEJALA

Page 100: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

100

REASSURANCE

• PSIKOTERAPI YANG BERUSAHA MEYAKINKAN KEMBALI KEMAMPUAN PASIEN BAHWA IA SANGGUP MENGATASI MASALAH YANG DIHADAPINYA.

• SIKAP TERAPIS :MEYAKINKAN SECARA TEGAS DENGAN MENUNJUKKAN HASIL-HASIL YANG TELAH DICAPAI PASIEN

• TOPIK PEMBAHASAN : PENGALAMAN PASIEN YANG BERHASIL NYATA

Page 101: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

101

SUGESTIF• PSIKOTERAPIYANG BERUSAHA

MENANAMKAN KEPERCAYAAN PADA PASIEN BAHWA GEJALA GANGGUANNYA AKAN HILANG.

• SIKAP TERAPIS :MEYAKINKAN DENGAN TEGAS BAHWA GEJALA PENYAKIT PASIEN AKAN MENGHILANG

• TOPIK PEMBAHASAN : GEJALA-GEJALA BUKAN KARENA KERUSAKAN ORGANIK/FISIK DAN TIMBULNYA GEJALA-GEJALA TERSEBUT ADALAH TIDAK LOGIS.

Page 102: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

102

BIMBINGAN

• PSIKOTERAPI YANG MEMBERI NASEHAT DENGAN PENUH WIBAWA DAN PENGERTIAN

• SIKAP TERAPIS : MENYAMPAIKAN NASIHAT DENGAN PENUH WIBAWA DAN PENGERTIAN

• TOPIK BAHASAN : CARA HUBUNGAN ANTAR MANUSIA, CARA KOMUNIKASI, CARA BEKERJA DAN BELAJAR YANG BAIK.

Page 103: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

103

PENYULUHAN/ KONSELING

• PSIKOTERAPI YANG MEMBANTU PASIEN MENGERTI DIRINYA SENDIRI SECARA LEBIH BAIK, AGAR IA DAPAT MENGATASI PERMASALAHANNYA DAN DAPAT MENYESUAIKAN DIRI

• SIKAP TERAPIS :MENYAMPAIKAN SECARA HALUS DAN PENUH KEARIFAN

• TOPIK PEMBICARAAN :MASALAH PENDIDIKAN, PEKERJAAN, PERNIKAHAN DAN PRIBADI

Page 104: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

104

TERAPI KELUARGA

TERAPI KELUARGA ADALAH SUATU BENTUK PSIKOTERAPI YANG MELIBATKAN SUATU KELUARGA DAN BERTUJUAN UNTUK MENGENALI DAN MENANGGULANGI POLA-POLA MALADAPTIF YANG TERJADI DALAM KELUARGA.

Page 105: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

105

TERAPI KELOMPOK

TERAPI KELOMPOK ADALAH BENTUK PSIKOTERAPI DIMANA ORANG YANG MEMILIKI PENYAKIT EMOSIONAL YANG TELAH DIPILIH SECARA CERMAT DITEMPATKAN DALAM SUATU KELOMPOK YANG DIBIMBING OLEH AHLI TERAPI YANG TERLATIH UNTUK MEMBANTU SATU SAMA LAIN DALAM MENJALANI PERUBAHAN KEPRIBADIAN.

Page 106: Psikiatri - ECT Dan Psikoterapi

106

REHABILITASI

• REHABILITASI ADALAH SUATU PROGRAM UNTUK MEMPERSIAPKAN PENEMPATAN KEMBALI PASIEN DI KELUARGA DAN MASYARAKATNYA

• PROGRAM INI DILAKUKAN OLEH LEMBAGA REHABILITASI

• KEGIATAN YANG DILAKUKAN ANTARA LAIN :- TERAPI KELOMPOK.- TERAPI KERJA (BERCOCOK TANAM, MENJAHIT - TERAPI SENI (MUSIK, TARI, LUKIS)- OLAH RAGA, IBADAH BERSAMA- REKREASI