psikofarmaka

78
Pembimbing : dr.Henny Riana, Sp.KJ(K) Disusun oleh : Hafiz Fadhli 1102009126

Upload: tegarrachman23

Post on 27-Sep-2015

21 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

sdadaxcax

TRANSCRIPT

  • Pembimbing :dr.Henny Riana, Sp.KJ(K)Disusun oleh :Hafiz Fadhli1102009126

  • Psikofarmaka adalah obat yang bekerja secara selektif pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek utama terhadap aktifvtas mental dan perilaku (mind and behavior altering drugs), digunakan untuk terapi gangguan psikiatri (psychotherapeutic medication)

  • Hendaya berat dalam kemampuan daya menilai realitasHendaya berat dalam fungsi-fungsi mental (gejala positif dan gejala negatif)Hendaya berat dalam fungsi kehidupan sehari-hari

  • Obat-obat anti psikotik dapat diserap pada pemberian peroral, dan dapat memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tubuh yang lain karena obat anti psikotik adalah lipid-soluble.Kebanyakan obat antipsikotik bergabung secara intensif dengan protein plasma (9299%) Obat-obatan ini memerlukan metabolisme oleh hati sebelum eliminasi dan mempunyai waktu paruh yang lama dalam plasma sehingga memungkinkan once-daily dosing.Waktu paruh eliminasi (ditentukan oleh clearance metabolic) bervariasi, bisa dari 10-24 jam.

  • Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 mingguOnset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jamWaktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)Dosis pagi dan malam berbeda untuk mengurangi dampak efek samping, sehingga tidak menganggu kualitas hidup pasien

  • Mulailah dosis awal dengan dosis anjurandinaikkan setiap 2-3 harihingga dosis efektif (sindroma psikosis reda)dievaluasi setiap 2 minggu dan bila perlu dinaikkandosis optimaldipertahankan sekitar 8-12 minggu (stabilisasi)diturunkan setiap 2 minggudosis maintenancedipertahankan selama 6 bulan2 tahun (diselingi drugs holiday 1-2 hari/minggutapering off (dosis diturunkan tiap 2-4 minggu)stop.

  • Obat anti-psikosis parenteral berguna untuk pasien yang tidak mau atau sulit teratur makan obat atau tidak efektif dengan medikasi oral

    Obat anti-psikosis tidak menimbulkan gejala lepas obat yang hebat walaupun diberikan dalam jangka waktu lama, sehingga potensi ketergantungan sangat kecil.

    Jika dihentikan mendadak timbul gejala cholinergic rebound, yaitu: gangguan lambung, mual, muntah, diare, pusing, gemetar dan lain-lain dan akan mereda jika diberikan anticholinergic agents.

  • Efek samping ekstrapiramidal Tardive Dyskinesia (TD)Neuroleptic Malignant SyndromeOrthostatic Hypotension

  • Penggolongan : TRISIKLIK (Amitriptilin, Imipramine, Clomipiramine)TETRASIKLIK (Maprotiline,Mianserin)MAOI (Moclebemide)SSRI (Fluoxetine, Duloxetine,Citalopram)ATYPICAL (Trazadone)

  • Gejala Sasaran (target syndrome) : SINDROM DEPRESIButir-butir diagnostik Sindrom Depresi :Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalamiRasa hati yang murungHilang minat dan rasa senangKurang tenaga hingga mudah lelah dan kendur kegiatan

  • Sindrom depresi : Disebabkan oleh defisiensi relatif salah-satu atai beberapa aminergic neurotransmitter (noradrenelin, serotonin, dopamin) pada celah sinaps neuron di SSP

  • Pengaturan Dosis:Onset efek primer: sekitar 2-4 mingguOnset efek sekunder: sekitar 12-24 jamWaktu paruh: 12-48 jam (Pemberian 1-2 x/hari)

    Ada lima proses dalam pengaturan dosis, yaitu: Initiating Dosage (dosis anjuran)Titrating Dosage (dosis optimal)Stabilizing Dosage (dosis stabil )Maintining Dosage (dosis pemeliharaan)Tappering Dosage (dosis penurunan)

  • Mengingat profil efek sampingnya, untuk penggunaan pada sindrom depresi ringan dan sedang yang datang berobat jalan pada fasilitas pelayanan kesehatan umum, pemilihan obat anti-depresi sebaiknya mengikuti urutan (step care) :Step 1 Golongan SSRI (Sertraline, etc)Step 2Golongan Trisiklik (Amitriptyline, etc)Step 3Golongan Tetrasiklik (Maprotiline, etc) Golongan atypical (Trazadone) Golongan MAOI Reversible

  • Nama obatEfek sampingUsiaDepresiTrisiklik (Amitriptyline, Imipramine)

    Tetrasiklik (Malprotiline, Mianserin) dan Atipikal (Trazodone, Mirtazapine)

    SSRI (Fluoxetine, setraline dll)

    MAOI-Reversibel (Moclobemide)Sedatif, otonomik, kardiologik relatif besar

    Efek otonomik dan kardiologik relatif kecil tetapi sedatif relatif besar

    Sedasi, otonomik, kardiologik sangat minimal

    Hipotensi ortostatikPasien usia muda

    Pasien usia lanjut

    Dewasa & usia lanjut

    -Agitated depression

    Anxietas dan insomnia yg menonjol

    Retarded depression

    -

  • Nama obatDosis anjuran mg/hAnti kolinergikSedasiHipertensi ortostatikKeteranganAmitriptylineImipramineClomipramineTrazodoneMirtazapineMaprotilineMianserinAmoxapineTianeptineMoclobemideSetralineParoxetineFluvoxamineFluoxentineCitalopram75-150 75-15075-150100-20015-4575-15030-60200-30025-50300-60050-10020-4050-10020-4020-60++++++++++++++/-+/-+/-+/-+/-+/-+/-+++++++++++++++++++/-++/-+/-+/-+/-+/-++++++++++++++/-++/-+/-+/-+/-+/-+++ = berat

    ++ = sedang

    + = ringan

    +/- = tidak ada atau minimal sekali

  • Kepatuhan pasien menggunakan obat, yang dapat hilang oleh karena adanya efek samping, perlu diberikan edukasi dan informasiTidak cukup lama mempertahankan pada dosis optimalDalam menilai efek obat terpengaruh oleh persepsi pasien yang tendensi negatif, sehingga penilaian menjadi biasPengaturan dosis obat belum adekuat

  • Sindrom Mania

    Dalam jangka waktu satu mgg hampir setiap hari terdapat keadaan Afek (mood, suasana perasaan) yg meningkat, ekspresif atau iritabel

  • Paling sedikit 4 gejala berikut :Peningkatan aktifitasLebih banyak bicara dari biasanya atau adanya dorongan untuk berbicara terus menerusFlight of ideasRasa harga diri yg melambungBerkurangnya kebutuhan tidurMudah teralih perhatianAktifitas berlebihan

  • Sindrom mania disebabkan oleh tingginya kadar serotonin dalam celah sinaps neuron, khususnya pada sistem limbik, yang berdampak terhadap Dopamin receptor supersensitivity

  • LITHIUM CARBONATEPilihan utama untuk meredakan sindrom mania akut atau profilaksis terhadap sindrom mania yang kambuhan pada gangguan afektif bipolar kemampuan mengurangi dopamin receptor supersensitivity dengan meningkatkan cholinergic-muskarinik activity dan menghambat cyclic AMP dan phosphoinositides

  • Pemilihan obatMania akut : haloperidol (I.M) + tab lithium carbonat. Lithium carbonate muncul efek 7-10 hariGangguan afektif bipolar : Lithium carbonate profilaksisCarbamazepine, valproic acid, Divalproex pengganti Lithium carbonate

    LAMA PEMBERIANSindom mania akutgejala meredalithium carbonate hrs diteruskan > 6 bulantappering offGangguan afektif bipolar dan unipolarbeberapa tahun

  • KarbamazepineKarbamazepin biasanya dimulai dengan dosis 200-400 mg/hari dalam 3 atau 4 dosis dan ditingkatkan menjadi 800-1000 mg/hari pada akhir minggu pertama pengobatan. Bila kemajuan terapi tidak tercapai pada akhir minggu ke-2 maka dosis karbamazepin dapat ditingkatkan sampai 1600 mg/hari

  • HALOPIDOLHaloperidol adalah turunan butiropenon yang mempunyai aktivitas sebagai antipsikotik dan efektif untuk pengelolaan hiperaktivitas, agitasi dan mania. Reaksi ekstrapiramidal timbul pada 80% penderita yang diobati dengan haloperidol.Haloperidol diindikasikan pada keadaan:- Psikosis akut dan kronis- Halusinasi pada skizofrenia-Kelainan sikap dan tingkah laku pada anak

  • DOSISSedian haloperidol terdapat dalam bentuk tablet : 0,5 mg, 1,5 mg dan 5 mg, serta dalam bentuk likuor (injeksi) : 2 mg/ml dan 5 mg/ml. Besarnya dosis tergantung kepada umur, keadaan fisik dan derajat kehebatan gejalanya. Untuk dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun :Dosis awal bila gejala sedang : 0,5 mg 2 mg pemberian 2-3 kali per hari.Dosis awal bila gejala berat : 3 mg 5 mg pemberian 2-3 kali per hari.

  • Asam ValproatValproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan cepat diubah menjadi bentuk asam di dalam lambung. Indikasi pemberian asam valproat adalah :- Epilepsi- Gangguan bipolar- Gangguan skizoafektif- Gangguan mental lain : gangguan depresif berat, gangguan panik, gangguan stres pasca trauma, gangguan bulimia nervosa.

  • DOSISAsam valproat tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg dan bentuk sirup 250 per 5 ml. Dosis hari pertama adalah 250 mg diberikan bersama makanan. Dosis dapat dinaikkan sampai 250 mg per oral 3 kali per hari selama 3 sampai 6 hari. Dosis anak yang disarankan berkisar antara 20- 30 mg per KgBB per hari.

  • Obat ini efektif untuk penanganan epilepsi, baik bangkitan sederhana, kompleks, absen, campuran dan tonik klonik (grand mall).

    Natrium divalproex ini juga digunakan untuk penanganan gangguan bipolar episode manik pada dewasa, dan mencegah sakit kepala migrain.

  • DOSIS Sedian natrium divalproex tersedia dalam tablet 125 mg, 250 mg, 500 mg, bentuk kapsul 125 mg dan bentuk sirup 250 mg per 5 ml.

    Untuk penanganan mania, terapi diawali dengan dosis harian 750 mg. pada beberapa pasien dosis harus ditingkatkan sampai 1000 mg per hari.

  • Obat anti-ansietas mempunyai beberapa sinonim, antara lain psikoleptik, transquilizer minor dan anksioliktik. Obat anti-cemas, juga dikenal sebagai obat penenang, ada obat yang meredakan kecemasan dengan memperlambat sistem saraf pusat.

  • Gejala sasaran: Sindom Anxietas. Butir diagnostik terdiri dari: adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak realistik terhadap 2 atau lebih hal yang dipersepsi sebagai ancaman, perasaan ini menyebabkan individu tidak mampu istirahat dengan tenang.

  • Sindrom ansietas disebabkan hiperaktivitas dari sistem limbik yang terdiri dari dopaminergic, nonadrenergic, seretonnergic neuron yang dikendalikan oleh GABA-ergic yang merupakan suatu inhibitory neurotransmitter.

    Obat antiansietas benzodiazepine yang bereaksi dengan reseptornya yang akan meng-inforce the inhibitory action of GABA neuron, sehingga hiperaktivitas tersebut mereda.

  • Benzodiazepine memiliki rasio terapetik yang tinggi sebagai anti ansietas dan kurang menimbulkan adiksi dengan toksisitas Benzodiazepine sebagai drug of choice karena memiliki spesifisitas, potensi dan kemanannya.Spectrum klinis benzodiazepine meliputi efek anti ansietas (lorazepam, clobazam, bromazepam), antikonvulsan, anti insomnia (nitrazepam/flurazepam), dan premedikasi tingkat operatif (midazolam).Efek klinis terlihat bila kadar obat dalam darah telah mencapai steady state dimana dapat dicapai 5-7 hari dengan dosis 2-3 kali sehari.

  • Onset of action cepat dan langsung memberikan efek.Mulai dengan dosis awal (dosis anjuran) kemudian dinaikkan dosis setiap 3-5 hari sampai mencapai dosis optimal. Dosis ini dipertahankan 2-3 minggu. Kemudian diturunkan 1/8 x dosis awal setiap 2-4 minggu sehingga tercapai dosis pemeliharan. Bila kambuh dinaikkan lagi dan tetap efektif pertahankan 4-8 minggu.Pemberian obat tidak boleh lebih dari 1-3 bulan dan penghentian selalu secara bertahap.

  • Efek samping untuk golongan anxietas, khususnya benzodiazepine adalah: reaksi yang lazim: kelelahan, mengantuk, ataksiareaksi yang jarang terjadi: konstipasi, inkontinensia, retensia urin, mata kabur, disartria, nausea, mulut kering, tremor, ruam kulitefek paradoksikal: kebingungan, depresi, nyeri kepala, perubahan libido, vertitgo gangguan memori

  • Nama GenerikNama DagangSediaanDosis AnjuranBenzodiazepin DiazepamTablet 2-5 mgPeroral 10-30 mg/hari, 2-3x/hari parental IV/IM 2-10 mg/kali, setiap 3-4 jamKlordiazepoksoidTablet 5 mgKapsul 5 mg15-30 mg/hari2-3 x/hariLorazepamTablet 0,5-2 mg2-3x 1 mg/hariClobazamTablet 10 mg2-3x 10 mg/hariBrumazepinTablet 1,5-3-6 mg3x1,5 mg/hariOksazolom Tablet 10 mg2-3x 10 mg/hariKlorazepatCapsul 5-10 mg2-3x 5 mg/hariAlprazolam Tablet0,25-0,5-1 mg 3x 0,25-0,5 mg/hariPrazepamTablet 5 mg 2-3x 5 mg/hariNon BenzodiazepinSulpridCapsul 50 mg100-200 mg/hariBuspironTablet 10 mg15-30 mg/hari

  • Nama GenerikNama DagangSediaanDosis AnjuranBenzodiazepin NitrazepamTablet 5 mgDewasa 2 tabLansia 1 tabTriazolamTab 0,125 mgTab 0,250 mgDewasa 2 tabLansia 1 tabDewasa 2 tabLansia 1 tabEstazolamTab 1 mgTab 2 mg1-2 mg/malamNon BenzodiazepinChloral hydrateSoft cap 500 mg1-2 cap15-30 menitsebelum tidur

  • Gejala sasaran: Sindrom insomnia. Butir-butir diagnostik terdiri dari:

    Membutuhkan waktu > jam untuk tertidur atau tidur kembali setelah bangun sehingga siklus tidur tidak utuh dan menimbulkan keluhan gangguan kesehatan

    Hendaya dalm kehidupan fungsi sehari-hari

  • Obat anti-insomnia bekerja pada reseptor BZ1 di susunan saraf pusat yang berperan dalam memperantarai proses tidur.

  • Dosis anjuran untuk pemberian tunggal 15-30 menit sebelum tidur.Dosis awal dapat dinaikkan sampai mencapai dosis efektif dan dipertahankan sampai 1-2 minggu, kemudian secepatnya tapering off untuk mencegah timbulnya rebound dan toleransi obat.Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis lebih perlahan-lahan untuk menghidari oversedation dan intoksikasi. Lama pemberian tidak lebih dari 2 minggu agar risiko ketergantungan kecil

  • Pemilihan obat, ditinjau dari sifat gangguan tidur :

    Initial Insomnia (sulit masuk ke dalam proses tidur) Obat yang dibutuhkan adalah bersifat Sleep inducing anti-insomnia yaitu golongan benzodiazepine (Short Acting) . Misalnya pada gangguan anxietas

    Delayed Insomnia (proses tidur terlalu cepat berakhir dan sulit masuk kembali ke proses tidur selanjutnya) Obat yang dibutuhkan adalah bersifat Prolong latent phase Anti-Insomnia, yaitu golongan heterosiklik antidepresan (Trisiklik dan Tetrasiklik) Misalnya pada gangguan depresi

    Broken Insomnia (siklus proses tidur yang normal tidak utuh dan terpecah-pecah menjadi beberapa bagian (multiple awakening). Obat yang dibutuhkan adalah bersifat Sleep Maintining Anti-Insomnia, yaitu golongan phenobarbital atau golongan benzodiazepine (Long acting).

  • Lama Pemberian

    Pemakaian obat antiinsomnia sebaiknya sekitar 1-2 minggu saja, tidak lebih dari 2 minggu, agar resiko ketergantungan kecil. Penggunaan lebih dari 2 minggu dapat menimbulkan perubahan Sleep EEG yang menetap sekitar 6 bulan lamanya. Kesulitan pemberhetian obat seringkali oleh karena Psychological Dependence (habiatuasi) sebagai akibat rasa nyaman setelah gangguan tidur dapat ditanggulangi.

  • Dalam membicarakan obat anti obsesi kompulsi yang menjadi acuan adalah klomipramin. Obat anti obsesi kompulsi dapat digolongkan menjadi:Obat anti obsesi kompulsi trisiklik, contoh klomipramin.Obat anti obsesi kompulsi SSRI, contoh sertralin, paroksin, fluvoxamine, fluoxetine, citalopram

  • Nama GenerikNama DagangSediaanDosis AnjuranClompramineFluvoxamine SertralineAnafranil Tablet 25 mg75-200 mg/hrLuvox Tablet 50 mg100-200 mg/hrZoloft Tablet 50 mg50-150 mg/malamFluxetineProzac NopresAntiprestinAndep Cap 20 mgCaplet 20 mgCap 10-20 mg Cap 20 mg20-80 mg/hrParoxetineSeroxat Tablet 20 mg40-60 mg/ hrCitalopramCipramTablet 20 mg40-60 mg/hari

  • Mekanisme kerja obat anti obsesif kompulsif adalah sebagai serotonin reuptake blockers (menghambat reuptake neurotransmitter serotonin) sehingga hipersensitivitas tersebut berkurang.

  • Gejala sasaran: Sindrom Obsesif kompulsif. Butir-butir diagnostik terdiri dari:Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala-gejala obsesif kompilsif yang memiliki ciri-ciri:Diketahui/disadari sebagai pikiran, bayangan atau impuls dari diri individu sendiriPikiran, bayangan atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan.Melaksanakan tindakan sesuai pikiran, bayangan atau impuls tersebutdi atas bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenanganSedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil di lawan /dielakan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.

  • Obat dimulai dengan dosis rendah klomopramin mulai dengan 25-50 mg /hari (dosis tunggal malam hari), dinaikkan secara bertahap dengan penambahan 25 mg/hari sampai tercapai dosis efektif (biasanya 200-300 mg/hari). Dosis pemeliharan umumnya agak tinggi, meskipun bersifat individual, klomipramin sekitar 100-200 mg/hari dan sertralin 100 mg/hari. Sebelum dihentikan lakukan pengurangan dosis secara tappering off. Meskipun respon dapat terlihat dalam 1-2 minggu, untuk mendapatkan hasil yang memadai setidaknya diperlukan waktu 2- 3 bulan dengan dosis antara 75-225 mg/hari.

  • Efek samping obat anti obsesif kompulsif, sama seperti obat antidepresi Trisiklik, dapat berupa:Efek anti-histaminergik (sedasi, mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,dll)Efek anti-kolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urin, penglihatan kabut, konstipasi,dll)Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi ortostatik)Efek neurotoksis ( tremor halus, kejang-epileptik, insomnia)Efek samping yang tidak berat (tergantung daya toleransi dari penderita), umumnya dapat ditoleransi oleh penderita dan akan menhilang dalam waktu sekitar 3 minggu bila tetap diberikan dalam dosis yang sama.

  • Dalam membicarakan antipanik yang menjadi obat acuan adalah imipramin. Penggolongan obat anti panik dibagi atas :

    Obat anti panik trisiklik (contoh : imipramin, klomipramin)Obat anti panik benzodiazepin ( contoh : alprazolam)Obat anti panik RIMA (contoh : mokoblemid)Obat antipanik SSRI (contoh : sertalin, fluoksetin, paroksetin dan fluoksamin)

  • Nama GenerikNama DagangSediaanDosis AnjuranImipramineTofranilTablet 25 mg75-150 mg/hariClomipramineAnafranilTablet 25 mg75-150 mg/hariAlprazolXanax Tablet 0,25 mg, 0,5 mg,1 mg2-4 mg/hariMoclobemidAurorix Tablet 150 mg300-600 mg/hariSertralinZoloft Tablet 50 mg50-100 mg/hariFluoxetinProzac Elizac AntiprestinCourageKalxetin Capsul dan caplet 20 mg20-40 mg/hariParocetinSeroxat Tablet 20 mg20-40 mg/hariFluvoxaminLuvox Tablet 50 mg50-100 mg/hariCitalopramCipramTablet 20 mg20-40 mg/hari

  • Selama paling sedikit satu bulan, mengalami beberapa kali serangan anxietas berat yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:Serangan anxietas tersebut terjadi pada keadaan-keadaan sebenarnya secara objektif tidak ada bahayaSerangan anxietas tersebut tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga sebelumnya.Terdapat keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada periode diantara serangan-serangan panik (meskipun demikian, umumnya dapat terjadi juga komplikasi anxietas antisipatorik, yaitu anxietas yang terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi).

  • Mulai dengan dosis rendah, secara perlahan-lahan dosis dinaikkan dalam beberapa minngu untuk meminimalkan efek samping dan mencegah terjadinya toleransi Obat. Dosis efektif biasanya dicapai dalam waktu 2-3 bulan. Lamanya pemberian obat tergantung dari individual, umunya selama 6-12 bulan, kemudian dihentikan secara bertahap selama 3 bulan bila kondisi penderita sudah memungkinkan. Dalam waktu 3 bulan bebas obat 75% penderita menunjukkan gejala kambuh. Dalam keadaan ini maka pemberian obat dengan dosis semula diulangi selama 2 tahun. Setelah itu dihentikan secara bertahap selama 3 bulan.

  • Efek anti-histaminergik (sedasi, mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja psikomotor menurun,dll)Efek anti-kolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urin, penglihatan kabut, konstipasi,dll)Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi ortostatik)Efek neurotoksis ( tremor halus, kejang-epileptik, agitasi, insomnia)

  • Maslim R. Panduan. 2007. Praktis : Penggunaan Obat Psikotropik (Psychotropic Medication). Edisi ketiga. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika AmaGunawan SG, Setabudy R, Nafrialdi, dan Elysabeth. Farmakologi dan terapi. Edisi ke-lima. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007. hal. 171-7 Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Synopsis of Psychiatry : Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry, 10th Ed. Lippincott Williams & Wilkins, 2007.Maramis, Willy F. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 2. Airlangga University Press. 2009.Hollister LE. Obat antidepresan. Dalam: Farmakologi dasar dan klinik. Katzung BG. Edisi ke-enam.1998. Jakarta: EGC. hal. 467-77. Elvira SD, Hadisukanto G. Buku ajar psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit FKUI. 2010. hal. 356-60.

  • *