psikofarmaka new.ppt

29
Abdul Habib

Upload: teguh-karisma-anugeraha

Post on 08-Apr-2016

523 views

Category:

Documents


45 download

TRANSCRIPT

Abdul Habib

Psikofarmaka adalah obat yang bekerja secara selektif pada ssp dan mempunyai efek utama thd aktifitas mental dan perilaku ( mind and behavior altering drugs ) digunakan untuk terapi gangguan psikiatrik ( psycotherapeutik medication )

Anti psikosis Anti depresi Anti mania Anti anxietas Anti obsesi

kompulsif Anti panik

psikosis depresi mania anxietas obsesi

kompulsif

panik

Efek Primer adalah efek klinis terhadap “ target sindroma”

Efek sekunder adalah efek sampingnya Keduanya sama – sama dibutuhkan untuk

tujuan terapi , disesuaikan dengan gejalayang muncul yang menjadi sasaran terapi

Efek sekunder biasanya muncul terlebih dahulu kemudian baru efek primer

Setiap golongan obat psikotropik mempunyai “ prototipe “sebagai obat acuan

Obat lain yang segolongan selalu mengacu pada abat acuan tersebut baik dalam perbandingan efektifitas obat ( efek primer dan sekunder )ataupun dalam dosis ( dosis ekivalen )

Penggunaan psikotropik yg rasional --->gejala sasaran dapat diredam--->memberipeluang untuk integrasi bio-psiko-sosial (dengan terapi psikososial)-- pemulihan dari keadaan sakit

Penggunaan psikotropik yg irrasional --->ketergantungan obar---->disintegrasi bio-psiko-sosial -- hendaya /disabilitas/ cacat yang makinlama makin berat

Sesuai dengan situasi dan kondisi individual ( toilored )

Penyesuaian secara bertahap ( stepwise ) Pantau terus – menerus ( monitoring ) Terencana dan terprogram ( rational

management )

1. OBAT ANTI PSIKOTIKSinonim :neuroleptik, major transquilizer,ataractics,anti psikotic,neuroleptikaObat Acuan:chlorpromazine ( cpz )

1. Penothiazin : Alifatis : CPZ, largactilPiperidin : thioridazinPiperazin : trifluoperazin

2. Konvensional Butiroferon : Haloperidol ( haldol, serenace, govotil )

3. Thioxanthin : Thiothixen4. Difenil butil piperidin : pimozid5. Risperidone: risperdal ( nerphos, noprenie )6. Gol Generasi II

Clozapine : clorazil 25.100 mg.Olanzapine : zyprexa 5.10 mg.Quetiapine : seroquel

1. Dosis Efektif Tinggi :

CPZ ( clorpromazine )

thioridazin, quetiapin /

levometromazin klozapin

2. Dosis Efektif Rendah :

trifluopezin fluflerazin perferazin risperidone olanzapine

1. Neurologik Tremor Parkinsonisme diskinesia ; occologyric crisis , tortikolis,

protusio lidah , sulit menelan akatisia ; rest less leg syndoma2. Psikiatrik Berbalik menjadi hipomanik Gejala SOO yang akut

3. Otonomik dan hormonal

Rasa mengantuk dan rasa lelah Hipotensi ortostatik Rasa mulut kering Tachikardi Sulit kencing sampai dengan

retensi urine Konstipasi atau diare Gangguan menstruasi , penurunan

potensi, ginekomastia hipersalivasi

4 efek samping lainnyao Alergio Icteruso Gangguan akomodasi dan

fotosensitivitaso Kenaikan berat badano Lekopenia / agranulositosis

2. OBAT ANTI DEPRESISinonim :Thymoleptics,psychic energizer, anti depresantObat Acuan:Amitriptiline

1. Heterosiklika.Trisiklik – Tianeptine : stablonTrisiklik 25 mg.Imipramine : tofranil 25 mg.b.TetrasiklikMaprotilin ; ludiomil 10.75 mg.

2. SSRI ( Specific Serotonik Reactase Inhibitor )Sertrialin : zoloft ± 50 mg.Panoxetin : seroxat 20 mg.Fluvoxamin : luvox 50 mg.Fluoxetin : prozac, antiprestin, kalxetin, nopres.

3. RIMA ( Reversible Inhibitor of Monoamin type A )Moclubimide auroxix 150 mg.

Gangguan hantaran jantung Peningkatan tekanan intra oculi

glaukoma Mulut kering Obstipasi Retensio urin hati – hati pada

oang tua / BPH Orthostatik hipotensi Tremor

3. OBAT ANTI CEMASSinonim :Psycholeptics, minor transquilizers, ansiolitika , anti anxiety drugsObat Acuan:Chlordiazepoxide / diazepam

1. Golongan Benzodiazepin

klosdiazepin diazepam medazepam Prozepam klobazepam klorazepam bromazepam alprazolam

2. Golongan Non – Benzodiazepin

buspiron

algospirana

ekstrak leava laikan hidoksisilin

kecemasan karena macam – macam penyebab

ketegangan, agitasi ketegangan otot lurik potensiasi hipnotikum / narkotikum /

analgetikum

Mengantuk Gangguan memori Gangguan kognitif

Memanjangnya waktu reflek Libido menurun Ketergantungan

1. Sebagai pelaksana,memberikan obat pada klien

2. Sebagai pengelola, tatalaksana dan manajemen pemberian obat

3. Sebagai pendidik, memberikan HE tentang program pengobatan pada klien dan keluarga

4. Sebagai peneliti, ikut serta dalam riset pengobatan

Pelaksana, Pengelola, Pendidik, Peneliti

Jenis & golongan Efek terapi & efek samping

Dosis & cara pemberian Indikasi obat & kontra indikasi

Tindakan antisipasi thd efek terapi / efek samping

Tindakan rujukan

Yakinkan klien bahwa obat tersebut bermanfaat.

Hindari sikap ragu-ragu, perawat harus konsisten antara respons verbal dan non verbal.

Perawat menunjukkan sikap yang jujur sehingga klien mempercayai perawat, termasuk penjelasan perawat.

Berkomunikasi jelas dan singkat. Beri instruksi langsung, contoh ”Bapak A ini obat untuk Anda, masukkan obat ini dalam mulut dan telan!”.

Beri obat dalam kemasan yang sama setiap kali pemberian.

Jika ada perubahan dosis dan cara pemberian harus didiskusikan terlebih dahulu dengan klien.

Yakinkan bahwa obat benar-benar diminum oleh klien dengan cara segera, ajak bicara setelah klien minum obat, periksa juga kamar klien apakah obat disembunyikan oleh klien.

Jika segala upaya pemberian obat gagal, rujuk kepada dokter untuk mengubah jenis atau cara pemberian obat.

Lakukan pengawasan pada klien secara ketat, termasuk kemungkinan penyimpanan obat.

Beri perhatian & dukungan agar kx memiliki semangat hidup kembali.

Tingkatkan harga diri klien. Kerahkan dukungan sosial yang

dimiliki oleh klien.

Cek lembaran kx, identifikasi jenis, cara pemberian, & dosis obat.

Cek kemasan, identifikasi tujuan pemberian, cara kerja, dosis, efek samping & cara pemberian obat

Kaji riwayat pengobatan klien, apakah ada reaksi yang tidak diinginkan selama pemberian obat.

Kaji pengetahuan klien tentang obat yang akan diberikan.

Kaji kondisi klien sebelum obat diberikan, obat ttt hanya bisa diberikan bila TD min 100/70 mmHg.

Obat disimpan dilemari terkunci. Kunci dipegang oleh Kepala Ruangan / Penanggung jawab shift.

Kunci obat todak boleh diletakkan sembarangan/digantung sembarangan di lemari obat.

Lemari obat diletakkan di ruangan jaga rawat. Obat disimpan di kemasannya atau ditempat yang

diberi label khusus, sebaiknya masing-masing klien mempunyai tempat tersendiri.

Obat-obatan golongan narkotika harus disimpan di tempat yang lebih aman dan diberi label khusus.

Setiap pergantian dinas penaggung jawab dinas/shift melakukan serah terima keluar masuk obat.