peran perawat dalam terapi psikofarmaka

60
PERAN PERAWAT DALAM PERAN PERAWAT DALAM TERAPI PSIKOFARMAKA TERAPI PSIKOFARMAKA OLEH WAN MUHARYATI

Upload: rudi-bae

Post on 29-Nov-2015

573 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

mmk

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

PERAN PERAWAT DALAM PERAN PERAWAT DALAM TERAPI PSIKOFARMAKATERAPI PSIKOFARMAKA

OLEH

WAN MUHARYATI

Page 2: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

PENDAHULUANPENDAHULUAN PENATALAKSANAAN KLIEN GG. JIWA TDK TERLEPAS DR (EMPAT)

PERAN PERAWAT DLM MERAWAT KLIEN : PELAKSANA, PENDIDIK, PENGELOLA & PENELITI

DIDUKUNG DG KEMAMPUAN KOMUNIKASI YG TERAPEUTIK DR PERAWAT DPT TERJDNYA PERUBAHAN PERILAKU KLIEN & KETERLIBATAN EMOSIONAL KLIEN DLM MENJLNKAN TERAPI

DIPERLUKAN PENGETAHUAN & KEMAMPUAN DLM MELAKUKAN ASKEP SECARA HOLISTIK KHUSUSNYA PERAN PERAWAT DLM TERAPI PSIKOFARMAKA

PSIKOFARMAKA MERUPAKAN SALAH SATU TERAPI DIBIDANG PSIKIATRIK KLIEN GG. JIWA

MENGGUNAKAN OBAT-OBAT YG DIGOLONGKAN DLM PSIKOTROPIKA MEMPUNYAI EFEK TERHDP BERBAGAI PROSES MENTAL DLM SSP : PROSES PIKIR, PERASAAN & TINGKAH LAKU

Page 3: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

PENGERTIANPENGERTIAN PSIKOFARMAKA = PSIKOTROPIKA : OBAT YG

DIGUNAKAN UTK KLIEN GG. JIWA

PSIKOFARMAKOTERAPI = MEDIKASI PSIKOTROPIKA : TERAPI GG. JIWA DG MENGGUNAKAN OBAT-OBATAN

TERAPI PSIKOFARMAKA TERDIRI DR : 1. ANTIPSIKOSIS 2. ANTIDEPRESAN 3. ANTIANSIETAS 4. ANTIMANIK

Page 4: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

PERAN PERAWAT DLM TERAPI PERAN PERAWAT DLM TERAPI PSIKOFARMAKAPSIKOFARMAKA

A. PELAKSANA 1. MENGUMPULKAN DATA SEBELUM PENGOBATAN, MELIPUTI : - Riwayat penyakit - Diagnosis medis - Hasil pemeriksaan labor - Riwayat pengobatan : * Obat psikiatrik sebelumnya yang dipakai * Obat non psikiatrik sebelumnya yang dipakai * Pemakaian obat jalanan - Jenis obat yg digunakan (lima benar)

Page 5: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan …. Lanjutan ….

2. MONITOR EFEK SAMPING - Monitor efek terapi - Monitor efek samping, beri tindakan, rujuk ke dr

3. MELAKSANAKAN PRINSIP-PRINSIP PENGOBATAN PSIKOFARMAKOLOGI

a. Prinsip Pemberian Obat : 1). Persiapan: Obat : - Cek lembaran obat klien, identifikasi jenis obat, cara pemberian & dosis obat - Cek kemasan obat, dosis, efek samping & cara pemberian

Page 6: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan …Lanjutan …

Klien : - Kaji riwayat pengobatan klien ada reaksi yg tdk diinginkan selama pemberian obat - Kaji pengetahuan klien ttg obat - Kaji kondisi klien sebelum obat diberikan

2). Pemberian Obat: - Lima benar pemberian obat : benar obat, dosis, klien, cara dan waktu pemberian - Benar Pendokumentasian

3). Evaluasi - Observasi efek samping obat setelah pemberian obat - Catat pd blanko status jika dlm 1 jam tdk ada efek samping - Menberi tanda tangan atau nama jelas pd lembar obat utk aspek legal.

Page 7: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan … …

b. Pendekatan Khusus dlm Pemberian Obat

1). KLIEN CURIGA

- Yakinkan klien bahwa obat bermanfaat

- Hindari sikap ragu-ragu, hrs konsisten antara respon verbal &

non verbal

- Berkomunikasi dg singkat & Jelas

- Beri obat dlm kemasan yg sama pd setiap pemberian

- Jika ada perubahan dosis diskusikan terlebih dahulu pd klien

- Jika segala upaya gagal diskusikan dg dokter cara alternatif

lain

Page 8: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan … Lanjutan …

2). KLIEN DG PERILAKU MENARIK DIRI - Lakukan pengawasan pd klien secara ketat termasuk kemungkinan penyimpanan obat - Beri perhatian & dukungan agar klien memiliki semangat hidup kembali - Tingkatkan harga diri klien - Kerahkan dukungan sosial yg dimiliki klien

3). KLIEN KETERGANTUNGAN ZAT - Beritahu klien bahwa “obat” bukan satu-satunya cara utk keluar dari masalah - Diskusikan dg klien ttg efek merugikan dr masing- masing obat

Page 9: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan ….….

B. PENDIDIK Memberikan Pendidikan Kesehatan 1. Klien : - Tentang obat yg diminum sering anggap tdk ada manfaat 2. Keluarga : - adanya anggapan jika klien sdh pulang tidak perlu lagi minum obat dirumah resiko kambuh

Pendidikan Kesehatan meliputi tentang : - Jenis obat, jelaskan nama, bentuk dan ukuran - Keuntungan dan resiko yg mungkin terjadi - Terapi tambahan selain obat - Apa yg perlu dilakukan & menghubungi siapa jika ada masalah

atau ketidak jelasan dlm program pengobatan

Page 10: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan ……C. PENGELOLA

1. MENGKOORDINASIKAN OBAT DG TH/ MODALITAS

- Atur Th/ modalitas yg lain agar klien tdk mengalami bahaya

- Hindarkan Th/ Modalitas yg butuh konsentrasi tinggi

2. MELAKSANAKAN PROGRAM PENGOBATAN

BERKELANJUTAN

- Perawat penghubung antara klien & fasilitas kes yg ada

dimasy.setelah klien selesai dirawat puskesmas, klinik jiwa.

- Jelaskan pentingnya program pengobatan berkelanjutan

- Jelaskan konsekuensi jika menhhentikan obat tanpa konsultasi

dan tdk sesuai program

3. MENYESUAIKAN DG TERAPI NONFARMAKOLOGI

- Peran perawat diperluas menjadi terapis.

Page 11: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan …Lanjutan …

D. PENELITI

- Ikut serta dlm riset klinik interdisipliner

- Menyiapkan sampel, informed consent, pemilihan

responden, perlakuan, menggunakan plasebo dsbnya.

- Pengembangan ilmu sehingga efektif dan efisien.

Page 12: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

APLIKASI PROSES KEPERAWATAN APLIKASI PROSES KEPERAWATAN TERAPI PSIKOFARMAKATERAPI PSIKOFARMAKA

A. TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN PSIKOSIS

B. TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN DEPRESI

C. TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN ANSIETAS

D. TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN MANIA

Page 13: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN PSIKOSISPSIKOSIS1. PENGKAJIAN

OBAT ANTI PSIKOSIS

A. NAMA OBAT - Gol. Fenotiazin : Clorpromazin (Thorazine) Trifluoperazin (Stelazin) Perpenazine (Trilafon) Flufenazin (Prolixin)

- Gol Butirofenon : Haloperidol (Haldol) - Gol Tiosanten : Clorprotizin (Taractan)

Tiotizin (Nafan) - Gol Dibenzozazepin : Loxapin (Loksiten) - Gol Benzisosazol : Risperidon (Risperdal) - Lain-lain

Page 14: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

B. INDIKASI- PSIKOSA ORGANIK: Delirium, Dimensia- PSIKOSA FUNGSIONAL :

Skizofrenia,Gangguan paranoid, Mania- NON PSIKOSA : Hyperemisis, Cegukan yg berat

Anak-anak yang hiperkinesis

Page 15: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan … Lanjutan …

C. MEKANISME KERJA - Mekanisme kerja yg sebenarnya belum diketahui. - Diperkirakan obat bekerja dg cara memblok reseptor pasca sinaps dopamin dibasal ganglia, hipotalamus, sistem limbik batang otak dan medula. - Efek dari antipsikosis juga berhubungan dgn pencegahan transmisi “ pencegah-dopamin impuls-impuls saraf di sinaps”

Page 16: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan ……

D. KONTRA INDIKASI

- Hipersensitivitas

- Gangguan Hati

- Penyakit Kardiovaskuler

- Glaukoma

- Gangguan Konfulsif

- Ibu Hamil

- Ibu Menyusui

- Klien Lanjut Usia

Page 17: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan … Lanjutan …

E. EFEK SAMPING

- RESPIRASI :

Dispnea, laringospasme, depresi pernafasan

- SSP :

Gangguan ekstrapiramidal, Distonia akut

(spasme lidah, wajah, leher, pinggang),

Akatisia (gelisah tidak dapat duduk dgn

tenang, mengetukkan kaki),

Diskinesia (mengecapkan bibir, menjulurkan

lidah, gerakan mengunyah)

Page 18: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan ……- HEMATOLOGI :

Anemia, Leukopenia, Leukositosis, Agranulositosis- INTEGUMEN : Kemerahan, Fotosensitivitas, dermatitis- PENGLIHATAN : Pandangan Kabur, Glaukoma - GASTROINTESTINAL : Bibir kering, mual, muntah, anoreksia, konstipasi, diare,

penurunan BB.- KARDIVASKULER : Hipotensi ortostatik, hipertensi, henti jantung, takikardia- LAIN-LAIN : Retensi urin, impotensi, amenorhea, ginekomastia, enuresis

Page 19: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

OBAT ANTI PARKINSON

A. NAMA OBAT

- Triheksifenidil

- SA

B. INDIKASI

- Parkinsonisme

- Untuk menghilangkan reaksi

ekstrapiramidal

Page 20: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

C. MEKANISME KERJA

Kerja obat ini ditujukan utk pemulihan

keseimbangan kedua neurotransmiter mayor

secara alamiah yg terdpt di SSP : Asetilkolin

dan dopamin.

Ketidakseimbangan defisiensi dopamin yg

menghasilkan kegiatan kolinergik berlebihan

Page 21: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

D. KONTRA INDIKASI

- Glaukoma

- Takikardia

- Hipertensi

- Penyakit jantung

- Asma

- Ulkus duadenum

Page 22: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

E. EFEK SAMPING - SSP : Sakit kepala, pusing, perasaan mengantuk, kelelahan, cemas, psikosis, depresi, halusinasi, tremor. - KARDIOVASKULER:

Hipotensi, ortastatik, gagl jantung kronik - INTEGUMEN:

Fotosensitivitas, dermatitis - PENGLIHATAN (MATA) : Pandangan kabur

- HEMATOLOGI : Leukopenia - GASTROINTESTINAL :

Mual, muntah, konstipasi, bibir kering - Retensi Urin, Frekuensi urin

Page 23: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

2. DIAGNOSA a. Resiko perilaku kekerasan pd o.l. b/d …. b. Resiko injuri b/d …. c. Resiko intoleransi aktivitas b/d .... d. Regimen pengobatan tidak terpenuhi b/d …

3. PERENCANAAN/PELAKSANAAN a. PERAN SEBAGAI PELAKSANA OBAT ANTIPSIKOSIS - Berikan makanan dan susu utk mengurangi iritasi usus - Lihat adanya gejala ekstrapiramidal & laporkan pd dokter

- Monitor pemasukan & pengeluaran kemungkinan terjadinya konstipasi atau retensi urin

- Kaji perubahan visual, gejala hipersensitivitas

Page 24: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan …Lanjutan …- Pertimbangkan perubahan pengobatan terjadi penurunan BB- Kaji dan catat TD, Nadi sebelum atau setelah 1 jam pemberian obat intramuskular- Instruksikan klien tdk mengendarai kendaraan

- Perhatikan urin klien karena obat mengubah warna urin mjd merah muda/coklat kemerahan

OBAT ANTIPARKINSON - Berikan makanan utk mengurangi iritasi lambung - Berikan permen, minum air sedikit tapi sering utk bibir kering - Kaji riwayat asma, glaukoma atau ulkus duodenum sehub. dgn

kontra indikasi penggunaan obat - Perhatikan klien dan catat efek samping obat jika terjadi - Anjurkan klien utk bangkit perlahan-lahan dari posisi

berbaring/duduk mencegah turunnya TD secara tiba-tiba.

Page 25: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan …Lanjutan …

b. PERAN SEBAGAI PENDIDIK

OBAT ANTIPSIKOSIS - Berhati-hatilah mengemudikan kendaraan

- Jangan menghentikan pemakaian obat secara tiba-tiba

stlh digunakan dlm waktu yg lama dapat timbul

gejala putus obat ( mual, muntah, sakit kepala,

takikardia, insomnia, gemetaran )

- Obat mungkin mengubah warna urin mjd merah

muda/coklat kemerahan tidak membahayakan

- Bangkit perlahan-lahan dari posisi berbaring/duduk mencegah turunnya TD secara tiba-tiba.

- Hindari rokok, jangan minum alkohol & mengkonsumsi obat lain.

- Hindari kontak langsung dgn matahari / gunakan pelindung

- Waspada terhadap efek samping

Page 26: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan ……

OBAT ANTIPARKINSON- Berhati-hatilah mengemudikan kendaraan

- Jangan hentikan pemakaian obat secara mendadak

- Bangkit perlahan-lahan dari posisi berbaring/duduk mencegah turunnya TD secara tiba-tiba.- Berada di ruangan AC saat udara panas- Jangan minum alkohol & mengkonsumsi obat lainnya- Waspada terhadap efek samping antiparkinson

Page 27: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

4. KRITERIA HASIL/EVALUASI

- Tidak melakukan kekerasan pd o.l.

- Tidak terjadi injuri yg disebabkan oleh efek samping fotosensitivitas atau kejang

- Tidak timbul gejala ekstrapiramidal

- BB dipertahankan normal

- Aktivitas menjadi baik

- Klien mengatakan bahwa mempertahankan pengobatan penting.

Page 28: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN DEPRESIDEPRESI

1. PENGKAJIAN A. NAMA OBAT - Gol. Trisiklik : Amitriptilin (Elavil) Imipramin (Tofranil) - Gol. Tetrasiklik : Maprotilin (Ludiomil) - Gol. MOA (Monoamino Oksidase) Inhibitor : Phenelzin (Nardil) Isokarboxazid ( Marplan)

Page 29: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

B. INDIKASI - Depresi - Nyeri berat dan kronik - Enuresis

C. MEKANISME KERJA - Meningkatkan konsentrasi norepineprin,

serotonoi dan atau dopamin dlm tubuh. - Diotak disempurnakan dgn cara memblok

ambilan ulang dari zat-zat kimia ini melalui neuron-neuron (trisiklik, tetrasiklik dll) atau melalui menghambat suatu enzim pd tempat yg bermacam-macam dlm tubuh menonaktifkan neurohormon (MOA Inhibitor)

Page 30: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

D. KONTRA INDIKASI

TRISIKLIK:

- Hiperswensitifitas

- Penyakit hati

- Glaukoma

- Penyakit Kardiovaskuler

- Hipertensi

- Epilepsi

- Ibu hamil

- Ibu menyusui

Page 31: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan …Lanjutan …

PENGHAMBAT MONOAMIN OKSIDASE :

- Hipersensitifitas

- Penyakit hati

- Penyakit Kardiovaskuler

- Hipertensi

Page 32: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

E. EFEK SAMPING OBAT TRISIKLIK - SSP : Sakit kepala, pusing, perasaan mengantuk, kebingungan kelelahan, cemas, insomnia, mimpi buruk, penuaan, tremor. - KARDIOVASKULER:

Hipotensi ortastatik, takikardia, hipertensi, palpitasi - INTEGUMEN: Fotosensitivitas, kemerahan, urtikaria, keringat, pruritis - PENGLIHATAN (MATA) : Pandangan kabur, tinnitis, midriasis, optalmoplegia - HEMATOLOGI : Leukopenia, agranulositosis, trombositopenia, eosinofilia - GASTROINTESTINAL :

Mual, muntah, diare, bibir kering, paralitik usus halus,stomatitis, distress epigastrik

- Retensi Urin, Frekuensi urin

Page 33: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan ……

PENGHAMBAT MONOAMIN OKSIDASE - SSP : Sakit kepala, pusing, perasaan mengantuk, kebingungan kelelahan, cemas, insomnia, tremor, hiperrefleksia, mania - KARDIOVASKULER:

Hipotensi ortastatik, distritmia, hipertensi, - INTEGUMEN : Kemerahan, peningkatan perspirasi, kekuningan - PENGLIHATAN (MATA) : Pandangan kabur. - HEMATOLOGI : Anemia - GASTROINTESTINAL : Konstipasi, Mual, muntah, diare, bibir kering, perubahan BB - Perubahan libido dan frekuensi urin

Page 34: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

2. DIAGNOSA a. Resiko Perilaku kekerasan b. Resiko injuri c. Isolasi sosial d. Konstipasi

3. PERENCANAAN/PELAKSANAAN A. PERAN SEBAGAI PELAKSANA TRISIKLIK - Beri makanan yg mengurangi iritasi - Tidak menggunakan obat lain selama dilakukan pengobatan - Anjurkan tidak menggunakan alkohol - Instruksikan klien tidak mengemudi kendaraan / mengoperasikan mesin- mesin berbahaya - Instruksikan klien utk bangkit dari posisi duduk dan berbaring sec. perlahan-lahan - Klien yg berpotensi bunuh diri tdk boleh diberikan obat dlm jumlah yg besar

Page 35: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

PENGHAMBAT MOA- Perhatikan diet yg sangat penting bg klien khususnya makanan yg mengandung tiramin : keju, krim, yogurt, kopi,coklat, sosis, anggur, hati sapi/ayam dll.- Instruksikan klien tidak mengemudi kendaraan / mengoperasikan mesin- mesin berbahaya- Perhatikan saat klien bangun tiba-tiba- Klien yg berpotensi bunuh diri tdk boleh diberikan obat dlm jumlah yang besar- Pada klien insomnia, pengobatan sebaiknya tdk diberikan pd saat malam hari- Observasi terhadap pemberian obat setiap waktu

Page 36: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

B. PERAN SEBAGAI PELAKSANA - Efek terapeutik dapat terlihat selama 4 minggu jika tdk ada peningkatan dokter dpt meresepkan pengobatan yg berbeda - Jgn menghentikan minum obat secara tiba-tiba - Laporkan segera kpd dokter jika terjadi beberapa gejala spt: nyeri tenggorokan, demam, mual/muntah terus menerus, nyeri kepala yg hebat, denyut jantung yg cepat, kesulitan utk berkemih, anoreksia, nyeri dada, kaku atau nyeri leher. - Bangkit perlahan-lahan dari posisi berbaring/duduk mencegah turunnya TD secara tiba-tiba. - Jangan minum alkohol & hindari merokok - Jangan makan makanan yg mengandung tiramin atau obat- obatan : obat pilek, pil-pil yg dijual bebas fasokonstriktor. - Waspada terhadap efek samping antiparkinson

Page 37: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

4. KRITERIA HASIL/EVALUASI

a. Klien tidak merusak diri sendiri

b. Klien tidak terjadi injuri

c. Tanda vital tetap dalam batas normal

d. Tetap berada diruang dan melakukan aktivitas

yang ada diruangan sesuai kemampuannya

Page 38: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN ANSIETASANSIETAS

1. PENGKAJIANa. NAMA OBAT

Gol. Benzodiazepin : Diazepam (Valium) Lorazepam (Ativan) Alprazolam (Xanax) Propanediol : Meprobamate (Eguanil)

Page 39: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

b. INDIKASI

- Disebut juga ansiolitik, tranquilizer minor

- Gangguan ansietas

- Pengguna alkohol yang akut

- Spasme otot skeletal

- Gangguan konvulsif

- Medikasi preanestesi

Page 40: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

c. MEKANISME KERJA Mendepresi SSP kecuali Buspirone tdk menekan SSP

d. KONTRA INDIKASI- Hipersensitifitas

- Ketergantungan klien pada obat - Glaukoma - Disfungsi hati, ginjal - Psikosis - Ibu hamil, menyusui - Klien lanjut usia

Page 41: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

e. EFEK SAMPING OBAT - SSP : Pusing, perasaan mengantuk, kebingungan, sakit kepala, cemas, tremor, rangsangan, kelelahan, depresi, insomnia, halusinasi - Gastro intestinal : Mual, muntah, konstipasi, mulut kerin, anoreksia, diare - Integumen : Kemerahan, dermatitis, gatal - Kardiovaskuler : Hipotensi ortostatik, perubahan EKG, takikardia, hipotensi - Penglihatan (Mata) : Pandangan kabur, tinnitis, midriasis.

Page 42: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

2. DIAGNOSA a. Resiko injuri b. Resiko intoleransi aktifitas c. Resiko kebingungan akut

3. PERENCANAAN/PELAKSANAAN A. PERAN SEBAGAI PELAKSANA - Hindari penyalahgunaan kemungkinan ketergantungan klien sangat besar : perkembangan fisik & psikologis - Catat adanya gejala intoksikasi kronik akibat pemberian dosis obat - Hati-hati dalam pemberian jumlah dan penentuan jenis

Page 43: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan …Lanjutan …

- Tidak menghentikan pemakaian obat-obatan ini secara mendadak terapi jangka panjang - Hindarka minuman yang mengandung kafein, alkohol - Instruksikan klien tdk mengemudikan kendaraan selama menggunakan obat ini - Pantau TTV - Instruksikan klien utk bangkit perlahan-lahan dari posisi berbaring/duduk - Tawarkan klien makan permen, minum air sedikit dan sering - Bila memungkinkan minum obat bersama dengan makanan/susu meminimalkan kelainan gastrointestinal

Page 44: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

B. PERAN SEBAGAI PENDIDIK - Jangan mengemudi kendaraan - Jangan menghentikan pengobatan secara mendadak gejala putus obat yg serius : depresi, insomnia, kram abodemen dan otot, tremor, muntah, delirium berkeringat, kebingungan - Jangan mengkonsumsi depresan SSP lainnya (termasuk alkohol) - Laporkan segera gejala nyeri tenggorok, demam, mudah memar, kegelisahan motorik kepada dokter - Waspada terhadap kemungkinan efek samping

Page 45: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

4. KRITERIA HASIL/EVALUASI a. Klien dpt mendemonstrasikan kembali cara

menurunkan kecemasan, ketakutan dan aktivitas yg baik

b. Tidak ada injuri fisik

c. Dapat melakukan aktifitas sehari-hari dgn baik

d. Tidak tampak/berkurang rasa bingungnya

e. Dapat menyesuaikan dgn pengobatan yg sedang dijalani

f. Dapat menjelaskan kembali efek samping dan

penggunaan obat utk kebutuhan dirinya

Page 46: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

TERAPI OBAT UNTUK KELAINAN MANIATERAPI OBAT UNTUK KELAINAN MANIA

1.PENGKAJIANA. OBAT ANTIMANIK

a. NAMA OBAT - Gol. Garam Litium : Litium Karbonat (Eskalit)

b. INDIKASI Digunakan untuk kontrol episode mania

c. MEKANISME KERJA - Belum diketahui, diperkirakan litium karbonat meningkatkan ambilan ulang amino biogenik dlm otak, shg menurunkan kadar amino dlm tubuh.

- Teori lain : menghubungkan keefektifan litium dgn suatu perubahan metabolisme Na dlm sel-sel saraf dan otot

Page 47: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

d. KONTRA INDIKASI

- Penyakit kardiovaskuler

- Penyakit ginjal

- Penggunaan diuretik yg bersamaan

- Klien dgn diet rendah Na

- Ibu hamil

- Ibu menyusui

Page 48: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

e. EFEK SAMPING - SSP : Pusing, perasaan mengantuk, kebingungan, sakit, ataksia, kejang, kecepatan menelan, stupor, kehilangan memori, tremor, kelelahan, - Gastro intestinal : Mual, muntah, mulut kering, diare, nyeri abdomen, kram, stomatitis, distress epigastrik. - Integumen : Kulit kepala kering, alopesia, kemerahan, hiperkeratosis, pruritis - Kardiovaskuler : Hipotensi, perubahan EKG, disritmia, kolaps sirkulatori - Penglihatan (Mata) : Pandangan kabur, tinnitis - Kelelahan otot - Hiponatremia

Page 49: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

B. OBAT ANTIKONVULSAN a. NAMA OBAT

- Karbamazepin (Tegritol - Asam Valproik (Depaken)

b. INDIKASI Untuk mengobati kelainan afektif bipolar (kejang tonik klonik, mioklonik)

c. MEKANISME KERJA Kerja dari obat-obatan ini dlm pengobatan

kelainan bipolar belum jelas

Page 50: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

d. KONTRA INDIKASI

- Hipersensitivitas

- Insufisiensi hepatik

e. EFEK SAMPING

- SSP : mengantuk, pusing

- Hematologi :

Leukopenia, waktu perdarahan memanjang

- Gastrointestinal : Mual, muntah

Page 51: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

C. OBAT PENGHAMBAT SAL. KALSIUM a. NAMA OBAT

- Verapamil (Kalan, Isoptin)

b. INDIKASI - Disebut juga antihipertensi, antiaritmik, antiangina - Untuk mengobati angina pektoris, hipertensi, takiaritmia superventrikular

c. MEKANISME KERJA Kerja dari obat-obatan ini dlm pengobatan juga

belum jelas

Page 52: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

d. KONTRA INDIKASI - Hipersensitivitas - Hipotensi berat - Syok kardiogenik - Gagal jantung kronik

e. EFEK SAMPING - SSP : mengantuk, pusing - Kardiovaskuler : hipotensi, bradikardi - Gastrointestinal : Mual, konstipasi

Page 53: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

2. DIAGNOSA a. Resiko injuri b. Resiko perilaku kekerasan c. Resiko intoleransi aktifitas

3. PERENCANAAN/PELAKSANAAN a. PERAN SEBAGAI PELAKSANA - Periksa masukan cairan, Na dan Ca yg adekuat - Berikan makanan dan susu utk meminimalkan gejala gastrointestinal - Perhatikan ketika klien melakukan aktivitas - Perhatikan jumlah minuman yg diminum terutama kopi, teh, soda dapat menyebabkan kerja diuretik

Page 54: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan ……

- Pantau kadar litium serum darah 1-2 kali/minggu stlh pengobatan pertama sp dosis dan tingkat serum stabil. Terapi selanjutnya pantau 1 kali/bulan.

Catatan: Rentang Konsentrasi serum terapeutik yg biasa digunakan: - Mania akut : 1,0 – 1,5 mEq/L - Rumatan : 0,6 – 1,3 mEq/L Gejala-gejala toksisitas litium meliputi: - Kadar serum 1,5 – 2,0 mEq/L : Pandangan kabur, atasia, mual & muntah terus- menerus, diare berat - Kadar serum 2,0 – 3,5 mEq/L : Keluaran urin yg berlebihan, tremor meningkat, pusing, retardasi psikomotor, kepekaan otot. - Kadar serum > 3,5 mEq/L : Kerusakan kesadaran, nistagmus, koma, oliguria/anuria, aritmia, infark miokardium, kolaps kardiovaskuler

Page 55: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

b. PERAN SEBAGAI PENDIDIK OBAT ANTIMANIK/ LITIUM - Minum obat secara teratur, juga saat merasa sehat. - Jangan mengemudi kendaraan - Jangan mengurangi aturan masukan Na. Minum air 6-8 gelas/hari. Hindari cafein yg berlebihan - Beritau dokter jika diare dan muntah terjadi - Waspada terhadap diet yg tidak tepat - Waspada terhadap efek-efek samping dan gejala- gejala yg berhubungan dgn toksisitas

Page 56: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan …Lanjutan …

OBAT ANTIKONVULSAN- Jangan berhenti obat secara mendadak- Laporkan segera gejala berikut kepada dokter:

perdarahan yg tidak biasa, memar spontan, nyeri tenggorokan, demam, urine berwarna gelap.

- Hindari alkohol dan obat-obatan tanpa resep dokter- Jangan mengemudi kendaraan

Page 57: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

Lanjutan Lanjutan ……

OBAT VERAPAMIL- Obat dpt diberikan bersamaan dg makanan utk

meminimalkan gejala gastrointestinal- Jangan berhenti minum obat secara mendadak- Berhati-hati mengemudi kendaraan- Ukur tanda-tanda vital- Jangan minum obat lain- Bangkit perlahan-lahan dr posisi berbaring/duduk

mencegah turunnya TD sec. mendadak- Lapor segera ke dokter jika ditemukan gejala

berikut: denyut jantung tdk teratur, nafas pendek, berkeringat pd telapak tangan & kaki, pusing berat, nyeri dada, sakit kepala berat & terus menerus.

Page 58: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

4. KRITERIA HASIL

a. Mempertahankan stabilitas perasaan klien

b. Tidak merusak diri sendiri dan orang lain

c. Tidak terjadi injuri karena hiperaktif

d. Mampu berpartisipasi terhdp aktivitas

e. Mempertahankan BB yg stabil

f. Menyatakan pentingnya pengobatan dan

pemeriksaan lab. tes darah

Page 59: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka

PENGELOLAAN OBAT DIRUANGANPENGELOLAAN OBAT DIRUANGAN1. Obat disimpan dilemari terkunci, kunci dipegang

oleh kepala ruangan/penanggungjawab shif2. Kunci obat tidak boleh diletakkan

sembaranagn/digantung dilemari obat3. Letak lemari obat diruangan perawat4. Simpan obat dlm kemasannya atau ditempat yg

diberi label khusus, sebaiknya masing-masing klien punya tempat tersendiri.

5. Simpan obat gol. Narkotika ditempat yg lebih aman

6. Lakukan serah terima obat tiap penggantian shif dinas

Page 60: Peran Perawat Dalam Terapi Psikofarmaka