psi ko neurosis

Upload: muzlim-skuzu-ichigo

Post on 10-Mar-2016

225 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

Psikoneurosis

BAB ILANDASAN TEORI

1. Pengertian PsikoneurosisPsikoneurosa atau dengan singkat dapat disebutkan neurosa saja, adalah gangguan yang terjadi hanya pada sebagian daripada kepribadian, sehingga orang-orang yang mengalaminya masih bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan biasa atau masih bisa belajar dan jarang memerlukan perawatan khusus di rumah sakit.Neurosis adalah suatu keadaan yang ditandai oleh kecemasan sabagai gejala utama, yang dapat dirasakan oleh individu dan diekspresikan secara langsung atau diatasinya tidak sadar dengan menggunakan mekanisme psikologik.Neurosis adalah depresi menyatakan pola berfikir dan perilaku yang maladaptif dan berulang yang menyebabkan depresi. Pasien sering kali penuh kecemasan, obsesi, dan rentan terhadap somatisasi. Dalam klasifikasi menurut Pedoman Penatalaksanaan diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III, gangguan ini masuk dalam kategori diagnostik gangguan distimia dalam gangguan suasana perasaan (mood/afektif) menetap.Neurosis adalah bentuk kekacauan atau gangguan mental yang lunak atau tidak berbahaya, ditandai oleh :1. Penglihatan diri yang tidak lengkap terhadap kesulitan pribadi2. Memendam banyak konflik 3. Disertai reaksi cemas untuk melamah atau memburuknya atau kerusakan parsial sebagian dari struktur 4. Sering dihinggapi namun tidak selalu fobia, ganggua pencernaan, dan tingkah laku obsesif-konfulsi.

2. Gejala-gejala Psikoneurosis

Gejala-gejala depresi yang paling umum terlihat adalah kesedihan, kemurungan, ini akan menetap secara terus menerus dan ditambah kecenderungan untuk lebih sering menangis, jika ada kejadian yang menyedihkan sedikit saja, atau bahkan tanpa merasa sedih sama sekali.Adapun gejala-gejalanya sebagaimana rekomendasi J.P. Chaplin dalam kutipan Kartini Kartono sebagai berikut: 1. Pengamatan dini terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi tidak utuh; 2. Biasanya penderita banyak meredam konflik batin; 3. Memilki reaksi-reaksi kecemasan yang tinggi; 4. Terjadinya kerusakan parsial atau semakin melemahnya parsial sari struktur kepribadiannya; 5. Sering dihinggapi (namun tidak selalu) fobia, gangguan pencernaan dan tingkah-laku obsesif kompulsif.3. Bentuk-bentuk PsikoneurosisBentuk-bentuk neurosis diantaranya adalah :1. HisteriaYaitu gangguan atau disorder psikoneurotik yang khas ditandai oleh emosionalitas ekstrim, mencakup macam-macam gangguan fungsi psikis, sensoris, motorisvasomotor ( saraf-saraf yang membesarkan atau mengecilkan pembuluh darah ) dan alat pencernaan sebagai produk dari represi terhadap macam-macam konflik dalam kehidupan kesadaran.Histeria juga mengalami disosiasi kepribadian terhadap lingkungan dalam berbagai bentuk dan gradasi sosial, semua ini juga akibat konflik psikis secara internal. Ciri-ciri psikologis histeria: 1. Penderita (klien) sangat egoistis, selfish, semau gue; selalu menginginkan perhatian dan belas-kasihan sebanyak-banyaknya di samping mengharapkan pujian dari orang lain yang ada di sekitarnya.2. Selalu merasa tidak bahagia, sangat sugestibel dan sensitif sekali terhadap opini orang lain. 3. Emosinya sangat kuat dan semua penilaiannya sangat ditentukan oleh rasa suka dan tidak suka yang kuat. 4. Memiliki kecenderungan untuk melarikan diri dari kesulitan hidup ke hal-hal yang lebih menyenangkan.

2. Bentuk-bentuk disosiasia. Fugue, merupakan pelarian amnestik , yaitu suatu usaha melarikan diri disertai kondisi dissosiasi dengan lingkungan.b. Samnabulisme (sleepmalking-tidur berjalan) yang disebabkan shock-shock emosional yang belum terselaikan, hingga menimbulkan dissosiasi, lalu secara dramatis pengalaman tersebut diulangi lagi dalam tidurnya. c. Multiple personality, ialah kondii patologis dengan kepribadian yang terbelah dalam dua atau lebih kepribadian, masing-masing memanifestasikan dari dalam satu integrasi yang relatif komplit dari jati dirinya dan sifatnya relatif bebas (tidak terkait) dengan kepribadian lainnya.

3. PsikasteniaYaitu merupakan tipe psikoneurosa ditandai oleh reaksi-reaksi kecemasan, dibarengi konpulsi, ide-ide fixed, obsesi dan ketegangan-ketegangan fisik (akibat fobia)Simptom-simptomnya antara lain :a. Ada tingkah laku yang obsesif merasa selalu dikejar-kejar oleh pikiran yang tidak bisa dihapuskan (berupa gambaran paksaan)b. Mengalami konfulsif-konfulsif yaitu tingkah laku paksaan untuk berbuat sesuatu yang tidak bisa ditaha-tahan dan yang harus dilakukan.c. Sering kali disertai fobia, yaitu ketakutan-ketakutan abnormal dan tidak riil.d. Dibarengi rasa-rasa bersalah dan berdosa.Bentuk-bentuk psikastenia :

1. Kompulsi-kompulsi Kompulsi-kompulsi adalah tendensi-tendensi, keinginan-keinginan yang tidak dapat dicegah untuk melakukan sesuatu perbuatan, tidak bisa dikontrol, dan tendensi itu tidak bisa dikendalikan dan sewaktu melakukan perbuatan yang sebenarnya sangat bertentangan dengan kemauan yang disadari. Hal tersebut menurut J.P. Chaplin dalam kutipan Kartini Kartono disebut sebagai suatu keadaan psikologis, di mana seseorang bertindak berlawanan dengan kemauannya sendiri atau bertentangan dengan kecenderungan kehendak hati yang disadari.13 Gejala-gejala kompulsi seseorang tersebut dapat disebabkan oleh berbagai kondisi antara lain: 1.Pernah trauma mental, emosional sehingga seseorang mengadakan penekanan pengalaman mental lama ke dalam ketidaksadarannya; 2.Bisa juga seseorang mengalami konflik serius antara keinginan kuat berbuat, namun berlawanan dengan perasaan-perasaan takut yang serius di dalam diri pada saat yang sama; 3.Ada juga akibat dari kebiasaan-kebiasaan buruk yang sudah mematri yang berlawanan dengan kata hati dan kesadaran diri; 4.Bisa juga perbuatan kompulsif merupakan tuntutan pengganti keinginan-keinginan yang ditekan.

2.ObsesiObsesi menurut Chaplin dalam kutipan Kartini Kartono merupakan ide-ide tradisional atau emosi-emosi kuat yang terus menerus melekat dalam pikiran atau perasaan (hati) dan tidak mau hilang. Hal ini bisa diikuti kompulsi untuk melakukan suatu perbuatan, sesungguhnya yang bersangkutan secara sadar berusaha untuk menghilangkannya.14 Perilaku obsesi ini dapat disebabkan oleh hal-hal berikut: 1. Penekanan terhadap pengalaman-pengalaman seksual di masa lalu. Ada pengalaman godaan seksual yang diikuti dengan agresi seksual; 2. Munculnya konflik antara kecenderungan untuk melakukan suatu perbuatan sebab didorong oleh nafsu keinginan yang kuat, melawan rasa ketakutan yang hebat untuk melakukannya; dan takut akan konsekuensi akibat dari perbuatan tadi. Jadi selalu adanya konflik yang serius antara keinginan dan elemen-elemen yang ditekan.

4. Tics (gangguan berupa gerak facial/wajah)Tics adalah macam-macam gerak facial atau gerak muka /wajah seperti dipaksa, berupa gerakan-gerakan pengejangan yang habitual dari satu kelompok kecil otot-otot tertentu. Misalnya berupa mengedipkan mata secara khas, menggigit-gigit atau mengulas-ulas bibir bagian atas dengan lidah dan lain-lain.

5. HipokondriaYaitu suatu perhatian penuh keseriusan hati yang dibesar-besarkan atau dilebih-lebihkan pada kesehatan pribadi.

6. NerasteniaYaitu bentuk psikoneurosa ditandai oleh adanya kondisi syaraf-syaraf yang sangat lemah, tanpa memiliki energi hidup, selalu atau terus-menerus merasa capai-lelah dan lemah yang hebat, disertai keluhan pada fungsi-fungsi bagian jeroan, kecemasan dibarengi perasaan-perasaan nyeri dan sakit dibagian-bagian tubuhnya sehingga individu menjadi malas dan segan berbuat besuatu.

4. Macam-macam Psikoneurosis

Neurosis ada dua macam yaitu :1. Neurosis Ansietas/cemasAnxiety Neurosis adalah bentuk neurosa dengan gejala paling mencolok adalah ketakutan yang tidak bisa diindikasikan dengan suatu sebab khusus, dan dalam banyak hal menembus ke wilayah-wilayah (aspek-aspek) kehidupan seseorang. Adapun gejala-gejala khas dari anxiety Neurosis adalah: Ada saja hal-hal yang sangat mencemaskan hati, hampir setiap kejadian menyebabkan timbulnya rasa takut dan cemas pada dirinya; Disertai emosi-emosi kuat dan tidak stabil; Selalu dipenuhi ketegangan emosional dan bayangan-bayangan kesulitan yang bersifat imaginer. adanya ketegangan otot, agitasi, gemetar, hiperdidosis, midriasis, takhikardia, palpitasi, dispnea. Cenderung khawatir, peka terhadap pendapat seseorang, rasa rendah diri, sulit membuat keputusan, takut membuat salah. Sering terdapat keluhan-keluhan kelelahan,insomnia, iritabilitas, sulit memusatkan pikiran dan gangguan pada organ atau sisitem tubuh misalnya dalam nafsu makan

Adapun faktor-faktor penyebabnya antara lain: Adanya kesusahan-kesusahan ataupun kegagalan yang bertubi-tubi; Selalu meredam masalah-masalah emosional; Adanya harga diri yang terhalang; Meredam konflik batin dalam diri.

5. PenangananNeurosis merupakan salah satu bentuk dari mental disorder/OBSESSIVE COMPULSIVE DISORDER (OCD).Secara umum penanganannya meliputi 3 strategi yaitu :1. Membantukan individu untuk membedakan antara pikiran dengan tindakan. Menerima segala sesuatu seperti pantangannya sebagaimana orang lainnya dan mengintegrasikannya kedalam struktur pribadi.2. Membantu individu untuk membedakan antara bahaya yang memang riil dengan bahaya yang hanya bersifat bayangan saja/pikiran dan berespon secara tepat terhadap bahaya yang dirasakan (misal tidak perlu memeriksan kunci pintu berkali-kali atau mencuci tangan berulang-ulang).3. Memblock perilaku ritual OC dengan cara memberikan ganjaran yang setimpal bagi Ybs. saat ia berhasil menghibdari dari perilaku keurotic (OC) tersebut.

Keseluruhan strategi tersebut bertujuan untuk mengurangi defense neurotic dan membantu individu untuk bertindak secara wajar dan normal. Namun, upaya ini membutuhkan waktu sampai dengan OC tersebut benar-benar hilang. Sebagai contoh dalam suatu kasus seorang wanita sebelum memakai baju baik untuk dirinya maupun untuk anaknya selalu memeriksa baju tersebut sampai dengan 3 kali baik bagian luar maupun bagian dalamnya, kemudian menyibak/menggoyangkan baju tersebut 3 kali dan mencuci serta menyetrika sampai dengan 3 kali. Saat melakukan konsultasi psikologi diketahui bahwa wanita tersebut mengalami ketakutan yang berlebihan terhadap kuman dan penyakit sehingga obsesi terkontaminasi terefleksikan dalam bentuk perilaku kompulsi (memeriksa, mencuci, menyetrika 3 kali).Program penanganannya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :1. Membantu ia membedakan secara objektif hal-hal yang kotor dan tidak steril dan mengurangi ketakutan berlebihan yang tidak perlu serta menolongnya membuat keputusan yang realistis tentang standar kebersihan yang umumnya dilakukan oleh orang lain.2. Memberikan penguatan perilaku yang konsisten saat ia mampu menghindari perilaku ritualnya tersebut.3. Menggunakan pengarahan verbal yang dilakukan oleh psikolog untuk mencegah pengulangan perilaku tersebut.Dibutuhkan waktu 9 bulan untuk menghilangkan penyakit OC yang diderita oleh wanita tersebut. Kompulsi yang terjadi dalam OCD berbeda dengan kompulsi yang terjadi pada gangguan lain seperti gangguan makan atau gangguan seksual. Demikian pula harus dibedakan gangguan kompulsi yang terjadi pada penderita depresi dan schizophrenia.

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer Arif et al.2001. Kapita Selekta Kedokteran. Medi Asesculapius. Jakarta. http://ibda.files.wordpress.com/2008/04/5-zikir-suatu-tradisi-pesantren-menuju-terapeutik-depresif.pdfhttp://medicafarma.blogspot.com/2009/02/interaksi-obat-ansietas.htmlhttp://digilib.sunan-ampel.ac.id/.../kiuntbk-gdl-isnainiroh-414-3-babiii.pdf