psi kesehatan mteri 3

8/8/2019 Psi Kesehatan Mteri 3

1/14

Macam-macam Pendekatan Ilmu

dalam Psi. Kesehatan

(Sheridan dan Radmacher)

1992


2/14

1. Pendekatan Behavioral

Digunakan untuk menganalisis perilaku yang dapat

diobservasi secara langsung

Clasical Conditioning

Operant Conditioning


3/14

a. Clasical Conditioning

Perilaku manusia merupakan hasil belajar dari pengalaman masa lalu

yang didasarkan pada keterkaitan antara :

Stimulus Respon Reinforcement

Ex : Anak yang tidak mau minum obat dengan alasan pahit

Obat (pahit) Anak menolak

Sirop (manis) Anak Suka

Obat + Sirop Anak menolak (diulang)

= =

Obat + Sirop Anak Suka (diulang)= =

Obat (pahit) Anak Suka


4/14

b. Operant Conditioning

Perilaku seseorang terbentuk tidak selalu berdasarkan pada stimulus

orang lain. Bila efek dari perilaku tersebut seperti yang dikehendaki

maka perilaku tersebut akan diulang

Anak tidak mau minum obat Tidak ada pujian

Anak minum obat dipuji Anak mengulangi perilaku

Anak minum obat dipuji Anak mengulangi perilaku

====

Anak mau minum obat tanpa dipuji

(-) menganggap manusia sebagai sesuatu yang sangat sederhana dan

bergerak secara mekanis


5/14

2. Pendekatan Kognitif Behavioral kognitif afektif - konatif

Diasumsikan bahwa manusia dalam berprilaku selalu didasari pada

pertimbangan-pertimbangan tertentu, dimana perilaku seseorang tidak

hanya dikarenakan oleh adanya stimulus dan reinforcement tapi juga

adanya kognisi dan sikap.

Ex. Ibu memberitahu pada anak fungsi dari obat tersebut, sehingga

anak tahu walaupun obat rasanya pahit tapi sangat besar gunanya,

dan setelah anak tahu kegunaannya anak bisa menerima obat

sebagai sesuatu yang memang harus dia minum kalau ingin

sembuh (memberi pengertian)


6/14

3. Pendekatan Psikofisiologis

Pendekatan ini menekankan bahwa kondisi fisik dan psikis seseorang

tidak bisa terpisahkan, dimana penyakit fisik sangat erat kaitannya

dengan gangguan psikis, dan demikian juga sebaliknya psikis sangat

mempengaruhi ketidakberesan pada fisik

Ex. Seseorang yang sering mengalami gangguan jantung, gatal-gatal,

tidak selera makan, dsb. Biasanya mempunyai permasalahan psikis

yang belum terselesaikan

atau

Seseorang yang didiagnosa memiliki sakit tertentu, biasanya menjadisangat mudah tersinggung, mudah marah, sulit konsentrasi, dll

(gg. Psikis)


7/14

4. Pendekatan Teori Sistem Secara umum

Sebuah sistem muncul karena adanya bagian-bagian yang lebih kecil,

dimana sebuah bagian tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dipengaruhi

oleh bagian yang lain.

Ex. Sebuah keluarga tidak mungkin menyenangkan bila salah satu

anak dari keluarga tersebut kecanduan obat, dan anak tersebut

sampai mengalami kecanduan obat tidak mungkin tanpa

dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya


8/14

5. Pendekatan Exsistensial - Phenomenologis

Pendekatan ini melihat suatu permasalahan dari gejala yang nampak,

yang merupakan suatu gambaran dari pengalaman-pengalaman hidup

(disebabkan oleh pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan)

Ex. Seseorang mengalami kecanduan obat besar kemungkinan karena

memiliki pengalaman-pengalaman yang tidak dapat diselesaikan

sehingga melarikan diri ke obat-obat terlarang

(+) untuk menyembuhkan perlu media untuk mengekspresikan

pengalaman-pengalaman tersebut secara sehat dan benar, agar

tidak ada lagi tumpukan-tumpukan permasalahan


9/14

6. Pendekatan Holistik

Pendekatan ini menekankan pada pendekatan spiritualitas. Penyakit

fisik, mental, maupun sosial dikaitkan dengan permasalahan spiritual.

(sikap individu terhadap orang di sekitanya mempengaruhi kesehatan

individu tersebut)

Ex. Seseorang yang merasa sangat bersalah kepada istrinya, saat

istrinya meninggal dia menjadi lumpuh. Sudah diobati oleh banyak

dokter tetapi tidak bisa sembuh, dan bisa sembuh total saat

dibimbing oleh rohaniawan untuk bertobat dan memperbaiki

hidupnya


10/14

Pendekatan menurut sasaran yang

diperhatikan

a. Pendekatan Individual

Menekankan pada pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi pada

seseorang (ex. Mempersiapkan seorang pasien menghadapi operasi)

b. Pendekatan Komunitas / KelompokBerasumsi bahwa sulit memahami seseorang tanpa mengenal

komunitasnya. Karena itu untuk meningkatkan kesehatan kita tidak

mungkin mengabaikan sistem yang melingkupi individu

(ex. Saat berusaha mengatasi perilaku merokok tidak boleh

mengabaikan pengaruh teman sebaya atau anggota keluarga lainnya)

c. Pendekatan Publik

Menekankan pada permasalahan masyarakat luas

(ex. Saat mencegah perilaku merokok pada remaja, harus

memperhatikan juga pengaruh iklan rokok, peraturan pemerintah, dll)


11/14

Faktor Resiko pada Anak dan Remaja

A. Kesehatan dan Faktor Resiko semasa

kanak-kanak

1. Lingkungan

a. Lingkungan yang memungkinkan timbulnya kecelakaan

b. Polusic. Kondisi sekolah yang tidak mendukung

d. Kemiskinan di daerah perkotaan

e. Opname di rumah sakit


12/14

2. Keluarga

a. Hub. Keluarga yang tidak harmonis

b. Perpecahan keluarga

c. Kesakitan fisik pada orang tua

d. Kesakitan mental pada salah satu/ kedua orang tua

e. Perawatan keluarga (pola makan, pola asuh)

f. Kelahiran saudara kandung (jarak kelahiran)

3. Faktor-faktor kepribadian

a. Kerentanan faktor bawaan

b. Kemampuan coping

c. Gangguan fisik pada anak-anak


13/14

4. Penyakit Kronis

a. Anak tidak memahami diagnosa & proses pengobatan

(ex. Anak sakit jantung, anak hanya tahu harus rajin minum obat)

b. Tidak dapat mengikuti aturan pengobatan

c. Menjalani prosedur yang memisahkan dari keluarga


14/14

Bye ~

..sampai minggu depan....sampai minggu depan..

psi kesehatan mteri 3

Documents