prospeksi mineral logam di kecamatan long …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03....

9
PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG PAHANGAI KABUPATEN MAHAKAM ULU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Wahyu Widodo dan Rudy Gunradi Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi SARI Hasil prospeksi mineral logam di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu antara lain didapatkan data sekunder hasil sebaran mineral berat penyelidik terdahulu dan data primer hasil survey tinjau di Kecamatan Long Pahangai serta prospeksi di hulu S. Buan. Metodologi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyontohan geokimia sedimen sungai, tanah, batuan dan mineral berat serta pengamatan geologi dan alterasi. Dari seluruh kegiatan yang dilakukan sedikitnya ada lima lokasi prospek mineral logam mulia - logam dasar, untuk dicermati dan ditindaklanjuti. Ke lima lokasi tersebut adalah (1). Hulu S. Buan - S. Oso - S.Semue; (2). Hulu S. Buluh - S. Hingat - Danum Biang - S. Nah - S. Batok; (3). S. Melaseh - S. Tasan; (4). Hulu S.Musan - S. Batui dan (5). Hulu S. Kenyik di sebelah utara Desa Long Bluu. Lokasi-lokasi tindak lanjut yang disarankan adalah Hulu S. Buan - S. Oso - S.Semue dan Hulu S. Buluh - S. Hingat - Danum Biang - S. Nah - S. Batok untuk dilakukan pemetaan geologi detil dan survey geokimia tanah dengan pengambilan conto tanahnya menggunakan system kisi (grid) sedangkan untuk hulu S. Melaseh - S. Tasan, hulu S.Musan - S. Batui dan (hulu S. Kenyik di sebelah utara Desa Long Bluu untuk dilakukan pemetaan geologi semi detil dan studi geokimia tanah sepannjang punggungan. Pendahuluan Prospeksi mineral logam di Kabupaten Mahakam Ulu di latarbelakangi adanya Surat Bupati Mahakam Ulu Nomor 503/303/Bappeda-TU.P/X/2013 Tanggal 4 Oktober 2013 Kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, daerahnya untuk dilakukan Inventarisasi dan penelitian potensi sumber daya mineral, batubara, minyak dan gas bumi serta fasilitasi pembangunan bidang ketenagalistrikan di daerahnya. Prospeksi mineral logam dimaksudkan untuk menghimpun data primer potensi mineral logam dengan tujuan untuk melengkapi Bank Data Sumber Daya Mineral Logam Nasional di Pusat Sumber Daya Geologi/Badan Geologi dan dengan harapan menemukan potensi baru mineral logam serta dapat membantu pemerintah daerah dalam menentukan daerah yang memungkinkan untuk dijadikan Wilayah Izin Usaha Pertambangan komoditi mineral logam. Lokasi daerah prospeksi berada di Kecamatan Long Pahangai dan sekitarnya, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur, (Gambar 1)Daerah ini dari Balikpan/Samarinda dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sampai ke Tering, selanjutnya dengan speedboard sampai ke Long Pahangai. Metodologi yang dilakukan antara lain pengamatan geologi, pengambilan conto sedimen sungai, konsentrat dulang, batuan dan tanah sepanjang punggungan. Hasil Prospeksi Selama kegiatan prospeksi masing- masing conto yang terkumpul adalah 50 conto sedimen sungai aktif, 49 conto konsentrat dulang, 110 conto tanah dan 17 conto batuan.

Upload: vuongdat

Post on 04-Mar-2018

226 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG PAHANGAI

KABUPATEN MAHAKAM ULU, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Wahyu Widodo dan Rudy Gunradi

Kelompok Penyelidikan Mineral, Pusat Sumber Daya Geologi

SARI

Hasil prospeksi mineral logam di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu

antara lain didapatkan data sekunder hasil sebaran mineral berat penyelidik terdahulu dan

data primer hasil survey tinjau di Kecamatan Long Pahangai serta prospeksi di hulu S. Buan.

Metodologi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah penyontohan geokimia sedimen

sungai, tanah, batuan dan mineral berat serta pengamatan geologi dan alterasi.

Dari seluruh kegiatan yang dilakukan sedikitnya ada lima lokasi prospek mineral logam

mulia - logam dasar, untuk dicermati dan ditindaklanjuti. Ke lima lokasi tersebut adalah (1).

Hulu S. Buan - S. Oso - S.Semue; (2). Hulu S. Buluh - S. Hingat - Danum Biang - S. Nah - S.

Batok; (3). S. Melaseh - S. Tasan; (4). Hulu S.Musan - S. Batui dan (5). Hulu S. Kenyik di

sebelah utara Desa Long Bluu.

Lokasi-lokasi tindak lanjut yang disarankan adalah Hulu S. Buan - S. Oso - S.Semue dan Hulu

S. Buluh - S. Hingat - Danum Biang - S. Nah - S. Batok untuk dilakukan pemetaan geologi detil

dan survey geokimia tanah dengan pengambilan conto tanahnya menggunakan system kisi

(grid) sedangkan untuk hulu S. Melaseh - S. Tasan, hulu S.Musan - S. Batui dan (hulu S.

Kenyik di sebelah utara Desa Long Bluu untuk dilakukan pemetaan geologi semi detil dan

studi geokimia tanah sepannjang punggungan.

Pendahuluan

Prospeksi mineral logam di

Kabupaten Mahakam Ulu di latarbelakangi

adanya Surat Bupati Mahakam Ulu Nomor

503/303/Bappeda-TU.P/X/2013 Tanggal 4

Oktober 2013 Kepada Menteri Energi dan

Sumber Daya Mineral, daerahnya untuk

dilakukan Inventarisasi dan penelitian

potensi sumber daya mineral, batubara,

minyak dan gas bumi serta fasilitasi

pembangunan bidang ketenagalistrikan di

daerahnya.

Prospeksi mineral logam

dimaksudkan untuk menghimpun data

primer potensi mineral logam dengan

tujuan untuk melengkapi Bank Data

Sumber Daya Mineral Logam Nasional di

Pusat Sumber Daya Geologi/Badan

Geologi dan dengan harapan menemukan

potensi baru mineral logam serta dapat

membantu pemerintah daerah dalam

menentukan daerah yang

memungkinkan untuk dijadikan Wilayah

Izin Usaha Pertambangan komoditi mineral

logam.

Lokasi daerah prospeksi berada di

Kecamatan Long Pahangai dan sekitarnya,

Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi

Kalimantan Timur, (Gambar 1)Daerah ini

dari Balikpan/Samarinda dapat ditempuh

dengan kendaraan roda empat sampai ke

Tering, selanjutnya dengan speedboard

sampai ke Long Pahangai.

Metodologi yang dilakukan antara

lain pengamatan geologi, pengambilan

conto sedimen sungai, konsentrat dulang,

batuan dan tanah sepanjang punggungan.

Hasil Prospeksi

Selama kegiatan prospeksi masing-

masing conto yang terkumpul adalah 50

conto sedimen sungai aktif, 49 conto

konsentrat dulang, 110 conto tanah dan 17

conto batuan.

Page 2: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

Geologi Kecamatan Long Pahangai

Stratigrafi Kecamatan Long

Pahangai disusun oleh sepuluh satuan

batuan, urutan tua ke muda sebagai

berikut: (Gambar 2 dan Gambar 3).

Satuan batuan tertua di daerah ini

adalah batuan metamorf yang disusun oleh

spilit, rijang, batusabak dan batulempung

merah, berumur Yura - Kapur, (H.Z. Abidin

dkk., 1993).

Satuan batuan relatif lebih muda

seperti yang teramati disepanjang Sungai

Mahakam yang didominasi oleh batupasir

termetakan berselang seling dengan

batulempung dan batulanau termetakan,

serpih, argilit, filit dan batu lempung,.

Secara mikroskopis salah satu diantaranya

batupasir termetakan dengan komposisi

kuarsa 52%, Feldspar/plagioklas 15%,

kriptokristalin 7%, illit 3%, mineral opak

10%, mikrogranular silica 5% dan

karbonat/kalsit 8%. Satuan batuan ini

setara dengan Kelompok Embaluh

berumur Kapur, (H.Z. Abidin dkk., 1993).

Satuan batuan ini diterobos oleh

granit biotit - hornblende dan granodiorit

yang dikenal sebagai Granit Topai berumur

Kapur (H.Z. Abidin dkk., 1993).

Satuan batuan gunungapi yang

terdiri tufa, aglomerat, riolit, ignimbrit,

satuan batupasir kuarsa dan satuan serpih-

batulanau, merupakan satuan-satuan

batuan relatif lebih muda dari satuan

batuan sebelumnya, masing-masing

satuan batuan tersebut di atas dikenal

sebagai kelompok batuan gunungapi

Nyaan, kelompok batupasir Haloq dan

Kelompok Mahakam Formasi Batu Kelau,

Formasi Batu Ayau, berumur Eosen, (H.Z.

Abidin dkk., 1993).

Batuan andesit piroksen sedikit

terubah (Plagioklas 70%, piroksen 10%,

biotit 10%, garnet 3%, mineral opak 2% dan

klorit 5%), diorit, granodiorit yang dikenal

sebagai kelompok batuan terobosan

Sintang mengintrusi batuan metasedimen

(Kelompok Embaluh), berumur Oligo-

Miosen, (H.Z. Abidin dkk., 1993),

ditemukan di hulu S. Buan.

Batuan diorit porfiri dengan

komposisi plagioklas 82%, biotit 5%,

karbonat 10%, epidot 1% dan mineral opak

2% ditemukan di S. Pahangai, S. Uso

(cabang S. Mahakam) dan pada S. Buan

(cabang kiri hulu S. Kunih),

memperlihatkan ubahan argilik lanjut yang

kontak dengan perselingan batulanau,

batulempung dan batupasir.

Dari lokasi pendulangan/

pengambilan conto sedimen sungai di S.

Hingat dan S. Buluh, float batuan yang

diketemukan didominasi oleh batuan diorit

sedangkan mineral berat dari pendulangan

selain butiran emas juga teramati zirkon

dan garnet. Walaupun pada lokasi

pengambilan conto tersebut singkapannya

batulanau termetakan, namun patut diduga

pada bagian hulu S. Buluh dan S. Hingat

kemungkinan terdapat kontak antara

batuan termetakan dengan diorit seperti

halnya yang ditemukan di S. Buan.

Kelompok batuan gunungapi yang

terdiri dari lava andesitik-basaltik, breksi

lava, tufa, aglomerat dan breksi lahar

mendominasi di bagian barat laut area

Kecamatan Long Pahangai, dikenal

sebagai Kelompok batuan gunungapi

Metulang, berumur Miosen, (H.Z. Abidin

dkk., 1993).

Endapan permukaan yang

pengendapannya masih ber- langsung

sampai sekarang disebut sebagai endapan

aluvial.

Struktur sesar berarah timur laut -

barat daya berkembang pada batuan

sedimen termetakan (Kelompok Embaluh)

seperti yang terlihat di bagian barat laut dan

tenggara wilayah Kecamatan Long

Pahangai sedangkan sesar berarah barat

laut - tenggara seperti yang ditemukan di

hulu S. Buan berkembang pada kontak

antara batuan sedimen termetakan dengan

batuan diorit.

Indikasi mineralisasi ditunjukkan

dengan ditemukannya butiran emas

Page 3: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

letakan pendulangan endapan sedimen di

Kecamatan Long Pahangai dari

pengamatan megaskopis dan mikroskopis

dengan butiran emas berukuran VVFC -

MC. Butiran emas ditemukan bersamaan

dengan garnet dan zirkon sedangkan

beberapa lokasi diantaranya bersamaan

dengan butiran sinabar.

Ada dua perbukitan yang dilingkari

kumpulan beberapa lokasi keterdapatan

butir emas dan sinabar, yaitu :

a. Perbukitan di hulu S. Buan - S. Uso dan

S. Semue di bagian timur serta didukung

dengan singkapan batuan diorit terubah

termineralisasi pirit (argilik - argilik lanjut

dan piritisasi).

b. Perbukitan di hulu S. Buluh - S. Hingat-

Danum Biang - S. Nah - S Batok dengan

didukung adanya float diorit terubah

(argilik dan piritisasi).

Potensi Endapan Bahan Galian

Studi mineral berat dari 49 conto

dulang pengamatan di bawah mikroskop

mineral berat yang teridentifikasi secara

umum adalah ilmenit, kuarsa, magnetit,

piroksen dan oksida besi (> 90 %) berturut-

turut garnet dan rutil 70 - 80 %; sinabar 41

%; emas 37 % dan korundum 22 %.

Diketahui 20 lokasi diantaranya terdapat

adanya buriran emas berukuran VVFC -

MC dan 19 lokasi butiran sinabar,

sedangkan pada 9 lokasi diantaranya

keberadaannya bersama-sama antara

butiran emas dan sinabar, (Gambar 4).

Indikasi mineralisasi yang teramati

adanya gejala piritisasi pada float batuan

terubah (pengersikan, argilik) serta argilik

lanjut pada singkapan diorit.

Sebaran anomali unsur Cu, Pb, Zn,

Ag, Au, As dan Sb conto sedimen sungai

berdasarkan hasil perhitungan statistik dan

butiran emas, sinabar tampilkan pada

Gambar 5.

Sebaran anomali unsur Cu, Pb, Zn,

Ag, Au, As dan Sb conto tanah dari hulu S.

Buan, seperti halnya conto sedimen sungai

ditampilkan pada Gambar 6.

Pengukuran spektra untuk

melakukan analisis mineral ubahan yang

terkandung dalam batuan yang

direfleksikan dalam tanah hasil pelapukan

batuan diharapkan dapat mencerminkan

mineral ubahan dalam batuan asalnya.

Pengukuran spektra 75 conto tanah

menggunalan alat Portable Infrared Mineral

Analizer, mineral yang teridentifikasi

secara umum adalah argilik/ Kaolinite -

Illite Group, (G.J. Corbett & T.M. Leach,

1995).

Interpretasi Model Endapan :

Adanya butiran emas yang dijumpai

bersama-sama dengan sinabar dapat

diperkirakan/ diinterpretasikan bahwa

model endapan mineralnya terjadi pada

suhu rendah.

Melihat kenyataan dilapangan

bahwa tempat diketemukan butiran emas,

sinabar beberapa diantaranya sudah

berada di lereng bukit seperti yang ada bi

bagian hulu S. Buan - S. Uso dan S. Uso

dan S. Semue serta di hulu S. Buluh - S.

Hingat- Danum Biang - S. Nah - S Batok.

Dari pengamatan mineragrafi dari

conto batuan yang diambil di hulu S. Buan

menunjukkan adanya kandungan logam

pirit dan kalkopirit, sehingga daerah ini

diduga merupakan prospek untuk logam

emas - tembaga dan diharapkan juga

daerah lain di hulu S. Buluh - S. Hingat-

Danum Biang - S. Nah - S Batok, karena

kondisi geologinya mirip juga merupakan

prospek mineralisasi yang sama.

Namun demikian dengan tingkat

penyelidikan yang telah dilakukan belum

dapat mendapatkan sumber daya mineral

logam yang di harapkan.

Kesimpulan

Berdasarkan data geologi dan hasil

analisis laboratorium, anomali geokimia

unsur logam sedimen sungai, tanah dan

sebaran butiran emas, sinabar maka dapat

disimpulkan bahwa di Kecamatan Long

Pahangai terdapat 5 (lima) lokasi daerah

prospek logam, yaitu (Gambar 7) :

Page 4: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

1. Daerah 1 : Perbukitan di hulu S. Buan -

S. Uso - S. Semue dengan dasar

pertimbangannya adalah :

a. Geologi singkapan dan sebaran

batuan diorit terubah (argilik - argilik

lanjut) kontak dengan batuan

sedimen termetakan Kelompok

Embaluh berumur Kapur - Paleosen

b. Daerah ini merupakan area sebaran

anomali Cu, As, Sb sedimen sungai.

c. Daerah ini dikelilingi lokasi-lokasi

keterdapatan butiran emas dan

beberapa bersama-sama dengan

butiran sinabar.

d. Dari conto tanah punggungan yang

diambil di hulu S. Buan di beberapa

lokasi ditemukan kumpulan sebaran

anomali unsur-unsur Au-Cu-Sb; Au-

Pb-Zn-As; Cu-Au; Au-Pb; Au-Ag-As

dan Cu-Ag-As-Sb di lingkungan

batuan diorit terubah (argilik - argilik

lanjut), (Gambar 8).

2. Daerah 2 : Perbukitan di hulu S. Buluh -

S. Hingat - Danum Biang - S. Nah - S.

Batok, dasar pertimbangannya adalah :

a. Ditemukannya float diorit terubah

(argilik) di hulu S. Buluh di dalam

lingkungan batuan sedimen

termetakan, sehingga diduga pada

bagian puncak perbukitannya

terdapat kontak keduanya. Dugaan

ini diperkuat dengan keterdapatan

mineral garnet dari pendulangannya

dari pengamatan megaskopis

lapangan dan mikroskopis di

laboratorium.

b. Merupakan area sebaran anomali

Au, Ag, Cu, Pb, Sb sedimen sungai.

c. Perbukitan daerah 2 dikelilingi lokasi-

lokasi keterdapatan butiran emas dan

beberapa juga bersamaan dengan

sinabar. adanya garnet dalam

pendulangan yang menandakan

kemungkinan kontak antara batuan

intrusif dengan batuan sedimen

termetakan di bagian hulunya.

3. Daerah 3 : Perbukitan di hulu S.

Melaseh - S. Tasan, pertimbangannya

berdasarkan data yang didapatkan

adanya :

a. Geologinya merupakan sebaran

batuan gunungapi berumur Mio-

Pleistosen.

b. Merupakan sebaran anomali unsur

Au, Ag, Cu, Pb, Zn sedimen sungai,

c. Keterdapatan butiran emas bersama-

sama sinabar.

4. Daerah 4 : Perbukitan di hulu S.Musan -

S. Batui, pertimbangannya berdasarkan

data yang ditampilkan :

a. Geologi merupakan sebaran batuan

sedimen termetakan Kelompok

Embaluh berumur Kapur - Paleosen.

b. Merupakan sebaran anomali Au, Cu,

Ag sedimen sungai.

c. Keterdapatan butiran emas dan

sinabar pada lokasi berbeda.

5. Daerah 5 : Perbukitan di hulu S. Kenyik

sebelah utara Kampung Long Bluu, data

yang ditampilkan :

a. Geologi merupakan sebaran batuan

gunungapi Mio-Pleistosen.

b. Sebaran anomali unsur Pb, Zn, Sb,

As sedimen sungai.

c. Keterdapatan butiran emas dan

sinabar serta adanya kegiatan

pendulangan emas warga di hulu S.

Kenyik (pada perbukitan di sebelah

utara kampung Long Bluu).

Berdasarkan uraian di atas baik dari

data lapangan maupun hasil analisis

laboratorium maka disarankan untuk

dilakukan penyelidikan lanjutan pada

kelima daerah tersebut :

a. Pada daerah 1 (hulu S. Buan) dan

daerah 2 (hulu S. Buluh) untuk

dilakukan pemetaan geologi rinci,

pengambilan conto geokimia tanah

dan batuan system kisi (grid) dengan

interval 50/ 100 m pada sebaran diorit

terubah dan sekitarnya.

b. Pada daerah 3 (hulu S. Melaseh - S.

Tasan), daerah, daerah 4 (hulu S.

Musam - S. Batui) dan daerah 5 (hulu

S. Kenyik - bagian utara Desa Long

Page 5: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

Bluu) untuk dilakukan pemetaan

geologi semi rinci, studi geokimia

tanah dan batuan sepanjang

punggungan interval 100 m.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin H.Z., Pieters P.E. dan Sudana D., 1993; Peta Geologi Lembar Long Pahangai,

Kalimantan skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Baharuddin, Pieters P.E., Sudana D. dan Mangga A.A., 1993; Peta Geologi Lembar Long

Nawan, Kalimantan skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,

Bandung.

Corbett G.J. & Leach T.M., 1995, Southwest Pasific Rim Gold/Copper System. A workshop

presented for the Society of Exploration Geochemists at Townsville, 20-21 May 1995.

Djaswadi S., Sumpena A., Suryana A., 1988; Laporan Penyelidikan Pendahuluan Geologi dan

Geokimia Daerah K.P. DU. 902 dan 903 G. Badat, Hulu Mahakam, Kalimantan Timur.

Wahyu Widodo, Hotma Simangunsong, 1988; Laporan Penyelidikan Geologi Pendahuluan

Daerah Kerihun Timur, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan

Timur.

http://mahakamulukab.go.id/ overview/#geography

Gambar 1. Peta Lokasi Prospeksi Mineral Logam di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten

Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.

Page 6: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

Gambar 2. Peta Geologi Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi

Kalimantan Timur

Gambar 3. Peta Geologi dan Alterasi Hulu S. Buan, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten

Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur

Page 7: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

Gambar 4. Foto Mikrograf Hasil Identifikasi Mineral di Bawah Mikroskop Stereo Binokuler

Conto Konsentrat Dulang

Page 8: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

Gambar 5. Peta Sebaran Anomali Unsur Logam Conto Sedimen Sungai, Butir Emas dan

Sinabar Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur

Gambar 6. Peta Sebaran Anomali Unsur Au, Cu, Pb, Zn, Ag, As dan Sb Conto Tanah,

Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.

Page 9: PROSPEKSI MINERAL LOGAM DI KECAMATAN LONG …psdg.geologi.esdm.go.id/kolokium/2015_2/min/03. PROSEDING LONG... · Batuan andesit piroksen sedikit terubah (Plagioklas 70%, piroksen

Gambar 7. Peta Gabungan Sebaran Anomali Geokimia Sedimen Sungai, Butiran Emas -

Sinabar dan Geologi, Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi

Kalimantan Timur.

Gambar 8. Peta Gabungan sebaran anomali Conto Tanah dan Geologi Hulu S. Buan,

Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.