proses keperawatan pemberian anastesi regional

Upload: meyria-sintani

Post on 11-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Proses Keperawatan Pemberian Anastesi Regional

    1/4

    Proses Keperawatan Pemberian Anastesi Regional

    Pengkajian

    Menurut Potter (2006), anastesi regional dapat dilakukan dengan salah satu metode

    induksi berikut.

    Blok saraf

    Anastesi lokal disuntikkan ke dalam saraf (misalnya pleksus brakialis pada lengan).

    Blok suplai saraf ke tempat pembedahan.

    Anastesi spinal

    Ahli anastesi melakukan pungsi lumbal dan memasukkan anastesi lokal ke dalam !airan

    serebrospinal pada ruang subaraknoid spinal. Anastesi akan menyebar dari u"ung

    prosesus #ifoideus ke bagian kaki. Posisi pasien memengaruhi pergerakan obat anastesi

    ke atas atau ke ba$ah medula spinalis.

    Anastesi epidural

    Prosedur ini lebih aman daripada anastesi spinal karena obat anastesi ini disuntikkan ke

    kandungan anastesi spinal. %arena anastesi epidural menyebabkan hilangnya sensasi di

    daerah &agina dan perineum, maka "enis anastesi ini merupakan pilihan yang terbaik

    untuk prosedur kebidanan. %ateter epidural dibiarkan di dalam ruang epidural se!ara

    terus menerus selama pembedahan berlangsung.

    Anastesi kaudal

    Anastesi ini merupakan salah satu "enis anastesi epidural yang diberikan se!ara lokal

    pada dasar tulang belakang. 'fek anastesi hanya memengaruhi daerah pel&is dan kaki.

    Peran pera$at perioperatif sangat penting dalam membantu pelaksanaan pemberian

    anastesi regional yang dilakukan ahli anastesi, meliputi persiapan obat, alat, sarana pemberian

    anastesi, pengaturan posisi uang optimal untuk dilakukan pungsi, pengaturan fokus !ahaya,

    dan dukungan psikologis pada pasien.

    elama pembedahan berlangsung, pasien dengan anastesi regional akan tetap sadar

    ke!uali "ika dokter memprogramkan pemberian transuili*er yang dapat menyebabkan pasien

    tertidur. %arena pasien responsif dan dapat bernapas se!ara &olunter, maka ahli anastesi tidak

    perlu menggunakan selang endotrakeal. Pera$at harus ingat bah$a luka bakar dan !edera

    lainnya dapat ter"adi pada bagian tubuh yang berada di ba$ah pengaruh anastesi tanpa

    disadari oleh pasien. +leh karena itu, posisi ekstermitas dan kondisi kulit pasien harus sering

    di obser&asi. Petugas ruang operasi "uga perlu berhatihati dengan topik yang didiskusikan

    selama melaksanakan pembedahan karena pasien dapat mendengar perbin!angan yang

    dilakukan.

  • 7/23/2019 Proses Keperawatan Pemberian Anastesi Regional

    2/4

    Diagnosis Keperawatan

    Pada kondisi pemberian anastesi regional dan intraoperatif, diagnosis kepera$atan yang

    paling la*im ditegakkan adalah sebagai berikut.

    -. isiko !edera intraoperatif berhubungan dengan prosedur anastesi regional.

    2. %e!emasan intraoperatif berhubungan dengan prosedur intrabedah.

    Rencana Intervensi dan Kriteria Evaluasi

    Risiko cedera intraoperatif berhubungan dengan prosedur anastesi regional.

    ujuan ! isiko !edera intra operatif sekunder inter&ensi anastesi regional tidak ter"adi.

    Kriteria evaluasi ! Pasien kooperatif terhadap inter&ensi anastesi, pengaruh anastesi regional

    dapat optimal, dan pembedahan dapat ber"alan lan!ar.Intervensi Rasional

    %a"i ulang indentitas pasien. Pera$at ruang operasi memeriksa kembali identifikasi

    dan kardeks pasien/ melihat kembali lembar

    persetu"uan tindakan, ri$ayat kesehatan, hasil

    pemeriksaan fisik, dan berbagai hasil pemeriksaan/

    pastikan bah$a alat protese dan barang berharga telah

    dilepas/ dan memeriksa kembali ren!ana pera$atan

    praoperatif yang berkaitan dengan ren!ana pera$atan

    intraoperatif.

    iapkan obatobatan anastesi

    regional.

    +batobatan anastesi regional yang dipersiapkan untuk

    memudahkan ahli anastesi dalam melakukan pungsi.

    akukan pemasangan infus. Memenuhi kebutuhan hidrasi intraoperasi dan "alur

    penting apabila diperlukan pemberian agen obat oada

    kondisi kedaruratan.

    Atur posisi pasien. Pengaturan posisi anastesi regional disesuaikan dengan

    permintaan ahli anastesi. Atur posisi pasien untuk

    memudahkan akses ahli anastesi dalam melakukan

    pungsi.

    Bantu ahli anastesi dalam

    melakukan desinfeksi area pungsi.

    Pemberian anastesi spinal dilakukan dengan teknik

    sterinol. Pera$at membantu persiapan kelengkapan alat

    dan sarana yang diperlukan dalam desinfeksi area

    pungsi.

    Beri dukungan psikologis pada ahli

    anastesi melakukan pungsi.

    Pada saat ahli anastesi melakukan pungsi, pasien akan

    !enderung melakukan pergerakan. ebelum hal tersebut

  • 7/23/2019 Proses Keperawatan Pemberian Anastesi Regional

    3/4

    ter"adi, pera$at perioperatif perlu memberikan

    pen"elasan bah$a pungsi tidak memberikan rasa sakit

    dan dian"urkan pasien kooperatif se$aktu pungsi

    dilakukan.

    akukan pemberian oksigen &ia

    nasal.

    Pemenuhan oksigenasi yang diperlukan pasien setelah

    dilakukan anastesi spinal.

    akukan pemantauan pada status

    kardio&askular dan respirasi

    selama pembedahan akibat efek

    samping dari anastesi spinal.

    'fek sistemik utama yang dimonitor setelah

    anastesi spinal umumnya bersifat kardio&askular

    dan disebabkan oleh blok preganglion simpatis

    oleh anastesi lokal. 1ipotensi arteri sering ter"adi

    dan dera"atnya berhubungan langsung dengan

    tingkat ketinggian blok simpatis. Bradikardi ter"adi

    akibat paralisis serabut kardioakselerator (-3)

    yang menu"u ke "antung. Paralisis serabut saraf

    simpatis akan mengurangi aliran balik &ena akibat

    &enodilatasi (4ruendemann, 2006)

    Anastesi spinal biasanya hanya menyebabkan

    perubahan &entilasi spontan yang minimal sampai

    sedang. 1al ini disebabkan karena diafragma

    adalah organ utama pernapasan dan persarafan

    fungsional otot ini datang dari pleksus saraf 5

    57. Pada pasien yang sehat, anastesi spinal tidak

    menyebabkan perubahan yang bermakna dalam

    &entilasi respirasi. 8ispnea dapat ter"adi selama

    anastesi spinal "ika tingkat paralisis hantaran

    !ukup tinggi di segmen toraks. Akibatnya, ter"adi

    penurunan informasi proprioseptif aferen yang

    dalam keadaan normal disalurkan dari daerah

    antariga, ke pusat yang lebih tinggi di otak.

    9nformasi ini se!ara normal berisi pemberitahuan

    dari otak mengenai tingkat gerakan sangkar dada

    dan besar peregangan paru selama inspirasi.

    %arena penurunan tersebut, digunakan oksimetri

    pulsasi untuk mengamati gerakan dada dan

  • 7/23/2019 Proses Keperawatan Pemberian Anastesi Regional

    4/4

    memastikan kualitas oksigenasi se!ara adekuat,

    $alaupun pasien tidak dapat merasakan

    pergerakan dadanya dan menganggap bah$a

    pernapasannya tidak adekuat (4ruendemann,

    2006)