proposal penelitian s2

34
SEMINAR SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN PROPOSAL PENELITIAN Agus Agus Melas Melas C 202 14 113 C 202 14 113

Upload: agues-saleh

Post on 11-Apr-2017

85 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal penelitian s2

SEMINARSEMINAR

PROPOSAL PENELITIANPROPOSAL PENELITIAN

AgusAgus MelasMelasC 202 14 113C 202 14 113

Page 2: Proposal penelitian s2

JUDUL TESISJUDUL TESIS

PENGARUH PAJAK DAERAH DAN PENGARUH PAJAK DAERAH DAN PENGARUH PAJAK DAERAH DAN PENGARUH PAJAK DAERAH DAN

RETRIBUSI DAERAH TERHADAP BELANJA RETRIBUSI DAERAH TERHADAP BELANJA RETRIBUSI DAERAH TERHADAP BELANJA RETRIBUSI DAERAH TERHADAP BELANJA

LANGSUNG PEMERINTAH DAERAHLANGSUNG PEMERINTAH DAERAHLANGSUNG PEMERINTAH DAERAHLANGSUNG PEMERINTAH DAERAHLANGSUNG PEMERINTAH DAERAHLANGSUNG PEMERINTAH DAERAHLANGSUNG PEMERINTAH DAERAHLANGSUNG PEMERINTAH DAERAH

(SURVEI PADA KAB./KOTA SE SULAWESI TENGAH)(SURVEI PADA KAB./KOTA SE SULAWESI TENGAH)(SURVEI PADA KAB./KOTA SE SULAWESI TENGAH)(SURVEI PADA KAB./KOTA SE SULAWESI TENGAH)

Page 3: Proposal penelitian s2

LatarLatar BelakangBelakang

Sebagaimana yang diamanatkan oleh

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014,

dimana dalam pelaksanaan desentralisasi,

daerah diberi kewenangan untuk menggali

sumber-sumber pendanaan di daerah.sumber-sumber pendanaan di daerah.

Berkaitan dengan penyelenggaraan otonomi

daerah, maka sudah selayaknya daerah

mendorong sumber-sumber penerimaan yang

berasal dari potensi daerahnya. Sumber

penerimaan daerah yang dimaksud adalah

pajak daerah dan retribusi daerah.

Page 4: Proposal penelitian s2

LanjutanLanjutan . . . .. . . .

Basri (2003:94) mengemukakan bahwa

parameter keberhasilan perkembangan

daerah direfleksikan oleh besar kecilnya PAD

dalam membiayai pembangunan daerah.

Potensi dana pembangunan yang paling besar

dan lestari adalah bersumber dari masyarakat

sendiri yang dihimpun dari pajak dan retribusi

daerah.

Page 5: Proposal penelitian s2

LanjutanLanjutan . . . .. . . .

Fenomena yang terjadi pada umumnya

kontribusi pajak dan retribusi daerah

terhadap pendapatan daerah masih tergolong

relatif sangat kecil. Hal ini dapat dilihat padarelatif sangat kecil. Hal ini dapat dilihat pada

tabel realisasi penerimaan pajak daerah dan

retribusi daerah serta kontribusinya terhadap

pendapatan daerah dari Tahun Anggaran

2013 hingga 2014 berikut ini:

Page 6: Proposal penelitian s2

No Kabupaten/Kota

Tahun Anggaran

2013 2014

Pendapatan

Pajak +

Retribusi

Daerah

Kontribusi

(%) Pendapatan

Pajak +

Retribusi

Daerah

Kontribusi

(%)

1 Banggai

Kepulauan

616.517 7.388 1,20 486.706 4.988 1,02

2 Banggai 1.010.144 57.978 5,74 1.198.951 78.424 6,54

3 Morowali 894.453 28.487 3,18 473.468 16.677 3,52

4 Poso 819.976 26.134 3,19 976.312 46.316 4,74

LanjutanLanjutan . . . .. . . .

4 Poso 819.976 26.134 3,19 976.312 46.316 4,74

5 Donggala 788.244 31.986 4,06 854.227 36.946 4,33

6 Tolitoli 664.676 15.510 2,33 745.524 27.084 3,63

7 Buol 560.953 21.398 3,81 626.649 9.797 1,56

8 Parigi Moutong 828.783 24.958 3,01 973.573 14.772 1,52

9 Tojo Una-Una 602.424 19.688 3,27 713.754 29.420 4,12

10 Sigi 667.657 8.953 1,34 761.741 10.726 1,41

11 Palu 998.143 77.202 7,73 1.171.610 95.966 8,19

Rata-rata (%) 3,53 3,69

Page 7: Proposal penelitian s2

RumusanRumusan MasalahMasalah

� Bagaimana pertumbuhan pajak daerah,

retribusi daerah dan belanja langsung

pemerintah daerah Kabupaten/Kota se-

Sulawesi Tengah?

� Apakah pajak daerah dan retribusi daerah

secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap belanja langsung pemerintah

daerah Kabupaten/Kota se-Sulawesi

Tengah?

Page 8: Proposal penelitian s2

� Apakah pajak daerah berpengaruh

signifikan terhadap belanja langsung

pemerintah daerah Kabupaten/Kota se-

Sulawesi Tengah?

� Apakah retribusi daerah berpengaruh

signifikan terhadap belanja langsung

pemerintah daerah Kabupaten/Kota se-

Sulawesi Tengah?

Page 9: Proposal penelitian s2

TujuanTujuan PenelitianPenelitian

� Untuk mengetahui dan menganalisis

pertumbuhan pajak daerah, retribusi

daerah terhadap belanja langsung

pemerintah daerah Kabupaten/Kota se-

Sulawesi Tengah.Sulawesi Tengah.

� Untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh pajak daerah dan retribusi

daerah secara simultan terhadap belanja

langsung pemerintah daerah

Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah.

Page 10: Proposal penelitian s2

� Untuk mengetahui dan menganalisis

pertumbuhan pajak daerah, retribusi

daerah terhadap belanja langsung

pemerintah daerah Kabupaten/Kota se-

Sulawesi Tengah.Sulawesi Tengah.

� Untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh pajak daerah dan retribusi

daerah secara simultan terhadap belanja

langsung pemerintah daerah

Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah.

Page 11: Proposal penelitian s2

Kegunaan Kegunaan PenelitianPenelitian

AspekAspekAspekAspek TeoritisTeoritisTeoritisTeoritis

AspekAspekAspekAspek PraktisPraktisPraktisPraktis

AspekAspekAspekAspek PenelitiPenelitiPenelitiPeneliti

Page 12: Proposal penelitian s2

KAJIAN PUSTAKA, KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN KERANGKA PEMIKIRAN KERANGKA PEMIKIRAN KERANGKA PEMIKIRAN

DAN HIPOTESISDAN HIPOTESIS

Page 13: Proposal penelitian s2

PenelitianPenelitian TerdahuluTerdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Bambang

Wijanarko

(2014)

Pengaruh PAD,

Dana

Perimbangan

dan Lain-lain

Variabel :

Pajak daerah,

retribusi daerah

dan Belanja

Variabel :

Dana

Perimbanga

n, dan Lain-dan Lain-lain

Pendapatan

yang Sah

terhadap

Belanja

Langsung pada

Kabupaten Sigi

dan Belanja

Langsung

Alat analisis :

Regresi linier

berganda

n, dan Lain-

lain PAD

yang sah,

Page 14: Proposal penelitian s2

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

2 Fatmawati

dan

Riduwan

(2013)

PAD, DAU, Sisa

Lebih

Pembiayaan

Anggaran Dan

Luas Wilayah

Variabel :

Pajak daerah,

retribusi daerah

dan Belanja

Langsung

Variabel :

Lain-lain

pendapata

n asli

daerahLuas Wilayah

Terhadap

Belanja

Langsung

Pemerintah

Kabupaten/Kota

Di Provinsi Jawa

Timur Pada

Periode 2007 –

Langsung

Alat analisis :

Regresi linier

berganda

daerah

yang sah,

Dana

Alokasi

Umum, Sisa

Lebih

Pembiayaa

n Anggaran

Dan Luas

Page 15: Proposal penelitian s2

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

3 Panggabea

n (2009)

Pengaruh

Pendapatan Asli

Daerah

Terhadap

Belanja Daerah

Variabel :

Pajak daerah,

retribusi

daerah, dan

belanja daerah

Variabel :

Lain-lain

pendapata

n asli

daerahBelanja Daerah

Di Kabupaten

Toba Samosir

belanja daerah

Alat analisis :

Regresi linier

berganda

daerah

yang sah

Page 16: Proposal penelitian s2

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

4 Handayani

dan

Nuraina

(2012)

Pengaruh Pajak

Daerah Dan

Dana Alokasi

Khusus

Terhadap

Variabel :

Pajak daerah

dan belanja

daerah

Variabel :

Dana

Alokasi

Khusus

Terhadap

Alokasi Belanja

Daerah

Kabupaten

Madiun

Alat analisis :

Regresi linier

berganda

Page 17: Proposal penelitian s2

No Peneliti Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

5 Laksono

(2014)

Pengaruh Pajak

Daerah,

Retribusi

Daerah, Dau

Dan DAK

Variabel :

Pajak daerah,

retribusi

daerah, dan

belanja daerah

Variabel :

Dana

Alokasi

Khusus

Dan DAK

Terhadap

Belanja Daerah

belanja daerah

Alat analisis :

Regresi linier

berganda

Page 18: Proposal penelitian s2

Kerangka PemikiranKerangka Pemikiran

PAJAK DAERAHPAJAK DAERAHPAJAK DAERAHPAJAK DAERAH

(X(X(X(X1111))))

BELANJA BELANJA BELANJA BELANJA

LANGSUNGLANGSUNGLANGSUNGLANGSUNG

RETRIBUSI RETRIBUSI RETRIBUSI RETRIBUSI

DAERAHDAERAHDAERAHDAERAH

(X(X(X(X2222))))

LANGSUNGLANGSUNGLANGSUNGLANGSUNG

(Y)(Y)(Y)(Y)

Garis pengaruh parsial

Garis pengaruh simultan

Page 19: Proposal penelitian s2

HipotesisHipotesis� Pajak daerah dan retribusi daerah

secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap belanja langsung pada

Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah.

� Pajak daerah berpengaruh signifikan� Pajak daerah berpengaruh signifikan

terhadap belanja langsung pada

Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah.

� Retribusi daerah berpengaruh signifikan

terhadap belanja langsung pada

Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tengah.

Page 20: Proposal penelitian s2

METODE PENELITIANMETODE PENELITIANMETODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

Page 21: Proposal penelitian s2

METODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

� Jenis PenelitianJenis PenelitianJenis PenelitianJenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah

penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif

� Lokasi dan Waktu PenelitianLokasi dan Waktu PenelitianLokasi dan Waktu PenelitianLokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada

kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.

Waktu Penelitian dilaksanakan selama 2

(dua) bulan dari bulan Juni sampai dengan

Juli 2016.

Page 22: Proposal penelitian s2

�� PopulasiPopulasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Populasi dalam penelitian ini adalah 13 13

kabupatenkabupaten//kotakota didi Sulawesi TengahSulawesi Tengah

�� SampelSampel

SSampel penelitian ini ampel penelitian ini adalahadalah kabkab./ ./ kotakota yangyangSSampel penelitian ini ampel penelitian ini adalahadalah kabkab./ ./ kotakota yangyang

telah melaksanakan penyusunan laporan telah melaksanakan penyusunan laporan

keuangankeuangan daridari TahunTahun AnggaranAnggaran 20132013--2015. 2015.

OlehOleh karenakarena ituitu, , dari 13 dari 13 kabkab././kotakota didi

Sulawesi TengahSulawesi Tengah hanya sebanyak 11 hanya sebanyak 11

kkabab..//kkotaota yang yang didi jadikanjadikan sampelsampel

Page 23: Proposal penelitian s2

Defenisi Operasionalisasi VariabelDefenisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator

Skala

Pengukur

an

Pajak

Daerah

(X1)

Pajak daerah adalah kontribusi wajib

kepada daerah yang terutang oleh

orang pribadi atau badan yang Pajak(X1) orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan

Undang-Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk

keperluan Daerah bagi sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat (UU

No. 28/2009)

Pajak

Daerah

Tahun

Anggara

n 2013 –

2015

Ratio

Page 24: Proposal penelitian s2

Variabel Definisi Indikator

Skala

Pengukur

an

Retribusi

Daerah

(X )

Retribusi daerah adalah pungutan

daerah sebagai pembayaran atas jasa

atau pemberian izin tertentu yang Retribusi(X2) atau pemberian izin tertentu yang

khusus disediakan dan/atau diberikan

oleh pemerintah daerah untuk

kepentingan orang pribadi atau Badan

(UU No. 28/2009)

Retribusi

Daerah

Tahun

Anggaran

2013 -

2015

Ratio

Page 25: Proposal penelitian s2

Variabel Definisi Indikator

Skala

Pengukura

n

Belanja

Langsung (Y)

Belanja langsung

merupakan belanja yang Ekuitas Dana

Langsung (Y) merupakan belanja yang

dianggarkan terkait secara

langsung dengan

pelaksanaan program dan

kegiatan (Permendagri No.

13/2006)

Ekuitas Dana

Tahun

Anggaran

2013 - 2015

Ratio

Page 26: Proposal penelitian s2

Jenis dan Sumber DataJenis dan Sumber DataJenis dan Sumber DataJenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yaitu data yang telah ada, baik dari buku literatur

maupun dari sumber-sumber lain. Data

sekunder tersebut dalam bentuk sekunder tersebut dalam bentuk

Laporan Pertanggungjawaban

Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran

2013-2015 yang diperoleh dari Badan

Pemeriksa Keuangan Perwakilan

Sulawesi Tengah.

Page 27: Proposal penelitian s2

Teknik Pengambilan dan Teknik Pengambilan dan Teknik Pengambilan dan Teknik Pengambilan dan

Pengumpulan DataPengumpulan DataPengumpulan DataPengumpulan Data

� Observasi

� Studi Pustaka

� Dokumentasi

Page 28: Proposal penelitian s2

Teknik Analisis DataTeknik Analisis DataTeknik Analisis DataTeknik Analisis Data

� Analisis Deskriptif

Rasio pertumbuhan (growth ratio)

� Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas2. Uji Multikolinearitas3. Uji Autokorelasi4. Uji Heteroskedastisitas

Page 29: Proposal penelitian s2

� Analisis Regresi Linier Berganda

� Pengujian Hipotesis

� Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F )� Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistik F )� Uji Signifikasi Pengaruh Parsial (Uji t)�Analisis Koefisien Determinasi (R²)

Page 30: Proposal penelitian s2
Page 31: Proposal penelitian s2
Page 32: Proposal penelitian s2
Page 33: Proposal penelitian s2

DesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasi adalahadalahadalahadalahadalahadalahadalahadalah penyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahan wewenangwewenangwewenangwewenangwewenangwewenangwewenangwewenang

pemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahan oleholeholeholeholeholeholeholeh pemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintah pusatpusatpusatpusatpusatpusatpusatpusat kepadakepadakepadakepadakepadakepadakepadakepada daerahdaerahdaerahdaerahdaerahdaerahdaerahdaerah

otonomotonomotonomotonomotonomotonomotonomotonom ((((((((untukuntukuntukuntukuntukuntukuntukuntuk mengaturmengaturmengaturmengaturmengaturmengaturmengaturmengatur dandandandandandandandan mengurusmengurusmengurusmengurusmengurusmengurusmengurusmengurus urusanurusanurusanurusanurusanurusanurusanurusan

pemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahan) ) ) ) ) ) ) ) dalamdalamdalamdalamdalamdalamdalamdalam sistemsistemsistemsistemsistemsistemsistemsistem Negara Negara Negara Negara Negara Negara Negara Negara KesatuanKesatuanKesatuanKesatuanKesatuanKesatuanKesatuanKesatuan RepublikRepublikRepublikRepublikRepublikRepublikRepublikRepublik

Indonesia.Indonesia.Indonesia.Indonesia.Indonesia.Indonesia.Indonesia.Indonesia.

DesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasiDesentralisasi FiskalFiskalFiskalFiskalFiskalFiskalFiskalFiskal adalahadalahadalahadalahadalahadalahadalahadalah penyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahanpenyerahan kewenangankewenangankewenangankewenangankewenangankewenangankewenangankewenangan

fiskalfiskalfiskalfiskalfiskalfiskalfiskalfiskal daridaridaridaridaridaridaridari pemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintah pusatpusatpusatpusatpusatpusatpusatpusat kepadakepadakepadakepadakepadakepadakepadakepada pemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahanpemerintahan daerahdaerahdaerahdaerahdaerahdaerahdaerahdaerah

FiskalFiskalFiskalFiskalFiskalFiskalFiskalFiskal adalahadalahadalahadalahadalahadalahadalahadalah PendapatanPendapatanPendapatanPendapatanPendapatanPendapatanPendapatanPendapatan yang yang yang yang yang yang yang yang dikumpulkandikumpulkandikumpulkandikumpulkandikumpulkandikumpulkandikumpulkandikumpulkan daridaridaridaridaridaridaridari

masyarakatmasyarakatmasyarakatmasyarakatmasyarakatmasyarakatmasyarakatmasyarakat oleholeholeholeholeholeholeholeh pemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintah dandandandandandandandan digunakandigunakandigunakandigunakandigunakandigunakandigunakandigunakan sebagaisebagaisebagaisebagaisebagaisebagaisebagaisebagai

pengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaran dengandengandengandengandengandengandengandengan programprogramprogramprogramprogramprogramprogramprogram--------program program program program program program program program untukuntukuntukuntukuntukuntukuntukuntuk

menghasilkanmenghasilkanmenghasilkanmenghasilkanmenghasilkanmenghasilkanmenghasilkanmenghasilkan pencapaianpencapaianpencapaianpencapaianpencapaianpencapaianpencapaianpencapaian terhadapterhadapterhadapterhadapterhadapterhadapterhadapterhadap pendapatanpendapatanpendapatanpendapatanpendapatanpendapatanpendapatanpendapatan nasionalnasionalnasionalnasionalnasionalnasionalnasionalnasional, , , , , , , ,

produksiproduksiproduksiproduksiproduksiproduksiproduksiproduksi dandandandandandandandan perekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomian sertasertasertasertasertasertasertaserta digunakandigunakandigunakandigunakandigunakandigunakandigunakandigunakan pula pula pula pula pula pula pula pula sebagaisebagaisebagaisebagaisebagaisebagaisebagaisebagai

perangkatperangkatperangkatperangkatperangkatperangkatperangkatperangkat keseimbangankeseimbangankeseimbangankeseimbangankeseimbangankeseimbangankeseimbangankeseimbangan dalamdalamdalamdalamdalamdalamdalamdalam perekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomian........

Page 34: Proposal penelitian s2

kebijakankebijakankebijakankebijakan fiskalfiskalfiskalfiskal ((((fiskalfiskalfiskalfiskal policy) policy) policy) policy) adalahadalahadalahadalahadalahadalahadalahadalah implementasiimplementasiimplementasiimplementasiimplementasiimplementasiimplementasiimplementasi

daridaridaridaridaridaridaridari bentukbentukbentukbentukbentukbentukbentukbentuk operasionaloperasionaloperasionaloperasionaloperasionaloperasionaloperasionaloperasional kebijakankebijakankebijakankebijakankebijakankebijakankebijakankebijakan anggarananggarananggarananggarananggarananggarananggarananggaran yang yang yang yang yang yang yang yang

dilakukandilakukandilakukandilakukandilakukandilakukandilakukandilakukan pemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintahpemerintah dalamdalamdalamdalamdalamdalamdalamdalam mengaturmengaturmengaturmengaturmengaturmengaturmengaturmengatur keuangankeuangankeuangankeuangankeuangankeuangankeuangankeuangan

negaranegaranegaranegaranegaranegaranegaranegara. . . . . . . . ArahArahArahArahArahArahArahArah kebijakankebijakankebijakankebijakankebijakankebijakankebijakankebijakan ditekankanditekankanditekankanditekankanditekankanditekankanditekankanditekankan pengalokasianpengalokasianpengalokasianpengalokasianpengalokasianpengalokasianpengalokasianpengalokasian

pengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaranpengeluaran negaranegaranegaranegaranegaranegaranegaranegara dandandandandandandandan penerimaanpenerimaanpenerimaanpenerimaanpenerimaanpenerimaanpenerimaanpenerimaan negaranegaranegaranegaranegaranegaranegaranegara

terkhususterkhususterkhususterkhususterkhususterkhususterkhususterkhusus padapadapadapadapadapadapadapada perpajakanperpajakanperpajakanperpajakanperpajakanperpajakanperpajakanperpajakan, , , , , , , , contohnyacontohnyacontohnyacontohnyacontohnyacontohnyacontohnyacontohnya sajasajasajasajasajasajasajasaja tinggitinggitinggitinggitinggitinggitinggitinggi

rendahnyarendahnyarendahnyarendahnyarendahnyarendahnyarendahnyarendahnya pajakpajakpajakpajakpajakpajakpajakpajak, , , , , , , , atauatauatauatauatauatauatauatau bahkanbahkanbahkanbahkanbahkanbahkanbahkanbahkan pembebasanpembebasanpembebasanpembebasanpembebasanpembebasanpembebasanpembebasan pajakpajakpajakpajakpajakpajakpajakpajak

dalamdalamdalamdalamdalamdalamdalamdalam pengendalianpengendalianpengendalianpengendalianpengendalianpengendalianpengendalianpengendalian perekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomian untukuntukuntukuntukuntukuntukuntukuntukdalamdalamdalamdalamdalamdalamdalamdalam pengendalianpengendalianpengendalianpengendalianpengendalianpengendalianpengendalianpengendalian perekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomianperekonomian untukuntukuntukuntukuntukuntukuntukuntuk

mencapaimencapaimencapaimencapaimencapaimencapaimencapaimencapai tujuantujuantujuantujuantujuantujuantujuantujuan nasionalnasionalnasionalnasionalnasionalnasionalnasionalnasional........