proposal penelitian (metode penelitian)

31
Proposal Penelitian PENGARUH MEDIA SENTENCE BUILDING GRID TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS Diajukan sebagai tugas mata kuliah Metode Penelitian Oleh: RANDY MAULANA 10110171 PROGRAM STUDI TEKHNIK IFORMATIKA FAKULTAS TEKHNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 1

Upload: randy-maulana

Post on 16-Apr-2015

779 views

Category:

Documents


39 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Proposal Penelitian

PENGARUH MEDIA SENTENCE BUILDING GRID TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

Diajukan sebagai tugas mata kuliah Metode Penelitian

Oleh:

RANDY MAULANA

10110171

PROGRAM STUDI TEKHNIK IFORMATIKA

FAKULTAS TEKHNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG 2013

1

Page 2: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa berperan penting dalam perkembangan intelektual, sosial dan

emosional peserta didik.Bahasa merupakan suatu pengantar komunikasi dan

interaksi dalam kehidupan sosial. Memiliki kemampuan bahasa akan

mempermudah dalam memperoleh informasi. Selain itu, bahasa juga

mengungkapkan berbagai gagasan, pemikiran dan perasaan.

Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan sosial sehingga

pengajaran bahasapun menjadi penting. Pengajaran bahasa bertujuan agar siswa

memperoleh informasi dengan mudah. Pengajaran bahasa dapat membantu

peserta didik dalam mengembangkan kemampaun berkomunikasi. Oleh karena

itu, sangat penting bagi siswa memiliki kemampuan berbahasa. Kemampuan

berbahasa mencakup empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup

kemampuan menyimak, menulis, membaca, dan berbicara sebagaimana yang

diungkapkan Tarigan (1981: 1) sebagai berikut:

“Kemampaun berbahasa tersebut terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu : a). keterampilan menyimak (listening skill); b). Keterampilan berbicara (speaking skill); c). Keterampilan membaca (reading skill); d). Keterampilan menulis (writing skill).”

Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling menunjang satu sama lain.

Sehingga dalam proses pengajarannyapun memerlukan suatu keterpaduan. “

Pengajaran empat keterampilan dalam suatu keterpaduan memberikan keleluasaan

kepada guru untuk menciptakan kegiatan belajar yang menarik bagi siswa dan

dapat memotivasi siswa untukbelajar”. (Harun et.al 2007: 95)

2

Page 3: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Begitu pula yang terjadi pada pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah

Dasar. Pembelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar harus memadukan empat

keterampilan bahasa.Bahasa Inggris di Indonesia berperan sebagai bahasa asing.

Oleh karena itu, dalam pengajaran bahasa Inggris di Indonesia diperlukan banyak

pertimbangan. Sebagaimana pendapat Brown yang menyatakan bahwa “Foreign

language context are those in which student do not have ready-made contexts for

communication beyond their classroom”(1994: 120).

Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa bagi guru bahasa

Inggris di negara-negara dengan konteks English as a Foreign Language, maka

mengacu pada keterbukaan masing-masing individu pada standar mana yang

dijadikan pilihan sebagai patokan. Siswa-siswa pembelajar English as a Foreign

Language akan lebih tertarik untuk melihat relevansi kegunaan bahasa Inggris

sesuai dengan kenyataan yang ada di sekitar kehidupan mereka.

Pengajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar meliputi kosakata dan menulis

pola-pola kalimat sederhana. Pengajaran menulis bagi siswa Sekolah Dasar adalah

kemampuan menuangkan suatu gagasan kedalam tulisan yang dapat dibaca orang

lain. (Harun et.al 2007: 10)

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

menulis kalimat sangat diperlukan karena dengan kemampuan menuliskan kalimat

dapat mengungkapkangagasan penulisnya.

Kenyataannya, kemampuan siswa dalam menulis kalimat masih minim.

Halini disebabkan oleh minimnya kosakata yang dikuasai siawa dan pola

3

Page 4: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

pengajaran menulis kalimat yang masih konvensional, dalam proses pembelajaran

tidak melibatkan media pembalajaran yang relevan.

Hal ini, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan proses belajar

mengajar yang lebih bermakna dan melibatkan media pembelajaran yang sesuai.

Penulis menyimpulkan bahwa sutu proses pembelajaran yang bermakna adalah

proses pembelajaran yang mampu membuat siswa berinteraksi langsung dengan

bahan ajar. Oleh karena itu diperlukan suatu media pembelajaran yang

dapatmembuat siswa berinteraksi dengan bahan ajar. Media sentence building

grid merupakan media yang dipandang efektif dalam pengajaran menulis kalimat

bahasa Inggris.

Berdasarkan hal di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul:

“PENGARUH MEDIA SENTENCE BUILDING GRID

TERHADAPPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS“ (Penelitian Pre-

Eksperimental di Kelas VI SDN Karangsambung 3 Kecamatan Cibeureum Kota

Tasikmalaya).

4

Page 5: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh media sentence building grid terhadap peningkatan

keterampilan menulis kalimat dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa kelas

VI SDN Karangsambung 3 Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya?

2. Seberapa besar pengaruh media sentence building grid terhadap peningkatan

keterampilan menulis kalimat dalam pembelajaran bahasa Inggris siswa kelas

VI SDN Karangsambung 3 Kecamatan Cibeureum Kota Tasikamalaya?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh media sentence building grid

terhadap peningkatan keterampilan menulis kalimat dalam pembelajaran

bahasa Inggris siswa kelas VI SDN Karangsambung 3 Kecamatan Cibeureum

Kota Tasikmalaya.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh media sentence building grid terhadap

peningkatan keterampilan menulis kalimat dalam pembelajaran bahasa

Inggris siswa kelas VI SDN Karangsambung 3 Kecamatan Cibeureum Kota

Tasikmalaya.

5

Page 6: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

D. Kegunaan Penelitian

Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

pertimbangan dan informasi bagi guru bahasa Inggris di Sekolah Dasar kearah

yang lebih baik. Guru dapat mengembangkan suatu pembelajaran yang bermakna

bagi siswa. Selanjutnya, hasil dari penelitian ini guru bahasa Inggris dapat

menanggulangi kesulitan siswa dalam pembelajaran menulis kalimat bahasa

Inggris, salah satunya dengan media sentence building grid.

E. Kerangka Berpikir

Penelitian ini memiliki keterpautan antara variabel independent atau disebut

variabel bebas dengan variabel dependent atau disebut variabel terikat. Variabel

independent dalam penelitian ini adalah penggunaan media sentence building grid

sedangkan variabel dependent yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat adalah peningkatan keterampilan menulis kalimat dalam

pembelajaran bahasa Inggris.

Pembelajaran yang efektif ditandai dengan adanya aktifitas siswa dalam

pembelajaran. Semakin tingginya aktifitas siswa dalam pembelajaran maka akan

semakin baik hasil pembelajaran yang diperoleh siswa. Penggunaan media

sentence building grid dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan media

pembelajaran yang berpeluang relevan dengan upaya penciptaan pembelajaran

yang dapat melibatkan siswa dalam kegitan belajar, sehingga siswa dapat

mengalami sendiri materi yang dipelajarinya.

6

Page 7: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

F. Anggapan Dasar

Penelitian dilakasanakan dengan berlandas tumpu pada asumsi dasar

sebagai berikut :

1. Pembelajaran bahasa Inggris akan efektif bila dibantu dengan media

pembelajaran yang relevan.

2. Sentence building grid dapat dijadikan salah satu media dalam pembelajaran

menulis kalimat bahasa Inggris.

3. Siswa yang belajar dengan menggunakan media sentence building grid dapat

berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan menulis kalimat dalam

pembelajaran bahasa Inggris.

G. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori dan anggapan dasar, peneliti

merumuskan dua hipotesis dari penelitian ini yaitu terdapat pengaruh media

sentence building grid terhadap peningkatan keterampilan menulis kalimat dalam

pembelajaran bahasa Inggris (Ha) dan tidak terdapat pengaruh media sentence

building grid terhadap peningkatan keterampilan menulis kalimat dalam

pembelajaran bahasa Inggris (Ho).

7

Page 8: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

II

KAJIAN TEORI

A. Media dalam Pembelajaran

Proses pembelajaran yang bermakna merupakan wujud dari suatu proses

embelajaran yng efektif. Gagne menyatakan bahwa pembelajaran yang efektif

harus dilakukan dengan berbagai cara dan mewnggunakan berbagai macam media

pembelajaran dalam Wena (2009: 10). Azhar menyatakan bahwa dalam suatu

proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting yaitu metode mengajar dan

media pembelajaran (2007: 15). Lebih lanjut Azhar menyatakan bahwa salah satu

fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut

mepengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan

oleh guru.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

melakukan proses belajar dan mengajar guru sebaiknya menggunakan media

pembelajaran karena akan membantu menciptakan pembelajaran yang aktif dan

menarik bagi siswa.

B. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari kata

medium. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti perantara atau pengantar.

Banyak tokoh yang mengungkapkan pengertian media, diantaranya adalah

sebagai berikut: Briggs dalam Susilana & Riyana (2007: 5) menyatakan bahwa

8

Page 9: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

media adalah alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses

belajar.

Schram dalam Susilana & Riyana (2007: 5) menyatakan bahwa media

adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran.

Adapun pengertian media pemebelajaran menurut beberapa sumber

diantaranya: media pembelajaran menurut Education Association

(htmtp://akhmadsudrajat.wordpress.com 15/12/2010) adalah sarana komunikasi

dalam bentuk cetakmaupun pandang-dengar termasuk teknologiperangkat keras.

Akhmad Sudrajat (htmtp://akhmadsudrajat.wordpress.com 15/12/2010)

menyatakan bahwa pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan

pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, kemauan peserta didik sehingga dapat

mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.

Berdasarkan pengertian media dan media pembelajaran diatas dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat penyampai pesan

pembelajaran dan diusahakan untuk pengoptimalan aktivitas belajar siswa. Jadi

pada dasarnya, penggunaan media pembalajaran yang sesuai turut andil dalam

pelaksanaan pembelajaran yang aktif dan efektif.

Leshin, Pollock & Reigeluth dalam Wena (2009: 9-10) mengklasifikasikan

media ke dalam lima kelompok, yaitu :

“1). Media berbasis manusia (pengajar, instruktur, tutor,bermainperan,kegiatan kelompok,field trip); 2). Media berbasis cetak (buku, buku latihan (work sheet) dan modul); 3).Media berbasis visual (buku, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide); 4).Media berbasia audio visual (video, film, program slide tape, dan televisi); 5).Media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan computer, interaktif video, dan hyper text)’’.

9

Page 10: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Berdasarkan kalsifikasi tersebut maka media sentence building grid

termasuk kedalam media grafis. Hal ini dilandasi karakteristik media grafis yag

menyatakan bahwa media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta , ide

atau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan

simbol/gambar (2007: 13). Karakteristik media sentence building grid yang

menyajikan kata-kata juga simbol-simbol sama seperti halnya media grafis.

C. Pengertian Sentence Building Grid

Sentence building grid merupakan cara sederhana untuk membantu siswa

menempatkan bagian-bagian kalimat sehingga membentuk kalimat yang padu

yaitu terdiri dari struktur kalimat yang mencakup subject dan object. “Sentence

building grid is a teaching aid that allows learners to construct sentences by

choosing parts of sentences and putting them together to form logical sentences

“(http://www.sil.org/lingualinks/literacy/referencematerials/glossaryofliteracyter

ms/WhatAreSentenceBuildingGrid.htm15/12/2010).

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diartikan bahwa dengan

menggunakan mediasentence building grid siswa dapat membentuk kalimat

dengan cara memilih bagian-bagian kalimat sehingga membentuk kalimat yang

logis.

Sentence building grid terdiri dari tabel yang disusun dalam kolom-kolom.

Tiap kolom berisi bagian-bagian spesifik dalam sebuah kalimat bahasa Inggris,

yaitu articles (a, an, the), subject, to be (are,am is) dan object.

10

Page 11: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Tabel 2.1

Media Sentence Building Grid

Subject To be Article Object

She Are A Traffic jam

He Am An Police man

It Is The

I

You

We

They

Penggunaan media sentence building grid adalah dengan mengikuti

langkah-langkah berikut :

“a). Have the learner choose any one word from each column so that, when the words are put together in order, they form a sentence that makes sense; b). Have the learner write the sentence or just read it; c). Have the learner make as many logical sentences as possible”.(http://www.sil.org/lingualinks/literacy/referencematerials/glossaryofliteracyterms/WhatAreSentenceBuildingGrid.htm15/12/2010).

Langkah pertama, siswa harus memilih salah satu kata dati tiap kolom,

sehingga ketika di gabungkan menjadi sebuah kalimat yang bermakna. Misalnya,

It is a bookstore.

Langkah yang kedua, siswa menulis kalimat kalimat yang telah

terbentukatau dapat hanya membacanya saja.

Langkah yang ketiga, tugaskan siswa untuk membuat kalimat dari kolom

tersebut sebanyak mungkin.

11

Page 12: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

D. Pegertian Menulis dan Pengajaran Menulis di Sekolah Dasar

Menurut Brown (http://ismaya75.blogspot.com/2010/12/keefektifan-

penggunaan-media-gambar 3/3/2011) “writing is the ability of decoding ideas,

interest of feeling in written codes. There should be proposed to communicative

with the reader, to express ideas with out pressure and to explore experience”.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah

mengungkapkan ide-ide atau gagasan dan perasaan dalam bentuk tulisan. Tulisan

ini mempunyai tujuan komunikasi dengan pembaca, untuk mengekspresiakan ide

tanpa adanya tekanan dan untuk menggali pengalaman.

Peter Elbow dalam Brown (1994: 322) menyatakan bahwa”writing is in

fact; a transaction with words whereby you free yourself from what you presently

think, feel, and perceive “.

Jadi pada intinya, menulis merupakan suatu proses transaksi kata dimana

penulis bebas mengungkapkan pikiran dan perasaan. Hal yang digarisbawahi

adalah pada proses transaksi kata yang berarti penulis harus bisa menggunakan

kata-kata yang tepat sehingga dapat mewakili pikiran dan perasaan yang akan

diungkapkan.

Dunn (1980: 38) “…secret languages and codes seem to fascinate young

children and possibly for to same reason many seem interested in being able to

write English”. Pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa bahasa yang

tersembunyi serta simbol-simbol yang diperlihatkan anak, sangat mengagumkan

dan ini dapat diartikan bahwa anak tertarik untuk memiliki kemampuan menulis

Bahasa Inggris.

12

Page 13: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Sasaran pengajaran menulis di Sekolah Dasar meliputi teks, kalimat, kata,

morfem, dan suku kata. Harun, Bakar dan Ananthia menyatakan bahwa sasaran

pengajaran menulis kalimat meliputi membaca kalimat dengan nyaring; menyalin

kalimat yang telah dibaca tersebut; menyalin kalimat yang memiliki makna

pribadi bagi siswa; menyusun kalimat dari kata-kata acak yang tersedia (2007:

111). Pernyataan tersebut memberikan gambaran bahwa menyusun atau menulis

kalimat dari kata-kata acak merupakan salah satu sasaran dalam pengajaran

menulis khususnya dalam menulis kalimat.

E. Pengertian Kalimat

Kalimat merupakan rangkaian kata-kata. Seperti yang diungkapkan oleh

Veit dalam Siahaan (2008: 25-26)” ... a sentence refers to a series of words,

which can be analyzed by the native speakers into teo constituents, they are: a

noun phrase and a verb phrase”.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 495) “kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan satuan konsep pikira dan perasaan dan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa”.

Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut maka dapat diketahui bahwa

kalimat merupakan suatu satuan bahasa yang terdiri dari struktur dan memiliki

pola tersendiri.

13

Page 14: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang akan digunakan penulisdalam kegiatan penelitian

adalahmetode eksperimen,sebagaimana pendapat Sugiyono (2009: 72) bahwa

“metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

digunakan untuk mencaripengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam

kondisi yang terkendalikan”.

B. Desain Penelitian

Penelitian eksperimenmembutuhkan desain penelitian. Desain penelitian

ini merupakan pemaparan yang spesifik yang dilakukan dalam penelitian. Oleh

karena itu untuk menggambarkan penelitian yang dilakukan, penulis

menggunakan desain penelitian one group pretest-posttestseperti yang

digambarkan oleh Sugiyono (2009: 75) berikut ini :

O1 X O2

(Pre-test) (treatment) (post-test)

Desain tersebut mencakup tiga langkah yaitu:

1. Pre-test adalah serangkaian kegiatan untuk mengukur kemampuan awal siswa

sebelum dilakukan perlakuan.

2. Treatment adalah kegiatan pembelajaran menulis kalimat dalam pembelajaran

bahasa Inggris.

14

Page 15: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

3. Post-test adalah serangkaian kegiatan untuk mengukur kemampuan siswa

setelah dilakukan perlakuan.

C. Variabel dan Definisi Oprasional Variabel

1. Variabel penelitian

Menurut Arikunto, Suharsimi (2006: 118) “Variabel adalah objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Bertitik tolak

dari judul di atas, maka penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel

bebas dan variable terikat. Pembelajaran dengan menggunakan media sentence

building grid merupakan variable bebas, sedangkan peningkatan keterampilan

menulis kalimat dalam pembelajaran bahasa Inggris merupakan variable terikat.

2. Definisi Oprasional Variabel

Untuk menghindari kesalahpahaman, peneliti menjelaskan beberapa

definisi yang berhubungan dengan penelitian, sebagai berikut :

a. Media sentence building grid adalah alat bantu mengajar yang membantu

siswa agar dapat membangun kalimat.

b. Keterampilan menulis kalimat bahasa Inggris meliputi kemampuan siswa

dalam menulis kalimat dalam bahasa Inggris di kelas VI SDN Karangsambung

3 Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.

c. Pengajaran menulis kalimat bahasa Inggris merupakan salah satu pengajaran

menulis di Sekolah Dasar. Penulispun memfokuskan pada pengajaran

menuliskalimat bahasa Inggris di kelas VI dengan tema“ Public Place”

15

Page 16: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

D. Lokasi, Populasi dan Sampel

1. Lokasi Penelitian

Peneltian ini akan dilakukan di kelas VI SDN Karangsambung 3

Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.

2. Populasi dan Sampel

Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:13) “populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah pembelajaran bahasa

Inggris di kelas VI. Berdasarkan populasi tersebut penulis menentukan sampel

penelitian yaitu siswa kelas VI SDN Karangsambung 3 Kecamatan Cibeureum

Kota Tasikmalaya.

E. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2009: 102) instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Instrumen penelitian digunakan oleh peneliti untuk memudahkan dalam

pengumpulan data penelitian. Peneliti menggunakan isnstrumen yang

diperuntukkan bagi siswa kelas VI SDN Karangsambung 3 Cibeureum Kota

Tasikmalaya sehingga diperoleh data mengenai kemampuan siswa kelas VI SDN

Karangsambung 3 Cibeureum Kota Tasikmalaya dalam menulis kalimat dalam

pembelajaran bahasa Inggris.

Instrumen dalam penelitian mencakup pre-test dan post-test. Baik dalam

pre-test maupun post-test, peneliti menggunakan instrumen dalam bentuk soal

16

Page 17: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

penugasan secara tertulis bagi siswa yaitu membuat sepuluh kalimat dalam bahasa

Inggris berasarkan format dan struktur yang telah disediakan.

F. Teknik Pengumpulan Data

Langkah-langkah dalam pengumpulan data yang digunakan penulis adalah

pre-test sebelum pemberian treatment sedangkan post-tes diberikan sesudah

treatment. Lembar penugasan yang diberikan berupa menulis kalimat dari

sentence building grid.

G. Teknik Analisis Data

Rumus yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari

penggunaan media sentence building grid terhadap peningkatan keterampilan

menulis kalimat dalam pembelajaran bahasa Inggris, maka penulis menggunakan

rumus yang dianjurkan oleh Arikunto (2006: 306) untuk menganalisis hasil

eksperimen yang menggunakan pretest-posttest one group design sebagai berikut:

Keterangan :

Md = Mean dari perbedaan pre-test dan post-test

X²d = Jumlah kuadrat deviasi

N = Subjek

17

Page 18: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Arikunto (2006: 170) mengungkapkan rumus untuk mengkalkulasikan

validitas tes yang akan diberikan, penulis pun menggunakan rumus tersebut

sebagai berikut :

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Banyaknya subjek

X = Skor butir

Y = Skor total

Pengkalkulasian reliabilitas tes yang diberikan, penulis menggunakan

rumus yang diungkapkan Arikunto (2006: 196) sebagai berikut :

Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

= Indeks korelasi antara dua belahan instrumen

18

Page 19: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Peneliti pun ingin mengetahui besarnya pengaruh media sentence building

grid terhadap peningkatan keterampilan menulis kalimat dalam pembelajaran

bahasa Inggris. Oleh karena itu peneliti melakukan penghitungan koefisien

determinasi. Penghitungan koefisien determinasi ini didahului dengan

penghitungan korelasi dari dua variabel penelitian dengan menggunakan rumus

yang diungkapkan oleh Sugiyono (2009: 183) berikut ini:

Hasil penghitungan korelasi tersebut maka diperoleh angka korelasi 0,96.

Hasilnya diaplikasikan kedalam rumus determinasi sebagaimana pernyataan

Sugiyono (2009: 154) bahwa koefisien determinasi dihitung dengan

mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah ditemukan, dan selanjutnya

dikalikan dengan 100%. Koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sebagai

beriku ini:

KD = rxy²x 100

Ketarangan :

KD = koefisisen determinasi

rxy = koefisisen korelasi

19

Page 20: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Jadwal Penelitian

No Jenis KegiatanBulan

Feb Mrt Apr Mei Jun Jul

1 Pengajuan Judul penelitian

2 Pembuatan proposal penelitian

3 Penyusunan instrumen

penelitian

4 Mengurus surat izin

5 Perizinan ke lokasi penelitian

6 Uji coba instrumen

7 Pengolahan data

8 Penyusunan skripsi

20

Page 21: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajagrafindoPersada.

Brown, H. Douglas (1994). Teaching by Principles. New Jersey: Prentice Hall Regent.

Harun, Charlotte. Zulfa A. Bakar, dan Winti Ananthia (20007). English Teaching Method for Elementary School. Bandung: UPI Press

Ismaya (2010). Keaktifan Penggunaan media gambar dalam Pengajaran Menulis Kalimat Bahasa Inggris Siswa kelas V SD Negeri Seloprojo Kecamatan Ngablak Magelang Tahun Ajaran 2009/2010. [Online]. Tersedia:http://ismaya75.blogspot.com/2010/112/keefektifan-penggunaan-media-ganbar.html [3 Maret 2011]

Redaksi. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

SIL Organization (1999).What is a Sentence Building Grid ?.[Online]. Tersedia: http://www.sil.org/lingualinks/literacy/reference materials/glossaryofliteracyterms/WhatIsSentencebuildingGrid.html[15 Desember 2010

21

Page 22: Proposal Penelitian (Metode Penelitian)

Siahaan, Sanggam (2008). Issues in Linguistics. Yogyakarta : Graha Ilmu

Sudarajat, Akhmad (2008). Media Pembalajaran. [Online]. Tersedia:htmtp;//akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/konsep-media-pembelajaran/ [15 Desenber 2010]

Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Susilana, Rudi danRiyana, Cepi (2007).Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Tarigan, Henry Guntur (1982). Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Wena, Made (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

22