proposal individu leslie
TRANSCRIPT
A. LEMBAR UTAMA
1. Judul Penelitian
Hubungan Pengonsumsian Cokelat Hitam dengan Kemunculan
Jerawat pada Remaja Berusia 17-21 Tahun di Jakarta
2. Nama Peneliti
Nama: Leslie Melisa NPM: 1006684693
3. Pembimbing Penelitian
Nama : dr. Irma Bernadette, SpKK
Departemen : Kulit dan Kelamin
4. Kata Kunci
Cokelat Hitam Jerawat
Remaja 17-21 Tahun
5. Jangka Waktu Penelitian
1
PROPOSAL PENELITIAN MODUL RISET FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIAJalan Salemba Raya No. 6 Jakarta PusatPos Box 1358 Jakarta 10430
Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 21 Desember 2010 – 22
Februari 2011.
6. Dana Penelitian
Penelitian ini membutuhkan dana sebesar Rp 1.270.000,00
2
B. LEMBAR PERNYATAAN DAN PENGESAHAN
7. Pernyataan Peneliti
Dengan ini saya menyatakan:
a. Penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar utama nomor 1 merupakan
penelitian orisinil dan bukan plagiat.
b. Sepakat untuk melakukan penelitian dengan judul seperti tertera pada lembar
utama nomor 1.
Peneliti
Leslie Melisa 1006684693
Tanda Tangan Tanggal
8. Pengesahan Ketua Penanggung Jawab Modul Riset dan Pembimbing
yang Bertanggung Jawab
Nama Penanggung Jawab Modul
Riset
Dr. dr. Saptawati Bardosono, MSc
Tanda Tangan
Nama Pembimbing
dr. Irma Bernadette, SpKK
Tanda Tangan
3
C. LEMBAR URAIAN PENELITIAN
9. Latar Belakang Masalah
Hampir semua orang di dunia menyenangi cokelat dan jarang sekali ditemukan
adanya orang yang membenci cokelat, terkecuali jikalau orang tersebut mempunyai
alergi atau masalah lainnya.i Cokelat demikian populernya sehingga banyak produk
cokelat yang baru bermunculan di mana-mana.
Mitos bahwa cokelat menyebabkan dan/atau memperparah jerawat membuat
masyarakat, khususnya dalam hal ini remaja, ragu untuk mengonsumsi cokelat
(termasuk coklat hitam). Mitos ini berlangsung selama bertahun-tahun dan masih ada
orang yang mempercayainya sampai sekarang.i,ii Dermatologis di waktu lalu
mengimbau orang-orang untuk tidak mengonsumsi cokelat, gorengan dan makanan
berlemak supaya terhindar dari jerawat.iii Namun, hal itu kemudian dipertanyakan
secara ilmiah dan akhirnya perlahan-lahan dengan sendirinya memudar.iii
Hasil beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa:
terlalu banyak makanan berlemak dan berkadar gula tinggi mempengaruhi
produksi hormon yang berhubungan dengan produksi sebum (minyak) yang
berakibat pada jerawat.i
tidak ada jenis makanan tertentu yang terbukti secara ilmiah dapat
menyebabkan jerawat.ii
makanan yang dapat mempengaruhi produksi hormon seperti produk susu
mempunyai andil dalam kemunculan jerawat.iii
Sedangkan jerawat adalah suatu penyakit kulit yang terjadi pada setiap orang.
Pendapat dari Kligmann, seorang ahli peneliti masalah jerawat, adalah bahwa setiap
orang pasti pernah mempunyai jerawat seumur hidupnya. Penderita jerawat pada
umumnya adalah remaja, tetapi ada juga beberapa kasus yang terjadi pada bayi dan
orang tua.iv Jerawat menyerang populasi orang 85-100% dalam masa tertentu di
hidupnya dan bahkan ada 5% orang yang berumur di atas 45 tahun yang masih
mempunyai masalah jerawat.v
Penelitian yang sekarang ini berjalan memfokuskan perhatian kepada faktor risiko
makanan yang tinggi kadar glukosanya seperti roti, keripik, dll.vi Oleh karena peneliti
4
melihat bahwa masih belum tegas dan jelas masalah tersebut, peneliti ingin mencoba
meneliti tentang hubungan khusus cokelat hitam dengan kemunculan jerawat.
Penelitian yang dilakukan peneliti ini masih dikatakan cukup baru karena tidak banyak
literatur yang peneliti dapatkan dari penelitian sebelumnya mengenai masalah khusus
ini.
Penelitian ini akan mencari tahu hubungan antara faktor risiko yakni konsumsi
cokelat hitam dengan efek yakni kemunculan jerawat. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menambah wawasan masyarakat mengenai cokelat hitam dan jerawat itu
sendiri.
10. Identifikasi Masalah dan Pertanyaan Penelitian
10.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, peneliti
mengidentifikasi suatu masalah yakni terdapat keraguan di kalangan masyarakat,
khususnya para remaja, untuk mengonsumsi cokelat (termasuk cokelat hitam)
karena masih diyakini dapat menyebabkan dan memperparah jerawat.
10.2 Pertanyaan Penelitian
Dari masalah-masalah di atas, peneliti merumuskan pertanyaan penelitian,
yaitu:
Berapa prevalensi kemunculan jerawat pada mahasiswa/i yang
mengonsumsi cokelat hitam?
Apakah terdapat hubungan antara pengonsumsian cokelat hitam
dengan kemunculan jerawat pada mahasiswa/i?
11.Tujuan Umum dan Tujuan Khusus serta Manfaat Penelitian
Tujuan Umum :
Mengetahui hubungan pengonsumsian cokelat hitam dengan kemunculan
5
Tidak ada hubungan antara pengonsumsian cokelat hitam dengan kemunculan
jerawat pada remaja berusia 17-21 tahun.
jerawat pada remaja berusia 17-21 tahun.
Tujuan Khusus :
1. Memperoleh frekuensi pengonsumsian cokelat hitam pada mahasiswa/i.
2. Memperoleh prevalensi kemunculan jerawat pada mahasiswa/i yang
mengonsumsi cokelat hitam.
Manfaat Penelitian :
1. Manfaat bagi masyarakat:
1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang jerawat.
2. Menambah pengetahuan masyarakat tentang cokelat hitam.
3. Mengetahui hubungan pengonsumsian cokelat hitam dengan
kemunculan jerawat.
4. Manfaat bagi perguruan tinggi
1. Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi
2. Mewujudkan Universitas Indonesia khususnya Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia sebagai World Class Research University.
5. Manfaat bagi peneliti:
1. Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian
2. Mengembangkan daya nalar, analisis, minat dan kemampuan dalam
bidang penelitian.
3. Mengaplikasikan pengetahuan yang telah peneliti peroleh dari modul
riset.
4. Menyediakan data dan informasi yang valid untuk peneliti lainnya
dalam melakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan
komprehensif.
12. Hipotesis
13.Tinjauan Pustaka dan Kerangka Konsep
6
Jerawat adalah suatu penyakit kulit yang umum terjadi pada setiap orang, yang
ditandai oleh komedo (blackhead dan whitehead), papula, pustula, nodula dan
jaringan parut. Jerawat disebabkan oleh tersumbatnya pori-pori kulit/ folikel rambut
sehingga terjadi peradangan yang menimbulkan kantung-kantung kecil.
Tersumbatnya folikel tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal: produksi
minyak (sebum) yang berlebihan pada kulit oleh kelenjar sebasea, sel-sel kulit mati
yang belum lepas sepenuhnya sehingga menempel dan bercampur dengan sebum,
serta bakteri yang menumpuk (Propionibacterium acnes). Selain di muka, jerawat
juga dapat ditemukan di tempat lain dimana terdapat kelenjar sebasea seperti leher,
bahu, paha, lengan, kaki, dan bokong.vii
Penyebab produksi sebum yang berlebihan adalah fluktuasi hormon androgen
yang tidak stabil. Fluktuasi hormon yang dimaksud dapat dijumpai pada:viii
Remaja, baik laki-laki maupun perempuan
Wanita, beberapa hari sebelum siklus haid
Wanita hamil
Orang yang menggunakan obat-obatan tertentu, seperti kortison
Akibatnya, jerawat biasanya diderita oleh para remaja mulai dari usia pubertas
sampai akhir dari belasan tahun (19 tahun). Di usia 20 tahun dan selanjutnya,
jerawat biasanya mulai berkurang meskipun ada beberapa orang yang masih
menderita jerawat sampai usia 30an bahkan 45an.
Bayi juga diketahui dapat menderita jerawat karena penurunan hormon dari
ibunya sesaat sebelum persalinan atau karena tekanan/ stres saat persalinan
memicu tubuh bayi untuk melepaskan hormon tersebut dengan sendirinya.ix
Penyebab jerawat lainnya adalah sebagai berikut:vii
Pemakaian kosmetik yang berminyak pada kulit, apalagi kalau tidak
dibersihkan sebelum tidur di malam hari
Faktor genetika
Gesekan dengan benda-benda seperti helm, telepon, dll.
Jerawat umum yang biasa ditemukan pada remaja adalah jenis acne vulgaris.
Selain acne vulgaris, jenis jerawat lainnya adalah komedo, rosaceae, chloracne,
7
jerawat batu, dll. Komedo disebabkan oleh folikel yang tersumbat. Komedo yang
bersifat tertutup (whitehead) terbentuk karena timbulnya kulit di atas pori-pori yang
tersumbat tersebut. Apabila terekspos dengan lingkungan luar, komedo tersebut
akan tumbuh menjadi blackhead karena teroksidasi.vi Jerawat biasa dapat dikenali
dengan mudah (penegakkan diagnosanya tidak susah), yaitu dengan melihat bintil-
bintil kecil berwarna pink atau merah. Jerawat ini biasanya disebabkan oleh bakteri
yang menginfeksi pori-pori yang tersumbat tadi. Bakteri bisa berasal dari kosmetik,
handuk muka, tangan, telepon, helm, dll. Jerawat batu mempunyai ciri-ciri tonjolan
yang besar-besar, kebanyakan hanya menyerang muka dan disertai dengan sakit
yang hebat.
Patologi dari acne vulgaris adalah sebagai berikut: Produksi sebum yang
berlebihan bercampur dengan sel-sel kulit yang telah mati membentuk gumpalan
halus menyebabkan tersumbatnya saluran unit pilosebasea/ folikel. Akibatnya,
semakin banyak sebum yang terperangkap dalam unit tersebut. Bakteri-bakteri
yang normalnya memang ada di kulit akan menyerang unit tersebut dan mulai
bereproduksi karena sebum adalah salah satu bahan yang kondusif untuk kultivasi
hama/ bakteri. Hal ini diperparah dengan temperatur yang meningkat di sekitar
daerah yang teriritasi. Sementara itu, pembengkakan yang disebabkan oleh infeksi
akan membuat folikel benar-benar tersumbat sehingga sebum sekarang
menggenangi unit pilosebasea. Keseluruhan proses ini berakhir pada
perkembangan komedo dan ditandai oleh akumulasi dari pus serta warna
kemerahan, kekerasan, dan kelembutan yang bergantung kepada tingkat
keparahan jerawat pembengkakan tersebut.iv
Diagnosis jerawat dapat dilakukan dengan melihat rekam medis dan melakukan
uji dermatologis untuk mengetahui jenis jerawat yang diderita dan gangguan medis
yang mungkin tak diketahui. Untuk acne vulgaris sendiri, ada beberapa skala yang
dapat digunakan untuk menilai tingkat keparahannya, tiga di antaranya adalah:
Teknik penilaian jerawat Leeds: menghitung dan mengelompokkan jerawat
ke dalam yang membengkak dan yang tidak membengkak (dari 0-10)
Penilaian jerawat skala Cook: menggunakan foto untuk menilai keparahan
8
dari yang paling ringan 0 sampai yang terparah 8
Skala Pillsbury: mengklasifikasikan jerawat secara praktis dari yang paling
ringan 1 sampai yang terparah 4
Penanganan jerawat ada berbagai macam, mulai dari mencuci muka secara
teratur dua kali sehari, pengobatan, pembedahan, penyinaran dengan laser, dll.
Pengobatan terdiri dari:
Benzoyl peroxide; cocok untuk acne vulgaris yang masih ringan dan hanya
menimbulkan efek samping yang ringan seperti kemerah-merahan pada kulit
dan mengering. Berapapun konsentrasi benzoyl peroxide, 2,5%, 5%, 10%,
adalah sama efektifnya untuk mengatasi jerawat. Benzoyl peroxide tidak
menyebabkan resistansi pada bakteri, tidak seperti pada antibiotik.x
Antiobiotik; biasanya dipakai untuk kasus jerawat yang sudah parah.
Antibiotik semakin berkurang keefektivitasannya karena resistansi bakteri
yang semakin menguat. Antibiotik dapat bersifat sebagai obat luar atau obat
dalam.vii
Hormon. Jerawat pada perempuan dapat diatasi dengan pengobatan oleh
hormon. Hormon androgen yang menyebabkan munculnya jerawat dapat
dikurangi dengan campuran dari antiandrogen cyproterone dan oestrogen
(Diane 35).
Retinoid (tretinoin, adapalene, dan tazarotene).vii
Asam salisilat dan asam glikolik.vii
Cokelat adalah makanan yang terbuat atau diolah dari biji kakao (Theobroma
cacao). Sekilas tentang sejarah cokelat adalah bahwa rahasia dari kelezatan pohon
kakao itu terungkap kira-kira 2000 tahun yang lalu di hutan hujan tropis Amerika.
Orang-orang yang pertama kali diketahui membuat cokelat adalah orang-orang
Meksiko dan Amerika Tengah. Mereka, termasuk di dalamnya suku Maya dan
Aztec, mencampurkan biji kakao yang telah digiling dengan berbagai macam
rempah-rempah untuk membuat minuman yang pedas dan berbusa. Selanjutnya,
para penakluk dari Spanyol membawa pulang serta biji-biji kakao tersebut ke
kampung halaman mereka, dimana resep-resep baru tercipta di sana. Akhirnya,
9
minuman ini terkenal sampai ke seluruh pelosok Eropa. Sejak saat itu pula
perkembangan teknologi berhasil memodifikasi tekstur dan cita rasa dari cokelat
menjadi beragam adanya, tetapi rasa cokelat itu sendiri tetap menjadi salah satu
rasa yang difavoritkan orang banyak.xi
Rasa dari cokelat sulit untuk didefinisikan. Menurut Joel Glenn Brenner, dalam
bukunya yang berjudul Emperors of Chocolate, rasa cokelat terdiri dari rasa 1200
zat yang telah bercampur, dimana tidak ada rasa yang dominan satu sama lain. Ada
beberapa dari zat tersebut yang kalau berdiri sendiri akan sangat tidak enak
rasanya.
Cokelat/ kokoa adalah bahan makanan yang relatif mahal dibandingkan gula dan
minyak nabati sehingga kedua bahan ini sering digunakan untuk menggantikan
cokelat. Di samping lebih murah, penggunaan gula dan minyak nabati akan
memudahkan pelapisan dengan cokelat di luar. Cokelat yang dibuat dengan proses
ini biasanya hanya mengandung 20% padatan kokoa yang asli. Hal ini sering
menyebabkan kesalahpahaman masyarakat yang mengatakan bahwa cokelat
adalah penyebab dari penyakit yang disebabkan konsumsi gula berlebihan. Cokelat
yang mengandung 50-70% padatan kokoa disebut sebagai coklat premium.
Jenis-jenis cokelat:
Cokelat hitam atau sering disebut cokelat biasa adalah cokelat tanpa susu
sebagai zat aditif. Pemerintah US memberinya nama sweet chocolate dan
membutuhkan konsentrasi chocolate liquor sebesar 15%, sedangkan
pemerintah Eropa menuntut minimum 35% padatan kokoa. Sebelumnya,
dalam industri coklat Amerika, dikenal adanya: chocolate liquor yaitu padatan
biji kakao yang telah digiling dan/atau dilelehkan, cocoa butter yaitu
komponen lemak dari cokelat, dan cocoa powder yaitu bagian dari biji kakao
yang tidak berlemak dan digiling menjadi bubuk. Cokelat hitam diyakini
sebagai jenis cokelat yang paling bagus untuk dikonsumsi karena efek
sehatnya. Penelitian menunjukkan bahwa kandungan cokelat hitam dapat
menurunkan tekanan darah dan melawan penyakit, tetapi tidak pada cokelat
susu dan cokelat putih. Salah satunya adalah kandungan antioksidan yang
dapat menangkal radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang
10
merusak pada organ hati dan penyakit lainnya. Namun, intervensi dari susu
seperti pada cokelat susu dan cokelat putih akan menghalangi absorpsi dari
antioksidan tersebut. Kandungan cocoa phenol di dalam cokelat akan
menurunkan tekanan darah.xii
Cokelat susu adalah cokelat yang dibuat dari campuran padatan cokelat dan
susu, bisa dalam bentuk bubuk susu, susu cair atau susu terkondensasi.
Daniel Peter dari Switzerland berhasil menyempurnakan proses pembuatan
cokelat susu dan memasarkannya pada tahun 1875. Pemerintah US
meminta syarat 10% chocolate liquor pada cokelat tersebut dan pemerintah
Eropa meminta minimum 25% padatan kokoa. Oleh karena sebagian besar
digantikan oleh susu, cokelat susu mempunyai cita rasa cokelat yang lebih
lembut. Kualitas dari cokelat susu dapat berbeda-beda tergantung dari
proporsi penggunaan chocolate liquor dan kemurnian bahan tanpa
penggunaan penyedap buatan. Cokelat susu Eropa umumnya mengandung
susu yang terkondensasi sedangkan cokelat susu Amerika dan Inggris
mengandung campuran dari susu dan gula.xiii
Cokelat putih terdiri dari susu, gula dan cocoa butter tanpa padatan kokoa
sama sekali sehingga tidak dapat sepenuhnya dikatakan cokelat. Cokelat
putih mempunyai cita rasa dan bentuk seperti krim.xiv
Chocolate Couverture. Couverture adalah kata yang digunakan untuk
menunjukkan kualitas cokelat yang tinggi dengan proporsi terbanyak berada
di cocoa butter dan chocolate liquor.xv
Cokelat Belgiaxvi
Cokelat Swissxvii
Cokelat Trufflexviii
Cokelat tanpa gulaxix
14.Rancangan Penelitian
14.1 Desain Penelitian
11
Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross-sectional yang bersifat
observasional analitik untuk mengetahui prevalensi kemunculan jerawat pada
mahasiswa/i yang mengonsumsi coklat hitam dan mencari tahu hubungan antara
pengonsumsian coklat hitam dengan kemunculan jerawat.
14.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat pelaksanaan : Kampus Universitas X
Waktu penelitian : 21 Desember 2010 – 22 Februari 2011
14.3 Sumber Data
Data berasal dari data primer yang didapatkan dari pendataan kuesioner yang telah
dijawab dan dikembalikan kepada peneliti
14.4 Populasi Target dan Populasi
Populasi target : Remaja berusia 17-21 tahun
Populasi terjangkau : Mahasiswa/i Universitas X yang berusia 17-21 tahun
14.5 Kriteria Inklusi, Eksklusi, dan Drop Out
14.5.1 Kriteria Inklusi
Mahasiswa/i Universitas X
Berusia 17-21 Tahun
Mengonsumsi cokelat hitam
14.5.2 Kriteria Eksklusi
Tidak menyetujui informed consent
Mengonsumsi makanan berlemak dan berkadar gula tinggi di
samping coklat hitam
Melakukan perawatan muka di luar dari mencuci muka setiap hari
sebanyak dua kali
12
Mempunyai riwayat diabetes mellitus
Mempunyai alergi terhadap cokelat
14.5.3 Kriteria Drop Out
Tidak mengisi kuesioner dengan lengkap
Tidak mengembalikan lembaran kuesioner
14.6 Estimasi Besar Sampel
Perkiraan besar sampel akan dihitung dengan rumus sampel tunggal:
n=zα
2PQ
d2
Nilai yang digunakan:
zα = 1,96
P = 0,5
Q = 1-P = 1 - 0,5 = 0,5
d = 0,1
Dengan memasukkan data ke dalam rumus maka:
n=(1,96)2 x 0,5 x0,5
0,12 =96,04≈96
Dengan adanya perkiraan drop out maka:
n '= n(1−f )
n'= 961−0,1
=106,67 ≈107
14.7 Sampel dan Cara Pemilihan Sampel
Sampel adalah populasi terjangkau, yaitu mahasiswa/i Universitas X 17-21 tahun,
yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta berhasil dipilih melalui
simple random sampling. Sampel yang benar diteliti adalah yang telah melewati
13
kriteria drop out.
14.8 Cara Kerja
Identifikasi Variabel
Variabel bebas : Pengonsumsian coklat hitam
Variabel terikat : Kemunculan jerawat
Variabel perancu : Genetik
Teknis Pelaksanaan
1. Membuat proposal penelitian
2. Mengajukan proposal penelitian kepada penanggung jawab modul riset
dan pembimbing penelitian
3. Memohon persetujuan kepada penanggung jawab modul riset dan
mengajukan proposal penelitian kepada Komisi Etik FKUI
4. Menentukan sampel sesuai kriteria inklusi dan ekslusi
5. Membagikan kuesioner
6. Mengumpulkan kuesioner setelah diisi oleh responden
7. Melakukan pendataan
8. Melakukan pengolahan dan analisis data
9. Menyusun laporan penelitian
14.9 Kerangka Alur Penelitian
14
Melakukan survey dan mendata hasilnya
Memilih sampel
Memenuhi kriteria inklusi dan eksklusiMengisi informed consent
Pemberian kuesioner dan melihat gejala kemunculan jerawat
Pencatatan data
Pengolahan data
Ya
Tidak
Tidak diikutsertakan dalam penelitian
14.10 Definisi dan Batasan Operasional
Jerawat yang dibatasi dalam penelitian ini adalah jerawat umum yang biasa
diderita oleh para remaja (common acne atau acne vulgaris)
Cokelat hitam digunakan karena kandungan alaminya yang mirip dengan
buah kakao asli yang tanpa bahan aditif lainnya seperti pada cokelat lain
Remaja berusia 17-21 tahun dipilih karena berdasarkan berbagai sumber
terpercaya, merekalah yang rentan terhadap kemunculan jerawat sehingga
akan memudahkan peneliti dalam mendapatkan subjek penelitian yang
diinginkan
15
Laki-laki dan perempuan tidak dibedakan dengan asumsi bahwa apabila
kemunculan jerawat lebih frekuen pada laki-laki, hal tersebut telah diketahui
sebelumnya dan diterima secara ilmiah/umum (prior, common and scientific
knowledge). Hormon androgen (testosteron) yang lebih banyak pada laki-laki
memicu jerawat.
Universitas X dipilih karena dapat dijangkau oleh peneliti
14.11 Rencana Pengolahan dan Analisis Data
Data yang didapat akan diolah dan dianalisis menggunakan program SPSS for
Windows versi 17. Data yang telah dimasukkan akan diperiksa dan dibersihkan. Uji
yang akan dilakukan adalah uji chi square.
15. Masalah Etika
1. Persetujuan dari Komisi Etik FKUI
2. Persetujuan dari penanggung jawab modul riset
3. Persetujuan dari responden untuk menjalani penelitian dengan
menandatangani informed consent.
4. Pemberian penjelasan kepada subyek mengenai penelitian yang akan
dilakukan dan menjamin kerahasiaan data subyek.
5. Pemberian hak yang sebesar-besarnya kepada subyek untuk menolak
mengikuti penelitian.
6. Pemberian bingkisan dan ucapan terima kasih atas kesediaan responden.
16. Daftar Pustaka
16
i Does Chocolate Cause Acne? Possibly The Most Asked Question In The 20th Century And
Continuing! [Internet]. Sarah H. Tersedia di: http://ezinearticles.com/?Does-Chocolate-Cause-
Acne?-Possibly-The-Most-Asked-Question-In-The-20th-Century-And-Continuing!&id=439388
(diunduh tgl 26 Des 2010, jam 12.04)
ii The Chocolate and Acne Myth [Internet]. Anonim. Tersedia di: http://www.acne-
resource.org/acne-articles/chocolate-myth.html (diunduh tgl 26 Des 2010, jam 11.50)
iii Acne Vulgaris: Nutritional Considerations [Internet]. Physicians Committee for Responsible
Medicine. Tersedia di: http://www.tcolincampbell.org/courses-resources/article/acne-vulgaris-
overview-and-risk-factors/category/integumentary-system/?
tx_ttnews[backPid]=76&cHash=bb89f9b948 (diunduh tgl 26 Des 2010, jam 12.17)
iv Acne Vulgaris [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.h-b-f.info/health_acne_vulgaris.htm (diunduh tgl 26 Des 2010, jam 12.10)
v Who’s At Risk? [Internet]. Anonim. Tersedia di: http://www.skinsight.com/adult/acneVulgaris-
whosAtRisk.htm (diunduh tgl 26 Des 2010, jam 11.39)
vi Causes [Internet]. Mayo Clinic Staff. Tersedia di:
http://www.mayoclinic.com/health/acne/DS00169/DSECTION=causes (diunduh tgl 26 Des
2010, jam 01.03)
vii Acne Vulgaris [Internet]. Anonim. Tersedia di: http://acnevulgaris.net (diunduh tgl 26 Des
2010, jam 11.26)
viii Risk Factors [Internet]. Mayo Clinic Staff. Tersedia di:
http://www.mayoclinic.com/health/acne/DS00169/DSECTION=risk-factors (diunduh tgl 26
Des 2010, jam 12.53)
ix Acne Vulgaris: Cause [Internet]. Tersedia di: http://www.webmd.com/skin-problems-and-
treatments/acne/acne-vulgaris-cause (diunduh tgl 26 Des 2010, jam 11.45)
x Acne Vulgaris: Diagnosis and Treatment [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.tcolincampbell.org/courses-resources/article/acne-vulgaris-overview-and-risk-
factors/category/integumentary-system/?tx_ttnews[backPid]=76&cHash=bb89f9b948
(diunduh tgl 26 Des 2010, jam 12.17)
xi All About Chocolate: History of Chocolate [Internet]. Justin Kerr. Tersedia di:
http://www.fieldmuseum.org/chocolate/history.html (diunduh tgl 28 Des 2010, jam 05.19)
xii Dark Chocolate [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.chocolate-source.co.uk/dark_chocolate.htm (diunduh tgl 28 Des 2010, jam 06.06)
xiii Milk Chocolate [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.chocolate-source.co.uk/milk_chocolate.htm (diunduh tgl 28 Des 2010, jam 06.20)
xiv White Chocolate [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.chocolate-source.co.uk/white_chocolate.htm (diunduh tgl 28 Des 2010, jam 06.24)
xv Chocolate Couverture [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.chocolate-source.co.uk/chocolate_couverture.htm (diunduh tgl 28 Des 2010, jam
06.35)
xvi Belgian Chocolate [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.chocolate-source.co.uk/belgian_chocolates.htm (diunduh tgl 28 Des 2010, jam
06.33)
xvii Swiss Chocolate [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.chocolate-source.co.uk/swiss_chocolates.htm (diunduh tgl 28 Des 2010, jam
06.36)
xviii Truffle Chocolate [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.chocolate-source.co.uk/truffle_chocolates.htm (diunduh tgl 28 Des 2010, jam
06.36)
xix Sugar-free Chocolate [Internet]. Anonim. Tersedia di:
http://www.chocolate-source.co.uk/sugar-free_chocolates.htm (diunduh tgl 28 Des 2010, jam
06.37)
17. Lampiran
Lampiran 1
Perincian Anggaran
Jenis Pengeluaran Jumlah & Harga Total Jumlah Biaya
Biaya Print 30 x Rp 1.000,00 Rp 30.000,00
Biaya Fotokopi 150 x 3 x Rp 200,00 Rp 90.000,00
Transportasi
Peneliti2 x Rp 25.000,00
Rp 50.000,00
Souvenir 110 x Rp 10.000,00 Rp 1.100.000,00
Total Rp 1.270.000,00