proposal igd fixed
DESCRIPTION
contoh proposalTRANSCRIPT
PROPOSALKEGIATAN RENOVASI GEDUNG IGD
RUMAH SAKIT XYZ
TAHUN 2015
PROPOSALRENOVASI GEDUNG INSTALASI GAWAT DARURAT
RUMAH SAKIT XYZTahun 2015
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Menurut Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, salah satu fungsi sosial
rumah sakit adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Rumah sakit harus berlandaskan
pada etika dan moral, meningkatkan pelayanan, menerapkan prinsip keselamatan pasien,
bersikap profesional, menjaga mutu pelayanan, serta terbuka kepada masyarakat. Rumah sakit
adalah insitusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Menurut pasal 4 Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan
bahwa setiap orang berhak atas kesehatan. Hak yang dimaksud dalam pasal ini adalah hak
untuk memperoleh pelayanan kesehatan dari fasilitas pelayanan kesehatan agar dapat
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Undang-undang Rumah Sakit juga
menyebutkan bahwa setiap rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan gawat
darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuannya serta membuat, melaksanakan dan
menjaga standar pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani pasien.
Gawat darurat adalah suatu keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. Sesuai dengan pasal 32
Undang-undang Kesehatan menyebutkan bahwa dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan
kesehatan, baik pemerintah maupun swasta, wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi
penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu. Dalam pelayanan
kesehatan tersebut juga harus dilengkapi dengan peralatan-peralatan medis dan non medis
yang memadai sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan dan juga harus memenuhi standar
mutu, keamanan dan keselamatan serta mempunya izin edar sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan. Salah satu persyaratan izin rumah sakit lainnya adalah Rumah sakit
memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pelayanan gawat darurat selama 24 jam sehari.
Dalam melakukan pelayanan juga harus membutuhkan sumber daya manusia yang
berkompeten dalam melakukan upaya kesehatan dengan pendekatan promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan kebijakan mengenai Standar Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit yang tertuang dalam KEPMENKES RI No. 856/MENKES/SK/IX/2009
yang mengatur standarisasi pelayanan gawat darurat di rumah sakit guna meningkatkan kualitas
IGD di Indonesia. IGD juga harus menyediakan sarana penerimaan untuk penatalaksanaan
pasien dalam keadaan bencana, hal ini merupakan bagian dari perannya di dalam membantu
keadaan bencana yang terjadi di tiap daerah. Ruang IGD, selain sebagai area klinis, IGD juga
memerlukan fasilitas yang dapat menunjang beberapa fungsi-fungsi penting sebagai berikut:
kegiatan ajar mengajar, penelitian/riset, administrasi, dan kenyamanan staff. Total ukuran dan
jumlah area IGD akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: Jumlah angka pasien,
pertumbuhan yang diproyeksikan, anti pasti perubahan di dalam teknologi, keparahan
penyakit, waktu penggunaan laboratorium dan imaging medis, jumlah atau susunan
kepegawaian dan struktur. Adapun area-area yang ada di dalam kegiatan pelayanan
kesehatan bagi pasien di IGD adalah :
(1) Area administratif, (2) Reception/Triage/Waiting area, (3) Resuscitation area, (4)
Area Perawat Akut (pasien yang tidak menggunakan ambulan), (5) Area Konsultasi
(untuk pasien yang menggunakan ambulan), (6) Staff work stations,(7) Area Khusus,
misalnya: Ruang wawancara untuk keluarga pasien, Ruang Prosedur, Plaster room,
Apotik, Opthalmology / ENT, Psikiatri, Ruang Isolasi, Ruang Dekontaminasi, Area ajar
mengajar. (8) Pelayanan Penunjang, misalnya: Gudang / Tempat Penyimpanan,
Perlengkapan bersih dan kotor, Kamar mandi, Ruang Staff, Tempat Troli Linen, (9)
Tempat peralatan yang bersifat mobile Mobile X-Ray equipment bay, (10) Ruang alat
kebersihan. (11). Area tempat makanan dan minuman, (12) Kantor Dan Area
Administrasi, (13) Area diagnostic misalnya medis imaging area laboratorium, (14)
Departemen keadaan darurat untuk sementara/ bangsal observasi jangka pendek/
singkat (opsional), (15) Ruang Sirkulasi.
Rumah sakit xyz merupakan rumah sakit daerah yang menjadi rujukan bagi penderita di
wilayah kabupaten …… harus dapat melayani dan menerima pasien penderita penyakit baik
penyakit akut maupun pada pasien penderita yang mengalami kekambuhan (kronis). Masalah
yang terjadi di rumah sakit xyz saat ini adalah keterbatasan sarana gedung IGD yang cukup
memadai dan mampu menampung banyak pasien. Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan
salah satu unit yang sangat dipengaruhi fluktuasi jumlah pasien suatu rumah sakit, karena IGD
merupakan salah satu pintu pertama pasien yang sangat berkaitan dengan keselamatan,
kesembuhan dan kepuasan pelanggan. Penambahan jumlah pasien yang berkunjung ke suatu
rumah sakit apabila tidak dibarengi oleh penambahan sarana dan prasarana serta Sumber Daya
Manusia (SDM) yang kompeten dan memadai maka akan menjadi berakibat kurang baik bagi
keberlangsungan hidup organisasi rumah sakit tersebut. Seiring dengan semakin meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap RS. xyz maka berimbas pada peningkatan jumlah pasien di
IGD sebagai pintu gerbang utama rumah sakit. Apabila di suatu waktu terjadi kunjungan pasien
ke IGD sangat banyak, sedangkan sarana prasarana gedung, peralatan dan SDM kurang
memadai maka kondisi ini berpotensi menimbulkan ketidakpuasan terhadap pelayanan yang
diberikan. Sejak tahun 2014 ini RS. xyz berupaya melangkah untuk mengatasi kondisi IGD saat
ini dengan menyusun perencanaan renovasi pembangunan gedung IGD yang refresentatif dan
memadai sesuai dengan standar yang dipersyaratkan Kementerian Kesehatan RI.
Karena keterbatasan lahan tanah yang ada, maka renovasi Pembangunan gedung Unit Gawat
Darurat (UGD) Rumah Sakit xyz ini dilakukan dengan menambah lantai ke atas yang terdiri dari
dua lantai dan dikerjakan dalam satu tahap, dimulai dari pekerjaan lantai satu yang
dilaksanakan dilanjutkan dengan pekerjaan lantai dua dan atap yang keseluruhan pekerjaan
dilaksanakan pada tahun anggaran 2015.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
: a. Maksud
Maksud Renovasi pembangunan Gedung Instalasi Gawat Darurat
adalah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana gedung pelayanan kesehatan masyarakat khususnya untuk
pelayanan pada pasien-pasien dengan kondisi gawat darurat. IGD RS
Xyz diharapkan dapat memenuhi dan mewujudkan gedung IGD yang
memadai, representatif dan mampu menampung banyak pasien.
b. Tujuan
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat
2. Melaksanakan pembangunan gedung IGD yang refresentatif
dan memadai sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Kementerian Kesehatan RI dalam KEPMENKES RI No.
856/MENKES/SK/IX/2009
3. TARGET/ SASARAN
: Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan renovasi pembangunan gedung IGD ini Secara umum adalah untuk meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dengan mengoptimalkan keberadaan gedung IGD RS. xyz
4. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA
: a. Sumber Dana : Swadana dari RS xyz
b. Total perkiraan biaya yang diperlukan :
Rp. 2.161.100.000,- (Satut milyar seratus enam puluh satu juta
seratus ribu rupiah)
5. RUANG LINGKUP, LOKASI PEKERJAAN, FASILITAS PENUNJANG
: a. Ruang lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi, meliputi :
1) Pekerjaan struktur
2) Pekerjaan Arsitektur
3) Pekerjaan Mekanikal
4) Pekerjaan Elektrikal
5) Pekerjaan Utilitas
b. Ruang lingkup konsultan Pengawas
c. Lokasi pengadaan pekerjaan konstruksi Jl. ……….
6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN
: Pembangunan Kontruksi diperkirakan sekitar 120 Hari kalender (4
bulan), Jangka waktu pemeliharaan adalah 1 tahun sejak serah
terima pekerjaan
7. KELUARAN/ PRODUK YANG DIHASILKAN
: Keluaran/produk yang dihasilkan dari pelaksanaan pengadaan
pekerjaan konstruksi :
Tersedianya Gedung Instalasi Gawa Darurat 2 lantai
8. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONSTRUKSI
: Spesifikasi teknis pekerjaan konstruksi, meliputi:
a. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;
b. Ketentuan penggunaan peralatan yang diperlukan;
c. Ketentuan penggunaan tenaga kerja;
d. Metode kerja/prosedur pelaksanaan pekerjaan
e. Ketentuan gambar kerja;
f. Ketentuan perhitungan prestasi pekerjaan untuk pembayaran;
Pembayaran dilakukan secara bertahap (termin)
g. Ketentuan pembuatan laporan dan dokumentasi
Laporan perencanaan, Laporan pertengahan dan Laporan Akhir
h. Ketentuan mengenai penerapan manajemen K3 konstruksi
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja);
2.3.5 Rencana Anggaran Biaya
Anggaran Biaya yang diperlukan untuk kegiatan tersebut sebesar Rp. 2.161.100.000,- (Satut
milyar seratus enam puluh satu juta seratus ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
RENCANA ANGGARAN BIAYARenovasi Gedung Instalasi Gawat DaruratRS. XYZU R A I A N BIAYA 2,161,100,000 BELANJA BARANG DAN JASA 2,161,100,000 Belanja Penggandaan/Fotocopy 3,100,000 Foto copy Dokumen uk A4/F4 1,600,000 Foto copy Gambar 1,500,000 Belanja Jasa Konsultansi 158,000,000 Konsultan Pengawas Gedung IGD 158,000,000 BELANJA MODAL 2,000,000,000 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi 2,000,000,000 Pembangunan Gedung IGD 1000 m2 (2 lantai) 2,000,000,000
III. Penutup
Demikian Proposal ini disusun untuk dipergunakan seperlunya dan semoga menjadi
bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan
keputusan penyediaan anggaran.
Kab............, 2015 Pimpinan Pembangunan Gedung IGD
.____________________________________.
.