protap igd

24
SOP / PROTAP PEMBERIAN OKSIGEN SOP PEMBERIAN OKSIGEN Status Dokumen Indu k Salinan No.Distribusi NAMA INSTITUSI SOP / PROTAP PEMBERIAN OKSIGEN No Dokumen ........ No Revisi …. Halaman 1/1 SOP UGD Tanggal Terbit ……… Disetujui oleh, Pengertian Memberikan oksigen pada pasien Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasien Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter Prosedur A. Persiapan Alat : 1. Tabung O2 lengkap dengan manometer 2. Mengukur aliran (flowmeter) 3. Botol pelembab berisi air steril / aquadest 4. Selang O2 5. Plester 6. kapas alcohol B. Pelaksanaan : 1. Atur posisi semifoler 2. Slang dihubungkan dengan oksigen 3. Sebelum memasang slang pada hidung pasien slang dibersihkan dahulu dengan kapas alkohol 4. Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu ditutup kembali 5. Memasang canul hidung, lakukan fixasi (plester) 6. Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai perintah dokter Hal-hal yang perlu diperhatikan : 1. Apakah jumlah yang masuk (cc/mnt) sudah sesuai dengan instruksi? Lihat angka pada manometer. 2. Apakah ujung kateter oksigen sudah masuk maksimal

Upload: devi-chairani-hasibuan

Post on 17-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: PROTAP IGD

SOP / PROTAP PEMBERIAN OKSIGEN

SOP PEMBERIAN OKSIGEN

Status Dokumen 

 Induk                              Salinan                        No.Distribusi

NAMA INSTITUSI

SOP / PROTAPPEMBERIAN OKSIGEN

No Dokumen

........

No Revisi

….

Halaman

1/1

SOP

UGD

Tanggal Terbit

………

Disetujui oleh,

Pengertian Memberikan oksigen pada pasienTujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada pasienKebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokterProsedur A.    Persiapan Alat :

1. Tabung O2 lengkap dengan manometer2. Mengukur aliran (flowmeter)3. Botol pelembab berisi air steril / aquadest4. Selang O25. Plester6. kapas alcohol

B.     Pelaksanaan :1.   Atur posisi semifoler2.   Slang dihubungkan dengan oksigen

3.    Sebelum memasang slang pada hidung pasien slang dibersihkan dahulu dengan kapas alkohol4.   Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung tangan lalu ditutup kembali5.   Memasang canul hidung, lakukan fixasi (plester)6.   Membuka flowmeter kembali dengan ukuran sesuai perintah dokter

Hal-hal yang perlu diperhatikan :1.    Apakah jumlah yang masuk (cc/mnt) sudah sesuai dengan instruksi? Lihat angka pada

manometer.2.    Apakah ujung kateter oksigen sudah masuk maksimal kelubang hidung? Bila ujung

kateter masih belum masuk maksimal, supaya posisi kateter diperbaiki.Memberitahukan pada keluarga pasien untuk melapor kepada petugas bila tabung oksigen / air steril habis

Unit terkait Rawat Inap

Page 2: PROTAP IGD

SOP / PROTAP Pemberian Oksigen Melalui Sungkup Muka Non Breathing

Disiapkan oleh : Disetujui Oleh : Ditetapkan Oleh :Direktur Utama

Nama

Jabatan Kepala Bidang Keperawatan Direktur Pelayanan

Tanda Tangan

STANDAR PROSEDUR OPERASIONALTanggal Terbit : Unit Kerja :

Pengertian :

Memasukan zat asam atau oksigen melalui mulut dan hidung dengan menggunakan Sungkup muka non

breathing

Tujuan  :

Memasok kebutuhan zat asam atau mencegah dan mengobati pasien pada keadaan :

1.    Hipoksemia.

2.    Hipoksia.

3.    Anoksia.

Kebijakan :

1.    Maintenance kadar normal oksigen dalam darah.

2.    Oksigenasi tidak adekuat dengan kebutuhan oksigenasi  hampir 100%

Prosedur  :

1. Persiapan Alat

a. Tabung Oksigen

b. Flow Meter

c. Regulator

d. Tabung Humidifier

e. Aquades Steril

f.  Selang sungkup muka non breathing

           2. Persiapan Pasien

a. Beri infoermasi pada pasien

b. Atur posisi pasien

3. Prosedur

a.    Cuci Tangan dengan prinsip 6 langkah cuci tangan

b.    Cek Tabung Oksigen dan Flowmeter

c.    Pasang Regulator

Page 3: PROTAP IGD

d.   Isi Tabung Humidifier dengan aquabides steril sampai tanda batas

e.    Pasang selang oksigen pada tabung humidifier

f.     Stel oksigenasi pada tabung humidifier

g.    Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara kantung dengan sungkup

h.    Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman

i.      Sesuaikan aliran oksigen,

j.      Anjurkan pasien untuk istirahat

k.    Alat-alat dirapihkan

l.      Cuci Tangan

m.  Observasi respon pasien terhadap pemberian oksigen

Unit Terkait :

1. Ruang Rawat Inap

2.  IGD

3.  Ruang Rawat Jalan

SOP NEBULIZER

Status Dokumen

  Induk                              Salinan                        No.Distribusi

NAMA INSTITUSI

SOP / PROTAP

NEBULAIZER

No Dokumen

........

No Revisi

….

Halaman

1/1

SOP

UGD

Tanggal Terbit

………

Disetujui oleh,

Pengertian Nebulaizer adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengencerkan dahak dan melonggarkan jalan nafas

Tujuan 1.    Merelaksasi jalan nafas.

2.    Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.

Page 4: PROTAP IGD

3.    Menurunkan edema mukosa.

4.    Pemberian obat secara langsung pada saluran pernafasan untuk pengobatan penyakit, seperti : bronkospasme akut, produksi sekret yang berlebihan, dan batuk yang disertai dengan sesak nafas.

Kebijakan 1.    Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter

2.    Peralatan nebulizer standar

Prosedur Persiapan Alat :

1.      Tabung O2

2.      Obat untuk bronchodilator antara lain : ventolin, dexamethasone

3.      Masker oksigen

4.      Nebulizer 1 set.

5.      Obat untuk terapi aerosol dan pengencernya bila diperlukan.

6.      Stetoskop.

7.      Tissue.

8.      Nierbeken/bengkok.

9.      Suction (kalau perlu).

Persiapan Pasien  :

1.    Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

2.    Pasien diatur sesuai kebutuhan

Pelaksanaan :

         Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

         Membawa alat-alat ke dekat pasien.

         Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien

         Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer).

         Menghubungkan nebulizer dengan listrik

         Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out flow apakah timbul uap

Page 5: PROTAP IGD

atau embun.

         Menghubungkan alat ke mulut atau menutupi hidung dan mulut (posisi) yang tepat.

         Menganjurkan agar klien untuk melakukan nafas dalam, tahan sebentar, lalu ekspirasi.

         Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur.

10.     Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk mengeluarkan sekret.

11.     Perhatian :

a. Tetap mendampingi klien selama prosedur (tidak meninggalkan klien).

b. Observasi adanya reaksi klien apabila terjadi efek samping obat.

c.       Tempatkan alat nebulizer pada posisi yang aman (jangan sampai jatuh).

Unit terkait Rawat inap

SOP IGD

KEBUTUHAN ALAT DI INSTALASI IGD DAN PELAYANAN UMUM NO ALAT ALAT UKURAN JUMLAH SATUANA PEMERIKSAAN

UMUM1 Meja instrumen 2 rak 1 buah2 Bak instrument tertutup kecil 1 buah3 Bak instrument tertutup medium 1 buah4 Bak instrument besar ( obsgin) 1 buah5 Tromol kasar Diameter

sekitar 27 cm

2 buah

6 Nierbekken/ Kidney disk Ukuran 23 cm

2 buah

7 Nierbekken/ Kidney disk Ukuran 30 cm

2 buah

8 Timbangan injak dewasa Sekitar 430 x320 x 70 mm

1 buah

9 Standard infus Ketinggian dapat diatur sekitar 105-185 cm

1 buah

10 Lampu periksa halogen 1 Unit

Page 6: PROTAP IGD

11 Tensimeter/spyhgnomanometer dewasa

Manset dewasa

1 buah

12 Stetoskop dupleks dewasa 1 buah13 Thermometer klinik ( alektrik) 1 buah14 Tabung oksigen + regulator 1 m3 1 Unit15 Masker oksigen+kanula nasal dewasa 2 Unit16 Tempat tidur periksa

( examination bad)2 Unit

17 Rak alat serbaguna 1 buah18 Penutup baki rak alat serbaguna 2 buahB PENANGANAN

EMERGENSI DEWASA

1 Kit resusitasi dewasa 1 Unit2 Endhotracheal tube dewasa 2,5 1 buah3 Endhotracheal tube dewasa 3 1 buah4 Endhotrachal tube dewasa 4 1 buah5 Stilet untuk pemasangan ETT No 1 2 buah6 Nasogastric tube dewasa 5 1 buah

Nasogastric tube dewasa 8 1 buahC BAHAN HABIS

PAKAI1 Benang chromic (jarum tapper 0) 2/0 1 kotak2 Benang chromic (jarum tapper 0) 3/0 1 kotak3 Spuit disposable (steril) 1 100 Buah4 Spuit disposable (steril) 3 200 Buah5 Spuit disposable (steril) 5 200 Buah6 Spuit disposable (steril) 10 50 Buah7 Spuit disposable(steril) 20 50 Buah8 There-way stopcock  (steril) 1 Buah9 Infuse set dewasa 50 Buah10 Kateter intravena 16G 50 Buah11 Kateter intravena 18G 50 Buah12 Kateter intravena 20 G 50 Buah13 Kateter penghisap lender dewasa 8 1 Buah14 Kateter penghisap lender dewasa 10 1 Buah15 Sarung tangan steril 7 50 Pasang16 Sarung tangan steril 7,5 50 Pasang17 Sarung tangan steril 8 50 Pasang18 Sarung tangan panjang (manual

pasenta)7,5 5 Pasang

19 Sarung tangan panjang (manual plasenta)

8 5 Pasang

20 Sarung tangan rumah tangga serbaguna

2 Pasang

21 Sabun cair untuk cuci tangan 1 buah22 Plester non woven 5 x 5 cm 1 buah

Page 7: PROTAP IGD

D INSERSI DANEKSTRAKSI

1 Mangkok iodine 10 cm 1 Buah2 Tanakulum Schroeder 1 Buah3 Klem kasa lurus (sponge foster

straihgt)1 Buah

4 Gunting mayo CVD 1 Buah5 Alogator ekstrakto AKRD 1 Buah6 Sonde uterus sims 1 Buah

Status Dokumen   Induk                           Salinan                        No.Distribusi

INSTITUSI SOPALUR KEGAWAT DARURATAN 

No Dokumen

 UGD

No Revisi Halaman

PROTAP

UGD

Tanggal Terbit Disetujui oleh,

Pengertian Proses penerimaan pasien UGD sampai dengan pasien keluar dari UGDTujuan Sebagai tatalaksana dalm penerimaan pasien baruKebijakan Seluruh perawat wajib mengetahui dan mengerti  alur ini

Page 8: PROTAP IGD

Prosedur

Terima pasien 

Page 9: PROTAP IGD

Admin pasien Admin pasien 

Admin pasien 

 

Page 10: PROTAP IGD

INSTANSI SOPALUR KEGAWAT DARURATAN 

No Dokumen

 UGD

No Revisi Halaman

Prosedur 1. Perawat menerima pasien, kemudian catat identitas lengkapa dan jelas dan informed concernt

2. perawat melakaukan anamnesa (auto dan hetero anamnesa)

3. perawatmelakukan pemeriksaan GCS, TTV (T, N, RR, S) dan pemeriksaan fisik awal

4. pengelompokan pasien dan diagnosa awal

a. Gawat darurat : memerlukan tindaklan segera dan mengancam jiwa

b. Gawat non darurat : memerlukan tindakan segera tapi tidak mengancam jiwa

c. Non gawat darurat : tidak urgent tindakan segera dan tidak mengancam jiwa

5. untuk non gawat non darurat boleh diberi terapi simptomatis (berdasar gejala) dan disarankan jika sakit berlanjut bisa berobat lagi besok ke UGD/ BP

6. untuk gawat darurat dan gawat non darurat,  perawat menghubungi dokter jaga pada hari tersebut dan melaporkan kondisi terakhir pasien dan boleh melakukan tindakan awal pertolongan pertama/ baik live support (BLS) meliputi :

a.       Air way-    bebaskan jalan nafas-    jaw trust, chin lift dan hiperekstensi-    bersihkan jalan nafas dari sumbatan ( secret, benda asing)

b.      Breathing-    nafas buatan-    pasang oksigen jika perlu

c.       Circulation-    tensi dan nadi turu, pasang infuse-    monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu

7. bila diperlukan doketr jaga harus datang guna pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut

8. pasein/ keluarga melengkapi administrasi

9. semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan rujukan dengan lengkap pada status pasien

Unit terkait Rawat Inap

Page 11: PROTAP IGD

  Status Dokumen  

 Induk                              Salinan                        No.Distribusi

INSTITUSISOP / PROTAP

OBSERVASI PASIEN GAWAT

No Dokumen

........

No Revisi

….

Halaman

1/1

SOP

UGD

Tanggal Terbit

………

Disetujui oleh,

Pengertian Memantau keadaan pasien gawatTujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanyaKebijakan 1.    Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.

2.    Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter.

Prosedur Persiapan alat :

1.      Stetoskope2.      Tensimeter3.      Thermometer4.      Stop watch/ jam5.      Senter

Penatalaksanaan :

1.      Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.2.      Membawa alat-alat ke dekat pasien.3.      Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat

kegawatannya.4.      Hal-hal yang perlu diobservasi :a.    Keadaan umum penderitab.    Kesadaran penderitac.    Kelancaran jalan nafas (air Way).d.   Kelancaran pemberian O2e.    Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan dan Suhu.f.     Kelancaran tetesan infus

5.      Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).

6.      Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu dirujuk7.      Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa

pulang atau rawat inap.

Page 12: PROTAP IGD

8.      Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar observasi.Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat inap / rujuk.

Unit terkait Rawat Inap

Status Dokumen   Induk                              Salinan                        No.Distribusi

INSTITUSISOP / PROTAP

MENGHENTIKAN PERDARAHAN DI UGDNo Dokumen

........

No Revisi

….

Halaman

1/1

SOP

UGD

Tanggal Terbit

………

Disetujui oleh,

Pengertian Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah maupun non bedah.

Tujuan Mencegah terjadinya syokKebijakanProsedur A.    Persiapan Alat :

Alat yang dipersiapkan sesuai dengan teknik yang akan dilaksanakan untuk kasus bedah :

1.      Alat pelindung diri (masker, sarung tangan, scort)2.      Balut tekan3.      Kain kasa steril4.      Sarung tangan5.      Tourniquet6.      Plester7.      Set untuk menjahit luka8.      Obat desinfektan9.      Spuit 20-50 cc10.  Waskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin11.  Jelly

B.     Pelaksanaan tindakan1.      Memakai  masker, sarung tangan, scort2.      Perawat I

Page 13: PROTAP IGD

a)         Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang dekat dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan.b)        Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka

3.      Perawat IIa)         Mengatur posisi pasienb)        Memakai sarung tangan kecil

c)         Meletakkan kain kasa steril di atas luka, kemudian ditekan dengan ujung-ujung jarid)        Meletakkkan lagi kain kasa steril di atas kain kasa yang pertama, kemudian tekan

dengan ujung jari bila perdarah masih berlangsung. Tindakan ini dapat dilakukan secara berulang sesuai kebutuhan tanpa mengangkat kain kasa yang ada.

4.      Menekan balutana)         Meletakkan kain kasa steril di atas luka

b)        Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan benda keras (verband atau kayu balut) di atas lukac)         Membalut luka dengan menggunakan verband balut tekan.

5.      Memasang tourniquet untuk luka dengan perdarahan hebat dan trumatik amputasia)       Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi) dengan menggunakan kain kasa

sterilb)      Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah proximal luka, kemudian ikatlah

dengan kuat.c)       Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali secara periodik6.      Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemasangan tourniquete :a)       Pemasangan tourniquet merupakan tindakan terakhir jika tindakan lainnya tidak

berhasil. Hanya dilakukan pada keadaan amputasi atau sebagai “live saving”b)      Selama melakukan tindakan, perhatikan :Kondisi pasien dan tanda-tanda vitalEkspresi

wajahPerkembangan pasienUnit terkait Unit Gawat Darurat

Status Dokumen   Induk                              Salinan                        No.Distribusi

INSTANSISOP / PROTAP

OBSERVASI PASIEN GAWAT RSGMP UNSOED

No Dokumen

........

No Revisi

….

Halaman

1/1

SOP

UGD

Tanggal Terbit

………

Disetujui oleh,

Pengertian Memantau keadaan pasien gawatTujuan Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat agar selamat jiwanyaKebijakan 1.    Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan jiwa seseorang.

2.    Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter.

Prosedur Persiapan alat :

Page 14: PROTAP IGD

1.      Stetoskope2.      Tensimeter3.      Thermometer4.      Stop watch/ jam5.      Senter

Penatalaksanaan :

1.      Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.2.      Membawa alat-alat ke dekat pasien.3.      Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 – 15 menit sesuai dengan tingkat

kegawatannya.4.      Hal-hal yang perlu diobservasi :a.    Keadaan umum penderitab.    Kesadaran penderitac.    Kelancaran jalan nafas (air Way).d.   Kelancaran pemberian O2e.    Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan dan Suhu.f.     Kelancaran tetesan infus

5.      Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan penderita semakin tidak baik maka paramedis perawat harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar jam kerja pertelpon).

6.      Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter UGD maka perlu dirujuk7.      Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya diputuskan penderita bisa

pulang atau rawat inap.8.      Perkembangan penderita selama observasi dicatat dilembar observasi.

Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat jalan / rawat inap / rujuk.

Unit terkait Rawat Inap

Status Dokumen

  Induk                              Salinan                        No.Distribusi

INSTANSISOP / PROTAP

PENATALAKSANAAN HEACTING

No Dokumen

........

No Revisi

….

Halaman

1/1

Page 15: PROTAP IGD

SOP

UGD

Tanggal Terbit

………

Disetujui oleh,

Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup oleh jahitan unutk

menghindari infeksi lanjutananKebijakan 1.    Perawat yang sudah terlatih dalam melakukan heacting

2.    Semua pasien dengan vulknus laceratum dan luka kurang dari 6 jamProsedur PERSIAPAN PERALATAN :

1. Hanscoen2. Duk bolong steril3. Kasa steril4. Lidokain steril5. Supratul6. Spuit 3 cc7. Betadine solution8. Alcohol 70 %9. Benang silk untuk kulit

10. Benang catgut untuk pembuluh   darah

11. Bak instrumen steril berisi :  Pinset chirugis  Pinset anatomi  Mosquito (klem arteri kecil)  Naldvoulder  Jarum kulit  Gunting

12.Cairan Na Cl

13. Cairan H2O2 hodrogen peroksidaPENATALAKSANAAN :

1.      Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien atau keluarga pasien (informed concern)

2.      Perawat memakaia handscoen3.      Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan NaCl. Apabila kotor

siram dengan H2O24.      Olesi daerah luka dengan betadine5.      Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi  2 cc disekitar pingiran luka 

tunggu  5 menit6.      Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah yang terpotong

diklem diikiat dengan benang catgut7.      Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil dengan pinset anatomi8.      Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir luka dengan rapi, setelah

luka ditutup olesi dengan betadine. Kemudian beri supratul,lalu tutup dengan kasa steril dan verband.

9.      Bersihkan daerah bekas luka10.  duk bolong dibuka11.  konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah luka)

Unit terkait Rawat Inap

Status Dokumen   Induk                              Salinan                       

Page 16: PROTAP IGD

No.Distribusi

INSTANSISOP / PROTAP

PENATALAKSAAN PERAWATAN LUKA KLL

No Dokumen

........

No Revisi

….

Halaman

1/1

SOP

UGD

Tanggal Terbit

………

Disetujui oleh,

Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan tepat

Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut

Kebijakan Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan perawatan luka, tetapi tidak pada luka putus tendon

Prosedur PERSIAPAN ALAT :Streril1. Bak instrumen

a. Spuit irigasi 50 cc

b. Soft koteker

c. Pinset anatomis

d. Pinset chirrugis

e. Gunting jaringan

f. Arteri klem

g. Knop sonde

h. Container untuk cairan irigasi

i. Naal foulder

2. Kassa dan depres dalam tromol

3. Handschone / gloves steril

4. Neerbeken (bengkok)

5. Kom kecil/ sedang

6. Heacting set

7. Spuit 3 cc

8. Pembalut sesuai kebutuhan

a. Kasa

b. Kasa gulung

c. Sufratul

Page 17: PROTAP IGD

9. Topical terapi

a. Oxytetraciclin salep /

b. Gentamicin salep 0,3 %

c. Lidokain ampul

10. Cairan pencuci luka dan disinfektan

a. Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C

b. Betadine

Persiapan Alat :Non Streril1. Schort / Gown

2. Perlak + Alas Perlak / Underpad

3. Sketsel / Tirai

4. Gunting Verband

5. Neerbeken / Bengkok

6. Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone

7. Tempat Sampah

Penatalaksaan Luka Kll.1.      Informed Concern Dan Penjelasan2.      Pemeriksaan Ttv3.      A. Penatalaksanaan Perawatan Luka Babras

1)        Persiapan Alat : Bengkok Didekatkan Dan Kasa Didekatkan Cairan Ns Dan Betadine2)        Pembersihan Dengan Ns3)        Setelah Itu Diberi Betadine / Sufratul4)        Bersihkan Peralatan5)        Observasi6)        Konseling

        B.  Penatalaksaan Perawatan Luka Robek1)        Persiapan Pasien Dan Informed Concern2)        Semua Alat Disiapkan3)        Suntikan Dengan Lidokain Merata4)        Dibersihkan Dengan Ns /Perhidrol5)        Diberikan Disinfektan Dengan Betadine6)        Heacting (Sesuai Sop Heacting)7)        Diberikan Tulle Atau Salep Oxitetraciclin8)        Ditutup Dengan Kasa Steril

Page 18: PROTAP IGD

9)        Diplester / Hipafix10)    Bersihkan Kotoran/ Bekas Darah Disekitar Luka.11)    Bereskan Peralatan12)    Observasi

Konseling

Unit terkait IGD dan Rawat inap