program kerja

14
BAB I LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pendidikan nasional yang dilakukan secara birokratik-sentralistik, yang menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan yang sangat bergantung pada keputusan birokrasi, sudah tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dalam hal ini, sekolah akan kehilangan kemandirian, motivasi dan inisiatif, untuk mengembangkan dan memajukan lembaganya, termasuk peningkatan mutu sebagai salah satu tujuan pendidikan nasional. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengisyaratkan mengenai kemungkinan- kemungkinan pengembangan suatu wilayah dalam suasana yang lebih kondusif dan dalam wawasan yang lebih demokratis. Termasuk pula di dalamnya, berbagai kemungkinan pengelolaan dan pengembangan bidang pendidikan. Pemberlakuan undang- undang tersebut menuntut adanya perubahan pengelolaan dari yang bersifat sentralistik kepada yang lebih bersifat desentralistik. Tilaar bahkan mempertegas bahwa desentralisasi pendidikan merupakan keharusan. Menurutnya, ada tiga hal yang berkaitan dengan urgensi desentralisasi pendidikan, yaitu (1) pembangunan masyarakat demokrasi, (2) pengembangan social capital, dan (3) peningkatan daya saing bangsa (Tilaar, 2002: 20). Ketiga hal tersut sudah lebih dari cukup untuk 1

Upload: evy

Post on 18-Feb-2016

14 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

program keperawatan

TRANSCRIPT

Page 1: Program Kerja

BAB I

LATAR BELAKANG

Penyelenggaraan pendidikan nasional yang dilakukan secara birokratik-sentralistik,

yang menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan yang sangat bergantung

pada keputusan birokrasi, sudah tidak sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dalam hal ini,

sekolah akan kehilangan kemandirian, motivasi dan inisiatif, untuk mengembangkan dan

memajukan lembaganya, termasuk peningkatan mutu sebagai salah satu tujuan

pendidikan nasional.

Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah mengisyaratkan mengenai kemungkinan-kemungkinan pengembangan suatu

wilayah dalam suasana yang lebih kondusif dan dalam wawasan yang lebih demokratis.

Termasuk pula di dalamnya, berbagai kemungkinan pengelolaan dan pengembangan

bidang pendidikan. Pemberlakuan undang-undang tersebut menuntut adanya

perubahan pengelolaan dari yang bersifat sentralistik kepada yang lebih bersifat

desentralistik.

Tilaar bahkan mempertegas bahwa desentralisasi pendidikan merupakan keharusan.

Menurutnya, ada tiga hal yang berkaitan dengan urgensi desentralisasi pendidikan, yaitu

(1) pembangunan masyarakat demokrasi, (2) pengembangan social capital, dan (3)

peningkatan daya saing bangsa (Tilaar, 2002: 20). Ketiga hal tersut sudah lebih dari

cukup untuk dijadikan alasan bahwa desentralisasi pendidikan harus dilakukan oleh

bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, pemerintah melalui PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan menegaskan bahwa pengelolaan satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah menerapkan manajemen berbasis sekolah yang

ditunjukkan dengan kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas.

Lebih lanjut, PP tersebut juga menjelaskan bahwa setiap satuan pendidikan harus

dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan penjabaran rinci dari rencana

kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi masa 1 (satu) tahun.

1

Page 2: Program Kerja

Berkait dengan itu, SMK Persada Husada Indonesia dengan seluruh jajaranya beserta

dengan Komite SMK Persada Husada Indonesia dengan seluruh jajarannya telah

menyusun rencana jangka pendek (tahunan). Bahwa pada tahun tersebut semua warga

sekolah diantarkan agar mempunyai daya saing yang bertaraf internasional.

2

Page 3: Program Kerja

BAB II

DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

BAB III

ANALISIS SITUASI3

Page 4: Program Kerja

Konsep pasar persaingan sempurna (the perfect market) merupakan satu kondisi

yang memungkinkan seluruh pemain suatu pasar persaingan bebas dapat keluar dan

masuk pasar sesuai dengan pertimbangan rasionalnya masing-masing. Pada pasar

tersebut produk yang ditawarkan dapat berupa barang dan jasa. Dalam era pasar bebas

tersebut ikatan teritorial kewilayahan sebuah negara menjadi demikian longgar,

terutama negara-negara yang terikat dengan perjanjian-perjanjian multilateral dengan

negara-negara lain. Konsep inilah yang kemudian sering kali dimaknai sebagai era

globalisasi.

Dalam bidang pendidikan, beberapa investor asing telah mencoba bergerak dengan

mendirikan beberapa sekolah internasional. Sebagaimana dapat dimaklumi, ada sekolah

internasional yang didirikan oleh Kedutaan Besar India dengan Gandhi Memorial School,

Kedutaan Besar Amerika dengan Jakarta International School, Australia, Singapura, dan

lain-lain. Beberapa investor tersebut juga ada yang melakukan kerja sama dengan

investor dalam negeri mendirikan sekolah-sekolah sejenis, seperti Sekolah Pelita

Harapan, Sekolah Yayasan Tunas Muda, dan sebagainya.

Untuk itu, pokok-pokok kebijakan strategis, program, sasaran, yang dirancang dalam

Renstra 2015-2016 disusun dengan mempertimbangkan keadaan dan tantangan dalam

lingkungan strategis agar sasaran lima tahun ke depan lebih realistis dan konsisten

dengan prinsip-prinsip pengelolaan pendidikan yang efisien, efektif, akuntabel, dan

demokratis. Analisis lingkungan strategis yang dikaji dapat dilihat baik dari kekuatan,

hambatan, peluang, dan tantangan internal maupun eksternal.

1. Kekuatan : kuantitas input

SMK Persada Husada Indonesia memiliki kuantitas input yang cukup . Hal ini

terlihat dari input peserta didik mencukupi untuk 2 (dua) kelas. Di samping itu, sarana

dan prasarana yang lebih representatif dibandingkan dengan sarana dan prasarana

sekolah-sekolah sekitar. Hal ini ditunjang oleh komitmen komite sekolah yang dapat

menjadi mitra bagi upaya percepatan peningkatan mutu pendidikan di sekolah.

Kekuatan lain terlihat pada sekitar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

yang memiliki komitmen terhadap upaya inovasi bagi pengembangan mutu 4

Page 5: Program Kerja

pendidikan di sekolah. SDM tersebut merupakan team-work yang cukup solid dalam

membawa beberapa perubahan fundamental ke arah yang lebih baik dalam rangka

memenangi persaingan global.

2. Hambatan : kultur kemapanan

SMK Persada Husada Indonesia mempunyai hambatan tersendiri, terutama bagi

pengembangan sumber daya. Suasana atau kultur kemapanan ini akan berdampak

pada satu situasi yang anti-perubahan, sulit membuka diri, dan cenderung

membatasi, sehingga cenderung lambat menangkap perkembangan atau kemajuan

yang semakin pesat.

Sebagai contoh, (1) keengganan meng-up grade diri dalam kompetensi bidang

ICT, (2) penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris yang rendah, dan (3)

senang pada posisi status quo, sebab perubahan dipandang sebagai suatu situasi yang

mengurangi kenyamanan/kemapanan. Kecenderungan ini akan dapat menjadi

hambatan.

3. Peluang : antara motivasi dan menangkap peluang

Kemampuan team-work yang sekitar 20% kiranya dapat membakar motivasi 80%

SDM yang lain. Hal ini didasarkan pada komposisi tim tersebut merupakan kolaborasi

antara senior dan yunior. Dalam hal ini, perencanaan yang dibuat secara matang

dapat dilaksanakan secara operasional dengan baik.

4. Tantangan : mengantar kultur yang berdimensi internasional

Tantangan SMK Persada Husada Indonesia yang pertama adalah mengubah kultur

lokal agar berdimensi internasional. Untuk itu, sekolah telah memulai untuk menjadi

mandiri dengan memenuhi delapan standar nasional pendidikan.

Tantangan SMK Persada Husada Indonesia yang kedua adalah mengantar warga

sekolah agar berdaya saing global. Dalam hal ini, seluruh stakeholders pendidikan

harus (1) menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris, (2) menguasai

kompetensi bidang ICT.5

Page 6: Program Kerja

BAB IV

VISI DAN MISI SEKOLAH

Visi Depdiknas yang tertuang dalam Renstra Depdiknas 2015-2016, yaitu

“Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk

memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang

berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu

berubah” 6

Page 7: Program Kerja

Visi SMK Persada Husada Indonesia adalah

Menjadi lembaga pendidikan yang mampu menciptakan generasi muda yang mandiri, terampil,

amanah, dan professional

Visi Program Kompetensi Keahlian Keperawatan adalah

Menghasilkan tenaga terampil, handal, dan profesional yang didukung dengan pengetahuan

dan teknologi di bidang keperawatan

Misi SMK Persada Husada Indonesia adalah

1. Menyiapkan sekolah kejuruan yang mampu bersaing di pasar global2. Menyiapkan siswa dengan kepribadian yang “mandiri” dalam berkarya.3. Menyiapkan siswa “terampil” sesuai dengan bidang keahliannya.4. Menyiapkan siswa agar dapat berperilaku “amanah” dalam segala aktifitasnya.5. Menyiapkan siswa untuk dapat bekerja secara “profesional” sesuai dengan bidang

keahliannya.

Misi Kompetensi Keahlian Keperawatan adalah

Mendorong peserta didik untuk beriman dan bertakwa, cerdas, professional, amanah dan

mandiri

Selaras dengan misi tersebut, SMK Persada Husada Indonesia untuk tahun 2015 –

2016.

7

Page 8: Program Kerja

BAB V

RENCANA JANGKA PENDEK (RJP) PROGRAM KEPERAWATAN

Pada bagian ini diuraikan program jangka pendek, yaitu (1) program bahasa jepang,

(2) program praktek kerja industry kelas XII tanggal 12 Oktober- 21 November 2015 dan

kelas XI tanggal 2 – 28 November 2015 dan 25 April-4 Juni 2016, (3) kunjungan industry

8

Page 9: Program Kerja

kelas x tanggal 13 Oktober 2015, (4) Program Pendalaman Materi dan UAN kelas XII

tanggal 11 Januari-2 April 2016 dan 4-20 April 2016.

Perlu dibatasi bahwa program-program yang tertuang dalam dokumen RJP ini hanya

difokuskan pada program-program yang inovatif dalam kerangka pencapaian visi dan

misi sekolah.

1. Program bahasa Jepang

Program ini dimaksudkan untuk melayani peserta didik agar memiliki kualifikasi

internasional. Karena SMK Persada Husada Indonesia bekerjasama dengan panti

lansia untuk Negara Jepang.

Peserta didik per kelas paling banyak 28 siswa, sehingga perlu bahasa Jepang

dijadikan muatan lokal. Agar peserta didik dapat mempelajari bahasa Jepang.

2. Program Praktek Kerja Industry

a. kelas XII tanggal 12 Oktober- 21 November 2015

Menyusun MOU dengan Dinas Sosial

Merencanakan biaya

Menyusun program prakerin

b. kelas XI tanggal 2-28 November 2015 dan 25 April -4 Juni 2016

menyusun Mou

merencanakan biaya

menyusun program prakerin

c. Peningkatan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan

30% tenaga pendidik memperoleh sertifikasi profesi

30% tenaga pendidik ditingkatkan kemampuannya dalam pengembangan

bahan ajar yang bervariasi (berbasis TIK)

30% tenaga kependidikan memperoleh keahlian sesuai dengan tupoksinya

(seperti teknisi komputer, laboran, pustakawan, dan seterusnya)

30% tenaga pendidik dan tenaga kependidikan menguasai pelaksanaan

rintisan sistem SKS9

Page 10: Program Kerja

d. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Sarana Prasarana Pendidikan

30% ruang kelas tersedia perangkat TIK secara lengkap

Membenahi dan meningkatkan bahan pustaka dan sarana perpustakaan

Merancang laboratorium keperawatan

3. kunjungan industry kelas x tanggal 13 Oktober 2015

a. Penetapan wilayah

Direncanakan kunjungan industry ke kota Bandung

RS yang dituju adalah RS HASAN SADIKIN.

b. Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi

Menyusun proposal

Menyusun kegiatan

Membuat laporan

4. Program Pendalaman Materi dan UAN

a. Pendalaman Materi 14 Desember 2015-26 Maret 2016

b. UAN tanggal 4-20 April 2016

BAB VII

PENUTUP

Rencana jangka pendek ini dimaksudkan, memberikan arah kebijakan strategis sekolah

dalam setahun, juga untuk menjaga kesinambungan program-program yang telah

ditetapkan.

10

Page 11: Program Kerja

Bila tidak, dikhawatirkan program tidak dapat berjalan; dan implikasinya, masyarakat

atau orangtua tidak akan mempercayai lagi program-program yang ditawarkan karena

mereka menganggap bahwa putra-putrinya hanya akan dijadikan kelinci percobaan.

Untuk itu, Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Yayasan Persada Husada Indonesia dan

Komite SMK Persada Husada Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah-langkah

strategis dan bijaksana agar program berjalan berkesinambungan sehingga peningkatan

mutu pendidikan dapat lebih dipercepat.

11