prevalensi diabetes mellitus tergantung insulin di provinsi jawa tengah pada tahun 2008 sebesar 0

2
prevalensi diabetes mellitus tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar 0,16%, mengalami peningkatan bila dibandingkan prevalensi tahun 2007 sebesar 0,09%. Prevalensi tertinggi adalah di Kota Semarang sebesar 0,84%. Sedang prevalensi kasus diabetes mellitus tidak tergantung insulin lebih dikenal dengan DM tipe II, mengalami peningkatan dari 0,83% pada tahun 2006, menjadi 0,96% pada tahun 2007, dan 1,25% pada tahun 2008 (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2008). Hasil dari data laporan puskesmas Kota Semarang pada tahun 2009 didapatkan jumlah kasus diabetes mellitus adalah sebanyak 63.867 kasus, terdiri atas 25.191 tergantung insulin dan 38.676 kasus diabetes mellitus non insulin (Profil Kesehatan Kota Semarang, 2009). Prevalensi diabetes melitus tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 0,06 lebih rendah dibanding tahun 2011 (0,09%). Prevalensi tertinggi adalah Kabupaten Semarang sebesar 0,66%. Sedangkan prevalensi kasus DM tidak tergantung insulin lebih dikenal dengan DM tipe II, mengalami penurunan dari 0,63% menjadi 0,55% pada tahun 2012. Prevalensi tertinggi adalah Kota Magelang sebesar 7,93%. Puskesmas Nusukan, Banjarsari, Surakarta merupakan puskesmas induk yang terdapat di Kelurahan Nusukan, Banjarsari. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 18 Februari 2013 tercatat data dari rekam medis Puskesmas Nusukan pada periode bulan Januari hingga Desember 2012 sebanyak 489 kunjungan diabetes melitus tipe II atau sekitar 9,2% dari jumlah kunjungan umum atau sebanyak 150 orang pasien. Dari uraian di tersebut peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Antara Pola Makan, Genetik dan Kebiasaan Olahraga Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan, Banjarsari, Surakarta. Diabetes melitus tipe II adalah kombinasi akibat antara jaringan tubuh yang mengalami resistansi terhadap aksi insulin dan ketidakmampuan pankreas untuk menghasilkan cukup insulin ekstra untuk mengatasi kondisi tersebut (Bryer, 2012). Diabetes melitus tipe II merupakan suatu kelainan patofisiologi dari resistensi insulin, dimana terjadi sekresi insulin untuk mengimbangi resistensi jaringan perifer walaupun pada akhirnya mekanisme mengalami kegagalan. Kelainan utama dalam hasil laboratorium berupa kadar gula darah yang tinggi (Berkowtz, 2013). Albiner Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Jakarta : Penebar Swadaya.

Upload: hasan-arifin

Post on 21-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ASCac

TRANSCRIPT

Page 1: Prevalensi Diabetes Mellitus Tergantung Insulin Di Provinsi Jawa Tengah Pada Tahun 2008 Sebesar 0

prevalensi diabetes mellitus tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2008 sebesar 0,16%, mengalami peningkatan bila dibandingkan prevalensi tahun 2007 sebesar 0,09%. Prevalensi tertinggi adalah di Kota Semarang sebesar 0,84%. Sedang prevalensi kasus diabetes mellitus tidak tergantung insulin lebih dikenal dengan DM tipe II, mengalami peningkatan dari 0,83% pada tahun 2006, menjadi 0,96% pada tahun 2007, dan 1,25% pada tahun 2008 (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2008). Hasil dari data laporan puskesmas Kota Semarang pada tahun 2009 didapatkan jumlah kasus diabetes mellitus adalah sebanyak 63.867 kasus, terdiri atas 25.191 tergantung insulin dan 38.676 kasus diabetes mellitus non insulin (Profil Kesehatan Kota Semarang, 2009).

Prevalensi diabetes melitus tergantung insulin di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 sebesar 0,06 lebih rendah dibanding tahun 2011 (0,09%). Prevalensi tertinggi adalah Kabupaten Semarang sebesar 0,66%. Sedangkan prevalensi kasus DM tidak tergantung insulin lebih dikenal dengan DM tipe II, mengalami penurunan dari 0,63% menjadi 0,55% pada tahun 2012. Prevalensi tertinggi adalah Kota Magelang sebesar 7,93%.

Puskesmas Nusukan, Banjarsari, Surakarta merupakan puskesmas induk yang terdapat di Kelurahan Nusukan, Banjarsari. Berdasarkan studi pendahuluan pada tanggal 18 Februari 2013 tercatat data dari rekam medis Puskesmas Nusukan pada periode bulan Januari hingga Desember 2012 sebanyak 489 kunjungan diabetes melitus tipe II atau sekitar 9,2% dari jumlah kunjungan umum atau sebanyak 150 orang pasien. Dari uraian di tersebut peneliti tertarik untuk meneliti Hubungan Antara Pola Makan, Genetik dan Kebiasaan Olahraga Terhadap Kejadian Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Nusukan, Banjarsari, Surakarta. Diabetes melitus tipe II adalah kombinasi akibat antara jaringan tubuh yang mengalami resistansi terhadap aksi insulin dan ketidakmampuan pankreas untuk menghasilkan cukup insulin ekstra untuk mengatasi kondisi tersebut (Bryer, 2012). Diabetes melitus tipe II merupakan suatu kelainan patofisiologi dari resistensi insulin, dimana terjadi sekresi insulin untuk mengimbangi resistensi jaringan perifer walaupun pada akhirnya mekanisme mengalami kegagalan. Kelainan utama dalam hasil laboratorium berupa kadar gula darah yang tinggi (Berkowtz, 2013).

Albiner Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Jakarta : Penebar Swadaya.

Data Dinas Kesehatan Kota Surakarta prevalensi penderita Diabetes mellitus tahun 2005 sebesar 3008 per 100.000 penduduk dan meningkat pada tahun 2006 menjadi 4506 per 100.000 penduduk, sedangkan jumlah penderita Diabetes mellitus pada tahun 2005 sebesar 43.312 orang dan meningkat pada tahun 2006 menjadi 46.465 orang

Pada tahun 2006 kasus Diabetes mellitus di kota Surakarta menduduki urutan pertama pada pola penyakit tidak menular. Pada tahun 2005, ditemukan kasus Diabetes mellitus sebanyak 43.312 penderita dan meningkat tahun 2006 menjadi 46.645 penderita, sedangkan prevalensi penderita DM pada tahun 2004 sebanyak 1.483 per 100.000 penduduk dan meningkat tahun 2005 menjadi 3.008 per 100.000 penduduk dan meningkat tahun 2006 menjadi 4.506 per 100.000 penduduk.