insulin untuk diabetes mellitus

24
Insulin Eksogen untuk Diabetes Mellitus Kelompok 6 : Isnaini Shinta Galuh Permata Nisa Winanda Rouzanna Isma Febi Namira Soraya Ulfa Elfisa

Upload: finggacantik

Post on 02-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Insulin Untuk Diabetes Mellitus

TRANSCRIPT

Insulin Eksogen untuk Diabetes Mellitus

Kelompok 6 :•Isnaini•Shinta Galuh Permata•Nisa Winanda•Rouzanna Isma•Febi Namira Soraya•Ulfa Elfisa

Latar BelakangPenyakit kencing manis (Diabetes Mellitus/DM)

memiliki jumlah penderita yang cukup banyak di Indonesia. Penderita kencing manis diperkirakan akan terus meningkat. Kalau dulu sebagian besar pengidapnya adalah usia tua, kini mereka yang berusia muda beresiko menjadi penderita. Bahkan anak-anak pun, bisa terkena penyakit ini. Diperkirakan DM, di antara penyakit-penyakit non-infeksi, menjadi penyebab kematian paling tinggi di negara maju seperti Amerika Serikat.

Untuk menyembuhkan penyakit ini penderita disuntikkan obat (hormon) berupa insulin. Fungsi insulin yang disuntikkan ini adalah mengembalikan fungsi insulin di dalam tubuh yang mengalami gangguan.

Dulu penderita Diabetes Mellitus diobati dengan suntikan insulin yang berasal dari sapi atau babi. Semakin banyak penderita, semakin banyak sapi atau babi yang harus tersedia guna diambil insulinnya. Selain itu, insulin sapi dan babi tidak cocok dengan manusia karena terdapat perbedaan asam amino pada insulin sapi atau babi dengan asam amino pada insulin manusia.

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, permasalahan itu akhirnya dapat diatasi melalui proses bioteknologi (DNA rekobinan). Dari proses ini dapat diproduksi hormon insulin dalam jumlah yang banyak dan dapat meminimalisasi reaksi penolakan dari tubuh.

Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara pembuatan insulin dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri Escherichia coli)?

2. Bagaimana cara pemberian insulin eksogen kepada penderita Diabetes Mellitus?

Tujuan

1. Mengetahui cara pembuatan insulin dengan memanfaatkan mikroorganisme (bakteri Escherichia coli)

2. Mengetahui cara pemberian insulin eksogen pada penderita Diabetes Mellitus.

DIABETES MELLITUS

Diabetes Mellitus merupakan suatu sindrome dengan terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin atau penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin (Guyton & Hall, 2008).

Diabetes Mellitus terbagi ke dalam dua tipe, yaitu :◦ Diabetes tipe I yang disebut dengan

Diabetes Mellitus tergantung insulin (IDDM) disebabkan kurangnya sekresi insulin.

◦ Diabetes tipe II yang disebut dengan Diabetes Mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM) disebabkan oleh penurunan sensitivitas jaringan target terhadap metabolik insulin atau resistensi insulin (Guyton & Hall, 2008).

PANKREASENZIM• AMILASE• LIPASE• PROTEASE

EKSOKRIN

HORMON• INSULIN (SEL α)• GLUKAGON (SEL β)• SOMATOSTATIN (SEL δ )

ENDOKRIN

Anatomi Fisiologi Pankreas

INSULIN

Insulin adalah suatu hormon polipeptida yang diproduksi dalam sel-sel kelenjar Langerhaens pankreas yaitu sel beta.

Insulin merupakan protein kecil yang mempunyai berat molekul sebesar 5808, yang terdiri dari 51 asam amino, terbagi menjadi dua rantai asam amino, yaitu rantai A (21 asam amino), dan rantai B (30 asam amino). Kedua rantai dihubungkan oleh ikatan disulfida (Guyton & Hall, 2008).

Struktur Insulin

Fungsi Insulin

1. MEMASUKKAN GULA DARAH KE DALAM SEL untuk metabolisme sel

2. MENGUBAH GULA DARAH MENJADI GLIKOGEN DI DALAM SEL HATI, OTOT

Proses Pembuatan Insulin

1. Mengisolasi plasmid dari E. coli.

2. Plasmid yang telah diisolir dipotong pada segmen tertentu menggunakan enzim restriksi endonuklease.

3. DNA yang diisolasi dari sel pankreas dipotong pada suatu segmen untuk mengambil segmen pengkode insulin.

4. DNA pengkode insulin tersebut disambungkan pada plasmid menggunakan bantuan enzim DNA ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode insulin dengan plasmid bakteri yang disebut DNA rekombinan.

5. DNA rekombinan yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri. 

Selanjutnya, bakteri yang telah memiliki plasmid DNA rekombinan dikembangbiakkan dalam medium nutrien yang mengandung amphisilin dan gula yg disebut dengan x-gal.

Amphisilin berfungsi sebagai marker dalam menentukan bahwa hanya bakteri yang memiliki plasmid yang akan tumbuh pada medium, krn plasmid E.coli mempunyai gen amp-R.

Sedangkan x-gal memudahkan identifikasi koloni bakteri yg mengandung gen asing yang disisipkan. Krn plasmid yg mengandung gen dalam gen lac-Z tidak mampu menghidrolisis gula krn tdk mampu mengkode ß-galaktosidase.

• Setelah tumbuh membentuk koloni, bakteri yang mengandung DNA rekombinan diidentifikasi dengan menggunakan probe (Probe adalah rantai RNA atau rantai tunggal DNA yang diberi label bahan radioaktif atau bahan fluorescent dan dapat berpasangan dengan basa nitrogen tertentu dari DNA rekombinan) Probe yang digunakan adalah ARNd dari gen pengkode insulin pankreas manusia.

• Caranya adalah menempatkan bakteri pada kertas filter lalu disinari dengan ultraviolet. Bakteri yang memiliki DNA rekombinan dan telah diberi probe akan tampak bersinar.

• Bakteri yang bersinar inilah yang kemudian diisolasi untuk membuat strain murni DNA rekombinan.

Pemberian Insulin pada Penderita Diabetes Mellitus

Pada umumnya pemberian insulin pada penderita diabetes diberikan dengan injeksi menembus kulit.

◦ intravena (bekerja sangat cepat yakni dalam 2-5 menit akan terjadi penurunan glukosa darah),

◦ intramuskular (penyerapannya lebih cepat 2 kali lipat daripada subkutan),

◦ subkutan (penyerapanya tergantung lokasi penyuntikan, pemijatan, kedalaman, konsentrasi).

Kebanyakan insulin diinjeksikan pada perut (intraperitonial) krn penyerapan akan lebih cepat. Jarum untuk injeksi insulin kecil sekali dan pendek (0,5-1 cm).

Faktor yang Mempengaruhi Kerja

Insulin1. Dosis2. Tempat injeksi3. Kehadiran antibodi insulin4. Aktivitas fisik

Cara Simpan Insulin Insulin dalam kemasan yang masih tertutup atau

tersegel harus disimpan di dalam lemari es pada suhu 2-8 derajat celcius.

Insulin tidak boleh disimpan di dalam freezer karena insulin yang pernah membeku tidak bisa digunakan lagi.

Insulin yang sedang digunakan bisa disimpan pada suhu kamar sejuk kurang lebih 25 derajat celcius.

Insulin jangan disimpan di tempat yang mungkin menjadi terlalu panas, seperti di dalam mobil yang tertutup atau di atas televisi.

Insulin jangan dikocok terlalu lama karena akan terbentuk gumpalan seperti benang dan harus dibuang karena tidak dapat digunakan lagi.

KESIMPULAN Pembuatan insulin dengan menggunakan

teknik DNA rekombinan merupakan salah satu contoh Bioteknologi karena memenuhi beberapa syarat, yaitu adanya agen biologi, pendayagunaan secara teknologi dan industri, serta adanya produk yang dihasilkan dari hasil ekstraksi dan pemurnian.

Agen biologi yang digunakan adalah mikroorganisme (bakteri E. coli) yang dimanfaatkan sebagai vektor karena memiliki plasmid (gen amp-R dan lac-Z).