presus mutiara insan sangaji (07120090082) dr. toto spog, k.onk suspect carcinoma ovarium

33
PRESENTASI KASUS Suspect Neoplasma Ovarium Pembimbing : dr. Toto Imam S, SpOG, K.Onk Disusun oleh : Mutiara Insan Sangaji, S.Ked (Universitas Pelita Harapan - 07120090082) KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO UNIVERSITAS PELITA HARAPAN 6 JANUARI 2014 – 15 MARET 2014

Upload: mutiara-insan-sangaji

Post on 26-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Suspect Carcinoma OvariumKepaniteraan Klinik ObsgynRSPAD Gatot SoebrotoDr. Toto Spog, k.onkPresus Mutiara Insan Sangaji (07120090082)

TRANSCRIPT

Page 1: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

PRESENTASI KASUS Suspect Neoplasma Ovarium

Pembimbing : dr. Toto Imam S, SpOG, K.Onk

Disusun oleh : Mutiara Insan Sangaji, S.Ked

(Universitas Pelita Harapan - 07120090082)

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

6 JANUARI 2014 – 15 MARET 2014

Page 2: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  2  

DAFTAR ISI

Status Pasien ……………………………………………………………………… 3

Identitas ………………………………………………………………….. 3

Data Dasar ………………………………………………………………… 3

Pemeriksaan Fisik ………………………………………………………… 5

Pemeriksaan Penunjang ……………………………………………………. 8

Penatalaksanaan ……………………………………………..…………… 11

Prognosis ……………………………………………..………………….. 11

Follow up ……………………………………………..………………… 11

Laporan Pembedahan ……………………………………………..…….. 19

Konsul ……………………………………………..………………………. 20

Ringkasan …………………………………………………………………. 21

Pengkajian ………………………………………………………………… 21

Tinjauan Pustaka …………………………………………………………………. 23

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………. 33

Page 3: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  3  

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS

Nama : Ny. Ratna ningsih

Jenis kelamin : Perempuan

Tangal Lahir : 10 April 1961

Umur : 53 tahun

Alamat : Jl. Celepuk II jati makmur RT 002/012, Pondok gede, Bekasi

Suku Bangsa : Jawa

Agama : Islam

Pekerjaan : Tidak bekerja

Status : Janda

MRS : 16 Januari 2014

No. RM : 42 95 79

II. DATA DASAR

ANAMNESIS

Autoanamnesis Tanggal 16 Januari 2014

Keluhan Utama : Sesak sejak 1 hari SMRS

Keluhan Tambahan :

Perut membuncit, teraba masa di perut, nyeri perut, merasa cepat kenyang,

gangguan pencernan (sulit BAB), nafsu makan menurun, penurunan berat

badan lebih dari 5kg.

Riwayat Penyakit Sekarang :

3 bulan yang lalu pasien mengeluhkan merasa sakit di perut kanan atas

kemudian terdapat benjolan keras diatas vagina yang berbentuk lonjong.

Kemudian pasien pergi ke dokter umum dan dirujuk untuk melakukan USG di

RS Ana Jati Asih kemudian didiagnosis dengan tumor kemudian dirujuk lagi

ke RSCM dan dilakukan CT-Scan hasilnya positif tumor. Kemudian pasien

ingin melakukan operasi di RSUD Bekasi namun tidak jadi karena pasien

merasa takut. kemudian 2 minggu setelahnya pasien melakukan pengobatan

alternatif namun tidak kunjung membaik. 2 bulan yang lalu pasien merasa

Page 4: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  4  

perutnya menjadi keram, membesar dan sangat sakit kemudian pasien kembali

lagi ke RSCM. 1 hari SMRS pasien mengeluhkan sesak dan memeriksakan

dirinya ke RSPAD. Saat ini pasien merasa sesak. Keluhan disertai dengan

perut membuncit, teraba masa di perut, nyeri perut, merasa cepat kenyang,

gangguan pencernan (sulit BAB), nafsu makan menurun, penurunan berat

badan lebih dari 5kg. Pasien menyangkal adanya gangguan saluran kemih dan

perdarahan dari vagina.

Riwayat Menstruasi

Menarche : 17 tahun

Siklus : teratur, 32 hari

Lama : 4-5 hari

Banyak : ganti pembalut 4 – 5 x/hari

Dismenorrhea : tidak ada

HPHT : sudah menopause sejak 4 tahun yang lalu

Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu No. Tanggal Partus Umur Hamil Jenis Partus Penolong Anak BBL

1 5 Okt 1983 Aterm Partus Spontan Bidan Perempuan 3800

2 2 Sept 1987 Aterm Partus Spontan Bidan Laki-Laki 3900

3 23 Feb 1991 Aterm Partus Spontan Bidan Laki-Laki 4000

Riwayat pemakaian alat kontrasepsi

Memakai spiral setelah 40 hari melahirkan anak yang pertama selama 4 tahun

sekali.

Riwayat Pernikahan

Pernikahan pertama, sejak berumur 21 tahun, dan sudah bercerai sejak 11

tahun yang lalu (2002)

Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien menyangkal adanya :

o Hipertensi (-)

o Diabetes Melitus (-)

o Penyakit Jantung (-)

o Alergi (-)

o Asma (-)

o Hepatitis (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Page 5: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  5  

• Pasien menyangkal pada keluarganya adanya :

o Kanker (-)

o Hipertensi (-)

o Diabetes Melitus (-)

o Penyakit Jantung (-)

o Alergi (-)

o Asma (-)

o Hepatitis (-)

III. PEMERIKSAAN FISIK

TANGGAL 16 JANUARI 2014

STATUS GENERALIS

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

Keadaan Gizi : Normoweight

TB : 158 cm BB : 55 Kg

IMT : 22

Tanda vital : TD : 110/60 mmHg

Nadi : 80x/menit

Suhu : 37.0 0 0C

RR : 26 x/menit

Kulit

Jaringan parut : Tidak ada

Suhu raba : Afebris

Keringat : Umum

Lapisan lemak : Merata

Pigmentasi : Tidak ada

Pembuluh darah : Tidak tampak

Lembab/kering : Kering

Turgor : Cukup

Ikterus : Tidak ada

Edema : Tidak ada

Kepala

Ukuran : Normochepal

Page 6: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  6  

Ekspresi wajah : Wajar

Rambut : Distribusi merata

Simetri muka : Simetris

Pembuluh darah temporal : Teraba pulsasi

Mata

Pupil : Isokor

Lensa : Jernih

Konjungtiva : Anemis +/+

Sklera : ikterik -/-

Gerakan mata : Normal

Lapangan penglihatan : Normal

Tekanan bola mata : Normal

Telinga

Tuli : -/-

Lubang : +/+, lapang

Serumen : +/+

Cairan : -/-

Selaput pendengaran : Utuh

Penyumbatan : -/-

Perdarahan : -/-

Hidung

Bentuk : normal,

Deviasi : tidak ada septum deviasi,

Sekret : -/-.

Mulut

Bibir : Mukosa bibir basah, sianosis (-) , stomatitis (-)

Langit-langit : Tidak ada kelainan

Gigi geligi : Caries (-)

Faring : Tidak hiperemis

Lidah : Deviasi (-), Atropi (-)

Tonsil : T1-T1 tenang

Bau pernapasan : Tidak ada bau

Trismus : Tidak ada

Leher

Page 7: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  7  

Tekanan vena Jugularis (JVP) : 5-2 cm

Kelenjar tiroid : Tidak tampak membesar

Kelenjar Limfe : Tidak tampak pembesaran

Thoraks

Paru-Paru Depan Belakang

Inspeksi Kiri Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis

Kanan Simetris saat statis dan dinamis Simetris saat statis dan dinamis

Palpasi Kiri Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris

Kanan Fremitus taktil simetris Fremitus taktil simetris

Perkusi Kiri Sonor Sonor

Kanan Sonor Sonor

Auskultasi Kiri Vesikuler, Rh (+), Wh (-) Vesikuler, Rh (+), Wh (-)

Kanan Vesikuler, Rh (+), Wh (-) Vesikuler, Rh (+), Wh (-)

Jantung

Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis

Palpasi : Iktus cordis tidak teraba

Perkusi: Batas kanan : Sela iga V linea sternalis dextra.

Batas kiri : Sela iga V, 2 cm lateral linea midklavikula

Sinistra

Batas atas : Sela iga II linea sternalis sinistra

Auskultasi : BJ I dan II reguler, Gallop (-), Murmur (-)

Abdomen Inspeksi Cembung membesar hingga prosesus ½ xyphoideus dan

pusat

Palpasi Dinding perut Membesar

Hati Sulit dinilai

Limpa Sulit dinilai

Ginjal Sulit dinilai

Lain- lain Massa (+)

Perkusi Shifting dullness (+),

Auskultasi Sulit dinilai

Ekstremitas :

Lengan Kanan Kiri

Otot (Tonus dan massa) : Normotonus/- Normotonus/-

Sendi : Nyeri (-) Nyeri (-)

Page 8: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  8  

Gerakan : Bebas Bebas

Kekuatan : 5|5|5|5 5|5|5|5

Lain-lain : eritema palmaris (-) eritema palmaris (-)

Sianois (-) Sianosis (-)

CRT < 2`` CRT < 2``

Tungkai dan kaki Kanan Kiri

Luka : Tidak Ada Tidak ada

Varises : Tidak Ada Tidak Ada

Otot (Tonus dan Massa) : Normotonus Normotonus

Sendi : Nyeri (-) Nyeri (-)

Gerakan : Bebas Bebas

Kekuatan : 5|5|5|5 5|5|5|5

Edema : ada ada

Lain-lain : Sianosis (-) Sianosis (-)

CRT < 2`` CRT < 2``

STATUS GINEKOLOGI

Abdomen

Inspeksi : Perut cembung membesar hingga proxilam xyphoideus

Palpasi : Sulit dinilai, nyeri tekan (+)

Perkusi : Shifting dullnes (+)

Auskultasi : Bising usus sulit dinilai

Genitalia

Inspeksi : Vulva dan uretra tenang

Pemeriksaan dlm : Vagina tenang, portion kenyal dan permukaan licin,

tidak ada nyeri goyang porsio, ostium uterus eksterna

tertutup, parametrium kaku, teraba masa di adneksa kiri

dengan ukuran yang sulit dinilai

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan   17/1/2014   20/1/2014   24/1/2014   26/1/2014   30/1/2014   Nilai  Rujukan  

Darah  rutin  

Hemoglobin   8.7 8.9 9.8 10.2 9.9 13-18 g/dl

Page 9: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  9  

Hematokrit   26 26 30 31 30 37-47 % Eritrosit   3.2 3.2 3.6 3.7 3.6 4,3-6,0 juta/µL

Leukosit   9500 11400 14100 10000 12200 4800-10800/µL

Trombosit   572000 526000 569000 679000 752000 150.000-400.000/µL

MCV   81 81 83 84 83 80-96 fl

MCH   27 28 27 28 27 27-32 pg

MCHC   34 34 33 33 33 32-36 g/dl

PT  

Kontrol   10.7 Detik

Pasien   11.3 9.8-12.6

APTT  

Kontrol   30.1 Detik

Pasien   27.4 27-39

Koagulasi  

D-­‐Dimer   280 0-300 ng/mL

Fibrinogen   551 136-384 mg/dL

Kimia  Klinik  

Albumin   3.7   3.2       3.7   3.5  –  5  g/dl  

Amilase     111        <100  u/L  3.5  

g/dl  

Lipase     37         0-­‐160  u/L-­‐  

Ureum   68   136   112   70   63   20  -­‐50  mg/dL  

Kreatinin   4.3   3.1   2.1   1.1   1   0.5  –  1.5  mg/dL  

Natrium   131   139   139     134  135    -­‐  145  

mEq/L  

Kalium   5.3   5.6   5     4.7   3.5  –  5.3  mEq/L  

Klorida   96   97   100     97   85-­‐105    mEq/L  

GDS   134           <140  mg/dl  

Analisa  Gas  Darah  

pH   7.299   7.365         7.37-­‐7.45  

pCO2   30.6   31.0         33-­‐44  mmHg  

pO2   84.1   82.3         71-­‐104  mmHg  

Page 10: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  10  

Imunologi (17/1/2014)

Tumor Marker CA-125 = 4.950 (nilai normal <35)

USG Ginekologi (16/1/2014)

• Susp. Neoplasma ovarium

• Hidronefrosis ginjal kanan

Bikarbonat  (HCO3)   15.2   17.9         22-­‐29  mmol/L  

Kelebihan  Basa  (BE)   -­‐9.6   -­‐5.7          

Saturasi    O2   92.8   95.9         94-­‐98  %  

Page 11: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  11  

CT SCAN Abdomen

• Massa kistik dengan komponen padat di adneksa kiri, kemungkinan berasal

dari ovarium kiri

• Efusi pleura bilateral

• Ascites masif rongga abdomen pelvis hingga cavum douglas

• Limfadenopati paraorta dan parailiaka kiri

Foto Thoraks PA

• Efusi pleura bilateral

• Jantung dalam batas normal

V. DIAGNOSIS

Suspect Neoplasma Ovarium

VI. PENATALAKSANAAN

• Aminofluid : RL (1000:500)

• Transfusi PRC (target Hb > 10 g/dl)

• O2 2 liter/menit

• Pungsi asites

• Lap VC

VII. PROGNOSIS

Quo ad Vitam : dubia

Quo ad fuctionam : dubia

Quo ad Sanactionam : dubia

VIII. FOLOW UP

A. Jumat, 17 Januari 2014

Page 12: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  12  

S Pasien merasa sesak, perut terasa keras, perdarahan tidak ada

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 120/80 mmHg Nafas : 25x/min

Nadi : 90x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

CA-125, PT/APTT, AGD, Konsul Paru

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : RL (1000:500)

Transfusi PRC (target Hb > 10 g/dl)

O2 2 liter/menit

Pungsi asites

Lap VC

Protein 1,2 gr/kg/hr

B. Sabtu, 18 Januari 2014

S Pasien masih merasa sesah

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 110/90 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 90x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

Page 13: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  13  

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

CA-125, PT/APTT, AGD, Konsul Paru

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : RL (1000:500)

O2 2 liter/menit

Pungsi asites

Lap VC

Protein 1,2 gr/kg/hr

C. Minggu, 19 Januari 2014

S Mual dan muntah, nyeri perut

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 120/90 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 90x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

CA-125, PT/APTT, AGD, Konsul Paru

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : RL (1000:500)

Omeprazole 2 x 40 mg IV

Ondansentron IV

Page 14: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  14  

Profenid 3x1 supp

Pungsi asites

Lap VC

Protein 1,2 gr/kg/hr

D. Senin, 20 Januari 2014

S Sesak, mual (+),

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 110/90 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 90x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

CA – 125 : 4950

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

PT/APTT, AGD, elektrolit, albumin, Konsul Paru, Konsul IPD,

Konsul Kardio, Konsul Urologi, Konsul Digestif

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : RL (1000:500)

Ondansentron 3x1 IV

Ranitidin 3x1 IV

Pungsi asites

Lap VC

Protein 1,2 gr/kg/hr

E. Selasa, 21 Januari 2014

S Sesak, mual (+),

Page 15: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  15  

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 120/90 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 87x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

CA – 125 : 4950

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

Konsul Paru, Konsul IPD, Konsul Kardio, Konsul Urologi,

Konsul Digestif

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : kaEN : D10% (1:1:1)

Ondansentron 3x1 IV

Ranitidin 3x1 IV

Pungsi asites

Lap VC

Protein 1,2 gr/kg/hr

F. Rabu, 22 Januari 2014

S Sesak (+)

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 110/90 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 88x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Page 16: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  16  

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

CA – 125 : 4950

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

Konsul Paru, Konsul IPD, Konsul Kardio, Konsul Urologi,

Konsul Digestif

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : kaEN : D10% (1:1:1)

Ondansentron 3x1 IV

Ranitidin 3x1 IV

Pungsi asites

Lap VC

Protein 1,2 gr/kg/hr

G. Kamis, 23 Januari 2014

S Sesak berkurang setaelah pungsi

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 110/90 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 88x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

CA – 125 : 4950

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

Page 17: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  17  

P R/ Diagnosis :

Konsul Paru, Konsul IPD, Konsul Kardio, Konsul Urologi,

Konsul Digestif

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : kaEN : D10% (1:1:1)

Lap VC

H. Jumat, 24 Januari 2014

S Sesak berkurang setaelah pungsi

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 110/90 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 88x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

CA – 125 : 4950

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

Konsul Paru, Konsul IPD, Konsul Kardio, Konsul Urologi,

Konsul Digestif

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : kaEN : D10% (1:1:1)

Lap VC

I. Sabtu, 25 Januari 2014

S Sesak berkurang setaelah pungsi

Page 18: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  18  

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 110/80 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 90x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+,

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

CA – 125 : 4950

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

Konsul Paru, Konsul IPD, Konsul Kardio, Konsul Urologi,

Konsul Digestif

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : kaEN : D10% (1:1:1)

Lap VC

J. Minggu, 26 Januari 2014

S Sesak berkurang setaelah pungsi

O Keadaan umum: Tampak sakit sedang

Kesadaran : compos mentis

TD : 110/90 mmHg Nafas : 26x/min

Nadi : 88x/min Suhu : 36.7°C

Status Generalis: konjungtiva anemis +/+, edema tungkai kanan kiri

Abdomen: Perut membuncit, masa abdomen antara ½ prosesus

xyphoideus dan pusat

Status Genikologi: pada inspeksi, vulva dan vagina tampak tenang

CA – 125 : 4950

A Suspect Neoplasma Ovarium

Asites

Page 19: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  19  

Efusi Pleura

Anemia Normokrom Normositik

P R/ Diagnosis :

Konsul Paru, Konsul IPD, Konsul Kardio, Konsul Urologi,

Konsul Digestif

R/ Tatalaksana :

Aminofluid : kaEN : D10% (1:1:1)

Lap VC

IX. LAPORAN PEMBEDAHAN

Nama pasien

Ny. Ratnaningsih

Usia

53 tahun

Tgl Pembedahan

24/01/2014

Ahli bedah

dr. Nugroho, spU

Asisten bedah

dr. Andre

Diagnosis pre-laparoskopi

Hidronefrosis bilateral e.c

NOK

Tindakan Pembedahan :Sitoskopi Insersi UK S + DJ Stent D

Diagnosa Pasca bedah : Hidronefrosis bilateral e.c NOK

Laporan Pembedahan : 1. Pasien posisi litotomi dalam anestesi spinal. Diberi septis dan antiseptis

2. Sitoskopi tampak massa mendesak dinding posterior buli. Muara kedua ureter

teridentifikasi

3. Insersi guide wire ke ureter kiri, naik hingga Pcs S, insersi DJ stent 4 5 F, tidak Urs

tampak stenosis di muara ureter D. pasang UK no. 4 hingga Pcs S

4. Identifikasi muara ureter D, insersi guide wire dengan c-arm, pasang DJ stent no. 4 5

F konfirmasi C-arm posisi DJ stent baik

5. Pasang folley cateter no. 18 balon 15 cc

6. Operasi selesai

 Nama pasien

Ny. Ratnaningsih

Usia

53 tahun

Tgl Pembedahan

29/01/2014

Ahli bedah Asisten bedah Diagnosis pre-laparoskopi

Page 20: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  20  

dr. Pande, spU dr. Andre Hidronefrosis bilateral e.c

NOK, DJ stent kanan + UK

kiri

Tindakan Pembedahan :Sitoskopi Insersi UK S + DJ Stent D

Diagnosa Pasca bedah : Hidronefrosis bilateral e.c NOK, DJ stent kanan + UK

Laporan Pembedahan : 1. Pasien posisi litotomi dalam Cylocath gel intrauretra

2. Inspeksi tampak UK melorat. Disemprot kontras tampak kontras tidak naik ke ginjal

3. Sitoskopi tampang ujung UK sudah keluar dari muara uretra

4. Dicoba untuk memasukkan UK melalui muara uretra kiri namun pasien kesakitan

5. Diputuskan untuk hentikan tindakan

6. Dipasang folley cateter 16 fr balon 15 cc

7. Tindakan selesai

X. KONSUL

A. Pulmonologi

• Kesan : NOK dengan efusi pleura bilateral, curiga mestastasis paru

• Saran :

o Di bagian pulmonology tidak ada tindakan, efusi pleura

bilateral minimal

o CT Scan toraks + kotras

B. Kardiologi

• Kesan : EKG dalam batas normal, Cardio stabil

C. Urologi

• Nyeri pinggang (-), saat ini dengan NOK dan hidronefrosis mild

bilateral, CVA -/-, nyeri tekan -/-, nyeri ketok -/-

• Kesan : hidronefrosis bilateral mild e.c obstruktif uropathy e.c NOK

• Saran :

o Pro injeksi DJ stent bilateral 1 hari sebelum tindakan di

bidang tersebut

D. Bedah Vaskuler

Page 21: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  21  

• Pasien dengan masalah NOK dengan asites dengan keluhan bengkak

kedua tungkai kurang lebih sejak 3 bulan SMRS. Dengan lab D-

Dimer 2800

• Kesan : suspek DVT

• Anjuran :

o Periksa USG Doppler

o Heparinisasi 5000 unit / hari (Cek PT/APTT dlm 24 jam)

o Elastic bandage pada kedua tungkai

o Evaluasi kembali

XI. RINGKASAN

Pasien perempuan, 53 tahun, datang ke RSPAD dengan keluhan sesak sejak 1

hari SMRS. Keluhan disertai dengan perut membuncit, teraba masa di perut,

nyeri perut, merasa cepat kenyang, gangguan pencernan (sulit BAB), nafsu

makan menurun, penurunan berat badan lebih dari 5kg. Pasien sebelumnya

sudah pernah diperiksa ke RS lain dan dicurigai tumor kandung telur. Riwayat

menstruasi sudah menopause sejak 4 tahun yang lalu. Pada pemeriksaan fisik

ditemukan keadaan umum tampak sakit sedang, dengan pernafasan 26x/menit,

kepala, kulit, telinga hidung tenggorokan, jantung dalam batas normal.

Konjungtiva anemis +/+, Paru-paru terdapat rhonki dextra dan sinistra, abdomen

cembung membesar hingga prosesus xyphoideus dan pusat, shifting dullness

(+), auskultasi sulit dinilai, pada extremitas inferior dextra dan sinistra terdapat

edema. Status ginekologi parametrium kaku dan teraba masa di adneksa kiri

dengan ukuran yang sulit dinilai. Dari pemeriksaan penunjang didapatkan

penurunan Hb, Ht, eritro, albumin, pH, pCO2, HCO3 dan kenaikan trombosit,

amylase, ureum, kreatinin, CA-125. USG ginekologi didapatkan susp.

Neoplasma ovarium dengan hidronefrosis ginjal kanan.

XII. PENGKAJIAN

• Diagnosis : Susp. Neoplasma Ovarium

• Atas Dasar :

• Anamnesis :

Page 22: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  22  

Perut membuncit, teraba massa di perut, nyeri perut, sesak, gangguan

buang air besar, nafsu makan menurun, penurunan berat badan lebih

dari 5 kg.

• Pemeriksaan fisik :

Perut membuncit hingga prosesus xyphoideus dan pusat, pada

pemeriksaan dalam parametrium kaku dan teraba masa di adneksa

kiri dengan ukuran yang sulit dinilai

• Rencana diagnosis

o Cek DPL, PT/APTT, Koagulasi, albumin, ureum, kreatinin,

elektrolit, GDS, analisa gas darah,

o Cek Ca-125

o USG Ginekologi

o CT – SCAN

o Foto thoraks

o Konsul paru, jantung, urologi, bedah vaskuler

• Rencana tatalaksana

o Aminofluid : RL (1000:500)

o Transfusi PRC

o O2 2 liter/menit

o Pungsi asites

o Laparatomi vc

Page 23: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  23  

TINJAUAN PUSTAKA

Kanker ovarium merupakan penyebab kematian tertinggi dari kanker

alat genitalia pada perempuan. Di USA sekitar 22.220 kasus baru di diagnosis

setiap tahun, dan sekitar 16.210 kematian terjadi setiap tahun akibat penyakit

ini. Kanker ovarium 6% dari seluruh kanker pada perempuan dan penyakit ini

timbul 1 orang pada setiap 68 perempuan.1 Kanker ovarium memliki urutan

ke-7 dari jenis kanker yang menyebabkan kematian pada wanita di dunia ini. 2

Di Indonesia, kanker ovarium menduduki urutan ke enam terbanyak dari

keganasan pada wanita setelah karsinoma serviks uteri, payudara, kolorektal,

kulit, dan limfoma.2

I. Faktor Risiko3,

Sampai saat ini penyebab dari kanker ovarium masih belum diketahui

dengan jelas. Namun ada beberapa faktor risiko untuk terkena kanker

ovarium, antara lain sebagai berikut :

• Faktor Lingkungan

Insidensi dari kanker ovarium tinggi pada Negara-negara industri.

Penyakit ini tidak ada hubungannya dengan obesitas, minum alcohol,

merokok, maupun, minum kopi. Juga tidak ada kaitannya dengan

penggunaan bedak talcum ataupun intake lemak yang berlebihan

• Faktor Reproduksi

Makin meningkat siklus haid berovulasi ada hubungannya dengan

meningkatnya risiko timbulnya kanker ovarium. Hal ini dikaitkan dengan

pertumbuhan aktif permukaan ovarium setelah ovulasi. Induksi siklus

ovulasi mempergunakan klomifen sitrat meningkatkan risiko 2 sampai 3

kali. Kondisi yang menyebabkan turunnya siklus ovulasi menurunkan

risiko kanker seperti pada pemakaian pil Keluarga Berencana menurunkan

risiko sampai 50%, bila pil dipergunakan 5 tahun atau lebih; multiparitas,

dan riwayat pemerian air susu ibu termasuk menurunkan risiko kanker

ovarium

Page 24: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  24  

• Faktor Genetik

5%-10% penyakit ini karena faktor heriditer (ditemukan di keluarga

sekurang-kurangnya dua keturunan dengan kanker ovarium). Ada 3 jenis

kanker ovarium yang diturunkan yakni :

o Kanker ovarium site specific familial

o Sindrom kanker payudara-ovarium, yang disebabkan oleh mutasi

dari gen BRCA 1 dan berisiko sepanjang hidup (lifetime) sampai

85% timbul kanker payudara dan risiko sepanjang hidup sampai

50% timbulnya kanker ovarium pada kelompok tertentu. Walaupun

mastektomi profilaksis kemungkinan menurunkan risiko, tetapi

persentasi kepastian belum diketahui. Ooforektomia profilaksis

mengurangi risiko sampai 2%.

o Sindroma kanker Lynch type II, dimana beberapa anggota keluarga

dapat timbul berbagai jenis kanker, termasuk kanker kolorektal

nonpoliposis, endometrium, dan ovarium.

II. Patofisiologi

Penyebab karsinoma ovarium secara tepat belum diketahui. Terdapat

teori chronic uninterrupted ovulation yang berhubungan dengan resiko

terjadinya karsinoma ovarium. Pada saat terjadi ovulasi, akan terjadi

kerusakan pada epitel ovarium dan mengaktifkan mekanisme perbaikan

selular (cellular repair mechanism). Proses perbaikan ini memerlukan waktu

tertentu. Proses ovulasi dan kerusakan epitel yang terjadi berkali-kali atau

berulang untuk waktu yang lama tanpa interupsi, terutama jika sebelum

penyembuhan sempurna tercapai (waktu istirahat sel yang tidak adekuat), akan

memberikan peluang untuk terjadinya delesi gen somatik serta mutasi selama

proses perbaikan sel sehingga dapat terjadi transformasi sel menjadi sel-sel

neoplastic. Nuliparitas, menarke awal dan menopause lambat merupakan

beberapa fator yang dapat meningkatka resiko terjadinya karsinoma ovarium.

Sedangkan penggunaan kontrasepsi oral, menyusui, multiparitas, dan choric

anovulation merupakan faktor yang dapat mengurangi resiko terjadinya

karsinoma ovarium dengan menginterupsi atau mensupresi terjadinya ovulasi.9

Page 25: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  25  

III. Gejala, Tanda, dan Diagnosis

• Anamnesis2,4,5,6

Kanker ovarium pada stadium dini tidak memberikan keluhan. Keluhan

yang timbul akan berhubungan dengan peningkatan massa tumor,

penyebaran permukaan seorasa dari kolon dan asites. Rasa tidak nyaman

dan rasa penuh diperut, serta cepat merasa kenyang sering berhubungan

dengan kanker ovarium. Gejala lain yang timbul adalah perut membuncit,

mudah lelah, nafas pendek akibat efusi pleura dan asites yang masif,

konstipasi, dyspareunia,

• Pemeriksaan fisik ginekologi2

Dengan melakukan pemeriksaan bimanual akan membantu dalam

memperkirakan ukuran, lokasi, konsistensi, dan mobilitas dari massa

tumor. Pada pemeriksaan rektovaginal untuk mengevaluasi permukaan

bagian posterior, ligamentum sakrouterina, parametrium, kavum douglas,

dan rectum. Adanya nodul di payudara perlu mendapat perhatian karena

sering ovarium merupakan tempat metastasis dari kanker payudara.

Hasil yang sering didapatkan pada tumor ovarium adalah masa pada

rongga pelvis. Tidak ada petunjuk pasti pada pemeriksaan fisik yang

mampu membedakan tumor adneksa adalah jinak atau ganas, namun

secara umum dapat dianut bahwa tumor jinak cenderung kistik dengan

permukaan licin, unilateral, dan mudah digerakkan. Sedangkan tumor

ganas akan memberikan gambaran massa yang padat, noduler, terfiksasi

dan sering bilateral. Massa yang besar yang memenuhi rongga abdomen

dan pelvis lebih mencerminkan tumor jinak atau keganasan derajat rendah.

Adanya asites dan nodul pada cul-de-sac merupakan petunjuk keganasan.

• Pemeriksaan penunjang

Pada pasien dengan kanker ovarium herediter, pengukuran CA-125,

pemeriksaan pelviss, ultrasonografi transvaginal dapat dilakukan setiap 6

bulan sekali. Pada kelompok yang berisiko tinggi tersebut

direkomendasikan ooferektomia profilaksis pada usia 35 tahun setelah

memiliki cukup anak.3

Page 26: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  26  

Ultrasonografi merupakan pemeriksaan penunjang utama dalam

menegakkan diagnosis suatu timor adneksa ganas atau jinak. Pada

keganasan akan memberikan gambaran dengan septa internal, padat,

berpapil, dan dapat ditemukan adanya asites. Walaupun ada pemeriksaan

yang lebih canggih seperti CT scan, MRI, dan positron tomografi akan

memberikan gambaran yang lebih mengesankan, namun pad apenelitian

tidak menunjukan tingkat sensitifitas dan spesifitsitas yang lebih baik dari

pemeriksaan ultrasonografi7,8

Untuk jenis kanker ovarium jenis epitel penanda tumornya adalah CA-125.

Sedangkan untuk tumor sel germinal adalah LDH, hCG, AFP, hPL (human

placental lactogen), PLAP (plasental-like alkaline phosphatase). tumor

stroma sex cord, inhibin.3

Pemeriksaan darah tepi, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, serta biokimia

darah lainnya perlu dilakukan. Pemeriksaan radiologic berupa foto thoraks

untuk mengevaluasi metastasis paru, efusi pleura serta pemeriksaan CT-

scan abdomen pelvis. Bila ada kelahun simtomatik, perlu dilakukan

pielogafi intravena dan atau barium enema untuk evaluasi kandung kemih

dan perluasan ke usus.

IV. Stadium3

Stadium surgical pada kanker ovarium (FIGO 1988)

Tumor terbatas pada ovarium

• IA, tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul utuh, tidak ada tumor pada

permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan asites atau pada

bilasan peritoneum

• IB, tumor terbatas pada kedua ovarium, kapsul utuh, tidak ada tumor pada

permukaan luar, tidak terdapat sel kanker pada cairan asites atau pada

bilasan peritoneum

• IC, tumor terbatas pada satu atau dua ovarium dengan satu dari tanda-

tanda sebagai berikut : kapsul pecah, tumor pada permukaan luar kapsul,

sel kanker positif pada cairan asites atau bilasan peritoneum

Page 27: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  27  

Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan perluasan ke pelvis

• IIA, perluasan dan atau implant ke uterus dan atau tuba falopii. Tidak

ad sel kanker di cairan asites atau bilasan peritoneum

• IIB, perluasan ke organ pelvis lainnya. Tidak ada sel kanker di cairan

asites atau bilasan peritoneum

• IIC, tumor pada stadium IIA/IIB dengan sel kanker positif pada cairan

asites atau bilasan peritoneum

Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan metastasis ke peritoneum

yang dipastikan secara mikroskopik di luar pelvis dan atau metastasis ke

kelenjar getah bening regional.

• IIIA, metastasis mikroskopik di luar pelvis

Page 28: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  28  

• IIIB, metastasis peritoneum makroskopik di luar pelvis dengan

diameter terbesar 2cm atau kurang

• IIIC, metastasis peritoneum di luar pelvis dengan diameter terbesar

lebih dari 2cm dan atau metastasis ke kelenjar getah bening

regional

• IV, metastasis jauh di luar rongga peritoneum. Bila terdapat effusi

pleura, maka cairan pleura mengandung sel kanker positif.

Termasuk metastasi pada parenkim hati.

Page 29: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  29  

V. Histopatologi3

Jenis epitel (65% dari kanker ovarium) terdiri dari serosum (20%-

50%), musinosum (15%-25%), yang dapat tumbuh sangat besar (permagna),

endometrioid (5% dan kira-kira 10% bersamaan dengan endometriosis), sel

jernih (5%, prognosis buruk) dan Brenner (2%-3%, sebagian besar jinak).

Kira-kira 15% dari kanker jenis epitel menunjukkan potensi keganasan

rendah.

Tumor sel germinal (25% dari semua kanker ovarium) dan yang

tersering disgerminoma, diikuti tumor campuran sel germinal. Tipe lainnya

adalah teratoma imatur, koriokarsinoma, tumor sinus endodermal, dan

karsinoma embrional.

Tumor stroma sex cord (5% dari semua kanker ovarium). Yang

tersering adalah tumor sel granulosa. Tipe lainnya tumor sel Sertoli-Leydig.

Jenis lainnya: sarcoma, tumor metastasis.

VI. Pengobatan3

Tindakan pembedahan ada dua tujuan yakni pengobatan dan

penentuan stadium surgical. Terapi pembedahan termasuk histerektomi,

salpingo-ooforektomi, omentektomi, pemeriksaan asites, bilasan peritoneum,

dan mengupayakan debulking optimal (kurang dari 1 cm tumor residu),

limfadenektomi (pengambilan sampel untuk pemeriksaan histopatologi) pada

stadium awal. Stadium IA sampai stadium IB derajat 1 dan 2, atau semua

stadium pada jenis tumor potensial rendah pada ovarium. Kemudian dilakukan

observasi dan pengamatan lanjut pada pemeriksaan CA-125.

Pasien dengan stadium IA derajat 1 dan 2 jenis epitel mempunyai

kesintasan hidup 5 tahun sebesar 95% dengan atau pemberian kemoterapi.

Beberapa klinikus akan memberikan kemoterapi pada kanker ovarium derajat

2 stadium IA dan IB derajat 3, stadium II sampai 4: kemoterapi : paclitaxel

(taxol) dengan carboplatin atau cisplatin

Setelah selesai pengobatan dengan kemoterapi ada 3 pilihan yang

diterapkan pada pasien : observasi, teruksan pengobatan, bila tumor regresi

tapi belum hilang seluruhnya dan terapi konsolidasi dengan kemoterapi lain.

Page 30: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  30  

Biasanya diberikan hexamethylmelamine secara terus menerus untuk menekan

agar tidak timbul residif.

Pembedahan

Laparatomi potong beku dilakukan atas indikasi kecurigaan keganasan.

Hasil potong beku menjadi pertimbangan untuk tindakan selanjutnya selama

operasi berlangsung. Pada usia muda, potong beku masih diperlukan untuk

pertmbangan konservasi fertilitas. Dari hasil potong beku ada beberapa

kemungkinan hasil :

• Tumor ovarium jinak (benign)

• Tumor ovarium borderline

• Tumor ovarium ganas (maligna)

• Keganasan ovarium belum dapat dipastikan, untuk kepastian

diagnosis menunggu hasil pemeriksaan paraffin.

Jika hasil potong beku adalah borderline (diperlakukan seperti tumor ganas

ovarium) hasil potong beku tumor ovarium ganas, maka tindakan selanjutnya

adalah :

1. Surgical Staging pada stadium awal

a. Complete surgical staging

Sitology bilasan peritoneal, histerektomi, salpingo-ooferektomi

bilateral, limfadenektomi pelvik dan para-aorta, omentektomi,

appendektomi, biopsy-biopsy peritoneum (parakolika,

subdiafragma, prevesikal, kavul douglasi, dan pada perlekatan

dari lesi yang dicurigai)

b. Conservative surgical staging (fungsi reproduksi)

Konservatif tindakan salpingoofarektomi unilateral,

omentektomi, limfadenektomi ipsilateral, sitology, biopsy,

appedndektomi

2. Debulking atau sitoreduksi pada stadium lanjut

Terapi Adjuvant Kemoterapi

Kemoterapi pada kanker ovarium dengan menggunakan platinum

(cysplatin dosis 50-100 mg/m2 atau carboplatin AUC 5-6).

• Tumor ovarium epithelial dapat dikombinasi dengan

Page 31: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  31  

o CAP : Cyclophosphamide Adriamycin Platinum

o CP : Cyclophosphamide Platinum

o AP : Adryamycin dan Platinum

o EP : Epirubicyn dan Platinum

o Docetaxel 75 mg/m2 dan Platinum

o Paclitaxel 175 mg/m2 dan Platinum

• Tumor ovarium non-epitel

o BEP (Bleomycin Etoposide Platinum)

Kemoterapi Neoadjuvant

Kemoterapi neoadjuvant adalah pemberian kemoterapi sebelum

pembedahan primer. Indikasi :

• Kanker stadium lanjut (diduga stadium IIIC dan IV)

• Operasi primer diperkirakan sukar mencapai pembedahan

debulking yang optimal

• Kondisi pasien diprediksi berisiko tinggi untuk pembedahan

misalnya ada efusi pleura, asites masif, diduga perlekatan

sangat berat, maka dapat dipertimbangkan untuk pemberian

kemoterapi neoadjuvant

VII. Kanker Ovarium Residif3

Pasien yang diduga dengan residif kanker ovarium bila ada gejala

gangguan gastrointestinal , obstruksi parsialis, atau diketahui ada massa baru

dari pemeriksaa CT-Scan. Evaluasi dilakukan dengan melakukan pemeriksaan

daerah abdomen, adanya effuse pleura. Pengobatan untuk kanker ovarium

residif dengan cara operasi (debulking) sangat tidak efektif terutama bila

tumor resisten terhadap kemoterapi. Bila residifnya lebih dari 6 bulan setelah

selesai kemoterapi berbasis platinum, dapat dipertimbangkan pemberian ulang

kemoterapi berbasis platinum. Akan tetapi bila residifnya kurang dari 6 bulan

setelah kemoterapi berbasis platinum, dipertimbangkan kemoterapi topotecan

dan doxorubicin, ifosfamid, cyclophosphamide, atau paclitaxel per minggu.

Page 32: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  32  

VIII. Kanker Ovarium Sel Germinal3

Kanker ini banyak dijumpai pada usia muda sehingga preservasi

fertilitas perlu dipertimbangkan. Tindakan pembedahan pada jenis tumor sel

germinal berupa laparatomi eksploratif, bilasan perinoteum, salpingo-

ooferektomia unilateral, omentektomi, biopsy kelenjar getah benin pelvis dan

para-aorta, biopsy multiple dara daerah peritoneum. Standar pengobatan pada

sel germinal adalah pembedahan dan dilanjutkan dengan kemoterapi

bleomycin, etoposid dan platinum (BEP) untuk semua stadium

IX. Faktor Prognosis3

Faktor yang memperbaiki prognosis termasuk derajat diferensiasi yang

redah, stadium awal, tumor ganas potensi rendah, debulking optimal, dan usia

muda. Semetara faktor yang memperburuk prognosis termasuk karsinoma sel

jernih, jenis serosum, stadium lanjut, asites, debulking yang tidak optimal,

derajat deferensiasi yang tinggi atau buruk, dan usia tua. Adapun kesintasan

hidup 5 tahun kanker ovarium jenis epitel pada stadium I 74%, stadium II

58%, stadium III 30%, stadium IV 19%.

Page 33: Presus Mutiara Insan Sangaji (07120090082) Dr. Toto Spog, k.onk Suspect Carcinoma Ovarium

  33  

DAFTAR PUSTAKA

1. Copeland LJ. Epithelial ovarian cancer in Disaia PJ, Creasman WT (eds).

Clinical gynecologic oncology 7th ed. Mosby Elsevier 2007 : 314-15.

2. Djuana A, Rauf S, Manuaba IBGF. Pengenalan dini kanker ovarium. Makalah

ilmiah PIT XII POGI Palembang, 2001

3. Prawiharjo, Sarwono. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwomo

Prawihardjo. Jakarta, 2011.

4. Nuranna L. Kanker ovarium. Sub Bagian Onkologi Obstetri Ginekologi FK

UI. Jakarta, 1992

5. Disaia PJ, Creasman WT. Clinical gynecology oncology.3rd edition. St. Louis

Washingtong DC: Mosby Company, 1998:417

6. Johnston S. Gynecology cancer: ovarian carcinoma. Course of UICC. Jakarta:

FKUI, 1992:1-19

7. Zanetta G, Rota S, Lissoni A, Meni A, Brencatelli G, Buda A. Ultrasound,

physical examination, and CA 125 measurment for detection of recurrence

after concervative surgery fo early borderline ovarian tumors. Geynecol

Oncol, 2001;81:61-66 17.

8. Beecham JB, Rubin P. Tumors of the female reproduction organs. In: Rubin P.

Clinical Oncology a multidisplinary approch. 6th edition. New York:

American Cancer Society Inc, 1983;1286-93

9. Stephen A. Cannistra, M.D. screening for ovarian cancer.

http://www.nejm.or/doi.full/10.1056/NEJMcp0901926