presus hal peng dan pembahasan[ryo]
TRANSCRIPT
HALAMAN PENGESAHAN
PRESENTASI KASUS
PENDERITA TUBERCULOSIS
Disusun Oleh :
Rio Anggara
2004.031.0129
Telah dipresentasikan pada tanggal Maret 2010
Dan telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing:
dr. Suharjono, Sp.PD
PEMBAHASAN TEORI
1) Definisi
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB
menyerang paru namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
2) Gejala Umum
Batuk terus menerus selama 3 minggu atau lebih.
Batuk darah,
Sesak nafas dan rasa nyeri dada,
Malaise
Nafsu makan menurun,
Berat badan turun (1 bln) walaupun dengan penangan Gizi.
Keringat malam tanpa aktivitas
Demam meriang lebih dari sebulan.
3) Patofisiologi:
Kontak langsung dgn Ps TB BTA(+)
↓
Kuman TB masuk mll droplet
↓
Melewati mukosilier bronkus
↓
Alveolus
↓
Berkembang biak di paru
↓
Kelenjar limfe di hilus paru
↓
Infeksi TB
1
4) Klasifikasinya terdiri dari:
1. Tuberculosis Paru: Tuberculosis yang menyerang jaringan paru dan tidak
termasuk pleura (selaput paru).terbagi menjadi:
Tuberculosis Paru BTA Positif : sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen
dahak SPS hasil BTA positif, 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA
positif dan foto rongen thorax menunjukkan gambaran tuberculosis
aktif.
Tuberculosis Paru BTA Negatif : pemeriksaan 3 spesimen dahak SPS
hasil BTA negatif dan foto rongen thorax menunjukkan gambaran
tuberculosis aktif.
2. Tuberculosis Ekstra Paru : Tuberculosis yang menyerang organ tubuh
lain selain paru misal selaput otak, jantung, kelenjar limfe, tulang, ginjal, dll.
Dibagi menjadi TB ekstra paru ringan ( TB kelenjar limfe,sendi, tulang,
kelenjar adrenal, dan pleuritis eksudative unilateral) dan TB ekstra paru
berat (meningitis, millier, perikarditis, peritonitis, TB tulang belakang, TB
usus, TB saluran kencing dan alat klelamin.
2
ALUR DIAGNOSIS TUBERCULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA
Periksa Rongen dada
Hasil BTA + + + + + -
Hasil BTA + - -
Hasil BTA - - -
Tidak ada perbaikanHasil tidak
mendukung TB
Hasil mendukun
g TB
Beri antibioticSpectrum luas
Ada perbaikan
nnn
Ulangi periksa dahakSPS
Periksa TBBTA Positif Hasil BTA
- - -
Hasil BTA
+ + ++ + -+ - -
Periksa Rongen dada
Hasil mendukung
TB
Hasil Rongen Negatif
TB BTA NegatifRongen Positif
Bukan TBPenyakit lain
Periksa Dahak Sewaktu, Pagi, Sewaktu ( SPS )
Tersangka penderita TB (Suspek TB)
3
5) Tipe Penderita terbagi menjadi:
Kasus baru : Penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah
pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (30 dosis).
Kambuh (Relaps) : Penderita Tuberculosis yang sebelumnya pernah
mendapat pengobatan tuberculosis dan telah dinyatakan
sembuh, kemudian berobat lagi dengan hasil pemeriksaan
dahak BTA positif.
Kasus berobat setelah lalai (Drop Out) : Penderita dyang sudah berobat
paling kurang 1 bulan, dan berhenti 2 bulan atau lebih,
kemudian datang kembali berobat. Biasanya hasil
pemeriksaan BTA positif.
Gagal : Penderita BTA positif yang masih tetap positif yang masih tetap
positif atau kembali menjadi positif pada akhir bulan ke 5 atau
lebih dan penderita dengan BTA negatif rongen positif menjadi
BTA positif pada akhir bulan ke 2 pengobatan.
6) Jenis dan dosis obat:
1) Isoniazid (H): Bersifat bakterisid (efektif pada kuman yang sedang
berkembang). Dosis harian 5 mg/kgBB, untuk intermiten
3 kali seminggu dosis 10 mg/kgBB.
2) Rifampisin (R): Bersifat bakterisid membunuh kuman semi-dormant yang
tidak dapat dibunuh oleh isoniasid. Dosis harian 10-15
mg/kgBB, intermiten 3 kali seminggu.
3) Pirazinamid (Z) : Bersifat bakterisid membunuh kuman dalam sel dengan
suasana asam. Dosis harian 20 mg/kgBB, dosis
intermiten 35 mg/kgBB 3 kali seminggu.
4) Streptomisin (S) : Bersifat bakterisid. Dosis harian 15 mg/kgBB,
intermiten 3 kali seminggu dengan dosis yang sama.
5) Etambutol (E) : Bersifat bakteriostatik. Dosis harian 25-30 mg/kgBB,
intermiten 3 kali seminggu dosis 30 mg/kgBB.
4
7) Pengobatan TB menggunakan panduan OAT yaitu sbb:
Kategori 1 : 2HRZE / 4H3R3
Diberikan pada penderita baru TB Paru BTA Positif, penderita TB Paru
BTA negatif Rongen positif ”sakit berat” dan penderita TB ekstra paru
berat.
Kategori 2 : 2HRZES / 5H3R3E3
Diberikan untuk penderita kambuh (Relaps), penfderita gagal (failure) dan
penderita dengan pengobatan setelah lalai (Drop Out).
8) Efek samping OAT:
Efek samping ringan dari OAT:
Efek Samping Penyebab Penanganan
Tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut Rifampisin Obat diminum malam sebelum tidur
Nyeri Sendi Pirasinamid Beri Aspirin
Kesemutan s/d rasa terbakar di kaki INH Berivitamin vitamin B6 (piridoxin)
100mg per hari
Warna kemerahan pada air sen (urine) Rifampisin Tidak perlu diberi apa-apa, tapi
perlu penjelasan kepada penderita
Efek samping berat dari OAT:
Efek samping Penyebab Pelaksanaan
Gatal adan kemerahan kulit Semua jenis OAT Ikuti petunjuk penatalaksanaan
Tuli Streptomisin Streptomisin dihentikan, ganti etambutol
Gangguan keseimbangan Streptomisin Streptomisin dihentikan, ganti etambutol
Ikterus tanpa penyebab lain Hampir semua OAT Hentikan semua OAT sampai ikterus
Bingung dan muntah-muntah
(permulaan ikterus karena
obat)
Hampir semua obat
lakukan tes fungsi hati
Hentikan semua OAT, segera
Gangguan penglihatan Etambutol Hentikan Etambutol
Purpura dan renjatan (syok) Rifampisin Hentikan Rifampisin
5
9) Komplikasi pada penderita TB yaitu:
Hemoptisis berat : Perdarahan dari saluran nafas bawah
Kolaps dari lobus akibat retraksi bronkhial
Bronkiectasis dan fibrosis pada paru
Pneumothorak spontan karena kerusakan jaringan paru
Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dll
Insufisiensi kardio pulmonar
6