presus banyumas 2 + hasil diskusi

15
PRESENTASI KASUS NON PSIKOTIK GANGGUAN PENYESUAIAN Disusun Oleh: Sofa G1A211081 Asti Novitriyanti Ekaputri G1A212001 Laura Syerin G1A212002 Widya Devi Cita Inayani G1A212003 Diana Verify Hastutya G1A212004 Diajukan Kepada: dr. Hilma Paramita, Sp. KJ 0

Upload: shalis-jamilah

Post on 07-Dec-2014

39 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

PRESENTASI KASUS NON PSIKOTIK

GANGGUAN PENYESUAIAN

Disusun Oleh:Sofa G1A211081Asti Novitriyanti Ekaputri G1A212001Laura Syerin G1A212002Widya Devi Cita Inayani G1A212003Diana Verify Hastutya G1A212004

Diajukan Kepada:dr. Hilma Paramita, Sp. KJ

SMF ILMU KEDOKTERAN JIWARUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

FK UNSOED PURWOKERTO

2012

0

Page 2: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

PRESENTASI KASUS NON PSIKOTIK

GANGGUAN PENYESUAIAN

Oleh :Sofa G1A211081Asti Novitriyanti Ekaputri G1A212001Laura Syerin G1A212002Widya Devi Cita Inayani G1A212003Diana Verify Hastutya G1A212004

Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti ujian pada SMF Ilmu Kesehatan Jiwa

Rumah Sakit Umum Daerah BanyumasFK Universitas Jenderal Soedirman

Purwokerto

Disetujui dan disahkan,

Pada tanggal November 2012

Penguji,

dr. Hilma Paramita, Sp. KJ

1

Page 3: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

LAPORAN KASUS KEPANITERAAN KLINIK

ILMU KESEHATAN JIWA

KASUS NON PSIKOTIK

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : An. L

Umur : 12 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Pandak Kec. Kemranjen Kab. Banyumas

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Pekerjaan : Pelajar

Pendidikan : SD kelas VI

Status Pernikahan : Belum kawin

Tanggal Periksa : 25 Oktober 2012

II. ALLOANAMNESIS

Diambil tanggal 25 Oktober 2012, diperoleh dari:

1

Nama Tn. Y

Umur 52 tahun

Alamat Desa Pandak Kec. Kemranjen Kab.

Banyumas

Pekerjaan Guru

Pendidikan S1

Hubungan dengan pasien Ayah pasien

Lama kenal 12 tahun

Sifat perkenalan Dekat

2

Page 4: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

KELUHAN UTAMA

An. L dibawa ke Poliklinik Jiwa RSUD Banyumas dengan keluhan merasa

takut dengan teman-teman sekolahnya.

KELUHAN TAMBAHAN

Tidak ditemukan adanya keluhan tambahan.

RIWAYAT PERJALANAN SAKIT

Sejak kelas III SD, pasien merasa takut dengan teman-temannya

karena teman-temannya sering mengejek dan menjauhinya tanpa sebab yang

jelas. Akibatnya pasien menjadi anak yang pendiam, tidak aktif bermain

dengan teman, dan tidak punya teman dekat. Pasien juga merasa takut untuk

berangkat sekolah sendiri, sehingga dia meminta ibunya untuk mengantar

dan menunggunya setiap hari saat sekolah hingga kelas V SD.

Sejak kelas V SD pasien mulai berobat ke Poliklinik Jiwa RSUD

Banyumas. Pasien menerima pengobatan yang diminum setiap hari dan juga

dikonsulkan ke psikolog untuk dilakukan terapi psikologi dan terapi

keluarga. Sejak berobat keadaan pasien semakin membaik. Sebulan

belakangan pasien sudah berangkat sekolah sendiri, sudah mulai bermain

bersama teman-temannya dan punya teman dekat.

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

1. Psikiatri

Sebelumnya pasien tidak pernah menderita gangguan seperti ini.

2. Medis Umum

Pasien tidak memiliki riwayat sakit berat apapun.

3. Penggunaan Obat-obatan dan alkohol

Tidak memiliki riwayat penggunaan alkohol.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak terdapat keluarga yang memiliki gangguan yang sama dengan pasien.

3

Page 5: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

Keterangan :

Laki-laki meninggal

Perempuan pasien

Menikah

HAL – HAL YANG MENDAHULUI SAKIT

Terdapat masalah dengan teman-teman sekolahnya, yaitu pasien merasa

sering diejek dan dijauhi teman-temannya.

RIWAYAT PRIBADI

1. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran

Pasien merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Pasien adalah

anak yang diinginkan oleh keluarga. Usia ibu saat melahirkan adalah

40 tahun. Pasien lahir di rumah dengan bantuan bidan. Pada saat lahir

pasien dalam keadaan sehat demikian juga dengan kondisi ibunya.

2. Riwayat Perkembangan Awal

Sejak kecil pasien dirawat dan diasuh oleh orang tua pasien sendiri.

Pasien dididik secara disiplin oleh orang tuanya.

3. Riwayat Perkembangan jiwa

Sebelumnya pasien merupakan anak yang cukup periang, aktif, dan

sering bercerita kepada teman-temannya.

4

Page 6: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

4. Riwayat Pendidikan

Pasien masih bersekolah di bangku kelas VI sekolah dasar.

5. Riwayat Pekerjaan

Pasien belum pernah bekerja.

6. Riwayat Perkawinan

Pasien belum pernah menikah.

7. Kegiatan Moral Spiritual

Pasien beragama islam, rajin mengaji namun belum teratur solat 5

waktu.

8. Hubungan Sosial dalam Keluarga

Pasien memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya.

9. Kebiasaan

Pasien bukan perokok dan tidak pernah mengonsumsi minuman

beralkohol.

10. Gambaran Kepribadian Premorbid

Sebelumnya pasien merupakan pribadi yang ceria dan suka bercerita.

III. RINGKASAN DATA YANG DIDAPAT

1. Identitas

Pasien perempuan, 12 tahun, belum menikah, agama islam, suku jawa,

beralamat di Kemranjen-Banyumas.

2. Sebab Utama Dibawa ke Rumah Sakit

Pasien datang diantar ayahnya dengan keluhan utama pasien merasa

takut dengan teman-teman di sekolahnya.

3. Riwayat Sakit Jiwa

Pasien belum pernah dirawat di RS akibat gangguan jiwa.

4. Riwayat Mondok

Pasien belum pernah mondok di RS.

5. Perjalanan Penyakit

Sejak kelas III SD, pasien merasa takut dengan teman-temannya

karena teman-temannya sering mengejek dan menjauhinya tanpa sebab

yang jelas. Akibatnya pasien menjadi anak yang pendiam, tidak aktif

5

Page 7: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

bermain dengan teman, dan tidak punya teman dekat. Pasien juga

merasa takut untuk berangkat sekolah sendiri, sehingga dia meminta

ibunya untuk mengantar dan menunggunya setiap hari saat sekolah

hingga kelas V SD.

Sejak kelas V SD pasien mulai berobat ke Poliklinik Jiwa RSUD

Banyumas. Pasien menerima pengobatan yang diminum setiap hari

dan juga dikonsulkan ke psikolog untuk dilakukan terapi psikologi dan

terapi keluarga. Sejak berobat keadaan pasien semakin membaik.

Sebulan belakangan pasien sudah berangkat sekolah sendiri, sudah

mulai bermain bersama teman-temannya dan punya teman dekat.

6. Fungsi Sosial dan Gangguan Organik

Sejak sakitnya ini pasien mengalami gangguan fungsi sosial dengan

tidak mau bermain dan beraktivitas dengan teman-temannya. Pasien

juga tidak lagi melakukan kegiatan yang dia sukai seperti bermain

sepeda dan bernyanyi. Namun pasien tidak memiliki gangguan

organik.

7. Kepribadian Sebelum Sakit

Sebelum sakit pasien memiliki kepribadian yang ceria, aktif dan

sering bercerita dengan orang lain. Namun setelah sakit pasien

berubah menjadi anak yang pendiam dan tidak aktif

IV. PEMERIKSAAN PSIKIATRIK (25 Oktober 2012)

1. Kesan umum : tidak tampak sakit jiwa

2. Kesadaran : Compos Mentis

3. Orientasi : O/ W/ T/ S baik/ baik/ baik/ baik

4. Sikap : Normal

5. Tingkah laku : Normoaktif

6. Proses pikir

a. Bentuk pikir : Realistis

b. Isi pikir : Normal

c. Progresi pikir : Normal

7. Roman muka : Normomimik

6

Page 8: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

8. Afek/ mood : Normoafek/ eutimik

9. Persepsi : Tidak ada halusinasi

10. Perhatian : Mudah ditarik, mudah dicantum

11. Hubungan jiwa : Mudah

12. Insight : Baik

V. USUL PEMERIKSAAN

Tidak ada

VI. DIAGNOSIS BANDING

Gangguan penyesuaian

VII. DIAGNOSIS MULTI AKSIAL

Axis I : Gangguan penyesuaian

Axis II : Tidak ada diagnosis

Axis III : Tidak ada diagnosis

Axis IV : Masalah dengan teman-temannya

Axis V : GAF 80-71

VIII. RENCANA TERAPI

1. Farmakoterapi :

Anti depresan Flouxetin 1 x 10 mg

2. Psikoterapi Suportif dengan Psikolog

a. Terapi individu

b. Terapi keluarga

c. Terapi kelompok

IX. PROGNOSIS

1. Premorbid

a. Riwayat penyakit keluarga : tidak ada (ad bonam)

b. Pola asuh keluarga : disiplin (ad bonam)

c. Tipe kepriadian : tidak dapat dinilai

7

Page 9: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

d. Stressor psikososial : ada (ad bonam)

e. Sosial ekonomi : baik (ad bonam)

f. Riwayat penyakit yang sama : tidak ada (ad bonam)

2. Morbid

a. Onset usia : usia muda (ad malam)

b. Jenis penyakit : sementara (ad bonam)

c. Perjalanan penyakit : kronik (ad malam)

d. Penyakit organik : tidak ada (ad bonam)

e. Faktor pencetus : ada (ad bonam)

Kesimpulan : dubia ad bonam

8

Page 10: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

HASIL DISKUSI

1. Pada anamnesis terhadap pasien perlu digali lebih mendalam tentang sebab

diejek, isi ejekan, siapa yang mengejek, berapa yang mengejek dan bagaimana

persepsi terhadap ejekan. Pertanyaan tersebut bertujuan untuk menilai

besarnya stressor yang dihadapi pasien. Untuk mengetahui kepribadian pasien

perlu ditanyakan adakah gangguan cemas saat perpisahan.

2. Edukasi

b. Trait

Trait adalah kecenderungan kepribadian yang dapat dinilai sejak kecil.

Trait dinilai dengan melihat pola tingkah laku anak saat menghadapi

situasi baru. Misalnya, bagaimana respon anak saat mendatangi tempat

yang ramai atau yang baru.

c. Attachment

Dalam mengatasi masalah penyesuaian pada anak, orang terdekat harus

terlebih dahulu memberikan rasa aman dan percaya pada anak.

d. Detachment

Setelah anak sudah merasa aman dengan orang terdekat, maka perlu

dilakukan pelepasan secara perlahan atau yang disebut penyapihan. Hal

tersebut bisa dilakukan dengan menggantikan objek pengganti rasa aman

ke orang lain (transitional object) misalnya dari orang tua ke guru atau

temannya. Setelah itu diharapkan anak sudah percaya bahwa

lingkungannya memberikan rasa aman.

1. Problem solving

Permasalahan yang diduga menjadi penyebab anak tersebut sering diejek dan

dihina teman-temanya adalah karena pasien termasuk anak yang kurang pintar

dibandingkan dengan teman-temanya. Beberapa penanganan yang dapat

dilakukan adalah :

a. Tes IQ

Jika hasil tes IQ normal maka harus dicari hal yang menyebabkan pasien

kurang pintar. Misalnya apakah pasien kurang bisa menangkap pelajaran

dari guru, atau memang pasien tidak menyukai pelajaran tertentu.

9

Page 11: Presus Banyumas 2 + Hasil Diskusi

Jika hasil tes IQ buruk, maka perlu dicari bakat lainnya yang bisa

dikembangkan seperti olah raga dan seni.

b. Bimbingan belajar

Pasien bisa dianjurkan untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar untuk

mata pelajaran yang dibutuhkan.

10