preskas

75
PRESENTASI KASUS Penyakit Jantung Bawaan, Glaukoma Kongenital, TB Paru, dan Gizi Buruk oderator ! dr. Adi Kusumadi, Sp. A Pem"im"ing ! dr. Rachmanto HSA, Sp. A Pre#entan ! Monica Damayani Susilo Kami#, $% Juni %&$' KEPANITERAAN K)INIK *EPARTEEN I)U KESE+ATAN ANAK RUA+ SAKIT PUSAT ANGKATAN *ARAT

Upload: reicaaprilyana18

Post on 07-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

  • PRESENTASI KASUSPenyakit Jantung Bawaan, Glaukoma Kongenital, TB Paru, dan Gizi Buruk

    Moderator: dr. Adi Kusumadi, Sp. APembimbing: dr. Rachmanto HSA, Sp. APresentan: Monica Damayani Susilo

    Kamis, 12 Juni 2014

    KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAKRUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO JAKARTAPERIODE 26 MEI 9 AGUSTUS 2014

  • BAB I. STATUS PASIEN

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKASTATUS PASIENIDENTITAS PASIENNama Penderita: An. A. R.Jenis Kelamin: PerempuanTempat Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Oktober 2013Usia: 7 bulan 7 hari Alamat rumah: Jl. Setya 9 No 3 Cijantung JaktimAgama: Islam Suku bangsa: PalembangTanggal masuk : 14 Mei 2014No. Rekam Medis: 417119

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKASTATUS PASIENHubungan dengan orang tua: anak kandungPasien merupakan anak kedua

    Identitas Orang TuaAyah (Tn. S)Ibu (Ny. Murni)Umur37 tahun34 tahunPernikahan ke11Umur saat menikah31 tahun28 tahunPekerjaanTNIIbu Rumah TanggaPangkatSERDA(-)AgamaIslamIslamPendidikan terakhirSMASMASuku bangsaPalembangJawaKeadaan kesehatanBaikBaikKonsanguinitasTidak ada

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKAANAMNESISAlloanamnesis dilakukan pada hari Senin, tanggal 2 Juni 2014, pukul 13.00 WIB dengan ibu pasien

    Keluhan Utama: Sesak nafas Keluhan Tambahan: Tidak ada

    STATUS PASIEN

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKARiwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan sesak nafas yang hilang timbul sejak lahir, terutama saat menangis dan banyak gerak, dan membaik dengan istirahat. Menurut ibu pasien, pasien mudah lelah dan berkeringat (dahi dan telapak jari tangan dan kaki) saat sedang menyusu ibu. Selain itu, berat badan pasien hanya bertambah 2kg sejak lahir. Riwayat kebiruan pada kulit, tungkai ataupun bibir pasien, baik pada saat beraktivitas maupun saat beristirahat tidak ada. Riwayat sering bengkak pada kelopak mata ataupun tungkai maupun jari berbentuk tabuh pada kaki dan tangan pasien tidak ada. STATUS PASIEN

  • Menurut ibu pasien, pasien memiliki kelainan jantung bawaan sejak lahir. Pasien lahir SC atas indikasi post sectio pada kehamilan sebelumnya, menangis kuat. Akan tetapi, 18 jam kemudian pasien nafas cepat, demam, dan menangis terus menerus. Pasien diperiksa ekokardiografi kemudian ditemukan kebocoran jantung, tipe ASD dan VSD. Pasien mendapat pengobatan furosemid, captopril, dan aldactone. Ibu pasien mengaku rutin kontrol setiap bulan dan rencana kateterisasi (Senin, 19 Mei 2014) untuk keperluan operasi.

  • Selain itu, beberapa hari setelah kelahirannya, ibu pasien mengatakan bahwa pasien juga didiagnosa dengan glaukoma pada kedua mata. Ibu pasien mengatakan pemeriksaan rubella IgG positif ibu dan anak.

    Pasien demam naik turun sejak 3 minggu SMRS. Demam tidak terlalu tinggi, turun dengan pemberian obat (parasetamol) tetapi meningkat lagi. Riwayat kontak dengan pasien TB tidak jelas karena pada kedua orang tua tidak ada keluhan batuk dan tidak pernah memeriksakan diri. Keluhan batuk disangkal. Keluhan adanya diare tidak ada. Riwayat kejang dan kesadaran menurun tidak ada.

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKARiwayat PenyakitDahuluDirawat 16 hari dg diagnosa: NCB-SMK, infeksi neonatorum, glaukoma kongenital, PJB non sianotik, hiperbilirubinemia, infeksi neonatorum 28 November 2013 operasi mata obat tetes mata Timol (2x1) dan Azopt (2x1)

    KeluargaPJB (-)Glaukoma (-)TB paru (-)Asma dan alergi (-)

    STATUS PASIEN

  • Riwayat KehamilanPER terkontrolANC rutin (>3x)USG 3x tidak ada kelainanImunisasi TT (+)Konsumsi: vitamin, tablet penambah darah

    Riwayat KelahiranBayi tunggal, neonatus cukup bulan, sesuai masa kehamilan, lahir dengan SC atas indikasi BSC 1 kali dan hipertensi dalam kehamilan, langsung menangis, tidak ada kelainan bawaan

  • Corak Reproduksi Ibu: P2A0

    Tgl lahir (umur)JKUsia hamilCara persalinanPenyulitNifasKeadaan anak12009(5 tahun)P32 minggu SCPerdarahan antepartumBaikSehat27 Oktober 2013(7 bulan 7 hari)P40 mingguSC-BaikPasien

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKARiwayat PerkembanganMengangkat kepala: 2 bulanMengikuti obyek dengan mata: 2 bulan (setelah operasi mata)Berusaha meraih benda-benda: 4 bulanTengkurap: 4 bulanDapat duduk tanpa dibantu: Belum bisa

    Kesan: Riwayat perkembangan fisis normal sesuai usia

    STATUS PASIEN

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKARiwayat MakanSTATUS PASIENKesan: Pemberian makan dan minuman pada bayi tidak sesuai dengan usia. Pasien dengan usia 7 bulan 7 hari, belum pernah mengkonsumsi buah dan nasi tim. Pemberian bubur susu juga sangat minimal. Makanan biasa belum diberikan sama sekali.

    Usia (bulan)ASI/ PASIBuah/ BiskuitBubur SusuNasi TimMakanan biasa0-2ASI (>8x/hari) + susu formula (saat dirawat di RS)-/----2-4ASI (>8x/hari)-/----4-6ASI (>8x/hari)-/-+2-3 sendok/hr--6-8ASI (>8x/hari)-/-+2-3 sendok/hr--

  • Riwayat ImunisasiKesan : Imunisasi dasar lengkap sesuai usia anak

    Jenis VaksinasiUsia0123469BCGXDPTIIIIIIPolio0IIIIIICampakHepatitis BIIIIII

  • Keadaan Tempat TinggalKeadaan rumahVentilasi dan pencahayaan cukupKamar mandi bersihRumah dibersihkan setiap hariSampah dibuang pada tempatnyaMenggunakan air PAM

    Daerah lingkungan rumahLingkungan bersih, tidak rawan banjir, terdapat saluran air cukup besar dan tidak tersumbat, tempat pembuangan sampah tertutupRumah antar tetangga tidak terlalu berdesakan

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKAPEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan pada tanggal 14 Mei 2014, di bangsal perawatan IKA2 perawatan hari pertama

    Pemeriksaan Umum Kesadaran: Compos MentisKU: Tampak sakit sedangTanda VitalTD: 90/60 mmHgN: 140 x/menit, kuat angkat, irama teratur, isi cukup P: 46 x/menit, spontan, reguler, thoracoabdominalS: 38,5 0C, aksilaSTATUS PASIEN

  • Data AntropometriBerat badan: 5,5 kgPanjang badan: 66 cmIMT: 12,6Berdasarkan Z-skorPB/U: 0 s/d -2 perawakan normalBB/U: di bawah -2 gizi kurangBB/PB: di bawah -3 sangat kurus

  • Status GeneralisKEPALA: NormosefalRAMBUT: Warna hitam, tipis, terdistribusi merata, tidak mudah dicabutMATA: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, tidak ada edema, refleks cahaya langsung positif pada kedua mata, mata tidak cekung, tidak ada bintik bitotOD : tampak normalOS : glaukoma positif, tampak selaput keabu-abuanTELINGA: Bentuk daun telinga normal, tidak ada sekretHIDUNG: Bentuk normal, nafas cuping hidung tidak ada, tidak ada sekretMULUT : Mukosa bibir lembab, tidak sianosis, tidak ada keilosis dan atrofi papilLEHER: Bentuk simetris, tidak ada massa, KGB tidak teraba

  • JANTUNGInspeksi: Iktus kordis tidak tampakPalpasi : Iktus kordis teraba pada sela iga 4 linea midklavikularis kiri, tidak kuat angkat dan teraba thrill Perkusi: Batas kanan jantung pada interkostal IV kanan di linea parasternalis kanan. Batas kiri jantung pada interkostal V kiri di linea midklavikularis kiri. Batas pinggang jantung pada interkostal II kiri di linea parastrenalis kiriAuskultasi: BJ I/II reguler, murmur pansistolik grade 3/6, getaran bising dengan pungtum maksimum disela iga IV garis parasternal kiri dan menjalar ke sepanjang sternum kiri, tidak terdengar gallop

    PARU-PARU Inspeksi: Simetris saat statis dan dinamis, tidak ada retraksi, iga gambang tidak adaPalpasi: Vokal fremitus kanan dan kiri sama Perkusi: Sonor di seluruh lapang paruAuskultasi : Suara nafas vesikuler di seluruh lapang paru, tidak ada ronkhi dan wheezing

  • ABDOMENDatar, tidak ada sikatrik, tidak ada massa,tidak ada distensi abdomen, bising usus positif normal, supel, hepar, lien dan ginjal tidak teraba, nyeri tekan negatif, turgor baik, timpani pada seluruh kuadran perutTULANG BELAKANGTidak tampak skoliosis, kifosis, dan lordosisANUSLubang intak, tidak tampak massa yang keluar dari anusGENITALIA EKSTERNALTidak ada kelainan kongenital (morfologi dan fungi)KULITWarna kecoklatan, tidak tampak pucat, tidak ikterik dan sianosis

  • EKSTREMITASPEMERIKSAAN NEUROLOGISRefleks Fisiologis : normorefleks / normorefleksRefleks Patologis : negatif / negatifRangsang Meningeal : negatif

    Anggota GerakEkstremitas AtasEkstremitas BawahPergerakan bebas+/++/+Akral hangat+/++/+Edema -/--/-Sianosis -/--/-Clubbing Finger-/--/-Atrofi otot-/--/-

  • Pemeriksaan Penunjang1. Pemeriksaan Laboratorium

    Jenis Pemeriksaan16 Mei 2014Nilai NormalDarah RutinHbHtEritrosit LeukositTrombositMCVMCHMCHCRDWSHitung JenisBasofilEosinofilBatangSegmenLimfositMonosit11,3 34 4,59760455000 75 25 3316,5

    04323 61713 18gr/dlL : 40 52%4.3-6.0 juta/ul4.800-10.800150.000-400.00080-96 fl27-32 pg32-36 g/dl11,5-14,5 %

    0-1%1-3 %2-6 %50-70 %20-40%2-6%

  • 2. Uji Tuberkulin (30 Mei 2014) : Positif (>15 mm, bula positif, dasar eritema)3. Kultur darah (30 Mei 2014) : negatif (Mycobacterium tuberculosis negatif)

    Kimia klinikBilirubin totalBilirubin direkBilirubin indirekSGOT (AST)SGPT (ALT)Protein TotalAlbuminGlobulinUreumKreatinin2,91 1,49 1,42 87 59 75,1 1,9 200,6< 1.5 mg/dl

  • Pemeriksaan TORCH (12 Oktober 2013)

    PemeriksaanHasilNilai NormalToxoplasma Ig GPositif : 200,4*

  • Pemeriksaan Ekokardiografi (16 Oktober 2013)Kesan: Large VSD dan ASD

    Saran: Furosemid (2x0,5mg) dan captopril (2x1mg)Ulang echo 1 bulan lagi

  • Kesan: Large VSD, gagal tumbuh (BL 3500g BS 4700g (3bulan)), pro surgical closureSaran: Furosemide 2x2mg, aldactone 1x6,25mg, captopril 2x1,5mg (8 Januari 2014)

  • Tampak infiltrat di perihiler kanan dan kiri serta parakardial kanan Kesan : Kardiomegali dan proses spesifik Pemeriksaan Thoraks Foto (28 April 2014)

  • Kesan: Sinus rhythm, normo axis, QRS rate 150x/menit, P wave normal, PR interval 0.08s, QRS complex 0.08s, ST changes negatif, T inverted negatif. RVH dan LVH sulit dinilai, RBBB negatif.PEMERIKSAAN EKG (8 JANUARI 2014)

  • ResumeBayi wanita, usia 7 bulan 7 hari, berat badan 5,5 kg, datang dengan keluhan sesak nafas yang hilang timbul sejak lahir, diperberat dengan menangis dan banyak gerak, dan membaik dengan istirahat. Orang tua pasien mengatakan pasien mudah lelah dan berkeringat banyak saat sedang menyusu ibu. Berat badan pasien hanya bertambah 2kg sejak lahir. Riwayat kebiruan disangkal. Riwayat bengkak dan jari berbentuk tabuh disangkal. Pasien demam naik turun sejak 3 minggu SMRS. Riwayat kontak dengan pasien TB tidak jelas. Keluhan batuk, keringat malam hari, diare, kejang, dan kesadaran menurun tidak ada.

  • Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, compos mentis, tekanan darah 90/60 mmHg, nadi 140 x/menit, kuat angkat, irama teratur, isi cukup. Pernapasan 46 x/menit, spontan dan reguler. Suhu 38,5 oC. Berat badan 5,5 kg, panjang badan 66 cm, menurut Z-skor maka PB/U perawakan normal (0 s/d -2), BB/U gizi kurang (dibawah -2), BB/PB sangat kurus (dibawah -3). Pada pemeriksaan mata didapatkan OS : glaukoma positif, tampak selaput keabu-abuan. Pada pemeriksaan auskultasi jantung terdapat BJ I/II reguler, murmur pansistolik grade 3/6, getaran bising dengan pungtum maksimum disela iga IV garis parasternal kiri dan menjalar ke sepanjang sternum kiri, tidak terdengar gallop.

  • Untuk pemeriksaan gizi buruk didapatkan konjungtiva mata tidak pucat, mata tidak cekung, tidak ada bintik bitot, mukosa bibir lembab, tidak ada keilosis dan atrofi papil, rambut hitam tidak mudah dicabut, iga gambang tidak ada, pembesaran hepar tidak ada, atrofi otot tidak ada, tidak ada edema.Pemeriksaan Lab darah (16 Mei 2014) didapatkan peningkatan RDW (16,5), limfositosis (61), peningkatan bilirubin (total/direk/indirek:2,91/1,49/1,42), peningkatan serum transaminase (SGOT/SGPT: 87/59). Uji tuberkulin (30 Mei 2014) positif.

  • Skema Perjalanan Penyakit Anak A. R.

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKADiagnosa KerjaASD + VSD closure pro kateterisasi Glaukoma kongenital OS (pasien kontrol rutin di RSCM)TB paru on OATGizi buruk (sesuai dengan kurve WHO)Diagnosa BandingTidak ada

    Rencana PemeriksaanPro kateterisasiTes fungsi liver

    STATUS PASIEN

  • PenatalaksanaanNon medikamentosaASI dan PASI lanjutMB 500 kaloriMedikamentosaCurcuma 3x1/8 tablet poVitamin E 1x1/10 tablet poCaptopril 2x1,5mg poFurosemid 2x2mg poAldactone 1x6,25mg poParacetamol 3x50mg poOATINH 1x50mg poRifampisin 1x75mg poPirazinamid 2x75mg po

    EdukasiTB adalah penyakit menular pengobatan teraturEfek sampingSkrining orang tua pasien & anak lainPemantauan pertumbuhan & pemberian nutrisi

  • PROGNOSISAd vitam: dubia Ad functionam: dubia Ad sanationam: dubia

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKAFOLLOW UP

    TanggalPerjalanan PenyakitInstruksi3/6/14Hari ke 21S: Demam naik turun, tidak ada sesak. Mual dan muntah setelah makan. BAK dan BAB baik. O:Kes: compos mentisKU: tampak sakit sedangStatus mental : tenangTanda-tanda vital :HR: 140 x/menitSuhu : 38,7 0CRR : 30 x/menitBB: 5,5kg dan PB 66 cmKepala: normosefal, UUB datarMata: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. OD normal, OS glaukoma positif, tampak selaput keabu-abuan.THT: napas cuping hidung negatif, sekret negatifMulut: mukosa bibir lembab, tidak ada sianosisLeher : Pembesaran KGB tidak adaDada: simetris, tidak ada retraksi Jantung: BJ I-II regular, murmur pansistolik 3/6, tidak ada gallop.Paru: SN Vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezingAbdomen : datar, bising usus positif normal, supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaranEkstremitas : Akral hangat, perfusi< 3, tidak ada sianosis, tidak ada edema, tidak ada clubbing fingerA: ASD dan VSDGlaukoma OSTB paru on OAT Gizi burukP:Sesuai

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKAFOLLOW UP

    TanggalPerjalanan PenyakitInstruksi4/6/14Hari ke 22S: Demam naik turun, tidak ada sesak. Mual dan muntah berkurang. BAK baik. Belum BAB sejak 2 hari yang lalu.O: Kes: compos mentisKU: tampak sakit sedangStatus mental : tenangTanda-tanda vital :HR: 140 x/menitSuhu : 38,6 0CRR : 30 x/menitBB: 5,5kg dan PB 66 cmKepala: normosefal, UUB datarMata: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. OD normal, OS glaukoma positif, tampak selaput keabu-abuan.THT: napas cuping hidung negatif, sekret negatifMulut: mukosa bibir lembab, tidak ada sianosisLeher : Pembesaran KGB tidak adaDada: simetris, tidak ada retraksi Jantung: BJ I-II regular, murmur pansistolik 3/6, tidak ada gallop.Paru: SN Vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezingAbdomen : datar, bising usus positif normal, supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaranEkstremitas : Akral hangat, perfusi< 3, tidak ada sianosis, tidak ada edema, tidak ada clubbing fingerA: ASD dan VSDGlaukoma OSTB paru on OAT Gizi burukP: Sesuai + Microlac supp

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKAFOLLOW UP

    TanggalPerjalanan PenyakitInstruksi5/6/14Hari ke 23S: Demam naik turun, tidak ada sesak. Mual dan muntah tidak ada. BAK dan BAB baik.

    Lab darahDPL: 10.9/32/4.1/11640/558000/78/27/34/16Hitung jenis:0/1/3/24/64/8Bil tot: 2.09SGOT/SGPT: 44/31Ur/Cr:24/0.7O: Kes: compos mentisKU: tampak sakit sedangStatus mental : tenangTanda-tanda vital :HR: 140 x/menitSuhu : 38,2 0CRR : 30 x/menitBB: 5,5kg dan PB 66 cmKepala: normosefal, UUB datarMata: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. OD normal, OS glaukoma positif, tampak selaput keabu-abuan.THT: napas cuping hidung negatif, sekret negatifMulut: mukosa bibir lembab, tidak ada sianosisLeher : Pembesaran KGB tidak adaDada: simetris, tidak ada retraksi Jantung: BJ I-II regular, murmur pansistolik 3/6, tidak ada gallop.Paru: SN Vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezingAbdomen : datar, bising usus positif normal, supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaranEkstremitas : Akral hangat, perfusi< 3, tidak ada sianosis, tidak ada edema, tidak ada clubbing fingerA: ASD dan VSDGlaukoma OSTB paru on OAT Gizi burukP: Sesuai + pasang NGT

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKAFOLLOW UP

    TanggalPerjalanan PenyakitInstruksi6/6/14Hari ke 24S: Demam naik turun, tidak ada sesak. Mual dan muntah tidak ada. BAK dan BAB baik. Kateterisasi ditunda karena masih demam. Rewel karena dipasang NGTHasil pemeriksaan mikrobiologi (30/5/14)Kultur darah: tidak ditemukan adanya kuman

    Hasil biakan:Tidak tampak pertumbuhan kumanO: Kes: compos mentisKU: tampak sakit sedangStatus mental : tenangTanda-tanda vital :HR: 140 x/menitSuhu : 38,2 0CRR : 30 x/menitBB: 5,5kg dan PB 66 cmKepala: normosefal, UUB datarMata: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. OD normal, OS glaukoma positif, tampak selaput keabu-abuan.THT: napas cuping hidung negatif, sekret negatif, terpasang NGTMulut: mukosa bibir lembab, tidak ada sianosisLeher : Pembesaran KGB tidak adaDada: simetris, tidak ada retraksi Jantung: BJ I-II regular, murmur pansistolik 3/6, tidak ada gallop.Paru: SN Vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezingAbdomen : datar, bising usus positif normal, supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaranEkstremitas : Akral hangat, perfusi< 3, tidak ada sianosis, tidak ada edema, tidak ada clubbing fingerA: ASD dan VSDGlaukoma OSTB paru on OAT Gizi burukP: Sesuai

  • ANALISA KASUSTINJAUAN PUSTAKAFOLLOW UP

    TanggalPerjalanan PenyakitInstruksi7/6/14Hari ke 25S: Demam naik turun, tidak ada sesak. Mual dan muntah tidak ada. BAK dan BAB baikO:Kes: compos mentisKU: tampak sakit sedangStatus mental : tenangTanda-tanda vital :HR: 140 x/menitSuhu : 38,4 0CRR : 30 x/menitBB: 5,9kg dan PB 66 cmKepala: normosefal, UUB datarMata: Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik. OD normal, OS glaukoma positif, tampak selaput keabu-abuan.THT: napas cuping hidung negatif, sekret negatif, terpasang NGTMulut: mukosa bibir lembab, tidak ada sianosisLeher : Pembesaran KGB tidak adaDada: simetris, tidak ada retraksi Jantung: BJ I-II regular, murmur pansistolik 3/6, tidak ada gallop.Paru: SN Vesikuler, tidak ada ronkhi dan wheezingAbdomen : datar, bising usus positif normal, supel, hepar dan lien tidak teraba pembesaranEkstremitas : Akral hangat, perfusi< 3, tidak ada sianosis, tidak ada edema, tidak ada clubbing fingerA: ASD dan VSDGlaukoma OSTB paru on OAT Gizi burukP: Sesuai

  • BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

  • PJBEtiologiUnknown, 90% multifaktorialEpidemiologi6-10 dari BLH, nonsianotik 75%

    DefinisiPenyakit jantung bawaan (PJB) adalah kelainan jantung yang ditemukan pada saat lahir Klasifikasi penyakit jantung anakEmbriologiTubing Looping Septating Migrating

  • ASDDefinisiSetiap defek pada septum atrium, selain paten foramen ovale

    Epidemiologi5-10% penyakit jantung bawaanDiagnosisAnamnesa: Bayi dan anak asimtomatik. Sesak nafas, infeksi paru berulang, BB kurang

    PF: Anak tampak kurusAuskultasi jantung: split BJ II (A2 P2) serta bising ejeksi sistolik (+)Px penunjang: EKGFoto toraksEkokardiografiTatalaksanaMedikamentosaDiuretikInotropikPunutupan tanpa pembedahanASO (Amplatzer Device Occluder)Pembedahan

    PrognosisMenutup spontanMengecilMenetapMelebarHipertensi pulmonal, disritmia atrial, dan gagal jantung

  • VSDDefinisiDefek pada septum ventrikel Terlambatnya penutupan inerventrikular 7mgu pertamaEpidemiologi20% dari seluruh penyakit jantung bawaanDiagnosisAnamnesa: Bayi dan anak asimtomatik. Sesak nafas, infeksi paru berulang, BB kurang

    PF: Bising pansistolik dengan BJ I dan II yang normalPx penunjang: EKGFoto toraksEkokardiografiKateterisasiTatalaksanaMedikamentosaVasodilatorDiuretikInotropikPunutupan tanpa pembedahanAMSO (Amplatzer VSD Device Occluder)PembedahanNutrisi tambahan

    PrognosisMenutup spontanMengecilMenetapMelebarHipertensi pulmonal, disritmia atrial, dan gagal jantung

  • Glaukoma KongenitalDefinisiPenutupan bawaan sudut iridokorneal hambat aliran aquous humor TIOEpidemiologi1:10.000 kelahiran, 0,01-0,04% kebutaan total, 65% laki-lakiEtiologiMutasi CYP1B1 pada kromosom 2p21DiagnosisAnamnesa: Bayi cenderung rewel rasa tegang dan sakitPF: Buftalmos Sklera menipis, kornea membesar dan keruhHaabs striaePx penunjang: Tajam penglihatanTonometriGonioskopiOftalmoskop dan pemeriksaan nervus optikus

    TatalaksanaMedikamentosaOperasiLubang trabekulum Meshwork saluran pembuangan

    PrognosisMalam jika tx terlambatKebutaan timbul diniRuptur Pencekungan diskus optikus

  • TB PARUDefinisipenyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis yang bersifat sistemik

    EpidemiologiIndonesia menduduki peringkat ketiga dunia DiagnosisSkoring:Kontak pasien TBUji TuberkulinBB/ keadaan giziDemam tanpa sebab yang jelasBatukPembesaran KGBPembengkakakn tulang, sendi panggul, lututFoto dada 6 tx pasien TB + OATPx penunjang: Uji tuberkulinFoto toraks AP dan RLDPx mikrobiologiBiopsi kelenjar, kulit, jaringan lainSerologiPungli lumbalFoto tulangPungsi pleuraTatalaksana

    RehabilitasiIsoniazid profilaksis 5-10mg/kg/hari (6bulan)Vaksin BCGSkriningEdukasi ortu

  • GIZI BURUKDefinisiKeadaan kurang gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan energi dan protein juga mikronutrien dalam jangka waktu lama

    Etiologimanajemen ASI yang salahCara pemberian susu formula yang salahPJBKeterlambatan pemberian makanan padatDiagnosis PF Px penunjang: DPL, UL, FLUji tuberkulinFungsi hatiAGD, elektrolit, foto toraksTatalaksanaHipoglikemia Hipotermia Dehidrasi Elektrolit Infeksi Pemberian makanan Tumbuh kejar Koreksi mikronutrien Stimulasi Tindak lanjut Data antropometri WHO Z-skor (

  • BAB III. ANALISA KASUS

  • Penyakit Jantung BawaanSTATUS PASIENTINJAUAN PUSTAKAANALISA KASUSFungsi jantung : memompa darah untuk menyediakan oksigen, nutrien, dan hormon ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa metabolisme dari seluruh tubuh.

  • Ekokardiografi lokasi defek, besarnya ukuran dan arah shuntEKGASD biasanya ditemukan deviasi sumbu QRS ke kanan (+90 sampai 180), hipertrofi ventrikel kanan, RBBB dengan pola rsR pada V1VSD sering tidak jelas menunjukan kelainan Foto toraksKardiomegaliArteri pulmonalis tampak menonjol Peningkatan corakan vaskular paruKateterisasiUkur: tekanan, Sat O2 darah di ruang jantung, besar shunt, beban kerja ventrikel kiri dan kananmengetahui anatomi OPERASI

  • Indikasi:Terapi medikamentosa tidak memadaiGagal jantung tidak terkontrolGagal tumbuhISPA berulangRasio aliran darah paru : sistemik >2:1.

  • Sifat Alamiah

  • Glaukoma KongenitalSTATUS PASIENTINJAUAN PUSTAKAANALISA KASUS Kelainan beragam:Gg. jantung (PDA, VSD, dan stenosis katup pulmonal)Gg. mata (glaukoma dan retinopati)Gg. Fungsi hatiKelainan pendengaranMeningoensefalitis, pertumbuhan yang terhambat, dan retardasi mental

  • Serum transaminase = indikator kerusakan sel-sel hati (nekrosis jaringan)

    NOIg MIg GArtiTindakan1--Vaksinasi, hamil 3 bulan setelahnya2+-/+Baru terinfeksi / baru divaksinasiTunda kehamilan IgM negatif (3-6bulan)3-+Pernah terinfeksi / sudah divaksinasi Kekebalan (+) & terlindungi

  • TB PARU ON OATSTATUS PASIENTINJAUAN PUSTAKAANALISA KASUS0

    32100017DiagnosisTB (+) jumlah skor 6 Tatalaksana !

  • LED Liamfosit(+)10 atau 5 pada imunosupresiDiagnosa pasti : Mycobacterium tuberculosis (+)Sugestif TB paru: Pembesaran kelenjar limfe Atelektasis lobus mediusKonsolidasi lobar/ segmental,Gambaran milierE efusi pleuraKavitasKalsifikasiTuberkuloma

  • ObatDosis per hariDosis maksimalINH (H)5-15 mg/kgBB/hari300mg/hariRifampisin (R)10-20 mg/kgBB/hari600mg/hariPirazinamid (Z)15-30 mg/kgBB/hari2000mg/hariEtambutol (E)15-20 mg/kgBB/hari1250mg/hariStreptomisin (S)15-40 mg/kgBB/hari1000mg/hari

    BERAT BADAN (KG)2RHZ (75/50/150)4RH (75/50)5-91 tab1 tab10-142 tab2 tab15-193 tab3 tab20-324 tab4 tab

  • GIZI BURUKSTATUS PASIENTINJAUAN PUSTAKAANALISA KASUS

    Pemantauan Kenaikkan BBAnak 7 bulan 7 hariTrimester I25-30 g/hari2300-2760 gTrimester II15-20 g/hari1350-1800 gTrimester III10-15 g/hari370-555 gTrimester IV10 g/hari-TOTALBBL + 4020-5115 g (pada pasien hanya 2000 g)

  • Gizi buruk :Edema pada kedua kaki atau adanya severe wasting (BB/TB
  • PB/U : perawakan normal (0 s/d -2)

  • BB/U : gizi kurang (dibawah -2)

  • BB/PB sangat kurus (dibawah -3)

  • Pasien dengan PJBPemberian makanan kalori tinggi atau ASIPemberian makanan melalui NGT untuk mengurangi kelelahan

    10 Langkah penanganan gizi burukHipoglikemiaHipotermiaDehidrasiElektrolit InfeksiPemberian makananTumbuh kejarKoreksi mikronutrienStimulasiTindak lanjut

    FASEStabilisasi (hari 1-7)Transisi (hari 8-14)Rehabilitasi(minggu 3-6)Tindak lanjut(minggu 8-26)

  • JADWAL PEMBERIAN MAKANAN ANAK GIZI BURUK MENURUT FASE

    FaseWaktu pemberianJenis makananfrekuensiJumlah cairan (ml) setiap minum menurut BB anakSTABILISASIHari 1-2F-75/ modifikasi/ Modisco ASI 12 x

    bebas

    Lihat tabel pedoman F- 75Hari 3-4 F-75/ modifikasi/ Modisco ASI8 x

    BebasHari 5-7F-75/ modifikasi/ Modisco ASI6 x

    BebasTRANSISIHari 8-14F-100/ modifikasi/ Modisco ASI6 x

    bebasLihat tabel pedoman F-100

  • Gizi buruk pada anak bukan saja disebabkan oleh rendahnya intake makanan terhadap kebutuhan makanan anak, tetapi kebanyakan orang tua tidak tahu melakukan penilaian status gizi pada anaknya

  • Daftar PustakaAmerican Thoracic Society. Diagnosis Standards and Classification of Tuberculosis in Children. Am J RespirCrit Care Med 2000; 161: 1376-95Anbumani P, Srinivasan A. Ventricular septal defect, general concepts. Diakses dari http://www.emedicine.com/ped/topic2402.htm tanggal 10 April 2006.Bassali RW, Benjamin J. Failure to Thrive. Accessed on June 8th, 2014. Available from: www.emedicine.com/ped/nutrition.htmBauchner H. Faluire to Thrive. In Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, eds. Nelson Textbook of Pediatrics 17th ed. Philadelphia: Saunders; 2004. P.133-4Bernstein D. Acyanotic congenital heart disease. The left to right shunt lesions. Chapter 419. In Benham RE, Kliegman RM, Jenson HB, ed Nelson TEXTBOOK of Pediatrics 17th ed. Philadelphia Saunders, 2004. P 1503-4.Hay VW, Hayward AR, Levin MJ, Sondheimer JM. Current Pediatric Diagnostic & Treatment 15thed USA: Lange Medical books/ McGraw-Hill, 1999. H. 492-3Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata, Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2008. King BR ,Thapar M, Atrial Septal Defect, general concepts. Diakses tanggal 8 Juni 2014 dari: http://www.emedicine.com/ped/topic171.htm

  • Matondang CS, Wahidiyat I, Sastroasmoro S. Diagnosis Fisis pada Anak. Edisi ke-2 Jakarta: SagungSeto, 2000. H 75-94.McDaniel NL. Ventriatricular and Septal Defects. Pediatr Rev 2001; 22:265-70Suhartini Imam, 1997. Rubella pada Bayi dan Anak serta Permasalahannya, Temu Ilmiah Imunologi dan Imunisasi, Surabaya.UKK Pulmonologi PP Ikatan Dokter Anak Indonesia. Konsensus Nasional Tuberculosis Anak. Bandung: UKK Pulmonologi PP IDAI; 1998Urban, Robert C. Primary Congenital Glaucoma. [diakses 26 Juni 2011]. Diunduh dari: http://www.emedicinehealth.com World Health Organization 2000. Integrated Management of Childhood Illness Management of the Child with a Serious Infection or Severe Malnutrition Guidelines for Care at the First Referral Levelin Developing Countries.

  • erima kasih

    ***