presentation presus anestesi

Upload: handiana-samanta

Post on 29-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anestesi

TRANSCRIPT

  • PRESENTASI KASUS ANESTESI SPINAL PADA KISTA OVARIITUTOR : dr. Hermin Prihatini, Sp. An-KICOleh :Maharani Raesa Putri R. /G1A212105Renata Nadhia Mardia P./ G1A212106Amrina Ayu Floridiana / G1A212107

    SMFANESTESIOLOGIRSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJOFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO2013

  • I. PENDAHULUAN

  • Anestesi adalah sebuah kata yang menggambarkan keadaan tidak sadar yang bersifat sementara, karena pemberian obat dengan tujuan untuk menghilangkan nyeri pembedahanJenis anestesi :Anestesi umumAnestesi lokalAnestesi regionalAnestesi Spinal Kista ovarii adalah sebuah kista atau kantong yang berisi cairan yang tumbuh di ovarii.

  • II. TINJAUAN PUSTAKA

  • Anestesi spinal merupakan salah satu metode anestesi regional yang dilakukan dengan cara menyuntikkan obat anestesi lokal ke dalam cairan cerebro-spinal (CSF), tepatnya ke dalam ruang sub arachnoid di daerah antara vertebra L2-L3 atau L3-L4 atau L4-L5Obat anestesi spinal : Lidokain, Bupivacain, TetracainLangkah anestesi spinalPreparationPositionProjection dan puncture.ANESTESI SPINAL

  • Indikasi Anestesi SpinalBedah ekstremitas bawahBedah panggulTindakan sekitar rektum perineumBedah obstetrik-ginekologiBedah urologiBedah abdomen bawahPada bedah abdomen atas dan bawah pediatrik biasanya dikombinasikan dengan anesthesia umum ringan (Latief et al., 2001).

  • Kontraindikasi Absolut Anestesi SpinalPasien menolakInfeksi pada tempat suntikanHipovolemia berat, syokKoagulapatia atau mendapat terapi koagulanTekanan intrakranial meningkatFasilitas resusitasi minimKurang pengalaman tanpa didampingi konsulen anestesi

    Kontraindikasi Relatif Anestesi SpinalInfeksi sistemikInfeksi sekitar tempat suntikanKelainan neurologisKelainan psikisBedah lamaPenyakit jantungHipovolemia ringanNyeri punggung kronik

  • KomplikasiHipotensi beratBradikardia HipoventilasiTrauma pembuluh sarafTrauma sarafMual-muntahGangguan pendengaranBlok spinal tinggi atau spinal total

  • Kista ovarii adalah kista atau kantong yang berisi cairan yang tumbuh di ovarii. Kista ovarium terdiri dari :Neoplastik Kista folikelKista luteinNon neoplastik Cystadenoma mucinosumCystadenoma serosumKista dermoid

    KISTA OVARII

  • Anestesi Spinal pada Kista Ovarii

    Anestesi spinal memiliki keuntungan :Mengurangi kejadian efek samping anestesiMenurunkan resiko mortalitas post operasi. Anestesi general atau umum memiliki efek pada sistem imum dengan mendepresi aktivitas sumsum tulang, mengganggu kerja fagositosis makrofag, dan menginduksi imunosupresi

  • Nama: Ny. SMUmur: 27 tahunBerat badan: 63 KgJenis kelamin: PerempuanAlamat: Winduaji RT 5/3 Paguyangan BrebesAgama: IslamTanggal masuk : 12 September 2013No. CM: 292902IDENTITAS PASIEN

  • A: airway clear, gipong (-), gisu (-), MP (1)B: Spontan, RR : 16 x/menit, suaravesikuler +/+, Wh (-), Rbh (-),C: TD 120.90, N/HR 84 kali/menit tegangan dan isi cukup, S1>S2, G (-), M (-)D: GCS 15, BB 63 kg, S 36,0CPRIMARY SURVEY

  • ANAMNESISANAMNESIS

  • Pasien mengeluhkan terdapat benjolan di perut sejak 7 bulan yang lalu. Awalnya benjolan terasa di perut kiri bawah yang tidak terasa sakit. Menstruasi lancar tidak ada masalah. Sejak 1 bulan yang lalu menstruasi tidak lancar. Dua hari yang lalu panas sampai menggigil. Keluhan lain pasien juga merasa kepala pusing, kejang (-), mual (-), muntah (-).

    RPS

  • Riwayat penyakit alergi: diakui, alergi udangRiwayat penyakit asma: disangkalRiwayat penyakit jantung: disangkalRiwayat hipertensi: disangkalRiwayat DM: disangkalRPDRPKRiwayat penyakit alergi: disangkalRiwayat penyakit asma: disangkalRiwayat penyakit jantung: disangkalRiwayat hipertensi: disangkalRiwayat DM: disangkal

  • KU/Kes: Sedang/Compos MentisVital SignTD : 120/80 mmHgRR : 16x/menitN : 84x/menitS : 36CPEMERIKSAAN FISIK

  • PEMERIKSAANStatus GeneralisKepala: Venetaksi Temporal (-/-)Mata: Konjungtiva anemis (+/+), Sklera ikterik (-/-)Hidung: Napas Cuping Hidung (-)Mulut: Bibir sianosis (-), Lidah sianosis (+)Leher: Deviasi Trakea (-), JVP 5+2 cmH2OPEMERIKSAAN FISIK

  • PULMOInspeksi: dinding dada simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi intrakostal (-)Palpasi: Vocal Fremitus apex dan basal simetris (dekstra sinistra)Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru Batas paru hepar di SIC V LMCDAuskultasi: Suara dasar vesikuler di kedua lapang paru, wheezing (-/-), ronki basah kasar (-/-), ronki basah halus (-/-)PEMERIKSAANPEMERIKSAAN FISIK

  • Cor : S1>S2, reguler, gallop (-), murmur (-)ExtremitasSuperior : edema (-/-), sianosis (-/-)Inferior : edema (-/-), sianosis (-/-)Akral: hangatVertebrae: tidak ada kelainanPEMERIKSAANPEMERIKSAAN FISIK

  • ABDOMENInspeksi: Cembung, venektasi abdomen (-)Auskultasi: Bising usus (+) normalPerkusi: Timpani, pekak alih (+), pekak sisi (+)Palpasi: Supel, nyeri tekan (+) di epigastrik dan di lumbal sinistra, undulasi (+) Hepar: Tidak teraba pembesaranLien: Tidak Teraba PembesaranPEMERIKSAANPEMERIKSAAN FISIK

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG

  • Mild hidronefrosis dan hidroureter kanan dan kiri, tampak lesi hipoekhoik, batas tegas, tepi reguler ukuran tak terjangkau proube pada cavum pelvis sampai setinggi epigastrika curiga gambaran kistoma ovarii, tak tampak nodul pada hepar, lien dan paraaorta yang mencurigakan kepada metastasis

    Pemeriksaan USG Abdomen (14 9 2013)

  • Diagnosis Prabedah: Kista Ovarii Jenis Pembedahan: Exp. LapDiagnosis Postbedah: Kista Coklat Sinistra + Abses Ovarii DextraKesimpulan Pemeriksaan Fisik :Status ASA IITindakanDilakukan: Exp. LapTanggal: 18 September 2013

    DIAGNOSIS KLINIS

  • Persiapan AnestesiInformed concentPasang infus line Ringer Laktat 20 tetes/menitPuasa 6 jam sebelum operasiPenatalaksanaan AnestesiJenis anestesi: Regional Anestesi Premedikasi: Ondancentron (4 mg) Medikasi: Bupivacaine, MidazolamTeknik anestesiPasien dalam posisi dudukDilakukan injeksi anestesi spinal Jumlah cairan yang masuk selama operasi : kristaloid = 500 cc, HES 500 ccPemantauan selama anestesi :Mulai anestesi : 10.55Mulai pembedahan: 11.00Selesai operasi: 12.00Selesai anestesi: 12.00

    LAPORAN ANESTESI

  • Cairan yang masuk durante operasi:RL 500 ccHES 500 ccTerapi cairanBerat badan = 63 kgMaintenence = 2cc/kgBB/jam 2x63 = 126 cc/jamPuasa, lama puasa 6 jam Lama puasa x kebutuhan per jam 6 x 126 = 504 ccStress operasi (operasi besar) 8cc x 63 = 504 ccKebutuhan jam pertama50% puasa + stress operasi + kebutuhan per jam252 cc + 504 cc + 126 cc = 882 ccCairan yang masuk selama operasi RL 500 ml

  • Pemantauan tekanan darah dan frekuensi nadi selama operasiPukul (WIB) Nadi (kali/menit)10.55: TD: 120/90, N : 8411.00: TD: 130/90, N : 7211.15: TD: 120/80, N : 10911.30: TD: 120/80, N : 9011.45: TD: 110/70, N : 8012.00: TD: 110/70, N : 80Pemantauan post operasiPemantauan tanda vital setiap 4 jam, kemudian pengawasan per jam selama 24 jam.Lanjutkan infus RLBed rest 1x24 jamPosisi tidur head up 30Boleh makan dan minum jika sudah tidak mual

  • PROGNOSAAd Vitam: Ad bonamAd Functionam: Ad bonamAd Sanationam: Ad bonam

  • III. PEMBAHASAN

  • Anestesi regional memblok saraf simpatis pada jaras eferen desending sehingga menimbulkan perbaikan respon neuroendrocrin stressAnestesi spinal memiliki beberapa keuntungan yaitu mengurangi nyeri post operasi, mengurangi efek samping penggunaan anestesi, menurunkan resiko mortalitas post operasi, Penelitian penggunaan anestesi regional meningkatkan survival rate 3 tahun dan 5 tahun yaitu masing-masing 78% dan 61%

  • Anestesi general mendepresi aktivitas sumsum tulangmempengaruhi dan mengganggu fagositosi makrofagimunosupresi. meningkatkan perkembangan tumor dan metastasis tumor. menurunkan aktivitas sel NK (Lin et al., 2011).Golongan opioid merusak sistem imunitas seseorang. Obat morfin, fentanil, dan sufentanil juga dapat mensupresi sel NK. Anestesi inhalasi dengan halotan dan isofluran menurunkan motilitas neutrofil. Sevofluran memiliki efek kerusakan aktivitas sel limfosit T (Lin et al., 2011).

  • Ondansentron dengan menghambat serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada reseptornya pada CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna secara selektif, sehingga reflek muntah tidak teransangBupivacaine bekerja dengan cara berikatan secara intaselular dengan natrium dan memblok influk natrium kedalam inti sel sehingga mencegah terjadinya depolarisasi. Bupivacaine tidak menghambat aktivitas motorik, kelemahan otot yang ringan, lebih memblok sensorik (Miller, 2009).Midazolam merupakan golongan benzodiazepin yang meningkatkan afinitas reseptor terhadap GABA, sehingga terjadi peningkatan pompa klorida yang menghasilkan peningkatan konsentrasi klorida yang menyebabkan hiperpolarisasi pada membran sel postsinap sehingga lebih resisten terhadap eksitasi

  • Diagnosis pasien pada kasus ini adalah kista ovarii pro exsplorasi laparotomi dengan anestesi spinal menggunakan obat bupivacaine, ondansentron, dan midazolam.Tahapan preoperative pada pasien ini diantaranya pemeriksaan menyeluruh keadaan pasien pre operasi, puasa 6 jam sebelum operasi. Tahapan intraopratif diantaranya adalah anestesi regional dengan anestesi spinal menggunakan obat bupivacaine. Tahapan postoperative dilakukan dengan melakukan pemantauan tekanan darah dan nadi di ruangan, pemberian cairan RL, manajemen nyeri dan muntah.Anestesi regional termasuk di dalamnya anestesi spinal lebih sering dipilih karena memiliki penanganan nyeri post operasi lebih baik, mengurangi kejadian efek samping anestesi, dan menurunkan resiko mortalitas post operasi. Anestesi general atau umum memiliki efek buruk pada sistem imum yairu depresi aktivitas sumsum tulang, mengganggu kerja fagositosis makrofag, dan menginduksi imunosupresi.

    KESIMPULAN

  • Dewoto, HR., dan Melva L. 2008. Serotonin, Obat Serotonergik, dan Obat Antiserotonergik dalam Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.Hartman, J. 2013. Tetracaine Spinal for Large Ovarian Mass in Rwanda. Spring, vol. 11(1) : 31-34.Latief, SA., Kartini AS., M. Ruswan D. 2001. Anestesiologi Edisi Kedua. Jakarta : Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI.Lin, L., C. Liu., H.Tan., H. Ouyang., Y. Zhang., W. Zeng. 2011. Anaesthetic Technique May Affect Prognosis For Ovarian Serous Adenocarcinoma: A Retrospective Analysis. British Journal of Anaesthesia, vol. 106 (6): 81422.Miller, RD. 2009. Anesthesia Seventh Edition. Churcill Livingstone.Zunilda, DS. dan Elysabeth. 2008. Anestetik Umum dalam Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI.Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

    DAFTAR PUSTAKA

    *********************************