presentasi naskah akademik

Upload: rianys

Post on 18-Jul-2015

204 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

TEKNIS PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK RAPERDA YANG PARTISIPATIF

OLEH :

TUHANAKEPALA PUSAT PENGKAJIAN KEBIJAKAN DAERAH DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT UNIVERSITAS SEBELAS MARET SOLO

1

DASAR HUKUM

UU No.10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Peraturan Presiden No.68 Tahun 2005 tentang Tatacara Mempersiapkan Rancangan Perundang-Undangan, Rancangan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Rancangan Peraturan Presiden (Pasal 1 angka 5). Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD (Pasal 81 ayat (2) dan Pasal 82 ayat (2). Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD.2

PENGERTIAN NASKAH AKADEMIKNaskah yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah mengenai konsepsi yang berisi latar belakang, tujuan penyusunan, sasaran yang ingin diwujudkan, lingkup dan jangkauan, obyek atau arah pengaturan rancangan peraturan perundang-undangan.

3

ARTI PENTINGNYA NASKAH AKADEMIK

Paradigma Kehidupan bermasyarakat yang hendak dituju oleh rancangan peraturan perundang-undangan / Perda yang dibentuk dirumuskan secara terperinci melalui pendekaan ilmiah. Sumber Inspirasi bagi Perancangan Peraturan Perundangundanga / Perda yang diperjuangkan oleh pihak pemrakarsa agar mempunyai akademik. Sebagai acuan dalam melakukan formulasi muatan materi yang hendak diatur dalam suatu rancangan peraturan perundang-undang / Perda yang akah dirumuskan. Pedoman bagi perancang peraturan perundang-undangan / Perda untuk mengetahui secara komprehensif substansi atau materi muatan yang akan dituangkan.4

MAKSUD PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIKSebagai arah dan justifikasi akademik bagi peraturan perundang-undangan yang sedang dipersiapkan.

5

TUJUAN PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK

Menentukan garis besar bagi pengembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang terkait dengan materi muatan Peraturan Perundang-Undangan/Perda. Menjadi pandauan dalam penyusunan dan perumusan Pasal-pasar dan ayat-ayat bagi peraturan perundang-undangan/Perda.

6

KEDUDUKAN NASKAH AKADEMIK

Bahan Awal yang memuat gagasan tentang urgensi, pendekatan, luas lingkup dan materi muatan suatu perundang-undangan Perda. Bahan pertimbangan yang digunakan dalam permohonan ijin prakarsa penyusunan Rancangan Undang-Undang / PERDA. Bahan dasar bagi penyusunan naskah akademik.

7

PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK1. Mendahulukan Penjaringan Aspirasia. Seminar, Lokakarya, Focus Group Desccission (FGD), maupun Expert meeting Forum yang diikuti oleh para pakar yang spesifikasi keilmuannya berkaitan atau sedikit bersinggungan dengan Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang akan dibentuk. Cara ini oleh tim legal drafting dipergunakan untuk menggali berbagai pandangan pakar terkait dengan Rancangan Peraturan Perundangundangan yang akan dibentuk. Pandangan atau pendapat para pakar tersebut kemudian dirangkum untuk dijadikan bahan-bahan dalam penyusunan Naskah Akademik tahap awal;b. Diskusi intern tim legal drafting untuk memformulasikan pandangan dan pendapat pakar hasil pertemuan pertama (huruf a) untuk disusun ke dalam draft Awal Naskah Akademik yang Model dan desainnya dapat mengacu kepada Keputusan Kepala Badan Pembinaan Hukum Nasional No. G 159.PR.09.10 Tahun 199A, contoh alternatif 1 dan 2, ataupun menentukan sendiri pilihan sesuai dengan kesepakatan Tim.

c. Setelah draft awal Naskah Akademik tersebut jadi, Tim legal drafting melakukan diskusi publik yang pesertanya para pemangku kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang akan dibentuk dan pakar-pakar ilmu yang bidang kajiannya berdekatan dengan materi muatan Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang akan dibentuk itu.

8

d. Setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud pada huruf c, tim legal drafting kembali melakukan diskusi kelompok untuk memformulasikan masukan-masukan pendapat atau pandangan para pemangku kepentingan dan pakar dalam diskusi publik (huruf c) tersebut. e. Jika pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh Tim Legal Drafting sudah dipandang cukup, maka tim menyepakati agar draft awal Naskah Akademik tersebut dijadikan Naskah Akademik setelah dilakukan penyempumaan. f. Naskah Akademik hasil kesepakatan finalisasi tersebut (huruf e) kemudian dikonsultasikan kepada-instansi/lembaga pemrakarsan Rancangan Undang-Undang untuk memperoleh tanggapan seperlunya. g. Jika tanggapan tersebut sudah diperoleh (tentunya dengan berbagai usul perbaikan), maka tim, legal drafting melakukan perbaikan-perbaikan seperlunya sambil menyusun Rancangan Peraturan Perundang-undangan yang materi muatannya bersumber dari Naskah Akademik tersebut. h. Uji Sahih Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Perundangundangan. Kegiatan ini dilakukan melalui forum-forum seperti pada saat melakukan penjaringan aspirasi.

9

2.

Mendahulukan menyasun Naskah Akademik.a. Tim legal drafting melakukan inventarisasi permasalahan dan bahan yang akan dipergunakan sebagai materi muatan yang akan dituangkan. Tim legal drafting menyusun draf awal naskah akademik. Menyelenggarakan berbagai pertemuan, seperti Seminar, Lokakarya, Focus Group Desccission (FGD), maupun Expert meeting Forum. Tim legal drafting melakukan diskusi internal untuk menyempurnakan perbaikan-perbaikan hasil pandangan pendapat dan masukan dari Seminar, Lokakarya, Focus Group Desccission (FGD), maupun Expert meeting Forum. Tim legal drafting menyusunan finalisasi Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan Perundang-undangan / PERDA.

b. c.

d.

e.

10

CONTOH FORMAT NASKAH AKADEMIKNASKAH AKADEMIK PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG .

I. PENDAHULUAN1.

Latar Belakang

2. 3. 4.

Tujuan dan kegunaan yang inging dicapai. Metode pendekatan. Pengorganisasian.

a. Pokok pikiran tentang konstatering fakhta-fakta yang merupakan alasan-alasan pentingnya materi hukum yang bersangkuatn harus segera diatur. b. Daftar Peraturan Perundang-undangan yang akan berkaitan dan dapat dikjadikan dasar hukum bagi pengeluaran materi hukum yang bersangkutan.

11

II.

RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK1. Ketentuan UmumMemuat istilah-istilah/pengertian-pengertian yang dipakai dalam Naskah Akademik, beserta arti dan maknanya.

2.

MateriMemuat konsepsi, pendekatan dan asas-asas dari materi hukum yang perlu diatur, serta pemikiran-pemikiran normanya yang disarankan, sedapat mungkin dengan mengemukakan beberapa alternatif.

III.

KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulana. Rangkuman pokok isi Naskah Akademik b. Luas lingkup materi yang diatur, dan kaitannya secara sistemik dengan lain-lain Peraturan Perundang-Undangan. c. Bentuk pengaturan yang akan dikaitkan dengan materi muatan.12

2.

Saran1. Apakah semua materi Naskajh Akademik sebaiknya diatur dalam bentuk Undang-Undang atau ada sebagian yang sebaiknya dituangkan dalam peraturan pelaksana atau peraturan yang lain. Usulan mengenai penetapan skala priritas penyusunan Naskah Akademik Peraturan Perundang-Undangan dan saat paling lambat RUU/RPP harus selesai diproses, neserta alasan/sebabnya.

2.

III.

LAMPIRAN1. 2. 3. 4. 5. Daftar Kepustakaan. Inventarisasi Peraturan yang relevan dan masih berlaku. Inventarisasi permasalahan hukumnya. Laporan hasil penelitian di lapangan (kalau ada). Berita acara rapat-rapat

13

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN (sesuai jenisnya) Tentang (nama Undang-Undang/Perda)

I.

PENDAHULUAN a. Latar Belakang Maslaha b. Maksud dan Tujuan c. Rujukan d. Pentingnya Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan (sesuai jenisnya) II. LANDASAN III. KONSEP DAN HAKIKAT MATERI MUATAN IV. PERUBAHAN PARADIGMA KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA (SESUAIKAN DENGAN MAKSUD DAN TUJUAN DIBENTUKNYA UU/PERDA) V. MATERI MUATAN (UU/PERDA) VI. PENUTUP a. Kesimpulan b. Saran VII.DAFTAR KEPUSTAKAAN14

NASKAH AKADEMIK RANCANGAN PERUBAHAN ATAS (sesuai jenisnya) TENTANG (PERUBAHAN ATAS .........) SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Rasionalisasi Memilih Perubahan c. Cakupan Materi Perubahan d. Maksud dan Tujuan e. Metode Pendekatan f. Sistematika Pembahasan BAB II ARGUMENTASI a. Landasan Filosofis b. Landasan Yuridis c. Landasan Sosiologis (Politis) d. Landasan Historis (Jika diperlukan) e. Landasan Teknis Akademis f. Prinsip-prinsip yang Melandasi Perubahan15

BAB III MATERI MUATAN PERUBAHAN a. Makna (Materi Muatan) Prubahan b. Tujuan (Materi Muatan) Perubahan c. Fungsi (Materi Muatan) Perubahan d. Materi Muatan Perubahan (pasaldemi pasal)

BAB IV PENUTUP a. Kesimpulan b. Saran

16

ALUR PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK(Mendahulukan Penjaringan Aspirasi Publik)Tim Legal Drafting Sebagai Fasilitator Diskusi Intern Tim Legal Drafting Seminar, Lokakarya, FGD, Expert Meeting

Draf Awal Naskah Akademik

Tim Legal Drafting sebagai Narasumber VS Pakar Lain (Sesuai Kebutuhan) Sebagai Narasumber Pembanding

Diskusi Publik

Diskusi Intern Tim Legal Drafting

Finalisasi Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan PerundangUndangan

Konsultasi ke Lembaga / Instansi Pemrakarsa

Uji Sahih Naskah Akademik dan Rancangan Peraturan PerundangUndangan17

ALUR PROSES PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK(Mendahulukan Menyusun Naskah Akademik)LEMBAGA / INSTANSI PEMRAKARSA BENTUK TIM LEGAL DRAFTING

SUSUN NASKAH AKADEMIKDISKUSI INTERN TIM LEGAL DRAFTING FINALISASI NASKAH AKADEMIK DAN RANCANGAN PERUNDANG-UNDANGAN

FORUM KONSULTASI PUBLIK SESUAI ALUR PROSES MENDAHULUKAN PENJARINGAN ASPIRASI

18

19