ppt pleno sk 6 c5

28
Program Penanggulang an HIV di Puskesmas KELOMPOK C5

Upload: ajeng-aryuningtyas

Post on 06-Dec-2015

232 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hiv

TRANSCRIPT

Program Penanggulangan HIV di PuskesmasKELOMPOK C5

Anggota kelompok C5

• Everdina ester pelupessy 102009126• Oscar Wiradi Putera 102011404• Risya Malida 102012098• Ricky Suryamin 102012141• Ajeng Aryuningtyas Dewanti 102012259• Timy Christian Tahun 102012358• Putri Amalia 102012394• Raja Ahmad Rusdan Musyawir 102012505• Yoshevine Lorisika Ginting 102012524• Dantika Toding labi 102014262

Skenario 6

Berdasarkan skenario terdapat angka kejadian HIV/AIDS semakin hari semakin memprihatinkan. Sampai dengan triwulan III tahun 2014 jumlah kasus baru HIV 7335 kasus, infeksi tertinggi menurut golongan umur adalah 25-49 tahun mencapai 69,1%, 20-24=17,2%, umur >50 th = 5,5%. Rasio laki-laki:perempuan = 1:1. Sementara itu kasus AIDS dari bulan juli sampai september 2014 telah bertambah 176 orang. Persentase tertinggi kasus AIDS pada usis 30-39 tahun (42%) umur 20-29 th (36,9%) dan umur 40-49 (13,1%). Rasio AIDS laki:perempuan adalah 2:1. Yamg menarik adalah adanya 4% kasus berasal dari ibu yang HIV positif yang menularkan pada anaknya. Pemerintah saat ini sedang melaksanakan program yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat terhadap penyakit HIV/AIDS ini, antara lain dengan program VCT (Voluntary, Counseling and Test). Diharapakan mampu menjaring sebanyak mungkin kasus HIV/AIDS sedini mungkin untuk mencegah penularan lebih lanjut. Selain itu sasaran lain adalah usia muda dan remaja agar mampu melaksanakan upaya promosi dan prevensi terhadap penyakit ini.

RUMUSAN MASALAH

• Upaya promosi dan preventif di puskesmas untuk menurunkan kejadian kasus HIV AIDS

ANALISIS MASALAH

HIV AIDS

Agent Vector

Environment

PENCEGAHAN

TransimisiPROMOSI KESEHATAN

SURVEILANS

Program puskesmas

(VCT)

Laporan HIV

Pendekatan Kasus

Definisi HIV

Faktor Determinan

Transmisi Penularan

• famili Retrovirus sub famili Lentivirinae

• Mempunyai enzim yang disebut reverse transcriptase

• Menyerang Limfosit T yang mempunyai marker permukaan seperti sel CD4+

EPIDEMIOLOGI

• Faktor agent :

- Retrovirus RNA

- pertama kali di isolasi oleh Montagnier dan kawan Prancis pada tahun 1983 dengan nama Lymphadenopathy Associated Virus (LAV)

- Gallo di Amerika Serikat pada Tahun 1984 mengisolasi (HIV)

- Sel target virus ini terutama sel Lymfosit T CD-4

Lanjutan…

• Faktor host:

- wanita lebih rentan daripada laki-laki

- status sosial wanita

- Bayi dan anak dari ibu yang menderita HIV

- paling luas pada masa remaja dan dewasa muda, karena maraknya pergaulan bebas.

- PSK ( Pekerja Seks Komersial) dan pelanggannya

• Faktor lingkungan:

- menurunkan kondisi fisik manusia sehingga dia rentan terhadap penyakit/agent yang berkembang

CARA PENULARAN

• Virus dapat ditularkan melalui Cairan tubuh yang terbukti menularkan diantaranya semen, cairan vagina atau servik dan darah penderita

Dengan cara:

- Transmisi Seksual

- Tranmisi non Seksual

Cara perpindahan penyakit menular

• Perpindahan penyakit secara langsung

Proses berpindahnya penyakit/dengan kata lain proses penularan dari manusia 1 ke manusia lain secara langsung tanpa perantara, • Penularan tidak langsung

Proses pemindahan penyakit melalui perantara.

EPIDEMIOLOGI

HIV April - Juni 2014 jumlah infeksi HIV sebanyak 8.908 kasus. Persentase infeksi HIV tertinggi pada kelompok umur 25-49 tahun (73,6%),

kelompok umur 20-24 tahun (14,9%), dan kelompok umur >= 50 tahun (5,3%). Rasio laki-laki dan perempuan adalah 1:1. Persentase faktor risiko HIV tertinggi adalah pada heteroseksual (55%), LSL

(Lelaki Seks Lelaki) (17%), dan penggunaan jarum suntik tidak steril (6%).

AIDS April - Juni 2014 jumlah AIDS yang dilaporkan 1.492 orang. Persentase AIDS tertinggi pada kelompok umur 30-39 tahun (37,7%), kelompok

umur 20-29 tahun (26,0%) dan kelompok umur 40-49 tahun (20,4%). Rasio AIDS laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Persentase faktor risiko AIDS tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada

heteroseksual (86,4%), LSL (Lelaki Seks Lelaki) (4,8%), dari ibu positif HIV ke anak (3,6%) dan penggunaan jarum suntik tidak steril pada penasun (2,6%).

Program Puskesmas dalam Penanggulangan HIV

• VCT• LKB• SP2TP

Voluntary Conseling and Testing

• VCT HIV adalah Voluntary Counseling and Testing, tes sukarela untuk mengetahui status HIV.

• Voluntary Counseling and Testing (VCT) HIV merupakan entry point untuk memberikan perawatan, dukungan dan pengobatan bagi orang dengan HIV AIDS.

• Layanan VCT dapat digunakan untuk mengubah perilaku berisiko dan memberikan informasi tentang pencegahan HIV.

• VCT HIV adalah intinya tidak boleh dipaksa, pembicaraan ini rahasia, privasi konselor dan klien sehingga konselor tidak boleh cerita pada orang lain, dan sukarela.

Lembaga Komperhensif Berkesinambungan

- Koordinasi dan kemitraan dengan semua pemangku kepentingan di setiap lini

- Layanan terintegrasi dan terdesentralisasi sesuai kondisi setempat

- Adanya Sistem rujukan dan jejaring kerjaMenyelenggarakan Paket layanan HIV komprehensif yang berkesinambungan

- Akses Layanan Terjamin

- Keterlibatan ODHA dan Keluarga

• Layanan terkait HIV- IMS yang dilakukan Puskesmas meliputi :

a. Konseling dan Tes HIV

b. Perawatan, Dukungan dan Pengobatan

c. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak

d. Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual

e. Program Terapi Rumatan Metadon

f. Dukungan sosial dan ekonomi

3. SP2TP: kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Laporan yang dapat di gunakan untuk SP2TP:

a. laporan bulanan

b. laporan sentinel

c. laporan tahunan

disusun dalam bentuk table dan grafik informasi kesehatan dan digunakan sebagai masukkan untuk perencanaan pengembangan progam puskesmas.

Surveilans

• Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan analisis data secara terus-menerus dan sistematis yang kemudian didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yangbertanggungjawab dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya

• Surveilans memantau terus-menerus kejadian dan kecenderungan penyakit, mendeteksi danmemprediksi outbreak pada populasi, mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit, seperti perubahan-perubahan biologis pada agen, vektor, dan reservoir

• Selanjutnya surveilans menghubungkan informasi tersebut kepada pembuat keputusan agar dapat dilakukanlangkah-langkah pencegahan dan pengendalian penyakit.

INDIKATOR SURVEILANS

• Terdapat 2 indikator :

- indikator proses : Semua kegiatan yang tercantum pada protap harus dimasukkan ke dalam menjadi indikator proses.

- indikator output : Pencapaian populasi sentinel sesuai rencana, berdasarkan sub-populasi dan lokasi, Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan

, pelaporan hasil kegiatan.

Prosedur surveilans

• Menentukan populasi sentinel berdasarkan sub-populasi sasaran dan lokasi tertentu

• Menentukan jumlah sampel yang akan diperiksa dari spesimen yang rutin diambil

• Tes HIV/AIDS tersebut dilaksanakan unlinked anonymous

• dimulai pada beberapa lokasi dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan.

• harus menjamin kerahasiaan identitas sasaran

Promosi Kesehatan Masyarakat

• Pemberdayaan masyarakat :

Pemberdayaan adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat langsung.

• Bina usaha :

Kegiatan membuat suasana mendukung terwujudnya perilaku sehat dengan mengembangkan opini public yang positif

. . .

• Advokasi

kegiatan untuk meyakinkan orang lain, agar orang lain tersebut membantu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan

• Mediasi

promosi kesehatan tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi harus melibatkan lintas sector dan lintas program

Pencegahan Penyakit Menular

• Tingkatan pencegahan penyakit :

Pencegahan primordial• Usaha menghindari terjadinya faktor resiko, serta diperlukannya

keterlibatan instansi-instansi terkait sehingga cepat terlaksana.

Pencegahan primer• Usaha yang dilakukan pada tahap prepatogenesis sehingga derajat

kesehatan dapat ditingkatkan pada jenis penyakit tertentu.

Pencegahan sekunder• Usaha yang dilakukan pada saat sakit dengan diangosis dini serta

pengobatan yang cepat dan tepat.

Pencegahan tersier• Usaha yang dilakukan untuk mencegah kecacatan atau kematian,

mencegah terulangnya penyakit

upaya kesehatan hiv

• Promosi kesehatan : memberi pemahaman hiv• Perlindungan khusus : kondom & alat steril• Diagnosa dini : pemeriksaan penunjang• Meminimalisisr kecacatan • Pemulihan kesehatan

Kesimpulan

• HIV/AIDS adalah penyakit yang sampai sekarang ini belum ada obatnya dan mematikan, selain karena mengganggu kesehatan fisik, HIV/AIDS juga mengganggu stabilitas psikis dan kehidupan sosial penderita, sehingga perlu dilakukan penanganan yang komprehensif.

• Peran pemerintah sangat besar terhadap penanganan HIV/AIDS sebab pemerintah adalah pemegang kendali terhadap stabilitas dalam kelompok masyarakat, selain itu pemerintah memiliki kekuatan melalui Kebijakan yang dibuat sebagai upaya pencapaian tatanan sosial yang sehat dan dinamis.

Thankyou ^.^