ppt jiwa
DESCRIPTION
ppt jiwaTRANSCRIPT
Identitas Pasien
Nama (inisal) : Ny. T TTL : Garut, 08 Maret 1970 Jenis kelamin : Perempuan Suku bangsa : Sunda Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Bekerja di tempat karaoke Status : Sudah bercerai Alamat : Kp. Simpen Rt. 01/Rw.03, Kel/Desa
Simpen Kaler, Kec. Limbangan, Kabupaten Garut 44186
RIWAYAT PSIKIATRIK
KELUHAN UTAMA: Gelisah terus menerus
RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG: 6 bulan SMRS, Os tampak gelisah, bicara sendiri, dan
tidak nyambung, terkadang bicara dengan boneka, keluyuran hingga larut malam, tidur kurang, sulit makan, kadang- kadang curiga, mandi jarang, sering melamun, tampak sedih, merasa dipelet orang, merasa ada laki- laki yang mengejar- ngejar dirinya, merasa disorot kamera ketika berada di dalam kamar, selain itu, Os juga merasa ada yang merasuki tubuhnya.
RIWAYAT PSIKIATRIK (2)
RIWAYAT GANGGUAN SEBELUMNYA: Riwayat gangguan psikatrik:
Sakit sejak 10 tahun lalu, semenjak bercerai dengan suami ke-5nya dan keguguran. Menjadi sering melamun dan menangis , bicara tidak nyambung, berkhayal tingkat- tinggi.
Riwayat gangguan medik :Riwayat patah tulang disangkal, riwayat demam tinggi disangkal, riwayat kejang disangkal
Riwayat penggunaan zat psikoaktif:Penggunaan NAPZA disangkal, penggunaan alkohol disangkal.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
Riwayat perkembangan fisik : Pasien dilahirkan secara normal,
dibantu oleh dukun beranak dirumah pasien, berat badan dan panjang badan tidak diukur, pasien langsung menangis.
Perkembangan fisik pasien menurut bibi pasien kurang lebih sama dengan teman-teman bermainnya.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI(2)
Riwayat perkembangan kepribadian: Masa kanak-kanak: saat anak-anak pasien
penyindiri, jarang bergaul. Masa remaja : Pasien sudah berhenti sekolah sejak
SD, bahkan SD tidak lulus, mulai bekerja di tempat karaoke, berpisah dengan keluarganya, hidup sendiri di kos- kosan bandung.
Masa dewasa : Pasien semakin terjun ke dunia malam, tidak ada yang mengontrol pasien, saudara dan orang tua terlanjur sakit hati dengan pasien karena sempat tidak mengakui keluarganya dikala keluarga pasien jatuh bangkrut dan ayah pasien bekerja sebagai tukang becak.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI(3)
Riwayat pendidikan: Pasien bersekolah sampai tingkat SD.Riwayat pekerjaan; Pasien sudah bekerja di tempat karaoke
sejak berhenti sekolah. Tidak jelas siapa yang mengajak pasien bekerja disana.
Kehidupan beragama; Pasien kurang dalam hal beribadah, tidak
sholat 5 waktu.
RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI(4)
Kehidupan sosial dan perkawinan: Masa kecil pasien tidak mempunyai teman dekat di
sekolah, tetangga juga menilai pasien sebagai orang yang penyendiri, hingga akhirnya pasien pindah kos- kosan sendiri di Bandung. Pasien menikah 5 kali dan mempunyai anak 1 dari suami pertama, sekarang sudah berumur 28 tahun. Pasien menitipkan anaknya ke ibunya dan mulai tinggal dengan anaknya sejak ibunya meningga tahun 2010 yang lalu. Pasien juga pernah menjadi istri ke-2 dari suami yang ke-5.
Sesudah ditinggal oleh suami yang ke-5 pada thn 2004 pasien terus menggeluti dunia malam, dan sering gonta- ganti pacar dan sering membawa laki- laki ke rumah.
RIWAYAT KELUARGA
Pasien anak ke-4 dari 7 bersaudara Orang tua pasien telah meninggal Gejala serupa diderita oleh adik
perempuan pasien sesudah tertabrak kereta api.
SITUASI KEHIDUPAN SOSIAL SEKARANG
Pasien tinggal bersama anaknya. Anaknya sudah mulai bekerja sejak SMP kelas 1. Terkadang pasien juga diajak tinggal dengan bibi pasien dan suami bibi pasien.
STATUS MENTAL
DESKRIPSI UMUM: Penampilan :
Postur tubuh kurus dan kecil, pakaian baik dan rapi, rambut pendek,dikuncir dan beruban, kuku sedikit panjang, tampak sehat tetapi dan selalu tersenyum, wajah tampak sesuai usianya, kontak mata adekuat.
Kesadaran : Kesadaran sensorium / neurologik : compos mentis Kesadaran psikiatrik : tampak tidak tergangguPerilaku dan aktivitas psikomotor : Sebelum wawancara : tampak bersemangat dan sangat
menyambut Selama wawancara : bersemangat, bercerita terus menerus Sesudah wawancara : bersemangat
STATUS MENTAL(2)
Sikap terhadap pemeriksa : baik, rapor cukup adekuat
Pembicaraan : Cara berbicara : cepat, spontan,
bersemangat Gangguan berbicara : tidak ada
gangguan berbicara
ALAM PERASAAN (EMOSI)
Suasana perasaan (mood) : labil dan berfluktuatif, kadang-kadang pasien merasa sangat bahagia, kadang-kadang pasien merasa sangat rendah dan putus asa, saat ini pasien sedang merasa baik.
Afek ekspresi afektif: Arus : cepat Stabilisasi : stabil Kedalaman : dangkal Skala diferensiasi : luas Keserasian : serasi Pengendalian impuls: baik Ekpresi:bersemangat Dramatisasi : tidak ada
GANGGUAN PERSEPSI
Halusinasi : auditorik (+) mendengar suara-suara
dari dalam hati visual (-) Ilusi : tidak ada ilusi Depersonalisasi : tidak ada Derealisasi : tidak ada
SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
Taraf pendidikan : pendidikan terakhir sampai SD Pengetahuan umum : tidak baik Kecerdasan : tidak baik Konsentrasi : mudah teralih, Orientasi : Waktu : baik, mengetahui wawancara dilakukan
siang hari sesudah makan siang. Tempat : baik, mengetahui sekarang sedang
berada di RS Cimahi Orang : baik, tahu sedang bicara dengan dokter
SENSORIUM DAN KOGNITIF (FUNGSI INTELEKTUAL)
Daya Ingat: Jangka Panjang : tidak baik, bercerita tentang suami dan
pekerjaan nya yang tidak masuk akal Jangka Pendek : baik, masih mengingat aktivitas yang dilakukan
pada pagi hari Daya ingat sesaat : baik, masih mengingat nama dokter muda
ketika ditanya ulang Pikiran abstrak : Tidak Baik (tidak dapat menyambung peribahasa
yang diberikan. Contoh: air susu dibalas air tubah dikira lagu) Visuospasial : Tidak Baik (pasien dapat menggambarkan jam
13.00 secara tidak benar) Bakat kreatif : Baik ( pasien banyak menulis dan menggambar di
kertas dengan pena) Kemampuan menolong diri sendiri : baik (pasien dapat mandi,
makan sendiri)
Proses Pikir
Arus Pikir : Produktivitas : lebih, pasien menjawab pertanyaan dengan baik dan
tidak terlalu pasif saat wawancara Kontuinitas : tidak baik, tada asosiasi longgar, ataupun flight of idea Hendaya bahasa : tidak ada Isi Pikir : Preokupasi : pasien sering memikirkan tentang laki- laki dan merasa
sering juara saat manggung(menyanyi) Waham : waham kebesaran merasa memiliki 150 orang pacar tetapi
yang benar- benar serius hanya 3 orang. Pasien juga mengungkapkan bahwa dia pernah berpacaran dengan seorang dokter.
Obsesi : tidak ada Fobia : tidak ada Gagasan rujukan : tidak ada Gagasan pengaruh : tidak ada
PENGANDALIAN IMPULS
Pengendalian Impuls Baik, pasien menceritakan semua yang
ditanya, meskipun pertanyaan yang cukup pribadi
DAYA NILAI
Daya Nilai Daya nilai sosial : tidak baik (merasa
bahwa berhubungan dengan lelaki banyak itu baik, asalkan sama-sama suka)
Uji daya nilai : baik (mengatakan akan mengembalikan dompet bila menemukan dompet dijalan)
Daya nilai reabilitas : terganggu, memiliki halusinasi auditorik dan memiliki waham kebesaran
TILIKAN dan REALIBILITAS
Tilikan : Derajat I, tidak menyadari dan menyangkal
bahwa dirinya sakit, Pasien mengatakan dia di bawa kerumah sakit karena menolak berhubungan serius denga dokter di RSJ ini.
Realibilitas Pasien tidak dapat dipercaya, karena pasien
memiliki gejala psikosis yang terlihat dengan adanya waham kebesaran dan adanya halusinasi auditorik serta flight of idea.
EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I: F.31.2. Gangguan afektir bipolar episode kini
manik dengan gejala psikosis Aksis II : tidak ada kelainan Aksis III : tidak ada kelainan Aksis IV: masalah perkawinan (telah bercerai dengan
suaminya), memiliki masalah ekonomi ( tidak mempunyai pekerjaan tetap, dan keluarganya sempat bangkrut), masalah hubungan sosial (pasien seorang wanita panggilan)
Aksis V: GAF: 70-61Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik.
PROGNOSIS
Faktor yang mempengaruhi prognosis: Faktor yang mendukung prognosis baik:
› pasien masih dapat mengurus diri sendiri dengan baik
› Adanya kepedulian keluarga tentang kesehatan pasien
› Pasien tidak menarik diri dari lingkungan Faktor yang mendukung prognosis buruk:
› Pasien telah bercerai dengan suaminya
DAFTAR PROBLEM
ORGANOBIOLOGI› Imbalance serotonin› Meningkatnya dopamine
PSIKIATRI dan PSIKOLOGI› Waham kebesaran dan halusinasi auditorik
serta flight of idea, asosiasi longgar. SOSIAL dan KELUARGA
› Pasien telah bercerai, masalah keuangan, masalah keluarga, dan hendaya sosial.
TERAPI
Medika mentosa: Antipsikotik:
› Haloperidol 3 x 1,5mg/hari per oral (PO).› Clorpromazin 1 x 100 mg pada malam hari
Antimanik› Asam valproat 3 x 250 mg/hari per oral
(PO)
TERAPI
Psikoterapi: Memotivasikan pasien supaya minum obat
secara teratur. Menjelaskan kepada pasien mengenai
keadaannya Menolong pasien untuk memperbaiki
hubungan dalam pekerjaan dan keluarga Memberikan kesempatan kepada pasien untuk
menceritakan masalahnya dan meyakinkan pasien bahwa dia dapat mengatasi masalahnya tersebut
TERAPI
Sosioterapi: Memotivasikan pasien agar bergaul
dengan orang lain. Mengikutsertakan pasien dalam
kegiatan agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari, berinteraksi dengan lingkungannya dan mendalami agama sesuai dengan kepercayaannya
TERAPI
Terapi Keluarga: Menjelaskan kepada keluarga pasien
mengenai keadaan pasien, dan pentingnya peran keluarga untuk membantu dalam proses penyembuhan pasien
Menjelaskan kepada keluarga pasien bahwa pasien rentan untuk melakukan bunuh diri, sehingga keluarga pasien perlu lebih memperhatikan keadaan pasien, terutama saat pasien dalam keadaan depresi