ppok ppt
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Latar Belakang• Menurut WHO, tahun 1990 PPOK menempati urutan ke-6
penyebab utama kematian di dunia, tahun 2002 menempati urutan ke-3. Hasil survei di Indonesia tahun 2004, PPOK menempati urutan pertama penyumbang angka kesakaitan (35%), diikuti asma bronkial (33%), kanker paru (30%), dan lainnya (2%).
Tujuan• Menambah pengetahuan pembaca mengenai PPOK dan juga
sebagai salah satu syarat dalam menjalani kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Penyakit Paru RSUD Dr. Harjono Ponorogo FK UMS.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya. Bronkitis kronik adalah kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya. Emfisema adalah suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli (PDPI, 2003).
B. Definisi
1.• Merokok
2.• Riwayat terpajan polusi udara
3.• Hiperreaktiviti bronkus
4.• Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang
5.• Defisiensi antitripsin alfa - 1
C. Faktor Resiko
1. Keterbatasan aliran udara
2. Abnormalitas pertukaran gas
3. Hipersekresi mukus
4. Hipertensi pulmonal
5. Inflamasi sistemik
D. Patogenesis
E. Klasifikasi
Derajat I (Ringan)
Derajat II (Sedang)
Derajat III (Berat)
Derajat IV (Sangat Berat)
Anamnesis Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Ciri khas
Pink puffer
Blue bloater
Pursed-lips breathing
F. Diagnosis
Pemeriksaan rutin
Faal paru
Uji bronkod
ilator
Darah rutin
Radiologi
G. Pemeriksaan Penunjang
SOPTAsma
H. DDPneumothorax
Gagal jantung kronis
Penyakit paru
obstruktif lain
I. PENATALAKSANAAN
Edukasi
Obat-obatan
Terapi oksigen
Ventilasi mekanik
Nutrisi
Rehabilitasi
Algoritma PPOK
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial.
Faktor risiko PPOK adalah kebiasaan merokok, riwayat terpajan polusi atau gas berbahaya, hiperreaktiviti bronkus, riwayat infeksi saluran nafas berulang, serta bisa disebabkan genetik.
Diagnosis PPOK dapat diketahui dari anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik yang tepat serta pemeriksaan penunjang yang memadai.
KESIMPULAN
American Thoracis Society. Anatomi and Function Of Normal Lung (Online) Dari: http://
www.thoracic.org/clinical/copd-guidline/for-patients/anatomy-and-function-of-normal-the-lung.phpAntonio et all 2007. Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. USAFahri et al., 2010. Efek Peradangan Sistemik Pada PPOK Terhadap Sistem
Kardiovaskular. Departemen Ilmu Penyakit Jantung dan Kedokteran Vaskular FKUIKEMENKES. 2008. Pedoman Pengendalian Penyakit Paru Obstruktif Kronik
Menteri Kesehatan Republik IndonesiaMohan et al, 2012. Systemic Manifestations of COPD. JAPI. Vol 60Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2003. PPOK. Pedoman Praktis Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.Suyono, S., 2006. buku ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universita IndonesiaRoberto et all 2011. Global Strategy for the Diagnosis, Management, and Prevention of Chronic Obstructive Pulmonary Disease. USA
DAFTAR PUSTAKA