power point thesis ssi sc

22
TINDAKAN KEPERAWATAN SEBAGAI FAKTOR RESIKO INFEKSI LUKA OPERASI POST SECTIO CAESAREA ELVIZAR NIM : 07/261253/PKU/9594 MMR

Upload: muhammad-dirga-iswara

Post on 24-Oct-2015

114 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

TINDAKAN KEPERAWATAN SEBAGAI FAKTOR RESIKO INFEKSI LUKA OPERASI POST SECTIO CAESAREA

ELVIZAR

NIM : 07/261253/PKU/9594

MMR

Latar belakang MasalahLatar belakang Masalah

Rumah sakit tempat mencari kesembuhan, Rumah sakit tempat mencari kesembuhan, juga depot bagi berbagai penyakit yang juga depot bagi berbagai penyakit yang berasal dari penderita maupun pengunjung berasal dari penderita maupun pengunjung yang berstatus karieryang berstatus karier

Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh Infeksi nosokomial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-penyakit berkembang karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. infeksi masih menjadi penyebab utama.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi nosokomial antara lain: faktor internal infeksi nosokomial antara lain: faktor internal (seperti usia, penggunaan obat, penyakit (seperti usia, penggunaan obat, penyakit penyerta, malnutrisi, kolonisasi flora normal penyerta, malnutrisi, kolonisasi flora normal tubuh, personal hygiene yang rendah, perilaku tubuh, personal hygiene yang rendah, perilaku personal dll) serta faktor eksternal (seperti personal dll) serta faktor eksternal (seperti banyaknya petugas kesehatan yang kontak banyaknya petugas kesehatan yang kontak langsung dengan pasien, banyaknya prosedur langsung dengan pasien, banyaknya prosedur invasif, lama tinggal di RS, lingkungan yang invasif, lama tinggal di RS, lingkungan yang terkontaminasi dll). terkontaminasi dll).

Dari data yang diperoleh, kasus SC sangat tinggi di Dari data yang diperoleh, kasus SC sangat tinggi di RSUD Dr. Soedarso yaitu mencapai 30% dari RSUD Dr. Soedarso yaitu mencapai 30% dari kasus persalinan yang ada di rumah sakit tersebut. kasus persalinan yang ada di rumah sakit tersebut. Adapun data jumlah kasus SC di RSUD Dr. Adapun data jumlah kasus SC di RSUD Dr. Soedarso dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Soedarso dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Jumlah Kasus SC di RSUD Dr. SoedarsoJumlah Kasus SC di RSUD Dr. Soedarso

N0

Tahun Kasus SC

1 2005 557

2 2006 524

3 2007 504

Sumber : RSUD dr. Soedarso

Perumusan masalahPerumusan masalahapakah infeksi luka operasi dapat apakah infeksi luka operasi dapat

disebabkan karena tindakan disebabkan karena tindakan perawatan luka post operasi yang perawatan luka post operasi yang tidak sesuai dengan standar tidak sesuai dengan standar pencegahan infeksi pada pencegahan infeksi pada pasien pasien post sectio post sectio ccaesar di aesar di ruang nifas ruang nifas RSUD Dr. Soedarso PontianakRSUD Dr. Soedarso Pontianak??

Tujuan PenelitianTujuan Penelitian

1.1. Untuk mengidentifikasi angka kejadian infeksi Untuk mengidentifikasi angka kejadian infeksi luka operasi pada pasien post sectio caesar di luka operasi pada pasien post sectio caesar di ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak.ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak.

2.2. Untuk menilai tindakan perawat dalam Untuk menilai tindakan perawat dalam perawatan luka pada pasien post sectio di perawatan luka pada pasien post sectio di ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak sudah sesuai standar pencegahan infeksi sudah sesuai standar pencegahan infeksi

3.3. Untuk mengobservasi tindakan perawat dalam Untuk mengobservasi tindakan perawat dalam memberikan obat sesuai prinsip 5 benarmemberikan obat sesuai prinsip 5 benar

4.4. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi luka operasi.mempengaruhi kejadian infeksi luka operasi.

Manfaat penelitianManfaat penelitian

Bagi manajemen rumah sakit : memberikan Bagi manajemen rumah sakit : memberikan

informasi tentanginformasi tentang penerapan tindakan penerapan tindakan perawatan perawatan tentang perawatan luka, kejadian tentang perawatan luka, kejadian infeksi dan faktor-faktor yang menyebabkan infeksi dan faktor-faktor yang menyebabkan infeksi infeksi pada post Sectio caesar sehingga pada post Sectio caesar sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan mutu dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.pelayanan rumah sakit.

Bagi Akademisi, diharapkan dapat Bagi Akademisi, diharapkan dapat memberikan masukan baru untuk dilakukan memberikan masukan baru untuk dilakukan penelitian selanjutnya.penelitian selanjutnya.

Keaslian PenelitianKeaslian Penelitian

No Nama peneliti Tahun penulisan

Populasi Metode Tujuan penelitian

1 Killian et al. 2001 pasien Prosfektif cohort study

Mencari factor resiko infeksi

2 Dumont e al 2001 Wanita bersalin

Survey Mencari alasan indikasi SC

3 Nainggolan 1994 Pasien kebidanan

Deskriftif restrofektif

Biaya perawatan

4 Desak 1999 Perawat Cross sectional survey

Mutu pelayanan 

5 Wenur 2007 Kasus SSI Cross sectional survey

Mencari factor resiko

Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka

1. 1. Superficial incisionalSuperficial incisional yaitu infeksi yang terjadi yaitu infeksi yang terjadi dalam 30 hari pasca bedah pada luka yang dalam 30 hari pasca bedah pada luka yang mengenai jaringan kulit dan jaringan subcutan.mengenai jaringan kulit dan jaringan subcutan.

2.Infeksi luka dalam, adalah infeksi luka operasi 2.Infeksi luka dalam, adalah infeksi luka operasi yang terjadi setelah 30 hari sampai 1 tahun yang terjadi setelah 30 hari sampai 1 tahun pasca bedah (bila ada implant) yang mengenai pasca bedah (bila ada implant) yang mengenai struktur dibawah luka yang dibuat atau terbuka struktur dibawah luka yang dibuat atau terbuka pada saat operasi. Infeksi ini mengenai struktur pada saat operasi. Infeksi ini mengenai struktur di bawah fascia).di bawah fascia).

4 jenis luka operasi berdasarkan derajat kontaminasi luka operasi4 jenis luka operasi berdasarkan derajat kontaminasi luka operasi Luka operasi bersih ( Luka operasi bersih ( cleanclean ) yaitu operasi yang dilakukan pada daerah/kulit ) yaitu operasi yang dilakukan pada daerah/kulit

yang pada kondisi pra bedah tanpa peradangan dan tidak membuka traktus yang pada kondisi pra bedah tanpa peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus gastrointestinal,orofaring, traktus urinarius, atau traktus respiratorius, traktus gastrointestinal,orofaring, traktus urinarius, atau traktus bilier. bilier.

Luka operasi bersih terkontaminasi (Luka operasi bersih terkontaminasi (clean contaminatedclean contaminated) yaitu operasi ) yaitu operasi membuka traktus digestivus, traktus bilier, traktus uranirus,traktus respiratorius membuka traktus digestivus, traktus bilier, traktus uranirus,traktus respiratorius sampai orofaring, traktus reproduksi kecuali ovarium, tanpa pencemaran sampai orofaring, traktus reproduksi kecuali ovarium, tanpa pencemaran nyata(nyata( Gross Gross spillagespillage))

Luka operasi terkontaminasi Luka operasi terkontaminasi (contaminated(contaminated) yaitu operasi membuka traktus ) yaitu operasi membuka traktus respiratorius sampai orofaring , traktus digestivus , traktus bilier, traktus uranirus respiratorius sampai orofaring , traktus digestivus , traktus bilier, traktus uranirus ,traktus reproduksi kecuali ovarium, dengan pencemaran nyata (luka operasi ,traktus reproduksi kecuali ovarium, dengan pencemaran nyata (luka operasi pada pus atau luka operasi dimana didapat keluaran dari usus yang bukan/tidak pada pus atau luka operasi dimana didapat keluaran dari usus yang bukan/tidak mengandung cairan tinja). Pada kategori ini juga termasuk luka traumatic mengandung cairan tinja). Pada kategori ini juga termasuk luka traumatic terbuka yang melanggar teknis asepsis.terbuka yang melanggar teknis asepsis.

Luka operasi kotor(Luka operasi kotor(dirtydirty) yaitu luka operasi yang meleawati daerah yang ) yaitu luka operasi yang meleawati daerah yang mengandung pus atau laparotomi yang ternyata mendapatkan perforasi usus, mengandung pus atau laparotomi yang ternyata mendapatkan perforasi usus, luka trauma lama yang terinfeksi, luka dimana terdapat jaringan mati, benda luka trauma lama yang terinfeksi, luka dimana terdapat jaringan mati, benda asing, kontaminasi dengan massa fekal.asing, kontaminasi dengan massa fekal.

Infeksi nosokomial (INOS) adalah infeksi Infeksi nosokomial (INOS) adalah infeksi yang bersumber di fasilitas kesehatan, yang bersumber di fasilitas kesehatan, Termasuk dalam kategori INOS adalah Termasuk dalam kategori INOS adalah infeksi yang terjadi di RS tetapi baru infeksi yang terjadi di RS tetapi baru tampak setelah keluar RS serta infeksi tampak setelah keluar RS serta infeksi yang terjadi diantara staf maupun yang terjadi diantara staf maupun pengunjung. pengunjung.

Landasan TeoriLandasan Teori SC adalah cara melahirkan janin melalui insisi pada dinding SC adalah cara melahirkan janin melalui insisi pada dinding

abdomen/laparatomi dan dinding uterus/histerectomi (Cuningham et all, abdomen/laparatomi dan dinding uterus/histerectomi (Cuningham et all, 1995). SC digunakan bilamana diyakini bahwa penundaan persalinan akan 1995). SC digunakan bilamana diyakini bahwa penundaan persalinan akan menimbulkaan bahaya bagi janin, ibu atau keduanya dan persalinan per-menimbulkaan bahaya bagi janin, ibu atau keduanya dan persalinan per-vaginam tidak mungkin dilangsungkan secara aman. vaginam tidak mungkin dilangsungkan secara aman.

Komplikasi-komplikasi yang bisa timbul pada wanita yang mengalami SC Komplikasi-komplikasi yang bisa timbul pada wanita yang mengalami SC adalah infeksi puerperal; pendarahan; komplikasi-komplikasi lain seperti adalah infeksi puerperal; pendarahan; komplikasi-komplikasi lain seperti luka kandung kemih, embolisme paru-paru; kurang kuatnya parut dinding luka kandung kemih, embolisme paru-paru; kurang kuatnya parut dinding uterus. Infeksi luka operasi merupakan salah satu komplikasi pasca operasi uterus. Infeksi luka operasi merupakan salah satu komplikasi pasca operasi SC yang serius, karena dapat meningkatkan morbiditas dan lama perawatan SC yang serius, karena dapat meningkatkan morbiditas dan lama perawatan

Penerapan teknik perawatan luka yang tepat dilakukan baik pada saat Penerapan teknik perawatan luka yang tepat dilakukan baik pada saat pasien masih berada di ruang operasi maupun setelah pasien dipindahkan pasien masih berada di ruang operasi maupun setelah pasien dipindahkan atau di rawat di bangsal perawatan. Perawat merupakan orang yang atau di rawat di bangsal perawatan. Perawat merupakan orang yang bertanggungjawab dalam observasi dan pemulihan luka operasi yaitu bertanggungjawab dalam observasi dan pemulihan luka operasi yaitu dengan memberikan teknik perawatan luka operasi yang aman dan nyaman dengan memberikan teknik perawatan luka operasi yang aman dan nyaman bagi pasien dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip teknik aseptik.bagi pasien dengan berdasarkan pada prinsip-prinsip teknik aseptik.

  

Gambar Penentuan Kebijakan Penetapan Harga (Kotler, P., 2005).

Kerangka Konsep Kerangka Konsep Teknik Perawatan Luka-teknik cuci tangan-penggunaan sarung tangan-teknik ganti balut

Ketepatan Waktu Pemberian Obat

Kejadian Infeksi Luka Post SC

Faktor-Faktor Lain-Usia-Status Nutrisi-Merokok-Obesitas-Infeksi pada bagian tubuh yang lain-Resistensi antibiotic-Penyakit peserta (DM, dll)-Lama tinggal prabedah-Jenis operasi dan indikasi

-Mandi dengan antiseptic-Pencukuran-Persiapan lokalisasi diruang bedah-Petugas kamar bedah yang mengalami sakit-Lingkungan kamar bedah

Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

Pertanyaan PenelitianPertanyaan Penelitian

Apakah ada hubungan tindakan Apakah ada hubungan tindakan keperawatan dengan kejadian infeksi luka keperawatan dengan kejadian infeksi luka operasi pada pasien post secsio caesar di operasi pada pasien post secsio caesar di ruang nifas RSUD Dr. Soedarso ruang nifas RSUD Dr. Soedarso Pontianak?Pontianak?

2.2. Faktor-faktor apa saja yang Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tindakan keperawatan mempengaruhi tindakan keperawatan yang menyebabkan infeksi luka operasi? yang menyebabkan infeksi luka operasi?

Metode PenelitianMetode Penelitian Metode penelitian ini adalah studi kasus Metode penelitian ini adalah studi kasus

eksplanatori dengan metode observasi eksplanatori dengan metode observasi pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif, dengan komponen kuantitatif sebagai komponen utama komponen kuantitatif sebagai komponen utama dan faktor-faktor penyebab kejadian infeksi dan faktor-faktor penyebab kejadian infeksi sebagai suplemen yang dianalisa secara sebagai suplemen yang dianalisa secara kualitatif. Jkualitatif. Jenis penelitian enis penelitian Observasional surveyObservasional survey..

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua perawatsemua perawat/bidan/bidan yang berada pada yang berada pada ruang ruang rawat nifas RSUD Dr. Soedarsorawat nifas RSUD Dr. Soedarso

Variabel PenelitianVariabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari ;Variabel dalam penelitian ini terdiri dari ; a.a.                Variabel bebas yaitu: Variabel bebas yaitu: Teknik perawatan Teknik perawatan

lukaluka.. Sub variabel: Sub variabel: 1)1)          teknik cuci tanganteknik cuci tangan 2)2)          pemakaian sarung tanganpemakaian sarung tangan 3)3)          teknik ganti balutteknik ganti balut 4)4)          ketepatan waktu pemberian obatketepatan waktu pemberian obat b. Variabel terikat yaitu b. Variabel terikat yaitu kejadian infeksi kejadian infeksi

nosokomialnosokomial

Definisi operasionalDefinisi operasional 1.1.            Infeksi luka operasi adalah infeksi pada luka operasi (tempat insisi SC) yang didapat selama pasien Infeksi luka operasi adalah infeksi pada luka operasi (tempat insisi SC) yang didapat selama pasien

dirawat atau 30 hari setelah dilakukan pembedahan, yang dinilai berdasarkan pedoman observasi dirawat atau 30 hari setelah dilakukan pembedahan, yang dinilai berdasarkan pedoman observasi terstrukturterstruktur

Adalah gambaran klinis lokal luka yang ditandai dengan adanya :Adalah gambaran klinis lokal luka yang ditandai dengan adanya : a.a.          Kemerahan, bengkak yang terlihat jelas, nyeri tekan, kehangatan meningkat di sekitar lukaKemerahan, bengkak yang terlihat jelas, nyeri tekan, kehangatan meningkat di sekitar luka b.b.          Pus atau rabas, bau menusukPus atau rabas, bau menusuk c.c.            Menggigil atau demamMenggigil atau demam d.d.          Lepas jahitan/dehisiensiLepas jahitan/dehisiensi

Luka dikatakan infeksi bila terdapat dua Luka dikatakan infeksi bila terdapat dua ataatau lebih tanda-tanda infeksi di atas kemudian diikuti u lebih tanda-tanda infeksi di atas kemudian diikuti perkembangan lukanya setelah pasien pulang dari rumah sakit.perkembangan lukanya setelah pasien pulang dari rumah sakit.

2.2.            Teknik perawatan adalah cara perawat melakukan perawat perawat luka, yang dinilai pakai instrumen Teknik perawatan adalah cara perawat melakukan perawat perawat luka, yang dinilai pakai instrumen observasi..observasi..

a. Cuci tangan adalah proses membersihkan tangan memakai sabun anti septik yang dibilas dengan air a. Cuci tangan adalah proses membersihkan tangan memakai sabun anti septik yang dibilas dengan air yan mengalir, medinilai dengan instrumen cuci tangan.yan mengalir, medinilai dengan instrumen cuci tangan.

b. Memakai sarung tangan adalah cara perawat memakai sarung tangan yang dinilai dengan instrumen.b. Memakai sarung tangan adalah cara perawat memakai sarung tangan yang dinilai dengan instrumen. c. Teknik ganti balut adalah cara perawat melakukan ganti balut, dinilai dengan instrumen.c. Teknik ganti balut adalah cara perawat melakukan ganti balut, dinilai dengan instrumen. d. ketepatan pemberian obat adalah ketepatan perawat dalam memberikan obat pre dan post SC dinilai d. ketepatan pemberian obat adalah ketepatan perawat dalam memberikan obat pre dan post SC dinilai

dengan prinsip 5 benar (benar pasien, benar waktu, benar dosis, benar cara, benar pendokumentasian)dengan prinsip 5 benar (benar pasien, benar waktu, benar dosis, benar cara, benar pendokumentasian) 1.1.            Faktor-faktor lain yang menyebabkan kejadian infeksi luka operasi adalah: faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor lain yang menyebabkan kejadian infeksi luka operasi adalah: faktor yang mempengaruhi

meliputi meliputi usia, status nutrisi, merokok, obesitas, infeksi pada bagian tubuh yang lain, pesistensi antibiotic, usia, status nutrisi, merokok, obesitas, infeksi pada bagian tubuh yang lain, pesistensi antibiotic, penyakit peserta (DM, dll), lama tinggal prabedah, jenis operasi dan indikasi, yang dilihat dari hasil studi penyakit peserta (DM, dll), lama tinggal prabedah, jenis operasi dan indikasi, yang dilihat dari hasil studi dokumen (status pasien), anamnesa dan observasi.dokumen (status pasien), anamnesa dan observasi.

Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian pedoman Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian pedoman

observasi.observasi. 1. Pedoman observasi dengan menggunakan ceklist, untuk 1. Pedoman observasi dengan menggunakan ceklist, untuk

teknik perawatan luka yang terdiri dari: teknik perawatan luka yang terdiri dari: a.a. pedoman observasi teknik cuci tangan, pedoman observasi teknik cuci tangan, b.b. pedoman observasi teknik penggunaan sarung tangan,pedoman observasi teknik penggunaan sarung tangan,c.c. pedoman teknik ganti balut; pedoman teknik ganti balut; 2. Pedoman Observasi terstruktur untuk menilai kejadian 2. Pedoman Observasi terstruktur untuk menilai kejadian

infeksi luka operasi berdasarkan format yang telah dipakai infeksi luka operasi berdasarkan format yang telah dipakai RSUD Dr.SoedarsoRSUD Dr.Soedarso

3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi 3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian infeksi, instrumen penelitian adalah peneliti sendiri kejadian infeksi, instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang melakukan observasi partisipasif.yang melakukan observasi partisipasif.

Analisis dataAnalisis data

1. Analisis deskriftif kuantitatif1. Analisis deskriftif kuantitatif Data dianalisis dengan teknik deskriptif yaitu Data dianalisis dengan teknik deskriptif yaitu

mendeskripsikan atau memaparkan hasil mendeskripsikan atau memaparkan hasil penelitian yang disajikan dengan frekuensi rata-penelitian yang disajikan dengan frekuensi rata-rata skor persentase nilai perawat dalam teknik rata skor persentase nilai perawat dalam teknik perawatan luka, teknik cuci tangan, teknik perawatan luka, teknik cuci tangan, teknik pemakaian sarung tangan dan teknik ganti balut. pemakaian sarung tangan dan teknik ganti balut.

2. Analisis Kualitatif2. Analisis Kualitatif Analisis ini dipergunakan untuk menganalisa Analisis ini dipergunakan untuk menganalisa

faktor-faktor yang menyebabkan kejadian infeksi faktor-faktor yang menyebabkan kejadian infeksi luka operasi.luka operasi.

Etika PenelitianEtika Penelitian

Sebelum peneliti melakukan penelitian Sebelum peneliti melakukan penelitian terhadap responden, peneliti terlebih terhadap responden, peneliti terlebih dahulu meminta persetujuan dengan cara dahulu meminta persetujuan dengan cara menanyakan kesediaan responden dan menanyakan kesediaan responden dan menjamin kerahasiaannya.menjamin kerahasiaannya.

Rencana Jalannya PenelitianRencana Jalannya Penelitian Tahap Persiapan Tahap Persiapan Mengurus surat izin penelitian di RSUD Dr. Soedarso, pelatihan 3 orang Mengurus surat izin penelitian di RSUD Dr. Soedarso, pelatihan 3 orang

asisten peneliti. asisten peneliti. 2. Tahap Penelitian2. Tahap Penelitian Mencatat semua data pasien yang dirawat dengan post SC menggunakan Mencatat semua data pasien yang dirawat dengan post SC menggunakan

formulir penelitian. formulir penelitian. Melakukan observasi kepada tenaga perawat Melakukan observasi kepada tenaga perawat Menilai tindakan perawat berdasarkan pedoman observasi (ceklist). Menilai tindakan perawat berdasarkan pedoman observasi (ceklist). Untuk ketepatan waktu pemberian obat diukur dengan dibandingkan jadwal Untuk ketepatan waktu pemberian obat diukur dengan dibandingkan jadwal

yang seharusnya. yang seharusnya. Untuk menilai faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya infeksi luka Untuk menilai faktor-faktor lain yang mempengaruhi terjadinya infeksi luka

operasi dilakukan dengan melihat pada status pasien (studi dokumentasi) operasi dilakukan dengan melihat pada status pasien (studi dokumentasi) meliputi usia pasien, status nutrisi, merokok, obesitas, infeksi pada bagian meliputi usia pasien, status nutrisi, merokok, obesitas, infeksi pada bagian tubuh lain, resistensi antibiotik, penyakit penyerta, lama tinggal prabedah, tubuh lain, resistensi antibiotik, penyakit penyerta, lama tinggal prabedah, jenis operasi dan indikasi.jenis operasi dan indikasi.

Melengkapi data sekunder dari rekam medis.Melengkapi data sekunder dari rekam medis. Melakukan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian.Melakukan pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian.

Terima KasihTerima Kasih

Mohon Masukan dan SaranMohon Masukan dan Saran