post partum dgn peb

Upload: helokiti

Post on 01-Jun-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    1/24

    LAPORAN PENDAHULUAN

    POST PARTUM DENGAN PRE-EKLAMPSIA BERAT

    A. POST PARTUM

    1. Pengertian

    Post partum adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai

    alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas ini yaitu 6 8

    minggu. (o!htar, "##8$

    asa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

    kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. asa nifas berlangsung

    selama kira-kira 6 minggu.

    2. Nifas Diagi !a"a# $ Peri%!e

    a. Puerperium %ini

    &epulihan dimana ibu boleh berdiri dan ber'alan-'alan.

    b. Puerperium ntramedial

    &epulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 68 minggu.

    !. Puerperium )emote

    *aktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selamahamil atau +aktu persalinan mempunyai komplikasi +aktu untuk sehat

    sempurna bisa berminggu-minggu bulanan atau tahunan. (o!htar, "##8$.

    $. Per&a'an (isi%"%gi !an Psi)%"%gi P%st Part

    a. Perubahan isiologis

    terus

    e!ara berangsur-angsur men'adi ke!il (in/olusi$ sehingga akhirnya

    kembali seperti sebelum hamil. Pada +aktu bayi lahir tinggi fundus uteri

    setinggi pusat dan berat uterus "000 gram, +aktu uri lahir

    tinggi fundus uteri 1 'ari di ba+ah pusat dengan berat uterus 230 gram. "

    'am setelah lahir tinggi fundus uteri setinggi umbilikus dengan konsistensi

    lembut dan kontraski masih ada. etelah "1 'am tinggi fundus uteri " !m di

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    2/24

    atas umbilikus setelah 1 hari tinggi fundus uteri turun " !m. atu minggu

    setelah persalinan tinggi fundus uteri pertengahan pusat simfisis dengan

    berat uterus 300 gram, dua minggu setelah persalinan tinggi fundus uteri

    tidak teraba di atas simfisis dengan berat uterus 430 gram. 6 minggu

    setelah persalinan tinggi fundus uteri bertambah ke!il dengan berat uterus

    30 gram, dan 8 minggu setelah persalinan tinggi fundus uteri kembali

    normal dengan berat 40 gram. (o!htar, "##8$

    Lo!hea

    5dalah !airan sekret yang berasal dari ka/um uteri dan /agina dalam masa

    nifas.

    Locea Rubra (Cruenta)

    erasal dari ka/um uteri dan berisi darah segar dan sisa-sisa selaput

    ketuban, sel-sel desidua, /ernik kaseosa, lanugo dan mekonium, selama 1

    hari pas!a persalinan.

    Lochea Sanguinolenta

    er+arna merah kuning berisi darah dan lendir. 7ari ke 4 2 pas!a

    pesalinan.

    Lochea Serosa

    er+arna pink (merah muda$ ke!oklatan. airan tidak berdarah lagi. Padahari ke 2 "9 pas!a persalinan.

    Lochea Alba

    er+arna kuning putih. etelah 1 minggu. :anda bahaya 'ika setelah

    lo!hea rubra berhenti +arna darah tidak muda, bau seperti menstruasi.

    Lo!hea Purulenta 'ika ter'adi infeksi, keluar !airan seperti nanah berbau

    busuk, Lo!heostiasis Lo!hea tidak lan!ar keluarnya. Pengeluran rata-rata

    lo!hea 190 120 ml. (o!htar, "##8$.

    er/ik dan ;agina

    egera setelah melahirkan ser/ik lunak dan dapat dilalui oleh 1 'ari,

    sisinya tidak rata karena robekan saat melahirkan. agaimanapun 'uga

    ser/ik tidak dapat kembali se!ara sempurna ke masa sebelum hamil.

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    3/24

    beberapa hari bentuk ser/ik mengalami distersi, struktur internal kembali

    dalam 1 minggu. truktur eksternal melebar dan tampak ber!elah.

    edangkan /agina akan men'adi lebih lunak dengan sedikit rugae dan akan

    kembali menge!il tetapi akan kembali ke ukuran semula seperti sebelum

    hamil dalam 6 8 minggu meskipun bentuknya tidak akan sama persis

    hanya mendekati bentuk a+alnya sa'a.

    Perineum

    elama persalinan Perinum mendapatkan tekanan yang besar, yang

    kemudian setelah persalinan men'adi edema. Pera+at perlu mengka'i

    tingkat kenyamanan sehubungan dengan adanya luka episiotomi, laserasi

    dan hemoroid. Pera+at perlu melaporkan adanya edema, khimosis,

    kemerahan dan pengeluaran (darah, pus, serosa$. %an apabila ada luka

    episiotomy ka'i tanda-tanda infeksi dan luka episiotomy ini akan sembuh

    dalam 1 minggu. (Pillitteri, "###$.

    Proses Laktasi

    %i a+al kehamilan, peningkatan estrogen yang diproduksi oleh pla!enta

    menstimulasi perkembangan kelen'ar susu. Pada hari pertama post partum

    terdapat perubahan pada mammae ibu post partum. emen'ak masa

    kehamilan kolostrum telah disekresi. Pada 4 hari pertama post partum

    mammae terasa penuh atau membesar oleh karena kelahiran plasenta

    diikuti dengan meningkatnya kadar prolaktin menstimulasi produksi susu.

    (Pillitteri, "###$.

    :anda-tanda ;ital

    >umlah denyut nadi normal antara 30 20 =?menit. :akikardi

    mengidentifikasi perdarahan penyakit 'antung infeksi dan ke!emasan.

    :ekanan darah terus selalu konsisten dengan keadaan sebelum melahirkan.Penurunan tekanan darah se!ara drastis di!urigai adanya peradarahan.

    &enaikan tekanan darah sistole 40 mm7g dan distol "3 mm7g atau

    keduanya di!uriagi kehamilan dengan hipertensi atau eklamsi. &enaikan

    suhu tubuh hingga 48o pada 19 'am pertama atau lebih diduga ter'adi

    infeksi atau karena dehidrasi. Pera+at perlu mengka'i tanda-tanda /ital,

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    4/24

    karena sebagai petun'uk adanya peradarahan, infeksi atau komplikasi post

    partum lainnya. (her+en, "###$.

    istem Pernafasan

    %iafragma turun dan paru kembali ke tingkat sebelum melahirkan dalam 6

    8 minggu post partum. )espiratory rate "6 19 kali per menit.

    &eseimbangan asam basa akan kembali normal dalam 4 minggu post

    partum. %an metabolisme basal akan meningkat selama "9 hari post

    partum. Pada umumnya tidak ada tanda-tanda infeksi pernafasan atau

    distress pernafasan pada beberapa +anita mempunyai faktor predisposisi

    penyakit emboli paru. e!ara tiba-tiba ter'adi dyspneu. @mboli paru dapat

    ter'adi dengan ge'ala sesak nafas disertai hemoptoe dan nyeri pleura.

    (her+en, "###$.

    istem uskuloskeletal

    Pada kedua ekstremitas atas dan ba+ah dika'i apakah ada oedema atau

    perubahan /askular. @kstermitas ba+ah harus diobser/asi akan adanya

    udema dan /arises. >ika ada udema obser/asi apakah ada pitting udema,

    kanaikan suhu, pelebaran pembuluh /ena, kemerahan yang diduga sebagai

    tanda dari tromboplebitis. 5mbulasi harus sesegera mungkin dilakukan

    untuk meningkatkan sirkulasi dan men!egah kemungkinan komplikasi.

    (her+en, "###$.

    istem Persyarafan

    bu post partum hiper refleksi mungkin terpapar kehamilan dengan

    hipertensi. >ika terdapat tanda-tanda tersebut pera+at harus mengka'i

    adanya peningkatan tekanan darah, proteinuria, udema, nyeri epigastritik

    dan sakit kepala. (her+en, "###$.

    istem Perkemihanntuk mengka'i sistem perkemihan pada masa post partum se!ara akurat

    harus meliputi ri+ayat A kebiasaan berkemih, infeksi saluran kemih,

    distensi kandung kemih, retensi urine. &emampuan untuk berkemih,

    frekuensi, 'umlah, +arna, konsistensi, rasa lampias. &emampuan untuk

    merasakan penuhnya kandung kemih dan pengetahuan tentang personal

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    5/24

    hygiene. Pada umumnya dalam 9 8 'am setelah melahirkan ibu post

    partum, mempunyai dorongan untuk mengosongkan kandung kemih.

    %alam +aktu 98 'am kemudian ibu post partum akan sering berkemih tiap

    4 9 'am sekali untuk menghidari distensi kandung kemih. (Pillitteri,

    "###$.

    istem Pen!ernaan

    &arakteristik dari fungsi normal usus adalah adanya bising usu 3 43

    ?menit. &urangnya pergerakan usus pada hari pertama post partum adalah

    hal yang biasa ter'adi. ebagai akibat ter'adinya udema saat kelahiran,

    kurang asupan makan (puasa$ sesaat sebelum melahirkan selan'utnya pada

    beberapa hari pertama post partum. &hususnya saat berada di rumah sakit.

    eberapa ibu tidak mendapatkan kembali kebiasaan makannya. >ika ter'adi

    konstipasi, abdomen akan mengalami distensi, maka feses akan terpalpasi.

    (her+en, "###$.

    b. Perubahan Psikologis

    :aking in Phase

    :imbul pada 'am pertama kelahiran " 1 hari selama masa ini ibu

    !enderung pasif, ibu !enderung dilayani dalam memenuhi !enderung

    sendiri. 7al ini disebabkan rasa tidak nyaman pada perineal, nyeri setelah

    melahirkan.

    :aking 7old Phase

    bu post partum mulai berinisiatif untuk melakukan tindakan sendiri, telah

    suka membuat keputusan sendiri. bu mulai mempunyai ketertarikan yang

    kuat pada bayinya pada hari 9 2 hari post partum.

    Letting Bo Phase

    bu post partum dapat menerima keadaan dirinya apa adanya. Proses iniperlu menyesuaikan diri ter'adi pada hari terakhir minggu pertama.

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    6/24

    9. Penata"a)sanaan P%st Part (N%*a), "###$.

    @arly 5mbulation

    bu post partum diharapkan sedini mungkin melakukan early ambulation,

    dimana ibu 8 'am pertama istirahat tidur terlentang, setelah 8 'am

    diperbolehkan miring ke kiri atau ke kanan untuk men!egah trombosis dan

    boleh bangun dari tempat tidur setelah 19 'am sampai 98 'am post partum.

    Pera+atan Payudara

    Perhatikan kebersihan mammae, putting bila ada luka segera obati, dan pada

    ibu yang belum mampu mengeluarkan 5 dilakukan pera+atan payudara

    post partum.

    Pemberian Cutrisi

    Cutrisi ibu diberikan harus memenuhi giDi seimbang porsinya lebih banyak

    daripada +aktu hamil, disamping untuk memper!epat pulihnya kesehatan

    setelah kelahiran 'uga untuk meningkatkan produksi 5.

    5kti/itas eksual

    Pasangan dian'urkan untuk menunggu sampai terdapat pengeluaran lo!hea

    akhir minggu ke 9. Perhatikan posisi, sebaiknya +anita pada posisi atas untuk

    menghindari adanya penetrasi yang telalu dalam.

    B. PRE EKLAMSIA BERAT

    1. Pengertian

    Pre eklamsia merupakan penyakit khas akibat kehamilan yang

    memperlihatkan ge'ala trias (hipertensi, edema, dan proteinuria$, kadang-kadang

    hanya hipertensi dan edema atau hipertensi dan proteinuria (dua ge'ala dari trias

    dan satu ge'ala yang harus ada yaitu hipertensi$.

    enurut ans'oer (1000$, pre eklamsia merupakan timbulnya hipertensi

    disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 10

    minggu atau segera setelah persalinan.

    Pre eklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana

    hipertensi ter'adi setelah minggu ke-10 pada +anita yang sebelumnya memiliki

    tekanan darah normal dan diartikan 'uga sebagai penyakit /asospastik yang

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    7/24

    melibatkan banyak sistem dan ditandai oleh hemokonsentrasi, hipertensi dan

    proteinuria (obak, Lo+dermilk, E >ensen, 1003$.&lasifikasi pre eklamsia dibagi men'adi 1 yaitu sebagai berikutA

    a. Pre eklamsia ringan

    Pre eklamsia ringan ditandai denganA

    "$ :ekanan darah "90?#0 mm7g atau lebih yang diukur pada posisi berbaring

    terlentangF kenaikan diastolik "3 mm7g atau lebih dari tensi baseline (tensi

    sebelum kehamilan 10 minggu$F dan kenaikan sistolik 40 mm7g atau lebih.

    ara pengukuran sekurang-kurangnya pada 1 kali pemeriksaan dengan 'arak

    periksa " 'am, atau berada dalam inter/al 9-6 'am.1$ @dema umum, kaki, 'ari tangan, dan mukaF kenaikan berat badan " kg atau

    lebih dalam seminggu.

    4$ Proteinuria kuantatif 0,4 gr atau lebih per literF kualitatif " G atau 1 G pada

    urin kateter atau midstream (aliran tengah$.b. Pre eklamsia berat

    Pre eklamsia berat ditandai denganA

    "$ :ekanan darah "60?""0 mm7g atau lebih.

    1$ Proteinuria 3 gr atau lebih per liter.

    4$

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    8/24

    !. osial ekonomi rendah.

    d. BiDi buruk.

    e. aktor usia (rema'aF I 10 tahun dan usia diatas 43 tahun$.

    f. Pernah pre eklamsia atau eklamsia sebelumnya.

    g. 7ipertensi kronik.

    h. %iabetes mellitus.

    i. ola hidatidosa.

    '. Pemuaian uterus yang berlebihan, biasanya akibat dari kehamilan ganda atau

    polihidramnion ("9-10H$.

    k. )i+ayat keluarga dengan pre eklamsia dan eklamsia (ibu dan saudara

    perempuan$.

    l. 7idrofetalis.

    m. Penyakit gin'al kronik.

    n. 7iperplasentosisA mola hidatidosa, kehamilan ganda, hidrops fetalis, bayi besar,

    dan diabetes mellitus.

    o.

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    9/24

    mengalir bersama darah sampai organ hati dan bersama- sama angiotensinogen

    men'adi angiotensin dan selan'utnya men'adi angiotensin . 5ngiotensin

    bersama tromboksan akan menyebabkan ter'adinya /asospasme. ;asospasme

    menyebabkan lumen arteriol menyempit. Lumen arteriol yang menyempit

    menyebabkan lumen hanya dapat dile+ati oleh satu sel darah merah. :ekanan

    perifer akan meningkat agar oksigen men!ukupi kebutuhan sehingga

    menyebabkan ter'adinya hipertensi. elain menyebabkan /asospasme, angiotensin

    akan merangsang glandula suprarenal untuk mengeluarkan aldosteron.

    ;asospasme bersama dengan koagulasi intra/askular akan menyebabkan

    gangguan perfusi darah dan gangguan multi organ.

    Bangguan multiorgan ter'adi pada organ- oragan tubuh diantaranya otak,

    darah, paru- paru, hati? li/er, renal dan plasenta. Pada otak akan dapat

    menyebabkan ter'adinya edema serebri dan selan'utnya ter'adi peningkatan

    tekanan intrakranial. :ekanan intrakranial yang meningkat menyebabkan

    ter'adinya gangguan perfusi serebral, nyeri dan ter'adinya ke'ang sehingga

    menimbulkan diagnosa kepera+atan risiko !edera. Pada darah akan ter'adi

    endotheliosis menyebabkan sel darah merah dan pembuluh darah pe!ah. Pe!ahnya

    pembuluh darah akan menyebabkan ter'adinya pendarahan, sedangkan sel darah

    merah yang pe!ah akan menyebabkan ter'adinya anemia hemolitik. Pada paru-

    paru, L5%@P akan meningkat menyebabkan ter'adinya kongesti /ena pulmonal,

    perpindahan !airan sehingga akan mengakibatkan ter'adinya edema paru. @dema

    paru akan menyebabkan ter'adinya gangguan pertukaran gas. Pada hati,

    /asokontriksi pembuluh darah akan menyebabkan gangguan kontraktilitas

    miokard sehingga menyebabkan payah 'antung dan memun!ulkan diagnosa

    kepera+atan penurunan !urah 'antung. Pada gin'al, akibat pengaruh aldosteron,

    ter'adi peningkatan reabsorpsi natrium dan menyebabkan retensi !airan dan dapat

    menyebabkan ter'adinya edema sehingga dapat memun!ulkan diagnosa

    kepera+atan kelebihan /olume !airan. elin itu, /asospasme arteriol pada gin'al

    akan meyebabkan penurunan B) dan permeabilitas terhadap protein akan

    meningkat. Penurunan B) tidak diimbangi dengan peningkatan reabsorpsi oleh

    tubulus sehingga menyebabkan diuresis menurun sehingga menyebabkan

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    10/24

    ter'adinya oligouri dan anuri.

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    11/24

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    12/24

    +. Pat,a post partum Letting go phase

    &ehadiran

    baru

    @strogen E Progesteron

    menurun

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    13/24

    . Manifestasi K"inis

    iasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dengan urutan pertambahan berat

    badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada

    pre eklampsia ringan tidak ditemukan ge'ala-ge'ala subyektif. edangkan pada pre

    eklampsia berat ditemukan ge'ala sub'ektif berupa sakit kepala di daerah frontal,

    diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, dan mual atau muntah.

    Be'ala-ge'ala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan

    merupakan petun'uk bah+a eklampsia akan timbul. Penegakkan diagnosa pre

    eklampsia yaitu adanya 1 ge'ala di antara trias tanda utama, dimana tanda utamanya

    yaitu hipertensi dan 1 tanda yang lain yaitu edema atau proteinuria. :etapi dalam

    praktik medis hanya hipertensi dan proteinuria sa'a yang di'adikan sebagai 1 tanda

    dalam penegakkan diagnosa pre eklamsia.

    /. Pe#eri)saan Pen&n0ang

    Pemeriksaan penun'ang yang dapat dilakukan pada pasien dengan pre eklamsia

    yaitu sebagai berikutA

    a. Pemeriksaan Laboratorium

    "$ Pemeriksaan %arah Lengkap dan 5pusan %arah

    a$ Penurunan hemoglobin (nilai ru'ukan atau kadar normal hemoglobin

    untuk +anita hamil adalah "1-"9 grH$.

    b$ 7ematokrit meningkat (nilai ru'ukan 42-94 /olH$.!$ :rombosit menurun (nilai ru'ukan "30.000-930.000?mm4$

    1$ rinalisis

    %itemukan protein dalam urine.

    4$ Pemeriksaan ungsi 7atia$ ilirubin meningkat (CJ I " mg?dL$.

    b$ L%7 (laktat dehidrogenase$ meningkat.

    !$ 5spartat aminomtransferase (5:$ K 60 uL.d$ erum Blutamat Pirufat :ransaminase (BP:$ meningkat (CJ "3-93 u?ml$

    e$ erum Blutamat

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    14/24

    7asil B menun'ukan bah+a ditemukan retardasi perteumbuhan 'anin intra

    uterus. Pernafasan intrauterus lambat, akti/itas 'anin lambat, dan /olume

    !airan ketuban sedikit.

    1$ &ardiotografi

    7asil pemeriksaan dengan menggunakan kardiotografi menun'ukan bah+adenyut 'antung 'anin lemah.

    . K%#"i)asi

    &omplikasi yang dapat ter'adi pada pasien dengan pre eklamsia tergantung

    pada dera'at pre eklamsia yang dialami. Camun yang termasuk komplikasi pre

    eklamsia antara lainA

    a. &omplikasi pada bu

    "$ @klamsia.1$ :ekanan darah meningkat dan dapat menyebabkan perdarahan otak dan gagal

    'antung mendadak yang berakibat pada kematian ibu.

    4$ Bangguan fungsi hatiA indrom 7@LLP (emolisis! le#ated! Li#er! n$ymes

    and Low %lateleted$ dan hemolisis yang dapat menyebabkan ikterik. indrom

    7@LLP merupakan singkatan dari hemolisis (pe!ahnya sel darah merah$,

    meningkatnya enDim hati, serta rendahnya 'umlah platelet?trombosit darah.

    7@LLP syndrome dapat se!ara !epat mengan!am kehamilan yang ditandai

    dengan ter'adinya hemolisis, peningkatan kadar enDim hati, dan hitung

    trombosit rendah. Be'alanya yaitu mual, muntah, nyeri kepala, dan nyeri

    perut bagian kanan atas.9$ olutio plasenta.

    3$ 7ipofebrinogemia yang berakibat perdarahan.

    6$ Bangguan fungsi gin'alA oligo sampai anuria.2$ Perdarahan atau ablasio retina yang dapat menyebabkan kehilangan

    penglihatan untuk sementara.

    8$ 5spirasi dan edema paru-paru yang dapat mengganggu pernafasan.#$ edera fisik karena lidah tergigit, terbentur atau ter'atuuh dari tempat tidur

    saat serangan ke'ang.

    "0$ % (&isseminated Intra#ascular Coagulation$ atau kelainan pembekuan

    darah.

    b. &omplikasi pada >anin"$ 7ipoksia karena solustio plasenta.

    1$ :erhambatnya pertumbuhan 'anin dalam uterus sehingga ter'adi peningkatan

    angka morbiditas dan mortalitas perinatal.

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    15/24

    4$ 5sfiksia mendadak atau asfiksia neonatorum karena spasme pembuluh darah

    dan dapat menyebabkan kematian 'anin (%$.9$ Lahir prematur dengan risiko 7% (yalin 'embran &isease$.

    3. Penata"a)sanaan

    a. Pen!egahan atau :indakan pre/entif

    "$ Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu se!ara teliti, mengenali

    tanda-tanda sedini mungkin (pre-eklamsi ringan$, lalu diberikan pengobatan

    yang !ukup supaya penyakit tidak men'adi lebih berat.

    1$ 7arus selalu +aspada terhadap kemungkinan ter'adinya pre-eklemsi kalau

    ada faktor-faktor predisposisi.

    4$ erikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta

    pentingnya mengatur diet rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggiprotein, 'uga men'aga kenaikan berat badan yang berlebihan

    b. Penatalaksanaan atau :indakan kuratif

    :u'uan utama penatalaksanaan atau penanganan adalah untuk men!egah

    ter'adinya pre-eklamsia berlan'ut dan eklamsia, sehingga 'anin bisa lahir hidup

    dan sehat serta men!egah trauma pada 'anin seminimal mungkin.

    "$ Penanganan pre eklamsia ringan

    Pengobatan hanya bersifat simtomatis dan selain ra+at inap, maka penderita

    dapat dira+at 'alan dengan skema periksa ulang yang lebih sering, misalnya 1

    kali seminggu. Penanganan pada penderita ra+at 'alan atau ra+at inap adalah

    dengan istirahat ditempat, diit rendah garam, dan berikan obat-obatan seperti

    /alium tablet 3 mg dosis 4 kali sehari atau fenobarbital tablet 40 mg dengan

    dosis 4 kali " sehari. %iuretika dan obat antihipertensi tidak dian'urkan,

    karena obat ini tidak begitu bermanfaat, bahkan bisa menutupi tanda dan

    ge'ala pre-eklampsi berat. ila ge'ala masih menetap, penderita tetap dira+at

    inap.onitor keadaan 'anin A kadar estriol urin, lakukan aminoskopi, dan

    ultrasografi, dan sebagainya.ila keadaan mengiDinkan, barulah dilakukan

    induksi partus pada usia kehamilan minggu 42 ke atas.

    1$ Penanganan pre eklamsia berata$ Pre eklamsia berat pada kehamilan kurang dari 42 minggu.

    >ika 'anin belum menun'ukan tanda-tanda maturitas paru-paru dengan u'i

    ko!ok dan rasio L?, maka penanganannya adalah sebagai berikutA

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    16/24

    ("$ erikan suntikan sulfas magnesikus dengan dosis 8 gr intramuskular

    kemudian disusul dengan in'eksi tambahan 9 gr itramuskular selama

    tidak ada kontraindikasi.

    (1$ >ika ada perbaikan 'alannya penyakit, pemberian sulfas magnesikus

    dapat diteruskan lagi selama 19 'am sampai di!apai kriteria pre-

    eklamsia ringan ke!uali ada kontraindikasi.

    (4$ elan'utnya ibu dira+at, diperiksa, dan keadaan 'anin dimonitor, serta

    berat badan ditimbang seperti pada pre eklamsia ringan, sambil

    menga+asi timbulnya lagi ge'ala.

    (9$ >ika dengan terapi diatas tidak ada perbaikan dilakukan terminasi

    kehamilan dengan induksi partus atau tindakan lain tergantung

    keadaan.

    >ika pada pemeriksaan telah di'umpai tanda-tanda kematangan paru 'anin,

    maka penatalaksanaan kasus sama seperti pada kehamilan diatas 42

    minggu.

    b$ Pre eklamsia berat pada kehamilan lebih dari 42 minggu.("$ Penderita dira+at inap

    (a$ stirahat mutlak dan ditempatkan dalam kamar isolasi.

    (b$ erikan diet rendah garam dan tinggi protein.

    (!$erikan suntikan sulfas magnesikus 8 gr intramuskular, 9 gr

    digluteus kanan dan 9 gr digluteus kiri.

    (d$ untikan dapat diulang dengan dosis 9 gr setiap 9 'am.(e$yarat pemberian g

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    17/24

    (9$ egera setelah pemberian sulfas magnesikus kedua, dilakukan induksi

    partus dengan atau tanpa amniotomi. ntuk induksi dipakai oksitosin

    (pitosin atau sintosinon$ "0 satuan dalam infus tetes.

    (3$ &ala harus dipersingkat dengan ekstraksi /akum atau for!eps, 'adi

    ibu dilarang mengedan.(6$ >angan diberikan methergin postpartum, ke!uali bila ter'adi perdarahan

    yang disebabkan atonia uteri.(2$ Pemberian sulfas magnesikus, kalau tidak ada kontraindikasi,

    kemudian diteruskan dengan dosis 9 gr setiap 9 'am dalam 19 'am post

    partum.(8$ ila ada indikasi obstetrik dilakukan seksio sesarea.

    !. Pera+atan andiri untuk &asus Pre @klamsia

    "$ 5romatherapy A penelitian membuktikan bah+a minyak tertentu dapat

    menimbulkan efek pada penurunan tekanan darah dan membantu relaksasi

    seperti A le/ender, kamomile, kenanga, neroli dan !endana. :etapi ada 'uga

    aromatehrapy yang dapat meningkatkan tekanan darah diantaranya rosemary,

    fenel, hyssop dan sage.1$ Pi'at A pi'at bagian punggung, leher, bahu, kaki, bisa memberikan ketenangan

    dan kenyamanan.

    4$ hiatsu, tai !hi, yoga, dan latihan relaksasi9$ :erapi nutrisi A spesialis nutrisi mengan'urkan penggunaan /itamin dan

    suplemen mineral, khususnya Din! dan /itamin 6.

    4. Peng)a0ian

    a. %ata ub'ektif

    "$ mur biasanya sering ter'adi pada primigra/ida , I 10 tahun atau K 43 tahun

    1$ )i+ayat kesehatan ibu sekarang A ter'adi peningkatan tekanan darah, adanya

    edema, pusing, nyeri epigastrium, mual, muntah, penglihatan kabur,

    pertambahan berat badan yang berlebihan yaitu naik K " kg?minggu,

    pembengkakan ditungkai, muka, dan bagian tubuh lainnya, dan urin keruh

    dan atau sedikit (pada pre eklamsia berat I 900 ml?19 'am$.

    4$ )i+ayat kesehatan ibu sebelumnya A penyakit gin'al, anemia, /askuler

    esensial, hipertensi kronik, %.

    9$ )i+ayat kehamilanA ri+ayat kehamilan ganda, mola hidatidosa, hidramnion

    serta ri+ayat kehamilan dengan pre eklamsia atau eklamsia sebelumnya

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    18/24

    3$ Pola nutrisi A 'enis makanan yang dikonsumsi baik makanan pokok maupun

    selingan

    6$ Psikososial spiritual A @mosi yang tidak stabil dapat menyebabkan

    ke!emasan, oleh karenanya perlu kesiapan moril untuk menghadapi

    resikonya.

    b. %ata > untuk mengetahui adanya fetal distress.

    elain itu, untuk pre eklamsia ringan tekanan darah pasien K "90?#0

    mm7g atau peningkatan sistolik K 40 mm7g dan diastolik K "3 mm7g

    dari tekanan biasa (base line le/el?tekanan darah sebelum usia kehamilan

    10 minggu$. edangkan untuk pre eklamsia berat tekanan darah sistolik K

    "60 mm7g, dan atau tekanan darah diastolik K ""0 mm7g.

    1$ Pemeriksaan Penun'ang

    a$ :anda /ital yang diukur dalam posisi terbaring atau tidur, diukur 1 kali

    dengan inter/al 9-6 'am

    b$ Laboratorium A proteinuria dengan kateter atau midstream (biasanya

    meningkat hingga 0,4 gr?lt atau lebih dan G" hingga G1 pada skala

    kualitatif$, kadar hematokrit menurun, > urine meningkat, serum

    kreatinin meningkat, uri! a!id biasanya K 2 mg?"00 ml.!$ erat badan A peningkatannya lebih dari " kg?minggu.

    d$ :ingkat kesadaranA penurunan B sebagai tanda adanya kelainan pada

    otak.e$ BA untuk mengetahui keadaan 'anin.

    f$ C:A untuk mengetahui kese'ahteraan 'anin.

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    19/24

    DIAGNOSA KEPERA5ATAN

    ". )esiko syok hipo/olemik berhubungan dengan perdarahan sekunder terhadap

    atonia uteri. (%oengoes, 100"$

    1. Bangguan rasa nyamanA nyeri berhubungan dengan trauma 'aringan perineum

    dan kontraksi uterus berlebih. (%oegoes, 100"A 9"2$

    4. )esiko tinggi infeksi berhubungan dengan masuknya kuman pada luka

    episiotomi (%oegoes, 100"A 912$

    9. Bangguan eliminasi berhubungan dengan obstruksi uretra sekunder terhadap

    oedema uretra. (%oegoes, 100"A 949$

    3. %efisit pera+atan diri berhubungan dengan kelelahan setelah melahirkan

    (%oegoes, 100"A 946$

    6. Perubahan pola peran berhubungan dengan penambahan anggota baru.

    (arpenito, 1000A 3"4$

    2. &onstipasi berhubungan dengan penurunan sensiti/itas !olon (%oegoes, 100"A

    940$

    8. Bangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan !emas, gelisah, fa!tor

    eksternal perubahan lingkungan.

    #. ketidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurangnya manageman laktasi

    sekunder terhadap pembengkakan payudara.(arpenito, 100"A 3"4$

    INTER6ENSI KEPERA5ATAN

    ". )esiko syok hipo/olemik berhubungan dengan perdarahan sekunder

    terhadap atonia uteri. (%oengoes, 100"$

    :u'uan A

    yok hipo/olemi tidak ter'adi.

    &riteria hasilA

    :ekanan darah siastole ""0-"10 mm7g, diastole 80-83 mm7g.

    Cadi 60-80 kali permenit.

    5kral hangat, tidak keluar keringat dingin

    Perdarahan post partum kurang dari "00 !!

    nter/ensi A

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    20/24

    onitor /ital sign

    &a'i adanya tanda-tanda syok hipo/elomik

    onitor pengeluaran per/agina.

    Lakukan massage segera mungkin pada fundus uteri.

    usukan bayi sesegera mungkin.

    1. Bangguan rasa nyamanA nyeri berhubungan dengan trauma 'aringan

    perineum dan kontraksi uterus berlebih. (%oegoes, 100"A 9"2$

    :u'uan A

    Cyeri berkurang atau hilang

    &riteria hasil A

    @kspresi +a'ah klien tenang.

    &lien mengatakan nyeri berkurang atau hilang.

    kala nyeri kurang dari 9.

    Cadi antara 60-80 kali permenit.

    nter/ensi A

    &a'i sebab-sebab nyeri pada klien.

    5'arkan pada klien tentang metode distraksi dan relaksasi.

    5n'urkan pada klien untuk melakukan kompres dingin

    pada daerah perineum.

    &olaborasi pemberian analgesi! sesuai ad/is dokter.

    4. )esiko tinggi infeksi berhubungan dengan masuknya kuman pada luka

    episiotomi. (%oegoes, 100"A 912$

    :u'uan A

    nfeksi tidak ter'adi.

    &riteria hasil A :idak ada tanda-tanda infeksi pada daerah sekitar luka episiotomi.

    :anda-tanda /ital normal.

    >umlah sel darah putih normal.

    nter/ensi A

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    21/24

    u!i tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.

    onitor tanda-tanda /ital.

    onitor tanda-tanda infeksi pada daerah luka episiotomi.

    eri pera+atan pada luka episiotomi dengan

    menggunakan teknik septi! dan antisepti!.

    5n'urkan pada klien agar men'aga kebersihan perineum.

    9. Bangguan eliminasi urinA inkonensia berhubungan dengan obstruksi uretra

    sekunder terhadap oedema uretra. (%oegoes, 100"A 949$

    :u'uan A

    &ebutuhan eliminasi urin dapat terpenuhi.

    &riteria hasil A &lien dapat mengosongkan kandung kemih 9-8 'am setelah melahirkan.

    &lien tidak merasakan ketegangan pada kandung kemih.

    nter/ensi A

    &a'i intake !airan klien mulai terakhir saat pengosongan

    kandung kemih.

    5n'urkan klien untuk merangsang 5& dengan

    menggunakan air hangat.

    &a'i 'umlah urin yang dikeluarkan.

    >ika klien tidak bisa mengeluarkan sendiri se!ara spontan,

    kolaborasi untuk pemasangan kateter.

    3. %efisit pera+atan diri berhubungan dengan kelelahan setelah melahirkan.

    (%oegoes, 100"A 946$

    :u'uan A

    &ebersihan diri klien terpenuhi.

    &riteria hasil A

    &lien dapat melakukan pera+atan diri se!ara bertahap.

    nter/ensi A

    &a'i fa!tor-faktor penyebab yang berperan.

    :ingkatan partisipasi klien se!ara bertahap dan optimal.

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    22/24

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    23/24

    8. Bangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan !emas, gelisah, faktor

    eksternal perubahan lingkungan.

    :u'uan A

    Pasien tidak mengalami gangguan pola tidur.

    &riteria hasil A

    Pasien dapat mengungkapkan pemahaman tentang faktor gangguan tidur.

    eningkatkan peningkatan kemampuan untuk tidur.

    *a'ah klien rileks.

    nter/ensi A

    &a'i tingkat kelelahan dan kebutuhan istirahat pasien.

    &a'i fa!tor-faktor penyebab gangguan pola tidur.

    erikan lingkungan yang nyaman.

    eri kesempatan ibu mengungkapkan perasaannya, batasi

    kun'ungan selama periode istirahat.

    #. &etidakefektifan menyusui berhubungan dengan kurangnya managemen

    laktasi sekunder terhadap pembengkakan payudara. (arpenito, 100"A 3"4$

    :u'uan A

    bu dapt menyusui bayinya se!ara efektif.

    &riteria hasil A

    bu membuat keputusan menyusui bayinya.

    bu mengidentifikasi akti/itas yang menghalangi untuk menyusui.

    nter/ensi A

    &a'i fa!tor-faktor penyebab ketidakefektifan menyusui.

    %orong ibu untuk mengungkapkan masalah se!ara

    terbuka.

    &a'i keadaan ibu dan bayi.

    5'arkan penatalaksaan pera+atan payudara yang baik.

    5'arkan !ara menyusui yang baik, bila ada ge'al mastitis

    atau abses payudara (ditandai bengkak dan nyeri$. 5n'urkan untuk menghubungi

    pera+at dan dokter.

  • 8/9/2019 Post Partum Dgn Peb

    24/24

    DA(TAR PUSTAKA

    arpenito, Lynda >uall, 1000. uku aku %iagnosa &epera+atan. @disi 8. >akarta A @B

    %oengoes, arillyn, @. 1000. Rencana %erawatan 'aternal dan ayi. 5lih ahasa A

    Masmin 5sih. >akarta A @B

    Bulardi 7anifa *ikn'osastro. 1000. lmu &ebidanan. @disi 6. >akarta A Mayasan ina

    Pustaka ar+ono Pra+irohar'o.

    )ostam o!htar. "##8. inopsis