posisi meneran dan psikologis

Upload: diahayu-mandalika

Post on 17-Oct-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4. Posisi MeneranTak ada posisi melahirkan yang paling baik. Posisi yang dirasakan paling nyaman oleh si ibu adalah hal yang terbaik. Namun umumnya, ketika melahirkan dokter akan meminta ibu untuk berbaring atau setengah duduk. Namun pada saat proses melahirkan berlangsung, tidak menutup kemungkinan dokter akan meminta ibu mengubah posisi agar persalinan berjalan lancar. Misalnya, pada awal persalinan ibu diminta berbaring, namun karena proses kelahiran berjalan lamban maka dokter menganjurkan agar ibu mengubah posisinya menjadi miring.Ada beberapa posisi yang biasanya dipakai saat meneran antara lain:

a. Posisi terlentang (supine)

Posisi ini juga menyebabkan waktu persalinan menjadi lebih lama, besar kemungkinan terjadinya laserasi perineum dan dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung serta dapat menyebabkan beberapa hal seperti : Dapat menyebabkan hipotensi karena bobot uterus dan isinya menekan aorta, vena cava inferior serta pembuluh-pembuluh darah lain sehingga menyebabkan suplai darah ke janin menjadi berkurang, dimana akhirnya ibu dapat pingsan dan bayi mengalami fetal distress ataupun anoksia janin. Ibu mengalami gangguan untuk bernafas. Buang air kecil terganggu. Mobilisasi ibu kurang bebas. Ibu kurang semangat. Resiko laserasi jalan lahir bertambah. Dapat mengakibatkan kerusakan pada syaraf kaki dan punggung. Rasa nyeri yang bertambah.

b. Posisi duduk/setengah duduk

Posisi ini akan membantu dalam penurunan janin dengan bantuan gravitasi bumi untuk menurunkan janin kedalam panggul dan terus turun kedasar panggul. Posisi berjongkok akan memaksimumkan sudut dalam lengkungan Carrus, yang akan memungkinkan bahu besar dapat turun ke rongga panggul dan tidak terhalang (macet) diatas simpisis pubis. Dalam posisi berjongkok ataupun berdiri, seorang ibu bisa lebih mudah mengosongkan kandung kemihnya, dimana kandung kemih yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah janin

c. Posisi jongkok/ berdiri

Posisi jongkok/ berdiri

Jongkok atau berdiri memudahkan penuran kepala janin, memperluas panggul sebesar dua puluh delapan persen lebih besar pada pintu bawah panggul, memperkuat dorongan meneran. Namun posisi ini beresiko terjadinya laserasi ( perlukaan jalan lahir).Dalam posisi berjongkok ataupun berdiri, seorang ibu bisa lebih mudah mengosongkan kandung kemihnya, dimana kandung kemih yang penuh akan dapat memperlambat penurunan bagian bawah janin.

d. Berbaring miring kekiri

Berbaring miring kekiri

Posisi berbaring miring kekiri dapat mengurangi penekanan pada vena cava inferior sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya hipoksia, karena suplay oksigen tidak terganggu, dapat member suasana rileks bagi ibu yang mengalami kecapekan dan dapat pencegahan terjadinya laserasi/robekan jalan l.

e. Posisi merangkak

posisi meneran merangkak

Posisi ini akan meningkatkan oksigenisasi bagi bayi dan bisa mengurangi rasa sakit punggung bagi ibu.Posisi merangkak sangat cocok untuk persalinan dengan rasa sakit punggung, mempermudah janin dalam melakukan rotasi serta peregangan pada perineum berkurang. Posisi merangkakjuga dapat membantu penurunan kepala janin lebih dalam ke panggul.

5. Psikologi Psikologis ibu bersalin sangat dipengaruhi oleh dukungan suami dan anggota keluarga yang lain untuk mendampingi ibu selama bersalin dan kelahiran anjurkan mereka berperan aktif dalam mendukung dan mendampingi langkah-langkah yang mungkin akan sangat membantu kenyamanan ibu, hargai keinginan ibu untuk didampingi. Ibu bebas memilih pendamping persalinan, dengan siapa ibu merasa nyaman. Contoh pendamping persalinan yang biasanya dipilih oleh ibu adalah ibu kandung, suami, dan teman dekat. Jika ibu diberi dukungan secara terus menerus serta ibu mengetahui proses persalinan, ibu akan merasa aman sehingga menghindari dan mengurangi persalina dengan vakum, SC, dan persalinan akan berlangsung lebih cepat.Peran pendamping persalinan adalah:1. Dukungan emosiDukungan ini diberikan untuk mengurangi rasa cemas ibu saat menghadapi proses persalinan. Banyak faktor pemicu yang membuat ibu menjadi cemas misalnya takut kalau dia tidak akan besama bayinya lagi sampai mencemaskan kematian.2. Dukungan fisikPendamping dapat menemani ibu berjalan-jalan untuk mempertahankan fisik ibu agar tetap bugar. Dengan kegiatan berjalan-jalan ini akan mencegah terjadinya kram pada kaki ibu.3. Dukungan instrumental Menyiapkan sarana yang diperlukan oleh ibu saat bersalin, seperti kain, baju ganti, dan persiapan baju utuk anak. 4. Dukungan informasiPendamping bisa mencari informasi tentang proses persalinan dan memberitahukan kepada ibu.

Kehadiran seorang pendamping sangatlah penting bagi ibu, dimana seorang pendamping adalah seorang yang diinginkan oleh ibu bersalin. Dukungan yang yang dapat diberikan oleh seorang pendamping adalah mengusap keringat ibu, menemani ibu atau membimbingnya jalan-jalan, memberikan minum, merubah posisi ibu agar nyaman menghadapi proses persalinan.

Daftar pustakaRukiah, Ai Yeyeh.2009.Asuhan Kebidanan II Persalinan.Jakarta.CV.Trans Info Media