portofolio hipoglikemi.docx

8
PORTOFOLIO HIPOGLIKEMIA ET CAUSA INSULIN Disusun oleh : dr. Muhammad Iqbal Habibi Pendamping : dr. Ita Patriani, MARS dr. Devi Rina M Tarigan

Upload: muh-iqbal-habibi

Post on 23-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: PORTOFOLIO hipoglikemi.docx

PORTOFOLIO

HIPOGLIKEMIA ET CAUSA INSULIN

Disusun oleh :

dr. Muhammad Iqbal Habibi

Pendamping :

dr. Ita Patriani, MARS

dr. Devi Rina M Tarigan

RSUD KOTA MATARAM

INTERNSIP DOKTER INDONESIA

PERIODE 2013-2014

Page 2: PORTOFOLIO hipoglikemi.docx

PORTOFOLIO

Nama Peserta : dr. Muhammad Iqbal Habibi

Nama Wahana : RSUD Kota Mataram

Topik : DM + Hipoglikemia et causa Insulin

Tanggal (kasus) : 9 Agustus 2013

Nama Pasien : Ny. N No RM :

Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. Ita Patriani, MARS

Tempat Presentasi : RSUD Kota Mataram

Objektif Presentasi : Penatalaksanaan Hipoglikemia

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonates Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi Perempuan 65 tahun, diantar keluarga dengan keluhan penurunan

kesadaran

Tujuan Mengetahui penegakan diagnosis yang tepat

Mengetahui penatalaksanaan kegawatdaruratan pada kasus

hipoglikemia

Bahan bahasan Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas Diskusi Presentasi dan

diskusi

Email Pos

Data pasien Nama : Ny. N No registrasi :

Nama klinik : IGD RSUD Kota Mataram Telp : Terdaftar sejak :

Data utama untuk bahan diskusi :

1. Diagnosis : DM + Hipoglikemia et causa Insulin

2. Gambaran Klinis:

HSMRS Ny. N, perempuan 65 tahun, diantar keluarga dengan keluhan penurunan

kesadaran sejak 1 jam SMRS, keluhan diawali dengan lemas dan keringat dingin, pasien

memiliki riwayat diabetes + 10 tahun, kontrol rutin ke dokter spesialis Penyakit Dalam

dengan terapi rutin insulin Apidra 12-12-12 sebelum makan, lantus 0-0-16, dan

metformin 3x500

Sebelum kejadian pasien disuntik insulin Apidra tapi tidak mau makan

Pemeriksaan fisik :

KU : kesadaran Somnolen

Page 3: PORTOFOLIO hipoglikemi.docx

TD : 160/90 mmHg N: 100 x/menit RR: 20 x/menit S: 36,4 C

GDS Stik 45 mg/dl

3. Riwayat pengobatan : riwayat injeksi insulin apidra

4. Riwayat kesehatan/penyakit

- Riwayat DM + 10 tahun

- Riwayat hipertensi disangkal

5. Riwayat keluarga: riwayat DM dan hipertensi pada keluarga disangkal

6. Riwayat pekerjaan: pasien sudah tidak bekerja, dulunya seorang PNS

7. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (rumah, lingkungan, pekerjaan)

Pasien tinggal di lingkungan pedesaan, tidak bekerja, aktivitas minimal, dan biaya

kesehatan ditanggung oleh ASKES.

8. Lain-lain:

Daftar Pustaka :

Tjokoprawiro, A., dkk., 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Airlangga University Press: Surabaya

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia

Hasil Pembelajaran

1. Diagnosis Hipoglikemia et causa insulin

2. Perlunya ketepatan dalam mendiagnosis kasus hipoglikemia secara cepat dan tepat.

3. Perlunya melakukan pemeriksaan klinis sederhana untuk mendiagnosis hipoglikemia (GDS

Stik).

4. Perlunya perbaikan kadar gula darah segera untuk menghindari kerusakan otak yang

irreversibel.

5. Perlunya monitor kadar gula darah secara berkala untuk menghindari kejadian berulang.

6. Perlunya merujuk ke spesialis Penyakit Dalam untuk penyesuaian terapi DM selanjutnya.

1. Subyektif

Pasien perempuan 65 tahun, diantar keluarga dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 1

jam SMRS, keluhan diawali dengan lemas dan keringat dingin, pasien memiliki riwayat

diabetes + 10 tahun, kontrol rutin ke dokter spesialis Penyakit Dalam dengan terapi rutin

insulin Apidra 12-12-12 sebelum makan, lantus 0-0-16, dan metformin 3x500

Sebelum kejadian pasien disuntik insulin Apidra tapi tidak mau makan

Page 4: PORTOFOLIO hipoglikemi.docx

2. Obyektif

Pemeriksaan fisik

KU: kesadaran somnolen

Vital Sign:

Vital Sign: TD : 160/90 mmHg N: 100 x/menit RR: 20 x/menit S: 36,4 C

Pemeriksaan Penunjang

GDS Stik 45

3. Assessment

Diagnosis: Hipoglikemia et causa insulin

Insulin mempengaruhi metabolisme glukosa pada semua jaringan, terutama hati

dengan cara menghambat glikogenolisis dan glukoneogenesis dan merangsang sintesis

glikogen. Insulin juga meningkatkan pemakaian glukosa (glikolisis). Semua efek ini

meningkatkan simpanan glikogen hati.

Pada otot, tidak seperti pada hati, ambilan glukosa lambat dan laju langkah

metabolisme karbohidrat terbatas. Efek utama insulin adalah meningkatkan fasilitas

transportasi glukosa melalui transporter Glut-4, dan merangsang sintesis glikogen dan

glikolisis.

Insulin meningkatkan ambilan glukosa melalui Glut-4 di dalam jaringan adiposa sama

seperti di otot, dengan meningkatkan metabolisme glukosa. Salah satu hasil produk akhir

metabolisme glukosa pada jaringan adiposa adalah gliserol, yang diesterifikasi dengan asam

lemak membentuk trigliserida sehingga memengaruhi juga metabolisme lemak.

Terapi insulin pada diabetes mellitus diperlukan pada keadaan:

Penurunan berat badan yang cepat

Hiperglikemia berat yang disertai ketosis

Ketoasidosis diabetik

Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik

Hiperglikemia dengan asidosis laktat

Gagal dengan kombinasi OHO dosis hampir maksimal

Stres berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)

Kehamilan dengan DM/diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan

perencanaan makan

Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat

Kontraindikasi dan atau alergi terhadap OHO

Efek samping terapi insulin:

Page 5: PORTOFOLIO hipoglikemi.docx

Efek samping utama terapi insulin adalah terjadinya hipoglikemia, oleh karena itu

diperlukan edukasi tentang pola makan bagi pengguna insulin, tanda dan gejala

hipoglikemi, dan penanganan awal bagi penderita hipoglikemi

Efek samping lain ditimbulkan karena efek anabolik dari insulin sehingga dapat

menyebabkan kegemukan bagi penderita DM yang makan berlebihan

Pada kasus yang sangat jarang dapat terjadi alergi insulin

4. Plan

Diagnosis

Hipoglikemia et causa insulin

Besar kemungkinan keluhan pada pasien ini disebabkan karena pasien tidak makan

setelah diinjeksi insulin apidra 12 unit.

Pengobatan

Pengobatan awal adalah perbaikan kadar glukosa darah secepatnya untuk menghindari

kerusakan otak irreversibel karena otak memerlukan setidaknya 6 gr glukosa/jam. Karena

pasien mengalami penurunan kesadaran pengobatan awal dapat diberikan injeksi Dextrose

40% dengan rumus sebagai berikut

1 flakon jika GDS 60-90 mg/dl

2 flakon jika GDS 30-60 mg/dl

3 flakon jika GDS < 30 mg/dl

Pendidikan

Edukasi yang diperlukan tentang pola makan bagi pengguna insulin, tanda dan gejala

hipoglikemi, penanganan awal bagi penderita hipoglikemi, dan harus segera membawa pasien

ke rumah sakit jika mulai terjadi penurunan kesadaran.

Konsultasi

Dijelaskan perlunya konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk regulasi

gula darah lebih lanjut dan penyesuaian terapi DM selanjutnya.