politik islam dan sejarahnya
TRANSCRIPT
Muhammad YusufKhaerul Akbar
M. Rizky Kosasih
Achmad RizalGita Witarsa
M. Nasih
SISTEM POLITIK ISLAMA. Sejak Kapan Politik Ada?B. Adakah lstilah Politik dalam Al-Quran?C. Apa yang Rasul Pahami dari Kata Politik?D. Makna lslam Bisakah Bersanding dengan PolitikSEJARAH POLITIK RASULULLAHA. Politik Arab; Antara orang desa dan orang kotaB. Karakter Masyarakat Mekah; Bintang-Bintang yang terkuburC. Cita-cita Peradaban Islam; Misi dan SarananyaD. Sisi Politik Sejarah Rasul; Membangun unsur NegaraE. Tegaknya Semua Unsur Negara
Pembahasan
Sejak Kapan Politik Ada?
Politik yang dalam bahasa Arab disebut as-siyasah berati mengelola, mengatur, memerintah, dan melarang sesuatu.Politik merupakan Salah satu aktivitas manusia terpenting sepanjang sejarah.
SISTEM POLITIK ISLAM
Dalam 114 surah Al-Quran, dalam ayat-ayatnya yang lebih dari enam ribu itu istilah politik tidak akan didapati sama sekali.
Esensi politik dengan makna pemerintahan dan pengelolaan manusia sangat banyak terdapat di dalam Al-Quran. Seperti surah An-Nisa: 54, Al-Hajj: 41, An-Nisa: 58
Adakah lstilah Politik dalam Al-Quran?
dalam Sunah politik dalam konteks pengelolaan manusia terdapat dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a.: “....(Zaman dahulu) bani Israil itu dipimpin oleh para Nabi.”
Umar bin Khattab ketika ditanya tentang penyebab yang potensial menghancurkan kaum Arab, ia menjawab, “ketika yang mengelola (yasusu) urusan pemerintahannya, orang-orang yang belum merdeka dari belenggu kejahiliyahan dan tidak dekat dengan rasul”
Apa yang Rasul Pahami dari Kata Politik?
politik sesuai dengan syariat Islam menurut Ibnu Aqil, bahwa as-siyasah asy-syar’iyyah atau politik Islam adalah, “segala aktivitas yang membuat manusia lebih dekat kepada kebaikan dan lebih jauh dari kerusakan, walaupun tidak dibuat oleh Rasul dan tidak ada pula wahyu yang diturunkan untuknya.” Sebagaimana dinukil oleh Ibnu Qayyim dalam kitab At-Thuruq Al-Hukmiyyah.
Makna lslam Bisakah Bersanding dengan Politik
Politik Arab; Antara orang desa dan orang kota
masyarakat arab sebelum Rasul saw. Diutus sama sekali tidak menguasai politik. Bahkan masyarakat arab tidak berpikir untuk mengangkat salah seorang pemimpin untuk menyatukan puluhan suku yang ada di arab.
SEJARAH POLITIK RASULULLAH
Karakter Masyarakat Mekah; Bintang-Bintang yang terkubur
Masyarakat yang dikenal jahil atau bodoh itu sebetulnya sangat pandai dalam bersyair, kuat ingatannya, dermawan , pemberani dan sabar.Ini menunjukkan bahwa bangsa arab dapat memiliki sebuah peradaban
SEJARAH POLITIK RASULULLAH
Cita-cita Peradaban Islam; Misi dan Sarananya
Cita-cita jangka panjang peradaban islam ialah internasionalisasi Islam untuk seluruh umat manusia.Rasulullah lakukan maka dapat dikategorikan ada dua langkah yang beliau lakukan, yaitu:Pertama: mendeklarasikan cita-cita islam Kedua: menegakkan negara Nubuwwah di
SEJARAH POLITIK RASULULLAH
Sisi Politik Sejarah Rasul; Membangun unsur Negara, ada dua peroide:
Politik Rasul di Mekah Politik Rasul di Madinah
Sebagai Nabi utusan Allah SWT, beliau faham betul langkah-langkah dalam membangun negara yang merupakan sumber kekuatan politik, yaitu tanah, manusia atau masyarakat, dan system pemerintahan.
SEJARAH POLITIK RASULULLAH
Pertama; Tanah dan infrastruktur Negara Nabi Muhammad SAW, meletakan dasar pembangunan tanah atau insfrastrukturKedua; Membentuk Kekuatan Politikdimana setiap penduduk kota Madinah, harus taat serta tunduk terhadap kesepakatan bersama yang dimuat dalam sebuah undang-undang.
SEJARAH POLITIK RASULULLAH
Tegaknya Semua Unsur Negara
meskipun tidak secara spesifik dibahas dalam AL-Qur’an dan Al-Sunnah, namun terdapat sebuah isyarat yang menunjukkan keharusan bagi sebuah Negara memenuhi unsur-unsur tersebut. Sebagaimana termaktub dalam firman Allah Ta’ala surah al-Hajj Ayat 41:
“(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka (at-tamkin) di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar”.
SEJARAH POLITIK RASULULLAH
Unsur pertama: Pemerintahan. Unsur Kedua: Wilayah. Unsur ketiga: yakni rakyat Unsur Keempat: yakni kesanggupan
mewujudkan hubungan dengan negara (orang) lain
Unsur Negara
Demikianlah, semua unsur-unsur yang menentukan eksistensi sebuah negara itu telah diwujudkan oleh Rasulullah khususnya setelah peristiwa hijrah ke Madinah. Wilayah kaum muslimin adalah kota Madinah, rakyatnya adalah kaum muslimin dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta kaum Yahudi, pemimpinnya adalah Rasulullah serta tegaknya hukum berupa ajaran-ajaran Islam dimana kaum muslimin tunduk padanya. Disamping itu, adanya kesanggupan dari Rasulullah SAW untuk menjalin hubungan dengan negeri, kabilah, suku dan agama yang berada di sekitar negara Madinah, dalam wujud korespondensi dan pengutusan duta-duta, baik pada kondisi damai maupun perang.
Kesimpulan