islam budaya dan perkembangan politik islam

21
ISLAM BUDAYA DAN PERKEMBANGAN POLITIK ISLAM Manusia merupakan satu-satunya makhluk Allah yang diberikan karunia dengan akal, maka dengan memiliki kekhususan tersebut manusia pun diberikan kemampuan dalam menganalisis suatu hal dalam kehidupannya . Maka dari itu , manusia tidak mungkin lepas dari sejarah , karena sejarah tersebut manusia dapat belajar dan menganalisa kejadian – kejadian yang terjadi pada masa lalu . Sejarah merupakan cerminan dari kehidupan masa lalu dan dapat dijadikan sebagai introspeksi diri . Begitu pula dengan sejarah peradaban Islam yaitu alat untuk mempelajari kejadian yang terjadi pada masa lalu ataupun sebagai acuan untuk lebih memajukan Islam daripada sebelumnya . Peradaban Islam sangat erat kaitannya dengan kebudayaan Islam tetapi tetap merupakan dua hal yang berbeda . Dalam kebudayaan mencakup juga peradaban , tetapi tidak sebaliknya . Pengertian sejarah adalah sejarah secara etimologis berasal dari bahasa arab “ syajarah “ yang mempunyai arti “ pohon kehidupan “ yang sekarang bahsa ilmiahnya yaitu History . dari akar – akar kata sejarah tersebut kemudian muncul kata “ tamaddun “ yanga artinya peradaban

Upload: vivialvionita

Post on 23-Nov-2015

32 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Islam Budaya Dan Perkembangan Politik Islam

TRANSCRIPT

ISLAM BUDAYA DAN PERKEMBANGAN POLITIK ISLAM

Manusia merupakan satu-satunya makhluk Allah yang diberikan karunia dengan akal, maka dengan memiliki kekhususan tersebut manusia pun diberikan kemampuan dalam menganalisis suatu hal dalam kehidupannya . Maka dari itu , manusia tidak mungkin lepas dari sejarah , karena sejarah tersebut manusia dapat belajar dan menganalisa kejadian kejadian yang terjadi pada masa lalu . Sejarah merupakan cerminan dari kehidupan masa lalu dan dapat dijadikan sebagai introspeksi diri . Begitu pula dengan sejarah peradaban Islam yaitu alat untuk mempelajari kejadian yang terjadi pada masa lalu ataupun sebagai acuan untuk lebih memajukan Islam daripada sebelumnya . Peradaban Islam sangat erat kaitannya dengan kebudayaan Islam tetapi tetap merupakan dua hal yang berbeda . Dalam kebudayaan mencakup juga peradaban , tetapi tidak sebaliknya . Pengertian sejarah adalah sejarah secara etimologis berasal dari bahasa arab syajarah yang mempunyai arti pohon kehidupan yang sekarang bahsa ilmiahnya yaitu History . dari akar akar kata sejarah tersebut kemudian muncul kata tamaddun yanga artinya peradaban (civilization) yang juga berarti kota berlandaskan kebudayaan (city base culture). Kata peradaban sering dikaitkan dengan kebudayaan . Pengertian kebudayaan sendiri adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia , seperti kepercayaan , kesenian , dan adat istiadat . Dalam pembahasannya Ersnt Cassirer membagi kebudayaan menjadi lima aspek , yaitu :1. Aspek Kehidupan Spiritual2. Aspek Bahasa dan Kesustraan 3. Aspek Kesenian

4. Aspek Sejarah5. Aspek Ilmu PengetahuanPembahasannya :1. Aspek Kehidupan SpiritualAspek ini mencakup kebudayaan fisik , seperti sarana (candi , patung nenek moyang , arsitektur , dll) , peralatan (pakaian , makanan , alat-alat upacara , dll) . Juga mencakup sistem sosial , seperti upacara-upacara (kelahiran , pernikahan , kematian)2. Aspek Bahasa dan KesustraanAspek ini mencakup bahasa daerah , pantun , syair , novel-novel3. Aspek Kesenian Aspek ini dibagi menjadi dua , yaitu : visual arts dan performing arts yang mencakup seni rupa , seni pertunjukan , seni teater , dan seni arsitektur 4. Aspek Sejarah Aspek ini mencakup berbagai sejarah / kejadian yang terjadi pada masa lalu yang merupakan cerminan dari masa lalu yang digunakan untuk introspeksi diri5. Aspek Ilmu PengetahuanAspek ini meliputi science ( ilmu pengetahuan eksakta ) dan humanities ( sastra , filsafat kebudayaan dan sejarah )Kebudayaan merupakan hasil daya pemikiran manusia yang merupakan gabungan antara tenaga pikiran dengan tenaga lahiriah atau gabungan antar tenaga batin dengan tenaga lahiriah manusia . Namun agama Islam tidak bisa dianggap sebagai kebudayaan karena agama Islam bukan hasil pemikiran dan ciptaan manusia , bukan hasil budi dan daya manusia . Agama Islam adalah sesuatu yang diwahyukan oleh Allah SWT . Namun begitu , walaupun agama Islam bukan kebudayaan tetapi dalam ajarannya sangat mendorong bahkan mengatur umatnya agar berkebudayaan . Islam mendorong berkebudayaan dalam berfikir , berekonomi , berpolitik , bergaul , bermasyarakat , berpendidikan , menyusun rumah tangga , dll . Agama Islam mendorong umatnya berkebudayaan dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam bidang ibadah .Contohnya dalam ibadah yang asas yaitu sembahyang . Misalnya dalam sembahyang berjamaah , kita harus berbaris , dalam saf-saf yang lurus dan rapat . Jadi kita melaksanakan barisan saf yang lurus itu merupakan budaya karena merupakan hasil pemikiran manusia yang terdorong dari perintah wahyu . Selanjutnya jika kita akan bersembahyang maka kita harus memerlukan tempat yang bersih . Maka timbullah pemikiran bahwa harus mendirikan mushola atau masjid . Dan timbullah budaya dalam hal tersebut . Sikap Islam Terhadap Kebudayaan Agama Islam mengajarkan kepada para umatnya untuk selalu beramal dan berkarya , untuk selalu menggunakan pikiran yang diberikan Allah untuk mengolah alam semesta menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan manusia . Islam datang untuk mengatur dan membimbing masyarakat menuju kepada kehidupan yang baik dan seimbang . Dengan demikian Islam tidaklah datang untuk menghancurkan budaya yang telah dianut suatu masyarakat , akan tetapi dalam waktu yang bersamaan Islam menginginkan agar umat manusia jauh dan terhindar dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan membawa madlarat di dalam kehidupannya , sehingga Islam perlu meluruskan dan membimbing kebudayaan yang berkembang di masyarakat menuju kebudayaan yang beradab dan berkemajuan serta mempertinggi derajat manusia . Prinsip semacam ini , sebenarnya telah menjiwai isi Undang-undang Dasar Negara Indonesia pasal 32 , walaupun secara praktik dan perinciannya terdapat perbedaan perbedaan yang sangat menyolok. Dalam penjelasan UUD 1945 pasal 32 disebutkan : Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab , budaya dan persatuan , dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri , serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia Maka dari itu , Islam membagi kebudayaan menjadi 3 macam , yaitu :1. Kebudayaan yang tidak bertentangan dengan IslamDalam kaidah fiqih , disebutkan al adatu muhakkamatun artinya bahwa adat istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat , yang merupakan bagian dari budaya manusia , mempunyai pengaruh di dalam penentuan hukum . Tetapi kaidah tersebut hanya berlaku pada hal-hal yang belum ada ketentuannya dalam syariat Islam.Contoh : Di dalam masyarakat Aceh , keluarga wanita biasanya menentukan jumlah mas kawin sekitar 50-100 gram emas . Dalam budaya Islam itu sah-sah saja , karena Islam tidak menentukan besar kecilnya mahar yang harus diberikan kepada wanita . Selanjutnya adalah dalam menentukan bentuk banguanan Masjid , dibolehkan memakai arsitektur Persia , ataupun Jawa yang berbentuk Joglo . 2. Kebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan IslamKebudayaan yang sebagian unsurnya bertentangan dengan ajaran Islam , maka harus di rekonstruksi sehingga menjadi Islami .Contoh : Tradisi Jahiliyah yang melakukan ibadah haji dengan cara-cara yang bertentangan dengan ajaran Islam , seperti lafadh talbiyah yang sarat dengan kesyirikan , thowaf di Kabah dengan telanjang . Islam datang untuk merekonstruksi budaya tersebut , menjadi bentuk ibadah yang telah ditetapkan aturan-aturannya . Selain contoh tersebut , dapat dilihat pada Kebudayaan Arab untuk melantunkan syair-syair Jahiliyah . Oleh Islan kebudayaan tersebut tetap dipertahankan , tetapi direkonstruksi isinya agar sesuai dengan nilai-nilai Islam .3. Kebudayaan yang bertentangan dengan IslamKebudayaan yang bertentangan dengan ajaran Islam , seluruh umat Islam tidak dibolehkan mengikutinya . Islam melarangnya , karena kebudayaan tersebut tidak mengarah kepada kemajuan adab , dan persatuan , serta tidak mempertinggi derajat manusia Contoh : Budaya Ngaben yang dilakukan oleh masyarakat Bali . Yaitu upacara pembakaran mayat yang diselenggarakan dalam suasana yang meriah dan gegap gempita , dan secara besar-besaran . Hal ini dilakukan sebagai bentuk penyempurnaan bagi orang yang meninggal supaya kembali kepada penciptanya . Upacara semacam ini membutuhkan biaya yang sangat besar . Hal sama juga terjadi di Kalimantan Tengah dengan budaya Tiwah , sebuah upacara pembakaran mayat . Dalam upacara Tiwah , dialakukan pemakaman jenazah berbentuk perahu lesung lebih dahulu , kemudian kalau sudah tiba waktunya , jenazah tersebut digali lagi untuk dibakar . Di daerah Toraja , untuk memakamkan orang yang meninggal , juga memerlukan biaya yang besar . Biaya tersebut digunakan untuk mengadakan hewan kurban yang berupa kerbau . Lain halnya di daerah Cilacap , Jawa Tengah . Mereka mempunyai budaya Tumpeng Rosulan , yaitu berupa makanan yang dipersembahkan kepada Rosul Allah dan tumpeng lain yang dipersembahkan kepada Nyai Roro Kidul yang menurut masyarakat setempat merupakan penguasa Lautan selatan ( Samudera Hindia ) .

Perkembangan Politik Islam Politik dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah siayasah . Asal makna siyasah (politik) tersebut diterapkan pada pengurus dan pelatihan gembalaan . Lalu , kata tersebut digunakan dalam pengaturan urusan-urusan manusia dan pelaku pengurusan urusan-urusdan manusia tersebut dinamakan politikus (siyasiyun) . Dalam realita Arab dikatakan bahwa ulil amri yang mengurusi (yasusu) rakyatnya saat mengurusi urusan rakyat , mengaturnya , dan menjaganya . Begitu pula dalam perkataan orang Arab dikatakan :Bagaimana mungkin kondisi rakyat akan baik bila pemimpinnya rusak seperti ngengat yang menghancurkan kayu . Dengan demikian , politik merupakan pemeliharaan (riayah) , perbaikan (ishlah) , pelurusan (taqwim) , pemberian arah petunjuk (irsyad) , dan pendidikan (tadib) . Rasulullah SAW menggunakan kata politik dalam sabdanya : Adalah Bani Israil , mereka diurusi urusannya oleh para nabi . Ketika seorang nabi wafat , nabi yang lain datang menggantikannya . Tidak ada nabi setelahku , namun akan ada banyak khalifah (HR. Bukhari dan Muslim) . Makna awal politik adalah mengurusi urusan masyarakat , berkecimpung dalam politik berarti memperhatikan kondisi kaum muslimin dengan cara menghilangkan kezhaliman penguasa pada kaum muslimin dan melenyapkan kejahatan musuh kafir dari mereka . Untuk itu perlu mengetahui apa yang dilakukan penguasa dalam rangka mengurusi urusan kaum muslimin , mengingkari keburukannya , menasihati pemimpin yang mendurhakai rakyatnya , serta memeranginya pada saat terjadi kekufuran yang nyata . Sedangkan , Politik Islam adalah aktivitas politik sebagian umat yang menjadikan Islam sebagai acuam nilai dan basis solidaritas berkelompok . Pendukung perpolitikan ini belum tentu seluruh umat Islam . Karena itu , mereka dalam kategori politik dapat disebut sebagai kelompok politik Islam , juga menekankan simbiolisme keagamaan dalam berpolitik , seperti menggunakan perlambang Islam , dan istilah-istilah keislaman dalam peraturan dasar organisasi , khittah perjuangan , serta wacana politik .Politik Islam secara substansial merupakan penghadapan Islam dengan kekuasaan negara yang melahirkan sikap dan perilaku serta budaya politik yang berorientasi pada nilai-nilai Islam. Sikap perilaku serta budaya politik yang memakai kata sifat Islam, menurut Dr. Taufik Abdullah , bermula dari suatu keprihatinan moral dan doktrinal terhadap keutuhan komunitas spiritual Islam . Dalam politik Islam terdapat beberapa asas sistem politik Islam , antara lain :1. Hakimiyyah Ilahiyyah Hakimiyyah atau memberikan kuasa pengadilan dan kedaulatan hukum tertinggi dalam sistem politik Islam hanyalah hak mutlak Allah SWT . Dalam surat Al-Qasas : 70 berbunyi : Dan Dialah Allah , tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia , bagi-Nyalah segala puji di dunia dan di akhirat , dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.Hakimiyyah Ilahiyyah mempunyai pengertian sebagai berikut :1. Bahwasanya Allah Pemelihara alam semesta yang pada hakikatnya adalah Tuhan yang menjadi pemelihara manusia , dan tidak ada jalan lain bagi manusia kecuali patuh dan tunduk kepada sifat Ilahi-Nya Yang Maha Esa .2. Bahwasanya hak untuk menghakimi dan mengadili hak mengeluarkan oleh sesiap kecuali Allah SWT .3. Bahwasanya hanya Allah sajalah yang memiliki hak mengeluarkan hukum sebab Dialah satu-satuNya Pencipta .4. Bahwasanya hanya Allah sajalah yang emmiliki hak mengeluarkan peraturan=[eraturan sebab Dialah satu-satuNya Pemilik .5. Bahwasanya hukum Allah adalah suatu yang benar sebab hanya Dia sajalah yang Mengetahui hakikat segala sesuatu dan di tangan-Nyalah sahaja hidayah dan penentuan jalan yang selamat dan lurus . 2. Risalah Risalah adalah kerasulan beberapa orang lelaki di kalangan manusia sejak Nabi Adam hingga kepada Nabi Muhammad SAW adalah suatu asas yang penting dalam sistem politikIslam . Melalui landasan risalah inilah maka para rasul mewakili kekuasaan tertinggi Allah dalam bidang perundangan dalam kehidupan manusia . Para rasul menyampaikan , mentafsir dan merjemahkan segala wahyu Allah dengan ucapan dan perbuatan . Dalam sistem politik Islam , Allah telah memerintahkan agar manusia menerima segala perintah dan larangan Rasulullah SAW . Manusia diwajibkan tunduk kepada perintah-perintah Rasulullah SAW untuk menjadi hakim dalam segala perselisihan yang terjadi di antara mereka .Firman Allah SWT dalam surat An-Nisa : 65 berbunyi : Maka demi Tuhanmu mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan , kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan , dan mereka menerima dengan sepenuhnya .3. KhilafahKhilafah adalah perwakilan . Kedudukan manusia di atas muka bumi ini adalah sebagai wakil Allah . Oleh karena itu , dengan kekuasaan yang telah diamanahkan ini , maka manusia hendaklah melaksanakan undang-undang Allah dalam batas yang ditetapkan . Di atas landasan ini , maka manusia bukanlah penguasa atau pemilik tetapi hanyalah khalifah atau wakil Allah yang menjadi Pemilik yang sebenarnya . Firman Allah SWT dalam surat Yunus : 14 berbunyi : Kemudian Kami jadikan kamu pengganti-pengganti (mereka) di muka bumi sesudah mereka , supaya Kami memperhatikan bagaiman kamu berbuat .Seorang khalifah hanya menjadi khalifah yang ah selama mana ia benar-benar mengikuti hukum-hukum Allah . Ia menuntun agar tugas khalifah dipegang oleh orang-orang yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :1. Terdiri dari orang-orang yang benar-benar boleh menerima dan mendukung prinsip-prinsip tanggung jawab yang terangkum dalam pengertian khalifah .2. Tidak terdiri dari orang-orang zalim , fasiq , fajir , dan lali terhadap Allah serta bertindak melanggar batas-batas yang ditetapkan olehNya .3. Terdiri dari orang-orang yang berilmu , berakal sehat , memiliki kecerdasan , kearifan , serta kemampuan intelek dan fizikal . 4. Terdiri dari orang-orang yang amanah sehingga dapat dipikul tanggung jawab kepada mereka dengan yakin dan tanpa keraguan . Sedangkan Prinsip-Prinsip Yang Harus Dimiliki Dalam Sistem Politik Islam , antara lain : 1. Musyawarah Asas ini berkenaan dengan pemilihan ketua negara dan orang-orang yang akan melakukan tugas-tugas utama dalam pentadbiran ummah . Asas ini juga berkenaan dengan penentuan jalan dan cara pelaksanaan undang-undang yang telah dimaktubkan di dalam Al-Quran dan As-Sunnah , serta berkenaan dengan jalan-jalan bagi menentukan perkara baru yang timbul di dalangan ummah melalui proses ijtihad .2. KeadilanPrinsip ini berkaitan dengan keadilan sosial yang dijamin oleh sistem sosial dan sistem ekonomi Islam . Dalam pelaksanaannya , prinsip keadilan yang terdapat dalam sistem politik Islam meliputi dan merangkum segala jenis perhubungan yang berlaku dalam kehidupan manusia . Pemeliharaan terhadap keadilan merupakan prinsip nilai-nilai sosial yang utama karena dengannya dapat dikukuhkan kehidupan manusia dalam segala aspeknya . 3. KebebasanKebebasan yang dipelihara oleh sistem politik Islam ialah kebebasan yang berteuskan kepada makruf dan kebijakan . Menegakkan prinsip kebebasan yang sebenarnya adalah tujuan terpenting bagi sistem politik dan pemerintahan Islam serta menjadi asas-asas utama bagi undang-undang perlembagaan negara Islam .4. PersamaanPersamaan terdiri dari persamaan dalam mendapatkan dan menuntut hak , persamaan dalam memiliki tanggung jawab menurut peringkat yang ditetapkan oleh undang-undang perlembagaan dan persamaan berada di bawah kekuasaan undang-undang .5. Hak menghisab pihak pemerintahHak rakyat untuk menghisab pihak pemerintah dan hak mendapat penjelasan terhadap tindak tanduknya . Prinsip ini berdasarkan kepada kewajiban pihak pemerintah untuk melakukan musyawarah dalam hal-hal yang berkaitan dengan urusan dan pentadbiran negara dan ummah . Tujuan dari sistem politik Islam adalah untuk membangun sebuah sistem pemerintahan dan kenegaraan yang tegak di atas dasar untuk melaksanakan seluruh hukum syariat Islam . Para fuqahak Islam telah menggariskan 10 perkara penting sebagai tujuan sistem politik dan pemerintahan Islam :1. Memelihara keimanan menurut prinsip yang telah disepakati oleh ulama ksalaf daripada kalangan umat Islam .2. Melaksanakan proses pengadilan dikalangan rakyat dan menyelesaikan masalah dikalangan umat Islam3. Menjaga keamanan daerah-daerah Islam agar manusia dapat hidup dalam keadaan aman dan damai4. Melaksanakan hukuman-hukuman yang telah ditetapkan syarak demi melindungi hak-hak manusia .5. Menjaga perbatasan negara dengan berbagai persenjataan untuk menghadapi kemungkinan seranagn dari pihak luar .6. Melancarkan jihad terhadap golongan yang menentang Islam .7. Mengendalikan urusan pengutipan cukai , zakat , dan sedekah sebagaimana yang ditetapkan syarak .8. Mengatur anggaran belanjaan dan perbelanjaan dari perbendaharaan negara agar tidak digunakan secara boros 9. Melantik pegawai-pegawai yang cekap dan jujur bagi pengawal kekayaan negara dan menguruskan halhal pentadbiran negara .10. Menjalankan pengawalan dan pemeriksaan yang rapi dalam hal-hal awam demi untuk memimpin negara dan melindungi Ad-Din . Selanjutnya , penerapan sistem politik Islam saat ini terdapat dalam politik negara-negara Islam , seperti pada negara Saudi Arabia . Dengan menengok selintas negara-negara yang saat ini dikenal sebagai negara Islam dapat disimpulkan adanya variasi konsep Islam sebagai dasar negara . Contohnya Saudi Arabia , Saudi Arabia merupakan sebuah kerajaan Islam yang diperintah dengan sistem monarkhi yang turun temurun . Selain Saudi Arabia , negara Libya yang diproklamirkan oleh Kolonel Qadafi sebagai negara sosialis Islam . Kemudian negara Iran yang dinyatakan sebagai Republik Islam dengan wilayatifaqih sebagai penguasa tertinggi . Sementara negara Pakistan dikenal sebagai Republik Islam yang mencoba menerapkan sistem demokrasi yang menyerupai sistem demokrasi parlementer ala Barat . Variasi semacam ini dapat dihubungkan dengan kenyataan tidak pernah adanya konsensus di antara para ulama dalam interpretasi mereka tentang ajaran maupun sejarah Islam yang digunakan sebagai dasar dalam membangun suatu sistem Islam . Persoalan hubungan antara Islam dan negara dapat dijumpai berbagai pendapat yang berbeda . Salah satu pendapat yang banyak diikuti oleh ulama Indonesia menyatakan bahwa ajaran Islam mencakup akidah dan syariah , agama dan negara atau suatu sistem yang meliputi kebutuhan spiritual dan duniawi . Namun menurut Herbeth Feith dan Lance Castles , terdapat kekaburan dan perbedaan pendapat di antara kalangan Islam sendiri , tentang apa yang dimaksud dengan negara Islam . Dalam kaitan ini disarankan melakuakan kajian tentang perbedaan sikap politik antara kalangan Islam modernis dan tradisional . Kalangan Islam modernis diwakili oleh Masyumi , sedangkan kalangan Islam tradisional diwakili oleh NU . Namun, kedua partai tersebut memainkan peranan yang sangat berlainan dalam hal politik , terutama setelah tahun 1952 .Menurut Ahmad Syafii Maarif , pembahasan mengenai Islam sebagai dasar negara di Indonesia sesungguhnya merupakan fenomena baru yang dilakukan hampir seluruhnya oleh kalangan Islam modernis . Hingga saat ini sangat sulit memperoleh tulisan mengenai Islam sebagai dasar negara dari dunia pesantren , tempat para pemimpin Islam tradisional berasal . Meskipun begitu , baik kalangan modernis ataupun tradisionalis sama-sama meyakini bahwa Al-Quran dan Hadis adalah sumber hukum yang tertinggi dalam Islam . Pendekatan kaum modernis terhadap ajaran Islam didasarkan pada Al-Quran dan Hadist sebagai sumber pokok dalam gagasan dan pemikiran mereka . Kalangan modernis menekankan pentingnya ijtihad yang senantiasa terbuka . Mereka menolak taqlid , yang memandang pendapat para ualma terdahulu sebagai sesuatu yang bersifat final dan bersifat mengikat . Namun kekuranagnnya adalah tidak adanya penjelasan yang terperinci mengenai konsep negara Islam , maka konsep tentang hal ini juga menjadi sasaran ijtihad . Para pelopor konsep negara berdasarkan Islam , seperti Mohammad Natsir , Zainal Abidin Ahmad , dan Hasbi Ash-Shiddieqy . Dalam sidang Konstituante (1957) , ketika perdebatan mengenai dasar negara berlangsung , terdapat 3 usulan dasar negara . Pancasila , Islam , dan Sosial Ekonomi . Perdebatan yang seru adalah pada perdebatan Pancasila dan perdebatan Islam . Dalam perdebatan ini Natsir menyatakan bahwa Pancasila bersifat sekuler dan netral . Pancasila sebagai filsafat negara , sangat kabur dan tidak bermakna apa-apa bagi umat Islam yang telah memiliki suatu ideologi yang pasti , jelas , dan sempurna . Seorang ulama , Zainal Abidin Ahmad juga menyatakan bahwa dalam Islam hak-hak kaum minoritas dijamin sepenuhnya . Ia juga menyatakan bahwa agama untuk Tuhan , sedangkan ibu pertiwi adalah untuk semua tanpa memandang ras , agama , maupun kecenderungan politiknya .Sikap politik kalangan tradisional yang diwakili oleh NU , sangat berbeda dengan kalangan modernis . Dalam berbagai peristiwa krusial , kalangan tradisional senantiasa menunjukkan sikap relatif luwes terhadap negara , sehingga dicap sebagai golongan oportunis . Hal ini ditunjukkan misalnya dalam penerimaan sistem Demokrasi Terpimpin oleh NU pada masa Orde Lama dan penerimaan yang mulus dalam Muktamar NU di Situbondo tahun 1983 atau Pancasila sebagi satu-satunya asas bagi organisasi kemasyarakatan dan keagamaan pada masa Orde Baru . Tidak seperti kaum modernis , jalan yang ditempuh kalangan tradisionalis dalam pendekatan mereka terhadap ajaran Islam bukan kembali ke ajaran Al-Quran dan Hadist melainkan ikut salah satu dari madzhab yang 4 , Hanafi , Maliki , Syafii , dan Hambali . Dalam pandangan kalangan Islam tradisional , melaksanakan ajaran Islam di tenagh manusia , baik yang menyangkut ibadah maupun kehidupan sehari-hari yang bersifat individual maupun sosial tidak ada yang lebih meyakinkan dan lebih mudah ditempuh selain melalui madzhab yang ada . Paling tidak ada 2 implikasi dari pendekatan madzhab seperti yang diuraikan di atas . Pertama , mengikuti empat madzhab menyebabkan klangan tradisional selalu memiliki lebih dari satu alternatif jawaban dalam hampir semua persoalan keagamaan . Kedua , pendekatan madzhab juga mengisyaratkan pemanfaatan secara maksimal dari interpretasi yang sudah dilakukan oleh para ulama terdahulu . Melalui pendekatan fiqih dan pemanfaatan maksimal karya keagamaan klasik ternyata kalangan tradisional mampu menghadapi berbagai krisis politik secara lebih luwes . Pada tahun 1954 , konferensi nasional para ulama yang disponsori oleh Menteri Agama , Kyai Masykur , seorang pemimpin NU , misalnya menempatkan presiden Soekarno sebagai kepala negara Indonesia dengan gelar waliy al-amr al-dharuriy ni al-syaukah (pemgang kekuasaan temperer dengan kekuasaan penuh) menurut hukum fiqih . Penetapan Presiden Soekarno sebagaiman tersebut di atas pada saat yang sama mengandung arti bahwa keberadaan Negara Islam Indonesia yang didirikan Kartosuwiryo ditolak . Dihadapkan dengan kenyataan ini , sekali lagi , pendekatan pro lawan anti-KFAIIN yang diusulkan Adnan tidak dapat menerangkan secara meyakinkan mengapa NU menolak Negara Islam yang diproklamirkan oleh Kartosuwiryo dan bahkan menyatakannya sebagai pemberontak yang sah untuk ditumpas . Dengan demikian dapat dipahami juga mengapa pada tahun 1983 tanpa kesulitan NU menerima Pancasila sebagai satu-satunya asas . Karena dalam kerangka pendekatan fiqih , Pancasila dipandang sebagai salah satu dari sekian persyaratan dari legalitas negara Republik Indonesia . Jadi itu tidak dapat diartikan sebagai persyaratan keagamaan . Muhammadiyah , organisasi modernis terbesar , akhirnya juga menerima Pancasila sebagai asas organisasi . Namun alasan dan proses menuju ke sana sangat berbeda dengan yang terjadi di NU . Penerimaan Muhammadiyah didasarkan atas pertimbangan yang lebih rasional . Penerimaan Muhammadiyah terhadap asas Pancasila dicapai melalui proses yang sangat demokratis . Demikian merupakan perkembangan sistem politik Islam yang terjadi di Indonesia maupun luar Indoesia .

DAFTAR PUSTAKA 1. Mujani, Saiful . 2008 . Muslim Demokrat Islam Budaya Demokrasi dan Partisipasi Politik di Indonesia Pasca Orde Baru Politik dan Hukum . Jakarta : Gramedia Pustaka Umum .2. Black , Antony . 2006 . Pemikiran Politik Islam : Dari Masa Nabi hingga Masa Kini . Jakarta : Serambi .3. Amal , Taufik Adnan dan Samsu Rizal Panggabean . 2004 . Politik Syariat Islam : Dari Indonesia Hingga Nigeria . Jakarta : Pustaka Alvabet . 4. Tahqiq , Nanang . 2004 . Politik Islam . Jakarta : Prenanda Media Grup . 5. Pranowo , Bambang M. 1998 . Islam Faktual : Antara Tradisi dan Relasi Kuasa . Jakarta : Adicita Karya Nusa6. Rais , Muhammad Dhiauddin . 2001 . Teori Politik Islam . Jakarta : Gema Insani .7. Maarif , Ahmad Syafii . 1996 . Islam dan politik : Teori belah bambu , masa demokrasi terpimpin , 1959-1965 . Jakarta : Gema Insani . 8. http : // msmonline.net / seminar / p=244 9. http://kacahati.wordpress.com/2009/04/08/artikel-tentang-islam-dan-budaya/

ISLAM BUDAYA DAN PERKEMBANGAN POLITIK ISLAM

OLEH :KELOMPOK 81. KIKI RIZKI AMALIA (14)2. VIVI ALVIONITA SARI (23)