pob hkp 2014

73

Upload: trantuyen

Post on 01-Feb-2017

236 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: POB HKP 2014
Page 2: POB HKP 2014

i

KATA PENGANTAR

Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan

sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas.

Pelaksanaan Program Pamsimas Tahun 2008-2012 telah berhasil meningkatkan jumlah

warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum

dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya

pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini telah meningkatkan partisipasi

masyarakat sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dan Pemerintah dalam menyediakan

dan meningkatkan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi.

Menyadari bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota mampu bermitra dengan masyarakat untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi, Program Pamsimas (baik Pamsimas I dan Pamsimas II) memberikan dukungan yang semakin besar untuk mendorong terwujudnya kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dalam rangka percepatan peningkatan akses aman terhadap air minum dan sanitasi perdesaan.

Salah satu bentuk dukungan Pamsimas ini disusun dalam Paket Hibah Khusus Pamsimas (Paket HKP), yaitu pemberian dukungan dana stimulan bagi kabupaten/kota yang memiliki program optimalisasi SPAM, bagi desa-desa Pamsimas yang telah terbangun pada tahun sebelumnya dengan kondisi sebagian berfungsi dan/atau tidak berfungsi optimal..

Paket HKP ini merupakan salah satu upaya dalam Program Pamsimas untuk mendukung kinerja keberlanjutan layanan air minum perdesaan. Keberhasilan Program Pamsimas khususnya keberlanjutan turut ditentukan oleh keberhasilan dalam penyelenggaraan HKP ini.

Untuk membantu penyelenggaraan HKP mencapai sasaran dan sesuai aturan yang disepakati bersama, maka diperlukan petunjuk teknis pelaksanaan. Buku Petunjuk Teknis Paket HKP ini merupakan salah satu buku petunjuk yang sangat penting dalam pelaksanaan Pamsimas secara keseluruhan, mencakup antara lain:

Penjelasan Paket HKP;

Tata cara pemilihan kabupaten/kota yang akan mendapatkan HKP;

Tata cara pemilihan desa yang akan mendapat HKP;

Mekanisme penyaluran dana HKP;

Tata cara pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan pertanggungjawaban.

Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket HKP dapat berjalan dengan baik dalam pengelolaan SPAMS Desa yang berkelanjutan.

Jakarta, Juni 2014

Direktur Pengembangan Air Minum – DJCK

Ir. Danny Sutjiono NIP. 110021833

Page 3: POB HKP 2014

ii

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR............... .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI.......... .................................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL.......... ............................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR........... ....................................................................................................... vi

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................................................ vii

BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ....................................................................................... 1

1.2 Substansi Utama PETUNJUK TEKNIS Paket HKP ...................................... 2

1.3 Pengguna PETUNJUK TEKNIS..................................................................... 3

BAB 2. PAKET HIBAH KHUSUS PASIMAS ......................................................... 4

2.1 Konsep Pelaksanaan Paket HKP .................................................................. 4

2.2 Tujuan Penyediaan PAKET HKP ................................................................... 4

2.3 Prinsip Penyelenggaraan PAKET HKP ......................................................... 5

2.4 Ketentuan dalam Penyelenggaraan PAKET HKP ......................................... 5

2.4.1 Ketentuan Umum ............................................................................... 5

2.4.2 Ketentuan Khusus .............................................................................. 6

2.5 Pemanfaatan Dana Paket HKP ..................................................................... 7

2.5.1 Kegiatan yang Dibiayai melalui Paket HKP ....................................... 7

2.5.2 Kegiatan yang Tidak Dibiayai melalui Paket HKP (Negative List) .... 7

BAB 3. PENYELENGGARAAN PAKET HKP ....................................................... 8

3.1 KRITERIA Pemilihan Penerima HKP ............................................................. 8

3.1.1 Kriteria Pemilihan Kabupaten/Kota .................................................... 8

3.1.2 Kriteria Pemilihan Desa/Kelurahan Sasaran Paket HKP .................. 9

3.2 Pelaku Penyelenggaraan Paket HKP .......................................................... 10

3.2.1 Pelaku Tingkat Pusat ....................................................................... 10

3.2.2 Pelaku Tingkat Provinsi .................................................................... 11

3.2.3 Pelaku Tingkat Kabupaten/Kota ...................................................... 13

3.2.4 Pelaku Tingkat Kecamatan .............................................................. 16

3.2.5 Pelaku Tingkat Desa/Kelurahan ...................................................... 16

3.2.6 Dukungan Bantuan Teknis Pamsimas dalam Penyelenggaraan

Paket HKP ......................................... Error! Bookmark not defined.

3.3 Tata Cara Penyelenggaraan Paket HKP ..................................................... 17

Page 4: POB HKP 2014

iii

BAB 4. PENGELOLAAN KEUANGAN PAKET HKP .......................................... 29

4.1 Komponen Pendanaan ................................................................................ 29

4.1.1 BLM Desa/Kelurahan Sasaran ........................................................ 29

4.1.2 Bantuan Operasional Pendukung (BOP) Panitia Kemitraan ........... 29

4.1.3 Fasilitator Masyarakat-HKP ............................................................. 30

4.2 Tata Cara Pencairan BLM Paket HKP......................................................... 30

4.3 Pelaporan dan Pertanggungjawaban .......................................................... 31

BAB 5. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN ....................................................... 32

5.1 Pemantauan dan Pelaporan Tingkat Kabupaten/Kota ................................ 32

5.2 Pemantauan dan Pelaporan TINGKAT Desa/Kelurahan ............................ 33

LAMPIRAN

Page 5: POB HKP 2014

iv

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. Tata Cara Penyelenggaraan Paket HKP .................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Hal

Bagan 1. Tahapan Kegiatan Paket HKP .................................................................................. 24

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Proposal Kegiatan Optimalisasi SPAMS Desa

Lampiran 2. Tata Cara Pencairan, Pelaporan, Dan Pertanggungjawaban Pengelolaan

Keuangan Hibah Khusus Pamsimas (Hkp)

Lampiran 3. TOR Fasilitator Masyarakat Hibah Khusus Pamsimas

Page 6: POB HKP 2014

v

DAFTAR SINGKATAN

Air Minum : Air yang siap diminum dengan melalui pengolahan (mengacu kepada peraturan yang berlaku)

AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

BLM : Bantuan Langsung Masyarakat

CPMU : Central Project Management Unit

DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

DitPAM : Direktorat Pengembangan Air Minum

DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya

DPMU : District Project Management Unit

Fasilitator : Tenaga Pendamping Program Pamsimas di tingkat masyarakat

HIK : Hibah Insentif Kabupaten/Kota

HKP : Hibah Khusus Pamsimas

Kem. PU : Kementerian Pekerjaan Umum

Kemendagri : Kementerian Dalam Negri

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat, merupakan nama generik untuk lembaga yang dibentuk secara swadaya oleh masyarakat, seperti Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MDGs : Millennium Development Goals

PA/KPA : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

Pakem : Panitia Kemitraan

PMD : Pemberdayaan Masyarakat Desa

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

PPM : Penanganan Pengaduan Masyarakat

PPMU : Provincial Project Management Unit

Pokja : Kelompok Kerja

RAD : Rencana Aksi Daerah

RKPD : Rencana Kerja Pembangunan Daerah

RKM : Rencana Kerja Masyarakat

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Sanitasi : Usaha pencegahan penyakit dengan mengendalikan faktor lingkungan, terutama lingkungan fisik, biologis dan sosial

STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat

SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum

Page 7: POB HKP 2014

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pamsimas merupakan salah satu program nasional untuk meningkatkan akses

penduduk perdesaan dan peri urban terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang

layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Program Pamsimas dimulai pada

Tahun 2008, dimana sampai dengan Tahun 2012 telah berhasil meningkatkan jumlah

warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air

minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat di

6865 desa/kelurahan yang tersebar di 110 kabupaten/kota di 15 provinsi.

Untuk terus meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap

fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target MDGs, Program

Pamsimas dilanjutkan pada Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2016.

Pamsimas bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang terlayani

termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan peri-urban1

yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan,

meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka

pencapaian target MDGs (sektor air minum dan sanitasi) melalui pengarusutamaan

dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.

Ruang lingkup komponen program Pamsimas mencakup 5 (lima) komponen kegiatan,

yaitu:

1. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan lokal;

2. Peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi;

3. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum;

4. Insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota;

5. Dukungan manajemen pelaksanaan program.

Sampai dengan Tahun 2012 Pamsimas telah mendukung penyediaan air minum dan

sanitasi pada 110 kabupaten/kota di 6.865 desa/kelurahan. Selama pelaksanaan

Pamsimas mulai dari tahun 2008-2012, kabupaten/kota telah menunjukkan kinerja

yang baik. Hal ini ditunjukkan antara lain dengan penyelesaian kegiatan di

desa/kelurahan secara tepat waktu, pelaksanaan replikasi yang sesuai atau melebihi

persyaratan, dan dimuatnya program penyediaan air minum dan sanitasi dengan

1 Pinggiran kota yang dapat menjadi lokasi Program Pamsimas II adalah dengan karakteristik: (1) terletak di perbatasan atau pinggiran wilayah kota, (2) cakupan penduduk dengan akses terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak masih rendah, dan (3) tidak terdapat layanan jaringan PDAM atau PDAL

Page 8: POB HKP 2014

2

pendekatan berbasis masyarakat dalam dokumen rencana daerah (RPJMD, RKPD,

atau RAD AMPL). Kinerja yang baik tersebut menghasilkan pelayanan AMPL menuju

kondisi yang diharapkan oleh Pamsimas, yaitu keberfungsian sarana air minum,

pencapaian status SBS, dan target sanitasi lainnya, serta potensi keberlanjutan dari

sarana air minum terbangun.

Berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen (SIM) Pamsimas sampai dengan bulan

April 2014, kinerja keberlanjutan sarana dan prasarana air minum di desa Pamsimas

tahun 2008-2012 belum seluruhnya menunjukkan tingkat keberfungsian yang baik.

Sebanyak 22 % desa hanya memanaatkan sebagian prasarana Pamsimas terbangun,

dan sebanyak 6 % desa sudah tidak menggunakan prasarana Pamsimas terbangun.

Kondisi ini perlu mendapat perhatian pemerintah kabupaten/kota setempat.

Kementerian Pekerjaan Umum melalui CPMU Pamsimas memberikan dukungan

kepada kabupaten/kota yang memiliki rencana tindak penanganan Program

Optimalisasi SPAM melalui Pakt Hibah Khusus Pamsimas (HKP). Bentuk dukungan ini

adalah kegiatan optimalisasi prasarana air minum dan sanitasi yang tidak berfungsi

dan/atau sebagian berfungsi melalui pola kemitraan antara pemerintah, pemerintah

daerah dan masyarakat. Pola kemitraan ini diwujudkan dengan adanya porsi

pembiayaan bersama oleh pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota dan

masyarakat dalam Paket HKP.

Bagi kabupaten/kota pelaksana Pamsimas yang memiliki kinerja pelaksanaan yang

baik, memiliki rencana pengembangan, pengarusutamaan dan perluasan pendekatan

Pamsimas/pemberdayaan masyarakat (CDD), dan kepada desa Pamsimas yang

memiliki kinerja keberlanjutan program yang baik, CPMU Pamsimas juga memberikan

dukungan insentif melalui Paket Hibah Insentif Kabupaten (HIK). Kabupaten/kota yang

ditetapkan sebagai pelaksana HIK tidak diperkenankan untuk mengikuti Program HKP.

Dengan demikian maka masing-masing kabupaten/kota pelaksana Pamsimas akan

mendapat dukungan program keberlanjutan melalui salah satu kegiatan yaitu HIK atau

HKP.

Paket HKP juga diharapkan dapat mempercepat upaya untuk peningkatan kapasitas

pemerintah kabupaten/kota yang belum mendapatkan HIK dalam mendukung

keberlanjutan keberfungsian sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat.

1.2 SUBSTANSI UTAMA PETUNJUK TEKNIS PAKET HKP

Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep dan penyelenggaraan paket Hibah Khusus

Pamsimas (HKP) sebagai acuan bagi kabupaten/kota dalam penyelenggaraan

kegiatan Paket HKP.

Petunjuk teknis ini memuat substansi utama sebagai berikut:

1) Konsep HKP serta prinsip dan ketentuan utama yang mendasari seluruh

penyelenggaraan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan;

Page 9: POB HKP 2014

3

2) Penyelenggaraan HKP, termasuk di dalamnya adalah:

a. persyaratan pemilihan calon penerima HKP baik untuk tingkat kabupaten/kota

dan desa/kelurahan,

b. peran masing-masing pelaku dalam penyelenggaraan HKP, termasuk peran

fasilitator dan konsultan, dan

c. tata cara atau langkah-langkah penyelenggaraan Paket HKP;

3) Pengelolaan keuangan untuk Paket HKP;

4) Pemantauan dan pelaporan untuk keseluruhan penyelenggaraan Paket HKP pada

tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan.

1.3 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS PAKET HKP

Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi para pelaku Pamsimas terutama para pelaku

pada:

1) Tahap seleksi kabupaten/kota penerima HKP, yaitu CPMU, Pokja AMPL Provinsi,

PPMU, Pokja AMPL Kabupaten/Kota, Panitia Kemitraan (Pakem), dan DPMU;

2) Tahap seleksi desa/kelurahan penerima Paket HKP, yaitu Pokja AMPL

Kabupaten/Kota, Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan kab/kota, Panitia

Kemitraan, Pemerintah Desa/Kelurahan, dan KKM.

3) Tahap pelaksanaan, yaitu masyarakat, KKM, fasilitator keberlanjutan, fasilitator

masyarakat HKP, Panitia Kemitraan (Pakem), DPMU, Satker Kabupaten/Kota

pengelola Pamsimas, dan Konsultan Pamsimas tingkat kabupaten/kota;

4) Tahap pemantauan dan pelaporan pelaksanaan Paket HKP, yaitu Panitia

Kemitraan, DPMU, Pokja AMPL kabupaten/kota, Pokja AMPL Provinsi, PPMU,

Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Kab/kota dan provinsi, serta Konsultan

Pamsimas tingkat provinsi dan tingkat pusat.

Page 10: POB HKP 2014

4

BAB 2. PAKET HIBAH KHUSUS

PASIMAS

2.1 KONSEP PELAKSANAAN PAKET HKP

Pelaksanaan Paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP) dimaksudkan untuk memberikan

dana stimulan kepada kabupaten/kota pelaksana Pamsimas yang tidak memperoleh

Hibah Insentif Kabupaten (HIK) dan memiliki rencana optimalisasi desa Pamsimas

yang sudah tidak berfungsi guna meningkatkan kinerja keberlanjutan prasarana dan

sarana SPAMS desa Pamsimas.

Pada kabupaten/kota yang terpilih sebagai penerima Paket HKP, dana HKP menjadi

tambahan atas porsi pendanaan APBD dan porsi kontribusi masyarakat dalam upaya

meningkatkan kinerja keberlanjutan layanan air minum melalui optimalisasi sarana dan

prasarana air minum dan sanitasi.

Dana Paket HKP dimanfaatkan untuk kegiatan optimalisasi sarana dan prasarana

SPAM di desa/kelurahan lokasi Pamsimas yaitu kegiatan pemulihan dan

pengembangan SPAMS tidak berfungsi/berfungsi sebagian untuk menambah jumlah

penerima manfaat; dan kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan BPSPAMS

untuk mendukung kegiatan pemulihan dan pengembangan SPAMS.

Panitia Kemitraan/Pokja AMPL tingkat kabupaten/kota berperan dalam mengelola

pemanfaatan dana Paket HKP di tingkat kabupaten/kota. Pemilihan desa/kelurahan

penerima Paket HKP diputuskan di tingkat kabupaten/kota berdasarkan sejumlah

kriteria. Proses pemilihan desa/kelurahan ini difasilitasi Panitia Kemitraan.

Pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan pada prinsipnya tetap mengacu

pada tata cara pelaksanaan kegiatan Pamsimas di tingkat masyarakat dengan

beberapa penyesuaian tertentu yang selengkapnya akan diuraikan dalam bab-bab

selanjutnya.

2.2 TUJUAN PENYEDIAAN PAKET HKP

Tujuan penyediaan HKP adalah mendukung pemerintah kabupaten/kota pelaksana

Pamsimas untuk:

Page 11: POB HKP 2014

5

1. Memperkuat kemitraan antara pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam

penyediaan air minum dan sanitasi;

2. Penguatan kesinambungan SPAMS di tingkat desa melalui pengaturan dan

pembinaan pasca proyek;

3. Perluasan cakupan pelayanan dan penguatan kesinambungan SPAMS di tingkat

desa;

4. Mendukung penguatan pemeliharaan pasca konstruksi;

2.3 PRINSIP PENYELENGGARAAN PAKET HKP

Prinsip penyelenggaraan HKP adalah sebagai berikut:

1. Pola kemitraan antara Pemerintah Kab/Kota dengan masyarakat dan Pemerintah

Pusat.

2. Hibah Khusus menjadi dana pendamping (sebagai stimulan) bagi porsi pendanaan

APBD dan porsi kontribusi masyarakat dalam perbaikan pelayanan air minum

berbasis masyarakat.

3. Panitia Kemitraan (Pakem) / POKJA AMPL Kabupaten/Kota memfasilitasi proses

pemilihan desa/kelurahan penerima Hibah Khusus Pamsimas untuk diputuskan dan

ditetapkan di tingkat kabupaten/kota.

4. Pagu dana Hibah Khusus adalah pagu tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, pagu

dana Paket Pamsimas Hibah Khusus untuk setiap desa/kelurahan ditentukan di

tingkat kabupaten/kota.

2.4 KETENTUAN DALAM PENYELENGGARAAN PAKET HKP

2.4.1 Ketentuan Umum

1. HKP adalah dana stimulan untuk mendukung kemandirian kabupaten/kota dalam

penyelenggaraan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Oleh

karena itu, dana ini digunakan untuk pembiayaan penyediaan air minum dan

sanitasi berbasis masyarakat yang mengadopsi pendekatan Pamsimas;

2. HKP diselenggarakan melalui pola kemitraan antara pemerintah, pemerintah

daerah, dan masyarakat atau dengan mekanisme Paket Pamsimas;

3. Pendekatan penyediaan air minum dan sanitasi dalam HKP adalah berbasis

masyarakat yang mengadopsi pendekatan Pamsimas. Dengan demikian,

optimalisasi SPAM tingkat masyarakat tetap mewajibkan adanya kontribusi

masyarakat dalam bentuk in-cash dan in-kind;

4. Pagu dana HKP dalam Paket Pamsimas adalah pagu tingkat kabupaten/kota.

Selanjutnya, pagu dana Paket HKP untuk setiap desa/kelurahan ditentukan di

tingkat kabupaten/kota berdasarkan kebutuhan optimalisasi setiap

Page 12: POB HKP 2014

6

desa/kelurahan tersebut dan evaluasi RKM (evaluasi teknis dan pembiayaan).

Dengan demikian, dana Paket HKP bagi pembiayaan optimalisasi SPAM setiap

desa/kelurahan bervariasi sesuai evaluasi kebutuhan masing-masing

desa/kelurahan sasaran;

5. Porsi HKP dalam Paket HKP yang diberikan kepada kabupaten/kota adalah

setara dengan komitmen porsi APBD kabupaten/kota;

6. Porsi APBD dalam Paket HKP minimum 40% dari total nilai Paket Pamsimas

(APBN, APBD, dan kontribusi masyarakat);

7. Pemanfaatan dana Paket HKP hanya untuk kegiatan optimalisasi prasarana dan

sarana SPAM dan pelatihan BPSPAMS di desa/kelurahan Pamsimas dengan

kinerja keberfungsian yang rendah setelah berjalan 2 tahun (berfungsi sebagian

dan/atau tidak berfungsi);

8. Dana Paket HKP hanya digunakan untuk kebutuhan Bantuan Langsung

Masyarakat (BLM) desa/kelurahan sasaran yang disalurkan langsung kepada

masyarakat untuk mendanai 80% (delapan puluh per seratus) biaya kegiatan

optimalisasi SPAM sebagaimana tertuang dalam RKM;

9. HKP hanya diberikan kepada kabupaten/kota yang terdapat desa Pamsimas

dengan SPAM yang berfungsi sebagian dan/atau tidak berfungsi, dan memiliki

komitmen dalam menjamin keberlanjutan pelayanan air minum dan sanitasi

melalui kegiatan optimlisasi SPAMS dalam rangka mendukung pencapaian target

MDGs kabupaten/kota;

10. Pakem dalam penyelenggaraan Paket HKP adalah sama dengan Pakem Pokja

AMPL Kabupaten/Kota sasaran Pamsimas II.

11. Dana HKP bersumber dari APBN dengan jumlah dana maksimum untuk setiap

desa/kelurahan sesuai kebutuhan kegiatan optimalisasi desa yang berfungsi

sebagian dan/atau tidak berfungsi dan tidak melebihi besar BLM reguler;

2.4.2 Ketentuan Khusus

Berikut ini adalah ketentuan khusus pelaksanaan HKP:

1. Pada desa lokasi optimalisasi SPAM, seluruh ketentuan dan tata cara (IMAS,

penguatan KKM/BPSPAMS, penyusunan dan evaluasi RKM, pengadaan barang

dan jasa, pengelolaan keuangan, pengamanan sosial dan lingkungan) adalah

mengikuti tata cara dalam juknis Pamsimas yang berkenaan, yaitu:

a. Petunjuk Teknis Perencanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat;

b. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat;

c. Petunjuk Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat;

d. Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan;

e. Petunjuk Teknis Pengoperasian dan Pemeliharaan;

f. Petunjuk Teknis Pengamanan Lingkungan dan Sosial;

2. RKM kegiatan optimalisasi SPAM disusun mengacu pada format RKM HID;

Page 13: POB HKP 2014

7

3. Dukungan untuk pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan:

a. Pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM) untuk pendampingan pelaksanaan

Paket HKP (selanjutnya disebut dengan FM-HKP) di tingkat desa/kelurahan

disediakan oleh APBD diluar dana BLM APBD untuk Paket HKP. Jumlah

FM-HKP menyesuaikan dengan kebutuhan pendampingan desa/kelurahan,

sebagaimana dijelaskan dalam TOR FM-HKP pada lampiran;

b. Pelatihan FM-HKP disediakan oleh CPMU.

2.5 PEMANFAATAN DANA PAKET HKP

2.5.1 Kegiatan yang Dibiayai melalui Paket HKP

1) Optimalisasi SPAM

a. Optimalisasi SPAM, yaitu kegiatan pemulihan SPAM tidak berfungsi/berfungsi

sebagian pada desa/kelurahan yang pernah menjadi lokasi Pamsimas.

b. Optimalisasi SPAM ditujukan untuk menambah jumlah penerima manfaat

(jumlah pengguna baru) di luar jumlah pengguna SPAM saat ini pada

desa/kelurahan tersebut, membantu meningkatkan kualitas pelayanan SPAM

tingkat desa/kelurahan;.

2) Pelatihan BPSPAMS

Kegiatan peningkatan kapasitas kelembagaan BPSPAMS untuk mendukung

kegiatan pemulihan dan pengembangan SPAMS, seperti pelatihan pemeliharaan

SPAMS dan keuangan BPSPAMS

2.5.2 Kegiatan yang Tidak Dibiayai melalui Paket HKP (Negative List)

Daftar kegiatan yang TIDAK BOLEH dibiayai Paket HKP adalah sebagai berikut:

1) Daftar kegiatan yang termasuk negative list dalam Juknis Pelaksanaan Kegiatan

Pamsimas di Tingkat Masyarakat;

2) Penyelesaian kegiatan (fisik dan non fisik) desa-desa Pamsimas tahun-tahun

sebelumnya;

3) Pembiayaan utusan desa/kelurahan dalam pelatihan asosiasi pengelola SPAM

dan Sanitasi perdesaan serta pelatihan dan sosialisasi Paket HKP di tingkat

kabupaten/kota.

4) Pembangunan sarana sanitasi sekolah, individual, dan komunal di perdesaan dan

peri urban

Page 14: POB HKP 2014

8

BAB 3. PENYELENGGARAAN PAKET HKP

3.1 KRITERIA PEMILIHAN PENERIMA PAKET HKP

Pemilihan penerima Paket HKP terdiri dari pemilihan kabupaten/kota dan pemilihan

desa/kelurahan. Pemilihan kabupaten/kota terdiri dari dua tahap, yaitu tahap

prakualifikasi dan tahap penilaian proposal. Setelah penetapan kabupaten/kota

penerima, selanjutnya kabupaten/kota penerima HKP menetapkan daftar desa/

kelurahan sasaran Paket HKP berikut pagu indikatif masing-masing desa/kelurahan.

Berikut ini adalah kriteria pemilihan penerima Paket HKP untuk kabupaten/kota dan

desa/kelurahan.

3.1.1 Kriteria Pemilihan Kabupaten/Kota

A. Kriteria Prakualifikasi

Kriteria prakualifikasi kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

1) Terdapat desa sasaran Pamsimas dengan kondisi SPAMS yang tidak

berfungsi dan/atau berfungsi sebagian, sesuai dengan data SIM Pamsimas.

2) Di tingkat kabupaten/kota telah terbentuk Asosiasi Pengelola SPAMS

Perdesaan.

Data yang digunakan untuk seleksi prakualifikasi kabupaten/kota adalah

bersumber Data SIM Pamsimas.

B. Penilaian Proposal Kabupaten/Kota

Kabupaten/kota yang memenuhi kriteria prakualifikasi akan diundang untuk

mengajukan proposal pemanfaatan dana Paket HKP. Penilaian proposal

didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

1) Komitmen penyediaan dana BLM APBD untuk Paket HKP.

2) Efisiensi pembiayaan optimalisasi SPAM terhadap pemulihan target jumlah

penerima manfaat.

3) Rencana tambahan jumlah pemanfaat SPAM melalui pembiayaan Paket HKP;

Proposal kabupaten/kota untuk mendapatkan HKP, selanjutnya disebut dengan

Proposal Paket HKP Kabupaten/Kota, memuat:

1) Surat pernyataan Bupati/Walikota yang berisikan:

a. Jumlah dana BLM APBD untuk Paket HKP sebagai komitmen

kabupaten/kota, yang besarnya minimum 40% dari total kebutuhan

investasi optimalisasi SPAM pada seluruh desa/kelurahan sasaran.

Page 15: POB HKP 2014

9

b. Kesiapan pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM-HKP) diluar dana BLM

APBD untuk Paket HKP;

c. Kesediaan mengikuti petunjuk teknis Paket HKP;

d. Kesediaan untuk menyampaikan salinan APBD/APBD perubahan yang

menyatakan anggaran untuk BLM Paket HKP dan biaya FM-HKP.

2) Formulir Proposal Paket HKP sebagaimana format dalam lampiran petunjuk

teknis ini.

3) Lampiran dokumen sumber data-data yang digunakan dalam proposal:

a. Salinan Berita Acara Hasil Seleksi Proposal Desa/Kelurahan

b. Salinan Proposal Desa/Kelurahan yang digunakan dalam menyusun

proposal kabupaten/kota

Hanya proposal yang lengkap (memuat butir (1), (2), dan (3)) yang masuk dalam

tahap penilaian proposal.

Daftar kabupaten/kota yang memenuhi kriteria prakualifikasi dan yang

mengajukan proposal serta daftar kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai

penerima HKP akan diumumkan melalui website Pamsimas.

3.1.2 Kriteria Pemilihan Desa/Kelurahan Sasaran Paket HKP

Pemilihan desa/kelurahan dan pengambilan keputusan mengenai desa/kelurahan

sasaran Paket HKP sepenuhnya dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota.

Sesuai dengan ketentuan pemanfaatan dana Paket HKP, kabupaten/kota wajib

menerapkan kriteria pemilihan desa/kelurahan sasaran Paket HKP sebagaimana

dalam petunjuk teknis ini. Kabupaten/kota tetap dapat menambahkan kriteria lain

berdasarkan kearifan lokal sepanjang tidak bertentangan dengan kriteria yang telah

ditentukan tersebut.

Kriteria pemilihan desa/kelurahan sasaran Paket HKP Optimalisasi adalah:

1) Telah menyelesaikan seluruh kegiatan Pamsimas, dan sudah berlangsung

minimal 2 tahun;

2) Merupakan desa Pamsimas (reguler atau replikasi) dengan SPAM yang telah

beroperasi minimal 2 (dua) tahun, namun tidak berfungsi dan/atau sebagian

berfungsi;

3) Mempunyai potensi menambah jumlah pemanfaat SPAM minimal 30% dari

jumlah pemanfaat semula;

4) Masyarakat bersedia kontribusi minimal 20% dari total usulan pembiayaan

kegiatan pengembangan/optimalisasi SPAM tingkat desa/kelurahan. Kontribusi ini

dalam bentuk in cash 4% (baik dari dana yang dikumpulkan dari masyarakat

maupun dana kas BPSPAMS) dan in kind sebesar 16%;

5) Memenuhi biaya pembangunan SPAM per penerima manfaat yang efisien;

Page 16: POB HKP 2014

10

6) Masyarakat bersedia meningkatkan kualitas pelayanan SPAM secara

berkelanjutan melalui penerapan tariff pemakaian yang dapat memenuhi biaya

operasional, pemeliharaan, dan recovery dengan pernyataan tertulis yang

ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah, Ketua BPSPAMS, dan Ketua KKM;

7) Desa/kelurahan bersedia untuk menyediakan Kader Pemberdayaan Masyarakat

(KPM) yang fokus dalam bidang AMPL (Kader AMPL) (dengan pernyataan tertulis

yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah) untuk menjadi mitra LKM/KKM dan

BPSPAMS dalam pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan.

3.2 PELAKU PENYELENGGARAAN PAKET HKP

3.2.1 Pelaku Tingkat Pusat

A. CPMU

Sebagai bagian dari tugas utama CPMU dan PIU (Direktorat Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa dan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah

Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dan Direktorat Jenderal Cipta

Karya, Kementerian Pekerjaan Umum), CPMU dan PIU bertanggung jawab dalam

penyelenggaraan Paket HKP. Ketua CPMU dan Wakil Ketua CPMU Direktorat

Jenderal Bina Pembangunan Daerah memimpin proses penyelenggaraan Paket

HKP.

Tugas CPMU dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi:

1) Melaksanakan seleksi prakualifikasi dan mengumumkan hasil prakualifikasi

kepada kabupaten/kota;

2) Melakukan evaluasi atau penilaian proposal Paket HKP kabupaten/ kota;

3) Merekomendasikan daftar kabupaten/kota penerima HKP dan besar porsi APBN

untuk penyelenggaraan kegiatan HKP kepada Executing Agency Program

Pamsimas;

4) Melaksanakan pemantauan kemajuan pelaksanaan Paket HKP tingkat kabupaten

/kota;

5) Melaporkan hasil pelaksanaan Paket HKP kepada Executing Agency Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dengan tembusan kepada

provinsi dan kabupaten/kota penerima HKP.

B. Satker Pusat Pembinaan Pamsimas, Direktorat Jenderal Cipta Karya

Tugas Satker Pembinaan Pamsimas dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi:

1) Memastikan ketersediaan dana APBN untuk penyelenggaraan Paket HKP

berdasarkan hasil penetapan kabupaten/kota penerima HKP;

2) Menyediakan kegiatan dan anggaran pelatihan FM-HKP;

Page 17: POB HKP 2014

11

3) Mengelola dan melakukan pencairan dana APBN Paket HKP atau menyalurkan

dana APBN-HKP kepada Satker kabupaten/kota pelaksana Pamsimas;

4) Melaporkan kemajuan penggunaan dana HKP kepada CPMU berdasarkan

laporan Satker Kabupaten/Kota.

C. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Nasional

Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Nasional dalam penyelenggaraan

Paket HKP meliputi:

1) Membantu CPMU mensosialisasikan Paket HKP melalui koordinasi dengan

Asosiasi di tingkat kabupaten/kota;

2) Membantu CPMU dalam memantau pelaksanaan Paket HKP;

3) Membantu CPMU menilai proposal kabuipaten/kota dan desa calon sasaran

HKP;

4) Berkoodinasi dengan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat kabupaten /

kota untuk memastikan kabupaten/kota dan desa sasaran menyusun dan

menyampaikan proposal tepat waktu.

D. Konsultan Manajemen (Central Management and Advisory Consultant,

CMAC)

Tugas Konsultan CMAC dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi:

1) Membantu CPMU melakukan seleksi prakualifikasi kabupaten/kota;

2) Membantu CPMU untuk memastikan pelaksanaan HKP sesuai dengan buku

Petunjuk Teknis;

3) Membantu CPMU dalam memantau progres pelaksanaan Paket HKP melalui SIM

Pamsimas;

4) Berkoordinasi dengan ROMS (Tenaga Koordinator Provinsi, LGS dan Koordinator

Pelatihan untuk mempersiapkan dan mengawal pelaksanaan HKP.

3.2.2 Pelaku Tingkat Provinsi

Pelaku utama penyelenggaraan Paket HKP di tingkat provinsi terdiri dari Pokja AMPL

Provinsi dan Provincial Project Management Unit (PPMU).

A. Pokja AMPL Provinsi

Tugas Pokja AMPL Provinsi dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi:

1) Membantu memastikan proposal Paket HKP kabupaten/kota yang akan diajukan,

memenuhi ketentuan dalam Juknis Paket HKP dan disampaikan tepat waktu

kepada CPMU;

Page 18: POB HKP 2014

12

2) Memantau kemajuan pelaksanaan Paket HKP di kabupaten/kota yang termasuk

dalam wilayahnya sebagai bagian dari pelaporan kemajuan pelaksanaan

Pamsimas kepada Gubernur dengan tembusan kepada CPMU;

3) Memberikan masukan/rekomendasi kepada Pokja AMPL Kabupaten/Kota bagi

perbaikan kualitas pelaksanaan Paket HKP.

B. PPMU

Tugas PPMU dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi:

1. Menfasilitasi pelatihan bagi seluruh Fasilitator Masyarakat, termasuk FM HKP,

sesuai Rencana Kerja Pamsimas;

2. Jika diperlukan DPMU, memberikan masukan/rekomendasi dalam proses

rekrutmen dan pembinaan kualitas pendampingan FM HKP;

3. Membantu Pokja AMPL Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan Paket HKP di

tingkat kabupaten/kota, serta memberikan masukan/rekomendasi untuk

peningkatan kinerja;

4. Memastikan laporan pelaksanaan Paket HKP termasuk dalam laporan rutin

DPMU kabupaten/kota penerima HKP.

C. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Provinsi

Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat provinsi dalam

penyelenggaraan Paket HKP meliputi:

1) Memastikan semua Asosiasi tingkat kabupaten/kota diwilayah kerjanya mendapat

informasi tentang HKP

2) Mendorong Asosiasi tingkat kabupaten/kota untuk berperan aktif

3) Mengumpulkan laporan dari Asosiasi kab/kota dan memberikan feedback

terutama kaitannya dengan peran pelaku di tingkat provinsi.

4) Mengkoordinir Asosiasi kab/kota di wilayah kerjanya untuk menyediakan data

progress pelaksanaan dalam pertemuan koordinasi di tingkat provinsi.

D. Konsultan Manajemen (ROMS) Tingkat Provinsi

Tugas ROMS Provinsi dalam penyelenggaraan Paket HKP meliputi:

1) Mengadvokasi pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan alokasi APBD

untuk pelakasanaan HKP

2) Memastikan pelaku Pamsimas di tingkat kabupaten/kota memahami HKP dengan

baik.

3) Berkoordinasi dengan ROMS kabupaten/kota untuk memastikan pemerintah

kab/kota menyusun dan menyampaikan proposal HKP dengan tepat waktu.

Page 19: POB HKP 2014

13

4) Memberikan dukungan kepada ROMS Kab/Kota dalam pelaksanaan HKP.

3.2.3 Pelaku Tingkat Kabupaten/Kota

Pelaku utama penyelenggaraan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota terdiri dari

Pokja AMPL Kabupaten/Kota, Panitia Kemitraan Pokja AMPL, DPMU, Satker

Kabupaten/Kota dan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan..

A. Pokja AMPL Kabupaten/Kota

Tugas Pokja AMPL dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah

sebagai berikut:

1) Memimpin sosialisasi adanya peluang kabupaten/kota memperoleh Hibah Khusus

Pamsimas kepada desa/kelurahan dan kecamatan dan mengundang

desa/kelurahan mengajukan proposal menjadi desa sasaran Paket HKP;

2) Menyusun Proposal Paket HKP berdasarkan hasil seleksi desa/kelurahan oleh

Panitia Kemitraan, menyampaikannya kepada Bupati/Walikota untuk mendapat

persetujuan, dan mengajukannya sesuai periode pemasukan proposal Paket HKP

kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL Provinsi dan PPMU;

3) Memastikan RKPD dan KUA-PPAS (tahun pelaksanaan Paket HKP) memuat nilai

BLM APBD dan biaya fasilitator masyarakat (FM-HKP) sesuai Proposal Paket

HKP;

4) Pasca penetapan, pada kabupaten/kota penerima HKP, Pokja AMPL:

a. Menfasilitasi penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama Paket HKP

b. Menyiapkan Surat Keputusan Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar

Desa/Kelurahan Sasaran Paket HKP

c. Berkoordinasi dengan DPMU agar DPMU menseleksi dan merekrut FM-HKP

sesuai kualifikasi dan jumlah yang dibutuhkan

5) Memberikan persetujuan pada RKM-HKP yang telah lulus dievaluasi oleh Pakem;

6) Memantau kemajuan pelaksanaan Paket HKP di tingkat kabupaten/kota sebagai

bagian dari pelaporan kemajuan pelaksanaan Pamsimas kepada Bupati dengan

tembusan kepada Pokja AMPL Provinsi.

B. Panitia Kemitraan Pokja AMPL

Tugas Panitia Kemitraan Pokja AMPL dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-

kurangnya adalah sebagai berikut:

1) Membantu Pokja AMPL dalam mensosialisasikan adanya peluang

kabupaten/kota memperoleh Hibah Khusus Pamsimas kepada desa/kelurahan

dengan SPAMS yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian dan

kecamatan, serta mengundang desa/kelurahan mengajukan proposal untuk

menjadi desa sasaran Paket HKP;

Page 20: POB HKP 2014

14

2) Melaksanakan seleksi dan verifikasi calon desa/kelurahan sasaran, yang secara

garis besar mengikuti langkah-langkah Pemilihan Desa Sasaran Program

Pamsimas;

3) Merekomendasikan daftar desa/kelurahan sebagai sasaran Paket HKP untuk

dimuat dalam Proposal Paket HKP Kabupaten/Kota;

4) Merekomendasikan nilai BLM APBD dan biaya fasilitator masyarakat (FM-HKP)

berdasarkan hasil seleksi desa/kelurahan untuk dimuat dalam RKPD dan KUA-

PPAS tahun pelaksanaan Paket HKP;

5) Membantu Pokja AMPL Kabupaten/Kota menyusun Proposal Paket HKP yang

lengkap dengan lampirannya;

6) Menyampaikan Proposal Paket HKP sesuai batas waktu pengajuan proposal;

7) Pasca penetapan kabupaten/kota penerima HKP membantu Pokja AMPL dalam:

a. Menfasilitasi penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama Paket HKP

b. Menyiapkan Surat Keputusan Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar

Desa/Kelurahan Sasaran Paket HKP

c. Koordinasi dengan DPMU agar menseleksi dan merekrut FM-HKP sesuai

kualifikasi dan jumlah yang dibutuhkan

8) Mengevaluasi RKM HKP dengan berkoordinasi dengan DPMU;

9) Melaporkan RKM HKP yang lulus evaluasi Pakem kepada Ketua Pokja AMPL

untuk mendapat persetujuan Ketua Pokja AMPL;

10) Menfasilitasi penyelesaian/penanganan pengaduan masyarakat sehubungan

dengan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Paket HKP;

11) Mengevaluasi dan melaporkan kemajuan kegiatan dan keuangan pelaksanaan

Paket HKP tingkat kabupaten/kota kepada Ketua Pokja AMPL.

C. District Project Management Unit (DPMU)

Tugas DPMU dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah sebagai

berikut:

1) Merekrut FM-HKP dan melaporkan daftar nama FM HKP kepada CPMU;

2) Memastikan FM HKP mendapat pelatihan sesuai Rencana Kerja Pamsimas;

3) Berkoordinasi dengan Panitia Kemitraan dalam evaluasi RKM-HKP;

4) Mengesahkan RKM-HKP yang telah disetujui Pokja AMPL Kabupaten/Kota;

5) Menfasilitasi SPPB antara Satker Kabupaten/Kota dengan KKM/BPSPAMS;

6) Merekomendasikan pencairan BLM Paket HKP kepada KKM/BPSPAMS (baik

BLM yang bersumber dari porsi APBN maupun dari porsi APBD);

7) Mengelola dan memonitor pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan;

Page 21: POB HKP 2014

15

8) Melaporkan kemajuan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan (kinerja dan

keuangan) kepada Ketua Pokja AMPL Kabupaten/Kota dan memberikan

masukan/rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan, dengan

tembusan kepada PPMU;

9) Memonitor dan mengevaluasi kebutuhan peningkatan kapasitas pengelolaan

Paket HKP di tingkat kabupaten/kota;

10) Memastikan laporan pelaksanaan Paket HKP termasuk dalam laporan kegiatan

Pamsimas kabupaten/kota penerima HKP;

11) Mengevaluasi kinerja FM HKP.

D. Satker Kabupaten/Kota

Tugas Satker Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya

adalah sebagai berikut:

1) Memobilisasi FM-HKP;

2) Melakukan kontrak kerja dengan KKM/BPSPAMS dengan fasilitasi DPMU;

3) Membuat SPP (Surat Perintah Pembayaran) sesuai dengan rekomendasi DPMU;

4) Berdasarkan rekomendasi DPMU, menerbitkan SPM-LS dan persetujuan

pencairan BLM Paket HKP kepada KKM/BPSPAMS;

5) Memberikan data laporan keuangan yang diperlukan DPMU dalam menyusun

kemajuan bulanan pelaksanaan Paket HKP di tingkat desa/kelurahan;

6) Memastikan kemajuan penyerapan anggaran tercatat pada aplikasi E-mon

(electronic monitoring) dan SP2D online.

E. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kabupaten/Kota

Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kabupaten/kota dalam

pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut

1) Berkoordinasi dengan ROMS Kab/Kota menyediakan data real keberfungsian

SPAMS di desa-desa anggotanya bagi pemerintah kab/kota

2) Membantu Pokja AMPL/Pakem dalam mensosialisasikan Paket HKP;

3) Memastikan desa sasaran menyusun proposal HKP;

4) Memantau dan melaporkan pelaksanaan Paket HKP kepada Pokja AMPL/

Pakem.

F. Konsultan Manajemen (ROMS) Kabupaten/Kota dan FK

Tugas ROMS Kabupaten/Kota dan FK dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-

kurangnya adalah sebagai berikut

1) Berkoordinasi dengan Asosiasi menyediakan data real keberfungsian SPAMS di

desa bagi pemerintah kab/kota;

Page 22: POB HKP 2014

16

2) Mengadvokasi pemerintah kab/kota untuk menyediakan alokasi APBD bagi

kegiatan Paket HKP.

3) Membantu Pokja AMPL/Pakem dalam mensosialisasikan Paket HKP ke desa

calon sasaran;

4) Memfasilitasi pemerintah kab/kota dan desa sasaran dalam penyusuna proposal

HKP;

5) Memantau dan melaporkan pelaksanaan Paket HKP kepada Pokja AMPL/

Pakem, DPMU dan Satker Pengelola Pamsimas.

3.2.4 Pelaku Tingkat Kecamatan

Pelaku tingkat kecamatan adalah SKPD Kecamatan dan Sanitarian Puskesmas.

Tugas SKPD Kecamatan dalam pelaksanaan Paket HKP sekurang-kurangnya adalah

sebagai berikut:

1) Menfasilitasi proses seleksi desa sasaran Paket HKP sebagaimana peran Camat

pada Petunjuk Teknis Pemilihan Desa Sasaran Program Pamsimas;

2) Membantu Pokja AMPL dan DPMU dalam mengkoordinasikan dan memantau

pelaksanaan kegiatan Paket HKP pada desa/kelurahan di wilayahnya;

3) Membantu Pokja AMPL dan DPMU dalam menyelesaikan isu/permasalahan dan

fasilitasi kerjasama antar desa/kelurahan di wilayahnya.

4) Membantu penanganan pengaduan masyarakat pada penyelenggaraan Paket

HKP.

3.2.5 Pelaku Tingkat Desa/Kelurahan

Pelaku tingkat desa/kelurahan adalah sesuai kelembagaan yang dikembangkan oleh

Pamsimas, demikian juga dengan tugas-tugasnya, seperti KKM (sebelumnya disebut

BKM atau LKM), Satuan Pelaksana (Satlak), dan BPSPAMS.

Pada desa/kelurahan sasaran yang KKMnya sudah tidak aktif atau sudah beralih

fungsi menjadi BPSPAMS, maka desa/kelurahan itu perlu memilih anggota baru KKM

sesuai dengan tata cara pemilihan dan persyaratan dalam Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat. Demikian juga halnya jika pengurus

BPSPAMS tidak aktif maka dapat dilakukan pemilihan pengurus baru.

Dalam pelaksanaan Paket HKP, masyarakat mendapatkan dukungan bantuan teknis

yang disediakan oleh Pamsimas II, Fasilitator Masyarakat HKP (FM-HKP). FM-HKP

akan mendampingi masyarakat sehari-harinya selama pelaksanaan kegiatan Paket

HKP baik kegiatan infrastruktur maupun kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan.

Page 23: POB HKP 2014

17

3.3 TATA CARA PENYELENGGARAAN PAKET HKP

Tata cara penyelenggaraan Paket HKP beserta pelaksana dan pendukung pelaksananya

dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut ini.

Page 24: POB HKP 2014

18

Tabel 1. Tentatif Jadwal dan Tata Cara Penyelenggaraan Paket HKP

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

1 Penilaian prakualifikasi

kabupaten/kota

berdasarkan data SIM.

Memilih kab/kota berdasarkan

kriteria pra kualifikasi dengan

menggunakan Data SIM

X

CPMU dan PIU Advisory dan CMAC

Daftar

kabupaten/kota

yang lulus seleksi

prakualifikasi (long

list). Long list

diumumkan dalam

website Pamsimas

2 Sosialisasi perihal

peluang kab/kota

memperoleh HKP, sesuai

hasil prakualifikasi

Mensosialisasikan adanya

peluang kab/kota memperoleh

HKP dan mengundang

mengajukan proposal untuk

menjadi Kab/kota sasaran

Paket HKP

X

CPMU dan PIU Advisory dan CMAC

Daftar kab/kota

yang hadir dan yang

berminat

mengajukan

proposal (long list)

3 Penyampaian undangan

pengajuan proposal

Paket HKP kepada

kabupaten/kota yang

termasuk dalam long list.

Menyusun serta

menyampaikan surat

undangan kepada

Bupati/Walikota dari

kabupaten/kota dalam long-

list untuk menyampaikan

proposal

X

CPMU Advisory dan CMAC Surat undangan

penyampaian

proposal kepada

kabupaten/kota

serta pengumuman

dan dokumen terkait

dalam website

Page 25: POB HKP 2014

19

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

4 Sosialisasi kepada

Desa/Kel dan Kec perihal

peluang kab/kota

memperoleh HKP

Mensosialisasikan adanya

peluang kab/kota memperoleh

HKP kepada desa/kelurahan

& kecamatan dan

mengundang desa/kelurahan

mengajukan proposal untuk

menjadi desa sasaran Paket

HKP

X

Pokja AMPL

Kab/Kota

District Coordinator

LG Specialist ROMS

Daftar desa/kel yang

hadir dan daftar

desa/kel yang

berminat

mengajukan

proposal

5 Penyusunan proposal

Paket HKP

Pokja AMPL mengkoordinir

penyusunan proposal

pemanfaatan Paket HKP X X

Pakem dan Pokja

AMPL

District Coordinator

LG Specialist ROMS

Proposal

pemanfaatan Paket

HKP

6 Penyampaian proposal

oleh Pokja AMPL

KabKota kepada CPMU

dengan tembusan

kepada Pokja AMPL

masing-masing

Penyampaian proposal sesuai

dengan format yang tersedia,

disertai dengan dokumen

pendukungnya X

Pokja AMPL

Kab/Kota

District Coordinator Proposal sesuai

dengan format yang

disediakan dalam

website serta

dokumen

pendukungnya

Page 26: POB HKP 2014

20

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

Memastikan seluruh proposal

diterima dengan tepat waktu

oleh CPMU

Pokja AMPL Prov LG Specialist ROMS

7 Penilaian proposal

kabupaten/kota dan

penyusunan ranking

proposal

Penilaian proposal Paket HKP

berdasarkan kriteria penilaian

proposal X X

CPMU dan PIU Advisory dan CMAC Urutan ranking

kab/kota

berdasarkan skor

proposal masing-

masing

8 Penyusunan

rekomendasi daftar

kabupaten/kota calon

penerima HKP

Penyusunan berita acara hasil

seleksi kab/kota dan usulan

daftar kabupaten/kota

penerima HKP beserta nilai

pagu HKP

X

CPMU dan PIU Advisory dan CMAC Daftar kab/kota

yang diusulkan

sebagai penerima

HKP

Page 27: POB HKP 2014

21

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

9 Penyampaian

rekomendasi daftar

kabupaten/kota penerima

HKP kepada DJCK

Kementerian Pekerjaan

Umum

a. Penyampaian daftar kabupaten/kota penerima HKP beserta nilai pagu HKP kepada DJCK

b. Rancangan SK Penetapan

c. Rancangan naskah Perjanjian Kerjasama Paket HKP

X

CPMU Advisory dan CMAC Daftar kab/kota

yang diusulkan

sebagai penerima

HKP

10 Penetapan daftar

kabupaten/kota penerima

HKP beserta nilai pagu

HKP yang disetujui

Pengesahan daftar

kabupaten/kota beserta pagu

HKP melalui SK Dirjen Cipta

Karya X

DJCK dan CPMU Advisory dan CMAC Pengumuman SK

penetapan

kabupaten/kota

penerima HKP

dalam website

11 Penandatanganan

Naskah Perjanjian

Kerjasama (PKS)

Kegiatan Paket HKP

Penandatanganan PKS

antara Dir PAM dengan

Bupati/Walikota X X

CPMU Advisory, CMAC,

ROMS

PKS yang sudah

ditandatangani

dimuat dalam SIM

Page 28: POB HKP 2014

22

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

12 Penetapan daftar

desa/kel sasaran Paket

HKP dengan SK

Bupati/Walikota

Penetapan daftar desa/kel

sesuai jumlah desa/kel

sasaran dalam naskah

perjanjian kerjasama X

Pokja AMPL

Kab/Kota

District Coordinator SK Bupati/Walikota

perihal Daftar

Desa/Kel Sasaran

HKP

13 Seleksi dan Rekrutmen

FM HKP

Seleksi sesuai TOR FM HKP

X X

DPMU

Satker PIP

District Coordinator

Fasilitator Keberlan-

jutan

Daftar FM HKP

14 Pelatihan FM HKP Dilaksanakan oleh CPMU

X

CPMU

PPMU

CMAC, ROMS

FM HKP yang siap

mendampingi

pelaksanaan HKP

15 Penyampaian salinan

APBD yang memuat

alokasi APBD untuk

Paket HKP kepada

CPMU

Penyampaian DPA yang

memuat ketersediaan alokasi

APBD untuk BLM Paket, dan

FM sebagai bentuk

pelaksanaan komitmen

kab/kota sesuai Perjanjian

Kerjasama Keg Paket HKP

X

Pokja AMPL Kab District Coordinator

LG Specialist ROMS

Salinan DPA untuk

Paket HKP diterima

CPMU

Page 29: POB HKP 2014

23

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

16 Perencanaan tingkat

masyarakat sesuai

dengan siklus Pamsimas

Pendampingan tingkat

masyarakat sesuai dengan

siklus Pamsimas pada desa

optimalisasi X X

FM District Coordinator

Fasilitator Keberlan-

jutan

Kelembagaan

tingkat

desa/kelurahan

berfungsi (KKM dan

Satlak) dan

Rancangan RKM

diterima oleh Pakem

17 Evaluasi RKM-HKP Evaluasi RKM –HKP sesuai

dengan tata cara evaluasi

RKM desa sasaran regular

X X

DPMU

Pakem

FM-HKP

Fas. Keberlan-jutan

District Coordinator

Rekomendasi

Pakem kepada

Pokja AMPL

mengenai RKM

yang telah lulus

evaluasi untuk

mendapat

persetujuan Ketua

Pokja AMPL

18 Penandatanganan Surat

Perjanjian Pemberian

Bantuan (SPPB) Paket

HKP

a. Penyusunan rancangan SPPB

b. Penandatangan SPPB

X

Satker PIP Kab/Kota

dan DPMU

FM-HKP

Fas. Keberlan-jutan

District Coordinator

SPPB

ditandatangani

Page 30: POB HKP 2014

24

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

19 Pencairan dana BLM Tahap I (Tahap I bisa APBN 100% atau APBD 100%), pelaksanaan kegiatan tingkat desa/kelurahan, dan pelaporan pertanggungjawaban penggunaan dana BLM Tahap I

a. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pelatihan masyarakat sesuai dengan RKM

b. Penyusunan dokumen pencairan dana sesuai dengan RKM

c. Penyusunan dokumen pertanggungjawaban pencairan dana

X

KKM dan Satlak FM-HKP

Fas. Keberlan-jutan

District Coordinator

Dokumen pencairan dan pertanggung-jawaban tersedia, serta informasi terkait termuat dalam SIM

Pemantauan atau uji petik

terhadap pelaksanaan

pekerjaan di tingkat

masyarakat, terutama untuk

melihat kemanfaatan dan

kesesuaian pekerjaan dengan

RKM

X

Pakem District

Coordinator

Laporan hasil

pemantauan

Page 31: POB HKP 2014

25

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

20 Pencairan dana BLM

Tahap II (Tahap II bisa

APBN 100% atau APBD

100%), pelaksanaan

kegiatan tingkat

desa/kelurahan dan

pelaporan

pertanggungjawaban

penggunaan dana BLM

Tahap II

a. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pelatihan masyarakat sesuai dengan RKM

b. Penyusunan dokumen pencairan dana sesuai dengan RKM

c. Penyusunan dokumen pertanggungjawaban pencairan dana

X

KKM dan Satlak FM-HKP

Fas. Keberlan-jutan

District Coordinator

Dokumen pencairan dan pertanggung-jawaban tersedia, serta informasi terkait termuat dalam SIM

Pemantauan atau uji petik

terhadap pelaksanaan

pekerjaan di tingkat

masyarakat, terutama untuk

melihat kemanfaatan dan

kesesuaian pekerjaan dengan

RKM

X

Pakem District Coordinator Laporan hasil

pemantauan

21

Laporan Penyelesaian

Pelaksanaan Kegiatan

dan Pemeriksaan Hasil

kegiatan HKP di

lapangan

Penyusunan laporan

penyelesaian pelaksanaan

kegiatan X

KKM FM-HKP Rancangan laporan

Page 32: POB HKP 2014

26

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

a. Penelaahan laporan, pemeriksaan hasil kegiatan HKP, dan rekomendasi untuk perbaikan

b. Jika ada sisa dana, maka merekomendasikan pemanfaatan sisa dana sesuai dengan kebutuhan eksisting

Memastikan komitmen masyarakat untuk keberlanjutan pelayanan SPAM

X

Pakem dan DPMU FM-HKP

Fas. Keberlan-jutan

District Coordinator

Laporan Akhir yang

disahkan

22 Surat Pernyataan

Penyelesaian

Pelaksanaan Kegiatan

(SP3K) HKP dan

Serah-terima

pengelolaan kegiatan

a. Penandatanganan dokumen SP3K HKP

b. Penandatanganan dokumen serah terima pengelolaan kegiatan

(pada HKP 2013 adalah Desember 2013)

X

KKM dan BPSPAMS FM-HKP

Fas. Keberlan-jutan

District Coordinator

Dokumen yang

ditandatangani

Page 33: POB HKP 2014

27

No Kegiatan Keterangan

Jadwal

Pelaksana Pendukung

Pelaksana Hasil

Mart

-Mei

Ju

ni

Ju

li

Ag

ustu

s

Sep

tem

ber

Okto

ber

No

vem

ber

Desem

ber

23 Penyusunan laporan

penyelenggaraan Paket

Pamsimas di tingkat

kabupaten/kota

a. Laporan akhir kinerja dan keuangan

b. Pembahasan laporan dengan Pokja AMPL dan SKPD terkait

x

Pakem Fas. Keberlanjutan

District Coordinator

LG Specialist ROMS

Rancangan final

laporan

penyelenggaraan

Paket Pamsimas

Page 34: POB HKP 2014

28

Bagan 1. Tahapan Kegiatan Paket HIK dan HKP

HIK HKP Seleksi

Pra Kualifikasi HIK/HKP

(mnggunakan Data SIM)

KAB/KOTA

PELAKSANA PAMSIMAS

CPMU mengundang Kab/Kota untuk

sosialisasi Paket HKP

CPMU mengundang Kab/Kota untuk

menyusun Proposal Paket HIK

Pokja AMPL Kab/Kota menyampaikan proposal HIK kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL Prov

Pakem Pokja AMPL

menyusun Proposal

CPMU menilai Proposal Paket HIK

Penetapan Ranking

Kab/Kota

Penetapan Penerima HIK

Pelaksanaan Paket HIK di tingkat Masyarakat

Menandatangani Perjanjian

Kerjasama Kegiatan Paket HIK

CPMU mengundang Kab/Kota untuk

menyusun Proposal Paket HKP

Pakem Pokja AMPL menyusun Proposal

Pokja AMPL Kab/Kota menyampaikan proposal HKP kepada CPMU dengan

tembusan kepada Pokja AMPL Prov

CPMU menilai Proposal Paket HKP

Penetapan Ranking

Kab/Kota

Penetapan Penerima

HKP

Pokja AMPL/Pakem/ Asosiasi sosialisasi

HKP ke desa sasaran

KKM/Satlak menyusun Proposal

Pokja AMPL/Pakem/ Asosiasi sosialisasi

HIK ke desa sasaran

KKM/Satlak

menyusun Proposal

Menandatangani Perjanjian

Kerjasama Kegiatan Paket HKP

Pelaksanaan Paket HKP di tingkat Masyarakat

Page 35: POB HKP 2014

29

BAB 4. PENGELOLAAN KEUANGAN

PAKET PAMSIMAS - HKP

4.1 KOMPONEN PENDANAAN

4.1.1 BLM Desa/Kelurahan Sasaran

BLM Desa/Kelurahan sasaran bersumber dari porsi APBD dan porsi APBN dalam

dana Paket HKP. BLM untuk masing-masing desa/kelurahan bersumber dari APBD

dan APBN dengan porsi pendanaan yang sama atau porsi APBD minimal 40% dari

total kebutuhan pengembangan/optimalisasi di desa/kelurahan sasaran tersebut.

Penetapan pagu BLM untuk setiap desa/kelurahan sasaran diputuskan di tingkat

kabupaten/kota.

Pemanfaatan BLM Desa/Kelurahan sasaran HKP adalah mengikuti pengaturan

pemanfaatan BLM pada desa/kelurahan sasaran reguler. Ketentuan mengenai biaya

operasional (BOP) untuk KKM menggunakan ketentuan sebagaimana diatur dalam

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat.

4.1.2 Bantuan Operasional Pendukung (BOP) Panitia Kemitraan

Besar BOP adalah 3-5% dari nilai BLM Paket HKP. BOP Panitia Kemitraan untuk

pelaksanaan Paket HKP ini berasal dari APBD di luar porsi BLM APBD untuk Paket

HKP.

Penggunaan dana BOP dilakukan berdasarkan rencana kerja Panitia Kemitraan dan

rencana penggunaan dana yang disetujui oleh Pokja AMPL Kabupaten/Kota.

BOP digunakan untuk hal-hal yang mendukung kegiatan Paket HKP, sekurang-

kurangnya sebagai berikut:

a. Biaya monitoring – sesuai Rencana Kerja Panitia Kemitraan

b. Biaya alat tulis

c. Biaya penyusunan laporan

d. Biaya komunikasi

e. Biaya pertemuan terkait Paket HKP

f. Kegiatan peningkatan kapasitas, misalnya lokakarya dan pelatihan, yang

berkaitan dengan Paket HKP

Page 36: POB HKP 2014

30

4.1.3 Fasilitator Masyarakat-HKP

Fasilitator pendamping pelaksanaan Paket HKP di tingkat masyarakat didanai

dengan APBD diluar porsi BLM APBD pada Paket HKP. Besaran pendanaan dari

APBD untuk FM-HKP ini sekurang-kurangnya sama dengan yang diterapkan

Pamsimas bagi FM desa sasaran kegiatan HID.

Ketentuan dan tata cara pencairan BOP Panitia Kemitraan dan pembayaran FM HKP

ditetapkan oleh masing-masing kabupaten/kota pelaksana Paket HKP.

4.2 TATA CARA PENCAIRAN BLM PAKET HKP

Tata cara pencairan BLM Paket HKP pada prinsipnya mengikuti tata cara pencairan

dana BLM desa/kelurahan sasaran kegiatan reguler. Perbedaannya adalah pada

Paket HKP, pencairan BLM oleh KKM dilakukan dalam dua tahap sementara pada

kegiatan reguler dilakukan dalam tiga tahap.

Pencairan dana BLM Paket HKP tahap I oleh KKM adalah pencairan dana HKP (BLM

APBN), dan tahap II adalah pencairan dana BLM APBD, masing-masing 100% dari

porsi anggaran dalam Paket HKP atau sebaliknya mana yang tersedia terlebih dahulu

(Tahap I menjadi pencairan BLM APBD dan Tahap II menjadi pencairan BLM APBN

(HKP)).

Dana HKP dapat dicairkan setelah dokumen berikut ini lengkap:

1. Adanya salinan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kabupaten/kota yang

memuat anggaran APBD untuk Paket HKP sesuai komitmen yang disampaikan

dalam pengajuan proposal Paket HKP;

2. Adanya SK Bupati/Walikota perihal penetapan desa/kelurahan sasaran Paket

HKP beserta pagu BLM APBN dan BLM APBD bagi setiap desa/kelurahan;

Untuk setiap pendanaan yang telah dicairkan (APBN atau APBD), pemanfaatan dana

untuk setiap porsi (APBN dan APBD) dilakukan dua kali, yaitu pemanfaatan tahap

pertama sebesar 50%, dan sisa dana 50% dapat dicairkan jika KKM sudah

melaporkan pertanggungjawaban penggunaan dananya.

Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD) harus disusun saat pemanfaatan dana

mencapai minimal 90%. LPD akan dilaporkan dan diverifikasi oleh District Coordinator

dan Finance and Management Assistant (FMA) ROMS yang ditugaskan di kab/kota

tsb.

Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada Standard Operating Procedure (SOP)

Pengelolaan Keuangan HKP.

Page 37: POB HKP 2014

31

4.3 PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pada setiap desa sasaran Paket HKP akan menerima BLM yang bersumber dari

APBD dan APBN dengan porsi yang sama atau porsi APBD minimal 40% dari total

kebutuhan pengembangan/optimalisasi SPAM.

Tabel berikut ini menjelaskan jadwal pelaporan pertanggungjawaban keuangan Paket

HKP di tingkat desa/kelurahan.

Perihal Pelaksana Waktu

Akuntabilitas keuangan dan program

KKM NA

Rekening atas nama KKM KKM Awal/sebelum masuknya BLM

Tanda tangan rekening Tiga orang (KKM dan satlak) NA

Penyusunan pembukuan KKM/Satlak Setiap akhir bulan

Pemeriksaan pembukuan Fasilitator HKP dan FMA ROMS yang ditugaskan di kab/kota tsb.

Setiap akhir bulan

Pengukuran kinerja keuangan

Fasilitator HKP dan FMA ROMS yang ditugaskan di kab/kota tsb.

Setiap akhir bulan

Pembukuan disusun sejak masuknya dana ke rekening KKM (termasuk dana in

cash). Pengukuran kinerja dilakukan setiap bulan dari masuknya dana ke rekening

KKM. Pengukuran kinerja akan berakhir pada saat Laporan Pertanggungjawaban

Dana (LPD) terakhir sudah dapat diterima dan diverifikasi oleh FMA.

Akuntabilitas penggunaan dana berada pada Panitia Kemitraan. Sehingga Panitia

Kemitraan wajib melakukan rekonsiliasi bulanan dana BLM yang diterima oleh

desa/kelurahan sasaran dan juga pertanggungjawaban BOP. Hal ini diperlukan untuk

memastikan akuntabilitas penggunaan dana HKP dan dana APBD pada pelaksanaan

Paket HKP dan untuk mengetahui aliran dana. Rekonsiliasi bulanan akan diperiksa

dan dicek oleh District Coordinator dan Finance and Management Assistant (FMA)

ROMS yang ditugaskan di kab/kota tsb.

Penjelasan perihal pencairan, pelaporan, dan pertanggungjawaban BLM Paket HKP

selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2 Juknis Paket HKP ini.

Page 38: POB HKP 2014

32

BAB 5. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN

Pemantauan dan pelaporan terkait dengan penyelenggaraan HKP terbagi ke dalam dua

tingkat, yaitu tingkat kabupaten/kota dan tingkat desa/kelurahan. Hasil pemantauan dan

pelaporan dimuat dalam SIM Pamsimas sehingga setiap kemajuan penyelenggaraan HKP

dapat dipantau langsung oleh berbagai pelaku Pamsimas, baik tingkat pusat, tingkat provinsi

dan tingkat kabupaten/kota, serta tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan.

5.1 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Pemantauan kinerja penyelenggaraan HKP tingkat kabupaten/kota diuraikan dalam

tabel berikut ini.

No. Indikator Penanggung-jawab Periode

Pelaporan

1. SK Dirjen Cipta Karya Perihal Penetapan Kab/Kota Penerima HKP

CPMU 1 kali

2. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kegiatan Paket HKP antara Dir PAM dan Bupati/Walikota

CPMU

Pokja AMPL KabKota 1 kali

3. SK Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar Desa/Kel. Sasaran Paket HKP berikut target tambahan penerima manfaat dan pagu BLM masing-masing desa/kel sasaran

Pokja AMPL KabKota dan Pakem

1 kali

4. Seleksi dan Rekrutmen FM HKP

DPMU

Satker PIP

PPMU

1 kali

5. Pelatihan FM HKP CPMU

PPMU 1 kali

6. Penyampaian salinan APBD yang memuat alokasi APBD untuk Paket HKP

Pokja AMPL KabKota 1 kali

7. Uji petik atau pemantauan pelaksanaan Paket HKP tingkat desa/kelurahan

Panitia Kemitraan 3 Bulan 1 kali

8. Pelaporan penggunaan dana BOP Panitia Kemitraan Panitia Kemitraan 3 bulan 1 kali

9. Pengesahan Laporan Akhir Penyelenggaraan Paket HKP Pokja AMPL KabKota 1 kali

Jadwal pelaporan akan disesuaikan dengan pelaksanaan Paket HPK tiap tahunnya.

Pemuatan hasil pemantauan kinerja penyelenggaraan Paket HKP pada SIM

Pamsimas dilakukan melalui pengisian modul terkait. Modul penyelenggaraan HKP

Page 39: POB HKP 2014

33

dan tata cara pengisiannya untuk tingkat kabupaten/kota akan disediakan secara

terpisah dari petunjuk teknis ini. Pengisian modul dibantu oleh fasilitator dan konsultan.

5.2 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN TINGKAT DESA/KELURAHAN

Pemantauan dan pelaporan tingkat desa/kelurahan adalah sesuai dengan pemantauan

dan pelaporan pada kegiatan desa Hibah Insentif Desa (HID). Indikator yang

digunakan adalah sama dengan indikator yang digunakan pada desa HID.

Modul penyelenggaraan HKP dan tata cara pengisiannya untuk tingkat desa/kelurahan

disediakan terpisah, dengan tetap mengacu pada modul terkait untuk desa HID.

Page 40: POB HKP 2014

Lampiran

Page 41: POB HKP 2014

35

Lampiran 1

PROPOSAL DESA/KELURAHAN DAN

SURAT PENGAJUAN PROPOSAL DESA/KELURAHAN

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KOP SURAT PEMERINTAH DESA/KELURAHAN

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- -----------

Nama desa/kelurahan, tanggal surat

Nomor : Kepada

Sifat : Yth. Ketua Panitia Kemitraan Pokja AMPL Kab…

Lampiran : di

Hal : Pengajuan Proposal Hibah Khusus Pamsimas

Tempat

Bersama ini kami menyampaikan proposal yang telah disusun oleh masyarakat desa/kelurahan kami untuk perbaikan/optimalisasi Sistem Penyediaan Air Minum melalui Hibah Khusus Pamsimas.

Kegiatan Optimalisasi SPAM yang diusulkan untuk menghasilkan manfaat kepada ______ KK atau ______ Jiwa di Dusun/RT ______________yang dapat kami laksanakan dalam jangka waktu …………. bulan. (diisi dengan jangka waktu tidak lebih dari 3 bulan)

Perkiraan total biaya yang dibutuhkan adalah Rp. ____________________ yang terdiri dari bantuan langsung masyarakat (BLM) sebesar Rp____________________dan kontribusi masyarakat sebesar Rp.____________________Rincian rencana pembiayaan kegiatan dapat dilihat pada isian formulir proposal terlampir

Untuk informasi lebih lanjut perihal proposal ini dapat menghubungi Sdr…….sebagai wakil Tim Penyusun Proposal Desa/kelurahan……melalui telp no………

Demikian disampaikan untuk pertimbangan dan persetujuan.

Kepala Desa/Lurah………………..

(Nama Lengkap Dan Stempel)

Page 42: POB HKP 2014

36

SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertandatangan di bawah ini, Tim Penyusun Proposal& BPSPAMSDesa……..:

1. …………………………(nama)

2. …………………………(nama)

3. …………………………(nama)

4. dst

mewakili masyarakat desa/kelurahan, menyatakan bahwa masyarakat Desa/Kelurahan………………. , Kecamatan ………………….. berkomitmen untuk:

1) Menyediakan kontribusi masyarakat (dana swadaya masyarakat) minimal 20% dalam bentuk in-cash dan in-kind dari nilai total usulan pembiayaan Hibah Khusus Pamsimas. Perkiraan jumlah nilai uang (in-cash dan in-kind) swadaya masyarakat adalah sebesar Rp ____________________.

2) Menjamin pelaksanaan kegiatan optimalisasi (perbaikan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menghasilkan bangunan SPAM berkualitas baik.

3) Menjamin pengelolaan dan pemeliharaan SPAM secara baik dengan menerapkan iuran pemakaian SPAM yang sesuai dengan biaya operasional, pemeliharaan, dan recovery.

4) Menyediakan …….(diisi dengan jumlah) orang Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) bidang AMPL (Kader AMPL). Masyarakat menjamin bahwa mereka yang terpilih sebagai kader AMPL adalah orang-orang yang diakui kejujurannya oleh masyarakat, bersifat relawan, dan memiliki integritas yang baik.

5) Bersedia menghilangkan kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) 6) Bersedia untuk menerapkan Pedoman Program Pamsimas.

Demikiansurat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya.

…………………….(Nama desa/kelurahan), …………………………….(tanggal pernyataan)

Tim Penyusun Proposal/ BP-SPAMS

1. …………………………(nama)…………………(tanda tangan)

2. …………………………(nama)…………………(tanda tangan)

3. …………………………(nama)…………………(tanda tangan)

4. dst

Mengetahui:

Kepala Desa/Lurah………………..

(NAMA LENGKAP)

Page 43: POB HKP 2014

37

PROPOSAL OPTIMALISASI

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA

MELALUI HIBAH KHUSUS PAMSIMAS

TAHUN

1. SURAT PENGAJUAN PROPOSAL OLEH KEPALA DESA/LURAH

2. SURAT PERNYATAAN DARI TIM PENYUSUN PROPOSAL/BP-SPAMS

3. FORMULIR PROPOSAL HIBAH KHUSUS PAMSIMAS

4. PETA RENCANA OPTIMALISASI SPAM DESA/KELURAHAN

DESA/KELURAHAN :

KECAMATAN :

KABUPATEN/KOTA :

TANGGAL PENYAMPAIAN BULAN TAHUN

DISAMPAIKAN KEPADA:

PANITIA KEMITRAAN (PAKEM) POKJA AMPL KABUPATEN/KOTA

Alamat:

Nomor telepon:

Page 44: POB HKP 2014

38

A. DATA DASAR DESA/KELURAHAN

1. Jumlah penduduk saat ini: KK Jiwa

2. Jumlah penduduk yang menggunakan sumber air minum layak sampai dengan saat ini:

KK Jiwa

3. Jumlah penduduk yang telah menggunakan jamban sehat sampai dengan saat ini:

KK Jiwa

4. a) Jenis sumber air baku yang ada : (beri tanda X pada pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu)

□ Mata Air

□ Danau

□ Sungai

□ Waduk

□ Embung

□ Air tanah dalam

□ Air tanah dangkal

□ Tapping PDAM

□ Lain-lain……….(sebutkan)

b) Apakah lokasi sumber air baku berada di dalam wilayah desa sendiri?YA TIDAK

c) Apakah ketersediaan air baku pada sumber di atas selalu tersedia walaupun pada musim kemarau?

YA TIDAK

B. DATA KONDISI SISTEMPENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA/KELURAHAN

I. KONDISI MASING-MASING SPAM DESA/KEL SAAT INI (LEMBAR INI DAPAT

DIFOTOCOPY jika ada lebih dari satu pengelola SPAM yang digunakan oleh penduduk desa/kel saat ini. Lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan wilayah pelayanan saat ini)

1. Kondisi Sarana Air Minum yang rusak (sebutkan jenis sarana yang rusak dan volumenya)

A. Volume

B. Volume

C. Volume

D. Volume

E. Volume

F. Volume

Page 45: POB HKP 2014

39

2. Nama Pengelola SPAM (tidak perlu diisi jika tidak ada):

3. Jenis SPAM yang sudah ada/Existing (beri tanda X kotak pilihan jawaban):

Jaringan perpipaan Bukan jaringan perpipaan (non perpipaan)

4. Opsi Teknis SPAM yang sudah ada /Existing (beri tanda X pada kotak pilihan jawaban)

Penangkap mata air gravitasi Pengolahan air permukaan gravitasi

Penangkap mata air sistem pompa Pengolahan air permukaan dengan pompa

Sumur bor dalam/dangkal dengan pompa

Tapping PDAM (sumber air baku SPAM bersumber dari jaringan PDAM)

Sumur gali dengan/tanpa pompa Lainnya, sebutkan ___________________

5. Kegiatan optimalisasi/perbaikan SPAM yang akan diusulkan melalui Program Pamsimas ini telah ada/termuat dalam dokumen: (beri tanda X pada dokumen yang menjadi pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu)

RPJM Desa

RKP Desa (Tahun………………)

Musrenbang Desa Tahun………. dan teralisasi/tidak/ terealisasi sebagian (coret yang tidak perlu)

Musrenbang Kecamatan/Musyawarah Antar Desa (MAD) Tahun……….dan teralisasi/tidak/ terealisasi sebagian (coret yang tidak perlu)

Lainnya, sebutkan ……………………………

Tidak pernah diusulkan

6. Kapasitas SPAM sebelum rusak Liter/detik

7. Sumber pendanaan pembangunan SPAM Pamsimas, Tahun

8. Lama operasionalisasi SPAM: Bulan

9. Lokasi pelayanan SPAM yang DUSUN/RT:

Page 46: POB HKP 2014

40

sudah ada

10. Jumlah pengguna saat ini: KK Jiwa

11. Apakah ada pengguna sambungan rumah (SR) sebelum SPAM rusak ?Jika ya, beri data jumlah KK/Jiwa pengguna SR

Jumlah SR: SR KK Jiwa

12. Kondisi iuran sebelum SPAM rusak(beri tanda X pada salah satu pilihan jawaban)

Iuran rata (iuran tetap) per bulan Rp…………./KK/bulan

Iuran berdasarkan meter air Rp…………./M3

13..Rata –rata pendapatan dari iuran pengguna yang dikelola BP-SPAMS sebelum SPAM rusak

Rp………../bulan

13. Jumlah uang yang terkumpul saat ini (saldo di kas BP-SPAMS) Rp………………

II. KONDISI SPAM DESA/KEL YANG DIUSULKAN(isi bagian ini dengan data SPAM desa/kel yang diusulkan, lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan rencana wilayah pelayanan)

Rencana lokasi pelayanan SPAM DUSUN/RT:

A. ASPEK TEKNIS 1. Kegiatan optimalisasi/perbaikan infrastruktur yang diusulkan : beri tanda X pada pilihan jawaban,

jawaban dapat lebih dari satu atau tulis di baris ‘lainnya’

Perbaikan pompa Penggantian pompa

Perbaikan jaringan perpipaan Penambahan sumber air

Perbaikan Sarana Pengolahan air

Penambahan sarana pengolahan air

Detail usulan perbaikan (ditulis dibawah ini secara rincijenis sarana yang diusulkan dan volumenya)

Page 47: POB HKP 2014

41

A. volume

B. volume

C. volume

D. volume

E. volume

F. volume

G. volume

2 .Kapasitas SPAM setelah dilaksanakan kegiatan optimalisasi ……lt/detik

Potensi Tambahan pengguna SPAM setelah OPTIMALISASI

KK jiwa

3. Potensi tambahan SR setelah OPTIMALISASI SR

4. Dana yang diusulkan untuk perbaikan/optimalisasi SPAM,sebesar

Rp……………………….

B. ASPEK KEUANGAN

1. Rencana pembayaran iuran bila telah melaksanakan kegiatan OPTIMALISASI melalui Hibah Khusus Pamsimas (beri tanda X pada pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu sesuai kondisi yang direncanakan)

Iuran rata (iuran tetap) per bulan Rp……………../KK/bulan

Iuran berdasarkan meter air Rp…………/M3

2. Perkiraan dana yang diterima setiap bulan dari pembayaran iuran pemanfaat air minum setelah

kegiatan OPTIMALISASI

(perkalian antara rencana pemanfaat KK dan rencana pemanfaat SR dengan rencana iuran bulanan)

Rp……………………../bulan

C. ASPEK KELEMBAGAAN

1. Peningkatan kapasitas BP-SPAMS yang diperlukan (diisi sesuai kebutuhan)

1. Pelatihan………………….

Page 48: POB HKP 2014

42

2. Pelatihan …...................

2. Dana yang diusulkan untuk peningkatan kapasitas BP-SPAM, sebesar

Rp………………………..

C. DATA KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT DI DESA/KELURAHAN

I. KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT SAAT INI

Jumlah penduduk yang belum menggunakan jamban sehat

KK

jiwa

II. KONDISI PERUBAHAN PERILAKU SANITASI MASYARAKAT

(Rencana perubahan jumlah penduduk yang menggunakan jamban sehat jika desa/kelurahan mendapat bantuan Hibah Khusus Pamsimas)

1. Rencana Pemicuan Perubahan Perilaku

Pelaksana kegiatan pemicuan (sebutkan)

1.

2.

3.

Kebutuhan dana untuk kegiatan pemicuan

Rp………………….

Sumber dana kegiatan pemicuan(sebutkan)

1. sebesar Rp………………….

2. sebesar Rp…………………..

2. Jumlah tambahan penduduk yang direncanakan menggunakan akses jamban sehat

KK jiwa

Page 49: POB HKP 2014

43

D. RENCANA BIAYA OPTIMALISASI YANG DIUSULKAN MELALUI HIBAH KHUSUS PAMSIMAS

1. Biaya Perbaikan/Optimalisasi SPAM Rp…………………….

2. Biaya Pelatihan Peningkatan Kapasitas BP-SPAMS Rp…………………….

PERKIRAAN TOTAL KEBUTUHAN BIAYA OPTIMALISASI Rp……………………..

(merupakan penjumlahan 1 &2)

Terdiri dari

A. Rencana nilai kontribusi masyarakat

a) Dalam bentuk uang tunai (4 %) Rp…………………..

b) Dalam bentuk tenaga &barang/lainnya yang diuangkan (16 %)

Rp…………………..

Total Kontribusi Masyarakat (merupakan penjumlahan a & b)

Rp…………………..

B. Usulan Nilai Bantuan Pamsimas Rp…………………..

Terdiri dari

a) Dana APBN Rp………………….

b) Dana APBD Rp………………….

TANGGAL

PENGESAHAN

KADES/LURAH

Tim Penyusun Proposal& BPSPAMS

Nama:……… Tanda Tangan…………..

Nomor Telp :……………...……………..

Nama:………… Tanda Tangan………..

Nomor Telp :……………………………..

Page 50: POB HKP 2014

44

Page 51: POB HKP 2014

45

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR PROPOSAL DESA/KELURAHAN

FORMULIR PROPOSAL DAPAT DIISI DENGAN TULISAN TANGAN

A. DATA DASAR DESA/KELURAHAN

1 Diisi dengan jumlah penduduk desa/kelurahan tahun terakhir berdasarkan data desa

2 Diisi dengan jumlah penduduk desa/kelurahan yang menggunakan sumber air minum layak berdasarkan data hasil IMAS Keberlanjutan

3 Diisi dengan jumlah penduduk desa/kelurahan yang telah menggunakan jamban berdasarkan data hasil IMAS Keberlanjutan

4

Bagian a) Diisi dengan jenis-jenis sumber air yang dimanfaatkan SPAM yang ada

Bagian b) dan c) Diisi dengan salah satu jawaban

B. DATA KONDISI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) DESA/KELURAHAN

I. KONDISI MASING-MASING SPAM DESA/KEL SAAT INI (Lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan wilayah pelayanan saat ini)

1) Kondisi sarana air minum yang rusak dan volumenya

Diisi dengan jenis sarana air minum yang rusak dan volumenya (misal reservoir I unit bocor, pipa – 800 M rusak, atau pompa kap 1,2 lt/dt head 30 M - 1 unit terbakar) dll

2) Nama Pengelola SPAM

Diisi dengan nama pengelola SPAM bila BP-SPAM masih aktif

3) Jenis SPAMyang sudah ada/Exiting

Diisi dengan jenis SPAM yang dibangun Pamsimas sebelum rusak (diisitanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai.).

4) Opsi Teknis SPAM yang sudah ada/Existing

Diisi dengan tanda X pada satu atau lebih pilihan yang sesuai. denganopsi teknis SPAM yang ada sebelum rusak

5) Kegiatan optimalisasi/perbaikan SPAM yang akan diusulkan melalui Program Pamsimas ini telah ada/termuat dalam dokumen: (beri tanda X pada

Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai.

Page 52: POB HKP 2014

46

dokumen yang menjadi pilihan jawaban, jawaban dapat lebih dari satu)

6) Kapasitas SPAM sebelum rusak

Diisi dengan kapasitas SPAM sebelum rusak (bila tidak ada data dapat dilihat dalam dokumen LP2K)

7) Sumber pendanaan pembangunan SPAM melalui Program Pamsimas, tahun

Diisi dengan tahun pelaksanaan pembangunan SPAM

8) Lama operasionalisasi SPAM

Diisi dengan lama SPAM telah beroperasi

9) Lokasi pelayanan SPAM yang ada

Diisi dengan nama dusun yang saat ini telah dilayani SPAM

10) Jumlah pengguna saat ini

Diisi dengan jumlah seluruh pengguna SPAM saat ini

11) Apakah ada pengguna sambungan rumah

Diisi dengan jumlah penduduk yang menggunakan sambungan rumah, sebelum SPAM rusak

12) Kondisi iuran sebelum SPAM rusak

Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai dan besaran iurannya

13) Rata-rata pendapatan iuran dari pengguna yang dikelola BP-SPAMS sebelum rusak

Diisi dengan berapa rupiah per bulan rata-rata pendapatan dari iuran yang diterima BP-SPAMS

14) Jumlah uang yang terkumpul saat ini (tunai & di rekening BP-SPAMS)

Diisi dengan jumlah berapa rupiah total uang yang dimiliki BP-SPAMS saat ini (tunai maupun dalam rekening)

II. KONDISI SPAM DESA/KEL YANG DIUSULKAN

(isi bagian ini dengan data SPAM desa/kel yang diusulkan, lampirkan dengan PETA DESA/KEL yang menggambarkan rencana wilayah pelayanan)

Rencana lokasi pelayanan SPAM

Diisi dengan nama-nama dusun yang rencananya akan dilayani SPAM yang akan dioptimalisasi

A. ASPEK TEKNIS

1) Kegiatan optimalisasi/perbaikan infrastruktur yang diusulkan

Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai.. dengan rincian/ detail usulan perbaikan jenis sarana (misal perpipaan diameter 2.5” – 1.000 M, dst) .

2) Kapasitas SPAM setelah dilaksanakan

Diisi dengan kapasitas SPAM yang direncanakan setelah perbaikan/optimalisasi infrastruktur

Page 53: POB HKP 2014

47

optimalisasi

Potensi tambahan pengguna SPAM setelah OPTIMALISASI

Diisi dengan target (rencana) pengguna dari SPAM setelah kegiatan optimalisasi berapa KK, berapa jiwa

3) Potensi tambahan SR setelah OPTIMALISASI

Diisi dengan potensi tambahan SR dari SPAM setelah optimalisasi

4) Dana yang diusulkan untuk perbaikan/optimalisasi SPAM

Diisi dengan berapa rupiah kebutuhan dana untuk kegiatan perbaikan infrastruktur

B ASPEK KEUANGAN

1) Rencana pembayaran iuran bila telah melaksanakan kegiatan OPTIMALISASI melalui Hibah Khusus Pamsimas

Diisi dengan memberi tanda x pada satu atau lebih pilihan yang sesuai dan besaran iurannya, setelah kegiatan optimalisasi

2) Perkiraan dana yang diterima setiap bulan dari pembayaran iuran pemanfaat air minum setelah kegiatan OPTIMALISASI

Diisi dengan berapa rupiah per bulan rata-rata pendapatan dari iuran yang diterima BP-SPAMS setelah kegiatan optimalisasi (perkalian antara rencana pemanfaat KK & rencana pemanfaat SR dengan rencana iuran bulanan)

C ASPEK KELEMBAGAAN

1) Peningkatan kapasitas BP-SPAMS

Diisi dengan rencana pelatihan yang dibutuhkan untuk BP-SPAMS dalam penguatan kelembagaan, kegiatan operasional pemeliharaan, perencanaan dan penerapan iuran sesuai kebutuhan operasional, pemeliharaan dan biaya pemulihan

2) Dana yang diusulkan

unuk peningkatan

kapasitas BP-SPAMS

Diisi dengan berapa rupiah kebutuhan dana untuk kegiatan peningkatan kapasitas BP-SPAMS

C. DATA KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT DI DESA/KELURAHAN

I KONDISI PERILAKU SANITASI MASYARAKAT SAAT INI

Jumlah yang belum menggunakan jamban sehat

Diisi jumlah KK dan jiwa penduduk yang belum menggunakan jamban sehat saat ini

II KONDISI PERUBAHAN PERILAKU SANITASI MASYARAKAT

1) Rencana Pemicuan Perubahan Perilaku

Page 54: POB HKP 2014

48

Pelaksana kegiatan Pemicuan

Diisi siapa yang direncanakan mempunyai tanggung jawab melaksanakan pemicuan

Kebutuhan dana untuk kegiatan pemicuan

Diisi dengan berapa rupiah kebutuhan dana untuk kegiatan pemicuan

Sumberdana kegiatan pemicuan (sebutkan)

Diisi dengan sumber pendanaan untuk kegiatan pemicuan (misal dari Pemerintah Desa, dari BP-SPAMS atau dari masyarakat)

2)

Jumlah tambahan penduduk yang direncanakan menggunakan akses jamban sehat

Diisi dengan tambahan penduduk dalam KK dan jiwa yang direncanakan menggunakan akses jamban sehat setelah desa mendapatkan Hibah Khusus Pamsimas

D. RENCANA BIAYA OPTIMALISASI YANG DIUSULKAN MELALUI HIBAH KHUSUS PAMSIMAS

1) Biaya Perbaikan/Optimalisasi SPAM

Diisi jumlah dana yang diperlukan untuk biaya perbaikan/optimalisasi sarana air minum yang rusak

2) Biaya Pelatihan Peningkatan Kapasitas BP-SPAMS

Diisi jumlah dana yang diperlukan untuk biaya pelatihan penguatan BP-SPAMS

Perkiraan total kebutuhan biaya OPTIMALISASI

Diisi dengan jumlah dana untuk biaya perbaikan/optimalisasi sarana air minum yang rusak ditambah jumlah dana yang diperlukan untuk biaya pelatihan penguatan BP-SPAMS (penjumlahan 1 &2)

A Rencana nilai kontribusi masyarakat

a) Dalam bentuk uang tunai

Diisi dengan rencana nilai kontribusi masyarakat dalam bentuk uang tunai (minimal 4% dari rencana biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas)

b) Dalam bentuk tenaga &barang/lainnya yang

diuangkan

Diisi dengan rencana nilai kontribusi masyarakat dalam bentuk barang/lainnya (inkind).(minimal 16% dari rencana biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas)

Total Kontribusi Masyarakat

(merupakan penjumlahan a & b) – minimal 20 %dari rencana biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas

B

Usulan nilai bantuan Pamsimas

Diisi dengan jumlah dana dari bantuan Pamsimas yang diusulkan untuk kegiatan OPTIMALISASI

(merupakan pengurangan antara rencana biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas dengan rencana nilai kontribusi masyarakat)

Page 55: POB HKP 2014

49

a) Dana APBN

Diisi dengan dana APBN yang diusulkan untuk kegiatan optimalisasi (= 40% dari Total kebutuhan biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas)

b) Dana APBD

Diisi dengan dana APBD yang diusulkan untuk kegiatan optimalisasi (minimal 40% dari Total kebutuhan biaya optimalisasi yang diusulkan melalui Hibah Khusus Pamsimas)

KOTAK PENGESAHAN

Tanggal pengesahan Diisi dengan tanggal pada saat Kepala Desa/Lurah menandatangani formulir proposal

Kades/Lurah Diisi dengan tandatangan Kepala Desa/Lurah

Tim PenyusunProposal

Diisi dengan tandatangan minimal dua orang dari tim penyusun proposal dan BP-SPAMS (bila ada)

Page 56: POB HKP 2014

50

Lampiran 2

TATA CARA PENCAIRAN, PELAPORAN, DAN

PERTANGGUNGJAWABAN PENGELOLAAN KEUANGAN

HIBAH KHUSUS PAMSIMAS (HKP)

Bagian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Tata Cara Pencairan Dana Paket HKP

2. Tata Cara Administrasi dan Pembukuan KKM

3. Tata Cara Pelaporan Keuangan

1. Tata Cara Pencairan Dana Paket HKP

1.1 Ketentuan Umum Pencairan Dana APBN dan APBD

Pada tahap penyusunan RKM-HKP, perlu dipahami bahwa BOP dalam RKM-HKP tidak

boleh digunakan untuk BOP Pakem, baik secara individual maupun kelompok. BOP ini

hanya digunakan oleh KKM dan Satlak.

Biaya operasional per desa/kelurahan ditetapkan berkisar antara 2% - 4% dari total nilai

RKM. Penerapan besaran 2% - 4% didasarkan pada kondisi akses medan dan kondisi

geografis desa/kelurahan.

Ketentuan Umum Pencairan Dana APBN dan APBD adalah sebagai berikut:

1. BLM APBD/BLM APBN (HKP) dicairkan langsung ke rekening atas nama KKM

(sebelumnya disebut dengan LKM).

2. Pencairan APBD atau APBN ke rekening KKM adalah 1 kali (100%)

3. Satker Kab/Kota membuat MoU (kesepakatan) dengan Bank Rekanan KKM

mengenai:

o Setiap penarikan didasarkan pada RPD yang disetujui oleh DPMU

o Penarikan BLM APBD/APBN dari rekening KKM pada tahap I maksimal 50% dari

porsi BLM APBD/APBN.

o LPD atas BLM APBN/APBD yang telah ditarik maksimal 50% menjadi syarat

untuk penarikan sisa BLM APBD/APBN sebesar 50%.

4. Dana In cash sudah harus terkumpul (4 % dari total nilai RKM) sebagai syarat

penarikan sisa BLM APBN/BLM APBD sebesar 50%

Page 57: POB HKP 2014

51

5. Nilai In Kind (16 % dari total nilai RKM) dikumpulkan sampai dengan kegiatan selesai

100%.

Mekanisme Penyaluran Dana BLM Paket Pamsimas HKP mengikuti bagan berikut ini:

1.2 Pencairan Dana HKP (BLM APBN)

Penyaluran dana HKP adalah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara dengan

skema SKPA (Surat Kuasa Pengguna Anggaran). Persyaratan Pencairan Dana HKP ke

Rekening KKM terdiri dari:

1. Adanya Naskah Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Paket Pamsimas HKP;

2. Adanya Salinan APBD yang memuat anggaran BLM APBD untuk Paket Pamsimas HKP,

FM-HKP, dan biaya operasional Pakem untuk pelaksanaan Paket Pamsimas HKP;

3. Adanya SK Bupati/Walikota perihal penetapan daftar desa/kelurahan sasaran Paket HKP

beserta pagu BLM masing-masing desa/kelurahan dan sumber BLM-nya;

4. Adanya lampiran ringkasan kontrak (SPPB APBN) dan SPTB (Surat Pertangungjawaban

Belanja)

DIPA APBN (HKP)

DPA APBD

SPPB (DIPA APBN) SPPB (DPA APBD)

Page 58: POB HKP 2014

52

5. Penarikan sisa BLM APBN 50%, in cash sebesar 4% telah terkumpul pada rekening

KKM.

Pencairan dana APBN dilakukan melalui penerbitan SP2D oleh KPPN atas dasar SPM yang

diajukan oleh PA/Kuasa PA berdasarkan SKPA.

Verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen harus dilakukan oleh FM-HKP, DC, FMA,

PPK Satker Kabupaten/Kota (Buku Kumpulan Format: PT.3-08). ROMS melakukan verifikasi

hanya pada saat melakukan Uji Petik.

Tabel 1. Tata Cara Pencairan Dana HKP

Langkah Uraian Persyaratan Pelaku

Membuat BAPPD (Berita Acara Permintaan Pencairan Dana)

Berdasarkan SPPB APBN, KKM dan Satker PIP Kabupaten/Kota membuat BAPPD

- Fotocopy Naskah PKS

- Fotocopy DPA APBD

- SK Bupati/Walikota perihal penetapan desa/kelurahan

KKM

Mengajukan SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

KKM mengajukan SPP kepada Satker PIP Kabupaten

SPP melampirkan :

Surat Perjanjian Pemberian Bantuan II/SPPB APBN (Buku Kumpulan Format: PT.3-04)

Ringkasan kontrak (SPPB APBN)

Berita Acara Permintaan Pencairan Dana (BAPPD) (Buku Kumpulan Format: PT.3-03)

Kwitansi sesuai jumlah dana BLM APBN (Buku Kumpulan Format: PT.3-05)

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (SPTB)

KKM dan Satker PIP Kabupaten/Kota

Penerbitan SPM (Surat Perintah Membayar)

Satker PIP Kab/Kota menerbitkan SPM setelah melakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan

SPP dan lampirannya Satker PIP Kabupaten/Kota

Penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)

SP2D diterbitkan oleh Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) setelah Satker PIP kab/kota menyerahkan SPM

SPM

Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN)

Pencairan Dana BLM APBN

Dana BLM APBN ditransfer oleh Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara langsung ke rekening KKM

SP2D Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara

Page 59: POB HKP 2014

53

1.3 Pencairan Dana BLM APBD

Persyaratan Pencairan Dana HKP ke Rekening KKM terdiri dari:

1. Adanya Naskah Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Paket HKP;

2. Adanya Salinan APBD yang memuat anggaran BLM APBD untuk Paket HKP, FM-HKP,

dan biaya operasional Pakem untuk pelaksanaan Paket HKP;

3. Adanya SK Bupati/Walikota perihal penetapan daftar desa/kelurahan sasaran Paket HKP

beserta pagu BLM masing-masing desa/kelurahan dan sumber BLM-nya;

4. Adanya lampiran ringkasan kontrak (SPPB APBD) dan SPTB (Surat Pertangjawaban

Belanja);

5. Melampirkan RKM, RAB, dan Gambar Desain.

Tabel 2. Tata Cara Pencairan BLM APBD

Langkah Uraian Persyaratan Pelaku

Membuat BAPPD (Berita Acara Permintaan Pencairan Dana)

Berdasarkan SPPB APBD, KKM dan SKPD Kabupaten/Kota membuat BAPPD

SPPB APBD

RKM yang sudah disetujui (untuk Desa Perluasan)

Design dan RAB (desa Pengembangan dan optimalisasi

KKM/BPSPAMS dan Satker SKPD Kabupaten/Kota

Mengajukan SPP (Surat Permintaan Pembayaran)

KKM mengajukan SPP kepada Satker PK PAM Kabupaten

SPP melampirkan :

SK Bupati/Walikota tentang Penetapan desa/kelurahan

Surat Perjanjian Pemberian Bantuan I/SPPB APBD (Buku Kumpulan Format: PT.3-01)

Pencatatan Notaris pendirian KKM

Ringkasan kontrak (SPPB APBD)

Foto copy rekening KKM Surat Pernyataan Kontribusi Masyarakat (Buku Kumpulan Format: PT.3-02)

BAPPD – (Buku Kumpulan Format: PT.3-03)

Kwitansi sesuai jumlah dana BLM APBD (Buku Kumpulan Format: PT.3-05)

KKM/BPSPAMS

Penerbitan SPM (Surat Perintah Membayar)

SKPD Kab/Kota menerbitkan SPM setelah melakukan pengujian terhadap dokumen yang disyaratkan

SPP dan lampirannya Satker SKPD Kabupaten/Kota

Penerbitan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana)

SP2D diterbitkan oleh Kantor Kas Daerah

SPM KKM/BPSPAMS

Kantor Kas Daerah

Pencairan Dana BLM APBD

Dana BLM APBD ditransfer oleh Kantor Kas Daerah langsung ke rekening KKM

SP2D Kantor Kas Daerah

Page 60: POB HKP 2014

54

1.4 Penarikan Dana dari Rekening LKM/KKM

Ketentuan Umum:

Rekening KKM berupa rekening tabungan atas nama KKM. Rekening dibuka dengan

spesimen tanda tangan: (1) Koordinator KKM, (2) Ketua Satuan Pelaksana HKP, dan

(3) Bendahara.

Setiap penarikan dana berdasarkan RPD yang disetujui oleh DPMU.

RPD harus dilengkapi LPD atas penggunaan dana sebelumnya.

Penarikan dana APBN dari Rekening LKM maksimal 50%. LPD atas penggunaan

dana tersebut disusun sebagai persyaratan menarik sisa dana 50% dari BLM APBN

di rekening KKM.

Syarat penarikan dana APBN 50% dari rekening KKM adalah in cash minimal 10%

telah terkumpul dan masuk ke rekening KKM.

Tabel 3. Prosedur Penarikan Dana dari Rekening KKM

Langkah Uraian Persyaratan Pelaku

Membuat Rencana Penggunaan Dana

RPD dibuat oleh satlak sesuai dengan RAB didalam RKM dan disetujui oleh Koordinator LKM/BPSPAMS setelah diverifikasi fasilitator dan diketahui DC dan disetujui Pakem

- RKM

- RAB

Satlak

RPD disetujui Berdasarkan RPD yang disetujui, Satlak, bendahara dan koordinator LKM ke bank untuk:

- Transfer (untuk pembayaran diatas 10juta rupiah)

- Penarikan uang

- RPD disetujui

- Specimen bank

Satlak, bendahara, koordinator

Bank operasional/lembaga keuangan

Bukti transfer

Dicatat dan dibukukan didalam Buku Bank, Buku Penerimaan dan Pengeluaran sesuai dengan penggunaannya, serta mengadministrasikan bukti transfer.

Bukti transfer

Bendahara KKM/BPSPAMS

Uang di kas bendahara

Setelah dana diterima dan disimpan oleh bendahara, bendahara mencatat sejumlah penarikan tersebut dan mengadministrasikan penggunaan sesuai dengan RPD yang telah disetujui kedalam Buku Bank dan Buku Penerimaan dan Pengeluaran

Penerimaan uang

Page 61: POB HKP 2014

55

Tabel 4. Prosedur Penarikan Dana Rekening Bank LKM atas dana HKP 50%

Langkah Uraian Persyaratan Pelaku

Membuat Rencana Penggunaan Dana

RPD dibuat oleh satlak sesuai dengan RAB didalam RKM dan disetujui oleh Koordinator KKM/BPSPAMS setelah diverifikasi fasilitator dan diketahui DC dan disetujui Pakem

- RKM

- RAB

Satlak

LPD (50% APBN) LPD atas penggunaan Dana APBN telah mencapai minimal 50%

RPD dan LPD sebelumnya Satlak

RPD disetujui (50% dana APBN)

Berdasarkan RPD yang disetujui, Satlak, bendahara dan koordinator KKM /BPSPAMS ke bank untuk:

- Transfer (untuk pembayaran diatas 10juta rupiah)

- Penarikan uang

- RPD disetujui

- LPD APBN 50%

- Foto copy Rekening KKM/BPSPAMS HKP yang menunjukkan APBD 100% dan in-cash minimal (4%)

- Foto copy SP2D APBD 100%

- SPKMK (Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Kegiatan

- Specimen bank

DPMU, Satlak, bendahara, koordinator

Bank operasional/lembaga keuangan

Bukti transfer Dicatat dan dibukukan didalam Buku Bank, Buku Penerimaan dan Pengeluaran sesuai dengan penggunaannya, serta mengadministrasikan bukti transfer.

- Bukti transfer

Bendahara KKM

Uang di kas bendahara

Setelah dana diterima dan disimpan oleh bendahara, bendahara mencatat sejumlah penarikan tersebut dan mengadministrasikan penggunaan sesuai dengan RPD yang telah disetujui kedalam Buku Bank dan Buku Penerimaan dan Pengeluaran

- Uang

Mekanisme Pencairan Dana BLM ke Rekening KKM

Page 62: POB HKP 2014

56

Keterangan:

1. In cash (4%) telah disetor ke Rekening KKM penerima Paket Pamsimas HKP

2. Kelengkapan pencairan APBD/APBN dibuat oleh KKM dan BPSPAMS.

3. Kelengkapan pencairan APBD/APBN diserahkan ke satker SKPD/PPIP Kabupaten/Kota

4. Dana ditransfer ke Rek KKM

5. Menyiapkan RPD untuk disetujui beserta kelengkapan.

6. Kelengkapan diajukan ke Bank rekening KKM

7. Transfer ke pihak ketiga dan atau ke kas Bendahara KKM.

8. Dokumen dan bukti pencairan dan penarikan dana diadministrasikan dan dibukukan oleh

Bendahara.

9. Pelaksanaan kegiatan

10. Penyetoran in kind untuk kegiatan.

11. In kind diadministrasikan dan dibukukan

12. Membuat Laporan penggunaan dana

13. Apabila dana belum mencapai 50% dari dana yang ada didalam rekening, maka mengajukan

lagi RPD sampai dengan 50%.

In cash 4 %

Page 63: POB HKP 2014

57

14. Apabila penggunaan dana telah mencapai 50% dari dana yang ada di rekening, dan akan

menarik dana lagi, maka KKM menyiapkan semua dokumen persyaratan (LPD atas dana 50%,

RPD 50% disetujui DPMU, SPKMK, dst)

15. Semua kelengkapan atas point 14 diatas diajukan ke Bank rekening KKM dan seterusnya

16. Setelah kegiatan mencapai 100% dan in kind 100%, disiapkan dokumen penyelesaian sampai

dilakukan serah terima kegiatan.

17. Kegiatan selesai.

2. Tata Cara Administrasi dan Pembukuan

2.1 Administrasi dan Pembukuan KKM

Penyelenggaraan administrasi dan pembukuan KKM HKP sama dengan BLM Pamsimas

kegiatan reguler yaitu sebagai berikut:

Ketentuan Umum:

KKM wajib menyelenggarakan pembukuan dimulai sejak diterimanya dana incash.

Pemeriksaan pembukuan KKM dilakukan oleh tim fasilitator setiap bulan dengan

menggunakan Form Pengukuran Indikator Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM.

Prosedur selengkapnya lihat SOP Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan LKM.

Administrasi kegiatan pengelolaan program di KKM dilaksanakan oleh Sekretariat

KKM bersama-sama dengan Satuan Pelaksana (Satlak) Pamsimas HKP.

Transaksi diatas Rp 10.000.000,00 harus dilakukan melalui mekanisme Transfer.

Administrasi kegiatan pengelolaan program dilakukan dalam rangka transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan, sehingga dibutuhkan pencatatan yang jelas, cermat, dan

didukung bukti-bukti yang bisa diterima.

KKM diwajibkan menyimpan seluruh dokumen setiap tahapan proses baik yang

bersifat keuangan ataupun non-keuangan selama sepuluh tahun sejak pasca

program.

LPD 100% dari penggunaan dana APBD beserta bukti-buktinya diserahkan kepada

SKPD terkait, sedangkan KKM menyimpan tanda terima penyerahan dokumen

tersebut beserta foto copy dokumennya.

KKM harus menyusun laporan keuangan Bulanan (Buku Kumpulan format: format

laporan: PT.3-13) setiap bulan dan diumumkan melalui papan informasi.

KKM mempertanggungjawabkan penggunaan dana kepada masyarakat melalui

rembug warga, sebelum melakukan pengajuan pencairan dana hibah tahap/termin

berikutnya.

Uang tunai di Kas Satlak tidak boleh lebih dari Rp 2.000.000,00 dan mengendap

terlalu lama (maksimal 5 hari).

Page 64: POB HKP 2014

58

Merujuk pada pasal 132 ayat 1 Permendagri nomor 13 tahun 2006 menyatakan bahwa “Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah” oleh karena itu seluruh dokumen asli atas penggunaan dana yang berasal dari APBD diserahkan ke SKPD terkait, KKM menyimpan foto copy dan tanda terima dokumen yang diserahkan tersebut.

Tabel 5. Administrasi dan Pembukuan

Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan Pelaku

Rencana Penggunaan Dana – RPD (BukuKumpulan Format: PT.3-06)

1. RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target pelaksanaan kegiatan.

2. RPD memuat rencana kebutuhan bahan dan nilai yang akan dibelanjakan pada rencana pekerjaan. Sebelum diajukan RPD harus disetujui oleh Koordinator KKM, diverifikasi oleh Fasilitator (dengan paraf) dan DMAC

3. RPD bukan merupakan dasar untuk menentukan proses pengadaan bahan, yang harus melalui proses swadaya / survei harga / pemilihan langsung / penunjukan. Proses pengadaan bahan lebih lanjut ditentukan berdasarkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Buku Kumpulan Format: PT.3-18).

4. Dalam hal akan melakukan pengadaan, Tidak dibenarkan menguraikan atau memecah jumlah pembiayaan untuk pengadaan barang/jasa tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses pengadaan bahan selanjutnya dilakukan sesuai prosedur pengadaan bahan yang dapat dipertanggung-jawabkan.

RPD merupakan dokumen yang digunakan setiap pengambilan uang di Bank

RPD digunakan untuk menarik dana APBN 50% dari rekening KKM dilengkapi dengan:

o LPD APBN 50%

o SP2D APBD 100%

o In cash minimal 10%

o Foto copy rekening KKM yang menunjukkan APBD 100% dan minimal incash 10%

KKM

Buku Bank

(Buku Kumpulan Format: PT.3-11)

1. Buku Bank digunakan Untuk mencatat penerimaan dana in-cash, APBD, APBN, bunga bank serta pengeluaran untuk kegiatan KKM, serta biaya pajak dan administrasi bank

2. Pencatatan buku bank dilakukan oleh bendahara Satlak Pamsimas setiap ada transaksi.

3. Saldo di buku Bank harus sama dengan Rekening Bank KKM

4. Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup diperiksa dan ditandatangani oleh Satlak Program Pamsimas, Koordinator KKM, dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah.

Slip setor, SP2D APBD, SP2D APBN

Rekening Bank KKM diprint setiap bulan

Tanda bukti harus diberi nomor urut.

Bukti transaksi harus disimpan sesuai tanggal dan disimpan sedemikian rupa sehingga tidak bercecer

KKM

Buku Penerimaan dan Pengeluaran (Buku Kumpulan Format: PT. 3-12)

1. Keluar-masuknya dana Pamsimas, baik tunai (in-cash) maupun natura (in-kind) dicatat dalam buku penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan oleh Bendahara Satlak Program Pamsimas.

2. Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir bulan pada tanggal yang sama yaitu tanggal 25 tiap bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu untuk membuat Laporan Kemajuan Kegiatan dan Biaya Bulanan (Buku Kumpulan Format: PT.3-16)untuk menjadi bahan rapat TFM dengan DPMU dan Konsultan kabupaten/kota pada akhir bulan.

Bukti pembelian dicatat setiap transaksi dilakukan.

Nota asli dari toko harus mencantumkan informasi: nama toko, alamat, harga, dan cap/stempel dari toko.

Tanda bukti harus diberikan nomor urut sesuai tanggal transaksi.

KKM

Page 65: POB HKP 2014

59

Jenis Pembukuan Uraian Kelengkapan Pelaku

3. Pembayaran insentif harus diberikan secara langsung kepada setiap orang yang bekerja (yang tidak termasuk dalam kontribusi masyarakat in-kind/natura), baik secara sitem upah harian maupun sistem borongan/target.

4. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh Bendahara, Ketua Satlak Program, Koordinator KKM, dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah.

Buku In kind (Buku Kumpulan Format: PT.03-14)

1. Penerimaan sumbangan dari masyarakat berupa material dan tenaga kerja dicatat didalam buku in kind

2. Form Tanda terima Incentif/Kontribusi Inkind (Buku Kumpulan Format: PT.3-15). jumlah nilai rupiah di kolom “Jumlah/nilai Rp. Kerja harus sama dengan kolom 9 (total Rp). Buku PT 3-14 tersebut ditutup setiap tanggal 25 setiap bulan.

Bukti HOK harus dirinci setiap orang dan ditandatangani oleh orang yang bersangkutan, tidak boleh diwakilkan

Buku Material / Bahan (Buku Kumpulan Format: PT. 3-17)

1. Buku Material/bahan digunakan untuk mencatat material/bahan yang telah diterima dan bahan/material yang telah dibayar.

2. Buku material berguna untuk penyiapan RPD, menyiapkan pembayaran, mengendalikan pengadaan agar sesuai target, dan mengevaluasi pengadaan bahan.

3. Buku material dibuat oleh Unit Kerja Satlak Pamsimas (Teknik dan Kesehatan) ditutup setiap bulan mengikuti buku penerimaan dan pengeluaran. Setiap penutupan harus diperiksa oleh Ketua Satlak Program Pamsimas dan Tim Fasilitator Masyarakat;

Nomor Bukti yang dicatat dalam buku material adalah nomor bukti penerimaan barang

KKM

Laporan Penggunaan Dana (LPD)

(Buku Kumpulan Format: PT. 3-19)

1. LPD dibuat oleh Ketua Satlak Pamsimas dan disetujui oleh Koordinator KKM dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah untuk diperiksa oleh Konsultan kabupaten/kota.

2. LPD dibuat setiap penggunaan RPD, LPD 50% atas penggunaan dana APBN, dan setelah kegiatan selesai 100% baik APBD maupun APBN. LPD dibuat jika penggunaan dana telah mencapai lebih dari 90% dari RPD yang disetujui. dan merupakan salah satu persyaratan untuk penarikan dana selanjutnya dari reekening KKM. LPD yang diajukan harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi pembayaran yang didokumentasikan secara khusus sesuai prinsip pengarsipan yang rapi dan lengkap.

LPD merupakan dokumen pertanggungjawaban Satlak Pamsimas atas penggunaan dana baik dari APBD maupun APBN

LPD 50% dana APBN untuk menarik sisa dana 50% APBN (lihat RPD diatas)

LPD APBD dibuat setelah dana yang berasal dari APBD digunakan 100% dan atau akhir periode (sesuai permintaan dari SKPD).

LPD APBN 100% dibuat setelah dana yang berasal dari APBN digunakan 100%, dan target fisik terpenuhi.

KKM

Page 66: POB HKP 2014

60

2.2 Arsip

Semua dokumen harus disimpan di sekretariat KKM sampai Paket Pamsimas BLM ini

berakhir dan diserahkan kepada BPSPAMS2 . Penyimpanan minimal 10 tahun sesuai

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 8 tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan

(http://www.sisminbakum.go.id/peraturan/Data/uu8.php).

Dokumen admistrasi dan keuangan yang harus disimpan di KKM minimal:

Buku Tamu

Surat menyurat

Dokumen RKM

Modul pelatihan, juknis/pedoman

Buku-buku pembukuan (Buku Penerimaan dan pengeluaran, Buku Bank, Buku

Material, Rekening KKM)

Dokumen pra kontrak, proses pengadaan, Kontrak dan perjanjian-perjanjian

lainnya

SP2D beserta dokumen pendukungnya, bukti-bukti pengeluaran dan

penerimaan beserta pendukungnya.

Laporan keuangan

Berita Acara

3. Tata Cara Pelaporan Keuangan

3.1 Laporan Keuangan

Menurut surat edaran Direktur Jenderal Perbendaharaan nomor SE -41/PB/2011, atas

penerbitan SKPA, satker Penerbit SKPA tidak melakukan input data dalam Aplikasi

SAKPA, hal ini karena prinsip SKPA yang tidak memindahkan pagu, namun Satker

Penerbit SKPA harus memiliki buku pengawasan terhadap penerbitan SKPA yang

dilakukannya, baik atas pagu dan realisasi.

Bab VI pelaporan dan rekonsiliasi, perdirjen PB nomor PER-20/PB/2011 mengenai tata

cara pelaksanaan penggunaan anggaran melalui pemberian kuasa antas kuasa

pengguna anggaran adalah sebagai berikut:

2 Prosedur serah terima dokumen dan kegiatan sama dengan BLM reguler dan Replikasi, termasuk format-format yang digunakan.

Page 67: POB HKP 2014

61

1. Kuasa PA Penerima menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan

keuangan atas pelaksanaan SKPA secara terpisah dengan penyelenggaraan

akuntansi dan penyusunan laportan keuangan atas dana DIPA yang dikelolanya.

2. Kuasa PA Penerima melaksanakan rekonsiliasi atas realisasi dana SKPA dengan

KPPN Penerima setiap bulan.

3. Kuasa PA Penerima menyusun Laporan Keuangan atas realisasi dana SKPA setiap

triwulan.

4. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada nomor 3 diatas disampaikan

kepada Kuasa PA Penerbit disertai dengan ADK dan copy Berita Acara Rekonsiliasi

paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum penyampaian laporan keuangan Unit

Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) oleh Kuasa PA Penerbit kepada Unit

Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-W).

5. ADK sebagaimana dimaksud pada nomor 4 diatas dihasilkan dari Aplikasi SAKPA.

6. Kuasa PA Penerbit melakukan konsolidasi laporan keuangan yang diterima dari

Kuasa PA Penerima dengan laporan keuangan atas dana DI PA.

7. Konsolidasi laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada nomor 6 diatas

dilaksanakan secara elektronik.

8. Konsolidasi laporan keuangan sebagaimana dimaksud pada nomor 7 di atas

dilakukan sebelum penyampaian laporan keuangan UAKPA kepada UAPPA-W.

3.2 E-Monitoring

Pengalokasian HKP menggunakan mekanisme SKPA. SKPA diterbitkan dalam rangka

efisiensi dan efektifitas pelaksanakan pembayaran antar wilayah dan dilakukan untuk

menunjang pencairan keluaran (output) kuasa penerbit. Oleh karena itu pelaporan e-

monitoring atas terbitnya SKPA dilingkungan kementerian PU berbeda dengan pelaporan e-

monitoring pada penggunaaan DIPA. Untuk pelaporan e-monitoring dapat dilihat pada menu

e-monitoring didalam website kementerian PU: www.pu.go.id

3.3 Laporan Keuangan Program Pamsimas

HKP didalam pelaporan program akan masuk di dalam SP2D online pada website

Pamsimas: www.pamsimas.org. Didalam website tersebut dijelaskan cara pengoperasian

mulai dari input Pagu sampai Realisasi yang terbagi menjadi beberapa modul. Cara

pengisian masing-masing modul dilengkapi logbook yang harus diisi oleh masing-masing

Page 68: POB HKP 2014

62

pengguna modul mulai dari fasilitator sampai dengan Konsultan Pendamping (DC dan FMA).

Selain itu secara manual satker/DPMU membuat Laporan Sumber dan Penggunaan Dana

sebagaimana dapat dilihat didalam format (format dibawah). Laporan ini digunakan juga

sebagai laporan keuangan tahunan.

Sumber dan penggunaan dana Paket Pamsimas HKP dibuat sebagai satu kesatuan laporan

program Pamsimas yang dikelola oleh Satker/DPMU. Daftar SP2D/SPM sebagai pendukung

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Paket HKP dibuat terpisah dengan Daftar

SP2D/SPM Paket Reguler baik yang bersumber dari Pinjaman Luar Negeri maupun Hibah

luar negeri.

Page 69: POB HKP 2014

63

Lampiran 3

KERANGKA ACUAN KERJA

Fasilitator Masyarakat Hibah Khusus Pamsimas

Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS)

TAHUN ANGGARAN 2014

1. LatarBelakang

Program Pamsimas II merupakan kelanjutan dari Program Pamsimas I yang bertujuan untuk

meningkatkan akses terhadap pelayanan air minum dan sanitasi, dan meningkatkan perilaku

Hidup bersih dan sehat di masyarakat. Pelaksanaan program Pamsimas ditingkat

masyarakat dilakukan dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat, mulai dari tahap

sosialisasi program hingga pembinaan keberlanjutan pengelolaan prasarana dan sarana

terbangun. Proses pemberdayaan masyarakat ini dilakukan oleh tenaga fasilitator yang

ditugaskan dimasing-masing Kabupaten/Kota pelaksana program Pamsimas.

Dalam pelaksanaan program Pamsimas II, fasilitator akan melakukan proses pendampingan

kepada masyarakat dan juga pemerintah daerah, sesuai bidangnya masing-masing. Adapun

jenis dan fungsi fasilitator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Fasilitator Keberlanjutan

Fasilitator Keberlanjutan (FK) merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk

mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan tugas Fasilitator Masyarakat (FM) pada

desa sasaran baru di wilayah kerjanya, dan melakukan fasilitasi, advokasi dan

dukungan kepada Panitia Kemitraan (Pakem) POKJA AMPL dan DPMU tingkat

Kabupaten/kota dalam membina tim koordinasi kecamatan dan BPSPAMS desa/

kelurahan dalam rangka memastikan keberfungsian SPAMS terbangun pada desa

sasaran yang telah ada serta mengkoordinasikan dukungan pelaksanaan program

keberlanjutan desa Pamsimas melalui pelaksanaan Hibah Insentif Desa (HID) dan

Hibah Insentif Kabupaten/Kota (HIK). Satu tim FK akan terdiri dari:

1 orang FK bidang Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi (FK-WSS)

1 orang FK bidang Pemberdayaan Masyarakat (FK-CD)

2. Fasilitator Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) tingkat Kabupaten/Kota

Fasilitator STBM tingkat kabupaten/kota merupakan tenaga fasilitator yang bertugas

sebagai (1) pelaku program Pamsimas II untuk komponen kesehatan, dan (2) pendorong

(enabler) penerapan STBM di wilayah kabupaten/kota. Dalam menjalankan tugasnya

sebagai pelaku program Pamsimas II, Fasilitator STBM ini bertanggungjawab kepada

POKJA AMPL dan Distict Project Management Unit (DPMU) melalui Koordinator

Kabupaten (personil Regional Oversight Management Services/ROMS). Sedangkan

dalam menjalankan tugasnya sebagai pendorong penerapan STBM, Fasilitator ini akan

bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Page 70: POB HKP 2014

64

3. FasilitatorMasyarakat Fasilitator Masyarakat (FM) merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk melakukan

proses pemberdayaan masyarakat di desa sasaran baru dalam hal sosialisasi program,

perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan secara aktif. FM akan bekerja

dalam satu tim sebagai Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) dan akan bekerja mendampingi

Kader AMPL, KKM/Satlak Pamsimas di 3-5 desa/ kelurahan tiap tahunnya. Satu TFM

akan terdiri dari:

1 orang FM bidang Penyediaan Sarana Air Minum dan Sanitasi (FM-WSS)

1 orang FM bidang Pemberdayaan Masyarakat (FM-CD) 4. Fasilitator Hibah Insentif (Desa atau Kabupaten/Kota)

Fasilitator Hibah Insentif merupakan tenaga fasilitator yang bertugas untuk melakukan

proses pendampingan kepada masyarakat khusus untuk pelaksanaan kegiatan hibah

insentif desa atau Kabupaten/kota di desasasaran lama yang mendapatkan hibah

insentif.

Dalam kaitannya dengan Paket Hibah Khusus Pamsimas (HKP) yaitu untuk mendukung

keberlanjutan layanan air minum melalui kegiatan optimalisasi prasarana dan sarana

SPAMS yang kondisinya sebagian berfungsi dan/atau tidak berfungsi maka diadakan

Fasilitator Masyarakat HKP (FM-HKP). FM-HKP ini hanya diadakan di kabupaten/kota yang

mendapatkan Paket HKP.

Lingkup pengaturan dalam kerangka acuan kerja ini hanya untuk Fasilitator Hibah Khusus Pamsimas atau FM-HKP. Adapun untuk lingkup tugas fasilitator lainnya diatur dalam Kerangka Acuan Kerja tersendiri.

2. LingkupTugas FM-HKP

Fasilitator HKP bertugas memberikan bantuan teknis, saran/nasehat, dan pendampingan

kepada LKM/KKM dan/atau Satuan Pelaksana (Satlak) dalam pelaksanaan kegiatan Hibah

Khusus Pamsimas berdasarkan Rencana Kerja Masyarakat (RKM) yang telah disetujui oleh

DPMU atau Panitia Kemitraan. Tim Fasilitator Keberlanjutan (TFK) bertugas untuk

menyusun rencana kerja FM-HKP dan memberikan pembinaan teknis yang diperlukan serta

verifikasi laporan pelaksanaan HKP, sedangkan Koordinator Kabupaten/Kota dari Regional

Oversight Management Services (ROMS) yang bertugas di Kabupaten/Kota yang

bersangkutan akan melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan HKP termasuk pelaporan

melalui SIM Pamsimas.

Jumlah tenaga FM-HKP di setiap kab/kota akan berbeda-beda sesuai dengan jumlah desa

HKP yang ditetapkan dengan SK Penetapan Desa HKP dari Direktorat Jenderal Cipta

Karya. Setiap FM-HKP akan mendampingi tidak lebih dari 3 desa HKP.

Fokus utama tugas FM-HKP adalah memfasilitasi LKM/KKM dan Satlak dalam pelaksanaan

kegiatan hibah khusus yang secara rinci mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Memfasilitasi LKM/KKM dan Satlak menyusun RKM HKP termasuk rencana pengadaan

barang/jasa dan jadwal pelaksanaan kegiatan konstruksi. Bilamana RKM HKP belum

disusun atau belum disetujui oleh DPMU dan Panitia Kemitraan, maka FM-HKP bertugas

untuk menyelesaikan RKM HKP tersebut.

Page 71: POB HKP 2014

65

2) Melakukan kajian kebutuhan peningkatan kapasitas yang dibutuhkan bagi LKM/KKM,

Satlak dan Badan Pengelola (BPSPAMS) dalam mengelola pelaksanaan kegiatan

konstruksi dan pasca;

3) Fasailitasi revitalisasi kelembagaan Badan Pengelola SPAMS

4) Memberikan pendampingan kepada LKM/KKM dan Satlak dalam pelaksanaan

konstruksi dan penyusunan laporan pelaksanaan berdasarkanPetunjuk Teknis HKP;

5) Menyiapkan data untuk mengisi field book serta ‘Logbook’SIM;

6) Memastikan terkumpulnya in-cash dan in-kind untuk kegiatan HKP.

7) Membuat laporan kemajuan bulanan (laporan deskriptif)

5.2.1.1

Dalam pelaksanaan tugasnya, FM-HKP akan mendapat pengawasan dan pendampingan

dari Fasilitator Keberlanjutan dan/atau Koordinator Kabupaten/Kota. FM-HKP wajib

berkoordinasi dengan stakeholders ditingkat desa (BPSPAMS, Pemerintahan Desa dan

Kader AMPL/KPM), dan ditingkat kecamatan (Sanitarian Puskesmas yang bertugas untuk

pembinaan bidang kesehatan di desa penerima HKP).

5.2.1.2 3.Kualifikasi tenaga FM-HKP yang dibutuhkan

FM-HKP harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut :

Berpendidikan sekurang-kurangnya STM Bangunan dengan pengalaman kerja dibidang

konstruksi selama 3 tahun, atau Sarjana Muda/D-3 bidang Teknik Sipil/

Lingkungan/Arsitekur dengan pengalaman kerja dibidang konstruksi1 tahun;

Berusia maksimal 35 tahun

Diutamakan berasal dari kabupaten/kota setempat, atau bersedia tinggal di desa/

kecamatan/ kabupaten/kota daerah penugasan

Dalam hal terdapat keterbatasan calon tenaga FM HKP, dapat menggunakan

pengurus/anggota Asosiasi SPAMS Perdesaan setempat yang berasal dari anggota

BP-SPAMS yang memenuhi ketentuan butir no 1 diatas atau menggunakan tenaga FM

HID yang bertugas pada kecamatan yang sama dengan memberikan/menambah biaya

operasional kepada FM HID yang bersangkutan (jumlah desa dampingan tidak boleh

lebih dari 3 desa)

4. Output/hasil yang diharapkan

Output/hasil yang diharapkan dari FM-HKP adalah sebagai berikut:

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan buku Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Hibah Khusus Pamsimas (HKP)

Tersedianya laporan bulanan untuk pelaksanaan hibah insentif kabupaten

5. JangkaWaktuPenugasan

Durasi penugasan FM-HKP adalah selama kurang lebih 3 (tiga) bulan terhitung mulai

diterbitkannya Surat Perintah Kerja dan tidak melebihi batas waktu realisasi anggaran

Page 72: POB HKP 2014

66

daerah untuk tahun berjalan. (jangka waktu penugasan dapat disesuaikan pula dengan

anggaran yang tersedia).

6. Pelaporan

Laporan yang disusun FM-HKP meliputi 2 jenis laporan, yaitu laporan pelaksanaan kegiatan

HKP dan laporan bulanan yang bersifat administrasi kerja FM-HKP. Masing-masing laporan

harus diserahkan setiap akhir bulan pada bulan yang bersangkutan kepada Kepala

SKPD/Pemberi Tugas setelah diverifikasi oleh TFK.

7. Honorarium FM-HKP

Honorarium yang diterima FM-HKP meliputi Gaji Dasar dan Biaya Umum (operasional untuk

bahan/ATK, sewa komputer dan printer, pembuatan laporan, dan transport antar desa ke

Kabupaten dan ke provinsi setiap bulannya). Besar biaya umum diberikan dengan

mempertimbangkan/memperhatikan moda transportasi dan jarak tempuh. Sumberdana

pembiayaan honorarium berasaldari APBD kabupaten/kota penerima dana HKP APBN

Besaran gaji dasar dan biaya umum (per bulan) FM-HKP adalah sebagai berikut:

Pendidikan Gaji Dasar

(Rp.)

Biaya Umum

(Rp.)

Total (Max)

(Rp.)

- Sarjana Muda/D-3

(termasuk lebih tinggi

dari Sarjana Muda)

2.000.000 500.000 – 1.000.000 3.000.000

- STM Pembangunan 1.500.000 500.000 – 1.000.000 2.500.000

8. Evaluasi Kinerja FM-HKP

Kinerja FM-HKP akan dievaluasi oleh DPMU, dibantu Koordinator Kabupaten dan FK

dengan konsultasi dengan LKM/KKM dalam pelaksanaan kontrak kerja. Laporan evaluasi

kinerja akan dilaporkan kepada Kepala SKPD/Pemberi Tugas sebagai dasar pertimbangan

perpanjangan/pemberhentian penugasan fasilitator.

Untuk kebutuhan pengeluaran gaji FM-HKP, Koordinator Kabupaten/Kota akan memberikan

pernyataan terkait kinerja FM-HKP dengan memperhatikan verifikasi TFK yang bertugas

melakukan pembinaan kepada FM-HKP yang bersangkutan sebagai dasar bagi Kepala

SKPD/Pemberi Tugas untuk membayar gaji masing-masing FM-HKP.

Page 73: POB HKP 2014

67