pleno 3 makalah (otonomi daerah)

12
PEMBAHASAN 1. Perbedaan antara otonomi dan desentralisasi Otonomi dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Sedangkan desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya desentralisasi maka munculah otonomi bagi suatu pemerintahan daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena dengan

Upload: anakagung-ari-novia

Post on 13-Dec-2014

168 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: Pleno 3 Makalah (Otonomi Daerah)

PEMBAHASAN

1. Perbedaan antara otonomi dan desentralisasi

Otonomi dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban

yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil

guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap

masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Sedangkan desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan

rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya

dalam kerangka negara kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya

desentralisasi maka munculah otonomi bagi suatu pemerintahan daerah.

Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara

sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam

kaitannya dengan sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-

akhir ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan karena dengan

adanya desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigma

pemerintahan di Indonesia. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa

desentralisasi berhubungan dengan otonomi daerah. Sebab, otonomi

daerah merupakan kewenangan suatu daerah untuk menyusun, mengatur,

dan mengurus daerahnya sendiri tanpa ada campur tangan serta bantuan

dari pemerintah pusat. Jadi dengan adanya desentralisasi, maka akan

berdampak positif pada pembangunan daerah-daerah yang tertinggal

dalam suatu negara. Agar daerah tersebut dapat mandiri dan secara

otomatis dapat memajukan pembangunan nasional.

2. Jakarta Sentris Mendorong Tuntutan Otonomi

Kehidupan berbangsa dan bernegara selama ini sangat terpusat di Jakarta

(Jakarta Sentris), sementara itu pembangunan di beberapa wilayah lain

Page 2: Pleno 3 Makalah (Otonomi Daerah)

dilalaikan. Hal ini bisa terlihat bahwa hampir 60% lebih perputaran uang

berada di Jakarta. Sedangkan 40% sisanya digunakan diluar Jakarta.

Dengan penduduk sekirat 12 juta jiwa di Jakarta maka ketimpangan sangat

terlihat, karena wilayah diluar Jakarta dengan penduduk hampir 190 juta

jiwa hanya menggunakan 40% dari perputaran uang secara nasional.

Selain itu hampir seluruh proses perizinan investasi juga berada ditangan

pemerintah pusat di Jakarta.

Pembangian kekayaan dirasakan tidak adil dan tidak merata. Daerah-

daerah yang memiliki sumber kekayaan alam melimpah berupa minyak,

hasil tambang dan hasil hutan seperti Aceh, Riau, Irian Jaya (Papua),

Kalimantan dan Sulawesi ternyata tidak menerima perolehan dana yang

layak dari pemerintah pusat, dibandingkan dengan daerah yang relatif

tidak memiliki banyak sumber daya alam.

Kesenjangan sosial (dalam makna seluas-luasnya) antara suaatu daerah

dengan daerah lain sangat terasa. Pembangunan fisik di suatu daerah

terutama Jawa berkembang pesat sekali sedangkan pembangunan di

banyak daerah masih lamban dan bahkan tebengkalai. Kesenjangan sosial

ini juga meliputi tingkat pendidikan dan kesehatan.

3. Tujuan Pelaksanaan Otonomi Daerah

Tujuan utama dikeluarkannya kebijakan otonomi daerah antara lain

adalah untuk membebaskan pemerintah pusat dari beban-beban yang tidak

perlu dalam menangani urusan daerah. Dengan demikian, pemerintah

pusat berkesempatan mempelajari, memahami, merespon berbagai

kecenderungan global dan mengambil manfaat darinya. Pada saat yang

sama pemerintah pusat diharapkan lebih mampu berkonsentrasi pada

perumusan kebijakan makro (luas atau yang bersifat umum dan mendasar)

nasional yang bersifat strategis. Di lain pihak, dengan desentralisasi daerah

akan mengalami proses pemberdayaan yang optimal. Kemampuan

prakarsa dan kreativitas pemerintah daerah akan terpacu, sehingga

kemampuannya dalam mengatasi berbagai masalah yang terjadi di daerah

akan semakin kuat.

Page 3: Pleno 3 Makalah (Otonomi Daerah)

Adapun tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah sebagai berikut:

- Dilihat dari segi politik, penyelenggaraan otonomi dimaksudkan untuk

mencegah penumpukan kekuasaan di pusat dan membangun

masyarakat yang demokratis untuk menarik rakyat ikut serta dalam

pemerintahan dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak

demokrasi. Dengan adanya otonomi daerah, maka kekuasaan yang

sebelumnya terpusat pada pemerintah di pusat dapat didistribusikan

kepada daerah masing-masing dengan tetap dibawah pengawasan

pemerintah pusat. Otonomi daerah juga meningkatkan partisipasi

rakyat dalam upaya-upaya yang dilakukan untuk memajukan

daerahnya.

- Dilihat dari segi pemerintahan, penyelenggaraan otonomi daerah

adalah untuk mencapai pemerintahan yang efisien. Pemerintahan yang

efisien disini diartikan sebagai pemerintahan yang tepat dalam

memanajemen pembagian tugas-tugas dan wewenang antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

- Dilihat dari segi sosial budaya, penyelenggaraan otonomi daerah

diperlukan agar perhatian lebih fokus kepada daerah. Otonomi yang

dilaksanakan masing-masing daerah akan lebih terfokus pada upaya

peningkatan kemajuan daerahnya. Misalnyaa dengan pemerataan

pembangunan di daerah yang bersangkutan, peningkatan layanan

publik seperti layanan kesehatan, pendidikan dan sarana-sarana

penunjang lainnya. Pemerintah daerah juga akan lebih terfokus pada

upaya peningkatan kualitas SDM dan pemanfaatan SDA secara tepat

dan efisien karena pemerintah daerah tersebutlah yang lebih

mengetahui kondisi sosial masyarakat dan potensi daerahnya masing-

masing.

- Dilihat dari segi ekonomi, otonomi perlu diadakan agar masyarakat

dapat turut berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi di daerah

masing-masing.

Page 4: Pleno 3 Makalah (Otonomi Daerah)

- Peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin

baik.

- Kesetaraan politik (Political Equality) yaitu hak warga Negara untuk

mendapatkan kesetaraan atau kesamaan politik.

- Menumbuhkan rasa tanggung jawab daerah (local accountability)

yaitu masyarakat daerah dapat secara langsung ikut bertanggung jawab

dalam membangun dan mengembangkan segaala potensi sumber daya

alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan yang ada pada

daerah bagi kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di daerahnya.

- Membangun kesadaran daerah (local responsiveness) yaitu kesadaran

daerah untuk menumbuhkembangkan segenap potensi yang

dimilikinya bagi masyarakat maupun Negara.

- Otonomi daerah bertujuan untuk keadilan dan pemerataan.

Pembangunan tidak hanya terpusat pada suatu daerah saja sedangkan

daerah lainnnya terbengkalai atau bahkan tertinggal. Dengan adanya

otonomi daerah, hasil pengelolaan SDA dan potensi daerah dapat

dipergunakan untuk pembangunan dan kemajuan daerah yang

bersangkutan.

- Pemeliharaan hubungan yang serasi antara Pusat dan Daerah serta

antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI. Dengan adanya otonomi

yang berarti kebebasan atau kewenganan bagi pemerintah daerah untuk

mengelola dan mengatur sendiri daerahnya namun tetap dengan

pengawasan pemerintah pusat dapat memelihara hubungan yang serasi

antara pemerintah pusat dan daerah. Karena dengan demikian dapat

meningkatkan kerja sama dan komunikasi yang baik antara pemerintah

pusat dan daerah.

Page 5: Pleno 3 Makalah (Otonomi Daerah)

- Mendorong untuk memberdayakan masyarakat. Otonomi daerah

melibatkan peran aktif masyarakat untuk turut serta memajukan

daerahnya. Hal tersebut akan mendorong pemerintah daerah untuk

lebih memberdayakan masyarakatnya menjadi SDM yang terampil dan

dapat mengelola potensi daerahnya dengan baik dan benar. Apabila

potensi daerah dapat dikelola dengan baik, akan lebih meningkatkan

kemajuan daerah tersebut.

- Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan peran serta

masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah.

4. Perbandingan Antara Urusan Pemerintah di Pusat, di Provinsi dan

Kabupaten

Secara teoritis, pembagian tugas antara pemerintah pusat dan

daerah sudah seimbang. Tugas atau urusan pemerintah pusat meliputi 6

bidang, yaitu bidang Politik Luar Negeri, Pertahanan, Keamanan, Yustisi,

Moneter dan Fiskal Nasional, Agama.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah

Provinsi meliputi 16 bidang, yaitu perencanaan dan pengendalian

pembangunan. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang.

Penyelenggaraan, ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat.

Penyediaan sarana dan prasarana umum. Penanganan bidang kesehatan.

Penyelenggaraan pendidikan dan alokasi SDM potensial. Penanggulangan

masalah sosial lintas kabupaten/kota. Pelayanan bidang ketenagakerjaan

lintas kabupaten/kota. Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan

menengah, termasuk lintas kabupaten/kota. Pengendalian lingkungan

hidup. Pelayanan pertahanan termasuk lintas kabupaten/kota. Pelayanan

kependudukan dan catatan sipil. Pelayanan administrasi umum

pemerintahan. Penanaman administrasi penanaman modal termasuk lintas

kabupaten/kota. Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum

Page 6: Pleno 3 Makalah (Otonomi Daerah)

dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota dan urusan wajib lainnya yang

diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota meliputi 15 bidang, yaitu: perencanaan dan pengendalian

pembangunan. Perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang.

Penyelenggaraan, ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat.

Penyediaan sarana dan prasarana umum. Penanganan bidang pendidikan.

Penanggulangan masalah sosial. Pelayanan bidang ketenagakerjaan.

Fasilitas pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah.

Pengendalian lingkungan hidup. Pelayanan pertahanan. Pelayanan

kependudukan dan catatan sipil. Pelayanan administrasi umum

pemerintahan. Pelayanan administrasi penanaman modal.

Penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya dan urusan wajib lainnya yang

diamanatkan oleh perundang-undangan.

Dari pembagian tugas atau urusan-urusan yang dijabarkan diatas,

pembagian urusan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten sudah

cukup seimbang. Namun pada kenyataannya masih banyak urusan-urusan

yang tumpang tindih. Misalnya pada sarana pendidikan (sekolah) di

daerah-daerah terpencil yang memerlukan renovasi, ketidakjelasan

mengenai prosedur-prosedur yang harus dilewati untuk mendapat bantuan

dana perbaikan seringkali membuat bingung pihak-pihak sekolah yang

mengajukan permohonan bantuan.

5. Pemda Kabupaten mempersiapkan SDM-nya dalam rangka otonomi

daerah

Pada era otonomi, daerah harus mempersiapkan SDM untuk

memenuhi kebutuhan dengan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas.

Pemerintah daerah membutuhkan pekerja yang tangggap, responsif,

kreatif, dan bekerja secara efektif. Untuk menunjang kinerja daerah dalam

rangka kerjasama antardaerah dan pusat, Pemda membutuhkan SDM yang

mempunyai kemampuan mengembangkan jaringan dan kerjasama tim, dan

mempunyai kualitas kerja yang tinggi.

Page 7: Pleno 3 Makalah (Otonomi Daerah)

Sebagai langkah pembinaan SDM, Pemda diharapkan mampu

membuat struktur organisasi kepegawaian yang terbuka, menyediakan

media bagi pegawai untuk berkreatif dan membuat terobosan baru,

mendorong pegawai untuk berani mengambil resiko, memberikan

penghargaan bagi yang berhasil, mengembangkan pola komunikasi yang

efektif antar pegawai, membangun suasana kerja yang kondusif,

mengurangi hambatan birokrasi, mencegah tindakan intervensi yang

mengganggu proses kerja profesional dan mendelegasikan tugas dengan

baik.

Memperbaiki cara kerja birokrasi dengan cara memberikan teladan,

membuat perencanaan, melaksanakan kerja dengan pengawasan yang

memadai, menentukan prioritas, memecahkan masalah dengan inovatif,

melakukan komunikasi yang baik, memperhatikan waktu kehadiran dan

kreatifitas.

Mengurangi penyimpangan pelayanan birokrasi. Pelayanan

pemerintah seringkali banyak mengalami penyimpangan yang disebabkan

oleh sistem birokrasi atau keinginan menambah penghasila dari pegawai.

Pemda harus melakukan perbaikan dengan menengakkan disiplin,

memberikan penghargaan bagi pegawai teladan dan memberikan sanksi

pada pegawai yang melanggar, membangun pelayanan yang berorientasi

pada pelanggan, menetapkan tanggung jawab dengan jelas dan

mengembangkan budaya birokrasi yang bersih serta memberikan

pelayanan yang cepat, tepat dan murah.

Dari segi non kepegawaian, Pemda dapat memfasilitasi adanya

pelatihan-pelatihan kerja untuk lebih menambah keterampilan

masyarakatnya. Peningkatan kualitas pendidikan di daerah bersangkutan

juga merupakan elemen penting dalam mempersiapkan kualitas SDM yang

handal.

Page 8: Pleno 3 Makalah (Otonomi Daerah)

KESIMPULAN

Otonomi dapat diartikan sebagai hak, wewenang, dan kewajiban

yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus

sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat

menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan hasil

guna penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap

masyarakat dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Sedangkan desentralisasi adalah penyerahan

kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk

mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan

aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka negara kesatuan Republik

Indonesia.