planing fraktur kasus sebenarnya
DESCRIPTION
frakturTRANSCRIPT
B
B. RENCANA KEPERAWATAN
NODiagnose Keperawatan NOC NICRasional
1.2.
3.4.
5.
Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan dan prosedur pembedahan
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri akut dan hospitalisasi
Kerusakan integritas jaringan b/d prosedur pembedahan
Resiko InfeksiKerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan tidak nyaman nyeri, pembatasan gerak
Setelah dilakukan perawatan 3 hari, nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria :
klien tenang, nyeri kepala dan pusing hilang, klien dapat istirahat dengan tenang
Skala nyeri 1-2
- Tanda vital normalTidur adekuat selama perawatan 3x24 jam, ditandai dengan :
1. klien/keluarga melaporkan dapat tidur malam hari dengan nyenyak
2. Wajah tampak segar
3. Konjungtiva tidak anemis
4. klien kooperatifSetelah dilakukan tindakan selama 6 hari luka jaringan membaik dengan kriteria :
- luka mengecil dalam ukuran dan peningkatan granulasi jaringan.
Pasien menunjukkan kontrol terhadap resiko setelah dilakukan perawatan 3x24 jam dengan indikator :
Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Mampu menjelaskan tanda dan gejala infeksi
Leukosit dalam batas normal
Tanda vital dalam batas normal
Setelah dilakukan tindakan perawatan selama 6 hari dapat teridentifikasi Mobility level, Joint Movement aktif, dengan kriteria hasil :
aktifitas fisik meningkat
ROM normal
Melaporkan perasaan peningkatan kekuatan, kemampuan dalam bergerak Klien bisa melakukan aktifitas walaupun dengan dibantu
Kebutuhan ADL klien terpenuhi .
Kaji keluhan nyeri,mengenai lokasi, intensitas dan durasi, perhatikan petunjuk verbal dan non verbal
Ajarkan latihan teknik relaksasi, sentuhan terapeutik, dan dorong ambulasi dini
Buat posisi kepala lebih tinggi 30 derajat dan bantu pasien menemukan posisi yang nyaman
Kurangi stimulus/batasi pengunjung
Kolaborasi derngan tim medis dalam pemberian obat-obatan analgetik
1. Sleep enhancement
kaji pola tidur dan aktifitas harian
Jelaskan pentingnya tidur selama perode sakit dan stres psikososial
Tentukan medikasi yang mempengaruhi pola tidur
Eksplorasi penyebab gangguan atau kesulitan tidur
Fasilitasi klien untuk membuat catatan tidur disesuaikan dengan kebutuhan tidur/istirahat.
2. Pain management
kaji skala nyeri
ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
ajarkan teknik relaksasi guided imagery
3. Environment management
fasilitasi lingkungan yang tenang
eksplorasi faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pola tidur klien.
1. Perawatan luka jaringan
Catat karakteristik luka, tentukan ukuran dan kedalaman luka
Catat karakteristik cairan sekret yang keluar
Bersihkan dengan cairan anti bakteri
Bilas dengan cairan NaCl 0,9 %
Lakukan nekrotomi
Lakukan tampon yang sesuai
Dresing dengan kasa steril sesuai kebutuhan
Lakukan pembalutan
Pertahankan tekhnik dresing steril ketika melakukan perawatan luka
Amati setiap perubahan pada balutan
Bandingkan dan catat setiap adanya perubahan pada luka
Berikan posisi terhindar dari tekanan
1.Infection Control
Terapkan pencegahan universal
Berikan hiegine yang baik lingkungan atau personal
Batasi jumlah pengunjung dan anjurkan cuci tangan ketika kontak dengan klien
Lakukan dresing pada IV line dan Kateter
Tingkatkan intake nutrisi dan istirahat yang cukup
2. Infection Protection
Monitor tanda dan gejala infeksi lokal/sistemik
Pantau hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan infeksi (WBC)
Amati faktor2 yang dapat meningkatkan infeksi
Observasi area invasive
Pertahankan tekhnik aseptic dalam perawatan klien
3. Monitor Vital Sign Pantau suhu tubuh setiap 8 jam
4. Enviroment management
Batasi pengunjung yang sedang demam/influensa/sakit infeksi
5. Health education
Jelaskan mengapa sakit dan pengobatan meningkatkan resiko infeksi
Anjurkan untuk menjaga kesehatan personal untuk melindungi dari infeksi
Ajarkan metode aman untuk pengamanan/penyiapan makanan
Pengendalian infeksi : Ajarkan tekhnik cuci tangan
Ajarkan tanda2 infeksi
Anjurkan untuk lapor perawat/dokter bila dirasakan muncul tanda2 infeksi
6. Medication Administration
Kelola Therapi sesuai advis
Pantau efektifitas, keluhan yang muncul pasca pemberian antibiotik
Terapi exercise : pergerakan sendi
Pastikan keterbatasan gerak sendi yang dialami
Kolaborasi dengan fisioterapi
Pastikan m otivasi klien untuk mempertahankan gerakan sendi
Pastikan klien untuk mempertahankan gerakan sendi
Pastikan klien bebas dari nyeri sebelum diberikan latihan
Anjurkan ROM Exercise aktif, jadual teratur, Latih ROM pasif.
Exercise Promotion :
Bantu identifikasi program latihan yang sesuai
Diskusikan dan anjurkan pada klien untuk latihan yang tepat
Exercise terapi ambulasi
Anjurkan dan bantu klien duduk di tempat tidur sesuai toleransi
Atur posisi setiap 2 jam atau sesuai toleransi
Penuhi Fasilitas penggunaan alat bantuBantu klien dalam memenuhi kebutuhan ADLnya
Membantu dalam identifikasi derajat ketidaknyamanan dan untuk keefektifan pemberian analgetikMembantu memfokuskan perhatian dan meningkatkan kemampuan koping
Untuk memberikan penghilangan ketidaknyamanan nyeri dan memfasilitasi tidur, partisipasi pada terapi pasca operasi
Memfasilitasi siklus tidur atau bangun yang tetapMembantu dalam kontrol nyeri, penurunan skala nyeri dapat berpengaruh tergadap kualitas tidur.Membantu dalam meningkatkan kenyamanan.
Pengkajian luka akan lebih realible dilakukan oleh pemberi asuhan yang sama dengan posisi yang sama dan tekhnik yang sama.
Pengendalian terjadinya status infeksi yang dapat memperparah sakitnya
Cegah infeksi, melindungi dari resiko terjadinya infeksi
Dengan HE dharapka pasien dan keluarga tahu hal2 yang dapat beresiko mendatangkan infeksiROM exercise membantu mempertahankan mobilitas sendi, meningkatkan sirkulasi, mencegah kontraktur, meningkatkan kenyamanan
Pengetahuan yang cukup akan memotivasi klien untuk melakukan latihan
Meningkatkan dan membantu berjalan /ambulasi akan memperbaiki otonomi dan fungsi tubuh dari injuri.