pku bagi kecamatan windusari dalam rangka …
TRANSCRIPT
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1
655
PKU BAGI KECAMATAN WINDUSARI DALAM RANGKA DIVERSIFIKASI
OLAHAN UBI JALAR
PKU FOR SUBDISTRICT WINDUSARI
IN THE FRAMEWORK OF DIVERSIFICATION OF SWEET POTATO
1)Nugroho Agung Prabowo, 2) Rochiyati Murniningsih, 3)Eny Zuhriyah
1,2,3)Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Magelang
Jl. Mayjend Bambang Soegeng KM. 5 Mertoyudan, Magelang
*Email:[email protected]
ABSTRAK
Kabupaten Magelang adalah salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki potensi pertanian
yang sangat tinggi. Dengan tingkat kesuburan tanah yang sangat baik dan di dukung oleh iklim yang memadai
maka usaha pertanian di Kabupaten Magelang sangat berkembang dangan baik, salah satunya adalah para petani
di Kecamatan Windusari yang sebagian besar melakukan budidaya tembakau, sekarang beralih ke budidaya ubi
jalar. Meskipun demikian, budidaya ubi jalar sebagai komoditas pengganti tembakau belum dapat diusahakan
secara optimal. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan
melakukan kerjasama dengan Kecamatan Windusari melalui Program Desa Binaan dengan tujuan mendampingi
para petani untuk mengembangkan usaha agribisnis ubi jalar, sehingga komoditas ubi jalar dapat menjadi
produk unggulan Kecamatan Windusari. Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian
pada masyarakat adalah metode pemberdayaan masyarakat partisipatif yaitu pendekatan dalam proses
pemberdayaan dan peningkatan partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada keterlibatan petani dan anggota
masyarakat. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah pelatihan dapat berlangsung sesuai harapan, harapannya
peserta dapat mengimplementasikan dalam pengembangan usaha budidaya agribisnis ubi jalar yang pada
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani..
Kata Kunci : diversifikasi, agribisnis, optimal.
ABSTRACT
Magelang Regency is one of the regencies in Central Java that has very high agricultural potential. With a very
good level of soil fertility and supported by an adequate climate, the agricultural business in Magelang Regency
is very well developed, one of which is the farmers in the Windusari Subdistrict who mostly do tobacco
cultivation, are now turning to sweet potato cultivation. Nevertheless, sweet potato cultivation as a tobacco
substitute commodity cannot be optimally cultivated. In connection with this, it is necessary to do community
service activities in collaboration with Windusari District through the Fostered Village Program with the aim of
assisting farmers to develop sweet potato agribusiness, so that the sweet potato commodity can become a
superior product of Windusari District. The method to be used for the implementation of community service
activities is a participatory community empowerment method, which is an approach in the process of
empowering and increasing community participation, the emphasis is on the involvement of farmers and
community members. The conclusion of this activity is that the training can take place as expected, the
participants hope to be able to implement in the development of sweet potato agribusiness cultivation that will
ultimately increase farmers' income and welfare.
Keywords : diversification, agribusiness, optimal.
PENDAHULUAN
1. Analisa situasi
Kecamatan Windusari merupakan salah satu dari 21 kecamatan yang ada di wilayah
Pemerintahan Kabupaten Magelang. Kecamatan ini terletak di sisi barat laut tepat di lereng
gunung Sumbing. Daerah ini merupakan hambaran dataran dan tanah perbukitan yang
dibatasi Kali Progo dan gunung Sumbing. Windusari berbatasan dengan Kecamatan Secang
di sisi timur dan Kecamatan Bandongan di sebelah selatan. Adapun di sisi utara berbatasan
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1
656
dengan Kabupaten Temanggung, serta di sisi barat di balik kemegahan gunung Sumbing
dibatasi dengan wilayah Kabupaten Wonosobo.
Di samping desa-desa yang diakhiri dengan sari sebagaimana tersebut di atas,
Windusari masih memiliki desa lain, meliputi Kembangkuning, Bandarsedayu, Semen,
Genito, Ngemplak, Girimulyo, Dampit, dan Wonoroto. Wilayah Windusari merupakan
kawasan pertanian yang sangat subur. Di sepanjang Kali Progo lebih didominasi persawahan
dengan sistem terasiring bertingkat yang banyak ditanami padi dan sayur-mayur. Semakin
masuk ke wilayah bagian barat, kontur tanah lebih banyak terdiri atas perbukitan yang
ditanami tanaman perkebunan maupun kayu keras dan hutan bambu.
Letak Windusari di lereng gunung Sumbing menjadikan tanah pertanian di sini subur
dan kaya akan sumber air karena ditopang oleh hutan lindung sebagai daerah resapan yang
masih terjaga dengan baik. Hal inilah yang menjadikan wilayah ini menjadi salah satu sentral
pertanian yang handal di Magelang. Di samping pertanian, bahkan di Desa Mangunsari
terdapar Gapoktan Subur Makmur (gabungan kelompok petani) yang khusus memelihara
domba. Pada tahun 2011, gapoktan ini sempat mewakili Jawa Tengah dalam lomba kelompok
petani peternak domba tingkat nasional. Dengan pengelolaan dan penerapan teknik modern,
desa ini digadang-gadang untuk menjadi salah satu sentra produksi domba di Jawa Tengah.
Di samping keunggulan di sektor pertanian, keberadaan kontur perbukitan dan
pegunungan menjadikan wilayah ini memiliki potensi tanaman keras yang melimpah.
Berbagai ragam jenis kayu tumbuh dengan baik di daerah ini, mulai dari sengon, pinus,
akasia, sonokeling, nangka, aneka macam jenis bambu, dan lain sebagainya. Potensi ini jika
dikembangkan dengan baik sudah pasti akan menjadikan Windusari menjadi pemasok
industri pengolahan kayu maupun bahan bangunan.
Selain kesuburan tanah dan kecukupan air yang menjadi potensi wilayah Windusari,
hamparan wilayah yang berbukit dengan kandungan air tinggi juga merupakan kerawanan
tersendiri. Terlebih di musim penghujan, dengan curah hujan yang tinggi menjadikan wilayah
ini menjadi daerah yang sangat rentan dengan bencana tanah longsor. Kejadian tanah longsor
inilah yang sering memutus akses jalanan yang banyak melintas di tepian perbukitan ataupun
di tepi jurang yang cukup dalam.
Di samping potensi alam, Windusari juga memiliki situs peninggalan sejarah yang
sangat berharga berupa Candi Selogriyo. Candi yang merupakan bangunan Hindu warisan
Dinasti Sanjaya yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno ini terletak di dusun Campurrejo,
Desa Kembang Kuning. Dari pusat ibukota kecamatan, candi ini dapat diakses ke arah barat
melalui jalan lintas yang menuju kecamatan Bandongan. Meskipun bangunan candi ramping
dan mungil, namun nilai estetika dan kesakralan bangunan ini merupakan daya tarik tersendiri
bagai siapapun pengunjung yang melihatnya.
Namun kondisi cuaca yang fluktuatif, budidaya tembakau yang membutuhkan biaya tinggi,
dan tata niaga yang cenderung merugikan petani, maka produksi tembakau di Kabupaten
Magelang mulai berkurang. Petani mulai beralih ke komoditas lain yang lebih
menguntungkan. Salah satunya adalah para petani di Kecamatan Windusari yang sebagian
besar melakukan budidaya tembakau, sekarang beralih ke budidaya ubi jalar. Enam dari 20
desa di Kecamatan Windusari telah beralih dari budidaya tembakau ke ubi jalar. Menurut
salah seorang petani, satu hektare lahan yang ditanami tembakau hanya menghasilkan
keuntungan bersih sebesar Rp1,5 juta, sedanga dengan budidaya ubi jalar varietas manohara
dapat mencapai Rp8 juta.
Meskipun demikian, budidaya ubi jalar sebagai komoditas pengganti tembakau belum
dapat dilaksanakan secara optimal. Sebagian besar petani di Kecamatan Windusari masih
bertahan untuk budidaya tembakau. Padahal permintaan pasar terhadap komoditas ubi jalar
tinggi, bahkan ada beberapa petani yang sudah melakukan ekspor. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka LP3M Universitas Muhammadiyah Magelang akan melakukan kerjasama
dengan Kecamatan Windusari melalui Program Desa Binaan dengan tujuan mendampingi
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1
657
para petani untuk mengembangkan usaha agribisnis ubi jalar yang telah dirintis, sehingga
komoditas ubi jalar dapat menjadi produk unggulan Kecamatan Windusari.
2. Masalah mitra
No Permasalan Solusi Keterlibatan
Kelompok Mitra
1 Petani masih sangat
tergantung dengan
tanaman tembakau
padahal tanaman
tembakau sangat
tergantung dengan
kondisi iklim dan cuaca
Perlu diberikan
pemahaman
kepada petani
tentang tanaman
alternatif
lainnya selain
tembakau yang
mempunyai nilai
ekonomis yang
sama atau lebih
tinggi dibanding
tembakau
Bersama Dinas
Pertanian dan
Kelompok tani
mencoba
membudidayakan
tanaman alternatif
selain tanaman
tembakau dengan petani
menyediakan demplot
dan Dinas Pertanian
menyediakan bibit serta
pendapingan oleh
LP3M UMMagelang
2 Petani belum yakin akan
produksi dan pemasaran
hasil budidaya tanaman
ubi jalar
Memberikan
bimbingan dan
pelatihan dari
Dinas terkait
yaitu Dinas
Pertanian
tentang peluang
dan nilai
ekonomis dari
tanaman ubi
jalar
Bekerjasama dengan
Dinas Pertanian untuk
peningkatan produksi
tanaman Ubi jalar dan
menggandeng mitra
industri yang akan
menampung dan
membeli hasil panen
para petani.
3 Ibu-ibu kelompok tani
belum dapat
memanfaatkan sisa hasil
produksi yang tidak bisa
dipasarkan (reject)
menjadi produk makanan
yang menguntungkan dan
bisa menambah
penghasilan keluarga
petani ubi jalar
Memberikan
pelatihan
diversifikasi
pengolahan
produk tanaman
ubi jalar
menjadi produk
olahan makanan
yang digemari
masyarakat
Petani dan ibu-ibu
kelompok tani
dilibatkan dalam
pelatihan pengolahan
produk tanaman ubi
jalar dengan
mendatangkan
narasumber dan sukses
story dari pelaku usaha
yang telag berhasil
mengolah tanaman ubi
jalan menjadi proudk
makanan yang
menguntungkan
3. Tujuan
Tujuan dilakukan pengabdian ini adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan petani untuk meningkatkan kapasitas produksi ubi jalar
melalui penerapan GAP terutama di wilayah Kecamatan Windusari, Kabupaten
Magelang.
2. Meningkatkan pengetahuan petani untuk diversifikasi olahan ubi jalar sebagai produk
unggulan Kecamatan Windusari.
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1
658
3. Meningkatkan pengetahuan petani untuk mengemas produk-produk yang dihasilkan guna
meningkatkan nilai jual.
METODE
Metode yang akan digunakan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah metode
pemberdayaan masyarakat partisipatif yaitu pendekatan dalam proses pemberdayaan dan peningkatan
partisipasi masyarakat, yang tekanannya pada keterlibatan petani dan anggota masyarakat yaitu :
1. Melakukan pengurusan perijinan pengabdian masyarakat,
2. Melakukanm observasi dan sosialisasi kepada petani, perangkat desa dan kecamatan
Windusari akan kendala-kendala dan permasalahan yang ada pada petani Ubi jalar.
3. Pelatihan
Pelatihan dilakukan kepada para petani dan ibu-ibu kelompok tani berupa :
a. Good Agricultural Practices bagi budidaya ubi jalar di Kecamatan Windusari,
Kabupaten Magelang oleh Dinas Pertanian Kabupaten Magelang.
b. Diversifikasi olahan ubi jalar sebagai produk unggulan Kecamatan Windusari,
Kabupaten Magelang oleh Rumah Ketela Borobudur.
c. Pengemasan ubi jalar dan produk olahannya untuk meningkatkan nilai jual oleh
Amran kripik
4. Pendampingan
Dilakukan pendampingan bagi petani dan ibu-ibu petani pengolah hasil produk tanaman
ubi jalar sehingga bisa benar-benar melakukan peningkatan hasil pertanian dan produk
pengolahan makan sehingga tujuan akan program ini tercapai.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil PKU
Kegiatan pengabdian diawali dengan dilakukan pengurusan perijinan kegiatan dari LP3M yang
dilanjutkan ke Kesbangpol. Selanjutnya tim pelaksana melakukan observasi lapangan di
kecamatan Windusari bersama Petani, Tokoh masuarakat dan perangkat kecamatan Windusari.
Selanjutnya menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan kegitan sosialisasi, pelatihan dan
pendampingan. Kegiatan diawali dengan sosilisasi ke petani dan pengurus kelompok tani ubi
jalar di desa Windusari kecamatan Windusari sebagai langkah untuk mengenalkan kegiatan
pengabdian serta memotivasi para petani yang selama ini dalam menjalankan kegiatan
bercocoktanam ubi jalar. Sosialisasi berjalan dengan lancar dan berhasil. Pada sesi diskusi, para
peserta sangat antusias dengan meteri yang disajikan beberapa pertanyaan dikemukakan oleh
peserta dan dibahas dengan baik.
Hasil dari observasi dan sosialisasi ke segenap elemen masyarakat disepakati bahwa pelatiahan
akan dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2019 dengan tema Peningkatan kapasitas produksi
dan diservikasi olahan tanaman Ubi jalar, bertenpat di Aula Kecamatan Windusari kabupaten
Magelang dengan narasumber yang akan dicarikan oleh pihak Tim dari pihak LP3M
UMMagelang.
Materi:
1. Pengemasan ubi jalar dan produk olahannya untuk meningkatkan nilai jual, oleh Amron
Muhyawawi. 2. Diversifikasi olahan ubi jalar sebagai produk unggulan Kecamatan Windusari,
Kabupaten Magelang, oleh Ibu Sinta Rumah Ketela Borobudur.
3. Praktek Pengolahan Ubi Jalar oleh Rumah Ketela dilanjutkan Kunjungan Lahan Ubi
Jalar
Peserta pelatihan terdiri dari :
1. Petani dari Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang sebanyak 30 orang.
2. Petani dari beberapa wilayah di Jawa Tengah sebanyak 10 orang
3. Pemda, dan perangkat kecamatan sebanyak 20 orang.
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1
659
4. MTCC UMM sebanyak 15 orang.
Dokumentasi kegiatan :
Gambar 1. Pembukaan Pelatihan oleh Rektor UMMagelang dan Sekda Kab. Magelang
Gambar 2. Narasumber Bp. Mustofa dari BPPT Kab. Magelang
Gambar 3. Narasumber Sdr. Amran dari Amran Snack
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1
660
Gambar 4. Narasumber Ibu Sinta dari Rumah Ketela Borobudur
Gambar 5. Praktek membuat produk olahan Ubi Jalar
Gambar 6. Peserta Pelatihan terdiri dari Petani dan anggota Kelompok Tani
Seminar Nasional
Hasil Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat IV Tahun 2019
“Pengembangan Sumberdaya menuju Masyarakat Madani Berkearifan Lokal”
LPPM - Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISBN: 978-602-6697-43-1
661
Gambar 7. Kunjungan ke lahan Ubi Jalar
KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian masyarakat ini sudah dilakukan dengan metode pelatihan dan
pendampingan. Hasil pelatihan ini dapat dinyatakan berhasil meskipun terdapat sedikit kendala yang
ada terutama masalah komunikasi antara tim, kelompok tani dan perangkat kecamatan Windusari.
Akan tetapi kegiatan telah dilaksanakan dengan baik dan kehadiran peserta yang cukup banyak
menandakan antusiasme dari warga masyarakat khususnya kelompok petani Ubi jalar untuk
berkembang dan maju. Hasil pelatihan dinyatakan berhasil dan peserta dapat mengimplementasikan
dalam pengembangan usaha dan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik Kabupaten Magelang. (2019). Kecamatan Windusari Dalam Angka 2019.
Magelang. BPS Kabupaten Magelang
Budi Santoso. (2013). Skema dan Mekanisme Pelatihan Panduan Penyelenggaraan
Pelatihan, Penerbit Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI), Jakarta.
Juliansyah Noor. (2011). Metodologi Penelitian, Perpustakaan nasional : katalog Dalam
Terbitan (KDT), Penerbit Kencana, Jakarta
Niati, A., Soelistiyono, A., & Ariefiantoro, T. (2019). Pengembangan Kemampuan Sumber Daya
Manusia melalui Pelatihan Komputer Microsoft Office Excel untuk Meningkatkan Kinerja
Perangkat Desa Mranggen. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 10(1), 105.
https://doi.org/10.26877/e-dimas.v10i1.3557
Sulistyanto, H. (2017). Pakom Pelatihan Komputer bagi Perangkat Desa di Kecamatan Gondangrejo
Kabupaten Karanganyar. WARTA LPM, 20, 111–114. Retrieved from
http://journals.ums.ac.id/index.php/warta/article/view/4757/3487