laporan pkl rsu pku muh bantul

65

Click here to load reader

Upload: indras-ermiasih

Post on 02-Jan-2016

519 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

laporan praktek pgi

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BLOK PELAYANAN GIZI INSTITUSI

RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK : 5

DEA PUTRI DARANINGGAR (10/296329/KU/13596)

DEWI EROWATI (10/296715/KU/13670)

RATNA DIAN ASTUTI (10/296746/KU/13676)

MEILINDA NUR EDITASARI K. (10/296827/KU/13686)

PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Lapangan Blok Pelayanan Gizi Institusi di RSU PKU Muhammadiyah

Bantul telah disetujui dan disahkan pada:

Hari, tanggal : Senin, 3 Juni 2013

Tempat : RSU PKU Muhammadiyah Bantul

2

Dosen Pembimbing,

Aviria Ermamilia, S.Gz, Dietisien

Pembimbing Lahan,

Ida Rubaida, S.Gz, Dietisien

Page 3: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan……………………………………………………………………………. 2

Daftar Isi………………………………………………………………………………………….. 3

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang……………………………………………………………………… 5

B. Tujuan

1. Tujuan Umum…………………………………………………………………… 6

2. Tujuan Khusus…………………………………………………………………. 6

Bab II Gambaran Umum Institusi

A. Gambaran Umum RSU PKU Muhammadiyah Bantul

1. Sejarah………………………………………………....................................... 7

2. Visi………………………………………………………………………………. 7

3. Misi………………………………………………………………………………. 8

4. Motto…………………………………………………………………………….. 8

B. Gambaran Umum Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul…………… 8

Struktur Organisasi Instalasi Gizi…………………………………………………….. 9

Bab III Hasil dan Pembahasan

A. Pengkajian Ketenegaan

1. Penerimaan dan Penempatan Tenaga Kerja……………………………….. 10

2. Kualifikasi Tenaga Kerja Sesuai dengan Jabatan………………………….. 11

3. Pelatihan dan Bimbingan Tenga Kerja………………………………………. 15

4. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)………………………………………. 15

5. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja……………………………………………. 16

B. Perhitungan Kebutuhan Gizi dan Perencanaan Anggaran Belanja

1. Proses Perhitungan Biaya Makanan…………………………………………. 21

2. Perencanaan Anggaran Belanja Penyelenggaraan Makanan………………21

C. Sistem Pemesanan dan Pembeliaan

1. Sistem Pemesanan…………………………………………………………….. 23

2. Sistem Pembeliaan……………………………………………………………... 24

D. Sistem Penerimaan, Penyaluranm Penyimpanan Bahan Makanan

1. Sistem Penerimaan……………………………………………………………. 26

2. Sistem Penyaluran……………………………………………………………… 27

3. Sistem Penyimpanan………………………………………………………...... 28

3

Page 4: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

E. Pengkajian Tata Letak Dapur dan Peralatan…………………………………….. 29

F. Sistem Persiapan dan Pengolahan Bahan Makanan

1. Sistem Persiapan dan Pengolahan…………………………………………….33

2. Persiapan dan Pengolahan Sesuai Standar…………………………………. 35

G. Sistem Distriubsi dan Penyajian Makanan

1. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Distribusi dan Penyajian…… 37

H. Pengkajian Pengawasan Mutu Makanan………………………………………. 40

I. Pengkajian Evaluasi dan Pengembangan Mutu Menu Makanan…………….. 40

J. Pengkajian Kualitas dan Kuantitas Makanan yang

Dikonsumsi Pasien Ruang Inap……………………………………………… 41

Bab V Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………. 44

B. Saran……………………………………………………………………………….. 45

Lampiran

4

Page 5: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini dibutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang bermutu sesuai dengan

tuntutan kebutuhan pasar kerja atau dunia usaha dan industri sehingga perlu adanya

hubungan timbal balik antara dunia usaha/industri dengan lembaga pendidikan. Salah

satu bentuk hubungan timbal balik ini adalah dilaksanakannya kerja sama yang saling

menguntungkan antara pihak penyedia lahan pekerjaan dan mahasiswa dalam proses

kegiatan pembelajaran sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan

praktek mahasiswa dalam dunia kerja.

Hal tersebut pula berlaku pula di rumah sakit. Dalam melakukan suatu pelayanan

kesehatan terdapat beberapa komponen penting untuk mencapai keberhasilan

pelayanan kesehatan yang sukses hingga menghasilkan status kesehatan pasien

menjadi sehat. Salah satu komponen penting dalam pelayanan rumah sakit adalah

pelayanan makanan di Rumah Sakit yang dilakukan oleh bagian instalasi gizi. Oleh

karena itu diperlukan tenaga gizi yang memiliki pengetahuan tinggi dan keterampilan

praktis yang cakap.

Salah satu kompetensi lulusan S1 Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada adalah memiliki kemampuan di bidang manajemen institusi

penyelenggara makanan, yaitu mampu merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi

produksi makanan banyak/individu sesuai kebijakan institusi, kebutuhan, dan harapan

klien. Instalasi gizi rumah sakit harus berupaya melakukan peningkatan mutu secara

berkelanjutan, khususnya dalam hal penyelenggaraan makanan yang mampu

memberikan kepuasan pada pasien.

Mata kuliah Pelayanan Gizi Institusi merupakan mata kuliah yang memberi

kesempatan mahasiswa untuk magang atau pengalaman bekerja di beberapa institusi

penyelenggaraan makanan yang melaksanakan kegiatan produksi makanan banyak,

khususnya di instalasi gizi rumah sakit. Dengan demikian maka diharapkan dapat terasah

rasa kemandirian dan semangat kewirausahaan mahasiswa serta timbul kemauan

mendalami permasalahan nyata sekaligus memecahkannya. Mahasiswa diharapkan

untuk mendalami serta mampu mengelola, mengevaluasi dan menganalisis serta

mengusulkan perbaikan dalam proses penyelenggaraan makanan di rumah sakit.

Dengan demikian maka diharapkan dapat tercipta kerja sama yang saling

5

Page 6: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

menguntungkan antara perguruan tinggi dengan institusi penyelenggaraan makanan

yang menjadi lahan praktek mahasiswa.

Kegiatan penyelenggaraan makanan di Institusi meliputi pengadaan makanan

sampai dengan produksi makanan dan evaluasi makanan. Tahapan kegiatan tersebut

antara lain:

a) pemesanan dan pembelian bahan

b) penerimaan; penyaluran dan penyimpanan

c) persiapan dan pengolahan makanan

d) sistem distribusi dan penyajian makanan

e) pengawasan mutu makanan

f) evaluasi penyelenggaraan makanan

Dengan menjalankan praktek mata kuliah ini, diharapkan akan dapat meningkatkan

keterampilan peserta didik dalam penyelenggaraan makanan institusi di rumah sakit

dalam menunjang penyembuhan penyakit pasien.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penyelenggaraan adalah memberikan gambaran mengenai

sistem penyelenggaraan makanan di instalasi gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul

yang meliputi: pengorganisasian, ketenagaan, sistem penyelenggaraan makanan di

institusi, quality control dan evaluasi penyelenggaraan makanan.

2. Tujuan Khusus

a) Menganalisis kebutuhan tenaga

b) Menganalisis sistem pengelolaan makanan di RSU PKU Muhammdiyah Bantul

c) Menilai dapur dan peralatan

d) Menilai mutu makanan yang diproduksi

e) Menganalisis harga makanan konsumen per-porsi

f) Menilai kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi

6

Page 7: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

BAB II

GAMBARAN UMUM INSTITUSI

A. Gambaran Umum RSU PKU Muhammadiyah Bantul

1. Sejarah

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul didirikan pada tanggal 17 Mei

1995. Pada tahun 2013 ini, RSU PKU Muhammdiyah Bantul genap berusia 48 tahun.

RSU PKU Muhammdiyah Bantul bertempat di Jalan Jendral Sudirman Nomor 124,

Bantul, Yogyakarta. Direktur utama yang pertama RSU PKU Muhammadiyah Bantul

adalah Dr. Muchammad Thamrin Hadna, M.Kes. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit

milik persyarikatan Muhammadiyah. Jadi Rumah Sakit Umum Muhammadiyah ini tidak

hanya terdapat di bantul saja, melainkan terdapat diberbagai kota lain seperti Wonosobo,

Solo, Yogyakarta, dan lain-lain. Rumah Sakit Umum PKU MUhammdiyah Bantul ini

merupakan rumah sakit tipe C.

Fasilitas yang terdapat di Rumah Sakit umum Muhammadiyah Bantul ialah UGD 24

jam, rawat inap, rawat jalan, kamar bedah, ICU, dan peristi. Pelayanan medis yang

tersedia di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Bantul adalah Medical Check Up,

pelayanan medis oleh dokter umum, pelayanan medis oleh dokter gigi, dan pelayanan

medis oleh dokter spesialis/sub-spesialis. Dokter spesialis/sub-spesialis yang tersedia di

Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Bantul adalah dokter spesialis anak, bedah,

orthopedic, kebidanan dan kandungan, penyakit dalam, syaraf, THT, mata, kulit dan

kelamin, dan jiwa. Fasilitas penunjang pelayanan medis yang tersedia di rumah sakit

umum ini antara lain laboratorium patologi klinik, x-ray, USG, ECG, konsultasi gizi,

farmasi, dan fisioterapi.

Jumlah tempat tidur yang tersedia di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah

bantul adalah sebanyak 111 tempat tidur. Jumlah total tenaga medis yang terdapat di

RSU PKU Muhammdaiyah bantul adalah 36 orang, yang terdiri daro 10 orang dokter

umum, 24 orang dokter spesialis, dan 2 orang dokter gigi. Jumlah perawat yang terdapat

di RSU PKU Muhammadiyah Bantul adalah 62 orang. Jumlah tenaga paramedic non

oerawat adalah 14 orang. Jumlah tenaga non medis adalah 50 orang. Jadi total tenaga

kerja yang bekerja di RSU PKU Muhammadiyah bantul adalah 162 orang.

2. Visi

Terwujudnya Rumah Sakit Islami yang mempunyai keunggulan kompetitif global

dan menjadi kebanggaan umat.

7

Page 8: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

3. Misi

Berdakwah melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan mengutamakan

peningkatan kepuasan pelanggan serta peduli pada kaum dhuafa.

4. Motto

Layananku Ibadahku

B. Gambaran Umum Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul

Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul memiliki satu unit instalasi gizi.

instalasi gizi ini yang bertugas untuk menyediakan kebutuhan makan para pasien yang

menggunakan pelayanan rawat inap di rumah sakit ini. Instalasi gizi ini terletak di dalam

lingkuan RSU PKU Muhammadiyah bantul. Instalasi gizi RSU PKU Muhammadiyah

Bantul lebih sering dikenal dengan klinik gizi.

Proses pemasakan dilakukan di dalam instalasi gizi RSU PKU Muhammadiyah

Bantul. Kemudian makanan didistribusikan kepada pasien.Instalasi gizi RSU PKU

Muhammadiyah tidak memiliki filosofi, tujuah, visi ataupun misi tertentu. Instalasi Gizi

RSU PKU MUhammadiyah ini dipimpin oleh seorang ahli gizi. Berikut adalah struktur

organisasi instalasi.

8

Page 9: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Struktur Organisasi Instalasi Gizi

9

Manajer Instalasi Gizi

Ida Rubaida, S.Gz, Dietisien

Asisten Manajer Instalasi Gizi

Danan Priandani, AM.d

Ahli Gizi

Itsnaini, AMG

Sekretaris

Wiwing S

Bendahara

Siti Walidah

Koord. 5R

Mujiman

Dokumen Kontroler

Saryanto

Koord. Pengolah

Widayatri

Koord. Gudang

Darminto

Koord. Penyaji

Sugita

Koord. Lelang

Ismayati

Pengolah

Siti Wardatun

Heru Sutardiono

Darminto

Eko wulandari

Ito Purnomo

Mujiman

Siti walidah

Wiwing S

Penyaji

Siti Mainah

Sarnubi

Saryanto

Suharlan

Ipmawan

Yuda Saptono

Wiwing S

Ismiyati

PU

Wahono

Riswanto

Sayuk

Koord. PU

Purwoto

Page 10: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengkajian Ketenagaan

1. Penerimaan dan Penempatan Tenaga Kerja

Penerimaan tenaga kerja di instalasi gizi merupakan sekumpulan kegiatan atau

proses untuk mendapatkan tenaga kerja baru di wilayah kerja instalasi gizi. Tujuan dari

penerimaan tenaga kerja adalah untuk memenuhi kebutuhan sumber daya insani yang

dibutuhkan instalasi gizi. Tenaga kerja yang ada di instalasi gizi terdiri dari tiga tipe, yaitu

karyawan dan tenaga magang, dan pocokan. Tenaga magang dan pocokan adalah

tenaga yang direkrut diluar masa seleksi dikarenakan adanya kebutuhan disuatu unit.

Masing-masing tipe tenaga kerja memiliki alur penerimaan tersendiri. Berikut ini

adalah penjelasan mengenai alur penerimaan tenaga kerja:

a) Karyawan

Manajer PSDI mengajukan jumlah SDM yang dibutuhkan kemudian meminta

persetujuan kepada direktur dan dewan pengampu. Apabila disetujui maka panitia

rekruitmen segera mengadakan koordinasi (jika dewan pengampu tidak setuju maka

manajer PSDI mengajukan kembali jumlah SDM yang dibutuhkan). Setelah

melakukan koordinasi, panitia rekrutimen melakukan publikasi dan persiapan,

pelaksanaan seleksi, penentuan hasil akhir (pantukir), dan pengumuman. Kegiatan

selanjutnya yang dilakukan setelah pengumuman penerimaan karyawan adalah

diklat yang terdiri dari pembekalan dan orientasi lapangan. Setelah diklat selesai,

panitia rekruitmen menyerahkan kepada dewan pengampu. Selanjutnya dewan

pengampu menyerahkan kepada direktur. Kemudian direktur menerima dan

memberikan SK karyawan dan menyerahkan ke manajer unit terkait. Proses seleksi

selesai.

b) Tenaga magang dan pocokan

Manajer PSDI mengajukan jumlah kebutuhan tenaga magang dan pocokan

kemudian meminta persetujuan kepada direktur. Apabila disetujui maka manajer

PSDI mengundang pelamar (jika dewan pengampu tidak setuju maka manajer PSDI

mengajukan kembali jumlah TM dan pocokan yang dibutuhkan). Manajer PSDI dan

manaher terkait melakukan tes administrasi, keterampilan, dan wawancara. Apabila

pelamar tidak lulus dalam tes ini maka pelamar tidak dapat melanjutkan tes

selanjutnya. Apabila pelamar lulus maka pelamar menandatangani perjanijian

magang. Kemudian manajer PSDI menyerahkan kepada manajer terkait dan

orientasi tenaga magang. Proses seleksi selesai.

10

Page 11: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

2. Kualifikasi Tenaga Kerja Sesuai dengan Jabatan

Dalam penyelenggaraan makan di Rumah Sakit dibutuhkan banyak tenaga kerja

agar tujuan dari kegiatan penyelenggaraan makanan dapat tercapai. Tenaga kerja yang

dibutuhkan bergantung dari kebijakan serta situasi dan kondisi Rumah Sakit. Saat ini

tenaga kerja yang ada di instalasi gizi berjumlah 27 orang yang terdiri dari kepala

instalasi, kepala sie produksi, ahli gizi, pengolah, penyaji, dan pekarya.

Tabel 1. Jumlah dan kualifikasi pegawai instalasi gizi

Masing-masing jabatan dalam lingkungan isntalasi gizi memiliki deskripsi kerja.

Deskripsi kerja disini bertujuan agar tumpang tindih pekerjaan dapat dihindari, terciptanya

kerjasama yang baik, dan tujuan dapat tercapai.

Tabel 2. Deskripsi Kerja dan Kualifikasi Tenaga Kerja

Jabatan Peran dan Fungsi

Kepala Instalasi Gizi a) Memimpin SDI Instalasi Gizi dan mengkoordinasikan

pelayanan gizi, konsultasi gizi, dan pelaksaan tugas

kepala sie produksi

b) Membuat prosedur pelayanan yang menjadi

tanggungjawabnyadan melakukan evaluasi serta

perbaikan

c) Menyusun jadwal petugas Instalasi Gizi

d) Membuat laporan bulanan selambat-lambatnya tanggal 5

11

Jabatan Jumlah Kualifikasi

Kepala Instalasi 1 orang Strata-1 Profesi Gizi

Kepala Sie Produksi 1 orang Diploma-3 Manajemen Boga

Ahli Gizi 3 orangStrata-1 Gizi (1 orang)

Diploma-3 Gizi (2 orang)

Pengolah 9 orangSMA atau sederajat (7 orang)

SMP atau sederajat (1 orang)

Penyaji 10 orang

Diploma 1 (1 orang)

SMA atau sederajat (7 orang)

SMP atau sederajat (1 orang)

SD atau sederajat (1 orang)

Pekarya 3 orangSMP atau sederajat (2 orang)

SD atau sederajat (1 orang)

Page 12: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

bulan berikutnya

e) Melakukan pengarahan dan pembinaan kepada SDM

yang menjadi tanggungjawabnya

f) Mengelola sistem pelayanan di Instalasi Gizi Rumah

Sakit

g) Melakukan upaya peningkatan kualitas pelayanan agar

selalu berkembang

h) Melakukan analisis kebutuhan SDM yang menjadi

tanggungjawabnya

i) Menyelesaikan permasalan di Instalasi Gizi

Kepala Sie Produksi Gizi a) Merencanakan kebutuhan bahan baku pengolahan

makan pasien

b) Merencanakan saran dan prasarana untuk operasional

penyelenggaraan instalasi gizi sesuai ketentuan yang

berlaku

c) Merencanakan program pengendalian mutu instalasi gizi

d) Membuat jadwal jaga petugas di instalasi gizi

e) Melakasanakan proses pengadaan bahan baku

pengelohan makan

f) Membuat lapora belanja/penggunaan uang persediaan

instalasi gizi

g) Membuat laporan akhir bulan terkait dengan pelayanan di

instalasi gizi kepada manajer

h) Mengkoordinir pelayanan makan karyawan

i) Memfasilitasi penyediaan snack rapat

j) Mengkoordinir pemantauan sasaran mutu di instalasi gizi

k) Pemantauan administratif staf di instalasi gizi

l) Pemantauan inventarisasi alat dan stok bahan akhir

bulan

m)Mengawasi pelaksanaan pengelolaan penunjang medis

n) Mengevaluasi dan membuat penilaian kinerja SDM di

bawah koordinasinya

Ahli Gizi a) Melakukan rekapitulasi diagnosis diit pasien

b) Melakukan visit dan konsultasi gizi bagi yang

memerlukan

c) Melakukan anamnesa serta menghitung kebutuhan gizi

12

Page 13: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

bagi pasien yang memerlukan

d) Melaksanakan konsultasi gizi baik rawat inap maupun

rawat jalan

e) Mengecek kesesuaian diet khusus pada pasien rawat

inap sebelum diet disajikan ke pasien

f) Mengkoordinir pelaksanaan analisa waste secara berkala

(6 bulan seklai) dan survey kepuasan pelanggan (6 bulan

sekali)

g) Melengkapi administrasi yang berhubungan dengan

pelayanan konsultasi gizi dan diet khusus

Penyaji a) Merekapitulasi, mencetak pesanan diet, dan etiket diet

pasien

b) Melakukan persiapan dan penataan penyajian makanan,

minuman, diet khusus ,dan snack pasien

c) Melakukan pemorsian dan menata sesuai dengan

kelasnya

d) Melakukan pendistribusian diit dan snack pasien

e) Mengambil/menarik pernagkat makan pasien

f) Mencuci perangkat makan pasien

g) Melakukan pembersihan ruangan penyaji

h) Menulis aplusan bagi shift berikutnya

Pengolah snack a) Merekapitulasi diet secara keseluruhan, baik

jumlah/pasienya

b) Melakukan persiapan pengolahan snack

c) Melakukan pengolahan snack pasien/snack rapat

d) Mencuci peralatan yang digunakan dalam proses

pengolahan

e) Membantu dalam pemorsian

f) Mengisi buku aplusan pengolahan snack

g) Melakukan pembersihan ruang pengolahan

h) Melelang snack yang masih tersisa dan melaporkan

kepada bagian keuangan

Juru Masak/Pengolah a) Melakukan persiapan pengolahan

b) Membuat bumbu yang digunakan

c) Melakukan pengolahan nasi, tim, bbn, bbs, sonde, lauk

hewani, lauk nabati, sayur untuk diet bebas dan diet

13

Page 14: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

khusus

d) Mempersiapkan hasil pengolahan ke ruang penyajian

e) Melakukan pengetesan rasa dan kualitas masakan

f) Memuat nutrisi tambahan untuk dokter jaga malam dan

membuat paket welcome fruit untuk pasien vip

g) Mencuci peralatan yang digunakan dalam proses

pengolahan

h) Membantu dalam pemorsian

i) Mengisi buku aplusan pengolahan

j) Melakukan pembersihan ruang pengolahan

k) Melakukan penerimaan bahan makanan (mengecek

kesuaian jenis, jumlah, dan kualaitas) serta mengisi firm

evaluasi supplier

l) Melakukan pengolahan snack untuk pasien dan rapat

m)Membuang sisa makanan ke dalam ember bak sampah

tertutup

Pekarya Umum a) Membuatkan minum karyawan, dokter, direksi, dan

pengurus serta mendistribusikannya

b) Mendistribusikan sanck bagi seluruh staf

c) Medistribusikan mie isntant dan telur bagi seluruh staf

shift malam

d) Membelikan makan tim operasi dan menditribuskannya

sesuai pesanan

e) Menarik dan mencuci perangkat minum seluruh

karyawan, direksi, pengurus, dokter, dan tamu

f) Mendistribusikan sncak dan minum

rapt.pertemuan.kegiatan lain yang membutuhkan jasa

konsumsi

g) Menjaga kebersohan ruangan pekarya gizi

h) Membelanjakan kebutuhan gizi yang mendesak

i) Mendistribusikan permintaan aqua galon dan gas

3. Pelatihan dan Bimbingan Tenaga Kerja

Untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja yang sesuai dengan bidangnya maka

perlu diadakan pelatihan dan bimbingan. Dengan meningkatnya kompetensi tenaga

14

Page 15: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

kerja, kegiatan penyelenggaraan makan dapat menjadi lebih baik lagi. Setiap tenaga

kerja memiliki kewajiban untuk mengikuti pelatihan dan bimbingan.

Pelatihan dan bimbingan yang wajib diikuti oleh kepala isntalasi gizi adalah

pelatihan manajeman. Ahli gizi wajib mengikuti seminar gizi klinik minimal dua kali per

tahun dan pelatihan yang berhubungan dengan pelayanan konsumen. Tenaga [engolah

wajib mengikuti pelatihan kuliner setahun sekali, pengolahan diet khusus, dan pelayanan

konsumen. Penyaji wajib mengkuti pelatihan pemorsian diet khusus dan juga pelayanan

konsumen.

4. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)

Dalam pengolahan serta persiapan diet untuk pasien pengolah dan penyaji wajib

menjaga kebersihan serta keselamatan diri agar tidak terjadi kontaminasi makanan dan

kecelakaan kerja. Untuk itu, dalam persiapan dan pengolahan para pengolah dan penyaji

wajib menggunakan APD.

Alat Pelindung Diri yang terdapat di dapur Instalasi Gizi RSU PKU Bantul terdiri dari:

a) Pakaian khsusus memasak

b) Penutup kepala

c) Kacu (necktie)

d) Celemk (apron)

e) Sarung tangan (hand gloves)

f) Masker

g) Alas kaki tertutup (sepatu)

Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul memiliki ketentuan sendiri

mengenai penggunaan APD. APD yang wajib dipakai saat pengolah bekerja adalah:

a) Saat menjamah makanan, meliputi:

Pakaian kerja, celemek (apron) dari kain, masker, penutup kepala, sepatu karet

tertutup, dan sarung tangan (hand gloves) bahan plastik

b) Saat menyentuh dan mengangkat alat-alat panas, meliputi:

Pakaian kerja, celemek (apron) dari kain, masker, penututp kepala, sepatu karet

tertutup, dan sarung tangan (hand gloves) berbahan kain

c) Saat mencuci alat-alat masak dan membuang sisa makanan, meliputi:

Pakaian kerja khusus, celemek (apron) dari plastik, masker, penutup kepala, sepatu

karet tertutup, dan sarung tangan (hand gloves) berbahan plastik karet tebal

Sedangkan APD yang wajib dipakai saat penyaji bekerja adalah:

a) Saat menjamah (memorsi) makanan, meliputi:

15

Page 16: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Pakaian kerja khusus, celemek (apron) dari kain, masker, penutup kepala, sepatu

akre tertutup dan sarung tangan dari bahan plastik

b) Saat mencuci alat-alat makan, meliputi:

Pakaian kerja khusu, celemek dari plastik, masker, penutup kepala, sepatu boot dan

sarung tangan dari bahan karet tebal

c) Saat menyajikan makanan ke pasien, meliputi

Pakaian seragam, penutup kepala, sepatu pantofel tertutup

Apabila ahli gizi berada di dapur saat proses pengolahan dan penyajian, ia juga

harus menggunakan APD, seperti celemk (apron) kain, penutup kepala, masker, dan

sepatu karet.

Sesuai dengan hasil pengamatan kami, pengolah di dapur Instalasi Gizi RSU PKU

Muhammadiyah belum menggunakan APD secara lengkap. Hanya penutup kepala,

celemek (apron) saja. Padahal untuk sarung tangan, masker, sepatu karet tertutup sudah

disediakan. Untuk penyaji juga belum menggunakan APD secara lengkap, namun sudah

cukup baik. Mereka hanya tidak menggunakan celemk (apron) saja saat menyajikan

makanan. Kesadaran karyawan untuk menggunakan APD sangat kurang. Alasan mereka

karena kondisi ruang yang cukup panas sehingga membuat mereka malas menggunakan

APD.

5. Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja

a) Perhitungan Kebutuhan Tenaga

1. Ahli Gizi

Tabel 3. Kebutuhan Ahli Gizi

No Kegiatan Pokok

Rata-rata

waktu

(menit)

Standar

Beban

Kerja

Kuantitas

Kegiatan

Kebutuhan

Tenaga

1 Kegiatan pokok di dapur

a. Rekapitulasi diet

b. Penerimaan bahan

makanan

c. Penyiapan nutrisi cair

d. Pencatatan register

konsultasi gizi

e. Administrasi (olah data

analisis waste, analisis

nilai gizi dan kepuasan,

15

10

3

5

60

7700

11550

38500

23100

1925

730

365

3240

365

4

0.09

0.03

0.08

0.016

0.002

16

Page 17: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

pembuatan menu,

keuangan)

f. Verifikasi diet 20 5775 730 0.13

2 Kegiatan pokok di rawat inap

a. Screening gizi

b. Anamnesis dan

antropometri

c. Pengkajian data

d. Perencanaan dan

pencatatan

e. Penyuluhan gizi umum

f. Konsultasi diet khusus

g. Monev dan tindak lanjut

h. Formulasi diet khusus

i. Kerjasama dengan timkes

j. Pelayanan makanan

20

15

15

30

10

20

5

15

1

1

5575

7700

7700

3850

11550

5775

23100

7700

115500

115500

2190

3460

3460

3460

7460

3460

3460

3240

3460

10920

0.4

0.45

0.45

0.9

0.65

0.6

0.15

0.42

0.03

0.09

Kebutuhan tenaga ahli gizi = 4.53 + 0.175 = 4.705 dibulatkan menjadi 4

2. Pengolah

Tabel 4. Kebutuhan Pengolah

No Kegiatan Pokok

Rata-

rata

waktu

(menit)

Standar

Beban

Kerja

Kuantitas

Kegiatan

Kebutuhan

Tenaga

1 Membaca daftar menu 5 23352 5 0.03

2 Membaca rekapan diet pasien 5 23352 1095 0.04

3 Membuat makanan pokok 90 1297.3 1095 0.84

4 Membuat bumbu lauk hewani,

nabati, sayur

45 2594.7 1095 0.42

5 Membuat lauk hewani, nabati 180 648.7 1095 1.68

6 Membuat sayur, BBS, juruh,

lauk BBS

90 1297.3 1095 0.84

7 Merebus air dan membuat sari

kacang ijo

120 973 365 0.37

8 Merebus air dan membuat teh 60 1946 730 0.3717

Page 18: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

9 Memorsi menu 120 973 365 0.37

10 Membersihkan meja dan

kompor

60 1946 365 0.09

11 Membersihkan dinding dan

cerebong

60 1946 365 0.09

12 Menerima dan membuang sisa

makanan

90 1297.3 1095 0.8

13 Mencuci alat pengolahan 90 1297.3 730 0.5

14 Membuat diet cair 15 7784 365 0.04

15 Mengeklip kardus 30 3892 365 0.09

16 Memorsi minum 60 1946 365 0.18

17 Menyiapkan bahan 90 1297.3 365 0.28

18 Membuat paket welcome 60 1946 365 0.18

19 Membaca menu snack dan

rekap pasien

15 23352 365 0.01

20 Melakukan persiapan

pengolahan snack

120 973 365 0.37

21 Pengovenan 180 648.6 365 0.56

22 Finishing (memberi filling,

mengemas)

120 973 365 0.37

23 Pembuatan snack diet khusus

(DM)

60 1946 365 0.18

24 Pembersihan dapur snack 30 3892 365 0.09

25 Pencucian alat pengolahan

snack

30 3892 365 0.09

26 Prepare sayur 60 1946 365 0.18

Total 9.2

Kebutuhan tenaga pengolah = 9.2 +0.134 = 9.334

3. Penyaji

Tabel 5. Kebutuhan Penyaji

18

Page 19: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

No Kegiatan Pokok

Rata-

rata

waktu

(menit)

Standar

Beban

Kerja

Kuantitas

Kegiatan

Kebutuhan

Tenaga

1 Mengeprint diet pasien baru 15 7784 1095 0.14

2 Konfirmasi diet ke perawat

bangsal

10 11676 1095 0.093

3 Merekap pesanan diet 15 7784 1095 0.14

4 Menata baki dalam rak saji 15 7784 1095 0.14

5 Membersihkan meja untuk nasi

kel

5 23352 1095 0.04

6 Menyiapkan dan menata dus

makan

5 7784 1095 0.14

7 Menyiapkan perangkat makan 15 7784 1095 0.14

8 Menyiapkan gelas minuman 15 7784 1095 0.14

9 Melakukan pemorsian diet 6 19460 98260 5.04

10 Menata diet ke troli 1 116760 98260 0.84

11 Distribusi makan 3 38920 98260 2.5

12 Mengambil perangkat kotor 1.5 77840 98260 1.3

13 Mencuci baki 30 3892 1095 0.3

14 Mensterilkan baki 30 3892 1095 0.3

15 Meniriskan baki 15 7784 1095 0.14

16 Memotong dan memorsi buah 15 7784 365 0.04

17 Persiapan distribusi kacang hijau 15 7784 365 0.04

18 Mencuci alat makan 60 1936 1095 0.56

19 Distribusi kacang hijau 2 58380 32754 0.56

20 Membersihkan ruang saji 10 11676 1095 0.09

21 Melipat tisu 15 7784 365 0.46

22 Mengeprint etiket diet 20 5838 1095 0.19

Total 12.8

Kebutuhan tenaga penyaji = 12.8 + 0.134 = 12.9 dibulatkan 13 orang

19

Page 20: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Tabel 6. Standar Kelonggaran Tenaga Kerja di Instalasi Gizi RSU PKU

Muhammadiyah Bantul

No Kategori Faktor Rata-rataStandar

Kelonggaran

A Ahli gizi Pertemuan rutin

Pertemuan ilmiah

Bimbingan mahasiswa

Sosial

Istirahat

1 jam/ mg

1 jam/ mg

0.5 jam/ mg

1 jam/ mg

3 jam/ mg

0.027

0.027

0.013

0.027

0.081

Jumlah 0.175

B Pengolah Pertemuan rutin

Sosial

Istirahat

1 jam/ mg

1 jam/ mg

3 jam/ mg

0.027

0.027

0.080

Jumlah 0.134

C Penyaji Pertemuan rutin

Sosial

Istirahat

1 jam/ mg

1 jam/ mg

3 jam/ mg

0.027

0.027

0.080

Jumlah 0.134

D Pekarya

Umum

Pertemuan rutin

Sosial

Istirahat

1 jam/ mg

1 jam/ mg

3 jam/ mg

0.026

0.026

0.079

Jumlah 0.131

Tabel. Analisis Perbandingan antara Jumlah Riil Tenaga dengan Kebutuhan

Kategori Jumlah riil Kebutuhan Analisis

Ahli gizi 4 4 Sesuai

20

Page 21: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Pengolah 9 9 Sesuai

Penyaji 10 13 Kurang 3 tenaga

b) Pembagian Shift Kerja

Shift kerja karyawan Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul terdiri dari

tiga waktu, yaitu shift pagi, siang, dan malam. Shift pagi bekerja dari pukul 07.30

hingga pukul 14.00, shift siang bekerja dari pukul 14.00 hingga pukul 20.00, dan shift

malam bekerja dari pukul 20.00 hingga pukul 07.30.

B. Perhitungan Kebutuhan Gizi dan Perencanaan Anggaran Belanja

1. Proses Perhitungan Biaya Makanan

Food cost yaitu biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan setiap produk

makanan. Penetapan food cost di RS PKU Muhammadiyah Bantul menggunakan 40%

dari tarif makan seluruh kelas kamar inap yang ada. Sedangkan unit food cost dibuat

dengan mempertimbangkan kelas kamar inap (VIP, I, II, III). Perhitungan food cost di RS

ini menggunakan perangkat lunak SIM (Sistem Informasi Manajemen) yang dapat

melakukan input data menu, resep dan bahan makanan beserta jumlah, harga makanan

dan nilai gizi sehingga mempermudah untuk melakukan update data menu dan harga

sesuai kebutuhan.

Setiap siklus menu dimasak dalam jumlah 10 porsi. Didapatkan rata-rata food cost

sebagai berikut:

Jenis Diet Kelas

VIP/ I II III

BBS Rp 159.814,00 Rp 147.448,00 Rp 140.021,00

BBN Rp 232.192,00 Rp 162.603,00 Rp 141.368,00

Tim Nasi Rp 239.607,00 Rp 165.605,00 Rp 140.044,00

Nasi Rp 240.787,00 Rp 171.348,00 Rp 150.741,00

2. Perencanaan Anggaran Belanja Penyelenggaraan Makanan

Pertimbangan yang digunakan saat penyusunan rencana anggaran instalasi gizi

RS PKU Muhammadiyah Bantul yaitu:

a. Kebutuhan Gizi

21

Page 22: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Kebutuhan gizi pasien akan menentukan jenis bahan makanan yang dipilih dan

dijadikan menu hidangan.

b. Kebijakan Anggaran Institusi

Instalasi gizi merupakan bagian yang membutuhkan anggaran besar dalam suatu RS.

Sejumlah anggaran yang disediakan RS PKU Muhammadiyah Bantul kepada instalasi

gizi selanjutnya akan disusun menjadi perencanaan anggaran selama 1 bulan dan 1

tahun kedepan.

c. Keterlibatan Tim Perencanaan anggaran

Tim penyusun anggaran instalasi gizi bekerja berdasarkan dana yang diberikan oleh

pihak rumah sakit. Untuk memilih bahan makanan yang akan dijadikan menu

makanan merupakan kebijakan ahli gizi dan bagian keuangan perbelanjaan.

d. Siklus Menu

Instalasi gizi RS PKU Muhammadiyah Bantul menyusun siklus menu 11 hari (10 hari +

1 hari tanggal 31). Tujuannya adalah menghindari perulangan menu yang terlalu cepat

sehingga dapat mencegah kebosanan pasien terhadap menu yang disajikan.

Anggaran yang disediakan untuk instalasi gizi mempengaruhi jenis dan frekuensi

pemilihan bahan-bahan makanan.

e. Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen dilihat dari keberadaan kelas kamar inap (VIP, I, II, III).

Instalasi gizi menentukan pemilihan bahan makanan berdasarkan dana yang

ditetapkan untuk masing-masing kelas kamar inap.

f. Stok Bahan Makanan di Gudang

Pengecekan ketersediaan bahan makanan penting untuk mencegah terjadinya

kekurangan dan penimbunan bahan makanan yang dibutuhkan.

g. Ketersediaan Bahan Makanan di Pasar

Bahan makanan yang hendak dipilih disesuaikan dengan kemudahan untuk

memperolehnya. Hal ini berhubungan pula dengan biaya yang akan dikeluarkan

nantinya.

h. Sistem Pengadaan Bahan Makanan yang Digunakan

Pemilihan dan penggunaan jasa rekanan untuk mempermudah penyediaan kebutuhan

bahan-bahan makanan juga akan mempengaruhi anggaran yang disusun.

22

Page 23: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

C. Sistem Pemesanan dan Pembelian

1. Sistem Pemesanan

Cara pemesanan bahan makanan

tidak

sesuai

sesuai

tidak

sesuai

sesuai

23

Petugas gizi

Perencanaan kebutuhan

Petugas gizi

Membuat surat pemesanan

Ast. Manajer inst. Gizi

Seleksi kebutuhan

Ast. Manajer Inst. Gizi

Pengesahan surat pemesanan

Ast. Manajer Inst. Gizi

Menyerahkan SP kepada supplier

Petugas gizi

Menerima bahan/ barang

Petugas gizi

Seleksi barang/ bahan

Petugas gizi

Penyimpanan barang/ bahan makanan

Page 24: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Saat memesan bahan makanan untuk persediaan memasak, pihak Instalasi Gizi (Kepala

Sie Produksi) membuat surat pesan barang. Berikut adalah contohnya:

SURAT PESAN BARANG GIZI

RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

Nomor : 1139/GIZ/PKUB/05.13

Tanggal : 28-05-2013

Kepada Yth : SMB

Di : Demakan, Tegal Rejo III, 698, yogya

Tgl kirim : 29-05-2013

NO NAMA

BARANG

SPESIFIKASI JML SATUAN JML

KIRIM

KUALITAS

Pemesanan bahan makanan kering dilakukan ketika persediaan bahan makanan

kering mulai habis. Sedangkan pemesanan bahan makanan basah dilakukan H-1

pengolahan. Supplier mengambil surat pesan barang yang akan dikirim keesokan harinya

pada saat mengantar bahan makanan basah untuk hari tersebut. Misalnya, surat pesan

barang untuk tanggal 29 Mei diambil pada saat mengantar barang pada tangggal 28 Mei.

Petugas gizi yang bertugas menerima barang bertugas menyeleksi bahan makanan

sesuai atau tidak dengan pemesanan yang tertera pada surat pesan barang. Penyeleksian

mencangkup berat dan kualitas bahan makanan tersebut.

2. Sistem Pembelian

Pembelian bahan makanan adalah suatu kegiatan pengadaan bahan makanan

berdasarkan macam, jumlah, spesifikasi bahan makanan, dan ketentuan yang

dikehendaki oleh pihak institusi bersangkutan. Dalam pembelian bahan makanan dapat

ditetapkan berbagai prosedur sesuai kebijakan, kondisi, besar kecilnya institusi, serta

kemampuan daya beli institusi yang bersangkutan. Adapun macam sistem pembelian

yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut.

a) Pembelian langsung ke pasar (The Open Market Buying)

b) Pembelian dengan musyawarah (The Negotiated Buying)

c) Pembelian yang akan datang (Future Buying)

24

Page 25: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

d) Pembelian tanpa tanda tangan (Unsigned Contract)

e) Pembelian melalui tender (The Formal Auction)

Sistem pembelian yang digunakan oleh RSU PKU Muhammadiyah Bantul adalah

pembelian melalui tender (The Formal Auction). Pemilihan tender dilakukan dengan

menggunakan sistem seleksi. Proses seleksi dilakukan dengan cara seleksi proposal

yang diajukan oleh pihak tender. Seleksi dilakukan dengan berbagai pertimbangan, salah

satunya adalah faktor harga dan kualitas barang yang ditawarkan oleh pihak tender.

Proses seleksi tender tidak hanya dilakukan oleh pihak instalasi gizi melainkan juga

melibatkan pihak pengadaan. Proses seleksi tender diawali dengan pengiriman proposal

yang disertai daftar harga barang yang dibutuhkan oleh pihak instalasi gizi RSU PKU

Muhammadiyah Bantul. Setelah proses seleksi selesai dilakukan kemudian proses

pemilihan dan penunjukan tender dilakukan. Pihak tender penyedia bahan makanan yang

dikontrak oleh pihak RSU PKU Muhammadiyah Bantul adalah SMB dan Dian Jaya.

Tender dilakukan secara bergantian dengan jangka waktu satu bulan, namun setiap

bulan masing-masing tender wajib menyetorkan daftar harga kepada pihak instalasi gizi

RSU PKU Muhammadiyah Bantul. hal tersebut bertujuan agar pihak instalasi gizi dapat

memonitor harga bahan makanan di pasaran, sebagai bahan pertimbangan pihak intalasi

gizi apabila ingin mengajukan penawaran harga yang lebih murah kepada salah satu

pihak tender. Pembayaran kepada pihak rekanan dilakukan setelah melakukan

pendataan bahan makanan yang dibutuhkan selama satu tahun beserta dengan

perkiraan harga yang dibutuhkan. Setelah dilakukan audit dengan pihak keuangan dan

dicapai kesepakatan mengenai bahan makanan yang dibutuhkan beserta dana yang

dibutuhkan.

Adapun prosedur pengadaan bahan makanan instalasi gizi terdiri dari tujuh

langkah. Pertama petugas gizi melakukan perencanaan kebutuhan dan mebuat surat

pemesanan. Kemudian asisten menajer instalasi gizi menyeleksi kebutuhan. Apabila

bahan makanan yang dipesan sesuai dengan bahan makanan yang dibutuhkan maka

asisten manajer instalasi gizi akan melakukan pengesahan surat pemesanan. Asisten

manajer akan menyerahkan surat pemesanan yang telah disahkan kepada pihak supplier

(rekanan). Pihak supplier akan menyediakan bahan makanan yang tertera dalam surat

pemesanan. Lalu petugas gizi menerima bahan makanan dan menyeleksi bahan

makanan sesuai kebutuhan dan standar rumah sakit. Terakhir, bahan makanan yang

telah memenuhi standar sakit dsimpan dalam ruang penyimpanan.

Penentuan supplier atau rekanan dilakukan oleh pihak instalasi gizi RSU PKU

Muhammadiyah Bantul. Rekanan yang dipilih adalah rekanan yang dapat menyediakan

25

Page 26: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

penawaran harga bahan makanan yang paling murah berdasar proposal yang diajukan

oleh pihak tender.

Pengadaan Bahan makanan dilakukan setiap satu minggu untuk bahan makanan

basah dan satu bulan untuk bahan makanan kering dengan cara melakukan tender

dengan rekanan. Pemesanan dan pembelian bahan makanan di instalasi gizi RSU PKU

Muhammadiyah Bantul menggunakan sistem penunjukkan langsung, dimana pihak

instalasi gizi berhak menunetukan dan menunjuk rekanan yang diinginkan berdasarkan

penawaran yang diajukan oleh pihak rekanan sebelumnya. Rumah Sakit Umum PKU

Muhammadiyah bantul menggunakan sistem perlelangan tertutup, dimana masing-

masing rekanan tidak mengetahui harga penawaran yang diajukan oleh pihak rekanan

lain. Terkecuali apabila pihak rumah sakit ingin melakukan negosiasi maka pihak rekanan

lain dapat mengetahui harga bahan makanan tertentu yang dimaksud tersebut.

D. Sistem Penerimaan, Penyaluran, Penyimpanan Bahan Makanan

1) Sistem Penerimaan

Penerimaan bahan makanan adalah suatu kegiatan pemeriksaan, pencatatan,

dan pelaporan bahan makanan mengenai kesesuaian antara bahan makanan yang

diterima dengan bahan makanan yang dipesan dalam perjanjian jual beli. Terdapat 2

macam metode penerimaan yaitu blind receiving (cara buta) dan conventional

(konvensional).

a) Blind receiving (cara buta)

Pada metode ini, petugas penerimaan tidak menerima spesifikasi bahan

makanan dan struk pembelian bahan makanan. petugas penerimaan hanya

menghitung bahan makanan yang datang dan mendokumentasikannya dalam buku

laporan atau formulir laporan yang dilengkapi dengan jumlah, berat, dan spesifikasi

yang dibutuhkan. Pihak rekanan langsung memberikan struk pembelian bahan

makanan kepada bagian pembayaran untuk dilakukan proses transaksi keuangan

sdangkan pihak penerimaan akan mengirimkan laporan penerimaan bahan

makanan kepada bagian pemesanan untuk dilakukan pencocokan barang datang

dan pesanan yang diingkinkan.

b) Conventional (konvensional)

Pada metode ini, petugas peneri aan akan menerima struk pembelian dan

daftar bahan makanan yang dipesan. Jika bahan makanan yang datang tidak

sesuai dengan bahan makanan yangdipesan, maka petugas berhak

mengembalikan bahan makanan tersebut. Petugad wajib mencatat semua bahan

26

Page 27: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

makanan yang diterima dan bahan makanan yang dikembalikan untuk laporan

kepada pihak pemesanan.

Sistem penerimaan bahan makanan di instalasi gzi RSU PKU Muhammadiyah

Bantul menggunakan sistem penerimaan konvensional. Petugas penerimaan bahan

makanan instalasi gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul akan menerima list

pemesanan dan spesifikasi beserta jumlah bahan makanan yang dipesan kepada

pikah supplier. Apabila bahan makanan yang datang tidak sesuai dengan spesifikasi

bahan makanan yang dipesan maka petugas pemesanan berhak mengembalikan

bahan makanan tersebut kepada pihak supplier. Penerimaan bahan makanan basah

dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 WIB. Penerimaan bahan makanan kering tidak

dilakukan setiap hari karena biasanya pemesanan bahan makanan kering bergantung

pada ketersediaan stock bahan makanan kering.

a) Penerimaan Bahan Makanan Basah

Penerimaan bahan makanan basah di RSU PKU Muhammadiyah Bantul

dilakukan setiap hari pada pukul 07.00 WIB di ruang penerimaan. Bahan makanan

yang datang kemudan ditimbang. Penimbangan bahan makanan dilakukan oleh

supplier dan dicatat oleh petugas penerimaan. Aapabila terdapat bahan makanan

yang tidak memenuhi spesifikasi maka bahan makanan tersebut akan dikembalikan

kepada pihak supplier. Supplier bahan makanan basah dilakukan oleh SMB dan

Dian Jaya, yang bergantian dengan jangka waktu satu bulan untuk tiap masing-

masing supplier.

b) Penerimaan Bahan Makanan Kering

Penerimaan bahan makanan kering di RSU PKU Muhammadiyah Bantul

dilakukan tidak setiap hari tergantung stok bahan makanan yang tersedia. Supplier

bahan makanan kering juga dilakukan oleh SMB dan Dian Jaya, yang bergantian

dengan jangka waktu satu bulan untuk tiap masing-masing supplier. Bahan

makanan yang telah diterima dari supplier dicek dan dicocokkan dengan daftar

pemesanan bahan makanan kemudian disimpan di rak penyimpanan bahan

makanan kering.

2) Sistem Penyaluran

Penyaluran bahan makanan di instalasi gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul

dibagi menjadi dua, yaitu penyaluran bahan makanan kering dan bahan makanan

basah. Penyaluran bahan makanan kering dilakukan oleh kepala sie produksi. Kepala

sie produksi membuat daftar bahan makanan apa saja yang dibutuhkan untuk

memasak menu makanan tiap waktu makan (pagi, siang, malam). Setelah itu kepala

27

Page 28: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

sie produksi memilih bahan makanan yang ada di ruang penyimpanan bahan

makanan kering dan menaruhnya dikeranjang. Tiap-tiap keranjang sudah diberi

penanda dan daftar bahan makanan apa saja yang dibutuhkan. Setlah bahan-bahan

kering dimasukan ke dalam keranjang, lalu dimasukan ke lemari penyimpanan.

Penyaluran bahan makanan basah langsung dilakukan oleh pengolah. Bahan

makanan basah yang telah disimpan dilemari penyimpanan (kulkas, freezer) langsung

diambil oleh pengolah ketika akan dimasak.

3. Sistem Penyimpanan

Penyimpanan bahan makanan di instalasi gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul

sudah terpisah antara bahan makanan kering dengan basah. Namun tidak ada

ruangan khusus yang dibuat secara terpisah untuk menyimpan bahan makanan kering

dan basah. Bahan makanan kering (susu, teh, gula, tepung, telur, bumbu, dan

sebagainya) disimpan di lemari penyimpanan bahan makan kering sedangkan bahan

makanan basah disimpan di freezer (daging, ikan, dan produk olahannya) dan kulkas

(buah dan sayur). Lemari penyimpanan bahan makanan kering terletak di beberapa

ruangan seperti ruang penyimpanan dan penerimaan barang serta dapur. Begitu juga

dengan freezer dan kulkas untuk menyimpan bahan makanan segar. Freezer terletak

di ruang penyimpanan barang dan kulkas terletak di dapur dan juga ruang penerimaan

barang.

Instalasi Gizi RSU PKU MUHAMMADIYAH Bantul memiliki aturan tentang

penyimpanan bahan makanan. Berikut adalah peraturannya:

Tabel 7 . Peraturan Penyimpanan Bahan Mentah di Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah

Bantul

No Bahan Tempat Suhu Ket.

1Daging, ikan, udang, dan telur

puyuh

Freezer-5ºC s.d. 0ºC

2 Bakso, nugget, dan sosis Freezer -5ºC s.d. 0ºC

3 Sayur dan buah Kulkas 10ºC

4 Telur Rak 25ºC

5Tepung dan biji Ember

plastik25ºC

1. Bahan kering disimpan dalam gudang penyimpanan dengan suhu ≤ 22ºC

28

Page 29: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

2. Bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding dan langit-langit dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) Jarak bahan makanan dengan lantai 15 cm

b) Jarak bahan makanan dengan dinding 5 cm

c) Jarak bahan makanan dengan langit-langit 60 cm

Peraturan penyimpanan bahan mentah ini cukup bagus karena dengan adanya

peraturan ini mutu bahan mentah yang tersimpan dapat terkontrol.

E. Pengkajian Tata Letak Dapur dan Peralatan

Persyaratan dapur menurut KEMENKES RI NOMOR 1098/MENKES/SK/VII/2003

yaitu:

1. Luas dapur sekurang-kurangnya 40% dari ruang makan atau 27% dari luas

bangunan.

2. Permukaan lantai dibuat cukup landai ke arah saluran pembuangan air limbah.

3. Permukaan langit-langit harus menutup seluruh atap ruang dapur, permukaan rata,

berwarna terang dan mudah dibersihkan.

4. Penghawaan dilengkapi dengan alat pengeluaran udara panas maupun

bau-bauan/exhauster yang dipasang setinggi 2 (dua) meter dari lantai dan

kapasitasnya disesuaikan dengan luas dapur.

5. Tungku dapur dilengkapi dengan sungkup asap (hood), alat perangkap asap,

cerobong asap, saringan dan saluran serta pengumpul lemak.

6. Semua tungku terletak di bawah sungkup asap (hood).

7. Pintu yang berhubungan dengan halaman luar dibuat rangkap, dengan pintu bagian

luar membuka ke arah luar.

8. Daun pintu bagian dalam dilengkapi dengan alat pencegah masuknya serangga yang

dapat menutup sendiri.

9. Intensitas pencahayaan alam maupun buatan minimal 10 foot candle (fc).

10. Pertukaran udara sekurang-kurangnya 15 kali per jam untuk menjamin kenyamanan

kerja di dapur, menghilangkan asap dan debu.

11. Ruang dapur harus bebas dari serangga, tikus dan hewan lainnya.

12. Udara di dapur tidak boleh mengandung angka kuman lebih dari 5 juta/gram.

13. Tersedia sedikitnya meja peracikan, peralatan, lemari/fasilitas penyimpanan dingin,

rak- rak peralatan, bak-bak pencucian yang berfungsi dan terpelihara dengan baik.

14. Tidak boleh berhubungan langsung dengan jamban/WC, peturasan/urinoir kamar

mandi dan tempat tinggal.

29

Page 30: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Gambar 1. Lay Out Dapur RS PKU Muhammadiyah Bantul

Berikut kajian ruang-ruang yang ada pada dapur PKU Muhammadiyah Bantul:

1. Ruang Penerimaan

Ruang penerimaan terletak paling belakang dapur, ini merupakan sebab penerimaan

adalah aktivitas pertama dalam alur pengadaan bahan makanan. Ruang ini

menggunakan pintu rangkap sesuai dengan ketentuan yang baik. Terdapat meja,

dan alat penimbang digital untuk mencocokkan barang dengan pesanan yang

diminta. Juga terdapat lemari pendingin untuk menempatkan sayur-sayuran.

2. Ruang penyimpanan

Terletak di sebelah ruang penerimaan dengan sekat tembok dan pintu kayu.

Terdapat kipas angin dan ventilasi yang cukup menjadikan gudang penyimpanan

bahan makanan kering ini tidak lembab. Di tempat ini juga menyimpan peralatan

sekali pakai seperti sedotan, kardos snack, plastik bening, dsb. Suhu di ruangan ini

cukup tinggi yaitu 35oC sehingga udara menjadi panas.

3. Ruang pengolahan

Ruang pengolahan terdiri dari ruang persiapan yang terletak di area yang sama. Di

ruang ini juga menyediakan lemari pendingin untuk menyimpan bahan makanan

basah, juga terdapat lemari untuk penyimpanan bahan makanan sering dipakai

seperti telur, bumbu-bumbu. Terdapat tujuh kompor gas, alat pemanas air untuk

30

Page 31: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

membersihkan alat, rak peralatan masak. Secara aspek suhu, cahaya dan

kebersihan dalam ruang pengolahan ini adalah baik.

4. Ruang cuci

Ruang ini terletak di sebelah luar dekat ruang pengolahan. Area ini beratapkan seng,

berdinding ubin, dan memiliki 3 tempat cuci yang cukup lebar. Area ini lembab

karena merupakan tempat yang basah. Pembersihan dan pengeringan dinding meja

cuci sebaiknya rutin dilakukan untuk menghindari adanya lumut.

5. Ruang peralatan

Ruang peralatan bisa ditemukan setelah menembus pintu ruang cuci. Peralatan

piring diletakkan dalam lemari kaca tertutup, sedangkan nampan di lemari rak

terbuka. Peletakannya sudah baik namun, lebih baiknya untuk memberesi

perlengkapan yang tidak terpakai sehingga terlihat rapi dan membersihkan meja cuci

yang nampak kotor dan tidak terurus.

6. Ruang penyajian

Ruang ini terletak paling depan, dekat dengan akses trolley makanan. Penyajian

yaitu ditata dalam rak-rak lemari sesuai nomor kamar dan jenis diet yang akan

diberikan.

Secara keseluruhan, dapur PKU Muhammadiyah Bantul dalam kondisi yang baik dan

memadai persyaratan dapur. Namun perlu terus diperhatikan tentang kebersihan dapur

yang bisa diusahakan setiap waktu dan kepedulian karyawan untuk menjaga kerapihan

dapur.

Persyaratan Peralatan menurut KEMENKES RI NOMOR

1098/MENKES/SK/VII/2003 yaitu:

1. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan tidak boleh mengeluarkan zat

beracun yang melebihi ambang batas sehingga membahayakan kesehatan antara

lain :

a. Timah (Pb)

b. Arsenikum (As)

c. Tembaga (Cu)

d. Seng (Zn)

e. Cadmium (Cd)

f. Antimony (Sb)

2. Peralatan tidak rusak, gompel, retak dan tidak menimbulkan pencemaran terhadap

makanan.

3. Permukaan yang kontak langsung dengan makanan harus conus atau tidak ada

sudut mati, rata, halus dan mudah dibersihkan.

31

Page 32: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

4. Peralatan harus dalam keadaan bersih sebelum digunakan.

5. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak boleh

mengandung angka kuman yang melebihi ambang batas dan tidak boleh

mengandung E. coli per cm2 permukaan alat.

6. Cara pencucian peralatan harus memenuhi ketentuan :

a. Pencucian peralatan harus menggunakan sabun/detergent air dingin, air

panas sampai bersih.

b. Dibebas hama dan sedikitnya dengan larutan kaporit 50 ppm atau iodophor

12,5 ppm, air panas 80oC, dilap dengan kain.

7. Pengeringan peralatan harus memenuhi ketentuan : Peralatan yang sudah

didesinfeksi harus ditiriskan pada rak-rak anti karat sampai kering sendiri dengan

bantuan sinar matahari atau sinar buatan/mesin dan tidak boleh dilap dengan kain.

8. Penyimpanan peralatan harus memenuhi ketentuan :

a. Semua peralatan yang kontak dengan makanan harus disimpan dalam

keadaan kering dan bersih.

b. Cangkir, mangkok, gelas dan sejenisnya cara penyimpanannya harus dibalik.

c. Rak-rak penyimpanan peralatan dibuat anti karat, rata dan tidak aus/rusak.

d. Laci-laci penyimpanan peralatan terpelihara kebersihannya.

e. Ruang penyimpanan peralatan tidak lembab, terlindung dari sumber

pengotoran/kontaminasi dan binatang perusak.

Kajian peralatan yang digunakan di dapur PKU Muhammadiyah Bantul:

1. Lemari untuk peletakkan peralatan piring menggunakan rak anti karat tertutup

kaca, untuk penyimpanan bahan kering menggunakan lemari kayu dengan

ditutup pintu kasa untuk mencegah lembab dan membuat sirkulasi udara

2. Terdapat heater/ alat pemanas air untuk mencuci peralatan. Di setiap sudut

ruang atau tempat penyimpanan barang menggunakan kipas angin untuk

sirkulasi.

3. Atap ruang-ruang yang ada di dapur tertutup semua dan berwarna putih serta

terjangkau untuk dibersihkan.

4. Wajan untuk menggoreng ada yang sudah berwarna cokelat. Baiknya dilakukan

pembersihan atau penggantian.

5. Pintu yang digunakan untuk akses yang sering dilalui adalah pintu tirai sehingga

memudahkan kerja.

6. Peralatan gelas diletakkan dalam keadaan dibalik.

32

Page 33: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

7. Fasilitas limbah atau sampah jarang ditemukan, tetapi ada di dalam dapur

pengolahan yang tidak tertutup. Ini bisa menimbulkan kontaminan dan

mendatangkan serangga.

Sama dengan kajian dapur, kajian peralatan perlu diperhatikan kebersihan dan

kerapihan menyimpannya, serta kondisi kering dan tidak lembab juga cara

peletakkannya agar higienitas terjaga.

F. Sistem Persiapan dan Pengolahan Bahan Makanan

1. Sistem Persiapan dan Pengolahan

Persiapan dan pengolahan bahan makanan dilakukan di ruangan yang berbeda.

Persiapan dilakukan di ruang persiapan yang letaknya dekat dengan ruang

penerimaan. Pengolahan dilakukan di dapur. Ada tiga jenis tempat pengolahan yang

di Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul, yaitu dapur pembuatan snack,

dapur untuk memasak masakan,dan tempat untuk membuat susu.

Dalam menyiapkan dan mengolah makanan membutuhkan peralatan-peralatan

dapur. Di Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul memiliki beberapa peralatan

yang selalu digunakan saat menyiapkan dan juga mengolah makanan. Berdasarkan

hasil pengamatan kami, peralatan untuk pengolahan dan penyajian yang digunakan

semuanya dalam kondisi baik, bersih dan jumlahnya cukup. Berikut adalah dokumen

inventaris peralatan penyajian dan pengolahan yang terdapat di instlasi gizi RSU PKU

Muhammadiyah Bantul.

Tabel 8. Inventaris Perangkat Pengolah

No Nama Alat Jumlah (buah)

1 Alu + lumpang 1

2 Baskom besar 1

3 Baskom plastik besar 1

4 Baskom plastik kecil 4

5 Belender 1

6 Cintung sayur stainless 4

7 Entong nasi plastik 4

8 Gayung air panjang 1

9 Gelas ukur 2

10 Ketel besar 1

11 Ketel kecil 1

33

Page 34: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

12 Ketel sedang 1

13 Kompor gas 4

14 Panci biasa 5

15 Panci sonde 2

16 Panci BBS 1

17 Pisau 10

18 Saringan the 1

19 Serok 2

20 Soblok besar 2

21 Soblok sedang 3

22 Sutil 2

23 Sutil kayu 4

24 Tabung gas 8

25 Toples besar 2

26 Toples sedang 1

27 Wajan 4

Tabel 9. Inventaris Perangkat Penyajian

No Nama Alat Jumlah (buah)

1 Alas saji kain 6

2 Baki dr 36

3 Baki gelas 6

4 Baki infeksius infeksius VIP 12

5 Baki infeksius kelas III 21

6 Baki kayu 22

7 Baki kelas I (pink) 18

8 Baki kelas II + III 73

9 Baki kelas VIP (hijau) 32

10 Cangkir VIP (diet khusus) 16

11 Celemek cuci 8

12 Garpu direksi 6

13 Gelas pasien 126

14 Gelas VIP 38

15 Lepek infeksius infeksius VIP 12

34

Page 35: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

16 Lepek kelas II + III 122

17 Lepek kelas VIP 27

18 Mangkok infeksius infeksius

VIP

12

19 Mangkok kelas I 40

20 Mangkok kelas II + III 180

21 Mangkok kelas VIP 25

22 Panci sayur 3

23 Piring infeksius infeksius VIP 12

24 Piring infeksius kelas III 26

25 Piring kelas I 59

26 Piring kelas II + III 232

27 Piring kelas VIP 58

28 Sendok 70

29 Sendok dr 14

30 Piring UPA 22

31 Mangkok UPA 24

32 Lepek UPA 23

33 Cangkir UPA 12

2. Persiapan dan Pengolahan Sesuai Standar (Standar Porsi, Standar Resep, dan

Standar Mutu)

Pada tahap persiapan, seluruh bahan makanan sudah diterima dari supplier

sesuai dengan ukuran yang akan digunakan. Contohnya, wortel sudah dipotong-

potong setengah lingkaran.

Pada tahap pengolahan, pengolah mengolah makanan sesuai dengan pesanan

kebutuhan pasien di bangsal yang telah dibuat oleh ahli gizi.

35

Page 36: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Tabel 10. Standar Porsi Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul

Periode Februari-Agustus 2013

Bahan MakananBerat (g)

KeteranganBK BB

Makanan Pokok

Nasi

Nasi tim

Bubur nasi

Bubur saring

70

70

40

50

140

200

300

300

1 cetakan mangkok biru

2 entong

1 sendok bubur

1 sendok bubur

Lauk Hewani

Ayam negeri

Ayam giling/ rolade ayam

Daging sapi

Daging sapi giling

Galantine

Ikan

Telur puyuh

Telur ayam

50

30

50

30

30

50

60

60

50

30

50

30

30

50

50

50

1 kg isi 20 potong

1 lonjor rollade 300 g jadi 8

1 kg isi 20 potong

1 lonjor rollade 300 g jadi 8

1 lonjor jadi 18 potong

1 kg isi 12 potong

1 porsi 4 butir

1 butir

Lauk Nabati

Tempe

Tahu

Tahu giling/ rolade tahu

Kentang/ perkedel kentang

25

50

30

30

25

50

30

30

1 tempe murni 500 g

1 potong

1 lonjor rollade bagi 8 ptg

1 lonjor perkedel kentang berat

300 g dibagi menjadi 8

Buah

Pepaya

Semangka

Melon

Apel hijau

Apel merah

Pisang ambon

Pisang kojo

Pisang

125

125

125

100

100

100

100

80

100

100

100

80

80

80

80

70

Standar minuman sari Kacang hijau 1.5 kg + gula merah 5 tangkep

sedang (10 tangkep kecil) + gula pasir 1 kg + 20 36

Page 37: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

kacang hijau (untuk 80 porsi)

Teh manis (10 porsi)

liter air + 2 ruas jahe

Gula pasir 120 g, teh 25 g

Berdasarkan keterangan ahli gizi, standar porsi menyesuaikan cetakan yang

telah tersedia. Sehingga pengolah dan penyaji melakukan pemorsian dengan cetakan

tersebut.

G. Sistem Distribusi dan Penyajian Makanan

1. Faktor-faktor yang Dipertimbangkan dalam Distribusi dan Penyajian

Distribusi adalah kegiatan menyalurkan diet pasien dari dapur ke masing-masing

ruangan pasien. Tujuan spelaksanaan distribusi adalah agar makanan terdistribusi

dan tersaji tepat aktu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Distribusi dan

penyajiannya makanan di PSU PKU Muhammadiyah Bantul terdiri dari makan pagi,

snack pagi, makan siang, makan sore dan diet cair.

Mekanisme proses pelaksanaan sistem distribusi di RSU PKU Muhammadiyah

Bantul adalah pemesanan diet dari bangsal kemudian dilakukan rekapitulasi diet

pasien dan alat saji beserta mengecek kesesuaian tata alat saji berdasarkan

rekapitulasi dier. Cek rekapitulasi diet dan alat saji untuk mengetahui adanya

perubahan maupn penambahan pesanan diet. Kemudian dilakukan pencetakan etiket

diet, cek kesesuaian diet dengan etiket diet, tata diet troli distribusi berdasarkan

bangsal, konfirmasi akhir permintaan diet kebangsal, verivikasi diet, dan yang terakhir

distribusi diet ke ruangan pasien. Dalam melakukan distribusi hal yang diperhatikan

adalah kebersihan, kelengkapan dan kerapihan pakaian dinas, rambut dan kuku.

Ketentuan pelaksanaan distribusi makanan oleh penyaji adalah dorong troli makanan

hingga depan pintu kamar, ketuk pintu dan ucapkan salam kepada pasien beserta

keluarga asien, buka pintu, antar makanan hingga kemeja pasien, pastikan etiket diet

sesuai dengan indentitas dan ruang pasien, persilahkan pasien mengkonsumsi

makanan segera mungkin, ucapkan salam dan yang terakhir keluar dari kamar pasien,

tandai lembar permintaan diet bahwa diet telah disajikan.

Adapun ketentuan verifikasi diet RSU PKU MUhammadiyah Bantul adalah

sebagai berikut.

a) Verifikasi diet makan siang dilakukan oleh ahli gizi.

b) Verifikasi diet makan pagi dan makanan sore dilakukan oleh penyaji yang bertugas

saat itu dan tekah mendapatkan pelatihan diet khusus.

c) Verifikasi diet dilakukan dengan cara mengecek kesesuaian pesanan diet dengan

diet yang akan disajikan.

37

Page 38: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

d) Print out pesanan diet yang digunakan untuk verifikasi adalah print out terakhir

yang dicetak setengah jam sebekum jam distribusi diet.

e) Setelah verifikasi diet, ahli gizi atau penyaji member cap verifikasi pada print out

pesanan diet.

Proses distribusi makanan dari tempat produksi hingga ke kamar pasien di RSU

PKU Muhammadiyah Bantul menggunakan sistem distribusi sentral. Pada sistem

distribusi ini, seluruh makanan yang telah diolah selanjutnya diporsikan di dalam

instalasi gizi secara terpusat. Beberapa pertimbangan pemilihan sistem ini antara lain:

a) Luas rumah sakit tidak terlalu besar sehingga proses distribusi tidak akan memakan

terlalu banyak waktu meskipun harus mendistribusikan dari dapur utama instalasi

gizi hingga ke seluruh bangsal di rumah sakit. Selain itu, lokasi antara bangsal satu

dengan bangsal lainnya tidak terlalu jauh.

b) Alokasi ruang bagi setiap bangsal tidak terlalu besar sehingga tidak memungkinkan

untuk dibangun pantry di setiap bangsal.

Terdapat sepuluh pegawai penyaji yang bekerja di RSU PKU Muhammadiyah

Bantul ini. Sepuluh pekerja penyaji ini yang bertugas mendistribusikan makanan

hingga ke kamar pasien. Sistem kerja penyaji ini adalah bergantian dengan

menggunakan metode shift. Terdapat dua macam shift yaitu shift pagi dan shift siang.

Para penyaji bekerja sesuai ketentuan jam distribusi makanan pasien di RSU PKU

Muhammadiyah Bantul sebagai berikut:

a) Distribusi makan pagi dilakukan pukul 05.30 WIB.

Pemesanan diet terakhir pada pukul 05.00 WIB.

Pengambilan alat saji pada pukul 07.00 WIB.

b) Distribusi sari kacang hijau dan snack dilakukan pada pukul 10.00 WIB.

c) Distribusi makan siang dilakukan pada pukul 11.00 WIB.

Pemesanan diet terakhir pada pukul 11.00 WIB.

Pengambilan alat saji pada pukul 13.00 WIB.

d) Distribusi makan sore dilakukan pada pukul 16.30 WIB.

Pemesanan diet terakhir pada pukul 16.00 WIB.

Pengambilan alat saji pada pukul 19.00 WIB.

Evaluasi dari jadwal distribusi makanan kepada pasien yang ada di Instalasi Gizi

RSU PKU Muhammadiyah adalah jeda waktu antara distribusi makanan ke pasien

dengan pengambilan alat saji. Karena berdasarkan pengamatan kami saat berkunjung

untuk melakukan visual comstock namun alat saji sudah dikumpulkan di rak

pengambilan alat saji sehingga penilai belum sempat melihat sisa makanan pasien.

38

Page 39: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Dalam penyajian, Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul memiliki

ketentuan penyajian berdasarkan kelas. Berikut adalah ketentuannya.

a) Kelas VIP

Menu makan pasien kelas terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk hewani

tambahan, lauk nabati, sayur, buah yang ditempatkan dalam alat saji pasien VIP.

Menu makan penunggu pasien terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk

hewani tambahan, lauk nabati, sayur, buah (apel/peer/jeruk/pisang) yang

ditempatkan dalam doos warna putih. Snack terdiri dari dua macam snack yang

diberikan kepada pasien. Sari kacang hijau satu gelas berisi 200cc diberikan

kepada pasien maupun penunggu pasien.

b) Kelas I

Men makan pasien terdiri makanan pokok, lauk hewani, lauk hewani tambahan,

lauk nabati, sayur, buah yang ditempatkan dalam alat saji pasien kelas I. Snack

terdiri dari dua macam snack yang diberikan hanya untuk pasien. Sari kacang hijau

satu gelas berisi 200 cc diberikan kepada pasien.

c) Kelas II

Menu makan pasien terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur,

buah (pisang/pepaya/melon) yang ditempatkan dalam alat saji kelas II. Snack terdiri

dari satu macam snack diberikan hanya kepada pasien. Sari kacang hijau satu

gelas berisi 200cc diberikan kepada pasien.

d) Kelas III

Menu makan pasien terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur,

buah yang ditempatkan dalam alat saji kela III. Sari kacang hijau satu gelas berisi

200 cc diberikan kepada pasien. Snack terdiri dari satu macam snack yang

diberikan hanya kepada pasien.

Untuk penyajian makanan ke pasien, Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah

Bantul memiliki standar alat saji tersendiri. Standar alat saji dibagi menjadi tiga, yaitu

untuk kelas VIP dan kelas I, kelas II dan III, serta alat saji infeksius.

Standar alat saji untuk kelas VIP dan kelas I terdiri dari satu buah nampan putih

berbahan melamin, satu buah piring besar putih berbahan kaca merk sango, satu

buah lepek putih berbentuk kotak berbahan kaca, satu buah mangkuk putih berbentuk

berbahan kaca, satu buah gelas berbahan kaca, dan satu buah sendok stainless steel.

Standar saji untuk kelas II dan III terdiri dari satu buah nampan putih berbahan

melamin, satu buah piring sedang berbahan kaca, satu buah lepek putih berbahan

kaca, satu buah mangkok putih berbahan kaca, satu buah gelas berbahan kaca, dan

39

Page 40: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

satu buah sendok stainless steel. Standar alat saji infeksius menggunakan alat sekali

pakai dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Untuk makanan pokok menggunakan bento warna coklat

b) Sendok menggunakan sendok plastik

c) Gelas menggunakan gelas plastik

Semua makanan yang akan disajikan ke pasien harus ditutup dengan plastic warp.

H. Pengkajian Pengawasan Mutu Makanan

Untuk melakukan pengawasan mutu makanan, kami melakukan penilaian dengan

menggunakan Skor Keamanan Pangan (SKP) terhadap satu jenis makanan, yaitu lele

goreng. Penilaian ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013 dengan

menggunakan formulir Skor Keamanan Pangan (SKP) (terlampir).

Penilaiain mutu makanan ini ditinjau dari berbagai aspek, seperti pemilihan dan

penyimpanan bahan makanan, higiene pemasak, pengolahan bahan makanan, dan

distribusi makanan. Berdasarkan penilaian kami, jumlah skor keamanan pangan lele

goreng adalah 0,95 dan tergolong dalam kategori sedang. Skor ini didapat dari

penjumlahan skor tiap aspek. Aspek pemilihan dan penyimpanan bahan makanan serta

distribusi makanan mencapai skor sempurna yaitu 22 dari 22 skor dan 19 dari 19 skor.

Hal ini berarti bahwa dalam pemilihan dan penyimpanan bahan serta distribusi makanan

tergolong baik. Sedangkan, untuk aspek higiene pemasak dan pengolahan bahan

makanan belum mencapai skor sempurna yaitu 16 dari 20 skor dan 72 dari 74 skor. Hali

ini berarti bahwa dalam higiene pemasak dan pengolahan bahan makanan belum baik

sehingga masih perlu diperbaiki.

I. Pengkajian Evaluasi dan Pengembangan Mutu Menu Makanan

RSU PKU Muhammadiyah Bantul menggunakan siklus menu 10 hari (+ 1 hari).

Pergantian siklus menu dilaksanakan setiap enam bulan sekali yang didahuli dengan

pelaksanaan uji coba menu baru yang diikuti dengan analisis waste, analisis unit cost,

dan survey kepuasan pelanggan.

Analisis waste dilaksanakan setiap enam bulan sekali dengan ahli gizi sebagai

penanggung jawab pelaksananya. Analisis waste ini bertujuan untuk mengetahui daya

terima pasien terhadap siklus menu baru. Dalam melakukan analisis waste, pengambilan

sampel dilakukan secara acak pada jam makan pagi, siang, dan sore, Analisis unit cost

dilaksanakan setiap enam bulan sekali dengan asisten manajer sebagai penanggung

jawab. Analisis unit cost meliputi seluruh makanan, minuman, snack, dan paket welcome

fruti yang diberikan kepada pasien. Survey kepuasan pelanggan juga dilaksanakan setiap

40

Page 41: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

enam bulan seklai dengan ahli gizi sebagai penanggung jawabnya. Dalam melaksanakan

survey kepuasan pelanggan, pengambilan sampel dilakukan secara langsung atau

wawancara kepada pasien secara acak.

Siklus menu antara kelas II dan III cenderung tidak berbeda, hanya saja memang

terdapat perbedaan dengan siklus menu kelas VIP. Dalam siklus menu terdapat

keragaman jenis bahan makanan lauk nabati, lauk hewani, sayur, dan buah yang

digunakan. Menu yang digunakan dalam siklus menu juga cenderung bervariasi. Tidak

terdapat pengulangan bahan makanan yang digunakan dalam siklus menu. Tidak

terdapat pengulangan menu pula dalam siklus menu.

Untuk evaluasi dan penilaian pengembangan mutu menu makanan, kami

melakukan penilaian tehadap penampilan dan cita rasa makanan. Menu yang kami nilai

adalah menu makan siang pada siklus kesepuluh, yang terdiri dari gulai labu siam,

wortel, kacang panjang, rolade ayam mix sayuran, mangut lele, dan tempe bumbu tomat.

Hasil penilaian berdasarkan penampilan masakan:

a) Besar porsi (N, LH, LN, S, B) memuaskan

b) Warna makanan LH, LN tidak memuaskan sedangkan B, S memuaskan

c) Penyajian N memuaskan, variasi LH dan S memuaskan, variasi LN dan B tidak

memuaskan, ketepatan penyajian dan kebersihan alat memuaskan

Hasil penilaian berdasarkan rasa masakan:

a) Aroma LH, LN, dan S memuaskan

b) Rasa bumbu LH dan LN memuaskan sedangkan S tidak memuaskan

c) Kematangan N, LH, LN, B memuaskan sedangkan S tidak memuaskan

Keterangan:

Ket :

N : Nasi ; LH : Lauk Hewani ; LN : Lauk Nabati ; S : Sayur ; B : Buah

J. Pengkajian Kualitas dan Kuantitas Makanan yang Dikonsumsi Pasien Ruang Inap

Dalam melakukan kajian kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi kami

menggunakan cara visual comstock (kuesioner terlampir). Penilaian visual comstock

kami lakukan pada hari Kamis tanggal 30 Mei 2013. Visual Comstock ini kami lakukan di

bangsal kelas II dan III (Bangsal Al Insan dan Al A’raf) pada pasien yang mendapat diet

rendah garam, TKTP, dan DM. Namun, saat penilaian yang kami dapat hanyalah pasien

dengan diet rendah garam dan TKTP. Jumlah sampel untuk visual comstock diet TKTP

adalah lima orang dan diet rendah garam adalah tiga orang.

Berikut adalah hasil dari penilaian visual comstock yang telah kami lakukan:

41

Page 42: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Grafik 1. Hasil Penilaian Visual Comstock Diet TKTP di Bangsal Al Insan dan Al A’ raf

RSU PKU Muhammadiyah Bantul

Berdasarkan grafik diatas, pasien yang memakan habis nasi berjumlah tiga orang

dan sisa setengah berjumlah dua orang. Pasien yang memakan habis lauk hewani

berjumlah empat orang dan sisa 25% berjumlah satu orang. Pasien yang memakan habis

lauk nabati berjumlah lima orang. Pasien yang memakan habis sayur berjumlah empat

orang dan sisa 25% berjumlah satu orang. Pasien yang memakan habis buah berjumlah

empat orang dan satu orang pasien yang tidak memakan buahnya.

42

Skala Sisa Makanan

Jumlah Pasien

Page 43: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

Grafik 2. Hasil Penilaian Visual Comstock Diet RG di Bangsal Al Insan dan Al A’raf

RSU PKU Muhammadiyah Bantul

Berdasarkan grafik diatas, pasien yang memakan habis nasi berjumlah satu orang,

sisa 50% berjumlah satu orang, dan sisa 75% berjumlah satu orang. Pasien yang

memakan habis lauk hewani berjumlah satu orang, sisai 50% berjumlah satu orang, dan

tidak memakan berjumlah satu orang. Pasien yang memakan lauk nabati dengan sisa

50% berjumlah satu orang dan tidak memakan berjumlah dua orang. Pasien yang

memakan sayur dan sisa 50% berjumlah satu orang dan sisa 95% dan 100% berjumalh

satu orang. Pasien yang memakan habis buah berjumlah dua orang dan sisa 50%

berjumlah sati orang.

Secara umum, pasien menyukai masakan yang disajikan oleh Instalasi Gizi.

Namun, untuk diet rendah garam kebanyakan pasien tidak habis memakan makanan

karena alasan usia. Mereka tidak lagi kuat untuk mengunyah makanan.

43

Skala Sisa Makanan

Jumlah Pasien

Page 44: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tenaga kerja yang ada di Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah Bantul terdiri dari

dua tipe yaitu karyawan dan tenaga magang/pocokan. Jumlah ahli gizi dan pengolah

sudah sesuai dengan kebutuhan namun untuk penyaji masih kurang tiga tenaga.

2. Sistem pengelolaan makanan yang ada di Instalasi Gizi RSU PKU Muhammadiyah

sudah cukup baik. Sistem pemesanan dilakukan satu hari sebelum hari memasak dan

pembelian dilakukan dengan cara tender. Untuk penerimaan dilakukan dengan cara

konvensial. Sistem penyimpanan barang dilakukan di ruang penyimpanan. Untuk

bahan kering disimpan di dalam lemari penyimpanan sedangkan untuk bahan basah

disimpan di dalam freezer atau kulkas. Sistem distribusi barang dari gudang ke dapur

dilakukan secara terpisah antara bahan kering dan basah. Sistem pengolahan

dilakukan di dapur, Sistem distribusi makanan yang digunakan adalah sistem sentral.

Makanan dari dapur yang sudah siap saji langsung di distribusikan ke pasien.

3. Dapur terdiri dari dapur memasak, dapur pembuatan susu, dan pembuatan snack.

Sirkulasi udara di dapur cukup baik namun untuk bangunan dapur masih kurang

karena tinggi atap yang kurang sehingga udara terasa panas. Pencahayaan di dapur

juga sudah baik.

4. Berdasarkan penilaian terhadap Skor Keamanan Pangan yang ada di Instalasi Gizi

RSU PKU Muhammadiyah Bantul terholong kategori sedang dengan skor 0,95.

5. Setiap siklus menu dimasak dalam jumlah 10 porsi. Didapatkan rata-rata food cost

sebagai berikut:

Jenis Diet Kelas

VIP/ I II III

BBS Rp 159.814,00 Rp 147.448,00 Rp 140.021,00

BBN Rp 232.192,00 Rp 162.603,00 Rp 141.368,00

Tim Nasi Rp 239.607,00 Rp 165.605,00 Rp 140.044,00

Nasi Rp 240.787,00 Rp 171.348,00 Rp 150.741,00

6. Kualitas masakan yang disajikan oleh Instalasi Gizi untuk pasien cukup baik. Secara

umum, pasien menyukai masakan yang disajikan oleh Instalasi Gizi

44

Page 45: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

B. Saran

1. Penggunaan APD pada tim pengolah serta penyaji harus diperhatikan. Agar

kebersihan dan keamanan makanan tetap terjaga. Selain itu keamanan dan

keselamatan kerja pada karyawan juga dapat tercipta

2. Ketersediaan tempat sampah tertutup di area dapur kurang sehingga jumlah perlu

ditambah lagi

3. Diperlukan daftar data distribusi makanan agar lebih tertib lagi

45

Page 46: Laporan PKL RSU PKU Muh Bantul

LAMPIRAN

46