pertemuan 13&14 pjk

58
5/5/2015 Meiriska Meiriska PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH (PDRD) Perpajakan I Perpajakan I

Upload: defina-sulastiningtiyas

Post on 15-Jul-2015

30 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska Meiriska

PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

(PDRD)

Perpajakan I

Perpajakan I

Page 2: Pertemuan 13&14 pjk

Dasar hukum

5/5/2015Meiriska

2

UU No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

KMDN No. 170 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara

Pemungutan Pajak Daerah.

UU N0 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

P.P. No. 65 tahun 2001 tentang Pajak Daerah

P.P. No. 66 tahun 2001 tentang Retribusi Daerah

UU N0 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah berlaku mulai 1 Januari 2010

Page 3: Pertemuan 13&14 pjk

Tujuan UU pdrd 28/2009

5/5/2015Meiriska

3

Memberikan kewenangan yang lebih besar kepada daerah dalam

perpajakan dan retribusi sejalan dengan semakin besarnya

tanggung jawab Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan

dan pelayanan kepada masyarakat.

Meningkatkan akuntabilitas daerah dalam penyediaan layanan

dan penyelenggaraan pemerintahan dan sekaligus memperkuat

otonomi daerah.

Memberikan kepastian bagi dunia usaha mengenai jenis-jenis

pungutan daerah dan sekaligus memperkuat dasar hukum

pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah.

Page 4: Pertemuan 13&14 pjk

Prinsip dalam UU pdrd 28/2009

5/5/2015Meiriska

4

Pemberian kewenangan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah tidak

terlalu membebani rakyat dan relatif netral terhadap fiskal nasional.

Jenis pajak dan retribusi yang dapat dipungut oleh daerah hanya yang

ditetapkan dalam Undang-undang (Closed-List).

Pemberian kewenangan kepada daerah untuk menetapkan tarif pajak daerah

dalam batas tarif minimum dan maksimum yang ditetapkan dalam Undang-

undang.

Pemerintah daerah dapat tidak memungut jenis pajak dan retribusi yang

tercantum dalam undang-undang sesuai kebijakan pemerintahan daerah.

Pengawasan pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah dilakukan secara

preventif dan korektif. Rancangan Peraturan Daerah yang mengatur pajak dan

retribusi harus mendapat persetujuan Pemerintah sebelum ditetapkan menjadi

Perda. Pelanggaran terhadap aturan tersebut dikenakan sanksi.

Page 5: Pertemuan 13&14 pjk

Jenis pajak daerah

(menurut uu no 28 th 2009)

5/5/2015Meiriska

5

Pajak Propinsi

1. Pajak Kendaraan Bermotor

2. Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor

4. Pajak Air Permukaan.

5. Pajak Rokok

Pajak Kabupaten / Kota

1. Pajak Hotel

2. Pajak Restoran

3. Pajak Hiburan

4. Pajak Reklame

5. Pajak Penerangan Jalan

6. Pajak Mineral Bukan logam dan

batuan

7. Pajak Parkir.

8. Pajak Air Tanah

9. Pajak Sarang Burung Walet

10. PBB Perdesaan dan Perkotaan

11. BPHTB

Page 6: Pertemuan 13&14 pjk

kriteria PAJAK DAERAH

5/5/2015Meiriska

6

a. Bersifat pajak, dan bukan retribusib. Obyek pajak terletak atau terdapat di wilayah daerah kabupaten/kota yang

bersangkutan dan mempunyai mobilitas cukup rendah serta hanya melayanimasyarakat di wilayah daerah kabupaten/kota yang bersangkutan

c. Obyek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umumd. Potensinya memadai dimana hasil penerimaan pajak harus lebih besar dari biaya

pemungutane. Tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif. Pajak tidak mengganggu alokasi

sumber-sumber ekonomi dan tidak merintangi arus sumber daya ekonomi antar daerahmaupun kegiatan ekspor-impor

f. Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakatg. Menjaga kelestarian lingkungan, yang berarti bahwa pengenaan pajak tidak

memberikan peluang kepada pemda atau Pemerintah atau masyarakat luas untukmerusak lingkungan.

h. Pajak daerah dapat tidak dipungut apabila potensinya kurang memadai dan/ataudisesuaikan dengan kebijakan daerah

i. Khusus untuk daerah yang setingkat dengan provinsi, tetapi tidak terbagi dalamdaerah Kabupaten/Kotamadya, jenis pajak yang dapat dipungut merupakan gabungandari pajak untuk daerah Provinsi dan pajak daerah Kabupaten/Kotamadya,

Page 7: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB)

Perpajakan I

Page 8: Pertemuan 13&14 pjk

pengertian

5/5/2015Meiriska

8

Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas kepemilikan dan/ataupenguasaan kendaraan bermotor. Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda beserta gandengannyayang dioperasikan di semua jenis jalan darat, dan kendaraan bermotor yangdioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT (gross Tonnage) 5 sampaidengan GT 7. Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan bermotor yangdipergunakan untuk pelayanan angkutan umum penumpang maupun barangyang dipungut bayaran dengan menggunakan Tanda Nomor KendaraanBermotor plat dasar kuning serta huruf dan angka hitam Kendaraan Bermotor alat-alat berat atau alat-alat besar adalah alat-alat yangdapat bergerak / berpindah tempat dan tidak melekat secara permanen Kepemilikan adalah hubungan hukum antara orang pribadi atau badandengan kendaraan bermotor yang namanya tercantum di dalam buktikepemilikan atau dokumen yang sah termasuk Buku Pemilikan KendaraanBermotor (BPKB);

Page 9: Pertemuan 13&14 pjk

DIKECUALIKAN DARI PENGERTIAN KENDARAAN

BERMOTOR

5/5/2015Meiriska

9

1. Kereta api

2. Kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk

keperluan pertahanan dan keamanan negara

3. Kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai kedutaan,

konsulat, perwakilan negara asing dengan asas timbal balik dan

lembaga-lembaga internasional yang memperoleh fasilitas

pembebasan pajak dari Pemerintah

4. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Page 10: Pertemuan 13&14 pjk

Objek dan subjek pkb

5/5/2015Meiriska

10

1. Objek Pajak Kendaraan Bermotor

Yang menjadi objek PKB adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan

bermotor

2. Subjek Pajak

Yang menjadi subjek PKB adalah Orang pribadi atau Badan yang memiliki

dan/atau menguasai kendaraan bermotor

3.Wajib Pajak

Wajib Pajak Kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang

memiliki kendaraan bermotor.

Page 11: Pertemuan 13&14 pjk

Dasar pengenaan pajak

5/5/2015Meiriska

11DPP PKB adalah hasil perkalian antara :

1. Nilai jual kendaraan bermotor

2. Bobot

Penentuan Nilai Jual Kendaraan Bermotor

Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan harga pasaran umum, yaitu harga

rata-rata yang diperoleh dari berbagai sumber yang akurat.

Apabila harga pasaran umum tidak diketahui, maka Nilai Jual Kendaraan Bermotor

ditentukan berdasarkan faktor-faktor :

Harga berdasarkan Isi silinder dan atau satuan tenaga yang sama

Penggunaan kendaraan bermotor untuk umum atau pribadi

Harga kendaraan bermotor dengan merek yang sama

Harga kendaraan bermotor dengan tahun pembuatan yang sama

Harga kendaraan bermotor dengan pembuat kendaraan bermotor

Harga kendaraan bermotor dengan kendaraan bermotor sejenis

Harga kendaraan bermotor berdasarkan dokumen PIB.

Page 12: Pertemuan 13&14 pjk

Bobot kendaraan bermotor

5/5/2015Meiriska

12Bobot mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan dan/atau

pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.

Bobot dihitung berdasarkan tekanan gandar, jenis bahan bakar

kendaraan bermotor, jenis, penggunaan, tahun pembuatan dan ciri-

ciri mesin dari kendaraan bermotor.

Bobot dinyatakan dalam koefisien yang nilainya 1 atau lebih dari 1,

dengan pertimbangan sbb :

•Koefisien sama dengan 1 berarti kerusakan jalan dan/atau

pencemaran lingkungan oleh penggunaan kendaraan bermotor

dianggap masih dalam batas toleransi

•Koefisien lebih dari 1 berarti penggunaan kendaraan bermotor

dianggap melewati batas toleransi.

Page 13: Pertemuan 13&14 pjk

Tarif dan cara perhitungan pkb

5/5/2015Meiriska

13

1. Tarif PKB

a. untuk kepemilikan kendaraan bermotor pertama paling rendah 1% dan paling tinggi 2%

b. untuk kepemilikan kendaraan bermotor kedua dan selanjutnya tarif dapat ditentukan

secara progresif paling rendah 2% dan paling tinggi 10%

c. untuk kendaraan bermotor angkutan umum, ambulans, pemadam kebakaran, sosial

keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan, pemerintah/TNI/POLRI, Pemerintah Daerah

dan kendaraan lain yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah ditetapkan paling rendah 0,5%

dan paling tinggi 1%.

d. Tarif kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat besar ditetapkan paling rendah 0,1%

dan paling tinggi 0,2%

Tarif PKB ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

2. Cara Perhitungan PKB Terutang

PKB terutang = Tarif x DPP (Nilai Jual KB X Bobot)

3. Masa dan Saat Terutang

Pajak kendaraan bermotor dikenakan untuk masa pajak 12 (dua belas) bulan berturut-turut

sejak saat pendaftaran kendaraan bermotor dimulai.

PKB dibayar sekaligus dimuka bersamaan dengan penerbitan STNK

PKB yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat kendaraan bermotor terdaftar.

Page 14: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

BEA BALIK NAMA KENDARAAN

BERMOTOR (BBNKB)

Perpajakan I

Page 15: Pertemuan 13&14 pjk

PENGERTIAN, objek dan subjek

5/5/2015Meiriska

15

BBNKB adalah pajak atas penyerahan hak milik kendaraan bermotor sebagai akibat perjanjian dua pihakatau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah, warisan ataupemasukan ke dalam badan usaha.

Objek Pajak BBN-KB adalah Penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor Dikecualikan dari pengertian kendaraan bermotor :

- kereta api- kendaraan bermotor yang semata-mata digunakan untuk keperluan pertahanan dan keamanan negara- kendaraan bermotor yang dimiliki dan dikuasai kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing dengan asastimbal balik dan lembaga-lembagan international- Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

Termasuk penyerahan kendaraan bermotor adalah pemasukan kendaraan bermotor dari luar negeri untukdipakai secara tetap di indonesia, kecuali :- Untuk dipakai sendiri oleh orang pribadi yang bersangkutan- Untuk diperdagangkan- Untuk dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia- Digunakan untuk pameran, penelitian, contoh dan kegiatan olahraga bertaraf international.

Subjek pajak BBNKB adalah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraanbermotor.

Wajib Pajak BBNKB ( WP) adalah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraanbermotor .

Page 16: Pertemuan 13&14 pjk

Dasar pengenaan bbnkb

5/5/2015Meiriska

16

Dasar Pengenaan Pajak BBNKB (DPP) :Nilai jual objek pajak atau

NJKB berdasarkan harga pasaran umum.

Harga pasaran umum jika tidak diketahui atau merupakan kendaraan

jenis baru maka akan didasarkan atas :

- Isi silinder dan atau satuan daya kendaraan bermotor

- Penggunaan kendaraan bermotor

- Jenis dan tipe kendaraan bermotor

- Merek kendaraan bermotor

- Tahun pembuatan kendaraan bermotor

- Berat total dan kapasitas penumpang

- Dokumen impor

Page 17: Pertemuan 13&14 pjk

Tarif dan cara perhitungan bbnkb

5/5/2015Meiriska

17

Tarif BBNKB :

- Paling tinggi 20% untuk penyerahan pertama

- Paling tinggi 1% untuk penyerahana kedua dan seterusnya

Tarif BBNKB untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-

alat besar yang tidak menggunakan jalan umum :

- Paling tinggi 0,75% untuk penyerahan pertama

- Paling tinggi 0,075% untuk penyerahan kedua dan seterusnya.

Rumus Menghitung Pajak BBN-KB :

Tarif X Dasar Pengenaan Pajak

Tarif BBNKB ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Page 18: Pertemuan 13&14 pjk

Saat terutang bbnkb

5/5/2015Meiriska

18

Masa Pajak BBNKBJangka waktu penyerahan Kendaraan Bermotor atau KB pertama kepenyerahan berikutnya dan seterusnya.

Saat Terutang BBNKBSaat penyerahan kendaraan bermotor

Sistem Pajak BBNKBOfficial atau ditetapkan oleh pemerintah

Pendaftaran BBNKB- Maksimal 30 hari sejak penyerahan- BBNKB Dibayarkan saat pendaftaran- Dilaporkan secara tertulis kepada gubernur/pejabat terkait dengan memuat:Nama dan alamat pribadi atau badan yang menerima penyerahan,Tanggal,bulan dan tahun penyerahan kendaraan bermotor, Nomor polisi KB, FotokopiSTNK

Pemilikan atau penguasaan kendaraan bemotor lebih dari 12 bulan dianggapsebagai penyerahan

Page 19: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK BAHAN BAKAR

KENDARAAN BEMOTOR

Perpajakan I

Page 20: Pertemuan 13&14 pjk

PENGERTIAN, OBJEK DAN SUBJEK

5/5/2015Meiriska

20

• Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah pajak atas penggunaan bahan

bakar kendaraan bermotor

Bahan bakar kendaraan bermotor adalah jenis bahan bakar cair atau gas yang

digunakan kendaraan bermotor

Objek pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor adalah bahan bakar kendaraan

bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan bermotor,

termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di air.

Subjek Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah konsumen bahan

bakar kendaraan bermotor

Wajib Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah orang pribadi atau

badan yang menggunakan bahan bakar kendaraan bermotor

Pemungutan pajak bahan bakar kendaraan bermotor dilakukan oleh penyedia

bahan bakar kendaraan bermotor

Penyedia bahan bakar kendaraan bermotor adalah produsen dan/atau importif

bahan bakar kendaraan bermotor, baik untuk dijual maupun digunakan sendiri.

Page 21: Pertemuan 13&14 pjk

Dpp dan tarif

5/5/2015Meiriska

21

• DPPNilai Jual bahan bakar kendaraan bermotor sebelum dikenakan PPNTarif- Paling tinggi 10%-Khusus untuk kendaraan bermotor umum ditetapkan paling sedikit 50% lebihrendah dari tarif bahan bakar kendaraan bermotor untuk pribadi. Perubahan Tarif-Tarif pajak bahan bakar kendaraan bermotor dapat diubah dalam peraturandaerah dengan peraturan presiden-Tarif pajak dapat diubah dengan kewenangan pemerintah apabila terjadikenaikan harga minyak dunia yang melebihi 130% dari asumsi harga minyakdunia atau diperlukan stabilisasi harga bahan bakar minyak goreng untuk jangkawaktu paling lama 3 tahunCara Perhitungan :Tarif Pajak X DPP

Page 22: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK AIR PERMUKAAN

Perpajakan I

Page 23: Pertemuan 13&14 pjk

PENGERTIAN, OBJEK DAN SUBJEK

5/5/2015Meiriska

23

• Pajak air permukaan adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan airpermukaan.Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah, tidaktermasuk air laut, baik yang berada dilaut maupun di darat. Objek pajak air permukaan adalah pengambilan dan/atau pemanfaatan airpermukaanDikecualikan dari Objek Pajak :-pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan untuk keperluan dasar rumahtangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, dengan tetap memperhatikankelestarian lingkungan dan peraturan perundang-undangan.-Pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan lainnya yang ditetapkandalam peraturan daerah.Subjek pajak air permukaan adalah orang pribadi atau badan yang dapatmelakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaanWajib pajak air permukaan adalah orang pribadi atau badan yang melakukanpengambilan dan/atau pemanfaatan air permukaan.

Page 24: Pertemuan 13&14 pjk

Dpp dan tarif

5/5/2015Meiriska

24• DPP

Nilai Perolehan Air Permukaan yang dinyatakan dalam rupiah dengan

mempertimbangkan sebagian atau seluruh faktor-faktor sbb:

Jenis sumber air

Lokasi sumber air

Tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air

Volume air yang diambil dan atau dimanfaatkan

Kualitas air

Luas areal tempat pengambilan dan/atau pemanfaatan air

Tingkat kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh pengambilan dan/atau

pemanfaatan air.

Besarnya nilai Perolehan Air Permukaan ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.

• Tarif

Tarif pajak air permukaan ditetapkan paling tinggi sebesar 10% yang ditetapkan dengan

Peraturan Daerah.

Cara Perhitungan

Tarif X Nilai Perolehan Air Permukaan

Page 25: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK ROKOK

Perpajakan I

Page 26: Pertemuan 13&14 pjk

Pengertian, objek, subjek

5/5/2015Meiriska

26• Pajak Rokok adalah pungutan atas cukai rokok yang dipungut

oleh pemerintah.

• Objek Pajak adalah konsumsi rokok (cigaret, cerutu, rokok

daun)

Dikecualikan dari objek pajak rokok adalah rokok yang tidak

dikenai cukai berdasarkan peraturan UU dibindang cukai.

Subjek Pajak adalah konsumen rokok.

Wajib Pajak Rokok adalah pengusaha pabrik rokok/produsen

dan importir rokok yang memiliki ijin berupa Nomor Pengusaha

Barang Kena Cukai.

Pajak rokok dipungut oleh instansi pemerintah yang berwenang

memungut cukai bersamaan dengan pemungutan cukai rokok.

Page 27: Pertemuan 13&14 pjk

Dpp, tarif dan cara perhitungan

5/5/2015Meiriska

27

• DPP

Cukai yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap rokok

Tarif

10% dari cukai rokok

Cara Perhitungan

Tarif Pajak X Dasar Pengenaan Pajak

Penerimaan pajak rokok baik bagian pajak provinsi maupun

bagian kabupaten/kota, dialokasikan paling sedikit 50% untuk

mendanai pelayanan kesehatan masyarakat dan penegakan

hukum oleh aparat yang berwenang.

Page 28: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK HOTEL

Perpajakan I

Page 29: Pertemuan 13&14 pjk

PENGERTIAN DAN OBJEK

5/5/2015Meiriska

29

Pajak hotel adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh hotelHotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapan/peristirahatan termasuk jasa terkait lainnyadengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wismapariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya serta rumah kos dengan jumlahkamar lebih dari 10.

Objek Pajak hotel adalah Pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasukjasa penunjang sebagai kelengkapan hotel seperti fasilitas telepon, faksimile, teleks, internet,fotokopi, pelayanan cuci, seterika, transportasi, dan fasilitas sejenis lainnya.

Tidak termasuk sebagai objek pajak hotel :Jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah DaerahJasa sewa apartemen, kondominium dan sejenisnyaJasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaanJasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti asuhan, dan panti sosiallainnya yang sejenisJasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh Hotel yang dapatdimanfaatkan oleh umum.

Page 30: Pertemuan 13&14 pjk

Subjek, dpp dan tarif

5/5/2015Meiriska

30

Subjek pajakorang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran kepada orang pribadi ataubadan yang mengusahakan hotelWajib pajakorang pribadi atau badan yang mengusahakan hotel.DPPjumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada hotelTarifTarif pajak hotel paling tinggi sebesar 10%Cara perhitunganTarif X Dasar Pengenaan•Sistem Pajak Hotel :Self assessment atau wajib pajak wajib menghitung, melaporkan dan membayarpajak yang terutang sendiri.

Pajak Hotel yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat hotel berlokasi.

Page 31: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK RESTORAN

Perpajakan I

Page 32: Pertemuan 13&14 pjk

Pengertian, objek, dan bukan objek

5/5/2015Meiriska

32

Pajak restoran adalah pajak atas pelayanan yang disediakan oleh restoran

Restoran adalah fasilitas penyedia makanan dan/atau minuman dengan

dipungut bayaran mencakup juga rumah makan, kafetaria, kantin, warung,

bar dan sejenisnya tidak termasuk jasa boga/katering.

Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran,

meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang

dikonsumsi oleh pembeli, baik dikonsumsi di tempat pelayanan maupun

ditempat lain.

Tidak termasuk sebagai objek pajak restoran adalah pelayanan yang

disediakan oleh restoran yang nilai penjualannya tidak melebihi batas

tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Page 33: Pertemuan 13&14 pjk

Subjek, dpp, tarif

5/5/2015Meiriska

33

Subjek Pajak Restoran:

Orang pribadi atau badan yang membeli makanan dan/atau minuman dari restoran

Wajib Pajak Restoran

Orang Pribadi atau badan yang mengusahakan restoran

Dasar Pengenaan Pajak Restoran

Jumlah pembayaran yang diterima atau seharusnya diterima restoran

Tarif Pajak Restoran:

Paling tinggi sebesar 10% yang ditetapkan dengan peraturan daerah

Rumus Menghitung Pajak Restoran

Tarif X DPP (Dasar Pengenaan Pajak)

Sistem Pajak Restoran

Self assessment atau wajib pajak wajib menghitung, melaporkan dan membayar pajak

yang terutang sendiri.

Pajak restoran dipungut diwilayah daerah tempat restoran berlokasi.

Page 34: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK HIBURAN

Perpajakan I

Page 35: Pertemuan 13&14 pjk

PENGERTIAN dan objek

5/5/2015Meiriska

35Pajak hiburan adalah pungutan pajak atas penyelenggaraan hiburanHiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan dan keramaiandengan nama dan dalam bentuk apapun yang ditonton atau dinikmati setiap orangdengan dipungut bayaran.Objek pajak hiburan adalah jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungutbayaran, yang meliputi Tontonan Film; • Pagelaran kesenian, musik , tari dan/ atau busana• kontes kecantikan, binaraga dan sejenisnya• pameran• diskotik, karaoke, klab malam dan sejenisnya• sirkus, akrobat dan sulap• permainan bilyar, golf dan boling• pacuan kuda, kendaraan bermotor, dan permainan ketangkasan• panti pijat, refleksi, mandi uap/spa, dan pusat kebugaran pertandingan olahraga.

Page 36: Pertemuan 13&14 pjk

Subjek, dpp, tarif

5/5/2015Meiriska

36

Subyek PajakOrang pribadi atau Badan yang menonton dan atau menikmati hiburanWajib PajakOrang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan hiburanDasar Pengenaan PajakJumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara hiburan,termasuk potongan harga dan tiket Cuma-Cuma yang diberikan kepada penerima jasahiburan.Tarif Pajak-paling tinggi sebesar 35%.- Untuk pagelaran busana, kontes kecantikan, diskotik, karaoke, klab malam, permainanketangkasan, panti pijat dan mandi uap/spa, ditetapkan paling tinggi 75%-Hiburan kesenian rakyat/tradisional ditetapkan paling tinggi 10%-Besarnya tarif pajak hiburan ditentukan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan masing-masing jenis hiburannya. Besarnya Pajak terutangTarif Pajak X Dasar Pengenaan Pajak.

Pajak hiburan dipungut diwilayah daerah tempat hiburan diselenggarakan.

Page 37: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK REKLAME

Perpajakan I

Page 38: Pertemuan 13&14 pjk

PENGERTIAN, OBJEK DAN BUKAN OBJEK

5/5/2015Meiriska

38

Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame.Reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang bentuk dan corak ragamnyadirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan atauuntuk menarik perhatian umum terhadap barang,jasa, orang atau badan, yang dapat dilihat,dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum.Objek Pajak reklame adalah semua penyelenggaraan reklame termasuk reklamepapan/billboard/videotron/megatron, reklame kain, reklame melekat (stiker), reklameselebaran, reklame berjalan, reklame udaara, reklame apung, reklame suara, reklame filmdan reklame peragaan.Tidak termasuk sebagai objek pajak reklame : Penyelengaraan reklame melalui internet, televisi, radio, warta harian, warta mingguan,

warta bulanan, dan sejenisnya Label/merek produk yang melekat pada barang yang diperdagangkan yang berfunsi

untuk membedakan dari produk sejenis lainnya. Nama pengenal usaha atau profesi yang dipasang melekat pada bangunan tempat usaha Reklame yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah Penyelenggaraan reklame lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Page 39: Pertemuan 13&14 pjk

Subjek, dpp, tarif, perhitungan

5/5/2015Meiriska

39

Subjek Pajak Reklame :Orang pribadi atau badan yang menggunakan reklame.

Wajib Pajak Reklame :Orang pribadi atau badan pihak ketiga / agen reklame yang menyelenggarakanreklame.

Dasar Pengenaan Pajak Reklame (DPP) :Nilai Sewa Reklame berdasarkan :- Lokasi penempatan reklame yang terbagi atas daerah protokol, ekonomi danlingkungan (ditetapkan dalam keputusan gubernur).- Jenis reklame, bahan yang digunakan- Jangka waktu penyelenggaraan- Jumlah dan Ukuran media reklame

Tarif Pajak Reklame :Paling tinggi 25%

Rumus Menghitung Pajak Reklame :Tarif X DPP (Dasar Pengenaan Pajak)

Page 40: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK PENERANGAN JALAN

Perpajakan I

Page 41: Pertemuan 13&14 pjk

OBJEK DAN BUKAN OBJEK

5/5/2015Meiriska

41

Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik baik yang

dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain.

Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik baik yang

dihasilkan sendiri maupun dari sumber lain.

Dikecualikan dari Objek Pajak Penerangan Jalan :

-Penggunaan tenaga listrik oleh instansi pemerintah dan pemerintah daerah

- Penggunaan oleh kedutaan, konsulat, perwakilan asing / lembaga asing

internasional dengan azas timbal balik

-Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri dengan kapasitas tertentu

yang tidak perlu izin dari instansi teknis terkait.

- Atau penggunaan tenaga listrik lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.

Page 42: Pertemuan 13&14 pjk

SUBJEK DAN DPP

5/5/2015Meiriska

42

Subjek Pajak Penerangan JalanOrang pribadi atau badan yang dapat menggunakan tenaga listrik.

Wajib Pajak Penerangan JalanOrang Pribadi atau badan yang menggunakan listrikapabila tenaga listrik disediakan oleh sumber lain, wajib pajak adalah penyedia jasa tenagalistrik.

Sistem Pemungutan Pajak Penerangan JalanWitholding system apabila tenaga listrik disediakan oleh PLN, dimana pengenaan pajakdipungut oleh pemungut pajakOfficial Assesment apabila tenaga listrik disediakan oleh Non PLN, dimana pengenaan pajakdibayar oleh wajib pajak setelah ditetapkan terlebih dahulu oleh pejabat yang ditunjuk.

Dasar Pengenaan Pajak Penerangan JalanNilai Jual Tenaga Listrik (NJTL)- Dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain, NJTL adalah jumlah tagihan biaya bebanditambah dengan biaya pemakaian kwh yang ditetapkan dalam rekening listrik- Dalam hal tenaga listrik dihasilkan sendiri, NJTL dihitung berdasarkan kapasitas tersedia,tingkat penggunaan listrik, jangka waktu pemakaian listrik dan harga satuan listrik yangberlaku di wilayah daerah yang bersangkutan.

Page 43: Pertemuan 13&14 pjk

Tarif dan cara perhitungan

5/5/2015Meiriska

43

Tarif Pajak Penerangan Jalan:- Paling tinggi 10%- Paling tinggi 3% bagi penggunaan tenaga listrik dari sumber lain oleh industri,pertambangan minyak bumi dan gas alam.- Paling tinggi 1,5% atas penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri.Tarif pajak penerangan jalan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Cara Perhitungan Pajak Penerangan JalanTarif X NJTL (Nilai Jual Tenaga Listrik)

Saat Terutang Pajak Penerangan Jalan / PPJ :Saat penggunaan tenaga listrik

Sistem Pajak Penerangan Jalan / PPJ :Official atau ditetapkan / ditentukan oleh pemerintah.

Pajak penerangan jalan yang terutang dipungut di wilayah daerah tempatpenggunaan tenaga listrik.

Hasil penerimaan pajak penerangan jalan dialokasikan untuk penyediaanpenerangan jalan.

Page 44: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK MINERAL BUKAN LOGAM DAN

BATUAN

Perpajakan I

Page 45: Pertemuan 13&14 pjk

Pengertian, objek, subjek

5/5/2015Meiriska

45

Pajak mineral bukan logam dan batuan adalah pajak atas kegiatan pengambilan mineralbukan logam dan batuan, baik dari sumber alam di dalam dan/atau permukaan bumi.

Objek : kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan, meliputi : asbes, batutulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata, bentonit, dolomit,feldspar, garam batu, grafit, granit/andesit, gips, kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika,marmer, nitrat, dll.

Dikecualikan dari objek pajak1. Kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan yang nyata-nyata tidakdimanfaatkan secara komersial .2. Kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan yang merupakan ikutan darikegiatan pertambangan lainnya, yang tidak dimanfaatkan secara komersial.3. pengambilan mineral bukan logam dan batuan lainnya yang ditetapkan denganPeraturan Daerah.

Subjek Pajakorang pribadi atau badan yang dapat mengambil mineral bukan logam dan batuan

Wajib Pajakorang pribadi atau badan yang mengambil mineral bukan logam dan batuan

Page 46: Pertemuan 13&14 pjk

Dpp, tarif dan cara perhitungan

5/5/2015Meiriska

46

Dasar Pengenaan Pajak

Nilai Jual hasil pengambilan mineral bukan logam dan batuan

Nilai Jual dihitung dengan mengalikan volume/tonase hasil pengambilan dengan

nilai pasar atau harga standar masing-masing jenis bahan galian golongan C.

nilai pasar adalah harga rata-rata yang berlaku di lokasi setempat di wilayah daerah

yang bersangkutan.

apabila harga pasar sulit diperoleh, maka digunakan harga standar yang ditetapkan

oleh instansi yang berwenang dalam pertambangan mineral bukan logam dan

batuan.

Tarif Pajak

Paling tinggi 25% yang ditetapkan denga Peraturan pemerintah

Cara Perhitungan

Tarif X DPP

Tempat terutang

Pajak yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat pengambilan mineral

bukan logam dan batuan.

Page 47: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK PARKIR

Perpajakan I

Page 48: Pertemuan 13&14 pjk

Pengertian, objek, dan bukan objek

5/5/2015Meiriska

48

Pajak parkir adalah pajak atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yangdisediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara.

Objek Pajak ParkirPenyelenggaraan tempat parkir kendaraan bermotor di luar badan jalan, baik yangdisediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun sebagai suatu usaha termasukpenyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor.

Pengecualian Objek Pajak Parkir :-Penyelenggaraan tempat parkir pemerintah pusat dan pemerintah daerah-Penyelenggaraan tempat parkir oleh perkantoran yang hanya digunakan untukkaryawannya sendiri.-Penyelenggaraan tempat parkir oleh Kedutaan, konsulat, perwakilan negara asing,perwakilan internasional dengan asas timbal balik.- Penyelenggaraan tempat parkir lainnya yang diatur dengan Peraturan Daerah.

Page 49: Pertemuan 13&14 pjk

SUBJEK, TARIF, DPP

5/5/2015Meiriska

49

Subjek Pajak Parkir :Orang pribadi atau badan yang melakukan parkir kendaraan bermotor.

Wajib Pajak ParkirOrang pribadi atau badan yang menyelenggarakan tempat parkir.

Dasar Pengenaan Pajak Parkir (DPP) :

Jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada penyelenggara tempat parkir,termasuk parkir Cuma-Cuma

Tarif Pajak ParkirPaling tinggi 30% yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah

Cara PerhitunganTarif X DPP

Saat Terutang Pajak Parkir :Saat parkir diselenggarakan.

Sistem Pajak Parkir :

Dibayar sendiri oleh wajib pajak atau pengelola tempat parkir (self assessment) mulai darimenghitung, membayar sampai dengan melaporkan dengan SPTPD (Surat PemberitahuanPajak Daerah).

Page 50: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

PAJAK AIR TANAH

Perpajakan I

Page 51: Pertemuan 13&14 pjk

Pengertian, objek dan subjek

5/5/2015Meiriska

51

Pajak air tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah

permukaan tanah.

Objek pajak air tanah adalah :

-Pengambilan dan /atau pemanfaatan air tanah untuk keperluan dasar rumah

tangga, pengairan pertanian dan perikanan rakyat, serta peribadatan.

-Pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah lainnya yang diatur dengan

Peraturan Daerah.

Subjek Pajak air tanah

orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan

air tanah.

Wajib Pajak air tanah :

orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau pemanfaatan

air tanah

Page 52: Pertemuan 13&14 pjk

DPP, Tarif dan cara perhitungan

5/5/2015Meiriska

52

Dasar Pengenaan PajakNilai Perolehan Air Tanah, yang dihitung dengan mempertimbangkan faktor-faktor :- jenis sumber air- lokasi sumber air- tujuan pengambilan dan/atau pemanfaatan air- volume air yang diambil dan/atau dimanfaatkan- kualitas air- tingkat kerusakan lingkunganBesarnya Nilai Perolehan Air Tanah ditetapkan dengan PeraturanBupati/Walikota

Tarif PajakPaling tinggi 20% yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Cara PerhitunganTarif X DPP

Tempat Terutangdiwilayah daerah tempat air diambil.

Page 53: Pertemuan 13&14 pjk

5/5/2015Meiriska

RETRIBUSI DAERAH

Perpajakan I

Page 54: Pertemuan 13&14 pjk

pengertian

5/5/2015Meiriska

54

Retribusi Daerah adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

Jasa adalah kegiatan pemerintah daerah berupa usaha dan pelayanan yang

menyebabkan barang, fasilitas atau kemanfaatan lainnya yang dapat

dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

Objek retribusi :

Jasa umum

yaitu retribusi yang dikenakan atas jasa umum

Jasa usaha

yaitu retribusi yang dikenakan atas jasa usaha

Perijinan tertentu

yaitu retribusi yang dikenakan atas perijinan tertentu

Page 55: Pertemuan 13&14 pjk

RETRIBUSI jasa umum

5/5/2015Meiriska

55

Retribusi Jasa Umum, yaitu pelayanan yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah (pemda)untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.Jenis retribusi jasa umum :a. Retribusi Pelayanan Kesehatan;b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan;c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil;d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat;e. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum;f. Retribusi Pelayanan Pasar;g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor;h. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran;i. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta;j. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus;k. Retribusi Pengolahan Limbah Cair;l. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang;m. Retribusi Pelayanan Pendidikan; dann. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.Subjek Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayananjasa umum yang bersangkutan.Wajib Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturanperundang- undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasukpemungut atau pemotong retribusi jasa umum.

Page 56: Pertemuan 13&14 pjk

RETRIBUSI jasa usaha

5/5/2015Meiriska

56

Retribusi Jasa Usaha, yaitu retribusi atas jasa yang disediakan oleh pemda dengan menganut prinsip komersialkarena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swastaObjek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganutprinsip komersial yang meliputi:a. pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaan Daerah yang belum dimanfaatkan secaraoptimal;dan/ataub. pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta.Jenis Retribusi Jasa Usaha adalah:a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah;b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan;c. Retribusi Tempat Pelelangan;d. Retribusi Terminal;e. Retribusi Tempat Khusus Parkir;f. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa;g. Retribusi Rumah Potong Hewan;h. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan;i. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga;j. Retribusi penyeberangan di airk. Retribusi penjualan produksi usaha daerahSubjek Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasausaha yang bersangkutan.Wajib Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan peraturanperundangundangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut ataupemotong Retribusi Jasa Usaha

Page 57: Pertemuan 13&14 pjk

RETRIBUSI perijinan tertentu

5/5/2015Meiriska

57

Retribusi Perizinan Tertentu, yaitu retribusi atas kegiatan tertent pemda dalam rangka pemberian izinkepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, danpengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan mengisi kelestarianlingkungan.Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerahkepada orang pribadi atau Badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatanpemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentuguna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.Jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah:a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan;b. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol;c. Retribusi Izin Gangguan;d. Retribusi Izin Trayek; dane. Retribusi Izin Usaha Perikanan.Subjek Retribusi Perizinan Tertentu adalah orang pribadi atau Badan yang memperoleh izin tertentudari Pemerintah Daerah.Wajib Retribusi Perizinan Tertentu adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuanperaturan perundang-undangan Retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi,termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Perizinan Tertentu.

Page 58: Pertemuan 13&14 pjk

TUGAS KELOMPOK

5/5/2015Meiriska

58

Tiap kelompok terdiri dari maksimal 4/5 orang

Masing-masing kelompok memilih 1 topik tentang pajak daerah

Dari topik yang dipilih, cari materi lengkap mengenai :

Pengertian

Subjek

Objek dan Non Objek

Tarif

DPP

Cara Perhitungan

Contoh Perhitungan

Dll

Buat presentasi dari materi tersebut dan presentasikan di depan

kelas.