perspektif dan pandangan (generasi x and generasi y) msdm

6
GENERASI X VS GENERASI Y PERSPEKTIF DAN PANDANGAN Sebuah generasi menggambarkan keadaan atau situasi, dimana setiap individu mempunyai pengalaman hidup yang dilalui, dapat menggambarkan siapa diri kita dan bagaimana kita melihat dunia dari kacamata sendiri. Dimana dalam setiap generasi mempunyai kepercayaan, nilai, budaya, perspektif, kegemaran, apa yang tidak digemari, dan kemahiran/kemampuan terhadap kehidupan dan pekerjaan yang berbeda. Berbedaan inilah yang dapat memunculkan dampak yang positif jika dapat dikelola secara tepat, bahkan sebaliknya memunculkan permasalahan yang akan berdampak pada penurunan kinerja para pegawai karena tidak terjalinnya kerjasama antara generasi. Berikut ini disajikan beberapa perbedaan pandangan dari generasi X dan Y. 1. Perbedaan generasi X dan generasi Y Generasi X dikatakan mereka yang lahir antara 1960 hingga 1980 dan generasi Y antara 1981 hingga 1995. Sebelum generasi dari 1946-1960 digelar generasi ‘baby boomers” dan generasi Y di sebut ‘the milleneals’. Dikatakan baby boomers kerana pada ketika itu angka kelahiran mencapai tahap paling tinggi. Sedangkan generasi Y atau millennium adalah generasi yang tumbuh seiring dengan perkembangan komunikasi massa dan internet. Mereka yang dikatakan generasi Y ialah yang lahir pada 70-an atau sekitar tahun 1980 hingga 1995. Generasi ini dikatakan cenderung tidak mempunyai kesabaran, keinginan yang tinggi, serta cara berkomunikasi yang teruk sesame merekea, namun harus diberi pujian kerana sikap mereka yang mempunyai semangat yang tiggi dan luar biasa. Tabel 1. Perbedaan Generasi X vs Generasi Y Generasi / Ciri-ciri Generasi X Generasi Y Kepemimpinan Kecakapan Bersama-sama Perhubungan Tidak komitmen Merangkumi semua Kuasa Tidak tertarik Sopan Pandangan Spektikal Berharap Etika kerja Seimbang Menetapkan Perbedaan dalam ciri-ciri yang diungkapkan diatas memperjelas perlunya adanya pengelolaan yang secara khusus menghilangkan perbedaan tersebut. Dimisalkan saja dalam ciri pertama berkaitan dengan kepemimpinan generasi X memiliki kecakapan

Upload: dedi-suselo

Post on 07-Aug-2015

1.095 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

perpektif dan pandangan

TRANSCRIPT

Page 1: perspektif dan pandangan (generasi X and generasi Y) MSDM

GENERASI X VS GENERASI Y

PERSPEKTIF DAN PANDANGAN

Sebuah generasi menggambarkan keadaan atau situasi, dimana setiap individu

mempunyai pengalaman hidup yang dilalui, dapat menggambarkan siapa diri kita dan

bagaimana kita melihat dunia dari kacamata sendiri. Dimana dalam setiap generasi

mempunyai kepercayaan, nilai, budaya, perspektif, kegemaran, apa yang tidak digemari, dan

kemahiran/kemampuan terhadap kehidupan dan pekerjaan yang berbeda. Berbedaan inilah

yang dapat memunculkan dampak yang positif jika dapat dikelola secara tepat, bahkan

sebaliknya memunculkan permasalahan yang akan berdampak pada penurunan kinerja para

pegawai karena tidak terjalinnya kerjasama antara generasi. Berikut ini disajikan beberapa

perbedaan pandangan dari generasi X dan Y.

1. Perbedaan generasi X dan generasi Y

Generasi X dikatakan mereka yang lahir antara 1960 hingga 1980 dan generasi Y antara

1981 hingga 1995. Sebelum generasi dari 1946-1960 digelar generasi ‘baby boomers”

dan generasi Y di sebut ‘the milleneals’. Dikatakan baby boomers kerana pada ketika itu

angka kelahiran mencapai tahap paling tinggi. Sedangkan generasi Y atau millennium

adalah generasi yang tumbuh seiring dengan perkembangan komunikasi massa dan

internet. Mereka yang dikatakan generasi Y ialah yang lahir pada 70-an atau sekitar tahun

1980 hingga 1995. Generasi ini dikatakan cenderung tidak mempunyai kesabaran,

keinginan yang tinggi, serta cara berkomunikasi yang teruk sesame merekea, namun harus

diberi pujian kerana sikap mereka yang mempunyai semangat yang tiggi dan luar biasa.

Tabel 1. Perbedaan Generasi X vs Generasi Y

Generasi / Ciri-ciri Generasi X Generasi Y

Kepemimpinan Kecakapan Bersama-sama

Perhubungan Tidak komitmen Merangkumi semua

Kuasa Tidak tertarik Sopan

Pandangan Spektikal Berharap

Etika kerja Seimbang Menetapkan

Perbedaan dalam ciri-ciri yang diungkapkan diatas memperjelas perlunya adanya

pengelolaan yang secara khusus menghilangkan perbedaan tersebut. Dimisalkan saja

dalam ciri pertama berkaitan dengan kepemimpinan generasi X memiliki kecakapan

Page 2: perspektif dan pandangan (generasi X and generasi Y) MSDM

untuk mengatur dan mengelola anggota tim agar berjalan lancar, sebaliknya generasi Y

lebih bertindak secara bersama-sama (bekerja secara tim) yang biasanya sering

memunculkan perselisihan dan kesalahan komunikasi. Bekerja secara tim memang bagus,

akan tetapi jika tidak ada sosok seorang yang mampu memimpin dan memberikan

perintah maka akan sulit terwujud koordinasi disetiap anggota dalam tim.

Setiap generasi memang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Semua hal yang

berkaitan dengan generasi X tidak semua baik, begitu juga dengan generasi Y tidak

semua cerminan yang buruk. Berikut diberikan sedikit gambaran yang menjadi

keunggulan dan kelemahan kedua generasi tersebut berkaitan dengan peran mereka dalam

pekerjaan di suatu organisasi.

2. Keunggulan dan Kelemahan Generasi X dan Generasi Y

Melihat ciri-ciri antar generasi yang dipaparkan diatas, dapat dilogika bahwa setiap

generasi tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan. Berikut disajikan keunggulan dan

kelemahan.

Tabel 2. Keunggulan dan Kelemahan Generasi X dan Y

Generasi X Generasi Y

Pada umumnya lebih berkonsentrasi dalam

pekerjaan, tidak terlalu terganggu dengan

aktivitas personal seperti mengakses

facebook, chatting, merespon email pribadi

ketika sedang dalam meeting.

Pekerja yang masuk dalam klasifikasi ini

lebih fokus terhadap pekerjaannya.

Pekerja yang relatif baru mungkin belum

pernah diberitahukan tentang behavior dan

sikap yang lazim dalam sebuah meeting.

Maklum, teknologi dan budaya social

networking merupakan sesuatu yang baru,

yang dulunya belum pernah ada.

Mereka yang masih muda, yang baru

memasuki dunia kerja biasanya belum

berkeluarga, sehingga relatif lebih sedikit

terganggu oleh urusan personal pada jam-jam

kerja. Urusan personal biasanya tidak

mendesak dan dapat mereka lakukan di saat

weekend.

Ada istilah bahwa Gray hair (rambut putih)

biasanya lebih arif dan bijaksana dan punya

pengalaman yang bisa bermanfaat bagi

anggota tim yang lain. Anggapan diatas ada

benarnya karena pengalaman sesungguhnya

merupakan guru yang terbaik.

Generasi yang relatif masih muda

berkembang dengan teknologi dan tools yang

baru. Kita tidak perlu susah payah membujuk

mereka untuk memanfaatkan teknologi baru

dan meninggalkan pola lama sebagaimana

halnya resistensi yang biasa terjadi pada

kalangan pekerja yang sudah berpengalaman.

Generasi ini yang berkembang seiring

dengan perkembangan teknologi dengan

mudahnya dapat menjawab e-mail,

Page 3: perspektif dan pandangan (generasi X and generasi Y) MSDM

berkomunikasi di komunitas social network.

Berbeda dengan pekerja dari generasi

sebelumnya yang harus beradaptasi dengan

teknologi dan inovasi baru.

Teknologi baru pada umumnya hanya sedikit

lebih kompleks dibandingkan teknologi yang

sebelumnya.

Memiliki staf yang memahami dan

menguasai teknologi yang lalu tentu

merupakan hal yang bermanfaat bagi tim dan

memudahkan proses belajar.

Pekerja yang masih muda dan relatif baru

memiliki spirit kerja dan energi – mereka

merasa menguasai semua hal! Tentu saja

mereka tidak menguasai hampir semua hal,

namun mereka berpikir bahwa mereka tahu

segalanya, sesuatu yang terkadang

merupakan keuntungan yang besar.

Mereka punya perspektif. Mereka telah hidup

dan mengalami sejumlah problem yang besar,

seperti resesi ekonomi, kegagalan dalam

membackup data perusahaan, mengalami

situasi ketika perusahaannya di akuisisi dll.

Proyek-proyek IT pada umumnya

membutuhkan kerja keras yang bisa

membuat orang stress dan putus asa; butuh

waktu lama sebelum dimulai, memeras

energi untuk menjalankannya, dan tidak tahu

kapan akan berakhirnya. Pekerja yang relatif

masih muda sering terbawa rasa antusias

yang menggebu-gebu dengan bekerja

sepanjang akhir minggu untuk menyelesaikan

tugasnya.

Berdasarkan keunggulan dan kelemahan yang dipaparkan diatas, jelas terlihat

keberagaman yang saling melengkapi antar generasi. Dalam sebuah organisasi seorang

manajer harus mampu melihat kondisi ini sebagai suatu peluang dalam meningkatkan

kinerja sumber daya manusia. Dimisalkan saja dalam menjalankan sistem pemasaran

yang berbasis IT, keahlian yang dimiliki generasi Y pasti sangat berperan dalam

mengelola secara optimal. Akan tetapi, pengalaman dan skill yang lebih dari generasi X

dalam membuat strategi yang tepat dalam pemasaran juga sangat dibutuhkan. Melalui

kerja sama tim yang baik, adanya kelemahan dan keunggulan antar generasi dalam suatu

organisasi tidak akan begitu terlihat karena akan tertutupi oleh aktivitas saling membantu

dan berbagi.

3. Faktor penyebab terjadinya kesenjangan antar generasi

a. Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia

adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang

berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal

atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab

dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.

Page 4: perspektif dan pandangan (generasi X and generasi Y) MSDM

Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan

setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi

ada pula yang merasa terhibur.

b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang

berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan

pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan

menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik.

c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. Manusia memiliki perasaan,

pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam

waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan

yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi

untuk tujuan yang berbeda-beda.

d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan

adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung

cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik

sosial.Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang

pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu

yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-

perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan

proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap

semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan

masyarakat yang telah ada.

4. Dampak yang ditimbulkan adanya kesenjangan antar generasi

Dengan adanya kesenjangan antar generasi dalam sebuah organisasi, maka akan

menimbulkan dampak sebagai berikut.

a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami

kesenjangan dengan kelompok lain.

b. Keretakan hubungan antar kelompok yang terlibat.

c. Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling

curiga dll.

d. Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.

Page 5: perspektif dan pandangan (generasi X and generasi Y) MSDM

e. Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat.

5. Strategi mengatasi kesenjangan antar generasi

a. Menjalin komunikasi yang kuat

Menjalin komunikasi antar generasi sangat perlu dilakukan dalam suatu organisasi.

Komunikasi dapat mengurangi kesalahpahaman antar generasi dan meningkatkan

sosialisasi antar generasi. Misalnya selalu melakukan musyawarah untuk

menghasilkan kesepakatan dalam setiap strategi yang akan dilakukan. Komunikasi

antar generasi penting dilakukan sebagai alat untuk membuka diri/ memperluas

pergaulan, meningkatkan kesadaran diri, etika bersosialisasi, mendorong perdamaian

dan meredam konflik. Akan tetapi, dalam menjalankan komunikasi juga harus berhati-

hati karena setiap generasi memiliki gaya bicara dan pola tanggap yang berbeda yang

bisa mengakibatkan kesalahpahaman, misinterpretasi bahkan konflik di lingkungan

kerja. Manfaat lain dari adanya komunikasi adalah untuk mengatasi sikap acuh antar

generasi. Pada umumnya salah satu alasan mengapa satu pihak tidak mau

berkomunikasi dengan yang lain adalah karena tidak mau untuk berkomunikasi dengan

orang yang belum terlalu dikenal. Komunikasi dapat dilakukan dalam sesi team

building dengan mengatur permainan yang mendorong mereka untuk membaur dan

bekerja sama.

b. Learning

Organisasi harus mengedepankan pentingnya learning, sehingga tercipta learning

antar anggota organisasi. Organisasi juga harus aktif dalam menyelenggarakan forum-

forum yang memungkinkan learning dalam organisasi. Melalui learning, maka

generasi yang lebih tua akan mampu berbagi knowledge yang penting terkait dengan

pekerjaan kepada generasi yang lebih muda. Selain itu, proses learning juga bisa

dipicu dengan cara memadukan antara generasi tua dan muda dalam satu tim kerja.

Sehingga selagi mereka menjalin kerjasama untuk melaksanakan pekerjaan, maka juga

memperlancar komunikasi dan mendorong learning antara keduanya.

c. Toleransi yang tinggi

Setiap anggota dalam tim harus memiliki rasa saling menghormati dan menghargai

antara satu dengan yang lain. Sikap ini dapat diwujudkan dengan adanya rasa toleransi

Page 6: perspektif dan pandangan (generasi X and generasi Y) MSDM

yang tinggi berkaitan dengan kelemahan yang dimiliki masing-masing generasi.

Misalnya dalam divisi pemasaran, generasi Y masih kurang memahami konsep

pemasaran yang benar karena kurangnya pengalaman dalam bidang ini. Peran generasi

X sebagai pengawas lapangan dan selalu memberi pengarahan sebagai salah satu

bentuk berbagi pengetahuan (knowledge sharing).