persalinan presbo

22
REFERAT INSIDENSI DAN CARA PERSALINAN PRESBO MULAI 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2001 DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Disusun sebagai syarat untuk mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Pembimbing : dr. Daliman, Sp.OG Disusun oleh : Diah Annisa O 95310049 Resita 95310054 Vitri Brilyantina 95310061 Danur Sriadi Bharata 95310069

Upload: rendra-dananjaya

Post on 11-Aug-2015

218 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persalinan Presbo

REFERAT

INSIDENSI DAN CARA PERSALINAN PRESBOMULAI 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2001

DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun sebagai syarat untuk mengikuti ujianKepaniteraan Klinik di Bagian Obstetri dan Ginekologi

RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Pembimbing :

dr. Daliman, Sp.OG

Disusun oleh :

Diah Annisa O 95310049Resita 95310054Vitri Brilyantina 95310061Danur Sriadi Bharata 95310069

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIRSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Page 2: Persalinan Presbo

2002

1

Page 3: Persalinan Presbo

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kehamilan dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang

memiliki risiko. Hal ini dikaitkan dengan abnormalitas janin dan ibu.

Prevalensi dari presentasi bokong kira-kira 15% pada usia kehamilan 30

minggu dan 3% pada saat matur.

Diantara beberapa faktor predisposisi yang meningkatkan

kemungkinan terjadinya presentasi bokong adalah multigravida dan panggul

sempit.

Malpresentasi dapat mengakibatkan timbulnya penyebab kematian

perinatal termasuk diantaranya adalah kelainan presentasi bokong, kejadian

hipoksia dan trauma lahir pada perinatal sering ditemui pada kasus persalinan

dengan malpresentasi yaitu pada presentasi bokong.2

Kematian perinatal langsung yang disebabkan karena persalinan

presentasi bokong sebesar 4-5 kali dibanding presentasi kepala.3 Sebab

kematian perinatal pada persalinan presentasi bokong yang terpenting adalah

prematuritas dan penanganan persalinan yang kurang sempurna, dengan

akibat hipoksia atau perdarahan di dalam tengkorak. Trauma lahir pada

presentasi bokong banyak dihubungkan dengan usaha untuk mempercepat

persalinan dengna tindakan-tindakan untuk mengatasi macetnya persalinan.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kelainan letak presentasi

bokong, diantaranya paritas ibu dan bentuk panggul ibu. Angka kejadian

presbo jika dihubungkan dengan paritas ibu maka kejadian terbanyak adalah

pada ibu dengan multigravida dibanding pada primigravida, sedangkan jika

dihubungkan dengan panggul ibu maka angka kejadian presbo terbanyak

adalah pada panggul sempit, dikarenakan fiksasi kepala janin yang tidak baik

pada PAP.8

2

Page 4: Persalinan Presbo

I.2. Tujuan

Untuk mengetahui insidensi dan cara persalinan presbo mulai

1 Januari 2001 – 31 Desember 2001 di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Purwokerto.

I.3. Variabel Penelitian

Walaupun sebenarnya banyak sekali variabel-variabel yang dapat

diteliti sebagai penyebab dari kelainan letak presentasi bokong ini,

diantaranya paritas, bentuk panggul ibu, prematuritas, hydramnion, gemelli,

kehamilan dengan myoma, kelainan uterus, plasenta previa, dan lain

sebagainya, tapi dalam penyajian kali ini kami hanya memuat dua variabel

yang kami amati selama 6 bulan, yakni dari 1 Januari 2000 s/d 31 Juni 2000,

variabel yang kami angkat adalah :

Panggul ibu Primigravida (A)

Multigravida (B)

Panggul Ibu Panggul sempit (C)

Panggul normal (D)

Dari penelitian ini, akan dibandingkan prosentase angka kejadian presbo

pada : A: B, serta C : D.

1.4. Batasan Variabel Penelitian

Pada bahasan ini variabel-variabel diatas, batasannya adalah sbb :

A. Primigravida, disini adalah wanita yang hamil untuk pertama kali dan

janinnya yang bokong.

B. Multigravida, adalah wanita yang hamil untuk ketigakalinya atau lebih

dan janin yang dikandungnya presentasi bokong.

3

Page 5: Persalinan Presbo

C. Panggul sempit, pasien yang pada rekam medik didiagnosis panggul

sempit dan janin dengan presentasi bokong.

D. Panggul normal, pasien yang pada rekam medik, bayinya dapat lahir

spontan dengan bayi yang aterm.

I.5. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif-retrospektif

dengan menggunakan data sekunder dari laporan partus dan rekam medik

pasien di bagian Obstetri dan ginekologi RSMS Purwokerto.

4

Page 6: Persalinan Presbo

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Definisi

- Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang

dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah

kavum uteri.1

- Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong sebagai bagian

yang terendah (presentasi bokong).2

- Yang disebut letak sungsang ialah jika janin letaknya memanjang di dalam

rahim dengan kepala sebelah atas dan bokong sebelah bawah, belum

atau sudah masuk ke dalam pintu atas panggul.3

- Janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala berada

di fundus dan bokong dibawah.4

II.2. Epidemologi

Beberapa peneliti Indonesia menemukan angka kematian perinatal

yang cukup tinggi pada bayi lahir dengan presentasi bokong. Agoestina

(1997) di RS Hasan Sadikin Bnadung menemukan 16,6%, Utoro (1980) di

RSCM menemukan 18,24%. Siswosudarmo (1985) di RSUP Sardjito

menemukan 16,79%; Sumariyadi (1988) di RSUP Sardjito dari tahun 982-

1986 menemukan 8,46%. Indri HS menemukan 16,0%, sedangkan Sutrisno

(1994) di RSUP Sardjito menemukan 11,9%.

II.3. Etiologi

Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin

terhadap ruangan di dalam uterus.1

1. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban

masih banyak dan kepala anak relatif besar.

2. Hydramnion karena anak mudah bergerak.

3. PP karena menghalangi turunnya kepada ke dalam pintu atas panggul.

5

Page 7: Persalinan Presbo

4. Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicomis.

5. Panggul sempit, dimana tidak ada fiksasi kepala anak oleh pintu atas

panggul, jadi perbandingan antara besarnya kepala anak dan luasnya

p.a.p tidak seperti biasa.3

6. Kelainan bentuk kepala : hydrocephalus, anencephalus, karena kepala

kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.

7. Kelainan uterus, seperti uterus arkuatus, bikornis, mioma uteri.4

8. Pergerakan anak kurang atau tidak ada sama sekali, umpana pada anak

mati.3

9. Gemelli (kehamilan ganda).4

10. Sebab yang tidak diketahui.

II.4. Klasifikasi

1. Letak bokong (Frank Breech)

Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat ke atas.

2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech)

Letak bokong di mana kedua kaki dan di samping bokong (letak

bokong kaki sempurna (lipat kejang).

3. Letak sungsang tidak sempurna (Incomplete Breech)

Ada letak sungsang dimana selain bokong bagian yang terendah juga

kaki atau lutut terdiri dari :

Letak kaki :

- Kedua kaki terletak dibawah = letak kaki sempurna

- Hanya satu kaki terletak dibawah = letak kaki tak sempurna

Letak lutut :

- Kedua lutut terletak paling rendah (letak lutut sempurna)

- Hanya satu lutut terletak paling rendah (letak lutut tak sempurna)

II.5. Diagnosis

A. Periksa luar

1. Palpasi

6

Page 8: Persalinan Presbo

Dibagian bawah uterus tidak dapat diraba bagian yang keras dan

bulat, yakni kepala, dan kepala teraba di fundus uteri.1 Bagian

bawah bokong, dan punggung di kiri atau kanan.4

2. Auskultasi

Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau

sedikit lebih tinggi daripada umbilikus.1

B. Periksa dalam

Untuk mengetahui bokong dengan pasti, kita harus meraba os sacrum,

tuber ossis ischii, anus.1,3,4

C. Pemeriksaan dengan ultrasonografik

Apabila masih ada keraguan harus dipertimbangkan untuk melakukan

pemeriksaan ultrasonografik atau MRI (Magnetic Resonance Imaging).1

II.6. Mekanisme Persalinan

Mekanisme persalinan hampir sama dengan letak kepala, hanya

disini yang memasuki p.a.p adalah bokong. Persalinan berlangsung agak

lama, karena bokong dibandingkan dengan kepada lebih lembek, jadi

kurang kuat menekan, sehingga pembukaan agak lama.4

Bokong masuk ke dalam rongga panggul dengan garis pangkal paha

melintang atau miring. Setelah menyentuh dasar panggul terjadi putaran

paksi dalam, sehingga di pintu bawah panggul garis panggul paha

menempati diameter anteposterior dan trokhanter depan berada dibawah

simpisis. Kemudian terjadi fleksi lateral pada badan janin, sehingga

trokhanter belakang melewati perineum dan lahirlah seluruh bokong diikuti

oleh kedua kaki. Setelah bokong lahir terjadi putaran paksi luar dengan

perut janin berada di posterior yang memungkinkan bahu melewati pintu

atas panggul dengan garis terbesar bahu melintang atau miring. Terjadi

putaran paksi dalam pada bahu,s ehingga bahu depat berada dibawah

simfisis dan bahu belakang melewati perineum. Pada saat tersebut kepala

masuk ke dalam rongga panggul dengan sutura sagistalis melintang atau

7

Page 9: Persalinan Presbo

miring. Di dalam rongga panggul terjadi putaran paksi dalam kepala,

sehingga muka memutar ke posterior dan oksiput ke arah simfisis. Dengan

suboksiput sebagai hipomoklion, maka dagu, mulut, hidung, dahi dan

seluruh kepala lahir berturut-turut melewati perineum.1

II.7. Prognosis

Bagi ibu

Kemungkinan robekan pada perineum lebih besar.2,4 Ketuban lebih

cepat pecah dan partus lebih lama, jadi mudah terkena infeksi.4

Bagi anak

Angka kematian bayi pada persalinan letak sungsang lebih tinggi

bila dibandingkan dengan letak kepala.1

Sebab-sebab kematian anak pada letak sungsang ialah : 2

1. Setelah pusat lahir maka kepala anak mulai masuk ke dalam rongga

panggul, sehingga tali pusat tertekan antara kepala dan rongga panggul.

Diduga bahwa kepala harus lahir dalam 8 menit sesudah pusat lahir

supaya anak dapat lahir dengan selamat.

2. Pada letak sungsang dapoat terjadi perdarahan otak karena kepala

dilahirkan dengan cepat.

3. Dapat terjadi kerusakan dari tulang belakang karena tarikan pada badan

anak.

4. Pada letak sungsang lebih sering terjadi prolapsus Foeniculi, karena

bagian depan kurang baik menutup bagian bawah rahim.

Selain itu karena pertolongan mungkin terjadi fraktur dari humerus atau

clavucula/paralyse lengan karena tekanan atau tarikan pada plexus

brachialis.

II.8. Penanganan

Sikap sewaktu hamil

Usahakan merubah letak janin dengan versi luar

Tujuannya untuk merubah letak menajdi letak kepala.

8

Page 10: Persalinan Presbo

Pada primi : umur kehamilan 34 minggu

Pada multi : umur kehamilan 36 minggu

Tidak ada panggul sempit, gemelli atau plasenta previa

Syarat :

- Pembukaan kurang dari 5 cm

- Ketuban masih ada

- Bokong belum turun aau masuk p.a.p.

Persalinan sungsang dapat berlangsung secara : 5

1. Pervaginam

a) Spontan : Bayi dilahirkan dengan kekuatan ibu sendiri (spontan

penuh dan cara Bracht)

b) Persalinan yang dibantu (Assited breech delivery/Partial breech

extraction)

c) Ekstraksi sungsang (Total breech extraction)

2. Perabdominam (bedah caesar)

Sebelum melakukan pertolongan persalinan sebaiknya dilakukan

keberhasilan persalinan sungsang. Metode penilaian dari Zazchi dan

Andros.

Nilai

0 1 2

Paritas

Umur kehamilan

Taksiran Berat Janin

Persalinan sungsang

sebelumnya (> 2500 gr)

Pembukaan

Primigravida

39 mg

> 3690 gr

0

2 cm

Multipara

38 mgg

3692-31769 gr

1

3 cm

-

37 mgg

< 3175 gr

2

4 cm

-1/lebih

9

Page 11: Persalinan Presbo

Penurunan -3/lebih

tinggi

-2 rendah

Bila skor

3 = Persalinan dianjurkan dengan bedah caesar

4 = Dilakukan reevaluasi. Pengawasan persalinan yang ketat.

Dapat lahir pervaginam tetapi masih mungkin tindakan

operatif.

5 = Persalinan diharapkan dapat pervaginam.

II.9. Penatalaksanaan

Pada penatalaksanaan kasus presentasi bokong ada beberapa hal

yang harus diperhatikan antara lain :

1. Mekanisme persalinan

Proses persalinan presentasi bokong relatif sulit bila

dibandingkan dengan partus normal presentasi kepala. After coming

head, tangan menjungkit dan tali pusat menumbung merupakan bagian

dari penyulit persalinan yang sering menyertai persalinan presentasi

bokong. Namun persalinan presentasi bokong dapat dikatakan

seminormal/semifisiologis karena apabila persalinan presentasi bokong

dilakukan dengan baik bisa seperti partus normal, tidak dibutuhkan alat,

tetapi cukup dengan sedikit manipulasi dan keterampilan serta

pengalaman penolong saja. Persalinan pervaginam presentasi bokong

pada garis besarnya terdiri dari tiga tahapan :

(a) kelahiran bokong dan kaki (b) kelahiran bahu dan lengan (c)

kelahiran kepala.1 Ada perbedaan yang nyata antar kelahiran janin

dalam presentasi kepala dan kelahiran janin dengan presentasi bokong.

Pada presentasi kepala yang lahir lebih dulu ialah bagian janin yang

besar, sehingga bila kepala telah lahir kelahiran badan biasanya lebih

mudah. Sebaliknya pada presentasi bokong, berturut-turut lahir bagian

yang makin lama makin besar, dimulai dari lahirnya bokong, bahu

10

Page 12: Persalinan Presbo

kemudian kepala dengan demikian meskipun bokong dan bahu telah

lahir, hal tersebut belum menjamin bahwa kelahiran kepala juga akan

berlangsung lancar.

2. Jenis-jenis persalinan

Tidak semua persalinan dengan presentasi bokong dapat lahir

secara spontan, banyak sekali faktor yang dapat menimbulkan macetnya

persalinan, dengan demikian diperlukan tindakan-tindakan obstetrik

khusus untuk menolong persalinan.

Jenis-jenis persalinan presentasi bokong dapat dikategorikan menjadi :

(A) Persalinan spontan

Biasanya ditolong dengan cara Bracht, pada primigravida selalu

didahului dengan episiotomi. Janin lahir secara spontan dengan

tenaga ibu.2

(B) Ekstraksi partial (manual aid)

Ekstraksi partial dikerjakan ketika timbul indikasi bahwa

persalinan spontan tidak akan terjadi atau memang cara ini yang

dipilih untuk menolong persalinan.2 Bayi dilahirkan dengan tenaga

ibu sampai pusat, kemudian dari pusat sampai kepala dilakukan

oleh penolong. Pada keadaan normal cara ini dianggap sebagai cara

persalinan pervaginam pada presentasi bokong yang terbaik.

(C) Ekstraksi total

Seluruh tubuh janin dilahirkan sepenuhnya oleh penolong. Cara ini

dilakukan hanya bila terjadi fetal distress atau ada indikasi untuk

menolong persalinan dengan ekstraksi total.

(D) Seksio sesaria

Janin dilahirkan perabdominal, SC pada presentasi bokong relatif

lebih aman dibanding persalinan pervaginam. Resiko terjadinya

trauma lahir lebih rendah dibanding persalinan pervaginam.

Sedangkan resiko fetal asfiksia relatif tetap.

11

Page 13: Persalinan Presbo

Keterampilan seorang penolong sangat mempengaruhi hasil

persalinan. Tidak jarang kasus kematian bayi yang disebabkan oleh

tindakan penolong yang tidak sesuai dengan protokol persalinan.

12

Page 14: Persalinan Presbo

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipresentasikan referat penelitian dengan judul :

INSIDENSI DAN CARA PERSALINAN PRESBOMULAI 1 JANUARI – 31 DESEMBER 2001

DI RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun oleh :

Diah Annisa O 95310049Resita 95310054Vitri Brilyantina 95310061

Danur Sriadi Bharata 95310069

Pada tanggal : Juni 2002

Dosen Pembimbing

(dr. Daliman, Sp.OG)

13

ii

Page 15: Persalinan Presbo

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan karunia-Nya,

akhirnya pembuaan referat penelitian dengan judul “INSIDENSI DAN

CARA PERSALINAN PRESBO MULAI 1 JANUARI – 31 DESEMBER

2001 DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO”, dapat

diselesaikan.

Referat ini dibuat untuk memenuhi tugas dari SMF Kebidanan dan

Kandungan sebagai prasarat untuk mengikuti ujian Kebidanan di RSUD

Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada :

1. dr. Daliman, Sp.OG selaku pembimbing utama.

2. dr. Hendro Boedhi Hartono, Sp.OG selaku pembimbing.

3. dr. Hardjono Purwadhi, Sp.OG selaku pembimbing.

4. dr. Sjafril Sanusi, Sp.OG selaku pembimbing.

5. Teman sejawat KO Assisten FK UMY dan FK UPN Jakarta.

6. Ibu bidan dan perawat di lingkungan RSUD Prof. Dr. Margono

Soekarjo Purwokerto.

Referat penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, mohon

kiranya kritik dan saran yang membangun demi keselarasan dan

kemajuan di bidang obstetri.

Purwokerto, Juni 2002

Penulis

14iii