askeb presbo rsud bantul

35
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI NY F USIA 25 TAHUN UMUR KEHAMILAN 41 MINGGU 1 HARI DENGAN PRESENTASI BOKONG DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA DISUSUN OLEH : 1. TRI LIANA SARI (080144) 2. FIFY LISMANDARI (080092) 3. HENI SILVIA A (080083)

Upload: darmayupocca

Post on 03-Jul-2015

1.077 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Askeb Presbo Rsud Bantul

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

NY F USIA 25 TAHUN UMUR KEHAMILAN 41 MINGGU 1 HARI

DENGAN PRESENTASI BOKONG

DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

1. TRI LIANA SARI (080144)

2. FIFY LISMANDARI (080092)

3. HENI SILVIA A (080083)

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA

2010

Page 2: Askeb Presbo Rsud Bantul

LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

NY.F USIA 25 TAHUN UMUR KEHAMILAN 41 MINGGU 1 HARI

DENGAN PRESENTASI BOKONG

DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

1. TRI LIANA SARI (080144)

2. FIFY LISMANDARI (080092)

3. HENI SILVIA A (080083)

Telah diseminarkan di depan penguji

Pada tanggal Desember 2010

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Nining Tunggal Sri S, SKM Fitri Murniningsih, Amd.Keb

ii

Page 3: Askeb Presbo Rsud Bantul

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

NY.F USIA 25 TAHUN UMUR KEHAMILAN 41 MINGGU 1 HARI

DENGAN PRESENTASI BOKONG

DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :

1. TRI LIANA SARI (080144)

2. FIFY LISMANDARI (080092)

3. HENI SILVIA A (080083)

Telah diseminarkan di depan penguji

Pada tanggal Desember 2010

Mengetahui

Penguji 1 :

Penguji 2 :

Direktur Akademi Kebidanan Yogyakarta

Drs. Henri Soekirdi, M. Kes

iii

Page 4: Askeb Presbo Rsud Bantul

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke Hadirat Tuhan YME yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

pembuatan Makalah Askeb Patologi pada Ibu Hamil.

Penulis mampu menyelesaikan tugas laporan kelompok kebidanan ini

berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka penulis menyampaikan

terima kasih kepada :

1. Direktur RSUD Panembahan Senopati Bantul.

2. Drs. Henri Soekirdi, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan

Yogyakarta.

3. Kepala bangsal dan poliklinik di RSUD Panembahan Senopati Bantul.

4. Nining Tunggal Sri S, SKM selaku pembimbing akademik dalam

pembuatan dan penyusunan Makalah Askeb Patologi pada Ibu Hamil ini.

5. Fitri Murniningsih, Amd. Keb selaku pembimbing lapangan dalam

pembuatan dan penyusunan Makalah Askeb Patologi pada Ibu Hamil ini.

6. Seluruh dosen Akademi Kebidanan Yogyakarta yang telah memberikan

bimbingan dan semangat dalam menyusun Makalah Askeb Patologi pada

Ibu Hamil dan Teman-teman yang telah membantu menyelesaikan Makalah

ini.

Penyusunan Makalah Askeb Patologi pada Ibu Hamil ini masih banyak

terdapat kekurangannya, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat

membangun demi kesempurnaan dalam menyusun Makalah Askeb Patologi pada

Ibu Hamil ini.

Penulis berharap Makalah Askeb Patologi pada Ibu Hamil ini dapat

bermanfaat bagi semua peserta program dan pembaca pada umumnya serta

penulis pada khususnya.

Yogyakarta, Desember 2010

Penulis

iv

Page 5: Askeb Presbo Rsud Bantul

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL........................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. iii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iv

DAFTAR ISI................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..................................................................................... 1

B. Tujuan.................................................................................................. 1

1. Tujuan Umum.............................................................................. 1

2. Tujuan Khusus............................................................................. 2

BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................ 3

BAB III ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI........... 8

BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 17

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 19

A. Kesimpulan.......................................................................................... 19

B. Saran.................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA

v

Page 6: Askeb Presbo Rsud Bantul

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial

yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan

ekonomis. Setiap manusia menginginkan hidup sehat tak terkecuali ibu

hamil. Ibu hamil menginginkan dirinya dan bayinya tidak mengalami

komplikasi selama hamil maupun ketika bersalin.

Kehamilan merupakan suatu masa dimulai terjadinya pembuahan

( konsepsi ) sampai lahirnya anak. Kehamilan yang fisiologis berlangsung

selama 40 minggu. Sedangkan kehamilan yang terjadi dalam jangka waktu

lebih dari 40 minggu sampai 42 minggu disebut kehamilan lewat tanggal

atau postdate pregnancy. Postdate pregnancy merupakan istilah yang lazim

digunakan untuk kehamilan yang waktunya melebihi batas waktu normal

(40 minggu). Menurut standar Internasional dari American college of

obstetricians dan gynocologist (1997) kehamilan jangka panjang ialah

kehamilan yang terjadi dalam jangka waktu lengkap 42 minggu yang

dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan melibatkan perubahan

fisik maupun psikologis, sebenarnya kehamilan itu merupakan hal yang

fisiologis, namun terkadang menjadi suatu patologis jika seorang wanita

hamil tidak pernah melakukan pemeriksaan antenatal. Oleh sebab itu,

penting bagi wanita hamil untuk melakukan pemeriksaan antenatal jika

terjadi kelainan atau komplikasi agar dapat segera ditangani terutama oleh

tenaga kesehatan.

Misalnya jika terjadi kelainan pada posisi janin yang nantinya akan

mempengaruhi proses persalinan yang dapat menyebabkan kematian pada

ibu dan bayi. Hal yang demikian menjadi resiko tinggi untuk persalinan

secara normal pervaginam. Oleh karena itu perlu diambil tindakan segera

untuk mengantisipasi hal-hal yang akan terjadi.

1

Page 7: Askeb Presbo Rsud Bantul

Banyak kehamilan yang menyebabkan resiko kematian ibu dan

bayi salah satunya adalah kehamilan dengan presentasi bokong.

Kehamilan dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang

memiliki risiko. Hal ini dikaitkan dengan abnormalitas janin dan ibu.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kelainan letak presentasi bokong,

diantaranya paritas ibu dan bentuk panggul ibu. Angka kejadian presentasi

bokong jika dihubungkan dengan paritas ibu maka kejadian terbanyak

adalah pada ibu dengan multigravida dibanding pada primigravida,

sedangkan jika dihubungkan dengan panggul ibu maka angka kejadian

presentasi bokong terbanyak adalah pada panggul sempit, dikarenakan

fiksasi kepala janin yang tidak baik pada Pintu Atas Panggul .

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui asuhan kebidanan pada ibu hamil patologi dengan

presentasi bokong.

2. Tujuan Khusus

a. Agar mahasiswa mampu melakukan pengkajian

b. Agar mahasiswa mampu menentukan diagnosa kebidanan

c. Agar mahasiswa mampu menentukan diagnosa potensial

d. Agar mahasiswa mampu menentukan antisipasi tindakan segera

e. Agar mahasiswa mampu membuat perencanaan asuhan kebidanan

f. Agar mahasiswa mampu melaksanakan perencanaan asuhan

kebidanan

g. Agar mahasiswa mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan

h.

2

Page 8: Askeb Presbo Rsud Bantul

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Letak sungsang

Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana

bayi letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus

uteri, sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas

panggul atau simfisis (Manuaba,1998).

Presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong

sebagai bagian terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong

berada di bagian bawah kavum uteri(Sarwono Prawirohardjo,2006).

Letak sungsang (bokong) dapat diketahui juga dengan pemeriksaan

DJJ. DJJ pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi

daripada umbilicus. Apabila diagnosis letak sungsang dengan pemeriksaan

luar tidak dapat dibuat, karena misalnya dinding perut tebal, uterus mudah

berkontraksi atau banyak air ketuban maka diagnosis ditegakkan

berdasarkan pemeriksaan dalam (Prawirohardjo, 2006). Apabila masih ada

keraguan harus dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan USG

(Hartono, 1995)

Kehamilan dengan presentasi bokong merupakan kehamilan yang

memiliki risiko. Hal ini dikaitkan dengan abnormalitas janin dan ibu.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kelainan letak presentasi bokong,

diantaranya paritas ibu dan bentuk panggul ibu. Angka kejadian presentasi

bokong jika dihubungkan dengan paritas ibu maka kejadian terbanyak

adalah pada ibu dengan multigravida dibanding pada primigravida,

sedangkan jika dihubungkan dengan panggul ibu maka angka kejadian

presentasi bokong terbanyak adalah pada panggul sempit, dikarenakan

fiksasi kepala janin yang tidak baik pada Pintu Atas Panggul.

B. Etiologi Kehamilan Sungsang

Faktor predisposisi dari letak sungsang adalah prematuritas,

abnormalitas uterus (malformasi, fibroid), abnormalitas janin (malformasi

3

Page 9: Askeb Presbo Rsud Bantul

CNS, massa pada leher, aneploid), overdistensi uterus (kehamilan ganda,

polihidramnion), multipara dengan berkurangnya kekuatan otot uterus, dan

obstruksi pelvis (plasenta previa, myoma, tumor pelvis lain). Fianu dan

Vacclanova (1978) mendapatkan dengan pemeriksaan USG bahwa

prevalensi letak sungsang tinggi pada implantasi plasenta pada cornu-

fundal. Lebih dari 50 % kasus tidak ditemukan faktor yang menyebabkan

terjadinya letak sungsang.

C. Bentuk – Bentuk Letak sungsang

Berdasarkan komposisi dari bokong dan kaki dapat ditentukan bentuk

letak sungsang sebagai berikut :

1. Letak bokong murni

Teraba bokong, pada kedua kaki menjungkit keatas sampai kepala bayi,

kedua kaki bertindak sebagai spalk

2. Letak bokong kaki sempurna

Teraba bokong kedua kaki teraba di samping bokong

3. Letak bokong tak sempurna

Teraba bokong, disamping bokongteraba satu kaki.

4. Letak Kaki

Bila bagian terendah teraba salah satu dan atau kedua kaki atau lutut.

Untuk menentukan berbagai letak sungsang dapat dilakukan

dengan melakukan pemeriksaan dalam, pemeriksaan foto abdomen, dan

pemeriksaan ultrasonografi.

D. Diagnosa kedudukan

1. Pemeriksaan abdominal

a. Letaknya adalah memanjang

Di atas panggul terasa massa lunak mengalir dan tidak terasa

seperti kepala. Dicurigai bokong. Pada presentasi bokong murni

otot-otot paha teregama di atas tulang-tulang dibawahnya,

memberikan gambaran keras menyerupai kepala dan menyebabkan

kesalahan diagnostic.

4

Page 10: Askeb Presbo Rsud Bantul

b. Punggung ada di sebelah kanan dekat dengan garis tengah bagian-

bagian kecil ada di sebelah kiri, jauh dari garis tengah dan di

belakang.

c. Kepala berada di fundus uteri. Mungkin kepala cukup diraba bila

kepala ada di bawah tupar/iga-iga. Kepala lebih keras dan lebih

bulat dari paha bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan

(Balloffablle) dari pada bokong uteri teraba terasa massa yang

dapat dipantulkan harus dicurigai presentasi bokong.

d. Tonjolan kepala tidak ada bokong tidak dapat dipantulkan

2. Denyut jantung janin

Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas

umbilicus dan pada sisi yang sama pada punggung. Pada RSA (Right

Sacrum Antorior) denyut jantung janin terdengar paling keras di

kuadrat kanan atas perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin

terdengar di bawah umbilicus

3. Pemeriksaan vaginal

a. Bagian terendah teraba tinggi

b. Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis

sutura dan fantenella. Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan

adanya mal presentasi.

c. Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber

ichiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan

dengan muka.

d. Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke

bawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan

dngan kepala oleh karena tulang yang keras.

e. Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter

gitochanterika ada pada diameter obligua kanan.

4. Pemeriksaan Sinar X

Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin,

demikian pula kelainan-kelainan seperti hydrocephalus.

5

Page 11: Askeb Presbo Rsud Bantul

E. Penyebab dan Bahaya Kehamilan Sungsang

Faktor penyebab Letak Sungsang

1. Gerakan Janin yang bebas

Hal ini terjadi karena adanya hidramion, premature, gravida / multi

gravida. Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin

terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32

minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga

memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin

dapat menempatkan diri dalam presentasi kepala, letak sungsang atau

letak lintang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan

cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan

kedua tungkai terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa

untuk menempati ruang yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala

berada ruangan yang lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan

demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup bulan,

frekuensi letak sungsang lebih tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup

bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam presentasi kepala.

Sedangkan pada hidramion dan drande multi ruangan yang ditempati

janin menjadi lebih luas sehingga mekanisme di atas juga terjadi dan

timbulah letak sungsang.

2. Gangguan akomodasi

Gangguan akomodasi dapat terjadi pada kelainan bentuk uterus. Adanya

tumor rahim, gemuk, placenta pada corno dan adanya ekstensi tungkai

janin.

3. Gangguan Fiksasi

Gangguan fiksasi kepala pintu atas panggul dapat terjadi karena adanya

placenta privea, tumor panggul, kesempitan panggul, anencephalus dan

hydrocephalus (Hanifa-Wiknyo-Sastro,1994;611).

4. Faktor Penyebab Tali Pusat menumbung

5. Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban

masih banyak dan kepala anak relatif besar.

6

Page 12: Askeb Presbo Rsud Bantul

6. Hidramnion karena anak mudah bergerak.

7. Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas

panggul.

8. Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus, anencephalus, karena kepala

kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.

9. Faktor lain yang menjadi predisposisi terjadinya letak sungsang selain

umur kehamilan termasuk diantaranya relaksasi uterus berkaitan dengan

multiparitas, multi fetus, persalinan sungsang sebelumnya, kelainan uterus

dan tumor pelvis. Plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri dapat

pula menyebabkan letak sungsang, karena plasenta mengurangi luas

ruangan di daerah fundus.

Persalinan sungsang tidak menyebabkan bahaya bagi ibu tetapi

menimbulkan hal yang serius bagi bayinya. Pelepasan plasenta dapat terjadi

pada kala II akibat tarikan dari tali pusat. Setelah kepala masuk ke dalam

rongga panggul dapat terjadi tekanan pada kepala pada tali pusat dan ini

akan menyebabkan hipoksia janin. Bahaya lain adalah fraktur, ruptur organ

abdomen dan banyak bahaya untuk otot syaraf.

Bahaya persalinan sungsang dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Anoksia intra dan ekstra uterin

2. Perdarahan intrakranial

3. Fraktur dan dislokasi

4. Kerusakan otot dan syaraf terutama pada otot sterno mastoid dan

fleksus brachialis

5. Ruptur organ abdomen

6. Oedem genital dan memar atau lecet akibat capformation

Kejadian anomali kongenital tinggi pada bayi dengan presentasi atau

letak sungsang dan terutama pada BBLR.

7

Page 13: Askeb Presbo Rsud Bantul

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGI

NY.F USIA 25 TAHUN UMUR KEHAMILAN 41 MINGGU 1 HARI

DENGAN PRESENTASI BOKONG

DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA

Tanggal Masuk : 9-11-2010

No MR : 375557

Pukul : 09.00 WIB

I. PENGKAJIAN tanggal 9 November 2010 pukul 09.02 wib

A. Data Subjektif

1. Identitas Istri Suami

Nama Ny. F Tn K

Umur 25 th 27 th

Agama Islam Islam

Pendidikan D-3 S-1

Pekerjaan PNS Polri

Suku/ Bangsa jawa/ INA jawa/ INA

Alamat Sigran,tirto rahayu,galur,kulon progo

2. Anamnesia

a. Keluhan utama

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya karena

merasa hari perkiraan lahirnya sudah lewat tapi belum ada

tanda-tanda persalinan.

Ibu mengatakan merasa ada tekanan pada perut bagian atas.

Ibu mengatakan merasa cemas.

8

Page 14: Askeb Presbo Rsud Bantul

b. Riwayat perkawinan

Ibu mengatakan ini pernikahan yang pertama menikah sejak

umur 23 tahun, lama pernikahan 2 tahun

c. Riwayat menstruasi

Menarche sejak umur 12 tahun, lama 6-7 hari, siklus 28 hari (2

kali ganti pembalut/ hari) dismenorhea tidak ada, flour albus

ada.

HPTH = 24-januari-2010 HPL=1-11-2010

24 Jan =1 minggu

Feb = 4 minggu

Mar = 4 minggu 3 hari

Apr = 4 minggu 2 hari

Mei = 4 minggu 3 hari

Juni = 4 minggu 2 hari

Juli = 4 minggu 3 hari

Agustus = 4 minggu 3 hari

September = 4 minggu 2 hari

Oktober = 4 minggu 3 hari

9 November = 1 minggu 2 hari +

= 38 minggu 22 hari

Umur kehamilan = 41 minggu 1 hari

Riwayat Obstetrik

G2 P0 Ab1

No thn Penolong tempat H/M J/K BB lahir komplikasi Ket

1 2008 - - - - - Ab inkomplit Uk 9 mggu

kuretase

2 2010 Hamil ini

9

Page 15: Askeb Presbo Rsud Bantul

d. Riwayat Kontrasepsi

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

jenis apapun

e. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menurun

seperti DM, Hipertensi, Penyakit menular seperti TBC,

Hepatitis maupun penyakit kronis seperti jantung

2) Riwayat kesehatan sekarang

Ibu mengatakan saat ini ibu tidak sedang sakit apa-apa

3) Riwayat kesehatan keluarga

Ibu mengatakan baik dari keluarga ibu maupun suami tidak

ada yang mempunyai riwayat kehamilan kembar

f. Riwayat Kehamilan Sekarang

ANC pertama kali di puskesmas, Sejak UK 5 Minggu

Gerakan janin dirasakan ibu sejak umur 20 minggu

Gerakan dalam 2 jam 3-4 kali

Frekuensi periksa TM I : 2 kali

TM II : 3 kali

TM III : 4 kali

Riwayat imunisasi TT caten : 2 kali

Imunisasi TT III diberikan pada UK = 25 minggu,

Pendidikan kesehatan yang diperoleh

TM I = KIE tentang pemenuhan nutrisi ibu hamil

TM II = KIE tentang personal Hygiene

TM III = Persiapan Persalinan

Permasalahan dan keluhan dalam kehamilan

TM I = Mual muntah

TM II = -

TM III = -

g. Pola Pembiasaan Sehari-hari

10

Page 16: Askeb Presbo Rsud Bantul

1) Nutrisi

Makan = 3 x/hari, porsi 1 piring sedang

Jenis = nasi, sayur, lauk

Makanan pantangan = tidak ada

Pola Minum = 6-8 gelas/hari

Keluhan = tidak ada

2) Eliminasi

BAK = 6-7 kali/ hari warna kuning jernih

Keluhan = tidak ada

BAB = 1 kali/ hari warna kuning

kecoklatan

Keluhan = tidak ada

3) Istirahat

Tidur siang 1-2 jam, malam 7-8 jam. Keluhan tidak ada

4) Aktifitas

Pekerjaan ibu sehari-hari sebagai PNS dan melakukan

aktivitas seperti bekerja, memasak, menyapu, mencuci di

rumah.

5) Personal hygiene

Mandi 2 kali sehari menggunakan sabun

Gosok gigi 2 kali sehari menggunakan sikat dan pasta gigi

Keramas setiap hari menggunakan shampo

Ganti pakaian 2 kali sehari

Potong kuku 1 kali seminggu

Kebersihan badan bersih

6) Pola seksual

Ibu mengatakan tidak pernah melakukan hubungan seksual

selama hamil.

Alasan : ibu mengatakan ibu dan suami takut melakukan

hubungan seksual karena takut akan keguguran lagi.

11

Page 17: Askeb Presbo Rsud Bantul

7) Data psikososial

- Tanggapan ibu dan Keluarga terhadap Kehamilan

Ibu dan keluarga merasa senang atas kehamilan ini,

ditandai dengan perhatian suami dalam mengantarkan

ibu periksa.

- Pengetahuan Ibu dan Keluarga tentang kehamilan

Ibu mengetahui bahwa dalam kehamilan tidak boleh

minum jamu-jamuan.

- Pengambilan keputusan didalam rumah tangga oleh

suami tanpa mengesampingkan pendapat istri

- Ketaatan Ibu beribadah

Ibu mengatakan beragama Islam dan menjalankan ibadah

seperti sholat, puasa, mengaji.

- Ibu tinggal bersama suami

- Hewan Piaraan

Ibu mengatakan tidak memiliki hewan piaraan seperti

anjing, kucing.

B. Data Objektif

1. Pemeriksaan Fisik

KU = baik

Kesadaran = Compostmentis

TB = 154 cm

BB sebelum Hamil = 43 kg

BB saat ini = 55,5 kg

Kunjungan lalu = 55 kg

Total kenaikan BB selama hamil = 12,5 kg

LLA sebelum hamil = 23 cm Setelah hamil Lila=24,5 cm

VS. TD = 120/80 mmHg R= 24 x/ menit

N = 80 x / Menit S= 36.30 C

12

Page 18: Askeb Presbo Rsud Bantul

2. Pemeriksaan Obstetrik

Kepala = Mesocephal

Muka = cloasma gravidarum tidak ada, tidak oedema

Mata = simetris, Konjuntiva merah muda, sclera tidak

ikterik

Hidung = simetris, tidak ada polip

Telinga = simetris, tidak ada serumen

Mulut = Simetris, tidak ada stomatotis, gigi tidak caries

Aksila = tidak teraba benjolan aksila

Payudara = putting susu menonjol, areola hiperpigmentasi,

tidaka ada benjolan

Abdomen = tidak ada bekas luka jahitan operasi

TFU = 31 cm

Leopold I = pada fundus teraba bulat, keras, melenting

Kesimpulan = kepala

Leopold II = pada perut ibu bagian kanan teraba panjang, keras

pada perut ibu bagian kiri teraba bagian bulat kecil-

kecil

Kesimpulan = punggung kanan

Leopold III = pada bagian terendah janin teraba bulat, lunak

tidak melengkung

Kesimpulan = bokong

Leopold IV = tangan pemeriksa menyatu (konvergen) bagian

terendah janin belum masuk PAP

Kesimpulan = konvergen

TBJ = (31 – 12) x 155

= 2945 gram

DJJ = 146 x / menit

Punktum maksimum = atas pusat sebelah kanan

Genetalia = tidak Oedema, tidak ada varises

Anus = tidak hemoroid

13

Page 19: Askeb Presbo Rsud Bantul

3. Pemeriksaan penunjang 9-11-2010/ 11.47 WIB

USG = terdapat janin tunggal, presentasi bokong

(presbo), DJJ positif, gerakan aktif, plasenta di

fundus, air ketuban cukup.

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosis Kebidanan

Seorang Skundigravida hamil 41 minggu 1 hari usia reproduksi sehat,

hamil dengan presentasi bokong (Presbo)

Data dasar

DS : - Ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua

- Ibu mengatakan saat ini berusia 25 tahun

- Ibu mengatakan HPHT tanggal 24-januari-2010

- Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya karena

merasa hari perkiraan lahirnya sudah lewat tetapi belum ada

tanda-tanda persalinan.

- Ibu mengatakan ada tekanan pada perut bagian atas.

DO :

VS. TD = 120/80 mmHg R = 24 x/ menit

N = 80 x / menit S = 36,30 C

LLA = 24,5 cm

Palpasi Leopold

TFU = 31 cm

L I = Kepala

LII = punggung kanan

L III = Bokong

L IV = konvergen

TBJ = 2945 gram

DJJ = 146 x / menit

Punktum maksimum = atas pusat sebelah kanan

14

Page 20: Askeb Presbo Rsud Bantul

B. Masalah

Ibu merasa cemas dengan keadaanya sekarang karena hari perkiraan lahir

telah lewat tapi belum ada tanda-tanda persalinan.

III. DIAGNOSA POTENSIAL Tgl / jam 09-11-2010/11.39 WIB

-

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA Tgl/jam09-11-2010/11.40 WIB

-

V. PERENCANAAN Tgl / jam 9-11-2010/11.42 WIB

1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan

2. Berikan KIE tentang persiapan persalinan presbo

3. Kolaborasi dengan dokter SpOG

4. Motivasi ibu untuk tidak cemas

5. Antar ibu ke PPRI

VI. PELAKSANAAN Tgl / jam 19-11-2010/11.44 WIB

1. Memberitahukan pada ibu bahwa hasil pemeriksaan pada ibu dan janin

sehat tetapi ada kelainan pada letak janin yaitu letaknya sungsang.

2. Memberi KIE tentang persiapan persalinan presbo

a. Suami atau keluarga perlu persiapan biaya persalinan.

b. Siapkan donor darah, jika sewaktu-waktu diperlukan ibu.

c. Menyiapkan perlengkapan untuk ibu dan bayi seperti baju ibu

dan bayi.

3. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dengan hasil kolaborasi ibu

dianjurkan untuk segera mondok untuk persiapan persalinan SC.

4. Memotivasi ibu untuk tidak cemas dalam menghadapi persalinan SC.

Ibu harus semangat dan mempersiapkan kondisi psikisnya.

5. Mengantar ibu ke Poli Persiapan Rawat Inap untuk persiapan mondok.

15

Page 21: Askeb Presbo Rsud Bantul

ttd

VII. EVALUASI tgl/jam : 19-11-2010/ 12.00 WIB

1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan pada ibu dan janinnya sehat dan

posisi janin sungsang.

2. Ibu dan suami mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan

bersedia melaksanakan anjuran bidan.

3. Telah dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG dan dokter

menganjurkan ibu mondok untuk persiapan SC.

4. Ibu merasa tampak lebih tenang dalam menghadapi persalinan SC

5. Ibu sudah di antar ke PPRI untuk persiapan mondok.

16

Page 22: Askeb Presbo Rsud Bantul

BAB IV

PEMBAHASAAN

Dari hasil pengkajian yang kami lakukan diperoleh data bahwa ibu F

datang untuk memeriksakan kehamilannya yang sudah lewat dari hari perkiraan

lahir tetapi belum ada tanda-tanda persalinan, dan ibu mengeluh ada tekanan pada

perut ibu bagian atas sesuai teori . Ketika dilakukan pemeriksaan leopold pada

abdomen ibu didapatkan hasil Leopold I pada bagian fundus teraba bulat, keras,

melenting. Pada hasil Leopold II bagian kiri perut ibu teraba keras, memanjang

seperti papan dan di bagian kanan perut ibu teraba bagian kaecil-kecil. Pada hasil

Leopold III, bagian terendah janin teraba bulat, lunak. Pada hasil Leopold IV

posisi tangan pemeriksa konvergen (menyatu) Dari hasil pemeriksaan Leopold

yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa posisi janin adalah presentasi

bokong. Hasil diatas sesuai dengan teori (sarwono prawirogardjo,2000) yaitu

presentasi bokong merupakan letak memanjang dengan bokong sebagai bagian

yang terendah sehingga kepala berada di fundus uteri dan bokong berada dibagian

bawah kavum uteri. Dalam pemeriksaan auskultasi yang dilakukan didapatkan

hasil DJJ 146 x permenit terdengar di atas pusat sebelah kanan. Ini sesuai dengan

teori Prawiroharjo, 2006 yaitu DJJ pada presentasi bokong umumnya ditemukan

setinggi atau lebih tinggi daripada umbilikus. Hal ini di dukung dengan hasil

pemeriksaan penunjang ( USG ) yang dilakukan oleh dokter SpOG dengan hasil

janin tunggal, presentasi bokong ( presbo ), DJJ positif, gerakan aktif, plasenta

difundus, air ketuban cukup.

Dari semua hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan dapat di diagnosa

bahwa kehamilan ibu adalah kehamilan postdate dengan presentasi bokong.

Dengan diagnosa di atas tindakan yang harus dilakukan adalah segera melahirkan

janin dengan cara SC sesuai dengan instruksi dari dokter SpOG supaya tidak

terjadi gawat janin.

17

Page 23: Askeb Presbo Rsud Bantul

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pengkajian di dapatkan ibu memeriksakan kehamilannya yang

sudah lewat dari hari perkiraan lahir tetapi belum ada tanda-tanda

persalinan, dan ibu mengeluh ada tekanan pada perut ibu bagian atas, dari

pemeriksaan obstetri (leopold), pemeriksaan auskultasi maupun

pemeriksaan penunjang (USG) di dapatkan hasil ibu hamil dengan

presentasi bokong. Setelah berkolaborasi dengan dokter SpOG ibu

disarankan untuk mondok untuk persiapan persalinan SC.

B. Saran

Bagi mahasiswa

- Diharapkan mahasiswa lebih menjaga privasi pasien.

- Diharapkan mahasiswa memberikan pelayanan yang mengarah pada 5 S

(salam, senyum, sapa, sopan, santun)

18

Page 24: Askeb Presbo Rsud Bantul

DAFTAR PUSTAKA

Manuaba, dr Ida bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan

Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. EGC : Jakarta

Prawirohardjo, Sarwono. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan

Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka : Jakarta

http://www.menegpp.go.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=145:angka-kematian-ibu-di-

indones

19