periodisasi sastra indonesia presentasi bi

15

Upload: felicia-cile

Post on 23-Dec-2014

2.633 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi
Page 2: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

• Pengertian:penggolongan sastra berdasarkan pembabakan waktu dari awal kemunculan sampai dengan perkembangannya.

• Periodisasi sastra, selain berdasarkan tahun kemunculan, juga berdasarkan ciri-ciri sastra yang dikaitkan dengan situasi sosial, serta pandangan dan pemikiran pengarang terhadap masalah yang dijadikan objek karya kreatifnya.

Page 3: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

• Ada banyak periodisasi sastra yang disusun oleh para kritikus, antara lain oleh:– HB. Jassin– Ajip Rosidi– A. Teeuw– Rahmat Djoko Pradopo

• Yang akan dibahas dalam presentasi ini adalah Periodisasi Sastra angkatan Pujangga Baru

Page 4: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

Angkatan Pujangga Baru

Page 5: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

• Angkatan Pujangga Baru (1930-1942) dilatarbelakangi kejadian Angkatan Pujangga Baru (1930-1942) dilatarbelakangi kejadian bersejarah “Sumpah Pemuda” pada 28 Oktober 1928.bersejarah “Sumpah Pemuda” pada 28 Oktober 1928.

• Ikrar Sumpah Pemuda 1928:Ikrar Sumpah Pemuda 1928:– PertamaPertama

Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe bertoempah darah Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.jang satoe, tanah Indonesia.

– KedoeaKedoeaKami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe berbangsa jang Kami poetera dan poeteri indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.satoe, bangsa Indonesia.

– KetigaKetigaKami poetera dan poeteri indonesia, mendjoendjoeng bahasa Kami poetera dan poeteri indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.persatoean, bahasa Indonesia.

• Melihat latar belakang sejarah pada masa Angkatan Pujangga Baru, Melihat latar belakang sejarah pada masa Angkatan Pujangga Baru, tampak Angkatan Pujangga Baru ingin menyampaikan semangat tampak Angkatan Pujangga Baru ingin menyampaikan semangat persatuan dan kesatuan Indonesia, dalam satu bahasa yaitu bahasa persatuan dan kesatuan Indonesia, dalam satu bahasa yaitu bahasa Indonesia.Indonesia.

Page 6: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi
Page 7: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

• Pada masa itu, terbit pula majalah Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana, beserta Amir Hamzah dan Armijn Pane. Karya sastra di Indonesia setelah zaman Balai Pustaka (tahun 1930 - 1942), dipelopori oleh Sutan Takdir Alisyahbana.

• Karyanya Layar Terkembang, menjadi salah satu novel yang sering diulas oleh para kritikus sastra Indonesia. Selain Layar Terkembang, pada periode ini novel “Tenggelamnya Kapal van der Wijck” dan “Kalau Tak Untung” menjadi karya penting sebelum perang.

ANGKATAN PUJANGGA BARUANGKATAN PUJANGGA BARU

Page 8: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

ANGKATAN PUJANGGA BARUANGKATAN PUJANGGA BARU

Page 9: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

1.Sutan Takdir AlisjahbanaDian Tak Kunjung Padam (1932) (1932)Tebaran Mega - kumpulan sajak - kumpulan sajak (1935)(1935)Layar Terkembang (1936)Layar Terkembang (1936)Anak Perawan di Sarang Penyamun Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940)(1940)2.Buya Hamka (Hamka)2.Buya Hamka (Hamka)Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938)Di Bawah Lindungan Ka'bah (1938)Tenggelamnya Kapal van der Wijck Tenggelamnya Kapal van der Wijck (1939)(1939)Tuan Direktur (1950)Tuan Direktur (1950)Didalam Lembah Kehidoepan (1940)Didalam Lembah Kehidoepan (1940)3. 3. Armijn PaneArmijn PaneBelenggu (1940)Belenggu (1940)Jiwa BerjiwaJiwa BerjiwaGamelan Djiwa Gamelan Djiwa - kumpulan sajak (1960)- kumpulan sajak (1960)Djinak-djinak Merpati Djinak-djinak Merpati - sandiwara (1950)- sandiwara (1950)Kisah Antara Manusia Kisah Antara Manusia - kumpulan cerpen - kumpulan cerpen (1953)(1953)4. 4. Sanusi PaneSanusi PanePancaran Cinta Pancaran Cinta (1926)(1926)Puspa Mega Puspa Mega (1927)(1927)Madah Kelana Madah Kelana (1931)(1931)

Page 10: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

5. Tengku Amir Hamzah 5. Tengku Amir Hamzah Nyanyi Sunyi (1937),Begawat Gita Nyanyi Sunyi (1937),Begawat Gita (1933),Setanggi Timur (1939)(1933),Setanggi Timur (1939)6. Roestam Effendi 6. Roestam Effendi Bebasari: toneel dalam 3 pertundjukan Pertjikan Bebasari: toneel dalam 3 pertundjukan Pertjikan PermenunganPermenungan7. Sariamin Ismail 7. Sariamin Ismail Kalau Tak Untung (1933),Pengaruh Keadaan Kalau Tak Untung (1933),Pengaruh Keadaan (1937)(1937)8. Anak Agung Pandji Tisna 8. Anak Agung Pandji Tisna Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935),Sukreni Gadis Ni Rawit Ceti Penjual Orang (1935),Sukreni Gadis Bali (1936),I Swasta Setahun di Bedahulu (1938)Bali (1936),I Swasta Setahun di Bedahulu (1938)9. J.E.Tatengkeng 9. J.E.Tatengkeng Rindoe Dendam (1934)Rindoe Dendam (1934)10. Fatimah Hasan Delais 10. Fatimah Hasan Delais Kehilangan Mestika (1935)Kehilangan Mestika (1935)11. Said Daeng Muntu 11. Said Daeng Muntu Pembalasan Karena Kerendahan Boedi (1941)Pembalasan Karena Kerendahan Boedi (1941)12. Karim Halim 12. Karim Halim Palawija (1944)Palawija (1944)

Page 11: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

• Salah satu karya sastra terkenal dari Angkatan Pujangga Baru adalah Layar Terkembang karangan Sutan Takdir Alisjahbana.

• Layar Terkembang merupakan kisah roman antara 3 muda-mudi; Yusuf, Maria, dan Tuti.– Yusuf adalah seseorang mahasiswa kedokteran tingkat

akhir yang menghargai wanita.– Maria adalah seorang mahasiswi periang, senang akan

pakaian bagus, dan memandang kehidupan dengan penuh kebahagian.

– Tuti adalah guru dan juga seorang gadis pemikir yang berbicara seperlunya saja, aktif dalam perkumpulan dan memperjuangkan kemajuan wanita

Page 12: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

• Selain Layar Terkembang, Sutan Takdir Alisjahbana juga membuat sebuah puisi yang berjudul “Menuju ke Laut”.

• Puisi “Menuju ke Laut” karya Sutan Takdir Alisjahbana ini menggunakan laut untuk mengungkapkan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan.

• Ada pula seorang sastrawan Pujangga Baru lainnya, Sanusi Pane yang menggunakan laut sebagai sarana untuk mengungkapkan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan.

• Karya Sanusi Pane ini tertuang dalam bentuk puisi yang berjudul “Dalam Gelombang”.

Sanusi Pane, pengarang puisi “Dalam Gelombang”

Page 13: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

• Amir Hamzah diberi gelar sebagai “Raja Penyair” karena mampu menjembatani tradisi puisi Melayu yang ketat dengan bahasa Indonesia yang sedang berkembang. Dengan susah payah dan tak selalu berhasil, dia cukup berhasil menarik keluar puisi Melayu dari puri-puri Istana Melayu menuju ruang baru yang lebih terbuka yaitu bahasa Indonesia, yang menjadi alasdasar dari Indonesia yang sedang dibayangkan bersama.

Selain Sutan Takdir Alisjahbana, ada pula tokoh lain yang terkenal dari Angkatan Pujangga Baru sebagai “Raja Penyair” yaitu Tengku Amir Hamzah.

Page 14: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi

Menuju ke LautOleh Sutan Takdir Alisjahbana

Kami telah meninggalkan engkau,

Tasik yang tenang tiada beriak,diteduhi gunung yang rimbun,dari angin dan topan.Sebab sekali kami terbangun,dari mimpi yang nikmat.

Ombak riak berkejar-kejarandi gelanggang biru di tepi langit.Pasir rata berulang di kecup,tebing curam ditentang diserang,dalam bergurau bersama angin,dalam berlomba bersama mega.

Kami telah meninggalkan engkau,

Tasik yang tenang tiada beriak,diteduhi gunung yang rimbun,dari angin dan topan.Sebab sekali kami terbangun,dari mimpi yang nikmat.

Ombak riak berkejar-kejarandi gelanggang biru di tepi langit.Pasir rata berulang di kecup,tebing curam ditentang diserang,dalam bergurau bersama angin,dalam berlomba bersama mega.

Page 15: Periodisasi sastra indonesia presentasi bi