periodisasi ekonomi islam dan ekonomi konvensional

51
PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

Upload: neng-putriyanti

Post on 07-Jan-2017

131 views

Category:

Economy & Finance


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

Page 2: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

EKONOMI ISLAM

Sejarah ekonomi islam berawal dari diangkatnya Nabi Muhammad sebagai Rasulullah. Rasulullah mengeluarkan berbagai kebijakan yang selanjutnya diikuti dan diteruskan oleh pengganti-penggantinya yakni khulafaurrasyidin. Pemikiran ekonomi islam didasarkan atas Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Page 3: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

PERIODISASI EKONOMI ISLAM

EKONOMI ISLAM ABAD 7 M – 12 M

EKONOMI ISLAM ABAD 13 M – 20 M

EKONOMI ISLAM ABAD 20 M -21 M

Page 4: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

EKONOMI ISLAM ABAD 7 M – 12 M

Page 5: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

1. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW

Perkembangan ekonomi islam erat kaitannya dengan sejarah perkembangan islam. Pemikiran islam diawali sejak Nabi Muhammad diangkat sebagai Rasul. Sejumlah kebijakan yang menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan pun dicanangkan oleh Rasulullah. Dari berbagai masalah kemasyarakatan, Rasul menaruh perhatian utama terhadap perekonomian umat. Mengapa? Karena masalah ekonomi nerupakan pilar penyangga keimanan yang harus diperhatikan.

Page 6: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW

KEBIJAKAN FISKAL PADA MASA NABI MUHAMMAD SAW

Lahirnya kebijakan fiskal di dalam dunia islam dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya karena fiskal merupakan bagian dari instrument ekonomi publik. Untuk itu, faktor-faktor seperti sosial, budaya dan politik termasuk didalamnya. Tantangan Rasulullah SAW sangat besar dimana beliau dihadapkan pada kehidupan yang tidak menentu baik dari kelompok internal maupun eksternal.

Dalam kelompok internal Rasulullah SAW harus mampu menyatukan kaum anshar dan kaum muhajirin pasca hijrah dari Mekkah ke Madinah. Sementara tantangan dari kelompok eksternal yaitu bagaimana Rasul bisa mengimbangi rongrongan dari kaum kafir Quraisy.

Page 7: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

UNSUR-UNSUR KEBIJAKAN FISKAL PADA MASA PEMERINTAHAN NABI MUHAMMAD SAW

A. SISTEM EKONOMI Sistem ekonomi yang

diterapkan oleh Rasulullah SAW berakar dari prinsip-prinsip Qur’ani. Prinsip Islam yang paling mendasar yaitu kekuasaan tertinggi hanya milik Allah semata dan setiap manusia diciptakan sebagai khalifahnya di muka bumi.

Prinsip-prinsip tentang kebijakan ekonomi islam dalam Al-Qur’an:

Kekuasaan tertinggi milik Allah SWT

Manusia hanyalah khalifah di muka bumi

Manusia yang kurang beruntung mempunyai hak atas kekayaan yang dimiliki saudaranya

Kekayaan harus diputar tidak boleh ditimbun

Eksploitasi ekonomi dan riba harus dihilangkan

Menetapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan

Menghilangkan kesenjangan ekonomi

Page 8: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

UNSUR-UNSUR KEBIJAKAN FISKAL PADA MASA PEMERINTAHAN NABI MUHAMMAD SAW

B. KEUANGAN DAN PAJAK

Awal tahun sejak dideklarasikannya sebagai Negara, Madinah tidak memiliki sumber pendapatan maupun pengeluaran Negara. Seluruh tugas negara dilakukan secara gotong royong dan sukarela. Rasulullah SAW sendiri adalah seorang Kepala Negara yang juga merangkap sebagai ketua Mahkamah Agung, mufti besar, panglima perang tertinggi, serta penanggung jawab administrasi Negara.

Beliau sama sekali tidak memperoleh gaji dari Negara maupun mayarakat, kecuali hadiah-hadiah kecil pada umumnya berupa bahan makanan dan pada masa itu juga belum ada tentara dalam bentuk formal. Setiap muslim yang memiliki fisik yang kuat dan mampu berperang bisa menjadi tentara. Mereka tidak memperoleh gaji tetap tapi diperbolehkan mendapat harta dari hasil rampasan perang, seperti senjata, kuda, unta, dll.

Page 9: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

SUMBER-SUMBER PENDAPATAN NEGARA

PENDAPATAN PRIMER Ghanimah : Pendapatan dari

hasil perang Fay’i : harta peninggalan suku

bani nadhir. Kharaj : pajak atas tanah yang

dipungut kepada non-muslim ketika khaibar dilakukan pada tahun ke-7 H, jumlah kharaj dari tanah, yaitu setengah hasil produksi

Waqf Ushr : zakat dari hasil pertanian Jizyah : Pajak perkepala yang

dipungut Pemerintah Islam dari oran non-muslim sebagai imbalan keamanan diri mereka.

PENDAPATAN SEKUNDER

Uang tebusan Pinjaman Amwal fadhia Nawaib Shodaqoh lain

seperti qurban dan kaffarat

Hadiah

Page 10: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

PENGELUARAN NEGARA DI MASA RASULULLAH SAW

PENGELUARAN PRIMER

Pembiayaan pertahanan, seperti persenjataan, unta, kuda dan persediaan.

Pembiayaan gaji untuk wali, qadi, guru, imam, muadzin, dan pejabat negara lainnya.

Pembayaran upah pada para sukarelawan

Pembayaran utang Negara

PENGELUARAN SEKUNDER Bantuan untuk orang belajar

agama di Madinah Hiburan untuk delegasi

keagamaan Hiburan untuk para utusan

suku dan Negara serta biaya perjalanan mereka

Pembayaran utang untuk orang yang meninggal dalam keadaan miskin

Pembayaran tunjangan untuk sanak saudara Rasulullah SAW

Page 11: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

BAITUL MAAL

Rasulullah merupakan kepala Negara pertama yang memperkenalkan konsep baru di bidang keuangan negara pada abad ke tujuh, yakni semua hasil pengumpulan Negara harus dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan Negara. Status hasil pengumpulan itu adalah milik Negara bukan milik individu. Tempat pengumpulan itu disebut Baitul Maal atau bendahara Negara. Pada masa pemerintahan Rasulullah SAW, baitul maal terletak di Masjid Nabawi yang ketika itu digunakan sebagai kantor pusat Negara yang sekaligus sebagai tempat tinggal Rasulullah SAW.

Page 12: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

2. PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA KHALAFAURRASYIDINABU BAKAR ASH-SHIDIQ

Abu Bakar ash-shidiq mendapat kepercayaan pertama dari kalangan muslim untuk menggantikan Rasulullah saw setelah beliau wafat. ada beberapa kriteria yang melekat pada diri Abu Bakar r.a sehingga kaum muslimin mempercayainya untuk menjadikannya pemimpin islam diantaranya adalah terdapat ketaatan dan keilmuan yang luar biasa, factor kesenioran diantara yang lain, dan faktor kesetiaan dalam mengikuti dan mendampingi Rasulullah saw dalam menyiarkan agama islam.

Kemudian langkah-langkah yang dilakukan oleh Abu bakar r.a dalam menyempurnakan ekonomi islam adalah :

Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau membayar zakat.

Abu bakar r.a terkenal dengan keakuratan dan ketelitian dalam mengelola dan menghitung zakat.

Pengembangan baitul maal dan pengangkatan penanggung jawab baitul maal.

Menerangkan konsep balance budget policy pada baitul maal.

Secara individu Abu Bakar adalah seorang praktisi akad-akad perdagangan.

Page 13: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

ABU BAKAR ASH-SHIDIQ Abu Bakar r.a meninggal

pada 13H/13 agustus 634 M dalam usia 63 tahun, dan kekhalifahanya berlangsung selama dua tahun tiga bulan sebelas hari . Berkaitan dengan kebijakan fiskal masa kekhalifahan Abu Bakar r.a yaitu melanjutkan kebijakan-kebijakan yang telah diterapkan oleh Rasulullah saw.

Ada beberapa kebijakan fiskal beliau yang cukup dominan dibandingkan dengan yang lainnya yaitu pemberlakuan kembali kewajiban zakat setelah banyak yang membengkangnya. Kebijakan selanjutnya adalah selektif dan kehati-hatian dalam mengelola zakat sehingga tidak dapat ditemukan penyimpangan didalamnya.

Page 14: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA KHALAFAURRASYIDIN

UMAR BIN KHATAB Umar bin Khatab r.a

memerintah hanya selama sepuluh tahun, akan tetapi dalam periode yang singkat itu banyak kemajuan yang dialami umat islam, kalau boleh dikatakan pemerintahan umar bin khatab r.a merupakan masa keemasan dalam sejarah islam.

Dalam aspek ekonomi, sistem ekonomi yang dikembangkan berdasarkan keadilan dan kebersamaan, sistem tersebut didasarkan pada prinsip pengembalian sebagian kekayaan orang-orang kaya untuk dibagikan kepada orang-orang miskin.

Page 15: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

UMAR BIN KHATAB Kebijakan Ekonomi

1. Negara islam mengambil kekayaan umum dengan benar dan tidak mengambil dari kharaj atau harta fay’I yang diberikan oleh Allah swt kecuali dengan mekanisme yang benar.

2. Negara memberikan hak atas kekayaan umum, dan tidak ada pengeluaran kecuali sesuai dengan haknya dan Negara menambahkan subsidi serta menutup hutang.

3. Negara tidak menerima kekayaan dari harta yang kotor.

Unsur-unsur kebijakan fiskal

1. Baitul maal.2. Kepemilikan tanah.3. Zakat.4. Ushr.5. Sodaqoh untuk orang

non-muslim.6. Koin.7. Klasifikasi pendapatan

Negara.8. Pengeluaran Negara.

Page 16: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

UTSMAN BIN AFFAN

Tidak ada perubahan yang signifikan pada situasi ekonomi secara keseluruhan salama enam tahun berakhir kekhalifahan Usman bin affan, namun ada hal-hal yang dilakukan oleh khlifah Usman bin affan, diantaranya adalah : Pembangunan pengairan. Pembentukan organisasi kepolisian untuk menjaga keamanan

perdagangan. Pembangunan gedung pengadilan, guna menegakkan hukum. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada

individu dan hasilnya mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan masa pemerintahan Umar bin khatab r.a dari Sembilan juta menjadi lima puluh juta dirham.

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA KHALAFAURRASYIDIN

Page 17: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

ALI BIN ABI THALIB

Khalifah Ali memiliki konsep yang jelas tentang pemerintahanya, administrasi umum dan masalah-masalah yang berkaitan dengannya. Konsep ini dijelaskan dalam suratnya yang ditujukan kepada Malik Ashter bin Harith. Surat itu antara lain mendeskripsikan tugas kewajiban dan tanggung jawab penguasa, menyusun prioritas dalam melakukan dispensasi dalam keadilan, control atas pejabat tinggi dan staf, menjelaskan kebaikan dan kekurangan jasa, hakim, abdi hukum, pengiraian pegawai administrasi dan pengadaan bendahara.

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM PADA MASA KHALAFAURRASYIDIN

Page 18: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

ALI BIN ABI THALIB

Jadi, pada khalifah ali bin abi thalib berkaitan dengan kebijakan yang dilakukanya selama enam tahun kepemimpinannya adalah : Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada baitul

maal berbeda dengan umar yang menyisihkan untuk cadangan.

Pengeluaran angkatan laut dihilangkan. Adanya kebijakan pengetatan anggaran. Dan hal yang sangat monumental adalah pencetakan mata

uang sendiri atas nama pemerintahan islam, dimana sebelumnya kekhalifahan islam menggunakan mata uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia.

Page 19: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

3. MASA BANI UMAYYAH

Periode sumber hukum dari sistem ekonomi Islam telah berakhir. Sebab periode bani umayyah adalah periode dimana seringnya suatu realitas ditentang oleh sebagian dari sahabat Nabi, sehingga hampir tidak pernah terjadi ijma shahabat. Tinggal masanya pemerintahan ini melanjutkan berjalannya roda sistem ekonomi islam yang sudah dijalankan oleh para pendahulunya.

Page 20: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MASA BANI UMAYYAHABDUL MALIK BIN MARWAN Pada masa ini mata uang dinar

emas yang menjadi alat transaksi ekonomi dicetak dengan mencirikan praktik ekonomi Islam, yaitu mencetak dinar dengan kepingan bertuliskan kalimat tauhid Qulhuwallahu ahad disatu sisi dan di sisi lain Laa ilaaha illlallah, adapun dalam dirham dengan tulisan Muhammadun rasuulullahi arsalahu bil hudaa wadiinil haq.

Pada masa ini juga dijadikan timbangan dirham sesuai dengan hitungan zakat. Dengan maksud agar tidak sulit dalam perhihtungannya, yaitu menjadikan 1 dirham sama dengan 6 dawaniq, shingga 10 dirham sama dengan 7 mitsqal.

Page 21: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MASA BANI UMAYYAHUMAR BIN ABDUL AZIZ Yaitu khalifah ketujuh dari bani

umayyah adalah masa ekonomi islam menjadikan masyarakat semuanya kaya. Diriwayatkan oleh imam Baihaqi dalam kitab Dalail an-Nubuwwah dari Umar bin Asiid ia berkata,”Umar bin Abdul Aziz hanya memerintah selama 30 bulan. Dan demi Allah disaat Ia meninggal, maka sungguh orang ini telah memberikan kepada kami (Negara) harta atau devisa yang sangat banyak.

Masa Umar bin Abdul Aziz juga masa perbaikan dari dari penyimpangan praktik ekonomi Islam yang dilakukkan para pendahulunya. Seperti Umar menghapus jizyah (pajak atas warga khilafah yang yang non-muslim) yang ditarik dari muallaf, yaitu orang-orang yang baru masuk islam. Hal ini pernah dipraktikkan oleh gubernur Abdul Malik di wilayah Irak, yaitu Al-Hajjaj.

Page 22: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

4. MASA BANI ABBASIYAH Sebagaimana masa bani umayyah, masa

bani abbasiyah juga masa dimana roda dari praktik sistem ekonomi Islam terkadang keluar masuk pada jalurnya. Oleh karena itu masa abassiyah adalah masa dimana banyak lahir para ulama sekaligus ekonom muslim yang memantau dan menjaga agar sistem Ekonomi Islam tetap berjalan sesuai jalurnya, sekaligus merumuskan ilmu-ilmu ekonomi Islam dengan lebih spesifik dari masa-masa sebelumnya.

Page 23: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MASA ABBASIYAH

ABU YUSUF Abu Yusuf adalah tokoh

ekonom muslim yang hidup di awal pemerintahan masa bani abbasy yang lebih fokus terhadap keuangan publik. Hingga beliau menulis sebuah kitab yang khusus membahs pajak atas tanah-tanah yang telah ditaklukan kaum muslimin, yaitu kitab al-Kharaj.

Dikisahkan juga bahwa beliau pernah menentang penguasa yang mengendalikan dan menetapkan harga (ta’sir) atas barang yang berjenis kepemilikan individu, sebab dalam pandangan beliau praktik ekonomi seperti itu bertentangan dengan hadits Nabi SAW yang melarang penetapan harga pasar atas barang.

Page 24: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MASA ABBASIYAH

AL-SYAIBANI Beliau lebih banyak

membangun teori dan hukum ekonomi baik dalam sistem maupun ilmu ekonomi Islam. Seperti beliau telah mendefinisikan arti kerja (al-kasb) dalam ekonomi Islam, yaitu sebagai cara untuk memperoleh harta melalui berbagai cara yang halal. Artinya tidak bisa disebut bekerja orang yang menggunakan cara haram dalam memperoleh harta .

Al-Syaibani juga mengklasifikasikan usaha-usaha perekonomian terbagi pada empat macam, yaitu sewa-menyewa, perdagangan, pertanian dan perindustrian. Adapun klasifikasi ekonomi modern hanya terdiri tiga macam, yaitu perdagangan, pertanian dan industri.

Page 25: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MASA ABBASIYAH

ABU UBAID Beliau ekonom muslim yang

konsen terhadap dunia ekonomi hingga menulis kitab fenomenal yang khusus membahas harta kekayaan, yaitu kitab Al-Amwal. Abu Ubaid juga mengakui dan emandang bahwa konsep kepemilikan dalam dalam ekonomi Islam ada tiga, yaitu kepemilikan individu, umum dan negara.

Abu Ubaid juga mengemukakan teorinya tentang uang (dinar dan dirham), bahwa fungsi uang hanya ada dua, yaitu sebagai alat tukar dan standar nilai. Berbeda dengan teori kapitalisme yang menyatakan selain standar nilai, uang juga berfungsi sebagai penyimpan kekayaan. Menurut Abu Ubaid menyimpan kekayaan sama saja dengan kanzul maal (menyimpan uang tanpa tujuan konsumsi) yang dalam ekonomi Islam adalah haram.

Page 26: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MASA ABBASIYAHAL-GHAZALI DAN AL-SYATIBI Mereka lebih cenderung menyusun

rumusan teori yang bukan hanya untuk ekonomi saja, melainkan juga rumusan teori tersebut juga untuk aktivitas hidup manusia lainnya selain ekonomi. Beliau menjelaskan bahwa kesejahteraan dari suatu masyarakat tergantung pada pencarian dan pemeliharaan maqashidu syari’ah (tujuan syariah), yaitu untuk pemeliharaan agama (din), jiwa (nafs), keturunan (nasl), harata (maal) dan akal (aql).

Beliau juga merumuskan pelaksanaan teori tersebut hendaknya mengikuti figih aulawiyat (kaidah pengutamaan), yaitu mendahulukan yang bersifat dharuriyat kemudian hajiyat dan kemudian tahsiniyat.

Page 27: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MASA ABBASIYAH

IBNU TAIMIYAH Beliau banyak merumuskan

teori-teori ekonomi. Seperti beliau merumuskan teori tentang harga (price) yang adil, dengan mengistilahkannya dengan dua sebutan, yaitu kompensasi yang setara (‘iwadh al-mitsl) dan harga yang setar (tsaman al-mitsl). Selain itu beliau juga mengungkapkan teori ekonomi yang lain, seperti teori upah adil, teori laba adil, dan masih banyak lagi.

IBNU KHALDUN Beliau merupakan

cendekiawan muslim yang keahliannya multi bidang, dari ekonomi, fiqih, ilmu alam, matematika, dan astronomi. Beliau hidup akhir-akhir pemerintahan Islam yang dipimpin bani abbasy. Dalam kitab karangannya, yaitu kitab muqaddimah, Beliau merumuskan teori produksi, teori uang, dan teori harga.

Page 28: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MASA ABBASIYAH

YAHYA BIN UMAR Menulis kitab ahkam al-Suq,

kitab pertama dalam dunia ekonomi Islam yang membahas masalah hisbah dan berbagai hukum pasar. Beliau menyatakan bahwa penulisan kitab ini dilatarbelakangi oleh dua hal. Pertama, hukum syara tentang perbedaan kesatuan timbangan dan takaran perdagangan dalam satu wilayah.

Kedua, hukum syara tentang harga gandum yang tidak terkendali akibat pemberlakuan pembebasan fluktuasi harga, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kemudharatan bagi konsumen. Dengan demikian kitab ahkam al-Suq sebenarnya merupakan penjelasan dari kedua hal tersebut.

Page 29: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

EKONOMI ISLAM ABAD

13 M – 20 M

Page 30: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

EKONOMI ISLAM ABAD 13 M – 20 M

Masa Bani UtsmaniSebutan lainnya adalah Turki Utsmani, yang biasa disebut bangsa Eropa sebagai Ottoman. Adalah pemerintahan Islam yang beribu kota di bekas ibu kota kekaisaran Romawi Timur, Konstantinopel. Wilayahnya terbentang dari barat Afrika bagian utara, jazirah Arab, Syam, Persia hingga Eropa bagian timur. Tidak banyak perkembangan ilmu ekonomi Islam yang dikisahkan dari sejarahnya, melainkan hanya cerita tentang keadaan ekonomi yang melanda pemerintahan tersebut.

Page 31: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

Lenyapnya Ekonomi Islam

Lenyapnya ekonomi Islam pada periode sebelum ini seiring dengan lenyapnya sistem Islam yang menaunginya. Kekhilafahan Islam bani Utsmani tercatat runtuh pada 3 Maret 1924 dengan diproklamirkan sistem kenegaraan yang baru, Republik Turki. Sejak saat itu tidak ada lagi penerapan ekonomi Islam sebagai sebuah sistem. Yang ada hanya penerapan ekonomi Islam bagi individu masyarakat yang ingin menerapkan untuk dirinya saja.

EKONOMI ISLAM ABAD 13 M – 20 M

Page 32: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

Namun demikian tidak dapat memaksakan agar orang lain juga menerapkan sebagaimana yang ia terapkan, sebab saat itu hingga saat ini ekonomi Islam bukanlah suatu sistem ekonomi yang memaksa suatu masyarakat untuk menerapkannya. Berbeda tentunya dengan saat ekonomi Islam sebagai sebuah sistem ekonomi yang diterapkan sebelum saat keruntuhan sistem Islam yang menaunginya. Dimana masyarakat dengan rela maupun tidak, akan tetap menerapkan ekonomi Islam, sebab ekonomi Islam saat itu adalah sebuah sistem ekonomi yang memaksa. Sebagaimana sistem ekonomi Kapitalisme saat ini yang juga memaksa.

EKONOMI ISLAM ABAD 13 M – 20 M

Page 33: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

EKONOMI ISLAM ABAD 20 M – 21 M

Page 34: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

EKONOMI ISLAM ABAD 20-21 M

LAHIRNYA KEMBALI EKONOMI ISLAM

Setelah berpuluh tahun masyarakat Islam hidup tanpa ekonomi Islam sebagai sebuah sistem ekonomi, kerinduan untuk berpraktek ekonomi dengan cara Islam mulai merasuk kesetiap dada orang Islam. Bukan hanya sekedar karena ekonomi Kapitalisme tak mampu memberikan rasa adil, tak mampu menyejahterakan masyarakat, dan semakin memperlebar jarak antara yang kaya dan yang miskin. Melainkan juga karena orientasi kehidupan akherat membuat orang Islam terdorong untuk berekonomi dengan cara yang bisa menghantarkannya pada surga Allah dan menjauhinya dari siksa neraka.

Page 35: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

Sejarah mencatat bahwa bibit-bibit sistem ekonomi Islam mulai bangkit kembali dan menampakkan

tunasnya tidak lama setelah keruntuhannya, yaitu diakhir abad 20 telah mulai

diselenggarakan muktamar dan seminar ekonomi Islam diberbagai tingkat, baik lokal suatu daerah maupun tingkat internasional. Sebagai titik awal

dari kembalinya ekonomi Islam.

EKONOMI ISLAM ABAD 20-21 M

Page 36: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

Demikian catatan sejarah:

1. Muktamar Ekonomi Islam Internasional yang pertama, di Universitas Malik bin Abdul Aziz, Jeddah, pada tahun 1976.

2. Muktamar Bank Islam pertama di Bank Islam Dubai, tahun 1978.

3. Kelompok Studi Ekonomi Islam dalam Lapangan Penerapan, Abu Dhabi, tahun 1981.

4. Seminar Ekonomi Islam di Unversitas al-Azhar pada tahun 1980 dan tahun 1981.

5. Muktamar Ekonomi Islam Internasional yang kedua, di Islamabad Pakistan pada tahun 1983.

6. Muktamar Bank Islam yang kedua di Baitit Tamwil al-Kuwaiti, Kuwait, pada tahun 1983.

7. Muktamar Sistem Ekonomi menurut Islam, antara Teori dan Praktek, di Universitas Mansourouh, Mesir, pada tahun 1983.

EKONOMI ISLAM ABAD 20-21 M

Page 37: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

PERIODISASI EKONOMI KONVENSIONAL

Page 38: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

PERIODISASI EKONOMI KONVENSIONAL

ZAMAN EKONOMI PRA KLASIK

PLATOARISTOTELESXENOPHONE

Page 39: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI PRA KLASIKa. Zaman yunani kuno

Konsep-konsep ekonomi dari kaum perintis ditemukan terutama dalam ajaran-ajaran agama, kaidah-kaidah hukum, etika atau aturan-aturan moral. Contoh ajarannya mengingatkan bahwa cinta uang adalah akar dari segala permasalahan atau misalnya contoh lain dalam kitab Hammurabi dari Babilonia tahun 1700 SM, masyarakat Yunani telah menjelaskan tentang rincian petunjuk-petunjuk tentang cara-cara berekonomi.

Page 40: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH EKONOMI PRA KLASIK1. PLATO (427-347 SM)

Gagasan Plato tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang keadilan dalam sebuah negara ideal. Menurut Plato, dalam sebuah negara ideal kemajuan tergantung pada pembagian kerja yang timbul secara alamiah dalam masyarakat. Karena manusia diciptakan berbeda, meraka juga memiliki sifat dan kecenderungan yang berbeda, dan akhirnya jenis pekerjaan yang diminati juga berbeda.

Oleh karena itu, Plato membedakan tiga jenis pekerjaan yang dilakukan oleh manusia yaitu :

a). Rakyat jelata, pekerja, Mereka dasar ekonomi masyarakat.

b). Penjaga dan pembangun urusan Negara yang tidak mempunyai kepentingan sendiri, dan tidak boleh memiliki keluarga.

c). Penjabat tinggi Negara dan filosof, tugas mereka membuat dan mengawasi UU, pejabat ini harus memperdalam filosof dan ilmu pengetahuan.

Page 41: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH EKONOMI PRA KLASIK

ARISTOTELES (384-322 SM)Kontribusi Aristoteles terhadap ekonomi tampak pada organisasi ekonomi masyarakat , communal dengan private property, nilai dan pertukaran. Kontribusinya yang paling besar terhadap ilmu ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang. Menurut pandangannya kebutuhan manusia tidak terlalu banyak, tetapi keinginannya relatif tanpa batas.

Dalam mengelola rumah tangga dan Negara dibutuhkan kegiatan produksi dan tukar menukar. Ia tidak membenarkan kegiatan perdagangan untuk mengejar keuntungan. Pendapat ini tidak relevan untuk masa sesudahnya, karena ia tidak melihat dampak produktif dari perdagangan.

Dengan latar belakang seperti di atas, Aristoteles pada dasarnya menolak pinjam meminjam uang dengan bunga. Uang memang bermanfaat sebagai alat tukar-menukar namun jika digunakan untuk mengejar keuntungan uang dapat menimbulkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin, korupsi dan pemborosan.

Page 42: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH EKONOMI PRA KLASIK

XENOPHONE (440-355 SM) Karya Xenophone adalah On the Means of Improving the Revenue of the state of Athens. Dalam bukunya tersebut, Xenophone menguraikan bahwa Negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat digunakan untuk meningkatkan pendapatan Negara. Dengan berbagai kelebihan tersebut, Xenophone melihat bahwa Athena sangat potensial untuk menarik para pedagang dan pengunjung dari daerah-daerah lain. Para pengunjung yang mempunyai bisnis kepariwisataan ini harus dilayani dengan baik, pelayanan yang baik perlu dilakukan, sebab mereka datang ke Athena dengan membayar pajak sehingga membawa kemakmuran bagi masyarakat Athena. Makin baik pelayanan, makin banyak pengunjung maka makin banyak pendapatan Negara dan masyarakat yang didapat.

Page 43: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH EKONOMI PRA KLASIK XENOPHONE

Hal ini menunjukkan bahwa spirit merkantilisme sudah ada pada masa Yunani Kuno yang menganjurkan orang melakukan perdagangan dengan Negara-negara lain.

Selain spirit merkantilisme telah tumbuh, pemikiran kapitalisme juga telah dimunculkan oleh Xenophone. Ia menganjurkan peningkatan penambangan perak untuk memajukan kesejahteraan dan perdagangan, menyetujui adanya modal patungan antar perorangan dalam menjalankan usaha. Namun ia juga membenarkan perbudakan dan usaha pertambangan dan usaha lainnya sebagai milik bersama (Negara).

Page 44: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH EKONOMI KLASIK

ADAM SMITH Adam Smith adalah pakar utama

dan pelopor dalam mazhab Klasik. Karya besar yang disebut di atas lazim dianggap sebagai buku standar yang pertama di bidang pemikiran ekonomi gagasannya adalah sistem ekonomi yang mengoperasionalkan dasar-dasar ekonomi persaingan bebas yang diatur oleh invisible hand, pemerintah bertugas melindungi rakyat, menegakkan keadilan dan menyiapkan sarana dan prasarana kelembagaan umum.

Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi, walaupun semula menggunakan teori nilai tenaga kerja. Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar. Ongkos produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni harga alamiah dan harga pasar dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai harga alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep paradoks tentang nilai.

Page 45: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH EKONOMI KLASIK

Jean Baptist Say merupakan seorang ahli ekonomi klasik berkebangsaan Perancis. Tema pokok pemikiran pemikiran J.B Say dalam mazhab klasik adalah supply create its own demand (pasokan menciptakan permintaan sendiri). Asumsinya adalah bahwa nilai produksi selalu sama dengan pendapatan. Setiap ada produksi, akanada pendapatan yang besarnya sama persis dengan nilai produksi tadi. Jadi, dalam keadaan keseimbangan produksi cenderung menciptakan permintaannya sendiri akan barang bersangkutan. Atas dasar inilah, para ekonom klasik percaya bahwa dalam kondisi penggunaan tenaga kerja penuh, keseluruhan penawaran produksi selalu sama besar dengan keseluruhan permintaan akan produksi.

JEAN BAPTIST SAY

Page 46: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH EKONOMI KLASIKDAVID RICARDO

David Ricardo adalah seorang ekonom yang berlatar belakang sebagai pengusaha. Dia dianggap sebagai pemikir yang paling menonjol di antara segenap pakar mazhab klasik (Djojohadikusumo, 1991). Dapat dikatakan, Ricardo merupakan pemikir pertama yang meletakkan pemikirannya pada landasan teoritis-deduktif. Inilah yang membedakan David Ricardo dengan Smith yang melakukan pendekatan empiris-induktif. Djojohadikusumo (1991) menyatakan bahwa perangkat teori yang dikembangkan oleh Ricardo dalam bukunya The principles of Political Economy and Taxation (1817) meliputi empat kelompok permasalahan.

4 Permasalahnnya yaitu: 1) Teori tentang nilai dan harga barang,2) Teori tentang distribusi pendapatan

yang disajikan dalam teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan teori laba,

3) teori tentang perdagangan internasional,

4) teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi. Perbedaan pendapatnya dengan Smith adalah bahwa Smith lebih menekankan masalah kemakmuran bangsa dan pertumbuhan, sedang Ricardo lebih memperhatikan masalah pemerataan pendapatan di antara berbagai golongan dalam masyarakat.

Page 47: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

MAZHAB SOSIALIS Sosialisme muncul sebagai faham ekonomi dan

kemasyarakatan pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 M di Eropa. Revolusi industri yang terjadi di Inggris telah memunculkan kelas baru dalam masyarakat, yaitu kaum borjuis (elit) yang menguasai sarana produksi karena penguasaan modal bertimbun di tangan mereka.

Faham ini mulai muncul di Inggris dan Perancis menjelang Revolusi Perancis, dan mencapai puncaknya pada akhir abad ke-19 dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Robert Owen,Charles Fourier, Karl Marx, Engels, Lenin dan lain sebagainya. Pemikiran-pemikiran mazhab Klasik dinilai oleh para pemikir ekonomi selanjutnya banyak terdapat kelemahan-kelemahan, dan merugikan masyarakat, terutama  banyak merugikan kaum buruh.

Page 48: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

MAZHAB SOSIALIS Sosialisme merupakan doktrin yang menyokong pemilikan

dan pengawasan publik terhadap alat-alat produksi utama, adapun tujuannya untuk mencapai distribusi barang yang lebih efisien dan adil.

Secara garis besar, faktor-faktor yang mendorong lahirnya Sosialisme:1)      Karena adanya revolusi Industri2)      Karena bangkitnya kaum borjuis (majikan) dan kaum proletariat (buruh)3)      Munculnya pemikiran-pemikiran baru yang lebih terpelajar, dan lebih rasional terhadap kehidupanmanusia & masyarakatnya.4)      Adanya tuntutan-tuntutan berlakunya demokrasi dari hasil revolusi Perancis.

Page 49: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MAZHAB SOSIALISLAUDERDALE

Lauderdale lahir pada tahun 1759, ia merupakan pengkritik awal terhadap pemikiran Smith. Pemikiran-pemikirannya termuat dalam karyanya yang berjudul An inquiry into the Nature and Origin of public wealth, and into the Means and Causes of its Increase. Buku ini membicarakan kekayaan publik, karena menurutnya ekonomi publiklah yang diperlukan oleh setiap tahap kehidupan masyarakat. Berikut beberapa pemikiran Lauderdale. (Hasibuan, 1987: 4.3).

Lauderdale tidak setuju dengan andaian persaingan bebas dari pemikiran Smith tentang pengertian nilai, Lauderdale menyatakan jika kekayaan individu meningkat dalam kelangkaan akan menyebabkan kekayaan publik menurun, terjadi antagonisme antara kekayaan individu dengan kekayaan publik. Menurut pendapat Smith (dengan dasar kekayaan individu), kekayaan nasional sama dengan jumlah seluruh kekayaan individu. Dalam hal ini ditafsirkan oleh Lauderdale bahwa kekayaan publik sangat tergantung dari kekayaan individu.

Page 50: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MAZHAB SOSIALISADAM MULLER

Adam Muller lahir di Berlin pada tahun 1779. Dia sebenarnya bukan seorang ekonom tetapi berbagai karyanya banyak berkaitan dengan ekonomi. Pemikiran Muller cenderung kepada peranan Negara, ada dua hal yang menjadi sumbangan Muller dalam ekonomi (Hasibuan, 1987: 4.7), yaitu :a.         Perjuangan politik dan ekonomi kaum Romantik di Jerman, kehidupan negara adalah kehidupan sipil. Negara dan individu menjadi hidup yang saling tergantung sepanjang waktu.b.         Muller membagi hak kepemilikan menjadi tiga, yaitu milik pribadi murni, milik kooperatif, dan milik negara.

HENRY CHARLES CAREY

Carey lahir di Philadelphia pada tahun 1793, ia mula-mula sukses sebagai penerbit tetapi kemudian banyak menulis. Karya terbesarnya mencapai 13 jilid, di samping lebih dari 50 tulisan pamflet. Beberapa karyanya yang utama adalah Essay on the Rate of Wages, Principles of political Economy, The Principle of social science, The Past, The Present and the Future, dan Harmony of Interest.Carey mempunyai sumbangan tersendiri terhadap perkembangan teori ekonomi. Dia menentang pandangan pesimisme dan membantah kebenaran teori kependudukan Malthus, dan hukum lebih yang berkurang dari Ricardo.

Page 51: PERIODISASI EKONOMI ISLAM DAN EKONOMI KONVENSIONAL

TOKOH-TOKOH MAZHAB SOSIALISJOHN STUART MILL

Pada tahun 1848, John Stuart Mill seorang pemikir ilmu politik ekonomi membuat sebuah karya yang berjudul Principle of Political Economy. Mill berusaha menyelamatkan ajaran-ajaran klasik dan mempelajari kritik-kritik terhadap pemikiran Ricardo. Ia disebut juga sebagai reformator utilitarian (Racconis, wikipedia) Kritik-kritik yang dianalisis oleh Mill yaitu.a.  Pemikiran Ricardo yang tidak sesuai dengan bukti-bukti empirik yang terjadi di Inggris, antara lain teori kependudukan Maltus,b. Aspek permintaan yang dahulu diabaikan mulai dipersoalkan kembali dalam ekonomi,c. Ahli-ahli humanis dansosialis hanya mengkritik dasar-dasar ekonomi kapitalis, tanpa mempertimbangkan aspek-aspek teknik pemikiran ekonomi.